Anda di halaman 1dari 18

233

Prediksi Perilaku Waterflooding dengan Buckley Leverett


Tahapan mekanisme prediksi perilaku injeksi air dengan Buckley-Leverett dapat dibagi tiga
kelompok perhitungan, ketiganya tersebut adalah :
1. Dari awal sampai fill-up.
2. Fill-up sampai breakthrough.
3. Breakthrough sampai after breaktrough.
- Tahapan Kondisi Awal Hingga Fill-up
1. Menentukan jumlah injeksi air (iw) dengan menggunakan persamaan pada pola, dalam
penelitian ini menggunakan pola direct line drive. Jika pola yang dimodelkan terdiri dari
lapisan - lapisan maka, hitung permeabilitas rata-rata untuk sistem tersebut.
0 , 001538×k×kro×h×ΔP
a d
iw =
(
μo log + 0 ,682 −0 , 902
rw a )
dimana :
ΔP = perbedaan tekanan antara tekanan sumur injektor dan tekanan sumur produksi (lebih
besar dari tekanan reservoir initial).
h = ketebalan,ft
a = Jarak injector to injector ,ft
d = Jarak injector to producer ,ft
rw = radius well,
2. Menentukan volume pori dan jumlah minyak mula-mula ditempat (OOIP).
Vp = 7758 (A)(h)( φ )
Vp x Soi
OOIP = Bo
Menentukan fraksi aliran dan plot kurva fraksi aliran.
1 ,127 x 10−3 . A . K o δ pc
1+
Qt μ o [δL
−0 . 433. Δ ∫ sin α ]
μw . ko
1+
fw = μo . kw
3. Menentukan saturasi di front, Swf dengan mengambil kemiringan dari saturasi mula-mula, Swi
pada kurva fraksi aliran dan tentukan juga fraksi aliran pada front, fwf dan saturasi rata-rata
dibelakang front pada saat breakthrough. Persamaan di bawah ini dapat digunakan :
f wf −0 , 00
fwbt = S wf −S wi
234

1
'
+ S wi
Swbt = f wbt
4. Menentukan perkiraan efisiensi area saat breakthrough, EAbt dengan menggunakan gambar
4.3.
5. Menentukan banyaknya jumlah air yang diinjeksikan guna mengisi saturasi gas pada daerah
penyapuan dan daerah yang belum tersapu dengan air atau minyak. Persamaan di bawah ini
dapat digunakan :

Wif = Vp [ E Abt ( S gi−S grs) + ( 1− E Abt ) ( S gi −S gru ) ]


Dimana :
EAbt = daerah efisiensi penyapuan pada saat breakthrough.

Sgrs = saturasi gas tersisa pada daerah penyapuan (diasumsikan).

Sgru = saturasi gas tersisa pada daerah yang belum tersapu (diasumsikan).

6. Menentukan volume daerah yang tidak tersapu saat fill-up.


Vfu = Vp(1-EAbt)(Sgi-Sgru), bbl
Menentukan waktu sampai fill-up.
Wif
Δ tf = iw , day
- Tahapan Fill-up Hingga Breakthrough
1. Menentukan jumlah air injeksi hingga breakthrough, yang mana dapat dihitung dengan
menggunakan satu atau dua persamaan, persamaan tersebut adalah :
- Asumsi bahwa minyak yang didesak mengisi volume gas pada bagian yang belum tersapu.
Wibt = VpEAbt(SWbt - Swi), bbl
- Asumsikan bahwa fluida injeksi yang mengisi volume gas yang belum tersapu.
Wibt = VpEAbt(SWbt - Swi)+Vfu, bbl
2. Menentukan jumlah air injeksi dari fill-up hingga breakthrough.
Δ Wibt = Wibt –Wif, bbl
3. Menentukan pertambahan waktu dari fill-up hingga breakthrough.
ΔW ibt
Δt tb =
iw , day
4. Menentukan produksi kumulatif minyak.
- Asumsikan bahwa minyak yang belum terdesak mengisi volume gas pada daerah yang belum
tersapu.
235

ΔW ibt
N pbt =
Bo , stb
- Asumsikan bahwa fluida air yang mengisi volume gas pada daerah yang belum tersapu.

