Anda di halaman 1dari 10

GAS INJECTION

ENHANCED OIL RECOVERY

DISUSUN OLEH:
BAYU PAMUNGKAS
071001900016

Dosen Pengampu:
Samsol, S.T., M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
kita ucapkan. Atas rahmat dan karunia-Nya yang berupa iman dan kesehatan akhirnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shawalat serta salam tercurah pada Rasulullah
SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita kelak.
Makalah dengan judul “Injeksi Gas” ini dibuat untuk melengkapi tugas mata
kuliah EOR. Pada isi makalah disampaikan definisi dari Injeksi Gas.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta
membantu penyelesaian makalah Injeksi Gas ini. Besar harapan penulis agar makalah
ini bisa menjadi rujukan peneliti selanjutnya. Penulis juga berharap agar isi makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan
penulisan. Kritik yang terbuka dan membangun sangat penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah. Demikian kata pengantar ini penulis sampaikan. Terima kasih
atas semua pihak yang membantu penyusunan dan membaca makalah ini.

Jakarta, 19 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................. 2
BAB II TEORI DASAR ....................................................................................... 3
2.1 Pengertian Enhanced Oil Recovery ................................................ 3
2.2 Tujuan Enhanced Oil Recovery ...................................................... 3
2.3 Metode-metode Enhanced Oil Recovery ........................................ 4
2.4 Metode Injeksi Gas co2 Enhanced Oil Recovery ........................... 4
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 6
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri minyak bumi di Indonesia sudah berusia lebih dari 100 tahun danproduksinya
semakin menurun. Indonesia pernah mengalami puncak produksi minyak pada tahun 1977 dan
1995 yaitu masing – masing sebesar 1,68 juta barrel per day (bpd) dan 1,62 juta barrel per day
(bpd). Setelah tahun tersebut produksi minyak di Indonesia cenderung menurun dengan natural
decline rate sekitar 12%, darisekitar 1,6 juta bpd, menjadi sekitar 789 ribu bpd tahun
2014. Belum ada penemuan cadangan minyak besar lagi selain dari lapangan Banyu-Urip Blok
Cepu.Sejak tahun 2010-2013, laju penemuan cadangan dibandingkan dengan produksi atau
Reserve to Production Ratio (RRR) sekitar 55%, artinya Indonesia lebih banyak
memproduksikan minyak bumi. Pada tahun 2014, cadangan terbukti minyak bumi sebesar 3,6
miliar barel,gas bumi sebesar 100,3 TCF dan cadangan batubara sebesar 32,27 miliar ton.
Apabila diasumsikan tidak ada penemuan cadangan baru, berdasarkan rasio R/P
(Reserve/Production)tahun 2014, maka minyak bumi akan habis dalam 12 tahun, gas bumi 37
tahun, danbatubara 70 tahun. Cadangan ini bahkan akan lebih cepat habis dari tahun
yangdisebut diatas karena kecenderungan produksi energi fosil yang terus meningkat.

Di Indonesia, masih banyak cekungan hidrokarbon yang belum dieksplorasi. Dari 128
cekungan saat ini, baru sekitar 38 cekungan yang sudah dieksplorasi sehingga sisanya masih
berpotensi ditemukan cadangan minyak maupun gas bumi. Melalui perkembangan teknologi,
seringkali ladang minyak berstatus unproven dapat mengalami kenaikan peringkat menjadi
proven seperti, halnya terjadi pada ladang minyak Cepu. Proven resources dengan tingkat
kesulitan eksplorasi terendah praktis kini telah habis dieksploitasi dan menyisakan tingkat
kesulitan yang lebih tinggi. Oleh karenanya, diperlukan teknologi yang lebih canggih. Salah
satunya dengan EOR (Enhanced Oil Recovery/tertiary recovery), yang dapat meningkatkan
jumlah minyak diekstrak dari ladang minyak mencapai 30-60%, dibandingkan 20-40% dengan
menggunakan primary dan secondary recovery. Dengan kemajuan teknologi yang semakin
pesat terutama di bidang perminyakan, diketemukan salah satu metode untuk membantu
meningkatkan produksi minyak. Enhanced Oil Recovery (EOR) merupakan teknologi yang
berhubungan dengan proses di reservoir terkait dengan pengangkatan minyak yang bekum bisa
terangkat dengan cara pengangkatan primer dan sekunder (primary dan secondary recovery).

