PELAYANAN :
PELAYANAN :
PELAYANAN :
1. Penguatan Forum Koordinasi OVOP (one village one product/satu desa satu produk)
di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
2. Pelayanan Konsultasi desain kemasan dan merek di klinik kemasan, meliputi
pengetahuan tentang bahan kemasan untuk pangan, peraturan tentang label, P-IRT,
Barcode, Halal, MD, serta aplikasi merek, logo dan labeling pada kemasan.
3. Pelayanan konsultansi dengan memberikan pengarahan menyeluruh kepada satu IKM
atau kelompok industri melalui analisis manajemen dan teknik produksi, kualitas,
pengadaan material, keuangan/pendanaan, pemasaran, personil, dan lingkungan kerja
serta hal lain terkait dengan kebutuhan IKM untuk memperbaiki manajemen
berdasarkan hasil laporan/rekomendasi yang diberikan oleh tenaga Shindanshi
(Konsultan industri kecil menengah) dan tenaga penyuluh lapangan industri kecil
menengah (TPL-IKM).
4. Pelayanan konsultasi dan fasilitasi HKI bagi industri kecil dan menengah, meliputi
Hak Cipta, Merek Dagang, Paten, Rahasia Dagang, Desain Industri, Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu, Indikasi Geografis.
5. Penguatan tim pengembangan produk kreatif menunjang visit Babel Archi di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung (sesuai SK Gubernur Kepulauan Bangka Belitung
No.188.44/KOP-UMKM/2011 Tentang Pembentukan Pelaksana Harian dan
Kelompok (Pokja) Pengembangan Produk Kreatif Menunjang Visit Babel Archi)
Industri agro mesin dan telematika
PELAYANAN :
Penyusunan data perkembangan Industri Agro, Mesin dan Telematika di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
UPTD METROLOGI
PELAYANAN :
1. Pelayanan sidang Tera/ Tera Ulang di seluruh Kecamatan di Provinsi Kep. Bangka
Belitung
2. Pengawasan dan Penyuluhan Kemetrologian.
3. Penyusunan Raperda Retribusi.
4. Kalibrasi Internal dan Eksternal.
PROFIL BPSMB
Berdiritahun 1980 dengan nama Laboratorium Pembantu Balai Pengujian Mutu Barang
Palembang di Pangkalpinang 24 Oktober 1985 berdasarkan SK Menteri Perdagangan No.
1017/KP/X/1985 diubah menjadi BPSMB (Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang)
yang merupakan instansi teknis vertikal dibawah Dit.PPMB Dirjen.Daglu Departemen
Perdagangan Sejak Otonomi daerah tahun 2000 diambil oleh Pemerintah Kota
berdasarkanPerda N0. 17 tahun 2000 dengan nama BSPM (Balai Sertifikasi dan
Pengendalian Mutu) 18 Oktober 2005 diambil alih oleh Pemerintah Provinsi dibawah Dinas
Perindustrian, Perdaganan, Koperasi dan UKM dengan UPTD BSPM LP BSPM, yang
selanjutnya disebut Laboratorium merupakan Unit PelaksanaTeknis Daerah (UPTD) Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan Peraturan
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No 6 tahun 2008 tentang organisasi dan tata
Dinas Daerah Provinsikepulauan Bangka Belitung dan Peraturan Gubernur No 79 tahun 2008
tentang Unit PelaksanaTeknis Dinas (UPTD) Daerah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung.
PELAYANAN:
DAFTAR PUSTAKA
Copyright 2014 Disperindag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. All rights reserved.
Kelompok industri kecil menengah yang banyak berkembang adalah kelompok industri
pangan. Di seluruh kabupaten/kota, tersebar sebanyak 4.385 unit usaha industri pangan,
terbanyak di Kabupaten Belitung (25,4 persen). Penyerapan tenaga kerja di sektor industri
kecil menengah mencapai 28.636 orang dimana penyerapan tenaga kerja terbesar juga di
kelompok industri pangan, sebanyak 10.656 orang.
Industri kerajinan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan agro industri,
perikanan, perkebunan dan hasil laut. Industri kerajinan yang diusahakan penduduk adalah
kerajinan tangan berupa industri pewter dari timah, gelang/cincin/tongkat daria kar bahar,
anyaman kopiah/peci resam dan sebagainya.
Saat ini industri menengah yang telah dikelola seperti industri tepung kaolin, batu granit,
pembuatan batu bata yang bahannya berasal dari bahan galian golongan C, juga industri
pengolahan karet, kelapa sawit, pengolahan kayu dan pendukung usaha perikanan yaitu
pabrik es. Beberapa jenis industri yang sangat cocok untuk dikembangkan antara lain:
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki beberapa komoditi unggulan yang menjadi
andalan dalam sektor perdagangan dengan berbagai negara tujuan, antara lain :
No. Jenis Komoditi Negara Tujuan
No. Jenis Komoditi Negara Tujuan
1. Timah Singapura, Malaysia, Netherland, Spanyol
2. Lada Uni Eropa, India, Jepang, USA, Singapura
3. CPO Malaysia
4. Perikanan Jepang, Singapura
5. Bahan Galian Gol. C (Kaolin) Jepang, Taiwan, Thailand
http://bpptpm.babelprov.go.id/content/sektor-perindustrian-dan-perdagangan
Untuk keluar dari masalah ini, menurut Rosan Perkasa Roeslani, Wakil Ketua Umum Kadin
Indonesia Bidang Perbankan dan Finansial, struktur perekonomian Babel membutuhkan
reorientasi.
Rosan yang baru saja mengunjungi provinsi itu mengatakan, basis industri dapat dirintis dari
potensi daerah yang ada melalui pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) potensial
dengan membangun dan mendukung produk atau brand lokal unggulan yang menjadi
andalan dan bisa masuk ke pasar global.
Menurutnya, peranan unit UKM di Provinsi Babel tak bisa dipandang sebelah mata.
Berdasarkan data BPS, di Babel peran UKM mendominasi hampir 99% dunia usaha.
Perkembangan UKM di Babel terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada
2013 jumlah UKM pengolah ikan sebanyak 1.225 unit namun pada 2014 menjadi sebanyak
1.779 unit.
MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI POTENSI LOGAM
TANAH JARANG (LTJ) KESEJAHTERAAN MASA DEPAN BANGKA
BELITUNG
By : Tina fajarwati
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
JUNI, 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-NYA kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
Potensi Logam Tanah Jarang kesejahteraan Masa depan Bangka Belitung.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang SDA LJK yang belum optimal di Bangka ini. Kami menyadari bahwa makalah ini
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT meridhoi
segala usaha kita.
Tina fajarwati
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Logam tanah jarang (LTJ) adalah kumpulan 17 unsur kimia pada tabel periodik,
terutama 15 lantanida di tambah scandium dan yttrium. Karena karakteristik geokimianya,
LTJ ditemukan pada kondisi sangat tersebar dan sedikit ditemukandalamjumlah yang banyak
sehingga nilai ekonominya kecil, tapi logam-logam ini cukup melimpah jumlahnya di kerak
bumi. Logam tanah jarang tidak ditemukan berupa unsur bebas dalam lapisankerak bumi.
Secara umum, LTJ ditemukan dalam bentuk senyawa kompleks fosfat dan karbonat sehingga
harus dipisahkan terlebih dahulu dari senyawa komplekstersebut.
Di Provinsi kepulauan Bangka Belitung, mineral LTJ merupakan hasil samping dari
penambangan timah. Estimasi potensi LTJ secara hipotetik di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung adalah 7.000.000 ton (hasil penelitian BATAN). Mineral-mineral yang mempunyai
nilai ekonomis, yaitu ilmenit (32,43%), zircon (16,65%), kasiterit (12,59) dan monasit
(11,76%). Monasit (Ce,La,Y,Th)PO3) merupakan senyawa fosfat LTJ yang mengandung 50-
70% oksida LTJ. PotensiLTJ di dalam Slag II pada penambangan timah
Logam tanah jarang telah banyak digunakan pada berbagai macam produk. Material
barudengan menggunakan LTJ memberikan perkembangan teknologi yang cukup signifikan
dalam ilmu material. Logam tanah jarang mampu menghasilkan neomagnetdan
memungkinkan munculnya dinamo yang lebih kuat sehingga mampu menggerakkan mobil
bertenaga listrik yang dapat digunakan untuk perjalanan jauh. Oleh karenanya mobil hybrid
mulai marak dikembangkan.
Namun potensi LTJ di Bangka Belitung ini belum diketahui masyarakat secara luas
hanya orang-orang tertentu saja yang sudah mengenali potensi LJT. Padahal SDA LJT ini
mulai di incar oleh beberapa Negara maju.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana potensi LJT di Bangka Belitung?
3. Sejauh mana Pemanfaatan LJT di Bangka Belitung?
4. Bagaimana pemerintah memanfaatkan LJT di Idonesia?
3. Tujuan
1. Mengetahui kondisi sumber daya alam LJT di Bangka Belitung
2. Dapat memberikan pengetahuan tentang prospek dan pemanfaatan LJT
3. Menganalisa kondisi SDA LJT dalam pemanfaatannya di Bangka Belitung
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
KESIMPULAN
Logam tanah jarang (LTJ) adalah kumpulan 17 unsur kimia pada tabel periodik, terutama
15 lantanida di tambah scandium dan yttrium. Karena karakteristik geokimianya, LTJ
ditemukan pada kondisi sangat tersebar dan sedikit ditemukan dalam jumlah yang banyak
sehingga nilai ekonominya tinggi, tapi logam-logam ini cukup melimpah jumlahnya di kerak
bumi. Tanah jarang memegang peranan yang sangat penting dalam kebutuhan material
produksi modern seperti: dalam dunia superkonduktor, laser, optik elektronik, glass dan
keramik.