N pbt= ΔW ibt +V fu
Bo , stb
5. Menentukan perolehan minyak saat breakthrough.
N pbt
Recbt = OOIP
6. Model ini mengasumsikan aliran incomprecible karena laju injeksi mempengaruhi laju
produksi minyak. Untuk menghitung laju alir minyak dipermukaan, ubah laju injeksi (RB/D)
ke kondisi permukaan (STB/D) dan dapat dihitung laju minyak di permukaan dari fill-up
sampai breakthrough.
iw
qo = B o iw

- Tahapan Breakthrough Hingga After Breakthrough


1. Membagi range saturasi (dari saturasi front pada saat breakthrough sampai 100 % mengisi air )
menjadi kenaikkan saturasi. Hal ini mewakili kenaikkan saturasi pada sumur produksi.

ΔS w = (S w max −S wf )
N
N adalah Jumlah kenaikan saturasi yang diinginkan dan N digunakan sebagi indeks setiap
langkah (step).
Sw1 = Swbt + Δ Sw
Sw2 = Sw1 + Δ Sw
. = . + .
. = . + .
Swn = Swn-1 + Δ Sw
SwN = SwN-1 + Δ Sw
2. Menentukan harga kurva fraksi aliran (fwn), penurunan dari fraksi aliran (fwn), dan volume
pori dari fluida yang diinjeksikan (Qin), untuk perhitungan after breakthrough menghasilkan
nilai dari tiap saturasi air.

Q in = '1 E Abt
( )
f wn
3. Menentukan peningkatan jumlah injeksi air setelah breakthrough menggunakan persamaan :
ΔQ in =Q in −Q in−1
236

(Vp ΔQ in )
Δtn=
iw
4. Menentukan saturasi air rata-rata setelah breakthrough.
S wn=Swn+Q in (1−fwn )
Menentukan produksi kumulatif minyak dengan menggunakan satu atau dua persamaan,
persamaannya adalah :
- Asumsikan bahwa minyak yang mengisi volume gas pada daerah yang belum tersapu.

Npn=
[ Vp. E Abt ( S oi−( 1−S wn−S grs ) )−V fu ]
Bo
- Asumsikan bahwa fluida air mengisi volume gas pada daerah yang belum tersapu.

[ Vp. E Abt ( S oi−( 1−S wn−S grs ) ) ]


Npn = Bo

5. Menghitung jumlah minyak yang dapat diambil dengan persamaan :


N pn
RECn = OOIP
6. Menentukan laju produksi air, produksi minyak dan WOR, menggunakan persamaan :
( Npn−Npn−1 )
qon = Δt n , bbl/D
i w B w −q on B o
qwn = Bw , bbl/D

q wn
WORsn = q on
237

LAMPIRAN A
STUDI KASUS LAPANGAN

Diketahui data karakteristik reservoir dan sifat fisik fluida saat kondisi reservoir, dimana
tekanan kapiler diabaikan.
I . DATA PERHITUNGAN
Porositas reservoir () = 0,16
Area cross section reservoir (A) = 1200000 sq.ft
Kemiringan reservoir () = 10 o
Permeabilitas absolut (k) = 300 md
Viscositas minyak (o) = 2,0 cp
Viscositas air (w) = 1,0 cp
Spesifik gravity minyak (o) = 0,78
Spesifik gravity air (w) = 1,00
Laju alir total (qt) = 11500 RB/Day
Data hubungan antara distribusi saturasi air (Sw) terhadap permeabilitas minyak dan air ( K ro dan
Krw ) pada tabel berikut :
Tabel A-1.
Data Sw, Kro dan Krw
(Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”)

Sw Krw Kro
0,2 0 0,8
0,25 0,002 0,61
0,3 0,009 0,47
0,35 0,02 0,37
0,4 0,033 0,285
0,45 0,051 0,22
0,5 0,075 0,163
0,55 0,1 0,12
0,6 0,132 0,081
0,65 0,17 0,05
0,7 0,208 0,027
0,75 0,251 0,01
0,8 0,3 0

II. PERHITUNGAN
1. Menentukan fraksi aliran (fw).
238

−3
1, 127×10 A ko ∂ Pc
fw =
1+
qt μo ∂ L (
−0 , 433 Δγ sin α )
μw ko
1+
μo kw
Karena tekanan kapilernya diabaikan, persamaannya menjadi :

1 , 127×10−3 ( A )( 0 , 433 Δγ sin α ) ko


1−
qt μo
fw =
μw ko
1+
μo kw
Dimana :
ko : kkro  : w - o
1
fw =
μw kro
1+
Sehingga persamaannya menjadi : μo krw
Tabel A-2.
Hasil perhitungan Fw untuk berbagai harga Sw
(Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”)

