02
Halaman : 1 / 36
JUDUL : METODE EOR Revisi/Thn : 2/ Juli
SUB JUDUL : Peramalan Kinerja Injeksi Air 2003
1. TUJUAN
2.2. PERSYARATAN
Ketiga metode ini berlaku untuk sistem linear yang horizontal. Reservoir yang diproduksikan
melalui beberapa titik serap sebagai hasil proses injeksi air perlu diubah geometrinya menjadi satu
atau lebih sistem linear.
3. LANGKAH KERJA
3.1. METODE BUCKLEY - LEVERETT - WELGE
1. Bagilah reservoir atas beberapa sistem linear (lihat Gambar 1 sebagai contoh).
2. Siapkan data pendukung :
- Luas sistem linear ( A )
- Tebal lapisan ( h )
- Porositas ( φ )
- Permeabilitas formasi ( k )
- Saturasi air konat ( S wc )
1
fw = (1)
µ k
1 + w . ro
µ o k rw
Siapkan tabel berisikan permeabilitas relatif ( k ro , k rw ) dan fractional flow ( f w ) sebagai fungsi
dari air ( S w ).
4. Plot f w terhadap S w .
5. Tarik garis lurus dari S wc menyinggung kurva f w vs S w . Dari garis singgung ini diperoleh :
b. Titik potong antara garis. tersebut dengan garis f w = 1 menghasilkan saturasi air rata-rata
Catatan :
Untuk S w dalam sistem yang lebih besar dari S wc , penarikan garis singgung diperlihatkan
pada Gambar 2.
6. Perolehan minyak pada saat breakthrough dapat dihitung dengan persamaan :
S − S wi
N p = 7,758 A h φ wbt
STB (2)
Bo
7. Kinerja proses injeksi air setelah breakthrough, yang dinyatakan dalam N p , WOR dan qo
sebagai fungsi dari waktu, dapat dihitung mengikuti runtunan berikut ini :
a. Siapkan format tabel yang mencerminkan runtunan perhitungan.
Sw fw ∂f w Qi Sw
∂S w
Catatan : S w merupakan saturasi pada titik serap/sumur produksi yang harganya dipilih
∂f w
c. di hitung dari kemiringan garis singgung titik-titik pada kurva fractional flow yang
∂S w
1
d. Qi = (3)
∂f w ∂S w
e. S w = S w + Qi (1 − f w ) (4)
S − S wi
f. N p = 7,758 Ahφ w
(5)
Bo
g. qo =
(1 − f w ) iw (6)
Bo
f w Bo
h. WOR = (7)
1 − f w Bw
i. Wi = 7,758 A h φ Qi (8)
Wi
j. t = (9)
iw
9. Penentuan perolehan maksimum dari proses injeksi air dalam reservoir minyak yang memiliki
distribusi harga permeabilitas dan mobilitas rasio (M) tidak sama dengan satu adalah sebagai
berikut :
a. Tentukan waktu injeksi air akan berakhir, berdasarkan patokan harga f w , misalnya pada
saat water-cut = 98%, ( f w ) = 98%. Harga ini sebanding dengan WOR pada kondisi
reservoir :
fw
WOR = = 49
(1 − f w )
c. Tentukan harga Isi Minyak Awal di Tempat yang dikandung oleh 1 bbl volume pori-pori
(PV) total :
1 − S wc
(OIP )i = S wi = (10)
Boi Boi
d. Tentukan Isi Minyak di tempat saat f w = 0.98 yang dikandung oleh 1 bbl volume pori-pori
(PV) total :
So 1 − S w
= (11)
Bo Bo
e. Sisa minyak di daerah yang tidak terdorong air injeksi :
S oi 1 − S wc
= (12)
Bo Bo
f. Tentukan Mobility Ratio :
k rw µo
M = = (13)
µw k ro
k − kσ
V = (14)
k
1−V 2 )
VSE = ( (15)
M
i. Sisa minyak pada saat f w = 0.98 per 1 bbl volume pori-pori total adalah :
So S
(OIP) a = VSE × + (1 − VSE ) × oi (16)
Bo Boi
j. Total Recovery :
(OIP) i − (OIP) a
RE = (17)
(OIP) i
k. Akhirnya perolehan maksimum akibat injeksi air adalah :
(RE )ult = RE − RF (18)
- Distribusi permeabilitas
- Recovery Factor primer (RF)
- Faktor volume formasi awal ( Boi )
k − kσ
V = (19)
k
3. Tentukan M (sama dengan langkah 9-f Metode Buckley – Leverett - Welge) :
k rw µo
M = = (20)
µw k ro
7,758 A h φ ( S oi − S or )
Np = R (21)
Bo
6. Menentukan perolehan maksimum
a. Plot WOR terhadap (R – RF).
