Anda di halaman 1dari 25

INDUSTRI

Apa itu Industri? 


Industri adalah usaha, proses atau pun aktivitas pemrosesan bahan baku
baik mentah maupun setengah jadi supaya menjadi barang yang bernilai
ekonomis lebih baik dan mempunyai nilai manfaat bagi masyarakat.
istilah untuk idustri di identikkan dengan semua kegiatan aktivitas ekonomi
manusia yang memproses barang mentah atau bahan baku menjadi barang
setengah jadi dan menjadi barang jadi.

Industri dalam arti sempit adalah sekumpulan dari perusahaan yang


memproduksi produk sejenis dimana adanya kesamaan dalam
menggunakan bahan baku yang, memproses, produk akhir dan pada
konsumen akhir.Industri dalam arti yang lebih luas adalah sekumpulan dari
perusahaan yang membuat barang dan jasa dengan elastisitas silang yang
bermanfaat dan tinggi (menurut Kuncoro, 2007: 167)
Dalam undang-undang pengertian industri, yaitu seluruh bentuk kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan baku dan atau memanfaatkan sumber daya industri
sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai baik atau kegunaan yang
lebih bermanfaat, termasuk dalam jasa industri.

Istilah dari industri berasal dari bahasa latin, yaitu industria yang mempunyai arti
buruh atau tenaga kerja.

Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satu upayanya yaitu dengan


adanya industri.

Selain itu industrialisasi juga tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan dan
mengoptimalkan kualitas dari SDM dan kemampuan untuk memanfaatkan SDA
secara optimal.
• Pengertian Industri Menurut Para Ahli
1. Menurut pendapat dari Kartasapoetra (1987)
Industri adalah suatu aktivitas perekonomian yang memproses pada bahan-
bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi yang
bertujuan untuk menjadi barang yang bernilai tinggi.
2. Menurut pendapat Hasibuan (2000)
Industri adalah sekumpulan dan sejumlah perusahaan yang membuat barang-
barang homogen, atau barang-barang yang memiliki sifat saling mengganti
sangat erat.

3. Menurut pendapat Pujoalwanto (2014)


Industri adalah bagian dari suatu proses produksi yang memproses barang
mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi sehingga menjadi
barang yang mempunyai manfaat dan nilai tambah untuk memenuhi berbagai
macam kebutuhan manusia.
4. Menurut pendapat Sadono (1995)
Industri adalah perusahaan yang menjalankan aktivitas kegaitan perekonomian yang
tergolong dalam kategori sektor sekunder.

Aktivitas kegiatan itu antara lain adalah pabrik perakitan, pabrik tekstil dan pabrik
pembuatan rokok. Industri juga merupakan suatu aktivitas ekonomi yang memproses
barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dioleh
menjadi barang yang lebih tinggi manfaatnya.

5. Menurut pendapat Abdurachmat dan Maryani (1998)


Industri adalah salah satu aktivitas perekonomian manusia yang sangat penting.
Industri memproduksi berbagai macam kebutuhan hidup manusia dari mulai sandang,
pangan, papan dan kebutuhan hidup lainnya.
Industri mengarah pada produksi produk dan jasa dengan merubah input
menjadi output dan atau penciptaan utilitas ke konsumen.
Produk yang sudah di produksi oleh industri maka digunakan oleh konsumen
untuk menciptakan kepuasan, keinginan dan kebutuhan para konsumen atau
pada oleh industri lainnya untuk tahap produksi lebih lanjutnya.
Suatu industri bisa merucut pada ekstraksi, pembangkitan, konversi atau bisa
juga produksi produk dan jasa atau konstruksi produk bangunan dengan variasi
harga.
Menurut dari proses produksi dan sifat produknya, industri bisa diperinci
menjadi beberapa kategori berikut ini merupakan macam-macam industri.
• Empat jenis industri, yaitu :

• Industri primer menyertakan pengadaan bahan baku, misalnya


pertambangan, peternakan dan perikanan.
• Industri sekunder menyertakan manufaktur misalnya membuat
mobil dan baja.
• Industri tersier merupakan industri yang menyediakan layanan
yang dapat mempermudah dan membantu kebutuhan
masyarakat
• Industri kuarter menyertakan industri riset dan pengembangan,
misalnya IT.
• Jenis industri berdasarkan tempat bahan baku

