PERCOBAAN I
PENGENALAN ALAT UKUR
A. Tujuan
a. Dapat menggunakan multimeter dengan tepat.
b. Dapat menggunakan osciloscop dengan tepat.
c. Dapat membaca nilai dari komponen (Resistor dan Kapasitor).
d. Dapat menguji kondisi dari beberapa komoponen (Dioda dan Kapasitor)
B. Alat
a. Osciloscop.
b. Multimeter (DC Voltmeter, Ohmmeter, dan DC Ammeter)
C. Bahan
a. Resistor 1k, 10k, 100R, 10R
b. Battery 12V
c. Vsine 20A, 1000Hz
d. Dioda
e. Transistor
f. Kapasitor
g. Generator Function
D. Dasar Teori
Ada dua macam komponen elektronika yaitu komponen pasif dan
komponen
aktif.
a. Komponen Pasif
Yang dimaksud komponen pasif adalah komponen yang dapat bekerja
tanpa adanya catu daya dari luar. Contohnya: resistor, kapasitor, induktor
dan transformator.
Contoh cara pembacaan dari warna gelangnya jika resistor dengan warna
gelang: kuning, ungu, merahm, perak. Maka harga dari resistor tersebut
adalah kuning=4, ungu= 7 dan merah= 102 dan gelang keempat
merupakan harga toleransinya= 10%. Jadi dapat dituliskan 47 102 =
4700 Ohm atau 4,7 K Ohm dan toleransinya 10% dapat dituliskan= 4.7 K
Ohm 10%.
C=Q/V
Keterangan C=Kapasitor, Q=Muatan, V=Tegangan yang diberikan (V)
b. Komponen Aktif
Yaitu komponen elektronika dimana komponen dapat bekerja bila
mendapatkan catu daya dulu. Contohnya: transistor, IC. Transistor
sebetulnya merupakan gabungan dari dua dioda (keterangan lebih lengkap
di modul tentang transistor).
E. Percobaan.
1. Penggunaan Multimeter
Multimeter atau voltmeter-ohm-miliammeter (VOM) merupakan
instrumen (Alat pengukur) yang digunakan untuk mengukur tegangan AC
atau DC, arus searah atau hambatan.
Kalibrasi Multimeter
Kalibrasi berarti membandingkan alat ukur yang diberikan dengan
instrumen/alat standar untuk mendapatkan keakuratan,
a. Tegangan
Buku Pedoman Praktikum Elektronika Dasar I
Lab. Instrumentasi dan Elektronika Jurusan Fisika FMIPA UNS
3
Putar attenuator pada mode ACV (apabila kita mengukur tegangan AC)
atau DCV (apabila kita mengukur DC), posisikan pada skala terendah
kemudian hubungkan singkat kedua probe multimeter, dan dengan
menggunakan adjustmen posisikan jarum petunjuk pada skala 0 (nol).
b. Arus
Putar attenuator pada mode Ammeter (pengukur arus), posisikan pada
skala terendah kemudian hubungkan singkat kedua probe multimeter,
dan dengan menggunakan adjustmen posisikan jarum penunjuk pada
skala 0 (nol).
c. Resistan (Hambatan)
Apabila kita mengukur pada suatu rangkaian yang terdapat
tegangannya maka tegangan tersebut haurs diputus terlebih dahulu
agar tidak ada arus yang melewati hambatan tersebut. Putar
attenuator pada mode Ohmmeter (pengukur hambatan), posisikan
pada skala tertinggi terlebih dahulu kemudain hubungkan singkat
kedua probe multimeter, dan dengan menggunakan adjustmen
posisiskan jarum penunjuk pada skala 0 (nol). Apabila jarum
mendeflek (menyimpang) sedikit maka kita bisa mengganti saklar
pada skala lebih rendah, dan begitu seterusnya sehingga kita
mendapatkan data yang akurat. Ingat pada mode Ohmmeter skala
berada terbalik dengan Ammeter ataupun Voltmeter.
Cara Pengukuran
a. Mengukur Tegangan
Offline
Pastikan bahwa alat/instrumen sudah terkalibrasi dengan baik.
Tempatkan attenautor pada skala tertinggi, letakkan ujung-ujung
probe paralel dengan output sumber tegangan, dan juga terbalik
polaritasnya. Probe merah untuk output (+) dan probe hitam untuk (-
), seperti pada gambar.
(−) V (+)
12V
Online
Buatlah rangkaian pengukur tegangan diatas pada proteus
menggunakan DC Voltmeter kemudian catat hasil pengukuran pada
tabel dibawah ini
b. Mengukur Arus
Buku Pedoman Praktikum Elektronika Dasar I
Lab. Instrumentasi dan Elektronika Jurusan Fisika FMIPA UNS
4
Offline
Pastikan bahwa alat/instrumen sudah terkalibrasi dengan baik.
Tempatkan attenautor pemilih pada skala tertinggi kemudian
ammeter kita serikan dengan arus yang keluar dari sumber.
1k
12V
Online
Buatlah rangkaian pengukur arus diatas pada proteus menggunakan
DC Ammeter kemudian catat hasil pengukuran pada tabel dibawah ini
c. Mengukur hambatan
Offline
Apabila kita mengukur hambatan pada suatu rangkaina tertutup dan
terdapat sumber tegangan maka pastikan bahwa sumber tegangan
tersebut sudah dimatikan. Pastikan bahwa alat/intrumen sudah
terkalibrasi dengan baik. Tempatkan attenuator pada skala tertinggi
Catat Nilai Resistansi nya dengan memperhatikan skala yang diambil
Online
Buatlah rangkaian yang terdiri dari ohmmeter lalu dipararelkan dengan
hambatan (resistor 10W 1K) pada proteus. Setelah itu catat hasil yang
terbaca pada ohmmeter pada tabel di bawah ini
Offline
Putar attenuator pada posisi x1K ohmmeter dan hubungkan kedua
ujung dioda dengan probe multimeter. Pertama ujung anoda dioda
Buku Pedoman Praktikum Elektronika Dasar I
Lab. Instrumentasi dan Elektronika Jurusan Fisika FMIPA UNS
5
Offline
Pengujian kondisi kapasitor dilakukan dengan menggunakan multimeter.
Kapasitor dalam keadaan baik jika jarum pada multimeter bergerak naik
kemudian kembali, namun jika kapasitor dalam keadaan tidak baik jarum
pada multimeter bergerak naik kemudian diam atau jarum tidak naik.
Offline
Putar attenuator pada posisi x1K. ambil salah satu probe untuk
menjadi acuan (hitam atau merah) dan hubungkan pada salah satu
kaki transistor, misal kita ambil probe hitam (negative) sebagai acuan,
kemudian hubungkan probe merah (positif) pada kedua kaki transistor
lainnya secara bergantian, jika jarum pada multimeter bergerak maka
kaki transistor yang dihubungkan probe hitam merupakan kaki basis
transistor dan transistor merupakan jenis NPN, jika jarum tidak
bergerak atau hanya salah satu kaki yang bergerak, lakukan pengujian
yang sama dengan menggunakan acuan yang berbeda. Jika acuan
pengujian menggunakan probe hitam maka transistor berjenis NPN,
jika acuan menggunakan probe merah maka transistor berjenis PNP.
Misalnya transistor NPN. Hubungkan probe hitam pada salah satu kaki
selain basis dengan cara menempelkan probe bersama jari tangan kita
(probe dan kaki transistor dipegang jadi satu) Hubungkan probe merah
pada kaki yang lain (juga selain basis) dan jangan disentuh dengan jari
tangan. Sentuh kaki basis dengan jari tangan. Jika jarum meter tidak
bergerak, balik posisinya ke kaki yang lain. Sentuh kembali kaki basis
dengan jari tangan. Jika jarum meter bergerak cukup lebar maka bisa
dipastikan kaki yang dipegang bersama probe hitam adalah kolektor,
kaki yang lain (probe merah) adalah emitor Untuk transistor PNP
gunakan cara yang sama namun dengan mengganti probe hitam
menjadi probe merah
2. Menggunakan Osciloscop
Osiloskop mungkin merupakan alat pengukur listrik yang
serbaguna. Beberapa parameter listrik yang dapat diobservasi dengan
osciloscop antara lain: tegangan AC maupun DC, waktu, hubungan antara
fase, frekuensi, dan berbagai macam evaluasi bentuk gelombang seperti
rise time, fall time dan sebagainya.
a. Kalibrasi osciloscop
Sambungkan probe osciloscop pada channel 1 atau 2, sesuaikan mode
osciloscop. Hubungkan bagian positif dari probe ke kalibrator. Amati
bentuk gelombannya. Sesuaikan nilai tegangannya dan frekuensi yang
teramati dengan nilai kalibrator.
Buku Pedoman Praktikum Elektronika Dasar I
Lab. Instrumentasi dan Elektronika Jurusan Fisika FMIPA UNS
6
volts
V pp =
div
time F=
1
T =
div T
T(+) T(-) T f
Offline
Masukkan konektor positif pada lubang output pertama, dan konektor
negatif pada output kedua (ground). Sambungkan kabel positif dengan
probe positif (merah) dan kabel negatif dengan probe negatif (hitam) pada
Buku Pedoman Praktikum Elektronika Dasar I
Lab. Instrumentasi dan Elektronika Jurusan Fisika FMIPA UNS
7
C R2=10k
R2=10k
A
D
R1=100R B R3=10R
12V