b. Tentukan harga WOR pada saat proyek injeksi air akan dihentikan (misalnya pada saat f w
- Distribusi permeabilitas
- Faktor volume formasi awal ( Boi )
2. Hitung fractional flow air f w (sama dengan langkah 3 Metode Buckley – Leverett – Welge).
3. Plot f w terhadap S w ( S w merupakan saturasi pada titik serap/sumur produksi yang harganya
4. Tarik garis lurus dari S w menyinggung kurva f w ( S w adalah titik perpotongan garis dengan
∂f w
f w = 1). merupakan kemiringan garis tersebut untuk tiap harga S w .
∂S w
∂f w
5. Plot vs S w .
∂S w
k rw
µ w S wbt
MS = (22)
k ro
µ o Swi
7. Hitung E Abt dari persamaan :
0.03170817 0.30222997
E Abt = 0.54602036 + + M
− 0.00509693M S (23)
MS e S
8. Hitung Volume Pori (VP) dari persamaan :
V P = 7,758 A h φ (24)
9. Siapkan format tabel dengan selang perhitungan dua bagian, yaitu: Wibt sampai Wi100 dan
Wi100 sampai (Wi)max.
Wi Wi EA Sw2 Np WOR t
∆Wi ∆E A Q *i fo2 S w5
(bbl) Wibt (fraksi) (fraksi) (bbl) (bbl/bbl) (hari)
b. (Wi )max dapat dihitung dari pergerakan frontal dengan asumsi Qi 2 = Qi 5 pada WOR
'
tertentu (misalnya 200), lalu pada f w tentukan S w 2 dan f sw 2 sehingga :
d. Tentukan ∆Wi :
(
∆Wi = Wi sekarang − Wibt ) (28)
e. Tentukan EA :
W
E A = E Abt + 0.633 log i (29)
Wibt
f. Tentukan ∆E A :
g. Tentukan Qi* :
Qi*
*
= 1 + a1e − a1 [Ei(a 2 ) − Ei (a1 )] (31)
Qibt
dimana :
*
Qibt = S wbt − S wi
a1 = 3.65 Ebt
W
a 2 = a1 + ln i
Wbt
Ei(x) adalah fungsi Ei dari nilai yang bersangkutan.
Qi* untuk Wi100 < Wi < Wimax dihitung dengan persamaan :
Wi − Wi100
Qi* = Qi*100 + (32)
VP
dimana :
Qi*100 adalah harga Q* pada EA = 1
'
h. Tentukan f w :
' 1
fw = (33)
Qi*
i. Tentukan Sw2 (dari grafik langkah 5).
