Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan
distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai
selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan
bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan
tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya,
dan politik.
Bidang industri dibedakan menjadi dua, yaitu industri barang dan industri jasa.
Industri barang
Industri barang merupakan usaha mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau
barang jadi. Kegiatan industri ini menghasilkan berbagai jenis barang, seperti pakaian,
sepatu, mobil, sepeda motor, pupuk, dan obatobatan.
Industri jasa
Industri jasa merupakan kegiatan ekonomi yang dengan cara memberikan pelayanan jasa.
Contohnya, jasa transportasi seperti angkutan bus, kereta api, penerbangan, dan pelayaran.
Perusahaan jasa ada juga yang membantu proses produksi. Contohnya, jasa bank dan
pergudangan. Pelayanan jasa ada yang langsung ditujukan kepada para konsumen. Contohnya
asuransi, kesehatan, penjahit, pengacara, salon kecantikan, dan tukang cukur.
Daftar isi
1 Sejarah
2 Deskripsi
3 Industri Manufaktur dan Jasa
4 Perbedaan Dasar Industri Manufaktur dan Industri Jasa
5 Industri dan Prinsip Ekonomi
6 Industri dan kebutuhan barang
7 Cabang-cabang industri
8 Klasifikasi
o 8.1 Klasifikasi berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986
o 8.2 Klasifikasi berdasarkan tempat bahan baku
o 8.3 Jenis industri berdasarkan modal
o 8.4 Jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja
o 8.5 Penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi
o 8.6 Klasifikasi Industri berdasarkan Proses Produksi
o 8.7 Jenis industri berdasarkan produktivitas perorangan
9 Lihat pula
10 Referensi
11 Lihat pula
Sejarah
Industri berawal dari pekerjaan tukang atau juru. Sesudah mata pencaharian hidup berpindah-
pindah sebagai pemetik hasil bumi, pemburu, dan nelayan di zaman purba, manusia tinggal
menetap, membangun rumah, dan mengolah tanah dengan bertani, dan berkebun serta
beternak. Kebutuhan mereka berkembang misalnya untuk mendapatkan alat pemetik hasil
bumi, alat berburu, alat menangkap ikan, alat bertani, berkebun, alat untuk menambang
sesuatu, bahkan alat untuk berperang serta alat-alat rumah tangga. Para tukang, dan juru
timbul sebagai sumber alat-alat, dan barang-barang yang diperlukan itu. Dari situ mulailah
berkembang kerajinan, dan pertukangan yang menghasilkan barang-barang kebutuhan. Untuk
menjadi pengrajin, dan tukang yang baik diadakan pola pendidikan magang, dan untuk
menjaga mutu hasil kerajinan, dan pertukangan di Eropa dibentuk berbagai gilda
(perhimpunan tukang, dan juru sebagai cikal bakal berbagai asosiasi sekarang).
Pertambangan besi, dan baja mengalami kemajuan pesat pada abad pertengahan. Selanjutnya
pertambangan bahan bakar seperti batubara, minyak bumi, dan gas maju pesat pula. Kedua
hal itu memacu kemajuan teknologi permesinan, dimulai dengan penemuan mesin uap yang
selanjutnya membuka jalan pada pembuatan, dan perdagangan barang secara besar-besaran,
dan massal pada akhir abad 18, dan awal abad 19. Mulanya timbul pabrik-pabrik tekstil
(Lille, dan Manchester) dan kereta api, lalu industri baja (Essen) dan galangan kapal, pabrik
mobil (Detroit), pabrik alumunium. Dari kebutuhan akan pewarnaan dalam pabrik-pabrik
tekstil berkembang industri kimia, dan farmasi. Terjadilah Revolusi Industri.
Sejak itu gelombang industrialisasi berupa pendirian pabrik-pabrik produksi barang secara
massal, pemanfaatan tenaga buruh, dengan cepat melanda seluruh dunia, berbenturan dengan
upaya tradisional di bidang pertanian (agrikultur). Sejak itu timbul berbagai penggolongan
ragam industri.
Deskripsi
Kebanyakan orang mengasumsikan bahwa industri hanyalah kegiatan ekonomi manusia yang
mengolah bahan baku/ bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau bahan jadi. Padahal
pengertian industri sangatlah luas, proses industri ini meliputi semua kegiatan manusia dalam
suatu bidang tertentu yang sifatnya produktif dan komersial. Kata industri berasal dari bahasa
Francis kuno yaitu "industrie" yang berarti aktivitas, tetapi kata tersebut dasarnya berasal dari
bahasa latin yaitu "Industria" yang memiliki arti kerajinan dan aktivitas.
Dalam arti luas industri adalah suatu bidang yang bersifat komersial yang menggunakan
keterampilan kerja serta teknologi untuk menghasilkan suatu produk dengan tujuan
mendapatkan keuntungan. Produk industri tidak hanya berupa barang (manufaktur) tetapi
juga dalam bentuk jasa (pelayanan), contoh hasil produksi dalam bentuk jasa seperti misalnya
perbankan, asuransi, transportasi, jasa pengiriman barang dan sebagainya.
Suatu Industri identik dengan tempat dimana berlangsungnya suatu perindustrian yaitu
pabrik, dalam arti luas pabrik adalah tempat manusia, mesin atau teknologi, material, energi,
modal dan sumberdaya dikelola bersama-sama dalam suatu sistem produksi dengan tujuan
menghasilkan suatu produk dan jasa yang efektif, efisien dan aman yang siap digunakan oleh
masyarakat umum maupun dapat diolah lebih lanjut untuk menghasilkan jenis produk yang
lainnya. Pabrik identik dengan pengolahan bahan baku dan menghasilkan produk jadi dalam
bentuk barang.
Industri jasa adalah (Service Industries) adalah industri yang bergerak dalam bidang
pelayanan atau jasa, baik untuk melayani maupun menunjang aktifitas industri yang lain serta
dapat juga memberikan pelayanan langsung terhadap masyarakat (kosumen). Industri jenis
ini biasanya melakukan aktivitas di dalam suatu gedung (perkantoran).
Industri Pelayanan / Jasa (Service Industries), yaitu industri yang bergerak dibidang
pelayanan atau jasa, baik untuk melayani dan menunjang aktifitas industri yang lain maupun
langsung memberikan pelayanan/jasa kepada konsumen. Contoh Industri Jasa, yaitu:
Asuransi, Bursa efek, Perbankan, Transportasi, Pendidikan, Perdagangan, Perawatan
kesehatan, Telekomunikasi, dan lain lain.
Industri manufaktur memiliki kemungkinan yang kecil dalam hal kontak langsung
dengan konsumen karena aktifitas industri tersebut lebih banyak dilakukan dalam
suatu pabrik sedangkan industri jasa memiliki pegawai khusus yang bertugas untuk
melayani para konsumen.
Industri manufaktur merupakan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan
jadi sehingga dapat digunakan oleh para konsumen dan masyarakat umum, sedangkan
industri jasa yang menyediakan pelayanan jasa kepada konsumen yang membutuhkan.
Produk dari industri manufaktur bersifat tahan lama dan bersifat fisik (memiliki
wujud) sedangkan industri jasa tidak berwujud.
