1. Pengukuran Resistansi
R Pengukuran
R Warna/Nameplate Resistansi
X1 X10 X1K X10K
R1
R2
R3
2. Pengukuran Tegangan DC
R V
No
Ra Rb VAB VBC VAC
1 R1 R3
2 R2 R1
3 R3 R2
Multimeter Digital
1. Pengukuran Resistansi
R Pengukuran
R Warna/Nameplate Resistansi
200 2000 20k 200k 2000k
R1
R2
R3
2. Pengukuran Arus DC
a. Untuk mengukur arus, maka alat ukur dipasang dalam hubungan SERI.
b. Posisikan knob saklar pemilih range pada posisi A- dengan range 200 m. Jika pada
penampil menunjukkan angka 1 pada sebelah kiri, artinya range yang digunakan kurang
besar. Jika penampil menunjukkan nilai (-) maka artinya salah dalam penempatan jarum
tester.
c. Susunlah rangkaian percobaan sebagai berikut;
d. Berikan tegangan masukan DC 5 V dan catat besarnya Vin setiap melakukan
pengukuran dengan melihat nilai tegangan yang terbaca pada power supply DC.
e. Variasikan nilai R kemudian ukur nilai arus seperti yang tertera di tabel berikut;
R Vin I
R1
R2
R3
3. Pengujian Dioda.
a. Set pemilih range pada
b. Untuk pengujian forward bias, hubungkan jarum tester merah pada kaki anoda dan
jarum tester hitam pada kaki katoda.
c. Untuk pengujian reserve bias, hubungkan jarum tester merah pada kaki katoda dan
jarum tester hitam pada kaki anoda.
d. Baca setiap data tertampil untuk setiap pengujian.
RESISTOR
Gambar: Simbol :
2. Pengukuran Resistansi
R Pengukuran
R
200 2K 20K 200K 2M 20M
R1
R2
R3
3. Pengukuran Kapasitor
a. Set knob saklar pemilih range pada bagian( C).
b. Hubungkan kabel merah pada terminal ( + ) dan kabel hitam pada terminal ( - )
c. Ambilah beberapa kapasitor dan catat name plate yang berkaitan dengan nilai
kapasitor.
d. Pilih range ( C ) pada beberapa range kemudian catat nilai kapasitor pada penampil
Lingkarilah nilai kapasitor pengukuran yang paling mendekati nilainya dengan nilai
kapasitor berdasarkan name plate
C Kapasitor
C Warna/Nameplate Kapasitansi
200mF 20mF 2mF 200nF 20nF 2nF
C1
C2
C3
4. Pengukuran Induktan
a. Set knob saklar pemilih range pada bagian (L)
b. Hubungkan kabel merah pada terminal ( + ) dan kabel hitam pada terminal ( - )
c. Ambilah beberapa induktor dan catat name plate yang berkaitan dengan nilai induktor.
d. Pilih range ( L) pada beberapa range kemudian catat nilai induktor pada penampil
e. Lingkarilah nilai induktor pengukuran yang paling mendekati nilainya dengan nilai induktor
berdasarkan name plate.
L Induktor
L Warna/Nameplate Induktansi
2mH 20mH 200mF 2H 20H
L1
L2
Pengukuran fluk luminus dengan Lux
meter
1. Tabel E.1. Hasil pengukuran fluks luminus pada lampu tunggal di bagian atas lampu
Hasil pengukuran (lumen)
No. Nama lampu
0 – 1999 2000 –19990 20000 –50000
1. 25 Watt
2. 40 Watt
3. 60 Watt
4. 100 Watt
2. Tabel E.2. Hasil pengukuran fluks luminus pada lampu tunggal di bagian samping
(barat)
Hasil pengukuran (lumen)
No. Nama lampu
0 – 1999 2000 –19990 20000 –50000
1. 25 Watt
2. 40 Watt
3. 60 Watt
4. 100 Watt
3. Tabel E.3. Hasil pengukuran fluks luminus pada lampu tunggal di bagian samping
(timur)
Hasil pengukuran (lumen)
No. Nama lampu
0 – 1999 2000 –19990 20000 –50000
1. 25 Watt
2. 40 Watt
3. 60 Watt
4. 100 Watt
4. Tabel E.4.Hasil pengukuran fluks luminus pada lampu tunggal di bagian samping
(selatan)
Hasil pengukuran (lumen)
No. Nama lampu
0 – 1999 2000 –19990 20000 –50000
1. 25 Watt
2. 40 Watt
3. 60 Watt
4. 100 Watt
5. Tabel E.5. Hasil pengukuran fluks luminus pada lampu tunggal di bagian samping
(utara)
Hasil pengukuran (lumen)
No. Nama lampu
0 – 1999 2000 –19990 20000 –50000
1. 25 Watt
2. 40 Watt
3. 60 Watt
4. 100 Watt
2 Thermogun
Pengukuran kWhmeter
1. Pemasangan kWh meter dengan beban motor 1 fasa
Langkah kerja:
a. Siapkan kWhmeter, kabel, MCB 1 fasa, beban motor 1 fasa.
