ASMEV
Di susun oleh :
layar 1⁄2 𝑇.
5. Dengan Posisi gain G1 atau G2, kembali letakan probe pada posisi A maksimumkan
indikasi dari lubang 1⁄4 𝑇; tempatkan indikasi pada skala 1⁄4 𝑇 dengan cara
mengatur tombol penggeser pulsa.
Catatan : Tergantung range layar, indikasi maksimum dari lubang 1⁄4 𝑇
ditempatkan pada skala 1,0 dan dari lubang 1⁄2 𝑇 pada skala 2,0 akan
menghasilkan range 10⁄4 𝑇. Atau indikasimaksimum dari lubang 1⁄4 𝑇
ditempatkan pada skala 2,0 dan dari lunbang 1⁄2 𝑇 ditempatkan pada
indikasi, indikasi harus terletak pada skala 2,0 untuk range 10⁄4 𝑇 (dan pada skala
4,0 untuk range 5⁄4 𝑇) dan beri tanda pada plastik transparan letak puncak indkasi.
9. Letakkan probe pada pada posisi D menghadap notch bawah, indikasi harus terletak
pada skala 4,0 untuk range 10⁄4 𝑇,( Atau pada skala 8,0 untuk range 5⁄4 𝑇.)
10. Letakkan probe pada posisi E diarahkan ke pada lubang 1⁄4 𝑇, F diarahkan ke
lubang 1⁄2 dan G diarahkan pada lubang 3⁄4 𝑇, indikasi maksimum harus terletak
pada skala 5,0 (E), 6,0 (F) dan 7,0 (G) untuk range 10⁄4 𝑇. Beri tanda pada plastik
V. Data Percobaan
1. Teknik : Teknik Kontak
2. Skan :
3. Sensitivitas : Indikasi dari lubang bor sisi pada blok ASME 100% FSH.
4. Tabel data
FSH GAIN
80% 52,4 dB
50% 46,4 dB
20% 38,4 dB
5. Kurva DAC
6. Diskontinuitas
i. Diskontinuitas 1
Diskontinuitas harus di evaluasi karena berada pada daerah diatas 20%.
ii. Diskontinuitas 2
Diskontinuitas harus dievaluasi karena panjangnya lebih dari 1/3T
VI. Pembahasan
Pada praktikum ini kami melakukan praktikum Ultrasonic Testing dengan metode
DAC(Distance Amplitude Correction).Dalam praktikum ini bertujuan untuk mencari
cacat pada las serta menentukan jenis cacat pada las dengan Ultrasonic Testing dengan
metode DAC(Distance Amplitude Correction).
Langkah pertama yang kami lakukan yaitu kalibrasi dengan blok kalibrasi V1
setelah itu menempelkan plastik tranparan untuk membuat kurva DAC. Untuk membuat
kurva DAC membutuhkan blok DAC dengan lubang SDH (Side Drill Hole) adalah 2 mm
yang mana maksudnya diskontinuitas yang bisa terdeteksi paling kecil adalah 2mm.
Pembuatan kurva DAC pertama kami meletakan probe pada A’ untuk mendapatkan
titik puncak pada hole 1⁄4 𝑇 pada FSH 80% yaitu mendapatkan gain sebesar 52,4 dB.
Selanjutnya untuk mendapatkan DAC 50% dengan mengurangkan gain sebesar -6dB
sehingga gain yang didapatkan pada DAC 50% adalah 46,4 dB. Dan untuk DAC 20%
dikurangi -14 dB dari gain FSH sehingga di dapatkan gain sebesar 38,4 dB. Untuk pada
titik yang lain juga di lakukan dengan hal yang sama dimulai dri FSH 80% dengan gain
52,4 dB hingga DAC 20% dengan gain 38,4 dB.
Kemudian selanjutnya setelah kurva DAC selesai dibuat, kami melanjutkan dengan
melakukan inspeksi pada material, yang mana kami menemukan 2 (buah) diskontinuitas.
Pada diskontinuitas yang pertama kami melakukan pengukuran panjang cacat dan
identifikasi jenis cacat yang ada pada specimen. Pada cacat tersebut dihasilkan panjang <
6 mm. untuk cacat yang kedua ditemukan diskontinuitas dengan panjang 9mm, yang
diindikasikan sebagai cacat jenis incomplete penetration, karena bentuknya yang
panjang.
Diskontinuitas pertama pulsa yang dihasilkan berada diatas 20% yang mana
menurut ASME V Mandatory Appendix 12 Ultrasonic Examination Of Welds (UT)
bagian 12-3 yang menyatakan “Ketidak sempurnaan yang menghasilkan respons yang
lebih besar dari 20% dari tingkat referensi harus diselidiki dengan alasan bahwa
operator dapat meentukan bentuk, identitas, dan lokasi dari semua ketidak sempurnaan
tersebut dan mengevaluasi dalam hal standar penerimaan”. Untuk diskontinuitas yang
kedua didapatkan bahwa pulsa dari diskontinuitas dengan panjang 9mm. Panjang ini
melebihi batas yang diizinkan karena batas yang diizinkan hanya 1/3T yang artinya 1/3
dari tebal material. Sedangkan tebal dari material yang diuji adalah 15mm sehingga batas
panjang IP yang diizinkan hanya 5mm. padahal IP yang terdeteksi sepanjang 9mm,
sehingga harus dievaluasi
VII. Kesimpulan
1. Mahasiwa telah memahami prinsip pembuatan kurva DAC dengan menggunakan
blok kalibrasi DAC.
2. Mahasiswa Telah membuat kurva DAC dengan menggunakan blok kalibrasi DAC.
3. Mahasiswa telah menentukan Accepted atau rejected sebuah diskontinuitas sesuai
ASME yang mana bila pulsa diskontinuitas berada diatas 20% maka diskontinuitas
akan di evaluasi sedangkan dibawah 20% maka akan di abaikan .
GAMBAR SCAN A