Potensi besar dari LTJ tersebut akan sangat menguntungkan jika Indonesia turut serta
untuk mengembangkannya. Terlebih lagi, tailing timah sebagai sumber LTJ, hanya dijadikan
sebagai sampah pembuangan timah. Dengan demikian sangat luar biasa keuntungan yang
didapat, ketika sampah dijadikan material untuk diproses lebih lanjut akan memiliki nilai jual
yang melebihi mineral utamanya. Tentunya proses pemanfaatan ini, membutuh-kan bantuan
dan dukungan dari pemerintah, yaitu dengan penetapan regulasi yang mendukung pengolahan
mineral LTJ seperti pembuatan sarana dan prasarana, perlindungan pemasaran sebagai
inkubator awal industri nasional, dan yang utama bantuan permodalan untuk pendirian
industri ini. Selain meningkatkan nilai ekonomi mineral pembawa unsur tanah jarang,
pengembangan usaha dan pemanfaatan LTJ akan meningkatkan kualitas industri metalurgi di
Indonesia dengan dihasilkannya spesifikasi baja dan logam paduan baru. Selain itu, manfaat
besar yang dapat diperoleh Indonesia dari pengembangan usaha LTJ yang merupakan
material masa depan, akan memicu penguasaan teknologi elektronik di Indonesia apabila
proses hilirisasi industri berjalan selaras dengan potensi LTJ yang dimiliki Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Produktivitas tanaman palawija untuk komoditas ubi kayu, ubi jalar dan jagung
pada tahun 2011, ubi kayu mengalami kenaikan sebesar 1,02% atau sebesar 14,98
ton , untuk ubi jalar mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 0,98%
atau sebesar 7,66 ton demikian halnya dengan jagung juga mengalami penurunan
sebesar 0,99% atau sebesar 3,07 ton. Manggis dan Nanas adalah komoditas andalan
sektor Hortikultura.
Subsektor Perkebunan
Luas areal perkebunan besar kelapa sawit tahun 2011 tercatat seluas 49.382.04 Ha
dengan jumlah produksi mencapai 328.881,06 ton. Sedangkan Lada mencapai
36.512,75 Ha dengan jumlah produksi 747.925,31 ton.Sementara luas areal
perkebunan karet mencapai 42.025,48 Ha dengan jumlah produksi 44.481,65 ton.
Sedangkan populasi unggas pada umumnya juga mengalami penurunan dari tahun
2010 kecuali ayam pedaging ada sedikit kenaikan sebesar 1,038% atau sebanyak
7.418.210 ekor.
Potensi Investasi untuk ternak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung lebih
berpotensi pada ternak ayam pedaging yang berlokasi di Pangkalpinang dan
Kabupaten Bangka.
Subsektor Kehutanan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki kawasan hutan seluas 685.940,04 Ha
yang terdiri dari:
Persen
No. Kawasan Hutan Luas (Ha)
(%)
1. Hutan Konservasi (HK) 34.376,69 5,011
2. Hutan Lindung (HL) 203.584,32 29,68
3. Hutan Produksi (HP) 447.979,03 65,31
Sumber : BPS
Perkiraan Luas Kawasan Hutan Dan Areal Penggunaan Lain Di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung:
Terdapat juga Lahan kritis dan Sangat kritis di beberapa kawasan hutan dan di
Luar kawasan hutan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung :
Di Kawasan Hutan :
No. Kabupaten/Kota Lahan Sangat Kritis
Kritis
1. Bangka Selatan 12.882 12.317
2. Bangka Barat 11.242 1.407
3. Bangka 93.125 -
Di Luar Kawasan Hutan terdapat di kabupaten Bangka Selatan :
Lahan Kritis : 1.481 ha
Agak Kritis: 56.208 Ha
Sumber : BPS
Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdapat jenis usaha industri kecil dan
menengah yang berada di kabupaten/ kota . Pada tahun 2011, industri pangan
berjumlah 2.530 unit usaha, industri sandang dan aneka berjumlah 191 unit usaha,
industri logam mesin dan elektronika berjumlah 1.647 unit usaha , industri kimia,
bahan bangunan berjumlah 1.783 unit usaha dan industri kerajinan berjumlah 589
unit usaha.
Industri yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah industri kerajinan yang
dapat menunjang sektor pariwisata seperti : kerajinan pewter, akar bahar, batu
satam, renda, kopiah resam, dan rotan. Saat ini industri menengah yang telah
dikelola seperti industri tepung kaolin, batu granit, pembuatan batu bata yang
bahannya berasal dari bahan galian golongan C, juga industri pengolahan karet,
kelapa sawit, pengolahan kayu dan pendukung usaha perikanan yaitu pabrik es.
Beberapa jenis industri yang sangat cocok untuk dikembangkan antara lain:
SEKTOR PERTAMBANGAN
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan daerah yang potensial di bidang
pertambangan, karena terdapat banyak tanah yang mengandung mineral bijih
timah dan bahan galian yang tersebar dan merata, yaitu pasir kuarsa, pasir
bangunan, kaolin, batu gunung, tanah liat dan granit.
TIMAH
Provinsi ini sudah dikenal sebagai penghasil timah putih (stanum) yang telah
dikenal luas di pasar internasional dengan merk dagang BANGKA TIN.
Penambangannya sebagian besar masih diusahakan oleh 2 (dua) perusahaan besar
yaitu PT. Tambang Timah, Tbk dan PT. Kobatin. Namun jumlah produksinya telah
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 9,7% dari 37.680,20 Sn
menjadi 37.316,60 Sn pada tahun 2011.
Berdasarkan data data geologi hampir di semua wilayah baik didarat maupun dilaut
mempunyai cadangan timah yang dikenal dengan istilah worlds tin belt (sabuk
timah dunia).
BAHAN GALIAN C
Jenis Bahan
No. Cadangan
Galian
1. Pasir Kwarsa 1.482.301 Ton
2. Pasir Bangunan 666.188,06Ton
3. Kaolin 205.487,50 Ton
4. Granit 55.508,29 M3
5. Tanah Liat 89.551,12 M3
PASIR KUARSA
Potensi cadangan pasir kuarsa pada tahun 2011 sebanyak 1.482.301 ton terdiri dari
2.976 ton berada di Pulau Bangka dan 1.479.325 ton berada di Pulau Belitung.
Jumlah dan Luas Usaha Pertambangan Pasir Kuarsa di Kabupaten Belitung sebanyak
36 dengan luas usaha 5.254,71 Ha masing-masing berada di kecamatan Gantung,
Simpang Pesak dan Damar.
KAOLIN
Endapan Kaolin Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dijumpai pada beberapa
tempat di antaranya di daerah Badau, Dendang, Manggar, Membalong, Kelapa
Kampit, dan wilayah lainnya. Kaolin ini berwarna putih, berbutir halus, lunak, dan
lengket apabila basah, sebagian bersifat pasiran
BATU BESI
Di daerah Kabupaten Belitung Timur Prov.Kep.Bangka Belitung terdapat sekitar 26
perusahaan skpkpd/kp batu besi (hematite) dengan luas kp sekitar 1.536,20 ha.
ZIRKON
Zirkon di Kabupaten Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diperkirakan terdapat
bersamaan dengan endapan timah sekunder, baik berupa endapan sungai maupun
endapan pantai. Butirannya yang halus dan warna yang bening agak sulit dibedakan
dari butiran kuarsa yang banyak dijumpai di seluruh wilayah Propinsi Kepulauan
Bangka Belitung. Sebagaimana endapan timah, untuk mengetahui potensi zirkon ini
perlu dilakukan penelitian dan eksplorasi lebih lanjut.
MONASIT
Endapan monasit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditemukan di Gunung
Muntai. Menurut Direktorat Sumber Daya Mineral (Peta Sebaran Mineral Logam P.
Sumatera Bagian Selatan, 1998), monasit di Gunung Muntai memiliki cadangan
terukur sebesar 182,9 ton. Selanjutnya dalam pengamatan lapangan di Gunung
Muntai dijumpai banyak singkapan batu granit yang diduga mengandung monazit di
bagian pinggang dan puncak gunung, namun secara megakopis sangat sulit
mengetahui kandungan mineral tersebut dalam batu granit.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam
nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik
kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita
serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman-teman sekalian
yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah ini
terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta
banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tulisan, bahasa maupun ejaanya, untuk itu besar
harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah
kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang kami
susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil
atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini (Perkembangan Perekonomian
Industri Di Indonesia Dengan Perilaku Perekonomian Di Provinsi Jambi) sebagai tambahan dalam
menambah referensi yang telah ada.
Jambi, April 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor perekonomian Provinsi Jambi di dominasi bidang perkebunan, yaitu kelapa sawit dan
karet. Meskipun masih ada potensi sumber daya alam lainnya seperti minyak bumi, gas bumi,
batu bara, dan timah putih, tetapi itu tidak sedominan kelapa sawit dan karet.
Dan ada beberapa sektor yang membantu pertumbuhan perekonomian di Provinsi Jambi
meliputi:
1. Sektor Perkebunan
3. Sektor Perikanan
Dari ketiga sektor diatas memiliki peranan penting dapat membantu dalam pemasukan
pendapatan daerah diprovinsi jambi
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dirumuskanlah permasalahan
Bagaimana perekonomian Provinsi Jambi dari sektor perkebunan, sektor pertanian/ Tanaman
pangan, dan sektor perikanan
BAB II
PEMBAHASAN
Dan juga berdasarkan pada Triwulan I 2013 dunia usaha di Provinsi Jambi meningkat
mencapai 1,79 %. Pertumbuhan tersebut utamanya bersumber dari meningkatnya sektor
pertanian 2,09 % , khususnya sub sektor perkebunan dan tanaman pangan yang diperkirakan
tumbuh 2,41 % dan 2,29 % dan pula dalam Sektor Perikanan memberikan kontribusi yang relatif
cukup baik pula.
Selain itu, maraknya pembangunan di Jambi juga diharapkan dapat berdampak positif bagi
masyarakat dan pemerindah sehingga dapat memajukan pelaku perekonomian di provinsi jambi
semakin maju dan makmur bagi penduduknya,
Ada beberapa sektor di Provinsi Jambi yang paling pesat pertumbuhanya yang dapat
membantu perekonomian di Provinsi Jambi :
1. Sektor Perkebunan
2. Sektor Pertanian / Tanaman Pangan
3. Sektor Perikanan
1. Sektor Perkebunan
Porensi perkebunan meliputi kelapa sawit dan karet, yang banyak terdapat di
wilayah Jambi bagian timur. Produk hasil perkebunan utama tahun 1997 antara lain
karet 227.257 ton, kelapa 116.401 ton, kelapa sawit (CPO) 170.953 ton, kayu manis
19.319 ton, teh 761 ton, dan pinang 301 ton. Masih terdapat sejumlah komoditas
perkebunan lainnya meski hasilnya sedikit, seperti cengkih, coklat, kemiri, dan
sebagainya.