1. Industri ekstraktif
Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.
- Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan,
dan lain lain.
2. Industri nonekstaktif
Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain
alam sekitar.
3. Industri fasilitatif
Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang
dijual kepada para konsumennya.
- Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
• Macam industri berdasarkan besar kecil modal
1. Industri padat modal
adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk
kegiatan operasional maupun pembangunannya
2. Industri padat karya
adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja
atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.
• Jenis-jenis / macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya,
berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986

1. Industri kimia dasar


contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
2. Industri mesin dan logam dasar
misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
3. Industri kecil
Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak
goreng curah, dll
4. Aneka industri
misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-
lain.
• Macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja

1. Industri rumah tangga


Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4
orang.
2. Industri kecil
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19
orang.
3. Industri sedang atau industri menengah
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-
99 orang.
4. Industri besar
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100
orang atau lebih.
• Penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi

1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented


industry)
Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen.
Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial
berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man
power oriented industry)
Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena
bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih
efektif dan efisien.
3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented
industry)
4. Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk
memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.
• AWAL REVOLUSI INDUSTRI
Revolusi Industri terjadi pada periode antara tahun 1750-1850 di mana
terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang
mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.[1]
Revolusi ini menyebabkan terjadinya perkembangan besar-besaran yang
terjadi pada semua aspek kehidupan manusia.
Singkatnya, revolusi industri adalah masa dimana pekerjaan manusia di
berbagai bidang mulai digantikan oleh mesin. [2] 
Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke
seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia.[3]
Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia,
hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri,
khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-
rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita


negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat.