1
1.2 Rumusan Masalah
Di dalam makalah ini saya menuliskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa definisi Enhanced Oil Recovery?
2. Apa tujuan dan kegunaan mempelajari Enhanced Oil Recovery?
3. Apa saja metode-metode Enhanced Oil Recovery?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan mampu menjelaskan pengertian Enhanced Oil Recovery
2. Untuk mengetahui tujuan dan kegunaan mempelajari Enhanced Oil Recovery
3. Untuk mengetahui metode-metode yang digunakan dalam Enhanced Oil Recovery

2
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Pengertian Enhanced Oil Recovery

Enhanced Oil Recovery (EOR) adalah suatu tahap produksi minyak yang dapat
digunakan untuk meningkatkan jumlah hidrokarbon yang dapat diperoleh dari suatu lapangan
setelah produksi tahap primer dan sekunder selesai dilakukan dari suatu reservoir. Tujuan
utama dari tahapan produksi ini adalah untuk meningkatkan nilai perolehan (recovery factor)
dan menurunkan besar saturasi minyak tersisa dari suatu reservoir. Metode yang termasuk
dalam tahap produksi tersier ini menggunakan bantuan tenaga dari luar reservoir seperti kimia,
termal dan gas terlarut dengan harapan dapat meningkatkan jumlah produksi minyak yang
dapat diperoleh (Hyne, 1991). Menurut Taber et al. (1996) berdasarkan jenis fluidanya, metode
enhanced oil recovery (EOR) dapat digolongkan menjadi 4 kelompok besar yaitu injeksi gas
terlarut, injeksi gas tidak terlarut, injeksi fluida kimia dan injeksi termal dimana injeksi polimer
termasuk dalam kelompok injeksi fluida kimia. Selain itu, Taber et al. juga memberikan
batasan-batasan screening EOR untuk dilakukannya kegiatan injeksi polimer dilihat dari
properti minyak yaitu gravity minyak dan viskositas minyak dan properti reservoir yaitu
porositas, jenis formasi, permeabilitas, kedalaman, dan temperatur. Screening EOR ini
digunakan sebagai acuan untuk menentukan apakah data properti minyak dan data properti
reservoir pada suatu lapangan cocok untuk dilakukan injeksi polimer.

2.2 Tujuan Enhanced Oil Recovery

Pengertian perolehan tahap lanjut (EOR) adalah perolehan minyak yang berasal dari
salah satu atau beberapa metode pengurasan yang menggunakan energi luar reservoir. Berbagai
cara yang dilakukan untukmeningkatkan laju produksi dari suatu sumur, tanpa merusak formasi
dari reservoir yang ada sehingga aktor perolehan dari sumur produksi ersebutm eningkat.
Tujuan dari EOR dalah sebagai berikut:

• Meningkatkan perolehan minyak


• Mengurangi saturasi minyak residual (Sor)
• Menurunkan viskositas minyak yang terdapat di dalam reservoir.
• Meningkatkan areal sweep efficiency (bergantung pada karakteristik reservoir).
• Memberikant enaga dorong pada laju produksi minyak yang sudah rendah.
• Faktor perolehan (recovery factor) merupakan suatu perbandingan jumlah minyak
maksimal yang dapat diproduksikan dengan cadangan minyak awal ditempat secaras
sederhana

3
2.3 Metode-metode Enhanced Oil Recovery

Ada beberapa metode EOR, yaitu: thermal recovery, gas miscible dan chemical
flooding. Metode thermal dan gas miscible flooding dipilih untuk mengubah karakteristik
fluida. Sedangkan chemical flooding dapat mengubah karakteristik fluida dan batuan.

2.3.1 Thermal Recovery

Pada thermal recovery, metode yang digunakan dengan cara memanaskan minyak
mentah dalam formasi untuk mengurangi viskositas dan menguapkan sebagian dari
minyak sehingga menurunkan rasio mobilitas. Selain itu, peningkatan panas mengurangi
tegangan permukaan dan meningkatkan permeabilitas minyak. EOR tipe thermal
recovery ini pertama kali diterapkan di Venezuela pada tahun 1960.

2.3.2 Gas Miscible

Gas miscible biasanya digunakan sebagai metode tersier karena pemulihan nya
melibatkan peng-injeksi-an gas alam, nitrogen atau karbon dioksida ke dalam reservoir.
Gas-gas ini dapat mendorong minyak melalui reservoir atau akan ikut larut di dalam
minyak sehingga menurunkan viskositas dan meningkatkan aliran minyak tersebut. Gas
injection EOR yang paling popular adalah karbon dioksida EOR(CO2-EOR). Pertama
kali digunakan di Amerika Serikat pada awal 1970-an di Texas. Hampir setengah dari
EOR yang digunakan di AS adalah bentuk injeksi gas.