Seperti halnya daerah Sumatra lainnya, Propinsi Jambi memiliki potensi yang
cukup besar di sektor pertanian dan perkebunan. Andaikata kedua sektor ini dapat
terus dikembangkan, tidak tertutup kemungkinan akan meningkatkan pendapatan asli
daerah Jambi yang relatif masih rendah, yakni sekitar Rp 137 milyar pada tahun
anggaran 1997/1998. Penerimaan sebanyak itu masih dirasakan sangat rendah untuk
dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk Jambi yang kini mencapai sekitar 2,5
juta jiwa itu
Sumbangan sektor perkebunan kelapa sawit terhadap terhadap pendapatan daerah di Jambi
cukup besar mengingat hingga saat ini luas kebun kelapa sawit di Provinsi Jambi sudah mencapai
515.300 hektare.
Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi penghasil kelapa sawit di Indonesia, yang telah
memberikan kontribusi nyata bagi petani dengan menyumbangkan devisa mencapai triliunan
rupiah pertahun.
Pengembangan perkebunan kelapa sawit di Jambi diperkirakan telah dimulai pada tahun 60-
an, pengusahaan perkebunan kelapa sawit mulai diusahakan oleh PTPN tahun 1993/1994 dengan
sistem Pola Inti Rakyat (PIR) di Kecamatan Sungai Bahar, Buntut, Sungai Merkanding dan Tanjung
Lebar.
Hal yang perlu dilakukan adalah dengan mengecek dan memfungsikan irigasi dari hulu
sampai hilir. Irigasi harus betul-betul berfungsi dan bisa dimanfaatkan mulai dari primer,
sekunder, dan tersier. Kalau ada nyangkut, kejar dimana nyangkutnya, perbaiki,
3. Sektor Perikanan
Dalam perekonomian Provinsi Jambi, Sub Sektor Perikanan memberikan kontribusi yang
relatif cukup baik. Tahun 2012 Sub Sektor Perikanan memberikan kontribusi terhadap Sektor
Pertanian sebesar 4,4% dan berkontribusi terhadap total PDRB tahun 2012 atas indek harga
berlaku sebesar 1,6%. Peran sub sektor Perikanan terhadap penyerapan tenaga kerja sampai
dengan tahun 2012 mencapai 28.845 rumah tangga perikanan. Di sisi produksinya, mencapai
92.747,50 ton pada tahun 2012, menunjukkan perkembangan yang positif jika dibandingkan
dengan tahun 2011 yang mencapai 85.747,70 ton, terjadi peningkatan sebesar 8,16%.
Sesuai dengan visi Jambi EMAS 2015 yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) 2010-2015. Guna mencapai visi tersebut, salah satu misi
pembangunannya adalah meningkatkan perekonomian daerah dan pendapatan masyarakat
berbasis agribisnis dan agroindustri,
BAB III
KESIMPULAN
Sektor perekonomian Provinsi Jambi lebih dominasi di bidang perkebunan, yaitu kelapa
sawit dan karet. Provinsi Jambi pula merupakan salah satu provinsi penghasil kelapa sawit di
Indonesia, yang telah memberikan kontribusi nyata bagi petani dengan menyumbangkan devisa
mencapai triliunan rupiah pertahun sehingga Provinsi Jambi pun memiliki peranan yang sangat
penting dalam Perkembangan Perekonomian Industri Di Indonesia.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya yang masih jauh dari
kesempurnaan dalam pembuatannya. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman
dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah
ini, Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Berisi tentang alasan pemilihan tema dalam pembuatan paper/makalah.
1.2. TUJUAN
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai dengan pembuatan makalah/paper.
Berisi tentang data yang diperoleh di lapangan/kenyataan dan dikaitkan dengan ilmu atau
teori yang sudah ada. Jika ada kesesuaian dibahas lebih lanjut dan dapat pula dimasukkan
pendapat pribadi yang berkaitan erat dengan tema/usulan/saran/gagasan/ide.
Jika memang ditemukan ketidaksesuaian antara teori atau ilmu yang sudah ada dengan
kenyataan di lapangan, hal ini juga perlu dibahas untuk melihat mengapa hal ini dapat
terjadi.Dapat pula dimasukkan pendapat pribadi berkaitan erat dengan
tema/usulan/saran/gagasan/ide sehingga antara kenyataan dengan ilmu yang ada, baik
yang ada hubungannya maupun tidak, dapat dijelaskan dengan baik dan rinci.
BAB IV : PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Berisi tentang simpulan akhir dari pembahasan yang sudah dibuat. Penulisan kesimpulan
singkat dan jelas, tidak panjang seperti pembahasan.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi seluruh sumber yang digunakan dalam pembuatan makalah/paper. Daftar pustaka
berupa buku, surat kabar, majalah, informasi dari situs internet dan lain-lain. Penulisannya
secara lengkap dan mengikuti kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
LAMPIRAN
Berisi seluruh gambar/foto ataupun grafik atau juga data yang mendukung dalam
pembuatan makalah.
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Ketujuh faktor diatas dapat saling mempengaruhi dalam melahirkan suatu masalah penelitian,
dapat juga berdiri sendiri dalam mencetuskan suatu masalah. Jadi untuk mengindentifikasi
masalah dapat melalui sumber-sumber masalah di atas. Sumber-sumber masalah tersebut
dapat saling berinteraksi dalam menentukan masalah penelitian, dapat juga melalui salah satu
sumber saja.
Setelah masalah diindentifikasi, selanjutnya perlu dipilih dan ditentukan masalah yang akan
diangkat dalam suatu penelitian. Untuk memilih dan menentukan masalah yang layak untuk
diteliti, perlu mempertimbangkan kriteria problematika yang baik.
B. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian, yang umumnya disusun dalam bentuk
kalimat tanya, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi arah kemana sebenarnya
penelitian akan dibawa, dan apa saja sebenarnya yang ingin dikaji / dicari tahu oleh si
peneliti. Masalah yang dipilih harus researchable dalam arti masalah tersebut dapat
diselidiki. Masalah perlu dirumuskan secara jelas, karena dengan perumusan yang jelas,
peneliti diharapkan dapat mengetahui variabel-variabel apa yang akan diukur dan apakah ada
alat-alat ukur yang sesuai untuk mencapai tujuan penelitian. Dengan rumusan masalah yang
jelas, akan dapat dijadikan penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya. Hal ini sesuai dengan
pandangan yang dinyatakan oleh Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wallen (1990:23) bahwa
salah satu karakteristik formulasi pertanyaan penelitian yang baik yaitu pertanyaan penelitian
harus clear. Artinya pertanyaan penelitian yang diajukan hendaknya disusun dengan kalimat
yang jelas, tidak membingungkan. Dengan pertanyaan yang jelas akan mudah
mengidentifikasi variabel-variabel apa yang ada dalam pertanyaan penelitian tersebut, dan
berikutnya memudahkan dalam mendefenisikan istilah atau variabel dalam pertanyaan
penelitian. Dalam mendefenisikan istilah tersebut depat dengan (1) Constitutive definition,
yakni dengan pendekatan kamus (dictionary approach), (2), Contoh atau by example dan (3)
Operational definition, yakni mendefenisikan istilah atau variabel penelitian secara spesifik,
rinci dan operasional.
Berdasarkan pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam merumuskan masalah penelitian, antara lain adalah :
1. Rumusan masalah hendaknya singkat dan bermakna
Masalah perlu dirumuskan dengan singkat dan padat tidak berbelit-belit yang dapat
membingungkan pembaca. Masalah dirumuskan dengan kalimat yang pendek tapi bermakna.
2. Rumusan masalah hendaknya dalam bentuk kalimat Tanya
Masalah akan lebih tepat apabila dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan, bukan
kalimat pernyataan.
3. Rumusan masalah hendaknya jelas dan kongkrit
Rumusan masalah yang jelas dan kongkrit akan memungkinkan peneliti secara eksplisit dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan: apa yang akan diselidiki, siapa yang akan diselidiki,
mengapa diselidiki, bagaimana pelaksanaannya, bagaimana melakukannya dan apa tujuan
yang diharapkan.
4. Masalah hendaknya dirumuskan secara operasional
Sifat operasional dari rumusan masalah, akan dapat memungkinkan peneliti memahami
variabel-variabel dan sub-sub variabel yang ada dalam penelitian dan bagaimana
mengukurnya.
5. Rumusan masalah hendaknya mampu member petunjuk tenang memungkinkannya
pengumpulan data di lapangan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung
dalam masalah penelitian tersebut.
6. Perumusan masalah haruslah dibatasi lingkupnya, sehingga memungkinkan penarikan
simpulan yang tegas. Kalau disertai rumusan masalah yang bersifat umum, hendaknya
disertai penjabaran-penjabaran yang spesifik dan operasional.
C. BATASAN MASALAH
Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau membatasi ruang lingkup masalah yang
terlalu luas / lebar sehingga penelitian lebih bisa fokus untuk dilakukan. Hal ini dilakukan
agar pembahasan tidak terlalu luas kepada aspek-aspek yang jauh dari relevan sehingga
penelitian bisa lebih fokus untuk dilakukan. Dari sekian banyak masalah tersebut dipilihlah
satu atau dua masalah yang akan dipermasalahkan, tentu yang akan diteliti (lazim disebut
dengan batasan masalah). Batasan masalah jadinya berati pemilihan satu atau dua masalah
dari beberapa masalah yang sudah teridentifikasi.
Batasan masalah itu dalam arti lain sebenarnya menegaskan atau memperjelas yang menjadi
masalah. Dengan kata lain, merumuskan pengertian dan menegaskannya dengan dukungan
data-data hasil penelitian pendahuluan seperti apa sosok masalah tersebut. Misal, jika yang
dipilih mengenai prestasi kerja karyawan yang rendah dipaparkanlah (dideskripsikanlah)
kerendahan prestasi kerja itu seperti apa (misalnya kehadiran kerja seberapa rendah,
keseriusan kerja seberapa rendah, kuantitas hasil kerja seberapa rendah, kualitas kerja
seberapa rendah).