Seperti yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas,


bahwa: "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa
mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini
tidak pernah terjadi sebelumnya".[4]
Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan para
pengusaha untuk merintis terjadinya Revolusi Industri. [5]
• Faktor kunci yang turut mendukung terjadinya Revolusi Industri antara lain:
1. Masa perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan penyatuan Inggris dan 
Skotlandia,
2. tidak ada hambatan dalam perdagangan antara Inggris dan Skotlandia,
3. aturan hukum (menghormati kesucian kontrak),
4. sistem hukum yang sederhana yang memungkinkan pembentukan saham
gabungan perusahaan (korporasi), dan
5. adanya pasar bebas (kapitalisme).
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, di mana terjadinya peralihan
dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan
tenaga hewan dan manusia, yang kemudian digantikan oleh penggunaan
mesin yang berbasis menufaktur.[7]
Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil,
pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara.
Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan,
perbaikan jalan raya dan rel kereta api. [8] 
Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian
yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk
besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan
membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris. [9]
Awal mula Revolusi Industri masih diperdebatkan. T.S. Ashton menulisnya kira-kira
1760-1830.[10] 
Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika
kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan
perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut
perkembangan mesin pembakaran dalam dan perkembangan 
pembangkit tenaga listrik.
Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya
revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke-16 dengan munculnya para ilmuwan
seperti Francis Bacon, René Descartes, Galileo Galilei.[11]
Disamping itu, disertai adanya pengembangan riset dan penelitian dengan
pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal
Society of England, dan The French Academy of Science.
Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri, perkembangan
kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber daya alam.
Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan 
Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.
Beberapa sejarawan abad ke-20 seperti John Clapham dan Nicholas Crafts
 berpendapat bahwa proses perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi secara
bertahap dan revolusi jangka panjang adalah sebuah ironi.[12][13] 
Produk domestik bruto (PDB) per kapita negara-negara di dunia meningkat setelah
Revolusi Industri dan memunculkan sistem ekonomi kapitalis modern.[14] 
Revolusi Industri menandai dimulainya era pertumbuhan pendapatan per kapita
dan pertumbuhan ekonomi kapitalis.[15]
Revolusi Industri dianggap sebagai peristiwa paling penting yang pernah terjadi
dalam sejarah kemanusiaan sejak domestikasi hewan dan tumbuhan pada masa 
Neolitikum.[16]
• Etimologi
Awal mula penggunaan istilah "Revolusi Industri" ditemukan dalam surat oleh
seorang utusan dari Paris bernama Louis-Guillaume Otto pada tanggal 6 Juli 1799,
yang mana di saat itu dia menuliskan bahwa Prancis telah memasuki
era industrialise.[17]
Dalam buku terbitan tahun 1976 yang berjudul: Keywords: A Vocabulary of Culture
and Society, Raymond Williams menyatakan bahwa kata itu sebagai sebutan untuk
istilah "industri".
Revolusi Industri adalah perubahan besar, secara cepat, dan juga radikal yang
memengaruhi kehidupan corak manusia sering disebut revolusi. Istilah revolusi
biasanya digunakan dalam melihat perubahan politik atau sistem pemerintahan.
Namun, Revolusi Industri di Inggris pada hakikatnya adalah perubahan dalam cara
pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia)
kemudian digantikan dengan tenaga mesin.
Dengan demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah banyak dengan
waktu yang relatif singkat.[18]
• Latar belakang
Revolusi Industri untuk kali pertamanya muncul di Inggris. Adapun faktor-faktor
yang menyebabkannya adalah sebagai berikut:
 Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Agung tahun 1688 yang
mengharuskan raja bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja tunduk
kepada undang-undang dan hanya menarik pajak berdasarkan atas persetujuan
parlemen.
 Inggris kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin.[19] Di
samping itu, wol juga sangat menunjang industri tekstil.
 Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara
kerja dan meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin
tenun, mesin uap, dan sebagainya.
 Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga
dapat menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha.
 Di samping itu, di Inggris juga tersedia bahan mentah yang cukup karena Inggris
mempunyai banyak daerah jajahan yang menghasilkan bahan mentah tersebut.
 Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan
baru (hak paten) sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah.
 Lebih-lebih setelah dibentuknya lembaga ilmiah Royal Society for Improving
Natural Knowledge maka perkembangan teknologi dan industri bertambah maju.
 Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong
pemerintah Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat
menampung mereka.
• Perkembangan
Pada akhir abad Pertengahan kota-kota di Eropa berkembang sebagai pusat kerajinan dan
perdagangan.
Warga kota (kaum Borjuis) yang merupakan warga berjiwa bebas menjadi tulang punggung
perekonomian kota.
Mereka bersaing secara bebas untuk kemajuan dalam perekonomian. Pertumbuhan kerajinan
menjadi industri melalui beberapa tahapan, seperti berikut.

• Sistem Domestik
Tahap ini dapat disebut sebagai tahap kerajinan rumah (home industry).
Para pekerja bekerja di rumah masing-masing dengan alat yang mereka miliki sendiri. Bahkan,
kerajinan diperoleh dari pengusaha yang setelah selesai dikerjakan disetorkan kepadanya.
Upah diperoleh berdasarkan jumlah barang yang dikerjakan.
Dengan cara kerja yang demikian, majikan yang memiliki usaha hanya membayar tenaga kerja
atas dasar prestasi atau hasil.
Para majikan tidak direpotkan soal tempat kerja dan gaji.
• Manufaktur
Setelah kerajinan industri makin berkembang diperlukan tempat khusus untuk bekerja agar
majikan dapat mengawasi dengan baik cara mengerjakan dan mutu produksinya.
Sebuah manufaktur (pabrik) dengan puluhan tenaga kerja didirikan dan biasanya berada di
bagian belakang rumah majikan. Rumah bagian tengah untuk tempat tinggal dan bagian
depan sebagai toko untuk menjual produknya.
Hubungan majikan dengan pekerja (buruh) lebih akrab karena tempat kerjanya jadi satu
dan jumlah buruhnya masih sedikit. Barang-barang yang dibuat kadang-kadang juga masih
berdasarkan pesanan.