f o 2 = 1 − f w2 (34)
l. Tentukan S w5 :
S w5 = S w 2 + f o 2 Qi* (35)
16. Tentukan volume air injeksi yang diinginkan pada batas harga Wibt < Wi < (Wi)max
18. Korelasi rasio laju injeksi pemindahan ke laju injeksi pada satuan rasio mobilitas disebut
conductance ratio (Caudle dan Witte) yang ditentukan dengan persamaan :
i
γ = (41)
ib
4. DAFTAR PUSTAKA
5. DAFTAR SIMBOL
A = luas, acre
Boi = faktor volume formasi awal, RB/STB
EA = fraksi zona yang telah tersapu hingga saturasi air rata-rata S wbt
h = tebal formasi, ft
ib = laju injeksi dasar (base), bbl/hari
k = permeabilitas lapisan, md
kro = permeabilitas relatif minyak, fraksi
Qi* = jumlah volume pori yang kontak dengan air pada pola 5-titik, PV
*
Qibt = jumlah volume pori yang kontak dengan air saat breakthrough, PV
S wbt = saturasi rata-rata fasa pemindah pada breakthrough dalam injeksi linier seperti
t = waktu, hari
V = permeability variation, tak berdimensi
φ = porositas, fraksi
6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUS
A. Metode Buckley – Leverett
Metode yang dibicarakan disini hanya berlaku untuk pola pendesakan linier, sehingga pola
injeksi-produksi di reservoir harus dibagi atas beberapa sistem linier. Batasan metode ini
adalah :
- Terjadi front pendesak, di mana minyak mengalir di depan front. Air dan minyak mengalir
di belakang front.
- Reservoir merupakan lapisan tunggal yang homogen dan luas bidang aliran (cross-sectional
area) tetap.
- Terjadi aliran linier yang mantap (steady state). Hukum Darcy berlaku dimana laju injeksi
= laju produksi.
- Tidak ada saturasi gas di belakang front pendesak.
- Fractional flow fluida pendesak dan yang didesak setelah breakthrough (air injeksi mulai
terproduksi, tercermin dari lompatan harga WOR) merupakan fungsi M (mobility ratio).
Dengan anggapan bahwa tekanan kapiler diabaikan dan tidak ada efek gravitasi serta
lapisan horizontal, maka persamaan fractional flow dapat dituliskan sebagai berikut :
1
fw =
k .µ
1 + ro w
k rw .µ o
Berdasarkan harga permeability variation (V) dan mobility ratio (M), Dykstra - Parsons
membuat hubungan antara WOR dan Recovery dari 40 contoh batuan inti dari California.
Gambar-Gambar 6,7,8,9 menunjukkan harga WOR = 1.5, 25 dan 100 sebagai fungsi V dan M.
Grafik ini dapat digunakan langsung untuk menentukan recovery dari injeksi air dengan
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.02
Halaman : 16 / 36
JUDUL : METODE EOR Revisi/Thn : 2/ Juli
SUB JUDUL : Peramalan Kinerja Injeksi Air 2003
anggapan bahwa ulah aliran fluida di reservoir mengikuti sifat-sifat batuan reservoir
California tersebut.
Variasi WOR setelah breakthrough diperkirakan dengan membagi dua region, yaitu: daerah
penyapuan yang baru dan setelahnya. Daerah penyapuan yang baru adalah daerah yang hanya
tersapu oleh fluida pendesak. Daerah sebelum penyapuan adalah seluruh daerah penyapuan di
reservoir dimana Sw > Swbt. Kinerja pada region ini mengasumsikan bahwa semua air yang
terproduksi adalah berasal dari region sebelumnya, sementara minyak diproduksi dari daerah
penyapuan baru dan sebelumnya.