Sw Krw Kro fw
0,200 0,000 0,800 0,000
0,250 0,002 0,610 0,007
0,300 0,009 0,470 0,037
0,350 0,020 0,370 0,098
0,400 0,033 0,285 0,188
0,450 0,051 0,220 0,317
0,500 0,075 0,163 0,479
0,550 0,100 0,120 0,625
0,600 0,132 0,081 0,765
0,650 0,170 0,050 0,872
0,700 0,208 0,027 0,939
0,750 0,251 0,010 0,980
0,800 0,300 0,000 1,000

2. Kemudian plot Sw vs fw
239

Gambar A.1.
Hasil Plot antara Sw vs fw
(Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”)

Dari kurva fraksi aliran kemudian dicari polinomial lima tahap sehingga didapatkan persamaan :
y = 99,802x5 - 251,1x4 + 227,76x3 - 89,305x2 + 15,953x - 1,0718 R² = 0,9999
3. Mencari harga slope dfw/ dsw dengan mendiferensial persamaan di atas :
(5*(99,802)*(x^4))-(4*(251,1)*(x^3))+(3*(227,76)*(x^2))-(1*(89,305)*(x^1)) +(15,953)
Tabel A-3.
Hasil perhitungan δfw/δSw untuk berbagai harga Sw
(Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”)

Sw Krw Kro fw dfw/dsw


0,200 0,000 0,800 0,000 0,325
0,250 0,002 0,610 0,007 0,261
0,300 0,009 0,470 0,037 0,788
0,350 0,020 0,370 0,098 1,566
0,400 0,033 0,285 0,188 2,327
0,450 0,051 0,220 0,317 2,879
0,500 0,075 0,163 0,479 3,106
0,550 0,100 0,120 0,625 2,965
0,600 0,132 0,081 0,765 2,489
0,650 0,170 0,050 0,872 1,785
0,700 0,208 0,027 0,939 1,036
0,750 0,251 0,010 0,980 0,499
0,800 0,300 0,000 1,000 0,506
240

Gambar A.2.
Hasil Plot antara Sw vs fw dan plot antara dfw/dSw vs Sw
(Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”)

dx
4. Menentukan harga
( )dt Sw untuk berbagai harga saturasi air (Sw)

( dxdt ) = 5 , 615
Sw
qt dfw
φA ( dSw ) Sw

5. Menentukan x untuk berbagai harga saturasi air (Sw)

x=(
( dxdt )
Sw ft/day)  (365 day/year)  (1 year)
Tabel A-4.

Hasil perhitungan
( dxdt )
Sw dan x untuk berbagai harga Sw
(Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”)

Sw Krw Kro fw dfw/dsw dx/dt x1


0,200 0,000 0,800 0,000 0,325 0,109 39,946
0,250 0,002 0,610 0,007 0,261 0,088 32,040
0,300 0,009 0,470 0,037 0,788 0,265 96,778
0,350 0,020 0,370 0,098 1,566 0,527 192,224
0,400 0,033 0,285 0,188 2,327 0,783 285,633
0,450 0,051 0,220 0,317 2,879 0,968 353,446
0,500 0,075 0,163 0,479 3,106 1,045 381,292
0,550 0,100 0,120 0,625 2,965 0,997 363,991
0,600 0,132 0,081 0,765 2,489 0,837 305,549
0,650 0,170 0,050 0,872 1,785 0,600 219,161
0,700 0,208 0,027 0,939 1,036 0,349 127,211
0,750 0,251 0,010 0,980 0,499 0,168 61,271
0,800 0,300 0,000 1,000 0,506 0,170 62,101
241

Gambar A.3.
Hasil Plot antara x vs Sw
(Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”)

6. Menentukan harga x jika :


t 1 = 1 tahun
t 2 = 2 tahun
t 3 = 3 tahun
t 4 = 4 tahun
Tabel A-5.
Hasil perhitungan x pada t yang berbeda untuk berbagai harga Sw
(Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”)

Sw fw dfw/dsw dx/dt x1 x2 x3 x4
0,20 0,000 0,325 0,109 39,946 79,893 119,839 159,786
0,25 0,007 0,261 0,088 32,040 64,080 96,120 128,160
0,30 0,037 0,788 0,265 96,778 193,555 290,333 387,111
0,35 0,098 1,566 0,527 192,224 384,449 576,673 768,898
0,40 0,188 2,327 0,783 285,633 571,266 856,900 1142,533
0,45 0,317 2,879 0,968 353,446 706,892 1060,338 1413,784
0,50 0,479 3,106 1,045 381,292 762,585 1143,877 1525,170
0,55 0,625 2,965 0,997 363,991 727,982 1091,974 1455,965
0,60 0,765 2,489 0,837 305,549 611,098 916,647 1222,196
0,65 0,872 1,785 0,600 219,161 438,322 657,483 876,645
0,70 0,939 1,036 0,349 127,211 254,422 381,633 508,845
0,75 0,980 0,499 0,168 61,271 122,542 183,813 245,084
0,80 1,000 0,506 0,170 62,101 124,203 186,304 248,405