2.3.3 Chemical Flooding

Prinsip kerja chemical flooding-EOR ini adalah membebaskan minyak yang


terperangkap di dalam reservoir. Metode ini menggunakan long chained moleculs yang
berupa polimer dan di-injeksikan ke dalam reservoir untuk meningkatkan efisiensi
waterflooding atau untuk meningkatkan efektivitas surfaktan.

2.4 Metode Injeksi CO2 Enhanced Oil Recovery

Walaupun CO2 merupakan suatu polutan, namun sebenarnya dapat dimanfaatkan


untuk suatu proses yang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, CO2 dapat dimanfaatkan
contohnya pada produk minuman bersoda untuk karbonisasi, pada tumbuhan untuk proses
fotosintesis, dan dry-ice. Selain dalam kehidupan sehari-hari, CO2 juga dapat dimanfaatkan
dalam dunia industri perminyakan yaitu untuk Enhanced Oil Recovery (EOR). CO2 EOR
merupakan suatu usaha meningkatkan produksi minyak dengan cara injeksi CO2 ke dalam
suatu sumur produksi tahap tersier. Peran CO2 ini adalah untuk meningkatkan misibiliti
minyak agar lebih mudah terangkat ke permukaan bumi. CO2 EOR telah dilakukan di dunia
dan masih terus berkembang. Salah satu aplikasi pemanfaatan CO2 untuk EOR telah dilakukan

4
di Norwegia, yaitu pada power plant Kårstø dengan kapasitas CO2 sebesar 125 juta ton yang
dilakukan selama 25 tahun untuk diinjeksikan di area Utsira South dengan jarak 33 km.

Pemanfaataan CO2 untuk EOR ini juga memiliki potensi untuk dapat diterapkan di
Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Hal ini dikarenakan Jawa Timur memiliki beberapa
perusahaan minyak seperti Exxonmobil, Pertamina, Petronas, Santos, Petrocina, Camar
Resources Canada dan Saka Pangkah yang dapat memanfaatkan CO2 EOR untuk
meningkatkan produksi minyak perusahaan tersebut. Adapun CO2 yang akan digunakan dapat
diperoleh atau ditangkap dari emisi CO2 power plant yang ada di Indonesia khususnya BUMN
di Jawa Timur, seperti PJB Gresik dan Paiton, Indonesia Power Perak dan Grati dan PLN
Tanjung Awarawar serta Paiton 9. Adapun proses penangkapan CO2 dan proses
penyimpanannya disebut dengan Carbon Captured and Storage (CCS). Namun, untuk
dilakukannya CCS memerlukan biaya (cost), yaitu untuk teknologi capture CO2 pada power
plant contohnya menggunakan amine, sistem perpipaan untuk distribusi CO2 dan EOR sebagai
storage. Besarnya cost tersebut bergantung pada banyaknya jumlah CO2 yang dialirkan dan
jarak tempuh antara sumber CO2 ke sumur injeksi, sehingga berapa banyak CO2 yang
ditangkap dan jarak terpendek dari sumber ke sumur injeksi perlu dioptimisasi untuk
memperoleh cost yang minimal. Optimisasi membutuhkan tiga komponen utama, yaitu fungsi
objektif, model dan teknik optimasi. Fungsi objektif merupakan fungsi tujuan yang ingin
dicapai. Adapun model adalah tiruan berupa persamaan matematis yang terdiri dari variabel
optimasi dan mendukung fungsi objektif. Sedangkan eknik optimasi adalah teknik yang
digunakan untuk optimisasi baik secara deterministik maupun stokastik.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan di atas adalah sebagai berikut :
1. Enhanced Oil Recovery (EOR) adalah suatu tahap produksi minyak yang dapat
digunakan untuk meningkatkan jumlah hidrokarbon yang dapat diperoleh dari suatu
lapangan
2. Ada beberapa metode EOR, yaitu: thermal recovery, gas miscible dan chemical
flooding. Metode thermal dan gas miscible flooding
3. CO2 EOR merupakan suatu usaha meningkatkan produksi minyak dengan cara injeksi
CO2 ke dalam suatu sumur produksi tahap tersier.
4. Peran CO2 ini adalah untuk meningkatkan misibiliti minyak agar lebih mudah
terangkat ke permukaan bumi

6
DAFTAR PUSTAKA

1. http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/172947
2. http://library.uir.ac.id/skripsi/pdf/143210639/bab2.pdf
3. https://journal.uir.ac.id/index.php/JEEE/article/download/926/591
4. https://media.neliti.com/media/publications/170433-ID-peningkatan-
perolehan-minyak-dengan-inje.pdf
5. https://osf.io/ckmyr/download
6. https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/semnas/article/download/5656/44
45

Anda mungkin juga menyukai