Dapat pula batasan masalah itu dalam arti batasan pengertian masalah, yaitu menegaskan
secara operasional (definisi operasional) masalah tersebut yang akan memudahkan untuk
melakukan penelitian (pengumpulan data) tentangnya. Misal, dalam contoh di atas, prestasi
kerja mengandung aspek kehadiran kerja (ketepatan waktu kerja), keseriusan atau
kesungguhan kerja (benar-benar melakukan kegiatan kerja ataukah malas-malasan dan
buang-buang waktu, banyak menganggur), kuantitas hasil kerja (banyaknya karya yang
dihasilkan berbanding waktu yang tersedia), dan kualitas hasil kerja (kerapihan, kecermatan
dsb dari hasil karya).
Pilihan makna yang mana yang akan diikuti sebenarnya tidak masalah. Idealnya: (1)
membatasi (memilih satu atau dua) masalah yang akan diteliti (pilih satu atau dua dari yang
sudah diidentifikasi), (2) menegaskan pengertiannya, dan (3) memaparkan data-data yang
memberikan gambaran lebih rinci mengenai sosoknya.. Seperti dalam contoh : Jadi, jika
masalahnya berupa prestasi kerja karyawan yang rendah (yang dipilih dari, misalnya:
kreativitas kerja yang rendah, kemampuan berinisiatif yang rendah, kerja sama (kolegialitas)
yang rendah, loyalitas yang rendah, dan lainnya), maka yang akan diteliti (dipilih, dibatasi)
tentu mengenai kerendahan prestasi kerja karyawan, bukan mengenai faktor penyebab
rendahnya prestasi kerja karyawan, atau upaya memotivasi karyawan. Jika yang jadi masalah
kekurangan fasilitas (sarana prasarana) pendidikan, maka yang disebutkan (dituliskan) adalah
bahwa yang akan diteliti (dipilih, dibatasi) adalah masalah kekurangan fasilitas, bukan
pengelolaan fasilitas. Kekurangan fasilitas dan pengelolaan fasilitas merupakan dua hal yang
berbeda [Ada masalah apa pula dengan pengelolaan fasilitas? Pengelolaan fasilitas bukan
masalah, itu topik atau tema! Lain jika salah kelola fasilitas atau ketidakefektivan
pengelolaan fasilitas].
Referensi:
Drs. Cholid Narbuko, dkk. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Hartono. 2011. Metodologi Penelitian. Pekanbaru: Zanafa Publishing.
Ir. M. Iqbal Hasan, M.M. 2002. Metodologi Penelitian. -: Ghalia Indonesia.
Sukandarrumidi. 2002. . Metodologi Penelitian. Yoghyakarta: Gadjah Mada Univercity Press.
http://rofiqahmad.wordpress.com/2008/01/24/memilih-dan-merumuskan-masalah-penelitian/
http://sylvie.edublogs.org/2007/05/08/merumuskan-masalah-penelitian/
http://romisatriawahono.net/2008/01/07/penelitian-tugas-akhir-itu-mudah-2-identifikasi-
masalah/
Indonesian
1. LATAR BELAKANG
Dalam latar belakang masalah penulis harus menjelaskan
Masalah yg menjadi fokus penelitian
alasan memilih masalah baik secara teoritis : (hsl kajian literatur atau penelitian
sebelumnya), maupun secara praktis; didukung data.
Skup/keluasan masalah, kedalaman masalah,
Dampak masalah apabila tdk ditangani...
2. Permasalahan Penelitian
Dirumuskan berdasarkan latarbelakang masalah
Merupakan pertanyaan pokok penelitian yg dirumuskan dalam kalimat pertanyaan.
Untuk dpt menjangkau informasi/data yg diingnkan, peneliti harus memerinci permasalahan
tsb menjadi beberapa sub permasalahan :
Contoh :
Judul Penelitian : Sosialisasi Keluarga Terhadap Anak Autisme Di Yayasan X Kota Cianjur.
Rumusan Masalah : Bagaimana sosialisai Keluarga terhadap Anak Autisme?
Selanjutnya pokok permasalahan tersebut dirinci ke dalam sub-sub permasalahan sebagai
berikut :
1. Karakteristik Responden
2. Pengawasan responden...
3. Penanaman nilai
4. Teknik responden
5. Masalah-masalah yang dihadapi responden
6. Harapan Responden terhadap sosialisasi....
B. Manfaat
Manfaat penelitian : menjelaskan tentang kegunaan hasil penelitian bagi beberapa pihak yang
terkait dengan masalah yang diteliti misalnya bagi penulis sendiri, bagi pihak lembaga
pendidikan, bagi pembuat kebijakann dsb.
Ditinjau dari manfaat teoritis dan manfaat praktis
1. Manfaat Teoritis : menjelaskan bahwa hasil penelitian bermanfaat memberikan
sumbangan pemikiran atau memperkaya konsep-konsep, teori-teori terhadap ilmu
pengetahuan dari penelitian yang sesuai dengan bidang ilmu dalam suatu penelitian.
Contoh Manfaat Penelitian :
Manfaat Teoritis
Hasil Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam memperkaya wawasan konsep praktek pekerjaan sosial terutama tentang
intervensii pekerjaan sosial terhadap anak autisme.
2.Manfaat Praktis
menjelaskan bahwa hasil penelitian bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran
bagi pemecahan masalah yang berhubungan dengan topik atau tema sentral dari suatu
penelitian
penelitian ini berguna secara teknis untuk memperbaiki, meningkatkan dlsb suatu keadaan
berdasarkan penelitian yang dilakukan dan mencari solusi bagi pemecahan masalah yang
ditemukan pada penelitian
Contoh :
Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran
terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan masalah sosialisasi pada anak autisme.
Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi penyusunan program
pemecahan masalah anak autisme.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Industri
Industri adalah salah satu kegiatan pokok ekonomi manusia yang sangat penting.
Kegiatan ini berupaya melalui proses bahan mentah menjadi bahan baku dan barang jadi,
melalui proses kegiatan industi dapat dihasilkan berbagai barang yang menjadi kebutuhan
manusia.
Macam industri berbeda-beda untuk tiap daerah atau negara, tergantung pada sumber
daya yang tersedia, tingkat teknologi, serta perkembangan daerah atau negara tersebut. Pada
umumnya makin maju tingkat perindustrian disuatu daerah, makin banyak jumlah dan macam
industri serta makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut.
a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam.
Misalnya industri hasil perikanan, Industri hasil pertanian dan industri hasil perhutanan.
b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolahlebih lanjut hasil-hasil industri lain.
c. Industri fasilitatif atau industri tertier, yaitu industri yang menjual jasa layanan untuk
a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja 4 orang dan memiliki
modal yang kecil. Misalnya industri kerajinan dan industri makanan ringan.
b. Industri Kecil, yang industribyang menggunakan tenaga kerja 5 sampai 19 orang dan
memiliki modal yang relatif kecil Misalnya industri genteng dan industri batubata.
c. Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja 20 sampai 99 orang dan
memiliki modal cukup besar. Misalnya industri bordir dan industri keramik.
d. Industri besar, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja lebih dari 100 orang dan
memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk saham. Misalnya industri
a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu
pengolahan lebih lanjut dan dapat dinikmati secara langsung. Misalnya industri makanan dan
b. Industri sekunder, yaitu industri yangmenghasilkan barang atau benda yang membutuhkan
pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati. Misalnya industri pemintalan benang, industri
c. Industri tertier, yaitu industri yng hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dapat
dinikmati melainkan berupa jasa yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan
a. Industri pertanian, yaitu industri yang mengolahb bahan mentah yang diperoleh dari hasil
pertanian. Misalnya industri minyak goreng, industri gula dan industri teh.
b. Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh dari hasil
c. Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah beban
industri transportasi.
pasar.
b. Industri berorientasi pada tenaga kerja, yaitu industri yang didirikan didekat daerah
pemusatan penduduk, terutama daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tapi
pendidikannya kurang.
c. Industri berorientasi pada pengolahan, yaitu industri yang didirikan didekat tempat
pengolahan.
d. Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan ditempat tersedianya
bahan baku.
e. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan orang lain, yaitu industri yang didirikan dimana
a. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah
b. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi
sehingga bisa langsung dinikmati oleh konsumen. Misalnya industri otomotif, industri
a. Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi lainnya.
b. Industri ringan, yaitu industri yang mengahsilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi.
dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional. Misalnya industri kerajinan,
b. Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang modalnya berasal dari
penanaman modal asing. Misalnya industri komunikasi, industri perminyakan dan industri
pertambangan.
c. Industri dengan modal patungan, yaitu industri yang modalnya berasal dari hasil kerja sama
antara PDMN dan PMA. Misalnya industri otomotif dan industri transportasi.
a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat. Misalnya, industri
b. Industri negara (BUMN), yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik negara. Misalnya
a. Industri kecil, yaitu industri yang memiliki modal relatif kecil, teknologi sederhana,
pekerjanya kurang dari 10 orang, produknya masih sederhana dan lokasi pemasarannya pun
b. Indusri menengah, yaitu industri yang memiliki modal relatif besar, teknologi cukup maju
tetapi masih terbatas, pekerjanya antara 10-200 orang,tenaga kerja tidak tetap dan lokasi
pemasarannya relatif lebih luas. Misalnya industri bordir dan industri sepatu.
c. Industri besar, yaitu industri yang memiliki modal sangat besar, teknologi canggih dan
modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banayak dan terampil dan lokasi
pemasarannya berskala nasional dan internasional. Misalnya industri otomotif,industri
1) Industri kimia organik. Misalnya industri bahan peledak dan industri bahan kimia tekstil.
2) Industri kimia anorganik. Misalnya industri semen, industri kaca dan industri asam sulfat.
4) Industri Selulosa dan karet. Misalnya, industri kertas, industri pulp dan industri ban.
1) Industri mesin dan perakitan alat-alat pertanian.Misalnya mesin traktor, mesin hueler dan
mesin pompa.