Hasil keluaran (produk) dari industri manufaktur dapat disimpan dengan jangka waktu
tertentu sedangkan hasil dari industri jasa hanya dapat dinikmati.
Jangka waktu kerja industri manufaktur relatif lebih lama jika dibandingkan dengan
industri jasa.
Ekonomi merupakan sebagian ilmu sosial yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan
konsumsi mengenai barang dan jasa. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani dari kata
oikos yang berarti keluarga, rumah, tangga. dan nomos yang berarti peraturan, aturan, hukum.
Prinsip Ekonomi memberi kita keuntungan yang pertama adalah dapat memaksimalkan
keuntungan dimana mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya, keuntungan kedua adalah
meminimalkan kerugian dimana dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Prinsip ekonomi
berlaku dalam tiga kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.
Dalam kegiatan produksi adalah dasar dalam menghasilkan barang dan jasa sebanyak-
banyaknya dengan biaya produksi dan pengorbanan tertentu. Contoh Penerapannya - Contoh-
contoh penerapan prinsip ekonomi pada kegiatan produksi
Mendirikan tempat usaha dekat dengan bahan baku, tenaga kerja atau daerah
pemasaran
Menggunakan tenaga kerja yang terampil
Memakai bahan baku yang berkualitas terbaik, namun dengan harga paling murah
Memakai sumber daya misalnya modal, tenaga kerja, dan waktu seefisien mungkin.
Memakai mesin modern dengan produktivitas yang tinggi namun dengan biaya yang
rendah
Menentukan harga jual yang menguntungkan
Menentukan barang dan jasa yang akan dihasilkan
Dalam kegiatan distribusi adalah penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Contoh Penerapan - Contoh-contoh penerapan prinsip ekonomi berdasarkan kegiatan
distribusi
Dalam kegiatan konsumsi adalah upaya dalam memperoleh kepuasaan sebesar-besarnya dari
sautu barang atau jasa dengan pengorbanan dan penggunaan anggaran tertentu. Contoh
Penerapan - Contoh-contoh penerapan prinsip ekonomi berdasarkan kegiatan konsumsi
Bertindak rasional, artinya seseorang yang melakukan kegiatan atau tindakan selalu
dengan akan yang sehat bukan berdasarkan dari emosi dan hawa nafsu
Bertindak ekonomis, artinya seseorang melakukan kegiatan ekonomi dengan segala
perhitungan yang cermat dan perencanaan yang matang
Bertindak hemat, artinya seseorang melakukan kegiatan ekonomi dapat menghindari
pemborosan dengan membeli kebutuhan sesuai dengan yang dibutuhkan
Membuat skala prioritas, artinya seseorang memenuhi kebutuhan dengan membuat
urutan kebutuhan menurut tingkat kepentingannya dari yang mendesak sampai yang
dapat ditunda-tunda
Bertindak dengan memakai prinsip cos and benefit, artinya seseorang dalam
melakukan kegiatan selalu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan manfaat
yang diterima dari kegiatna yang dilakukannya.
Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan perindustrian. Dari definisi
tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing).
Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam
bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Karena merupakan kegiatan ekonomi
yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah.
Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah,
makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha
tersebut. Cara penggolongan atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada
dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku,
tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan. Selain faktor-faktor
tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga turut menentukan
keanekaragaman industri negara tersebut, semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat
yang harus dipenuhi, maka semakin beranekaragam jenis industrinya.
Cabang-cabang industri
Berikut adalah berbagai industri yang ada di Indonesia:
Klasifikasi
Lihat pula: Kategori:Klasifikasi Industri
1. Industri kimia dasar: misalnya industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
2. Industri mesin, dan logam dasar: misalnya industri pesawat terbang, kendaraan
bermotor, tekstil, dll
3. Industri kecil: industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng
curah, dll
4. Aneka industri: industri pakaian, industri makanan, dan minuman, dan lain-lain.
1. Industri padat modal, yaitu industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya
besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya.
2. Industri padat karya, yaitu industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar
tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.
1. Industri rumah tangga, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah
antara 1-4 orang.
2. Industri kecil, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara
5-19 orang.
3. Industri sedang atau industri menengah, adalah industri yang jumlah karyawan /
tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.
4. Industri besar, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara
100 orang atau lebih.
1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry),
yaitu industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri
jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada.
Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja (man power
oriented industry), aAdalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman
penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja /
pegawai untuk lebih efektif, dan efisien.
3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented
industry), yaitu jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk
memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.
4. Industri yang tidak terkait oleh persyaratan yang lain, yaitu industri yang didirikan
tidak terkait oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena
bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana
saja. Misalnya : Industri elektronik, Industri otomotif, dan industri transportasi.
1. Industri Hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang
setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan
industri yang lain. Misalnya : Industri kayu lais, industri alumunium, industri
pemintalan, dan industri baja.
2. Industri Hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi
sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh
konsumen, misalnya: Industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif,
dan industri meubeler.
Pada level atas, industri seringkali dibagi menjadi tiga bagian, yaitu primer (ekstraktif),
sekunder (manufaktur), dan tersier (jasa). Beberapa penulis menambahkan sektor kuarterner
(pengetahuan) atau bahkan sektor kuinari (kultur, dan penelitian). Seiring berjalannya waktu,
perpecahan industri masyarakat pada masing-masing sektor mengalami perubahan.
1. Industri primer, adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan
langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu. Contohnya adalah hasil produksi
pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
2. Industri sekunder, adalah industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah
sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya pemintalan
benang sutra, komponen elektronik, daging kaleng, dan sebagainya.
3. Industri tersier, adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.
Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak
lagi yang lainnya.
4. Industri kuarterner, adalah industri yang mencakup penelitian pengetahuan, dan
teknologi serta berbagai tugas berlevel tinggi lainnya. Misalnya adalah para peneliti,
dokter, dan pengacara.
5. Industri kuinari, beberapa menganggapnya sebagai salah satu cabang sektor
kuarterner yang meliputi level tertinggi pengambilan keputusan dalam masyarakat
atau ekonomi. Sektor ini meliputi eksekutif atau pegawai resmi dalam bidang
pemerintahan, pengetahuan, universitas, non-profit, kesehatan, kultur, dan media.