X1 X2 X3 X4
242

Gambar A.4.
Hasil Plot antara x1 vs Sw, x2 vs Sw, x3 vs Sw, dan x4 vs Sw
(Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”)

LAMPIRAN B
STUDI KASUS LAPANGAN

Studi kasus ini untuk memprediksi performance Buckley Leverett. Menggunakan


metode prediksi waterflooding Buckley Leverett untuk menghitung performance
waterflooding pada sebuah pola.
I . DATA PERHITUNGAN
a) Data-data reservoir dan sifat fisik batuan reservoir :
Luas pola injeksi-produksi (A) = 9,183 acre
Ketebalan reservoir (h) = 30 ft
Porositas ( ¢ ) = 18 %
Saturasi gas (Sgi) = 15 %
Saturasi air (Swi) = 15 %
243

Permeabilitas rata-rata (Kavg) = 115,33 mD


Sor = 15 %
Kro @ Swi = 0,83
Krw @ Sor = 0,63
Sgru (asumsi) = 7%
Sgrs (asumsi) = 0%
Data hubungan antara distribusi saturasi air (Sw) terhadap permeabilitas minyak dan air ( K ro dan Krw
) pada tabel 1. :
Tabel B-1.
Data Sw, Kro dan Krw
(Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”)
Sw Krw Kro
0,15 0 0,83
0,2 0,01 0,7
0,3 0,03 0,52
0,4 0,07 0,34
b) Data-data sifat fisik 0,45 0,09 0,28 fluida reservoar :
Bw 0,5 0,13 0,22 = 1,02 RB/STB
0,55 0,17 0,17
Bo 0,6 0,22 0,13 = 1,24 RB/STB
Viskositas 0,65 0,27 0,09 minyak = 3,10 cp
0,7 0,33 0,06
Viskositas air 0,8 0,5 0,01 = 0,70 cp
0,85 0,63 0
c) Data-data operasional :
P = 900 psi
EA = 15 %
rw = 0,25 ft
jarak sumur injeksi - produksi (b) fw
= 2000 ft
jarak antara sumur injeksi (a) = 200 ft

II. PERHITUNGAN
 Menghitung water injection rate dengan data yang tersedia.
0 , 001538×k ×krf ×h×ΔP
Sw
a d
iw =
(
μf × log +0 , 682 −0 , 902
rw a )
0 , 001538×115 ,33×0 , 63×30×900
200 2000
iw =
0,7× log( 0 ,25
+0 , 682
200
−0 ,902 ) = 62,0094 RB/D
244

 Menggunakan perhitungan Buckley Leverett yang ditunjukan sebelum menghitung performance


pada tiga tahapan pendesakan.
A. Tahapan 1 Dari awal sampai fill-up pada gas bebas mula-mula
1. Menghitung water injection rate
iw = 62,0094 RB/D
2. Menghitung volume pori dan minyak ditempat (OIP)
Vp = 7758 (A)(h)()
Vp = 7758 (9,183)(30)(0,18) = 384705,2556 RB
3. Menghitung jumlah minyak mula-mula ditempat (OOIP)
Vp x Soi
OOIP = Bo

384705 ,2556 x 0,70


OIP = 1,24 = 217172,3217 STB
O

4. Menentukan kurva fraksi aliran, tabulasi dan plot


1
fw =
μw kro
1+
μo krw
Tabel B-2.
Hasil perhitungan Fw untuk berbagai harga Sw
(Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”)