2) Industri alat-alat berat/konstruksi. Misalnya mesin pemecah batu, buldozer dan excavator dll.
C. Industri Kecil
Industri kecil adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perorangan atau rumah
tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang maupun jasa untuk
diperniagakan secara komersial dengan jumlah tenaga kerja dan modal yang relatif kecil
Industri kecil umumnya berskala kecil, kurang maju dalam teknologi, sangat bergantung
pada sumber daya lokal, jauh lebih padat tenaga kerja, tenaga kerja berasal dari pekerja yang
masih mimiliki hubungan kekeluargaan, memiliki akses dana sendiri atau lokal, merupakan
fenomena/industri pedesaan.
3. Jenis Jenis Industri Kecil
Jenis-jenis industri ada 3, yaitu : industri lokal, industri sentra, industri mandiri
1. bahan mentah, tidak ada barang yang dapat dibuat jika tidak ada bahan mentahnya, misalnya
untuk industri pensil dibutuhkan tambang grafit dan kayu jenis khusus tentunya.
2. sumber tenaga(power resource), iini menyangkut tenaga air (hydro power) atau pelistrikan
3. suplai tenaga kerja, hal ini menyangkut dua segi yakni kuantitatif (jumlah tenaga kerja) dan
4. Suplai air, industri sudah jelas sangat memerlukan air baik dari segi kuantitas maupun
kualitas.
5. pemasaran, dalam dunia industri pemasaran adalah sangat penting. Karena dalam indutri
6. fasilitas transportasi, transpotasi dalam industri sangat penting baik untuk mendatangkan
E. Lokasi Industri
Penempatan lokasi industri mempunyai peranan yang sangat penting, sebab akan
A. Pengertian
IKM Penggerak Perekonomian Daerah adalah industry yang memproduksi barang dan
jasa yang mengguanakan bahan baku utamanya berbasis pada pendayagunaan sumber alam,
B. Ciri Kriteria
4) Bersifat padat karya atau menyerap tenaga kerja yang cukup banyak
8) Memajukan daerah.
D. Lingkup Komoditi
1. Makanam ringan
2. Sutera alam
3. Penyamakan kulit
4. Genteng
5. Anyaman dan lain-lain yang yang merupakan potensi yan dimiliki suatu daerah tersebut
1. PERMASALAHAN
1. Mutu ( Kualitas )
Mutu atau kualitas produk yang dihasilkan masih banyak yang belum memenuhi
standard dan banyak konsumen yang belum puas akan hasil produk yang telah dihasilkan.
3. Bahan Baku
Masih banyak bahan baku yang sulit diperoleh karna keterbatasan Sumber Daya Alam
serta keterbatasan biaya. Pada produk makanan,masih ada penggunaan BPT yang dilarang.
4. Pemasaran
Prsaingan dengan pasar bebas dan Negara pesaing. Kurangnya akses transportasi dan
informasi yang memadai sehingga pemasaran produk tersebut menjadi terbatas dan tidak
berkembang.
2. Pemecahan Masalah
1. Mutu ( Kualitas )
Para pelaksana IKM seharusnya sangat memperhatikan mutu produk yang dihasilkan.
Karena mutu sangat penting bagi sebuah produk. Produk yang tidak mempunyai mutu akan
kalah bersaing di pasar bebas. Dan produk tersebut harus memiliki standar mutu yang jelas
atau mengikuti standar mutu yng telah diberikan oleh instansi pemerintah seperti SNI.
dan dapat digunakan secara efisien. Jika ingin bekembang dengan pesat maka harus dapat
Para pelaksana IKM memerlukan bahan baku yang tetap atau dapat diperoleh secara
terus-menerus. Hal ini dapat terjadi bila para pelaksana sendiri mempunyai lahan bahan baku
4. Pemasaran
Pada bidang pemasaran dibutuhkan kinerja yang optimal sehingga produk kita dapat
bersaing dipasar bebas dan pasar inernasional. Syarat mutlak yang harus dicapai agar dapat
menguasai adalah menguasai bidang pemasaran adalah 3 point diatas harus dikuasai.
Modal atau biaya dapat diperoleh melaui pinjaman di Bank atau melaui investor yang
ingin menanamkan modalnya di usaha yang kita kembangkan. Agar para investor yakin
Peran institusi atau pemerintah sangat dibutuhkan dalam perkembangan IKM ini.
Karena mereka juga memiliki tanggung jawab terhadap usaha-usaha yang berkembang di
daerah masing usaha IKM. Peran Pemerintah mencakup program penyuluhan yang dilakukan
oleh tenaga penyuluh. Para pelaksana IKM seharusnya membuka diri dan menerima
masukan-masukan maupun saran yang diberikan oleh pemerintah melalui program penyuluh
tersebut.
Krisis ekonomi memberi pelajaran berharga tentang kekuatan bangunan struktur usaha
Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai lebih dari 70% total asset
usaha di Indonesia terkena dampak krisis tersebut Sementara usaha kecil dengan jumlah yang
sangat besar tidak mengalami imbas dari penguasaan asset dan perkembangan yang dialami
usaha besar.
Namun ketika krisis menghantam perekonomian Indoneisa, terbukti usaha besar yang
lebih rapuh daya tahannya terhadap krisis. Pengembangan UKM berada pada dua pola
berpikir yang berkembang. Pertama, UKM ditempatkan sebagai unit usaha yang perlu
mendapat dukungan melalui proteksi khsusunya terhadap persaingan dan dukungan melaui
pola bapak angkat. Pola ini menghasilkan kebijakan yang bersifat government and
protection policy.
dalam kondisi pasar yang bersaing dengan dukungan dan proteksi yang minimum. Disamping
itu, pilihan pada kebijakan yang cenderung pada government and protection policy secara
politis akan lebih populis serta terlihat lebih cepat hasilnya (dirasakan langsung oleh UKM).
UKM menjadi tidak cukup mampu untuk bersaing (bahkan untuk skala menengah
sekalipun), lemah dalam melakukan inovasi dan kurang mampu melakukan penetrasi pasar
yang lebih luas. Pemikiran kedua, menempatkan posisi dan pengembangan UKM
sebagaimana unit usaha bisnis yang harus tumbuh dalam lingkungan persaiangan. UKM tidak
perlu diberikan proteksi dan bantuan yang berlebihan dan bahkan dirasakan akan sangat
berkembang dalam iklim persaingan ekonomi pasar yang sehat dengan intervensi yang
seminimal mungkin. Pola pemikiran kedua ini tdak mengarahkan pada pola do nothing policy
dalam kondisi pasar yang bersaing dengan dukungan dan proteksi yang minimum. Seperti
biasa, UKM kemudian menjadi lebih identik dengan pengembangan usaha kecil dan mikro
yang memang harus mendapat berbagai jenis bantuan dan proteksi. Akibatnya usaha
menengah juga menjadi sosok yang terbiasa dengan proteksi, captive market dan
membuatnya sulit berkembang. Fenomena struktur usaha yang timpang dimana usaha
menengah secara kuantitas tidak bisa menjadi penyangga struktur industri menunjukkan tidak
Menghadapi persaingan bebas, usaha menengah dinilai jauh lebih siap dilihat dari
segi kemampuan SDM, skala usaha dan kemampuannya untuk melakukan inovasi dan akses
pasar. Dalam perjalanannya pembinaan terhadap UKM, lebih condong kepada pembinaan
Kebijakan pengembangan usaha bagi usaha menengah belum bersandar pada satu peraturan
pemerintah sebagai payung kebijakan, dan dalam aras pengembangan usaha, masih terdapat
Salah satu strategi untuk mendorong kinerja dan peran UKM dalam pasar bebas serta
mengatasi kesenjangan yang terjadi, adalah dengan menumbuhkan usaha menengah yang
kuat dalam membangun struktur industri. Disamping itu juga harus didukung dengan
tersedianya barang dan jasa, sehingga pelanggan pun makin bertambah banyak, dengan
begitu keuntungan juga dapat diperoleh dengan cepat tanpa memakan waktu yang cukup
lama. Dengan adanya usaha kecil dan menengah seperti ini dapat membantu penyerapan
tenaga kerja yang pengangguran. Semakin banyaknya usaha kecil tersebut dan merupakan
salah satu penunjang keberhasilan usaha. Dan dapat meningkatkan taraf hidup. Dengan
adanya usaha kecil dan menengah dapat meningkatkan taraf hidup pemilik usaha kecil
E. Sasaran Pengembangan
a. Kualitatif
1) Tersedianya informasi peluang pasar dalam negeri untuk berbagai kelompok dan komoditi
2) Terbukanya kesempatan usaha baru dengan bahan baku berbasis SDA setempat.
4) Mengurangi pengangguran.
sederhana dan mudah dikuasai untuk diversifikasi produk dan desain dalam membuat inovasi.
b. Kuantitatif
A. Makanan Ringan
B. Sutera Alam
C. Penyamakan Kulit
D. CPO IKM
E. Pupuk
F. Garam
G. Genteng
H. Alsintani
yang selaras antara kebijakan pengembangan IKM nasional dan kebijakan pembangunan di
daerah.
kualitas SDM yang didukung oleh berbagai pihak : Pemerintah Pusat atau daerah dan
Lembaga-lembaga terkait.
4) Memperluas jangkauan pasar, dari lokal menjadi pasar antar provinsi bahkan pasar ekspor.
G. Kebijakan Pengembangan
Untuk mewujudkan visi, misi dan arah pengembangan IKM penggerak perekonomian
1) Pengembangan industri ditekankan pada upaya optimalisasi penggunaan sumber daya alam
lokal untuk meningkatkan nilai tambah, memperkuat struktur industri, memenuhi kebutuhan
pasar dalam negeri dan memperkuat daya saing produk terutama dalam pasar bebas AFTA
tahun 2003.
2) Selalu mengacu kepada pengaruh lingkungan internal dan eksternal, yaitu faktor-faktor
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dimiliki masing-masing komoditi
3) Memperkuat struktur industri melalui hubungan vertical hulu hilir antara pemasok/penghasil
dengan pengguna bahan baku dan hubungan kemitraan antara lembaga terkait dengan IKM
permodalan, akses pasar, akses teknologi informasi, peningkatan kualitas SDM melalui
Berdasarkan misi yang diemban, strategi pengembangan industri ini ditempuh melalui 2
langkah, yaitu :
pemasaran.
2) Menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif seperti : peraturan pajak, bea masuk,
3) Memberikan dukungan litbaang dan prasarana serta fasilitas promosi dan pemasaran baik di
Untuk perlingkup komoditi pada buku ini akan dibahas IKM makanan ringan untuk
1. Keadaan Spesifik
2) Masih ada penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BPT) tidak bebas/bahan tambahan yang
dilarang.
5) Kemasan sangat sederhana, tidak menarik dan label tidak sesuai dengan isi.
6) Masuknya produk-produk makanan ringan dari Negara lain yang memepunyai kualitas yang
lebih baik.
2. Sasaran Pengembangan
Sasaran pengembangan pada tahun 2003-2004 ditujukan pada jumlah Nilai Tambah,
3. Program Pengembangan
4. Lokasi Pengembangan
1. Keadaan Spesifik
3) Bahan baku kokon yang berasal dari petani tidak mampu memenuhi kebutuhan industri
4) Bahan baku benang yang berasal dari industri pemintalan tidak mampu memenuhi
2. Sasaran Pengembangan
Sasaran peningkatan pada tahun 2003-2004 ditujukan pada jumlah Nilai Tambah,
3. Program Pengembangan
4) Penerapan teknis pencelupan dengan menggunakan cat warna alam dan alternative lainnya.
4. Lokasi Pengembangan
A. Pengertian
Industri pendukung (supporting industry) adalah industry yang membuat barang dan jasa
bukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri tetapi dijual ke pasar bebas atau industry lain
untuk mendukung produk yang akhirnya memiliki nilai tambah yang lebih tinggi.
Industri Pendukung juga bisa disebut sebagai penghasil produk-produk antara berupa
langsung maupun tidak langsung kepada industri yang akan merakit, pendukung industri
B. Ciri-Ciri / Kriteria
Keragaman jenisnya sangat tinggi dan berkembang sangat cepat. Merupakan kelompok
industri yang dinamikanya ditentukan oleh kreativitas desain produk barang jadi.
Ciri ekonomisnya :
bernilai tambah tinggi, dan menyerap tenaga kerja banyak , dengan keterkaitan
industri yang luas, Memerlukan tenaga kerja trampil dan berkeahlian teknis tinggi, Hasil
produksinya dipasok ke pasar bebas/ industri lain, terjadinya peningkatan nilai tambah,
Komponen Kendaraan Bermotor (Roda 4 dan Roda 2), Jasa Reparasi, Jasa Rekondisi.
Reparasi/Maintenance
Komponen Elektronika (Alat Komunikasi, Panel dan Gear Listrik, Alat Rumah Sakit, Alat
Bngunan / Rumah
Memfasilitasi akses IKM Komponen dalam negeri dengan distributor global komponen
Memfasilitasi IKM Pendukung dengan para pemasok komponen dunia, seperti Delphi dan
sebagainya
baru.
IKM dan bengkel komponen alat angkut (KBM-R4, KBM-R2, kapal dan lain-lain.
IKM dan bengkel komponen peralatan dan mesin (CPO, pupuk, tekstil, migas dan lain-lain.
IKM dan bengkel elektronika (alat komunikasi, alat rumah sakit, panel listrik, gear listrik,
Bengkel perbaikan dan pemeliharaan (jasa service, took onderdil dan lain-lain).
F. Kondisi Umum Saat Ini
1. Peluang pasar industry pendukung, impor komponen, suku cadang dan elektronika cukup
Lingkungan Internal
Kekuatan
c. Adanya dukungan Lembaga Penelitian dari Balai-balai besar yang mendukung industry
supporting.
Kelemahan
Bidang Manajemen
b. Pengetahuan tentang strategi pemasaran sangat minim dan kurang aktif melakukan kegiatan
promosi pemasaran.
d. Sistem quality control (QC) pada umumnya belum dikuasai (masih lemah).
Lingkungan Eksternal
a. Potensi pasar yang cukup besar, impor barang modal dan permesinan pertahun, dengan
Adanya kesempatan kerja baru sebagai akibat dari hasil ekspansi produksi komponen dan
sub komponen
H. Arah Pengembangan
I. Kebijakan Pengembangan
sebagai berikut :
1. Pengembangan industry ditekankan pada mekanisme pasar dalam upaya meningkatkan daya
2. Industry pendukung yang dikembangkan di utamakan pada industry yang berskala kecil dan
menengah.
J. Strategi Pengembangan
pengembangan, yaitu :
kemitraan yang efektif, perlindungan dan harmonisasi tarif, pemantapan industri bahan
konstruksi dasar pemasokbahan baku, serta pemilihan sentra binaan yang potensial.
K. Program Pengembangan
4. Revitalisasi Kemampuan Balai Besar Logam dan Mesin, penataan kembali lingkungan
industry
L. Lokasi Pengembangan
DKI Jakarta
2. Komponen Elektronika
Kota Batam-Riau
DKI Jakarta
1) Keadaan spesifik.
Sebagian besar masih dikerjakan oleh industry menengah dan besar karena sifat
teknologinya.
Adanya persyaratan bidang standarisasi mutu, mahalnya harga bahan baku, serta banyaknya
System pembayaran yang memberatkan produsen, serta budaya kerja manufacturing belum
2) Sasaran pengembangan
Sasaran peningkatan jumlah unit usaha, tenaga kerja dan nilai produksi tahun 2003-2004
3) Program Pengembangan
4) Lokasi Pengembangan
DKI Jakarta
Tengerang-Banten
Sidoardjo, Pasuruan-Jawa Timur
1. Keadaan Spesifik
2. Sasaran Pengembangan
Sasaran peningkatan jumlah unit usaha, tenaga kerja dan nilai produksi tahun 2003-2004
SASARAN
2003 2004
743 765
30.290 31.810
438.964 488.877
3. Program Pengembangan
4. Lokasi pengembangan
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Tangerang-Banten
c. Elektronika
1. Keadaan spesifik
Banyaknya industry Multi National Company yang melakukan relokasi yang berakibat
2. Sasaran Pengembangan
Sasaran Peningkatan Junlah Unit Usaha, tenaga kerja dan nilai produksi tahun 2003-2004
SASARAN
2003 2004
2.361 2.432
59.410 62.380
1.522.114 1.722.306
3. Program Pengembangan
4. Lokasi Pengembangan
Kota Batam
DKI Jakarta
Tangerang-Banten
1. Keadaan spesifik
2. Sasaran Pengembangan
Sasaran Peningkatan Jumlah Unit Usaha, teaga kerja dan nilai produksi tahun 2003-2004
SASARAN
2003 2004
14.302 14.731
240.760 252.800
2.980.132 3.262.800
3. Program Pengembangan
4. Lokasi Pengembangan
DI Yogyakarta
A. Pengertian
Industri kecil dan menengah berorientasi ekspor adalah industri yang memiliki daya
saing sehingga produknya mampu mengisi pasar internasional baik dilakukan sendiri maupun
oleh pedagang/mediator.
Kimia dan Bahan Bangunan (KBB) : minyak atsiri, arang kayu/tempurung, furnitur
1) Mendorong IKM yang memiliki kemampuan diversifikasi produk ekspor yang bernilai
5) Menciptakan hubungan bisnis (networking) antara IKM lokal dengan pemasok dunia.
a. Lingkungan Internal
Kekuatan
Kelemahan
(1) Kemampuan mengakses pasar terbatas
(2) Mutu belum konsisten, dan pemahaman dan penerapan HaKI masih terbatas
(3) Belum adanya trading house yang dapat membantu pemasaran di luar negeri
b. Lingkungan Eksternal
Peluang
(1) Peluang pasar di pasaran dunia cukup besar, saham ekspor Indonesia relatif masih kecil
Ancaman
(4) Muncul isu-isu non trade yang menjadi hambatan perdagangan, seperti isu ecolabeling dan
(5) Penyelundupan bahan-bahan baku (seperti kayu, rotan, dll), sangat membantu negara-negara
pesaing Indonesia.
F. Arah Pengembangan
nilai ekspor IKM, mendorong kemampuan mengakses pasar ekspor dalam rangka membantu
persaingan pasar ekspor yang semakin ketat.Kenaikkan industri kecil menengah (IKM)
1. Program Pengembangan
1) Peningkatan Effisiensi dan Produktivitas
(2) Peningkatan proses produksi yang lebih effisien serta teknologi baru
(1) Promosi dan pemasaran di Bali, serta lokasi-lokasi strategis ekspor lainnya
3) Peningkatan Mutu
(1) Pengembangan desain, peningkatan penerapan GMP, peningkatan kualitas kemasan, serta
4) Bantuan Permodalan
2. Contoh Industri
1) Lingkup Komoditi : ikan kering/ikan asin, ikan asap, ikan pindang,ikan olahan lainnya.
1) Keadaan Spesifik
2) Program Pengembangan
1) Keadaan Spesifik
(1) Pertumbuhan perdagangan dunia minyak atsiri : 9,38%, sedangkan pertumbuhan minyak
(2) Market share minyak nilam Indonesia di pasar dunia lebih kecil dari 50% yang seharusnya
dapat mencapai di atas 80%, minyak akar wangi sekitar 10% yang seharusnya dapat
mencapai di atas 40% dan minyak kenanga lebih kecil dari 15% yang seharusnya dapat
(4) Mampu menumbuhkan industri baru dan menggerakkan sektor ekonomi lainnya.
2) Program Pengembangan
Furniture Kayu
1) Keadaan Spesifik
(1) Bahan baku walau cukup tersedia, tetapi seringkali tidak mudah diperoleh oleh IKM.
2) Program Pembelajaran
(a) Pelatihan pengembangan desain meubel kayu di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur
(a) Bantuan tenaga ahli untuk IKM furnitur kayu terpilih dalam rangka peningkatan mutu dan
desain
A. Pengertian
Industri kecil menengah inisiatif baru merupakan suatu usaha untuk mengembangkan
industry berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (knowledge-base) yang menghasilkan nilai
tambah yang tinggi.