• Sistem pabrik
Tahap sistem pabrik sudah merupakan industri yang menggunakan mesin.
Tempatnya di daerah industri yang telah ditentukan, bisa di dalam atau di luar kota. Tempat
tersebut untuk tempat kerja, sedangkan majikan tinggal di tempat lain.
Demikian juga toko tempat pemasaran hasil industri diadakah di tempat lain. Jumlah
tenaganya kerjanya (buruhnya) sudah puluhan, bahkan ratusan.
Barang-barang produksinya dibuat untuk dipasarkan
• Berbagai jenis penemuan
Adanya penemuan teknologi baru, besar peranannya dalam proses industrialisasi sebab
teknologi baru dapat mempermudah dan mempercepat kerja industri, melipatgandakan
hasil, dan menghemat biaya. Penemuan-penemuan yang penting, antara lain sebagai
berikut.

 Penemuan bor benih oleh Jethro Tull pada tahun 1701 yang meningkatkan produktivitas
di sektor pertanian Eropa Barat.[20]
 Kumparan terbang (flying shuttle) ciptaan John Kay (1733) yang mampu melakukan
proses pemintalan secara cepat.[21]
 Mesin pemintal benang (spinning jenny) ciptaan James Hargreves (1767) dan 
Richard Arkwright (1769), dipatenkan pada tahun 1770. Dengan alat ini seseorang dapat
memintal dengan delapan senar dalam satu kali putaran sehingga memungkinkan
produksi berlipat ganda.[22]
 Mesin tenun ciptaan Edmund Cartwight (1785). Temuan ini membuat kemacetan dalam
industri tekstil (lantaran jumlah pemintal dan penenun tidak seimbang) teratasi
 Cotton Gin, alat pemisah biji kapas dari serabutnya ciptaan Eli Whitney (1793). Dengan alat ini
maka kebutuhan kapas bersih dalam jumlah yang besar dapat tercukupi.[22] Penemuan ini menjadi
fasilitas pendukung pada pabrik kapas milik Samuel Slater di Rhode Island yang menjadi era
revolusi industri pertama bagi Amerika Serikat.[24]
 Cap selinder ciptaan Thomas Bell (1785). Dengan alat ini kain putih dapat dilukis pola kembang 200
kali lebih cepat jika dibandingkan dengan pola cap balok dengan tenaga manusia.
 Mesin uap, ciptaan James Watt (1769) dengan aplikasi pertamanya pada alat untuk memompa air
keluar dari sumber tambang batu bara lebih efisien.[25] 
Dari mesin uap ini dapat diciptakan berbagai peralatan besar yang menakjubkan, seperti lokomotif
 ciptaan Richard Trevethiek (1804) yang kemudian disempurnakan oleh George Stepenson menjadi
kereta api penumpang.
Kapal perang yang digerakkan dengan mesin uap diciptakan oleh Robert Fulton (1814). Mesin uap
merupakan inti dari Revolusi Industri sehingga James Watt sering dianggap sebagai Bapak Revolusi
Industri I’.
Penemuan-penemuan baru selanjutnya, semakin lengkap dan menyempurnakan. Hal ini merupakan
hasil Revolusi Industri II dan III, seperti mobil, pesawat terbang, industri kimia dan sebagainya.
Selain itu, Revolusi Industri merupakan masa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
menimbulkan penemuan-penemuan baru, seperti berikut:

 Tahun 1750: Abraham Darby menggunakan batu bara (cokes) untuk melelehkan besi untuk
mendapatkan nilai besi yang lebih sempurna.
 Tahun 1800: Alessandro Volta penemu pertama baterai
 Tahun 1802: Symington menemukan kapal kincir.
 Tahun 1807: Robert Fulton membuat kapal api yang telah menggunakan baling-baling yang
dapat menggerakkan kapal. Kapal itu diberi nama Clermont yang mengarungi Lautan Atlantik
pertama kali. Kapal ini berangkat dari Paris dan berlabuh di New York. Selanjutnya, Robert Fulton
berhasil membuat kapal perang pertama (1814) yang telah digerakkan oleh mesin uap.
 Tahun 1804: Richard Trevethick membuat kereta uap
 Tahun 1832: Samuel Morse membuat telegraf.
 Tahun 1872: Alexander Graham Bell membuat pesawat telepon.
 Tahun 1887: Daimler membuat mobil.
 Tahun 1903: Wilbur Wright dan Orville Wright membuat pesawat terbang

Anda mungkin juga menyukai