Sw Krw Kro fw
0,150 0,000 0,830 0,000
0,200 0,010 0,700 0,060
0,300 0,030 0,520 0,204
0,400 0,070 0,340 0,477
0,450 0,090 0,280 0,587
0,500 0,130 0,220 0,724
0,550 0,170 0,170 0,816
0,600 0,220 0,130 0,882
0,650 0,270 0,090 0,930
0,700 0,330 0,060 0,961
0,800 0,500 0,010 0,996
0,850 0,630 0,000 1,000

fw

fw

Sw
245

Gambar B.1.
Hasil Plot antara Sw vs fw
(Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”)
Dari kurva fraksi aliran kemudian dicari polinomial lima tahap sehingga didapatkan persamaan :
y = 18,351x5 - 29,924x4 + 5,6887x3 + 9,776x2 - 2,6505x + 0,1791 R² = 0,9993
Mencari harga slope dfw/ dsw dengan mendiferensial persamaan di atas :
yʹ = (5)18,351(Sw^4) - (4)29,924(Sw^3) + (3)5,6887(Sw^2) + (2)9,776(Sw^1) -
(1)2,6505

Tabel B-3.
Hasil perhitungan δfw/δSw untuk berbagai harga Sw
(Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”)

Sw Krw Kro fw dfw/dsw


0,150 0,000 0,830 0,000 0,309
0,200 0,010 0,700 0,060 1,132
0,300 0,030 0,520 0,204 2,262
0,400 0,070 0,340 0,477 2,589
0,450 0,090 0,280 0,587 2,459
0,500 0,130 0,220 0,724 2,165
0,550 0,170 0,170 0,816 1,747
0,600 0,220 0,130 0,882 1,262
0,650 0,270 0,090 0,930 0,776
0,700 0,330 0,060 0,961 0,373
0,800 0,500 0,010 0,996 0,212
0,850 0,630 0,000 1,000 0,687

fw

fw

Sw
246

Gambar B.2.
Hasil Plot antara Sw vs fw, Swf, fwf, Swbt, dan Swmax
(Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”)
5. Menentukan fwf secara grafis yang ditunjukan sebelumnya
Swi = 0,15
Swf = 0,5
fwf = 0,724
fwf −0,00 0 ,724−0 ,00
f’Wbt = Swf −Swi = 0,5−0 ,15 = 2,068571429
6. Menghitung Swbt
1
'
+S wi
Swbt = f wbt
1
+ 0 ,15
Swbt =
2 , 068571429 = 0,633425414 = 0,633
7. Menghitung air injeksi hingga fill-up (Wif) dan volume fill-up (Vfu)

Wif = Vp [ E Abt ( S gi−S grs) +( 1− E Abt ) ( S gi−S gru ) ]


Wif = 384705,2556 [ 0,72 ( 0,15−0 ) +( 1−0,72 )( 0,15−0,07 ) ]
Wif = 41548,19 RB
Vfu = Vp (1-EAbt)(Sgi-Sgru)
Vfu = 384705,2556(1-0,72)(0,15-0,07) = 8617,397725 RB
8. Mengitung waktu hingga fill up

Wif 41548,19
Δ tf = iw = 62,0094 = 670,0305 days

B. Tahapan 2 Dari fill-up hingga breakthrough


1. Menghitung air injeksi hingga breakthrough dengan asumsi bahwa minyak yang didesak mengisi
volume gas pada bagian yang belum tersapu
Wibt = VpEAbt(SWbt - Swi)
Wibt = 384705,25560,72(0,633–0,15) = 133785,0997 RB
2. Menghitung air injeksi dari fill-up hingga breakthrough
Δ Wibt = Wibt –Wif
Δ Wibt = 133785,0997 – 41548,19 = 92236,909 RB
247

3. Menghitung peningkatan waktu dari fill-up hingga breakthrough


ΔW ibt 92236 , 909
Δt tb = =
iw 62,0094 = 1487,467 days

4. Menghitung kumulatif minyak yang diproduksi saat kondisi permukaan yang mengasumsi tidak ada
produksi air hingga breakthrough

N pbt =
ΔW ibt 92236,909
Bo 1,24 = 74384,605 STB
N pbt
Recovery saat breakthrough = RECbt = OOIP
74384,60458
RECbt = 217172,3217 = 34,251 % OOIP
5. Menghitung rate minyak yang diproduksi yang mengasumsikan jumlah produksi minyak reservoir
adalah sama dengan jumlah air injeksi saat kondisi reservoir
qo = iw = 62,0094 RB/D
C. Tahapan 3 Dari after breakthrough hingga floodout
1. Menghitung peningkatan Sw saat sumur berproduksi
Sw1 = Swbt + Δ Sw
Sw2 = Sw1 + Δ Sw
. = . + .
. = . + .
. = . + .
Swn = Swn-1 + Δ Sw
SwN = SwN-1 + Δ Sw
2. Menentukan fwN, f’wN, dan Qin setelah breakthrough untuk masing-masing saturasi