1
fw = = 0.004 ,
0.605 1
1+ ×
0.001 2
Hasil perhitungan untuk data selanjutnya ditabelkan sebagai berikut :
Tarik garis lurus dari sumbu saturasi menyinggung kurva, untuk S wi = 0,363 dibaca
S wbt = 0,665 dan saturasi saat fraksi air (fw) = 1 dibaca S wbt = 0,7
4. Plot grafik f w terhadap S w saat mulai breakthrough dan setelahnya (Gambar 4). Tarik
garis lurus menyinggung kurva, titik singgung garis dengan kurva adalah harga S w dan
titik potong garis dengan fw = 1 adalah saturasi air rata-rata S w . Contoh untuk S w =
S wbt = 0.665 (dari Gambar 3) dan fwbt = 0.899 dan S wbt = 0.7
maka, Qibt =
(0.7 − 0.665) = 0.347
(1 − 0.899)
7. Waktu penginjeksian untuk mencapai breakthrough, t :
Volume pori-pori :
Vp =
(300)(20)(1.000)(0.15) cuft = 160,285 bbl
(5.615 cuft/bbl)
maka, t =
(0.347 )(160,285) =164.3 hari
(338)
8. Kumulatif produksi minyak, Np :
Np =
(160,285)(0.7 − 0.363) = 54,016 bbl
1
9. Laju produksi minyak pada titik serap, q o :
qo =
(1 − 0)(338) = 338 bbl/hari
1
Porositas ( φ ) = 0.15
4. Tentukan S wbt dan S wbt ( sama dengan langkah 5 Metode Buckley - Laverett - Welge).
0.31 1
M _ = = 0.62
S
12
6. Efisiensi area penyapuan saat breakthrough ( E Abt ) :
0.03170817 0.30222997
E Abt = 0.54602036 + + − 0.00509693 (0.62)
0.62 e 0.62
= 0.76
7. Volume pori ( V p )
9. (Wi )max dari pergerakan frontal dengan asumsi Qi 5 = Qi 2 pada WOR = 200, pada
(Qi )max (
= 1 f '
sw 2 ) = (1 0.306) = 3.27
(Wi )max = (Qi )max .Vpori = (3.27 )× (232,734) = 761,039 bbl
Qi*
*
= 1 + a1e − a1 [Ei (a 2 ) − Ei (a1 )]
Qibt
dimana :
a1 = 3.65 E Abt = 3.65 × (0.76) = 2.774
a 2 = a1 + ln (Wi Wibt ) = 2.774 + ln (67,832 / 59,339)
= 2.774 + 0.2517 = 3.0257
Wibt 59,339.96
*
Qibt = = = 0.337
E Abt .V p (0.76 )(232,734 )
maka :
( )
Q * = 1 + 2.774e −2.774 [Ei (3.0257 ) − Ei(2.774 )] × 0.337 = 0.336
' 1
15. f w = = 2.584
0.387
16. S w 2 = 0.6711 (dari grafik langkah 5).
Nilai I :
[(0.6650 − 0.363)× 0.76] − 1 = 53,177 STB
1
Nilai selanjutnya : 3,342 + 53,177 = 56,519 STB
WOR =
(9,249 − 2,796) − 0.085 (9,249 − 2,796) = 1.8
2,796
22. Tentukan waktu setelah injeksi (implementasi laju injeksi konstan) :
68,658
t= = 203 hari
338
23. Laju produksi minyak setelah fill up adalah slope plot Np vs waktu yaitu, 48.2 STB/hari
180000
160000
140000
yang diperoleh akibat injeksi, STB
120000
y = 48.176x + 60319
Kumulatif Minyak
100000
80000
60000
40000
20000
0
0 500 1000 1500 2000 2500
24. Jika volume air yang diinginkan untuk injeksi diketahui (implementasi beda tekanan
konstan antara sumur produksi dan sumur injeksi ) sebesar 40,000 bbl dan 114,900 bbl,
perhitungan laju injeksi sebagai berikut :
a. Wi = 40,000 bbl
Wi 40,000
EA = = = 0.51
(
V p S bt − S wi ) 232,734 × (0.7 − 0.363)
γ = 0.80 .