b. Dalam memilih kWhmeter, pilihlah yang mempunyai konstanta putaran sebesar
900 putaran/kWh.
c. Pasang komponen-komponen sesuai gambar kerja.
d. Sebelum melakukan pengujian, lakukan penyetelan piringan ke nilai semulanya
(reset).
e. Setelah di reset, hubungkan rangkaian ke sumber tegangan.
f. Amati dan lakukan pengujian sesuai lembar kerja
Pada praktikum kali ini, akan dilaksanakan 3 kali pengukuran KWh Meter dimana beban
divariasikan untuk mengetahui secara pasti perhitungan daya yang digunakan dalam sehari-
hari. Pengujian pertama yaitu, mengukur daya pemakaian 4 bola lampu bernilai 25 Watt.
Kemudian, pengujian berikutnya adalah beban diganti dengan motor 1 fasa dan pada
pengujian terakhir kedua beban tadi digabungkan sehinggal terdapat dua beban sekaligus
yaitu Lampu dan Motor 1 Fasa.
Beban Kapasitas
Waktu V I W Nilai KwhMeter
Beban
Lampu
5 menit
Motor 1 Fasa
5 menit
Penting: Ketika melakukan pengukuran tegangan tanah, jangan sekali-sekali menekan saklar
tekan.
3. Pengukuran Tahanan Tanah
a. Set saklar setting ke posisi " Ω ".
b. Tekanlah saklar tekan.
c. Putarlah piringan skala sehingga galvanometer menjadi seimbang pada posisi " ◊
".
d. Angka yang terbaca pada piringan skala menunjukkan besarnya tahanan tanah
dengan satuan ohm
Tahanan Tegangan
Keadaan
Lokasi Nama Gedung Tanah Tanah Denah Lokasi
tanah (ohm) (volt)
1
Pengukuran Resistansi
• PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI
1. Cek kondisi battery megger dengan menekan tombol BATT CHECK. Jika jarum penunjuk
bisa mencapai zona BATT berarti battery masih layak untuk digunakan.
2. Ukurlah tahanan isolasi dari beberapa mesin listrik dengan menekan tombol pengukuran.
Terminal Tahanan
No Nama Mesin
Terukur Isolasi
1 MOTOR D1-D2
2 K1-K2
3 D1-Ground
4 D2-Ground
5 K1-Ground
6 K2-Ground
7 D1-K1
8 D2-K2
9 D1-K2
10 D2-K1
11 TRAFO P1-Ground
12 P2-Ground
13 P3-Ground
14 S1-Ground
15 S2-Ground
18 S3-Ground
19 P1-P2
20 P2-P3
21 S1-S2
22 S2-S3
23 P1-S1
24 P2-S2
25 P3-S3
Pengukuran AC
• PENGUKURAN DAYA AKTIF DAN REAKTIF Resistor Hubung Seri
FAKTOR
KOMPONEN NAME DAYA
No PLATE
1 R1
2 C1
3 L1
4 R1+R2
5 R1//R2
6 C1+C2
7 C1//C2
8 L1+L2
9 L1//L2
Pengukuran Frekuensi Meter
1. Susunlah rangkaian percobaan sebagai berikut;
2. Setelah rangkaian sudah selesai di rangkai, ukurlah nilai frekuensi yang tertera.
3. Jika sudah, coba ulangi percobaan diatas dengan beban yang berbeda.
4. Tulis hasil pengukuran ditabel hasil pengamatan dibawah ini :
NO BEBAN V I Hz