Lihat pula
Barang
Jasa
Referensi
1. Alvin Toffler, 1971, Future Shock. Bantam Books.
2. Alvin Toffler, 1980, The Third Wave. William Morrow and Companies.
3. BPS, Nilai Tambah Menurut Sub Sektor 2001-2008 (Statistik Industri)
Daftar isi
1 Arti kata
2 Cakupan
o 2.1 Ilmu ekonomi
o 2.2 Sektor tradisional: primer, sekunder, tersier
o 2.3 Sektor quaterner dan quiner
3 Sejarah
o 3.1 Masa kuno
o 3.2 Abad pertengahan
o 3.3 Era moderen awal
o 3.4 Revolusi industri
o 3.5 Pasca-Perang Dunia
o 3.6 Akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21
4 Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi
5 Tindakan, Motif dan Prinsip Ekonomi
o 5.1 Tindakan Ekonomi
o 5.2 Motif Ekonomi
o 5.3 Prinsip Ekonomi
6 Ekonomi dan birokrasi
7 Referensi
8 Daftar pustaka
9 Lihat pula
Arti kata
Kata "ekonomi" merupakan kata serapan dari bahasa Yunani Kuno οἰκονόμος yang bermakna
"pengelolaan rumah tangga".[1] Kata ini merupakan gabungan dari dua kata, yaitu οἶκος
("rumah") and νέμω ("pengelolaan; distribusi").[1] Kata ini tercatat pertama kali digunakan
pada karya yang dibuat oleh sebuah gereja pada tahun 1440 untuk menggambarkan sistem
pengelolaan atau administrasi.[1] Makna ekonomi yang banyak digunakan saat ini, yaitu
ekonomi sebagai sebuah sistem yang digunakan di sebuah negara atau wilayah, baru
berkembang pada abad ke-19 atau ke-20.[1]
Cakupan
Ilmu ekonomi
Ekonomi banyak dibahas dalam sebuah ilmu khusus yang dikenal dengan nama ilmu
ekonomi, yang di dalamnya mencakup sosiologi. sejarah, antropologi, dan geografi. Beberapa
bagian ekonomi yang berupa ilmu terapan seperti produksi, distribusi, perdagangan, dan
konsumsi juga dibahas dalam ilmu lain seperti ilmu teknik, manajemen, administrasi bisnis,
sains terapan, dan keuangan. Ada banyak sektor dalam ekonomi, yang kemudian
dikelompokkan menjadi tiga sektor utama yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan, dan
sektor tersier.
Peta yang menunjukkan Produk Domestik Regional Bruto per kapita provinsi-provinsi
Indonesia pada tahun 2008 atas harga berlaku. PDRB per kapita provinsi Kalimantan Timur
mencapai Rp.100 juta manakala PDRB per kapita Maluku, Maluku Utara, dan Nusa
Tenggara Timur kurang dari Rp.5 juta.
Lebih dari Rp.100 juta Rp.20 juta ++ - Rp.30 juta
Rp.50 juta ++ - Rp.100 juta Rp.10 juta ++ - Rp.20 juta
Rp.40 juta ++ - Rp.50 juta Rp.5 juta ++ - Rp.10 juta
Rp.30 juta ++ - Rp.40 juta Kurang dari Rp.5 juta
Termasuk dalam sektor primer adalah sektor-sektor yang memanfaatkan langsung sumber
dari daya alam, termasuk di dalamnya pertanian, perhutanan, perikanan, dan pertambangan.[2]
Beberapa industri manufaktur yang proses produksinya erat dengan sumber daya alam juga
seringkali dikategorikan sebagai industri di sektor ini, antara lain industri di bidang
pengepakan, penyulingan, atau pengumpulan sumber daya alam.[2] Sektor ini biasanya
merupakan sektor utama, dan berkontribusi paling besar di perekonomian negara-negara
berkembang.[2] Namun, terdapat penurunan jumlah pekerja yang beroperasi di sektor ini, baik
di negara maju maupun negara berkembang.[2] Di Amerika Serikat, tenaga kerja di sektor ini
hanya mencakup sekitar 3% dari total tenaga kerja.[2]
Dari sektor primer, bahan mentah diolah oleh sektor sekunder, yaitu sektor-sektor yang
memproduksi, dan menciptakan produk akhir yang siap dikonsumsi, antara lain sektor
produksi, dan konstruksi.[2] Sektor ini biasanya dibagi menjadi dua kategori, yaitu industri
ringan dan industri berat. Industri di sektor ini biasanya menggunakan energi yang sangat
besar untuk beroperasi serta menghasilkan limbah yang juga besar, menyebabkan timbulnya
masalah lingkungan atau polusi. Negara-negara dengan sektor sekunder besar disebut sebagai
negara industri, antara lain RRT, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Russia.
Berbeda dengan sektor primer, dan sektor tersier yang menciptakan produk berbentuk, sektor
tersier adalah sektor jasa yang menciptakan produk tak berbentuk berupa layanan kepada
konsumennya.[2] Pelaku sektor tersier menawarkan pengetahuan dan waktunya untuk
meningkatkan produktivitas, kinjera, dan potensi di sektor-sektor lain.[2] Produknya antara
lain diberikan dalam bentuk perhatian, saran, akses, pengalaman, dan diskusi.[2]
Selain tiga sektor di atas, berkembang pula dua sektor baru yang disebut sebagai sektor
quaterner, dan quiner. Sektor quaterner merupakan cabang dari sektor tersier yang fokus pada
pelaksanaan aktivitas-aktivitas intelektual. Termasuk di dalamnya sektor pemerintahan,
budaya, kepustakaan, riset ilmiah, edukasi, dan informasi. Sementara itu, sektor quiner
memiliki fokus yang lebih dalam lagi, yaitu pada sektor-sektor di sektor quaterner yang
menjadi pengambil keputusan utama dalam sebuah masyarakat.
Sejarah
Masa kuno
Ekonomi ada sejak manusia menciptakan, memasok, serta mendistribusikan barang atau jasa.
Sebagian besar kegiatan perekonomian kala itu berbasis pada produk-produk pertanian.
Satuan unit shekel misalnya, berawal dari satuan yang digunakan untuk mengukur berat jelai.
Satuan ini kemudian dimanfaatkan untuk mengukur berat logam mulia seperti emas, perak,
dan tembaga. Proses transaksi pun berlangsung sederhana, biasanya terjadi antara dua atau
lebih orang yang berhubungan sosial secara langsung. Sistem barter masih banyak digunakan.
Abad pertengahan
Wabah Kematian Hitam yang menyerang Eropa pada Abad Pertengahan mengakibatkan
perubahan besar pada sistem ekonomi.
Sama seperti pada masa kuno, pada abad pertengahan kegiatan ekonomi juga masih berputar
pada perdagangan di bidang pertanian, dan barang-barang pokok, serta terjadi dalam
kelompok sosial tertutup.[5] Namun, beberapa perkembangan terjadi, antara lain munculnya
kelompok-kelompok yang memberi modal bagi individu atau kelompok lain, terutama untuk
bidang pelayaran, dan pengembangan wilayah kekuasaan.[5] Modal ini nantinya harus
dikembalikan dalam bentuk penjualan barang yang didapatkan dari negara jajahan.[5] Proses
peminjaman, dan penggantian uang ini berujung pada perintisan bank, dan munculnya
ekonomi global.[5] Perdagangan saham juga mulai dikenal, khususnya setelah tahun 1513
setelah pasar saham pertama di dunia dibuka di Antwerpen.[5]
Pada abad ini, uang yang digunakan sudah berbentuk koin logam, khususnya di wilayah
Eropa, dan sekitarnya.[5] Jenis logam yang digunakan mempengaruhi nilai uang tersebut,
yang paling populer adalah tembaga, perak, dan emas.[5] Namun, mata uang yang digunakan
kala itu sangat beragam, dan semuanya berbeda-beda baik dalam segi bentuk, ukuran, berat,
karat, dan cetakannya.[5] Namun seiring dengan meningkatnya jumlah transaksi finansial, dan
berkembangnya perdagangan, perlahan mulai terjadi keseragaman dalam koin-koin logam
ini, dan memungkinkan terjadinya perdagangan antar-wilayah.[5]
Salah satu sistem yang populer digunakan kala itu adalah sistem manorial.[5] Sistem ini
berpusat pada sebuah manor, yaitu wilayah berdikari yang dikuasai oleh tuan tanah.[5] Pada
sistem ini, para petani bergantung pada tuan tanah tempat ia tinggal, khususnya dalam hal
keamanan, dan jaminan keselamatan kala melakukan kegiatan ekonomi. Sebagai gantinya
para petani ini bekerja untuk tuannya tersebut.[5] Sistem ini terutama berkembang pada abad
ke-5, dan ke-6, saat penyakit, dan bencana kelaparan akibat perang mewabah, menyebabkan
banyaknya orang yang merelakan tanah direnggut, dan lari mencari perlindungan di tempat
lain.[5]
Petani merupakan pekerjaan yang paling umum.[5] Mereka tersebar di berbagai manor,
mengabdi pada tuan yang berbeda-beda.[5] Selain bertani, petani juga memelihara kambing.[5]
Tugas mengurusi kambing biasanya dilakukan oleh wanita, antara lain menggunting
rambutnya, membuat wool, dan merajut pakaian.[5] Pekerjaan lain yang juga populer adalah
seniman, termasuk mereka yang memproduksi komoditas dari kaca, kayu, tanah liat, dan
besi.[5] Terdapat pula pekerjaan dalam bentuk jasa, antara lain dokter gigi, tukang cukur,
guru, dan ahli bedah.[5] Selain itu ada pula kelas pedagang yang berkembang menjelang akhir
abad pertengahan. Perkembangan kelas pedagang ini mendorong majunya wilayah
perkotaan.[5]
Dampak dari kemajuan ini terutama terasa pada abad ke-12, dan ke-13.[5] Meski pertanian
masih menjadi primadona, kelas pedagang mulai memiliki pengaruh besar dalam
perekonomian.[5] Beberapa di antaranya bahkan memiliki pengaruh politik, dan membentuk
serikat.[5] Serikat ini digunakan antara lain untuk mempengarhui kebijakan pajak.[5] Sistem
serikat ini menandakan sebuah perubahan ke arah sistem ekonomi yang lebih matang karena
harga-harga serta kualitas barang mulai diatur.[5]
Namun perkembangan ini terhambat ketika Kelaparan Besar, dan Wabah Kematian Hitam
merebak.[5] Kelaparan Besar yang terjadi pada tahun 1315 menyebabkan kekacauan terhadap
sistem agraris, yang semakin mundur, dan akhirnya mati bersamaan dengan matinya desa,
dan kota-kota kecil yang mendukungnya.[5] Kematian Hitam juga memberikan efek yang
sama—jutaan petani yang terinfeksi penyakit ini tewas. Akibat dari dua peristiwa ini adalah
munculnya sistem-sistem baru baik di bidang ekonomi maupun pertanian.[5]
Revolusi industri
Pada masa revolusi industri yang terjadi pada abad ke-18, dan 19, perubahan besar terjadi di
bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, dan transportasi. Hal ini mempengaruhi kondisi
sosial ekonomi, dan budaya di seluruh Eropa, Amerika Serikat, dan seluruh dunia. Paham
kapitalisme yang lebih bebas muncul menggantikan paham merkantilisme. Revolusi industri
sendiri terjadi karena peran dari berkembangnya ilmu ekonomi pada abad ini.
ilmu ekonomi saat itu dikembangkan oleh ilmuwan seperti Scotsman Adam Smith (1723-
1790), yang kini diakui sebagai ekonom pertama di dunia. Ia memperkenalkan ide bahwa
harga sebuah produk tercipta dari hasil tarik menarik antara pasokan, dan permintaan serta
pembagian tenaga kerja. Ia berpendapat bahwa motif utama dari perdagangan adalah
keuntungan diri pribadi. Paham ini kemudian menjadi basis yang dikembangkan oleh
berbagai ilmuwan selanjutnya seperti Thomas Malthus (1766-1834) yang mengembangkan
ide pasokan-permintaan untuk memecahkan masalah populasi yang berlebihan. Berkat paham
ini pula, orang mulai berpikir untuk memproduksi barang, dan jasa secara besar-besaran.
Pasca-Perang Dunia
Setelah dua Perang Dunia terjadi, dan perekonomian hancur akibatnya, pemerintah di banyak
negara mulai mencari-cari cara untuk mengontrol arah perekonomian. Beberapa ekonom
seperti Friedrich August von Hayek (1899-1992) dan Milton Friedman (1912-2006)
melontarkan ide tentang pentingnya sebuah perdagangan global yang bebas. Namun kala itu
ide dari John Maynard Keynes (1883-1946) diterima lebih luas. Keynes berpendapat bahwa
pemerintah perlu mengontrol pasar secara kuat. Keynes yakin bahwa pemerintah dapat
menghapus masalah ekonomi, dan mempercepat pertumbuhannya dengan melakukan
manipulasi terhadap permintaan agregat. Untuk menghormati pemikirannya, paham ini diberi
nama Keynesianisme.
Menurut Keynes, Ekonomi pasar tidak memiliki mekanisme untuk memastikan bahwa semua
orang bisa bekerja, akibatnya pengangguran dapat terjadi. Keynes berpendapat bahwa negara
perlu melakukan intervensi, dan manipulasi terhadap permintaan, dan permintaan agregat
untuk mengurangi dampak negatif ini. Untuk melakukan hal tersebut, Keynes menekankan
pentingnya pemerintah untuk melakukan investasi. Jika pemerintah meningkatkan
pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan
terdorong untuk berbelanja, dan meningkatkan permintaannya (sehingga permintaan agregat
bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai
modal investasi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.
Pada tahun 1950-an, perekonomian Eropa, dan Amerika berkembang secara pesat. Periode ini
disebut sebagai periode Wirtschaftswunder yang diambil dari bahasa Jerman, yang berarti
"keajaiban ekonomi." Perkembangan pesat ini membawa satu jenis ekonomi baru: ekonomi
berbasis konsumsi massa. Paham ini semakin berkembang setelah John Kenneth Galbrait
(190-2006) memperkenalkan konsep yang diberi nama ekonomi pasar sosial pada tahun
1956.
Tren ekonomi dunia berubah setelah perekonomian Uni Soviet yang menganut komunisme
runtuh. Banyak negara-negara Blok TImur yang berubah haluan dari komunisme ke ekonomi
berbasis pasar. Namun selain sistem ekonomi dari Barat tersebut, muncul sistem, dan konsep-
konsep ekonomi lain yang berasal dari negara non-Barat seperti RRT, Brazil, dan India.
Konsep ekonomi non-barat ini dikenal dengan Istilah "masyarakat pasca-industri", sebuah
istilah yang diperkenalkan pada tahun 1973 oleh Daniel Bell.
Faktor ekonomi
Faktor lingkungan sosial budaya
Faktor fisik
Faktor pendidikan
Faktor moral
Tindakan ekonomi adalah sebuah istilah yang mengacu pada setiap usaha manusia yang
dilandasi oleh pilihan yang paling baik, dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak
dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas
dua aspek, yaitu :
Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang
paling menguntungkan, dan kenyataannya demikian.
Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang
paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.
Motif Ekonomi
Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan
tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:
Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi
atas kemauan sendiri.
Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi
atas dorongan orang lain.
Prinsip Ekonomi
Rangkaian dari
Ilmu
Ilmu formal[tampilkan]
Ilmu fisik[tampilkan]
Ilmu kehidupan[tampilkan]
Ilmu sosial[tampilkan]
Ilmu terapan[tampilkan]
Antardisiplin[tampilkan]
Portal
Kategori
l
b
s
Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya
terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip
ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau
dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin.
Kata birokrasi berasal dan kata bureaucracy yang bermakna ‘administrasi yang dicirikan oleh
kepatuhan pada aturan, prosedur, dan jenjang kewenangan sehingga sering mengakibatkan
kelambanan kerja, kerumitan perolehan hasil, dan penundaan gerak; sedangkan kata
birokratisasi yang berasal dan bureaucratization bermakna ‘hasil tindakan yang berhubungan
dengan, atau yang bercorak birokrasi’. Kata regulasi yang berasal dari regulation bermakna
‘tindakan pengurusan dengan berbagai aturan (yang berkekuatan hukum).Unsur de- yang
melekat pada kata serapan dari bahasa asing, misalnya bahasa lnggris, bermakna (1)
‘melakukan hal yang sebaliknya’, (2) ‘mengalihkan sesuatu dari’, (3) ‘mengurangi’, (4)
‘suatu ubahan dari’, dan (5) ‘keluar dari’. Jadi, debirokratisasi bermakna ‘tindakan atau
proses mengurangi tata kerja yang serba lamban dan rumit agar tercapai hasil dengan lebih
cepat’, sedangkan deregulasi bermakna ‘tindakan atau proses menghilangkan atau
mengurangi segala aturan’.Perlu diingat bahwa pada kedua bentuk itu sudah terkandung
makna tindakan. OIeh sebab itu, jika kita akan membentuk kata kerja, tidak perlu kita
menambahkan imbuhan -kan. Jadi, cukup mendebirokratisasi atau menderegulasi, dan bukan
mendebirokratisasikan atau menderegulasikan.
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di
negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi
lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa
sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem
lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di
dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut
mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies)
memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil
produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur
faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Ekonomi
Kategori umum
lihat
bicara
sunting
Daftar isi
1 Perekonomian terencana
2 Sistem ekonomi tradisional
3 Perekonomian pasar
4 Perekonomian pasar campuran
5 Referensi
Perekonomian terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai
wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah
memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan
pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian
masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor
produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya
menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba,
Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak
sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan
memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.
Perekonomian pasar
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah
lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang
mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan
harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.
Perekonomian pasar campuran
Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem
perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini
yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara
seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap
mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan
untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan
(advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat
ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi—pengubahan status
perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.
Pertumbuhan ekonomi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini mungkin mengandung riset asli. Anda dapat membantu memperbaikinya dengan
memastikan pernyataan yang dibuat dan menambahkan referensi. Pernyataan yang hanya
mengandung riset asli seharusnya dihapus.
Artikel atau bagian artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga
isinya tidak bisa dipastikan. Bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang
layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu oleh
Pengurus.
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan
ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian
yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Daftar isi
1 Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi
2 Teori Pertumbuhan Ekonomi
o 2.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
o 2.2 Teori Klasik dan Neo Klasik
3 Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga
tingkatan:
o Masa perekonomian tertutup
Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga
tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:
o Masa kerajinan dan pertukangan
Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara
kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat
dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian masing-
masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang
dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-
mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa
ciri-ciri sebagai berikut:
o Masa kapitalis
Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum
kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum
kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari
laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:
o
Tingkat prakapitalis
o
Tingkat kapitalis
o
Tingkat kapitalisme raya
o
Tingkat kapitalisme akhir
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat
tingkatan sebagai berikut:
W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The
Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5
(lima) sebagai berikut:
o Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
o Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off)
1. Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses
transisi.
2. Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru,
baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.
o Periode Lepas Landas (The take off)
1. Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa teratur serta
lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
2. Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari pendapatan nasional
dan investasi ini berlangsung secara cepat.
3. Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk
4. Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
5. Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pad
masa take off dengan penerapan teknologi modern
o Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
1. Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah
produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
2. Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai
tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.
3. Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
4. Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi
Teori Klasik
o Adam Smith
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada
adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat
pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul
An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
o David Ricardo
Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai
menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah.
Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat
digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami
kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang
berjudul The Principles of Political and Taxation.
Teori Neoklasik
o Robert Solow
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang
bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau
output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak
negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan
sebagai sumber daya yang positif.
o Harrord Domar
Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan
ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga
membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh
SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat
lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya
selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses
pembangunan dengan membangun infrastruktur di daerah-daerah.
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan
proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses
pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya
dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud
dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan
laut.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya
percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas
dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
Faktor Budaya
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas
IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan
dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas
Secara umum, bisa dibilang bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan
sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya
yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi ekonomi menurut beberapa ahli:
# ADAM SMITH
Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara
# MILL J. S
Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan
# ABRAHAM MASLOW
Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah
keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang
ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap
efektif dan efisien
# HERMAWAN KARTAJAYA
Ekonomi adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnya
# PAUL A. SAMUELSON
Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk
memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan
mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat
Bila membicarakan tentang ekonomi, secara otomatis kita juga akan membicarakan mengenai
ilmu ekonomi dimana ilmu ekonomi merupakan sebuah ilmu kajian yang membahsa dan
memperlajari tentang ekonomi itu sendiri. Secara umum, ilmu ekonomi dibagi menjadi 2.
yaitu ilmu ekonomi makro dan ilmu ekonomi mikro.
Ilmu ekonomi makro mempelajari perilaku ekonom i sebagai keseluruhan tentang kehidupan
ekonomi dan ilmu ekonomi mikro lebih memfokuskan pada keputusan-keputusan individu
baik sektor rumah tangga maupun perusahaan dalam mengalokasina sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
(indahf/Carapedia)
Pengertian ekonomis. Pengertian kebutuhan menurut para ahli. Pengertian ekonomi menurut
beberapa ahli. Pengertian sistem ekonomi menurut para ahli. Definisi perekonomian. Arti
ekonomi menurut para ahli. Pengertian ekonomi secara umum.
Pengertian ekonomi mikro menurut para ahli. Pengertian ekonomi manajemen. Pengertian
ekonomi makro menurut para ahli. Pengertian sosial ekonomi. Pengertian ekonomi
internasional. Devinisi ekonomi. Definisi perekonomian indonesia.
Definisi kebutuhan menurut para ahli. Pengertian ilmu ekonomi makro. Definisi ekonomi
mikro menurut para ahli. Pengertian sosial ekonomi menurut para ahli. Pengertian ilmu
ekonomi menurut ahli. Pengertian ekonomi mikro dan makro. Ekonomi menurut ahli.
Pengertian ekonomi makro. Definisi ilmu ekonomi menurut para ahli ekonomi. Pengertian
ekonomi masyarakat. Definisi perekonomian indonesia menurut para ahli. Pengertian ilmu
ekonomi secara umum. Definisi ilmu ekonomi menurut paul a. samuelson. Definisi ilmu
ekonomi mikro.
Ilmu ekonomi menurut ahli. Pengertian sumber ekonomi. Definisi ekonomi menurut ahli.
Pengertian ekonomi indonesia. Pengertian ekonomi internasional menurut para ahli. Definisi
ekonomi politik menurut para ahli. Definisi ekonomi menurut para ahli ekonomi.
Pengertian ekonomi menurut. Definisi ekonomi makro. Pengertian dari ekonomi. Pengertian
perekonomian menurut para ahli. Definisi ekonomi makro menurut para ahli. Definisi
ekonomis. Pengertian bidang ekonomi.
Definisi teori ekonomi menurut para ahli. Pengertian ekonomi menurut para ahli ekonomi
dunia. Definisi sosial ekonomi. Definisi ekonomi mikro. Pengertian ilmu ekonomi mikro.
Definisi ilmu ekonomi menurut paul a samuelson. Ekonomi makro menurut para ahli.
10 definisi ilmu ekonomi menurut berbagai pakar ekonomi. Pengertian teori ekonomi
menurut para ahli. Definisi sistem ekonomi menurut para ahli. Definisi perekonomian
menurut para ahli. Sumber sumber ekonomi. Pengertian makro. 10 pengertian ilmu ekonomi.
Definisi ilmu ekonomi makro. Definisi ekonomi industri. Pengertian dan definisi ilmu
ekonomi. Pengertian tentang ekonomi. Pendapat para ahli tentang ekonomi. Apa pengertian
ekonomi. Definisi ekonomi menurut pakar ekonomi.
Pengertian ekonomi mikro menurut ahli. Pendapat para ahli tentang ilmu ekonomi. Definisi
sosial ekonomi menurut para ahli. Penertian ekonomi. Defenisi ilmu ekonomi menurut pakar
ekonomi. Pegertian ekonomi. Difinisi ekonomi.
Pengertian ekonomi adalah. Sistem ekonomi menurut para ahli. Pengertian ekonomi makro
dan mikro menurut para ahli. Pengertian ekonomi umum. Teori ekonomi mikro menurut para
ahli. Pengertian ekonomi mikro dan ekonomi makro. Arti dari ekonomi.
Pengrtian ekonomi. Definisi ekonomi internasional. Teori ekonomi menurut ahli. 10 definisi
ilmu ekonomi menurut para ahli. Ekonomi mikro menurut para ahli. Perekonomian menurut
para ahli. Devinisi ekonomi menurut para ahli.
Pengertian prinsip ekonomi dan contohnya dalam kehidupan – Jika kita amati kebutuhan
manusia seperti tidak memiliki batas, karena kebutuhannya begitu banyak dan biaya atau
pengorbanan untuk membeli kebutuhan tersebut terbatas maka terjadilah sesuatu yang disebut
dengan prinsip ekonomi, apakah itu prinsip ekonomi? Berikut ini penjelasannya.
Prinsip ekonomi adalah usaha untuk mendapatkan hasil tertentu dengan pengorbanan yang
sekecil mungkin. Atau definisi prinsip ekonomi yang lainnya yaitu suatu usaha atau tindakan
dalam mendapatkan kepuasan kebutuhan tertentu dengan pengorbanan yang seminim
mungkin, prinsip ekonomi mengarahkan kepada tindakan supaya dapat mencapai keektifan
serta keefesienan yang tinggi.
Misalnya jika kita hendak membeli suatu barang pasti kita akan membandingkan harga
barang tersebut dari toko yang satu dengan toko yang lainnya. Selanjutnya mencari barang
yang harganya diskon atau ada potongan harga, dan belajar hidup hemat. Itulah beberapa
contoh penerapan prinsip ekonomi.
Selalu hemat
Selalu mentukan kebutuhan yang terpenting terlebih dahulu atau kebutuhan yang
mendesak dan di urutkan sampai dengan kebutuhan yang tidak terlalu penting.
Bertindak dengan rasional dan ekonomis, menentukan kebutuhan melalui
perencanaan yang sudah matang.
Bertindak dengan prinsip “pengeluaran biaya diikuti dengan hasil yang di dapatkan.
Adapun jenis-jenis dari prinsip ekonomi, diantaranya ada 3 macam berikut ini penjelasannya:
1. Prinsip produsen.
Yaitu prinsip ekonomi yang menentukan bahan baku, alat produksi maupun biaya produksi
dari bahan baku menjadi bahan jadi, yang tentunya akan ditekan serendah mungkin dengan
dapat menghasilkan produk atau barang yang berkualitas bagus.
Yaitu prinsip ekonomi yang melakukan berbagai macam usaha untuk dapat memenuhi selera
dari kosumen, tentunya dengan promosi atau dengan berbagai macam iklan, reward hadiah,
dan lain sebagainya untuk meraup banyak keuntungan dari kegiatan tersebut.
3. Prinsip pembeli
Yaitu prinsip ekonomi bagaimana cara mendapatkan produk atau barang maupun jasa yang
bermutu dan memiliki kualitas yang baik dengan harga serendah mungkin atau dengan
mengeluarkan jumlah uang yang sedikit.
Yang dapat ditimbulkan karena prinsip ekonomi, diantaranya sebagai berikut ini:
1. Bertindak ekonomis
Bertindak secara ekonomis merupakan tindakan seseorang atau manusia dalam memenuhi
kebutuhan sehari-harinya, dengan tindakan yang rasional yaitu setiap tindakan melalui
pemikiran atau dipikirkan secara matang terlebih dahulu dan selalu berpegang pada prinsip
ekonomi. Seseorang dikatakan bertindak secara ekonomis jika berhasil mendapat
keseimbangan antara hasil dan pengorbanan yaitu kebutuhannya dapat terpenuhi sebaik
mungkin dan pengorbanan atau biaya yang dikeluarkannya sekecil mungkin.
2. Berpikir ekonomis
Maksud dari berpikir ekonomis bukan hanya bagaimana cara memakai sumber yang telah ada
(dari alam), misalnya seperti: menggunakan hasil yang di dapatkan dari alam lalu di habiskan
begitu saja di konsumsi untuk memenuhi keperluan sehari-hari, akan tetapi bagaimana cara
melakukan nilai hasil dari apa yang didapat dari alam supaya memiliki nilai guna yang lebih
baik lagi, untuk mengimbangi keperluan atau kebutuhan yang akan semakin kesini semakin
meningkat. Dan seseorang dapat di katakana ekonomis jika orang tersebut telah melakukan
tindaka produksi.
Mungkin itulah artikel tentang pengertian prinsip ekonomi dan contohnya, semoga artikel
ini dapat berguna…
“Sektor pariwisata dan perkebunan kami harapkan bisa membantu selain ketergantungan
pada tambang timah,” kata Kepala Biro Perekonomian Pemprov Kepulauan Bangka Belitung,
Sudarman, kepada Kompas.com, Selasa (10/1/2017).