B. Ciri/Kriteria
Kelompok industri ini dicirikan oleh penggunaan teknologinya yang tergolong
maju/tinggi, yang pada umumnya merupakan cabang/jenis industri yang akan berkembang
pesat dimasa mendatang. Ruang lingkup teknologi berkisar pada pemanfaatan teknologi
informasi,pemanfaatan material baru,teknologi nano serta bio-teknologi.
2. Kelemahan
1. Tuntutan penerapan IT dalam usaha belum tinggi/merata.
2. Belum mendapat dukungan dari hukum, perundangan, standarisasi dan budaya informasi.
3. Penguasaan teknologi produk dan manufactur masih lemah.
4. Kurangnya promosi kemampuan SDM Indonesia di bidang IT.
B. Industry Bioteknologi
1. Kekuatan
1. SDM di bidang ini mulai tersedia.
2. Sumber daya alam dan hayati sebagai bahan baku cukup beragam dan tersedia.
3. Tersedianya hasil penelitian dan pengembangan yang sudah pada tahap aplikasi.
4. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap aspek kesehatan dan lingkungan.
2. Kelemahan
1. Persepsi masyarakat bahwa industry bioteknologi hanya bisa dikerjakan dalam skala industri
besar.
2. Untuk memulai usaha ini diperlukan start-up capital,sedangkan calon pelaku usaha ini
adalah para lulusan perguruan tinggi yang belum mempunyai modal dan pengalaman usaha.
3. Ada kecenderungan kurang mempercayai hasil penelitian dan pengembangan (litbang) local
di bandingkan dengan luar negeri sehingga cenderung untuk membeli produk litbang luar
negeri.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang........................................................ ............... 3
Tujuan..................................................................................... 4
Metode Penulisan .................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat, rahmat
dan karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Usaha Kecil dan Menengah .
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Widiyarsih yang telah memberikan tugas ini
sehingga kami dapat menambah pemahaman kami tentang Usaha Kecil dan Menengah.
Terima kasih pula kami ucapkan kepada teman-teman yang telah membantu kami dalam
menyusun makalah ini.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Widiyarsih. Banyak kendala yang kami alami dalam menyusun makalah ini. Namun, itu
semua tidak menyurutkan niat kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami telah berupaya menyempurnakan makalah ini, namun seperti kata pepatah,
Tak ada gading yang tak retak maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari Ibu Widiyarsih, teman-teman dan orang lain yang sudi meluangkan
waktunya untuk menyimak isi dari makalah ini.
Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami sangat berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam
memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja
baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter
tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan
usahanya.Saat ini,UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun
pendapatan Negara Indonesia.
UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan
inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya
menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam
mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia.UKM dapat menyerap banyak
tenaga kerja Indonesia yang masih mengganggur.Selain itu UKM telah berkontribusi besar
pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu
daerah yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu mengolah Sumber Daya
Alam yang ada di setiap daerah.Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah
maupun pendapatan negara Indonesia.
Juga agar kita dapat mengetahui berapa besar keuntungan yang diperoleh apabila kita
membuka sebuah usaha kecil dan menengah, dan kita dapat mengetahui cara mengelola
usaha kecil dan menengah dengan baik, sehingga memperoleh laba yang cukup besar.untuk
membangun sebuah usaha awal.
Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan
bermanfaat bagi kita semua. Juga Untuk dapat memacu dan meningkatkan penghasilan maka
di perlukan strategi ukm waralaba
Metode Penulisan
Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah :
Studi Pustaka
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
USAHA KECIL DAN MENENGAH
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis
usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha, dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan
Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: Kegiatan ekonomi rakyat
yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha
kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.
1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri,
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai,
atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha
Besar 5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau
badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Untuk dapat memacu dan meningkatkan penghasilan maka di perlukan strategi ukm waralaba
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing
Propinsi atau Kabupaten/Kta yang dapat digunakan meningkatkan strategi UKM
Ciri-ciri usaha kecil
Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang
berubah;
Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah;
Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih
sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan
keluarga, sudah membuat neraca usaha;
Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP;
Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira
usaha;
Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;
Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik
seperti business planning.
Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja;
Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;
Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan,
industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan
tangan;
Peternakan ayam, itik dan perikanan;
Koperasi berskala kecil.
Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik,
lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas
antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;
Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem
akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan
penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;
Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah
ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin
usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;
Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan
terdidik.
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak
dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha
Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau
badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing
Propinsi atau Kabupaten/Kta.
Apa kelebihan & kelemahan bisnis sablon digital?Kelebihan sablon digital dan cutting
stickeradalah sebagai berikut :1. Proses pengerjaan bisnis cutting sticker mudah dan cepat.2.
Mampu menyablon sticker satuan dan dengan warna yang sulit seperti photo.
3. Lebih simple dibandingkan sablon manual
Kelemahan sablon digital adalah sebagai berikut : 1. Harga produksi cenderung flat
sehingga tidak bisa memproduksi dalam jumlah banyak kecuali untuk proses sublimasi.
2. Tidak cocok untuk design huruf atau model bercak-bercak yang terlalu kecil karena akan
menyulitkan ketika proses cutting konturnya
KATA PENUTUP
Demikianlah hasil dari makalah yang telah kami buat selama kurang lebih dua
minggu dalam rangka memperdalam wawasan kami tentang Usaha Kecil dan Menengah.
Semoga dengan terbentuknya makalah ini, kami dapat memberikan pengetahuan yang luas
kepada semua orang yang membacanya terutama bagi Mahasiswa-Mahasiswi Gunadarma.
Kami juga berharap bahwa dengan terbentuknya makalah ini, semua orang yang
membutuhkan bahan-bahan yang terkait dengan Usaha Kecil dan Menengah menjadi
tertolong dan tidak kesulitan dalam mencari bahan-bahan yang dibutuhkan.
Daftar Pustaka :
http://www.bluerayshop.co.id/detail.php?id=29
http://chichimoed.blogspot.com/2009/03/pengertian-dan-kriteria-ukm.html
http://gulungkabel.blogspot.com/2009/07/kekurangan-usaha-sablon.html
1. PENDAHULUAN
Bisnis merupakan bagian kecil dari aktivitas masyarakat, semua masyarakat mengetahui
tentang bisnis. Bisnis bisa juga diartikan sebagai hal yang lumrah bagi masyarakat macam
macam bidang bisnis bermunculan pada era globalisasi saat ini. Hal yang saya akan
sampaikan saat ini yaitu mengenai USAHA KECIL DAN MENEGAH usaha kecil dan
menengah ( UKM ) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional.
Peran usaha kecil dan menengah sangat penting baik menyediakan lapangan pekerjaan juga
membantu mendorong laju perekonomian.
UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendirinya berdasarkan
inisiatif sendiri. Pengaruh UKM sangatlah banyak pada saat krisis ekonomi dinegara kita
banyak sekali bisnis berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktivitasnya
oleh karena itu UKM berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenga kerja.
2. PEMBAHASAN
Menurut keputusan presiden RI no 99 tahun 1998 pengertian usaha kecil adalah kegiatan
ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan
kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak
sehat.
Menurut BPS, suatu usaha yang dijalankan oleh kurang dari 4 tenaga kerja disebut
industri rumah tangga, kemudian jika usaha dijalankan oleh 5-19 pekerja digolongkan pada
industri kecil dan usaha dijalankan oleh 20-99 pekerja digolongkan industri menengah.
Menurut kementrian industri dan perdagangan , usaha yang mempunyai nilai aset ( tidak
termasuk tanah dan bangunan ) dengan aset kurang dari 200 juta rupiah disebut industri kecil,
sedangkan suatu usaha yang memiliki aset antara 200 juta 5 milyar rupiah tergolong usaha
kecil dan menengah.
Kriteria usaha kecil dan menengah sesuai dengan ketentuan undang undang nomor 9
tahun 1995 dan surat edaran bank Indonesia no 3/9/bkr tahun 2001 adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- ( dua ratus juta rupiah ) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Memiliki hasil penjualan bersih tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- ( satu milyar
rupiah ).
3. Milik warga Indonesia.
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak usaha atau cabang perusahaan yang dimiliki ,
dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah dan
besar.
5. Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau badan
usaha berbadan hukum termasuk koperasi.
Menurut KADIN dan asosiasi serta himpunan pengusaha kecil, juga kriteria dari bank
Indonesia, maka yang termasuk kategori usaha kecil adalah:
a. Usaha perdagangan
Keagenan, pengecer , ekspor impor dan lain lain dengan modal aktif perusahaan (MAP) tidak
melebihi 150.000.000/ tahun dan capital turn over (CTO) atau perputananmodal tidak
melebihi Rp. 600.000,-.
b. Usaha pertanian
Pertanian maupun perkebunan, perikanan darat / laut peternakan dan usaha lain yang
termasuk lingkup pengawasan departemen pertanian. Ketentuan MAP dan CTO seperti usaha
perdagangan diatas.
c. Usaha industri
Industri logam / kimia, makanan / minuman, pertambangan, bahan galian serta aneka industri
kecil lainnya dengan batas MAP Rp. 250.000.000,- serta batas CTO Rp. 1.000.000.000,-.
d. Usaha jasa
Menjual tenaga pelayanan bagi pihak ketiga, konsultan, perencana, pembengkelan,
transportasi serta restoran dan lainnya dengan batas MAP dan CTO seperti usaha
perdangangan dan pertanian diatas.
e. Usaha jasa kontruksi
Kontraktor bangunan, jalan kelistrikan, jembatan pengairan dan usaha usaha lain yang
berkaitan dengan teknik kontruksi bangunan, dengan batas MAP dan CTO seperti usaha
industri.
1. Fleksibilitas Operasional
Usaha kecil menengah biasanya dikelola oleh tim kecil yang masing-masing anggotanya
memiliki wewenang untuk menentukan keputusan. Hal ini membuat definisi UKM lebih
fleksibel dalam operasional kesehariannya. Kecepatan reaksi bisnis ini terhadap segala
perubahan (misalnya: pergeseran selera konsumen, trend produk, dll.) cukup tinggi, sehingga
bisnis skala kecil ini lebih kompetitif.
2. Kecepatan Inovasi
Dengan tidak adanya hirarki pengorganisasian dan kontrol dalam Definisi UKM, produk-
produk dan ide-ide baru dapat dirancang, digarap, dan diluncurkan dengan segera. Meski ide
cemerlang itu berasal dari pemikiran karyawan bukan pemilik kedekatan diantara mereka
membuat gagasan tersebut cenderung lebih mudah didengar, diterima, dan dieksekusi.
Kebanyakan usaha kecil menengah tidak punya ruang kerja khusus di kompleks-kompleks
perkantoran. Sebagian dijalankan di rumah dengan anggota keluarga sendiri sebagai
pekerjanya. Hal ini mengurangi biaya ekstra (overhead) dalam operasinya. Lebih jauh lagi,
usaha menengah kecil juga menerima sokongan dari pemerintah, organisasi non-pemerintah,
dan bank dalam bentuk kemudahan pajak, donasi, maupun hibah. Faktor ini berpengaruh
besar bagi pembiayaan dalam pembentukan definisi UKM dan operasional mereka.
definisi UKM tidak wajib untuk memperoleh kuantitas penjualan dalam jumlah besar
untuk mencapai titik balik (break even point BEP) modal mereka. Faktor ini memampukan
usaha kecil menengah untuk fokus di sektor produk atau pasar yang spesifik. Contohnya:
bisnis kerajinan rumahan bisa fokus menggarap satu jenis dan model kerajinan tertentu dan
cukup melayani permintaan konsumen tertentu untuk bisa mencapai laba. Berbeda dengan
industri kerajinan skala besar yang diharuskan membayar biaya sewa gedung dan gaji
sejumlah besar karyawan sehingga harus selalu mampu menjual sekian kontainer kerajinan
untuk menutup biaya operasional bulanannya saja.
Di atas adalah 4 (empat) Kelebihan UKM yang bisa dijadikan sumber motivasi dan selalu
dipertahankan oleh para pengelola usaha kecil menengah.
Ukuran usaha kecil menengah selain memiliki kelebihan juga mengandung kekurangan
yang membuat pengelolanya mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya. Beberapa
permasalahan yang dihadapi dalam mengelola usaha kecil menengah antara lain:
Sebab sedikitnya jumlah pengambil keputusan dalam usaha kecil menengah, mereka kerap
terpaksa harus pontang-panting berusaha memenuhi kebutuhan pokok bisnisnya, yakni:
produksi, sales, dan marketing. Hal ini bisa mengakibatkan tekanan jadwal yang besar,
membuat mereka tidak bisa fokus menyelesaikan permasalahan satu persatu.
Tekanan semacam ini bisa muncul tiba-tiba ketika bisnis mereka memperoleh order dalam
jumlah yang besar, atau beberapa order yang masuk dalam waktu hampir bersamaan. Lebih
dahsyat lagi jika suatu ketika ada lembaga bisnis besar yang merasa terancam dan mulai
melancarkan serangan yang tidak fair demi menyingkirkan pesaing potensialnya.
Usaha skala kecil umumnya memiliki anggaran yang kecil. Akibatnya, ia kerap kali
dipaksakan membagi-bagi dana untuk membiayai berbagai kebutuhan seefisien mungkin.
Ketidakmampuan untuk mengumpulkan modal yang lebih besar juga memaksa usaha kecil
menengah menjalankan kebijakan penghematan yang ketat, terutama untuk mencegah
kekurangan pembiayaan operasional sekecil apapun. Kekurangan pembiayaan operasional
yang tidak dicegah bisa mengakibatkan kebangkrutan, sebab kapasitas UKM untuk
membayar hutang biasanya hampir tidak ada.
Usaha kecil menengah biasanya tidak mampu membayar jasa tenaga ahli untuk
menyelesaikan pekerjaan tertentu. Hal ini merupakan kelemahan usaha kecil menengah yang
sangat serius. Apalagi jika dibandingkan dengan lembaga bisnis besar yang mampu
mempekerjakan banyak tenaga ahli. Kualitas produk barang atau jasa yang bisa dihasilkan
tanpa tenaga ahli sangat mungkin berada di bawah standar tertentu. Akibatnya, kemampuan
persaingan bisnis skala kecil ini di pasar yang luas bisa sangat kecil.
Bagi entrepreneur muda, Bisnis IT (Informasi Teknologi) termasuk dalam salah satu
Bisnis UKM / Usaha Kecil Menengah 2015 yang memiliki prospek sangat menjanjikan,
mengingat kemajuan teknologi khususnya di bidang internet yang semakin pesat menuntut
para pebisnis untuk 'bisnis go online' jika ingin memenangkan persaingan. Alternatif lain
Anda bisa mencoba beberapa ide peluang usaha kreatif di bidang IT yang bisa dikerjakan
nyaris tanpa modal dan minim persaingan.
Pilihan bisnis UKM terbaik di bidang IT menurut saya pribadi adalah dengan mendirikan
Start Up berbasis cloud, dimana para pekerja atau team dalam start up tersebut bisa bekerja
dimana saja hanya bermodalkan koneksi internet.
Start Up yang bergerak di bidang Web Development memiliki prospek yang terbilang
cerah, mengingat mulai banyaknya bermunculan para pebisnis offline yang ingin bisnis /
usahanya go online.
Web Develompment juga tergolong dalam bisnis UKM baru yang lagi trend dan
merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan, karena pertumbuhan pengguna internet
dan para pelaku bisnis online mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Selain itu, bisnis
web development juga cocok dikerjakan siapa saja, karena termasuk dalam bisnis sampingan,
jadi mulai dari mahasiswa sampai karyawan swasta cocok memulai usaha sampingan ini.
Dalam membangun bisnis start up bidang web Development ada beberapa orang yang
harus Anda masukkan dalam team, beberapa diantaranya adalah :
Team Marketing
Team Design
Team Creative
Jika semua sudah terpenuhi, maka Anda siap untuk mulai membuka bisnis UKM dalam
bidang web development. Pelajari juga panduan lengkap bagaimana cara membuat website
profesional.
Meski perlu diakui bahwa untuk memulai bisnis sebagai seorang software trainer bukanlah
pekerjaan yang mudah dan tentunya tidak murah, karena kita dituntut untuk benar-benar
menguasai sebuah program / software, selain itu kita juga harus memiliki lisensi resmi dari
program yang akan kita ajarkan.
Seperti yang kita semua ketahui bahwa harga sebuah lisensi software bisa dikategorikan
tidaklah murah, terutama untuk software terkenal keluaran Adobe yang harganya bisa
mencapai ratusan dollar.
Namun, besarnya modal yang kita keluarkan bisa dipastikan akan sebanding dengan
penghasilan yang kita dapat, karena sejauh yang saya tahu, harga untuk sekali kursus
(biasanya 3 - 5 hari) berkisar antara 1 - 5 juta, tergantung dari materi dan program yang
dibahas.
Dalam menjalankan bisnis di bidang kuliner, ada dua faktor penting yang harus
senantiasa kita perhatikan, yaitu kualitas pelayanan dan kualitas makanan. Meskipun Anda
memiliki makanan dengan cita rasa enak, namun jika pelayanan buruk, maka pelanggan juga
akan malas untuk memesan, sebaliknya jika pelayanan bagus namun rasa masakan kurang
enak, juga tidak akan ada yang membeli.
Bisnis UKM rumahan di biang kuliner kedua yang cukup menjanjikan adalah dengan
membuat dan menjual kue kering. Bisnis UKM untuk ibu rumah tangga ini sangat pas
dikerjakan bagi ibu-ibu yang hobi membuat kue.
Untuk meningkatkan omset, Anda bisa mencoba bisnis ukm go online dengan cara
membuat toko online untuk memasarkan kue tersebut atau jika tidak ingin mengeluarkan
modal untuk buat toko online, Anda bisa mencoba berpromosi melalui Media Sosial seperti
Facebook, Twitter, Instagram atau Google Plus.
Yang perlu diketahui bahwa bisnis kue kering ini bukan bisnis musiman, karena
permintaan akan selalu ada setiap harinya, dan tentunya jumlah permintaan akan kue kering
akan meningkat saat menjelang lebaran.
Bisa juga dengan membuat kue kering karakter yang dipesan oleh pengunjung baik secara
datang secara langsung maupun pesan via online.
Bisnis kuliner keripik singkong bukanlah sebuah bisnis kuliner baru, jika dilihat dari
jumlah persaingan (mungkin) cukup ketat, meski demikian, permintaan akan keripik
singkong ini sangatlah banyak, jadi peluang usaha kuliner keripik singkong masih terbuka
lebar.
Dalam memulai bisnis keripik singkong, kita bisa belajar dari produsen keripik singkong
yang sudah memiliki nama seperti Maicih, Kripik Setan, Keripik Jenglots, Kripik Goal dan
Keripik Mang Lada.
Dari situ kita bisa mempelajari apa yang menjadi daya tarik dari keripik singkong
tersebut. Salah satu yang dicari konsumen adalah rasa pedas yang tiada duanya, dimana para
produsen tersebut menawarkan berbagai pilihan level atau tingkat kepedasan yang berbeda-
beda.
Meski demikian, pedas saja tidak cukup untuk membuat keripik singkong kita laris di
pasaran, karena cita rasa keripik singkong juga akan menentukan apakah orang mau membeli
keripik singkong tersebut atau tidak, selain itu lokasi dan strategi pemasaran yang tepat juga
akan mempengaruhi jumlah permintaan.
3. PENUTUP
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi
dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan.
Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana
banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut.
Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak
berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit
usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum
mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.
Demikianlah makalah ini saya buat semoga makalah ini dapat menambah ilmu tentang
usaha kecil dan menengah bagi yang membacanya. Makalah ini saya persembahkan bagi
perkembangan pendidikan semoga makalah ini selalu abadi dan memberikan manfaat yang
sebesar besarnya.
Terima kasih atas semua pihak yang telah membantu terbentuknya makalah ini. Mohon
maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan dan isi yang kurang jelas dalam makalah ini.
4. DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/usaha_kecil_dan_menengah
www.academia.edu/9884492/pengertian_ukm
www.biayapendidikan.com/2013/07/defini-kelebihan-dan-kelemahan-ukm.html
https://infoukm.com
www.seoterpadu.com/2015/03/bisnis-ukm-usahakecil-menengah.html