Laju alir air untuk injeksi :
i = 284.7 × 0.80 = 227.7 bbl/hari
∆Wi Wi ∆E A S w2 S w5 WOR t
W i (bbl) W ibt EA Qi* (fraksi) f o2 N p (bbl) (bbl/bbl) (hari)
59409 0 1.0 0.76 0.000 0.336 0.665 0.101 0.699 53177.05 1.1 176
68658 9249 1.2 0.80 0.040 0.387 0.671 0.085 0.704 56518.65 1.8 203
77906 18497 1.3 0.83 0.035 0.435 0.675 0.076 0.708 60178.28 4.1 230
87155 27746 1.5 0.86 0.031 0.482 0.678 0.068 0.711 64097.15 6.1 258
96403 36994 1.6 0.89 0.028 0.527 0.681 0.062 0.714 68229.75 8.0 285
105652 46243 1.8 0.91 0.025 0.571 0.684 0.056 0.717 72510.22 9.8 313
114900 55491 1.9 0.94 0.023 0.614 0.687 0.052 0.719 76906.93 11.6 340
124149 64740 2.1 0.96 0.021 0.656 0.690 0.047 0.721 81396.31 13.4 367
133397 73988 2.2 0.98 0.020 0.697 0.692 0.044 0.723 85999.49 15.1 395
142645 83236 2.4 1.00 0.018 0.737 0.694 0.042 0.724 90710.30 16.7 422
175138 115729 2.9 1.00 0.003 0.876 0.698 0.034 0.729 94880.56 26.8 518
207630 148221 3.5 1.00 0.000 1.016 0.705 0.028 0.733 99019.73 34.8 614
240123 180714 4.0 1.00 0.000 1.156 0.712 0.022 0.737 102974.48 44.7 710
272615 213206 4.6 1.00 0.000 1.295 0.719 0.017 0.741 106511.00 59.3 807
305107 245698 5.1 1.00 0.000 1.435 0.722 0.015 0.743 110076.07 67.9 903
337600 278191 5.7 1.00 0.000 1.574 0.725 0.013 0.745 113720.41 75.3 999
370092 310683 6.2 1.00 0.000 1.714 0.727 0.012 0.747 117421.06 83.0 1095
402584 343175 6.8 1.00 0.000 1.854 0.728 0.011 0.749 121162.36 90.7 1191
435077 375668 7.3 1.00 0.000 1.993 0.730 0.010 0.750 124934.15 98.6 1287
467569 408160 7.9 1.00 0.000 2.133 0.731 0.009 0.751 128729.44 106.5 1383
500061 440652 8.4 1.00 0.000 2.273 0.733 0.009 0.752 132540.56 114.6 1479
532554 473145 9.0 1.00 0.000 2.412 0.734 0.008 0.753 136362.79 122.8 1576
565046 505637 9.5 1.00 0.000 2.552 0.735 0.008 0.754 140188.75 131.2 1672
597538 538129 10.1 1.00 0.000 2.691 0.736 0.007 0.755 144015.50 139.6 1768
630031 570622 10.6 1.00 0.000 2.831 0.737 0.007 0.756 147837.36 148.3 1864
662523 603114 11.2 1.00 0.000 2.971 0.737 0.006 0.756 151650.98 157.1 1960
695015 635606 11.7 1.00 0.000 3.11 0.738 0.006 0.757 155454.91 166.1 2056
727508 668099 12.2 1.00 0.000 3.25 0.739 0.006 0.757 159245.08 175.3 2152
760000 700591 12.8 1.00 0.000 3.389 0.739 0.005 0.757 163020.66 184.6 2249
S w bt
1 .0
0 .9
fw b t
0 .8
0 .7
F ra k tio n a l F lo w ,
0 .6
0 .5
0 .4
0 .3
0 .2
0 .1
Sw bt
0 .0
0 .0 0 .1 0 .2 0 .3 0 .4 0 .5 0 .6 0 .7 0 .8 0 .9 1 .0
S a tu ra si A ir , S w
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 .0 0
0 .9 6
0 .9 2
F rak tio na l F low ,
0 .8 8
0 .8 4
0 .8 0
0.6 4 0 .68 0.72 0.76
S aturasi A ir, Sw