Target pertumbuhan ekonomi, kata Sudarman, juga disejalankan dengan perbaikan tatakelola
keuangan daerah sehingga predikat wajar dengan pengecualian (WDP) bisa naik menjadi
wajar tanpa pengecualian (WTP).
"Selama tahun 2016, perekonomian di Bangka Belitung hanya tumbuh sebesar 3,62 persen.
Angka ini justru turun bila dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 4,08 persen," ujarnya.
Penurunan ekonomi daerah dinilai karena melemahnya sektor pertambangan, karena harga
jual timah sempat anjlok dari 20.000 dollar AS menjadi 15.000 dollar AS per metrik ton.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk
mengetahui kondisi perekonomian di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu, biasanya
satu tahun. Pada tahun 2011, PDRB atas dasar harga berlaku di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung dengan migas mengalami peningkatan dari 26.565.032 juta rupiah pada tahun 2010
menjadi 30.254.777 juta rupiah pada tahun 2011. Sedangkan PDRB tanpa migas juga
mengalami peningkatan dari 25.959.503 juta rupiah di tahun 2010 menjadi 29.620.050 juta
rupiah di tahun 2011.
PERTUMBUHAN EKONOMI
Perkembangan PDRB atas dasar harga konstan merupakan salah satu indikator penting untuk
melihat seberapa besar pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi
merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengevaluasi hasil-hasil
pembangunan. Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2011
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010. Berdasarkan penghitungan PDRB atas
dasar harga konstan 2000, laju pertumbuhan ekonomi tahun 2011 dengan migas adalah 6,40
persen dan pertumbuhan ekonomi tanpa migas adalah 6,47 persen.
STRUKTUR EKONOMI
Dilihat dari sisi pengeluaran, PDRB atas dasar harga berlaku terbesar digunakan untuk
memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 51,56 persen.
PDRB per kapita merupakan salah satu ukuran indikator kesejahteraan penduduk dan sering
digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk di suatu wilayah. Pada tahun
2011, PDRB perkapita penduduk berdasarkan harga berlaku di wilayah ini dengan migas
sebesar Rp. 23.978.672 sedangkan tanpa migas sebesar Rp. 23.475.613. Jika dibandingkan
tahun 2010, pendapatan perkapita di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami
peningkatan.
Budi Prawoto Kabid Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung menjelaskan, ada dampak dari kenaikan harga BBM dan tarif
dasar listrik. Tak hanya itu, sebab pelarangan paket meeting PNS di hotel, rendahnya
penyerapan anggaran pemerintah berpengaruh terhadap penurunan net ekspor antar daerah
dan pengeluaran konsumsi pemerintah juga memberi pengaruh.
“Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung triwulan I-2015 yang diukur berdasarkan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp14.722
miliar. Sementara PDRB atas dasar harga konstan 2010 besarnya mencapai Rp11.201 miliar,”
katanya saat jumpa pers di Kantor BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa
(5/5/2015).
Lebih jauh ia mengatakan, ekonomi Bangka Belitung triwulan I-2015, jika dibandingkan
triwulan I-2014 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,10 persen dan ini mengalami perlambatan.
Sementara jika dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) terkontraksi sebesar 0,48 persen
merupakan kondisi triwulan terendah sejak tahun 2010. Struktur perekonomian Pulau
Sumatera triwulan I-2015 secara parsial masih didominasi tiga provinsi yaitu Riau, Sumatera
Utama dan Sumatera Selatan. Ia menambahkan, kontribusi ketiga provinsi tersebut mencapai
59,69 persen terhadap total PDRD ADHB Pulau Sumatera. Hal ini tidak mengherankan,
mengingat provinsi tersebut merupakan provinsi yang kaya sumber daya alam. Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung berada diurutan sembilan sebagai penyumbang PDRB di Pulau
Sumatera. Menurutnya, posisi Bangka Belitung masih di bawah Provinsi Aceh yang
menempati urutan delapan, namun di atas Provinsi Bengkulu yang berada diurutan terakhir.
Kontribusi PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan I-2015 hanya sebesar 2,35
persen terhadap PDRB Pulau Sumatera, dan 0,53 persen terhadap total PDRB 33 provinsi di
Indonesia.
“Secara parsial, pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera triwulan I-2015 (q-to-q) hanya terjadi
di enam provinsi di Pulau Sumatera yaitu, Sumatera Utara, Jambi, Sumsel, Bengkulu,
Lampung dan Kepulauan Riau. Empat provinsi lain, Aceh, Sumbar, Riau dan Kepulauan
Bangka Belitung mengalami kontraksi,” paparnya.
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Tahun 2016 akan segera berakhir. Banyak PR yang
masih harus dikejar pemerintah provinsi Bangka Belitung guna memperbaiki pertumbuhan
perekonomian yang melemah sejak lima tahun terakhir dari 2011 sebesar 6,9% terus menurun
hingga ke titik angka 3,99% (yoy) di triwulan III 2016.
Angka tersebut berada dibawah pertumbuhan nasional saat ini 5,25. Tidak dipungkiri lagi
melemahnya harga timah sejak 2012 yang direspon dengan pengurangan produksi dan ekspor
timah menjadi pangkal utama angka pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung terus turun.
"Perubahan tersebut patut kita antisipasi ke depan dengan perencanaan kebijakan yang
sistematis, fokus dan konsisten. Hal ini karena Bangka Belitung memiliki banyak potensi
yang belum dikembangkan secara optimal.
Keunggulan tersebut antara lain letak geografis yang sangat strategis, wilayah laut yang lebih
luas dari daratan, masih banyaknya pulau yang tidak berpenghuni, serta hasil perkebunan
yang baik seperti lada, kelapa sawit dan karet.
Oleh karena itu, sektor sektor perekonomian seperti sektor kelautan perikanan, pertanian,
perkebunan dan pariwisata memiliki potensi yang bagus untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi yang berkesinambungan," papar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, Bayu Martanto kepada wartawan usai acara Pertemuan Tahunan
Bank Indonesia (PTBI) 2016 di Ballroom Novotel Bangka, Selasa (20/12/2016).
Bayu mengatakan, Babel harus segera mengoptimalkan potensi sumber daya alam melalui
sektor pariwisata.
Menurutnya jarak yang relatif dekat dengan Jakarta dan Batam, serta relatif banyaknya
frekuensi penerbangan menuju Pangkalpinang dan Tanjung Pandan juga menjadi keunggulan
untuk pengembangan sektor ini.
Pemerintah juga kata Bayu perlu membenahi faktor yang kurang mendukung dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut bisa dilihat dari indeks pembangunan manusia Babel masih dibawah angka
nasional. Selain itu daya saing masyarakat Babel masih rendah yaitu no 28 dari 34 provinsi.
1. Perusahaan Industri Pengolahan
Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu
barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi,
dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih
dekatkepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa industri/makloon dan pekerjaan
perakitan (assembling).
Jasa industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan
baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan
mendapat imbalan sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa (upah makloon), misalnya perusahaan
penggilingan padi yang melakukan kegiatan menggiling padi/gabah petani dengan balas jasa tertentu.
Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan
ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu,
dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang
atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.
Penggolongan perusahaan industri pengolahan ini semata-mata hanya didasarkan kepada banyaknya
tenaga kerja yang bekerja, tanpa memperhatikan apakah perusahaan itu menggunakan mesin tenaga
atau tidak, serta tanpa memperhatikan besarnya modal perusahaan itu.
Klasifikasi Industri
Klasifikasi industri yang digunakan dalam survei industri pengolahan adalah klasifikasi yang berdasar
kepada International Standard Industrial Classification of all Economic Activities (ISIC) revisi 4 , yang
telah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia dengan nama Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI) tahun 2009.
Kode baku lapangan usaha suatu perusahaan industri ditentukan berdasarkan produksi utamanya, yaitu
jenis komoditi yang dihasilkan dengan nilai paling besar. Apabila suatu perusahaan industri
menghasilkan 2 jenis komoditi atau lebih dengan nilai yang sama maka produksi utama adalah
komoditi yang dihasilkan dengan kuantitas terbesar.
Golongan Pokok
1. Makanan
2. Minuman
3. Pengolahan tembakau
4. Tekstil
5. Pakaian jadi
6. Kulit, barang dari kulit dan alas kaki
7. Kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu,
rotan dan sejenisnya
8. Kertas dan barang dari kertas
9. Pencetakan dan reproduksi media rekaman
10. Produk dari batu bara dan pengilangan minyak bumi
11. Bahan kimia dan barang dari bahan kimia
12. Farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional
13. Karet, barang dari karet dan plastik
14. Barang galian bukan logam
15. Logam dasar
16. Barang logam, bukan mesin dan peralatannya
17. Komputer, barang elektronik dan dan optik
18. Peralatan listrik
19. Mesin dan perlengkapan ytdl
20. Kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer
21. Alat angkutan lainnya
22. Furnitur
23. Pengolahan lainnya
24. Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan
Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya pekerja/karyawan rata-rata perhari kerja baik pekerja yang
dibayar maupun pekerja yang tidak dibayar.
Pekerja Produksi adalah pekerja yang langsung bekerja dalam proses produksi atau berhubungan
dengan itu, termasuk pekerja yang langsung mengawasi proses produksi, mengoperasikan mesin,
mencatat bahan baku yang digunakan dan barang yang dihasilkan.
Pekerja lainnya adalah pekerja yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, pekerja ini
biasanya sebagai pekerja pendukung perusahaan, seperti manager (bukan produksi), kepala personalia,
skretaris, tukang ketik, penjaga malam, sopir perusahaan, dll.
3. Nilai Tambah
Nilai tambah adalah besarnya output dikurangi besarnya nilai input (biaya antara).
Metode Penghitungan:
NTB = Output-Input
Produktivitas tenaga kerja adalah kemampuan tenaga kerja dalam menghasilkan barang produksi.
Metode Penghitungan:
Sumber Data : Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan Besar dan Sedang
Input atau biaya antara adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang terdiri dari biaya:
o Bahan Baku
Bahan baku adalah semua jenis bahan baku dan bahan penolong yang digunakan dalam proses
produksi dan tidak termasuk: pembungkus, pengepak, pengikat barang jadi, bahan bakar yang
dipakai habis, perabot/ peralatan.
Bahan bakar yang digunakan selama proses produksi yang berupa: bensin, solar, minyak
tanah, batubara dan lainnya.
Komposisi biaya input adalah persentase dari masing-masing komponen biaya input terhadap biaya
input.
Output adalah nilai keluaran yang dihasilkan dari proses kegiatan industri yang terdiri dari:
Tenaga listrik yang dibangkitkan sendiri oleh perusahaan dan sebagiannya dijual kepada pihak
lain.
Selisih nilai stok barang setengah jadi akhir tahun dikurangi dengan stok awal tahun.
Komposisi nilai output adalah persentase dari masing-masing komponen nilai output terhadap
nilai output.
7. Sumber Data
o Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan Besar dan Sedang
o Survei Industri Mikro dan Kecil
Kelompok industri kecil menengah yang banyak berkembang adalah kelompok industri
pangan. Di seluruh kabupaten/kota, tersebar sebanyak 6.407 unit usaha industri pangan.
Industri kerajinan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan agro industri,
perikanan, perkebunan dan hasil laut. Industri kerajinan yang diusahakan penduduk adalah
kerajinan tangan berupa industri pewter dari timah, gelang/cincin/tongkat daria kar bahar,
anyaman kopiah/peci resam dan sebagainya.
Saat ini industri menengah yang telah dikelola seperti industri tepung kaolin, batu granit,
pembuatan batu bata yang bahannya berasal dari bahan galian golongan C, juga industri
pengolahan karet, kelapa sawit, pengolahan kayu dan pendukung usaha perikanan yaitu
pabrik es. Beberapa jenis industri yang sangat cocok untuk dikembangkan antara lain:
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki beberapa komoditi unggulan yang menjadi
andalan dalam sektor perdagangan dengan berbagai negara tujuan, antara lain :
No. Jenis Komoditi Negara Tujuan
1. Timah Singapura, Malaysia, Netherland, Spanyol
2. Lada Uni Eropa, India, Jepang, USA, Singapura
3. CPO Malaysia
4. Perikanan Jepang, Singapura
5. Bahan Galian Gol. C (Kaolin) Jepang, Taiwan, Thailand
Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan yang meliputi kegiatan ekspor dan impor Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung pada tahun 2015 terjadi surplus sebesar 1,141 juta dolar. Nilai ekspor pada tahun
2015 mencapai 1,191 juta dollar AS, sedangkan nilai impor mencapai 49,89 juta dollar AS
pada tahun 2015.
Ekspor
Pengiriman komoditas ekspor Kepulauan Bangka Belitung dilakukan melalui pelabuhan laut.
Produk ekspor untuk wilayah pulau Bangka dieskpor melalui pelabuhan laut Muntok,
Belinyu, Pangkalbalam, dan Lubuk Besar. Sementara itu, untuk wilayah pulau Belitung
diekspor melalui pelabuhan laut Tanjungpandan, Lubuk Besar dan HAS. Hanandjoeddin.
Nilai ekspor Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2015 adalah sebesar 1.191 juta dollar
AS, dengan berat bersih 360.096 ton. Dilihat dari masing-masing pelabuhan, nilai ekspor
pada tahun 2015 adalah :
a. Muntok : 306 juta dollar AS
b. Belinyu : 1,4 juta dollar AS
c. Pangkalbalam : 730 juta dollar AS
d. Tanjungpandan : 289 juta dollar AS
e. Lubuk Besar : 24 ribu dollar AS
f. HAS. Hanandjoeddin : 82 ribu dollar AS
Impor
Pada tahun 2015 nilai impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebesar 49,89 juta
dollar AS, dengan berat bersih 81.680,5 ton. Nilai impor menurut pelabuhan bongkar muat
barang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama tahun 2015 adalah :
a. Pangkalbalam : 11,59 juta dollar AS
b. Belinyu : 31,72 juta dollar AS
c. Tanjungpandan : 5,80 juta dollar AS
d. HAS. Hanandjoeddin : 784 ribu dollar AS
sektor perindustrian dan perdagangan