Anda di halaman 1dari 7

rl

r.l

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PA/KPA DIREKTORAT ]ENDERAL PERKEBUNAN

IVLlSKPD/I KEMENTERIAN PERTANIAN

SATKEPJSKPD DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERKEBUNAN

NAI4A PPK YUDI WAHYUDIN,, STP., MM

NAMA PEKERJAAN PENGADAAN SARANA PASCAPANEN TANAMAN KAKAO DI KAB.


PANDEGLANG l UNIT

TAHUN ANGGARAN 2021


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN PENGADAAN SARANA PASCAPANEN TANAMAN KAKAO DI I(cB.


PANDEGLANG 1 UNIT

1. LATAR BELAKANG
Perkebunan merupakan salah satu sektor andalan bagi pertumbuhan perekonomian di
Indonesia. Selain sebagai penyumbang devisa negara, sektor perkebunan juga dapat
menyerap lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.
Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada usaha tani perkebunan adalah masih
rendahnya mutu hasil produk komoditas, baik yang berupa produk primer maupun produk
sekunder. Produk primer merupakan bahan baku untuk proses pengolahan lanjut menjadi
produk sekunder.
Kualitas produk primer yang kurang baik akan berdampak pada kualitas hasil produk
sekundernya. Oleh karena itu kualitas produk primer perlu menjadi perhatian dan
penanganan secara baik dan benar.
Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap kualitas produk primer adalah penanganan
pascapanen. Pascapanen hasil perkebunan adalah tahapan kegiatan yang dimulai dari
pemanenan sampai hasil tersebut dipasarkan baik untuk dikonsumsi langsung maupun
untuk bahan baku industri, Berdasarkan UU nomor 12 tahun 1992, Pascapanen adalah
meliputi kegiatan pembersihan, pengupasanr sortasi, bpengawetan, pengemasan,
penyimpanan, standardisasi mutu, dan transportasi hasil produksi budidaya pertanian.
Pascapanen bertujuan untuk meningkatkan mutu, menekan tingkat kehilangan dan/atau
kerusakan, memperpanjang daya simpan dan meningkatkan daya guna dan nilai tambah
hasil produk budidaya pertanian.
Sampai saat ini berbagai tanaman perkebunan seperti cengkeh, kakao, Kakao, lada, pala,
jambu mete, kelapa dan kelor merupakan komoditas unggulan perkebunan yang
memegang peranan penting dalam pembangunan nasional, karena memberikan
kontribusi yang nyata bagi peningkatan devisa negara, merupakan andalan ekspor sektor
pertanian, serta turut berperan sebagai penyedia lapangan kerja.
Upaya untuk mendukung peningkatan mutu, mengurangi tingkat kehilangan hasil dan
memperpanjang daya simpan hasil produk, penanganan pascapanen harus dilakukan
secara baik dan benar. Penanganan pascapanen memiliki peranan yang cukup besar
dalam mendukung peningkatan produksi dan produktivitas serta mendorong tercapainya
peningkatan mutu hasil, daya saing serta pendapatan petani. Dalam upaya melakukan
penguatan hilirisasi, Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan melakukan
kegiatan Bantuan Alat Pascapanen Kakao di Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:
a. Maksud pekerjaan adalah memperkuat hilirisasi komoditas perkebunan dengan upaya
memberikan bantuan alat pascapanen Kakao ;
b. Tujuan pekerjaan adalah terselenggaranya pengadaan Bantuan Alat pascapanen
Kakao
3. TARGEI/SASARAN
Targevsasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:
a. Meningkatkan nilai tambah produk olahan hasil perkebunan sehingga mampu
meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya.
b. Meningkatkan daya saing petani tanaman perkebunan;
c. Memperbaiki mutu produk yang dihasilkan petani sesuai dengan standar mutu yang
diharapkan sehingga memiliki daya saing dipasar;
d. Terlaksananya pengadaan sarana dan Prasarana Pascapanen Hasil Perkebunan
didaerah.
e. Mendorong mempercepat tumbuh kembang agroindustri perdesaan berbasis
perkebunan

4. ORGANISASIPENGADAAN BARANG/JASA
Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan barang/jasa lainnya
adalah:
KlUDll : Kementerian Pertanian
Satker/SKPD : Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan
PPK : Yudi Wahyudin, STP., MM

5. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA

a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan pengadaan sarana


pascapanen tanaman Kakao di Kabupaten Pandeglang berupa Unit Pengering Portable
Bertenaga Surya sebanyak 20 Unit dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Satuan Kerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun Anggaran 2021 Revisi VI Nomor
SP DIPA-018.05. L,23883012021 tanggal 9 Agustus 2021, Kode Mata Anggaran
Kegiatan (MAK) 018.05. EC.5889.RAG,003.051.8.526112 (Belanja Peralatan dan Mesin
Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda);
b, Total Pagu Anggaran kegiatan pengadaan sarana pascapanen tanaman Kakao di
Kabupaten Pandeglang berupa Unit Pengering Portable Bertenaga Surya sebanyak 20
Unit sebesar Rp. 350.000.000 (Tiga ratus lima puluh juta rupiah).
c. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Penyediaan Unit Pengering Portable Bertenaga Surya
Terlampir.

6. RUANG LINGKUP PENGADAAN DAN LOKASI

Ruang lingkup pekerjaan/pengadaan barang/jasa lainnya meliputi pengadaan barang/jasa


sarana pascapanen tanaman Kakao di Kabupaten Pandeglang berupa Unit Pengering
Portable Bertenaga Surya sebanyak 20 Unit .
Titik Bagi:
Kelompok Tani Mulya Sari beralamat di Desa Sukajaya, Kecamatan Koroncong, Kabupaten
Pandeglang, Provinsi Banten
7. PRODUK YANG DIHASILKAN (OUTPUT)

Terlaksananya pengadaan sarana pascapanen tanaman Kakao di Kabupaten Pandeglang


berupa Unit Pengering Portable Bertenaga Surya sebanyak 20 Unit.

8. METODE/CARAPELAKSANAAN

Tender

9. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pengadaan sarana pascapanen tanaman Kakao di


Kabupaten Pandeglang berupa Unit Pengering Portable Bertenaga Surya sebanyak 20
Unit selama 40 hari kalender, terhitung dari tanggal SPK.

10. SPESIFIKASI TEKNIS


Spesifikasi teknis pengadaan sarana pascapanen tanaman Kakao di Kabupaten
Pandeglang berupa Unit Pengering Portable Bertenaga Surya sebanyak 20 Unit dluraikan
pada lembaran spesifikasi teknis.

Jakarta, Oktober 2021


Pejabat Pembuat Komisnen (PPK),
Direktorat unan

Yudi hyudin, STP., MM


NIP. 1022 201101 1006
SPESIF]KASI TEKNIS
UNIT PENGERING PORTABLE BERTENAGA SURYA

NO PARAMETER SATUAN PERSYARATAN

I Sumber Panas Sinar Matahari


2 Konstru ksi
a. Exhaust Fan Unit I4inimum 1
b. