Anda di halaman 1dari 8

RESUME

OHMMETER

Dosen Pengampu :
Nisa Sukmawati,S.Si.M.Si

TUGAS :

AL FAJRI ADHA (206200002)


Kelas 2A

TADRIS FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
A. Definisi Ohmmeter

merupakan alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik di rangkaian


tertutup atau daya untuk menahan mengalirnya arus listrik di sebuah konduktor. Ohmmeter
juga dapat diartikan sebagai alat untuk mengukur resistansi. Alat ukur khusus untuk
mengukur tahahan/ hambatan listrik yang merupakan daya untuk menahan aliran arus
listrik dalam konduktor pada rangkaian listrik disebut Ohmmeter. Ohmmeter menggunakan
Galvometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir atau lewat pada sebuah
hambatan listrik dan kemudian dikalibrasikan pada satuan ohm. Ohmmeter memiliki tiga
batas ukur, yaitu: x1; x10; W dan K. Ohmmeter dilengkapi baterai kecil untuk menahan
arus listrik.1

B. Fungsi dan Kegunaan Ohm meter :

Alat ini memiliki fungsi2 yang lebih spesifik dibandingkan Multitester yang lain.
Ohm-meter lebih menitikberatkan pada fungsi Hambatan atau Resistensi saja. Secara rinci,
fungsinya adalah mengukur suatu Hambatan listrik yang menjadi daya yang akan menahan
aliran listrik pada sebuah konduktor. Alat ini menggunakan perangkat galvanometer yang
mampu melihat besarnya arus listrik. Hasil akhirnya akan dikalibrasikan ke dalam satuan
khusus yaitu Ohm.

Selain berfungsi untuk mengatur Hambatan, Ohm-meter juga dapat mendeteksi


adanya kerusakan yang terjadi pada suatu rangkaian listrik. Diantara fungsi deteksi ini ialah
mampu mengecek apakah terdapat saklar, kabel, ataupun sekring yang terbakar atau putus.
Selanjutnya dapat dilakukan tindakan perbaikan pada titik yang rusak.

Ohmmeter dapat digunakan untuk mengukur nilai hambatan dari suatu komponen.
Ohmmeter dipasang bersama-sama dengan voltmeter dan amperemeter pada satu perangkat
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Ohm-meter
2
https://www.pengelasan.net/ohmmeter/
yang disebut multimeter. Misalnya untuk mengetahui apakah suatu transistor yang
digunakan masih baik atau tidak dengan cara menggunakan ohmmeter yang ada pada
multitester. Dan biasa digunakan untuk menentukan baik tidaknya dioda. Jika dioda itu
masih baik maka jarum penunjuk akan bergerak dengan cara menghubngkan probe merah
(+ ) ke katode dan probe hitam ( – ) ke anode.3

OhmMeter dapat digunakan untuk mengukur resistensi ohm dan voltage atomizer,
cartomizer, clearomizer, dll. Selain itu ohm Meter juga dapat digunakan untuk mengukur
voltage mod. Tidak hanya itu saja, Ohm Meter juga dapat digunakan untuk mengukur pada
tegangan output pada baterai.

C. Bagian Bagian Ohmmeter

1. Sekrup. Bagian ini bertujuan untuk mengatur kedudukan jarum meter. Sebelum memulai
kegiatan pengujian, biasanya jarum penunjuk harus diletakkan pada posisi nol. Pemutaran
sekrup ini bisa dibantu dengan obeng pipih yang kecil.

3
https://id.wikipedia.org/wiki/Ohm-meter
2. Tombol ‘Zero Ohm Adjust Knob’.
Tombol ini digunakan untuk mengatur jarum meter agar berada pada angka nol atau
Zero. Bagian ini memiliki peran yang penting untuk mendapatkan nilai akurasi yang
tinggi.
3. Saklar Pemilih.
Bagian ini juga sering disebut dengan istilah ‘Range Selector Switch’. Tujuannya tak lain
untuk memilih batas ukuran serta posisi pengukurannya.
4. Lubang Kutub Positif dan Negatif.
Fungsi dari lubang tersebut adalah untuk memasukkan test lead atau ujung kabel. Untuk
kabel yang berwarna merah, tancapkan pada kutub yang (+). Sedangkan kabel yang
berwarna hitam ditancapkan pada kutub (-).
5. Probe (+) dan (-).
Probe di sini adalah test lead atau kabel yang yang terdiri dari dua jenis yaitu hitam dan
merah. Keduanya memiliki arah kutub yang berlawanan yaitu positif dan negatif.

D. Cara Menggunakan Ohm

1. Matikan semua daya pada setiap rangkaian yang sedang diuji dengan cara
memtuskan setiap sambungan yang ada. Hal ini tak lain bertujuan untuk
mendapatkan nilai akurasi yang tepat serta menjamin keselamatan Anda.
2. Pilihlah alat ukur sesuai kebutuhan baik dalam jenis analog maupun digital
dengan auto range yang umum dari 0-10 sampai 0-10.000.
3. Cek kembali kondisi baterai saat pertama membelinya. Biasanya sudah otomatis
berada di dalam alat ukur tersebut atau dalam kemasan terpisah untuk kemudian
dipasang sendiri.
4. Kemudian masukan kabel timah penguji ke dalam soket meteran. Biasanya telah
ditandai dengan warna merah untuk kutub (+) dan warna hitam untuk kutub (-).
5. Aturlah meteran ke arah angka nol atau zero terlebih dahulu. Resistensi nol
tersebut harus selalu diperhatikan pada saat kedua ujung probe tersebut mulai
terhubung satu sama lain.
6. Pilihlah perangkat atau rangkaian listrik yang akan diuji tingkat resistensinya.
Sebagai langkah awal, coba ujikan pada benda yang sebelumnya telah diketahui
nilai hambatannya. Jika sudah akurat, silakan aplikasikan ke dalam peralatan
elektronik yang lain.
7. Sentuhkan satu probe ke ujung suatu rangkaian listrik. Lalu tempelkan ujung
probe lainnya ke ujung yang berbeda. Catatlah hasil pengukuran resistensi dari
benda tersebut.
8. Cek pula kondisi resistensi pada cabang rangkaian atau kabel. Tujuannya untuk
mencari tahu apakah terdapat kerusakan terbuka atau konsleting listrik pada
rangkaian listriknya. Jika menunjukkan ‘infinite Ohm’ atau Ohm tidak terbatas,
ini menunjukkan bahwa tidak ada jalur yang dapat dilalui oleh arus listrik.
Artinya, telah terjadi kerusakan pada bagian konduktor atau terdapat komponen
yang terbakar
9. Pastikan alat ini dalam kondisi Off setelah selesai digunakan. Jika tidak, dapat
menyebabkan konsleting pada probe serta menguras baterai.4

E. Cara Kerja Ohmmeter :

Cara kerja dari alat ukur yang satu ini cukup simple dan sederhana dengan cara
menghasilkan aliran internal arus. Alat yang menggunakan tenaga baterai ini akan mengukur
resistensi atau hambatan yang terjadi antara dua arah yang terdapat pada perangkat.

Ujung kabel yang berwarna merah dihubungkan ke kutub (+). Sedangkan warna yang
hitam harus dihubungkan ke kutub yang (-). Ketika arus mulai mengalir dari komponen baterai
melalui suatu unit, saat itulah Ohm-meter mulai mengukur penurunan Voltase serta nilai
Hambatan.

Ohmmeter dapat digunakan dalam jangka panjang dalam kondisi baik jika difungsikan
dengan benar dan tepat. Hindari pemakaian alat ukur ini pada kondisi dimana masih terdapat
4
https://www.pengelasan.net/ohmmeter/
aliran listrik pada obyek yang diukur. Simpanlah pada tempat yang aman dan jauh dari pengaruh
medan magnet dari benda-benda di sekelilingnya.

F. Jenis Jenis Ohm meter :

Ohmmeter tipe seri sesungguhnya mengandung sebuah gerakan d’Arsonval yang


dihubungkan seri dengan tahanan dan batere ke sepasang terminal untuk hubungan
ke tahanan yang tidak diketahui. Berarti arus melalui alat ukur bergantung pada
tahanan yang diketahui, dan indikasi alat ukur sebanding dengan nilai yang tidak
diketahui, dengan syarat bahwa masalah kalibrasi diperhitungkan.

Dimana :

R1 = tahanan pembatas

R2 = tahanan pengatur nol

E = batere didalam alat ukur

Rm = tahnan dalam d’ Arsonval

Rx = tahanan yang tidak diketahui.

 Ohmmeter tipe Shunt


Diagram rangkaian sebuah ohmmeter tipe shunt ditunjukkan pada dibawah. Alat ini
terdiri dari senuah tahanan pengatur R1 dan gerak d’Arsonval. Tahanan yang akan
diukur dihubungkan ke terminal-terminal A dan B. Di dalam rangkaian ini
diperlukan sebuah sakelar menghidupkan mematikan (off-on switch) untuk
meutuskan hubungan batere ke rangkaian bila instrumen tidak digunakan.

Analisa ohmmeter tipe shunt serupa dengan ohmmeter tipe seri, arus skala penuh
adalah:

Dimana :

E = Tegangan batere

R1 = tahanan pembatas arus

Rm = tahanan-dalam dari gerakan

Rh = tahanan luar yang menyebabkan defleksi 0.5 skala

 Multi range Ohmmater

Ohmmeter dapat mengukur rentang tahanan yang luas jika memilih rentang selektor
yang sesuai dengan  kebutuhan. Apabila kita ingin menyesuaikan pembacaan awal
menjadi nol maka harus dilakukan adjuster dan resistansi dihubungkan sejajar
dengan meteran jika melakukan pengukuran. Arus tidak akan mengalir melalui
meter dan  tidak ada defleksi apabila resistansinya nol atau hubung singkat. Range
switch yang dipilih jika kita akan mengukur resistansi di bawah 1 ohm yaitu kisaran
1 ohm, kemudian resistansi dihubungkan secara paralel dan defleksi meter dan catat
hasil pengukurannya. Untuk resistansi 1 ohm akan menunjukkan defleksi skala
penuh tetapi untuk resistansi lain bahwa 1 ohm itu menunjukkan defleksi yang
kurang dari nilai muatan penuh dan nilai tahanan dapat diukur untuk semua
ohmmeter karena kita bisa mendapatkan pembacaan yang akurat dengan berbagai
range pengukuran.5

5
Setiyo, Muji (2017). Listrik dan Elektronika Dasar Otomotif (PDF). Magelang: UNIMMA Press. ISBN 978-602-
51079-0-0. Hlm. 42

Anda mungkin juga menyukai