Q in = '1 E Abt
( )
f wn
Menghitung peningkatan air injeksi dan waktu setelah breakthrough

ΔQ in=Q in−Q in−1


(Vp ΔQ in )
Δtn=
iw
3. Menghitung saturasi air rata-rata

S wn=Swn+Q in (1−fwn )
248

4. Menghitung kumulatif produksi minyak dengan mengasumsikan bahwa minyak yang mengisi
volume gas pada daerah yang belum tersapu

Npn=
[ Vp. E Abt ( S oi−( 1−S wn−S grs ) )−V fu ]
Bo
5. Menghitung jumlah produksi untuk minyak dan air
( Npn−Npn−1 )
qon = Δt n , bbl/D
i w B w −q on B o
qwn = Bw , bbl/D
q wn
WORsn = q on
(Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”)
Hasil PerhitunganTabel B-4.

N Swn fwn dfw/dSw Qin D Qin D Tn Av Swn Npn REC qon qwn WOR sn time
fraksi fraksi fraksi RB/D STB % STB/D STB/D STB/STB DAYS
bt 0,500 0,724 2,071 0,348 0,217 1346,264 0,633 67323,420 0,310 49,442 0,000 0,000 2016,295
1 0,518 0,759 1,887 0,382 0,037 229,547 0,609 69495,143 0,320 12,617 46,671 3,699 2245,842
2 0,535 0,790 1,711 0,421 0,039 241,955 0,623 73838,589 0,340 11,124 48,486 4,359 2487,797
3 0,553 0,819 1,545 0,466 0,045 279,179 0,637 76010,313 0,350 9,653 50,274 5,208 2766,977
4 0,570 0,845 1,388 0,519 0,052 322,607 0,651 78182,036 0,360 8,322 51,892 6,236 3089,584
5 0,588 0,868 1,240 0,580 0,061 378,443 0,664 80353,759 0,370 7,125 53,348 7,487 3468,027
6 0,605 0,888 1,102 0,654 0,072 446,687 0,678 84697,205 0,390 6,053 54,651 9,029 3914,714
7 0,623 0,906 0,972 0,741 0,086 533,543 0,692 86868,929 0,400 5,100 55,809 10,943 4448,256
8 0,640 0,922 0,852 0,845 0,103 639,010 0,706 89040,652 0,410 4,257 56,834 13,351 5087,266
9 0,658 0,936 0,741 0,972 0,125 775,498 0,720 91212,375 0,420 3,517 57,734 16,416 5862,764
10 0,675 0,948 0,639 1,128 0,153 949,209 0,734 95555,822 0,440 2,873 58,517 20,368 6811,974
11 0,693 0,958 0,546 1,320 0,190 1178,757 0,747 97727,545 0,450 2,317 59,193 25,547 7990,730
12 0,710 0,967 0,462 1,559 0,237 1470,344 0,761 99899,268 0,460 1,842 59,770 32,448 9461,074
13 0,727 0,975 0,387 1,859 0,300 1861,195 0,775 104242,714 0,480 1,439 60,260 41,876 11322,269
14 0,745 0,981 0,322 2,237 0,383 2376,125 0,788 106414,438 0,490 1,102 60,670 55,054 13698,395
15 0,762 0,986 0,266 2,712 0,490 3039,952 0,801 108586,161 0,500 0,823 61,009 74,130 16738,346
16 0,780 0,990 0,218 3,297 0,626 3883,693 0,812 110757,884 0,510 0,595 61,286 103,002 20622,039
17 0,797 0,994 0,180 4,128 0,782 4851,515 0,824 112929,607 0,520 0,409 61,512 150,397 25473,554
18 0,815 0,997 0,152 5,058 0,930 5769,704 0,832 114015,469 0,525 0,259 61,695 238,203 31243,258
19 0,832 0,998 0,119 6,051 0,994 6166,759 0,845 115101,331 0,530 0,137 61,843 451,408 37410,017
20 0,850 1,000 0,104 6,902 0,851 5279,589 0,850 115318,503 0,531 0,036 61,966 1721,268 42689,607

6. Mengeplot hasil performance waterflood yang dipredikasi yang disajikan secara grafis
249
250

Gambar B.3. Gambar B.4.


Hasil Plot antara t vs qo Hasil Plot antara t vs qw
(Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”) (Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”)

Gambar B.5. Gambar B.6.


Hasil Plot antara t vs recovery Hasil Plot antara t vs WOR
(Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”) (Dr.W. John Lee, “Waterflooding Industry School”)

Anda mungkin juga menyukai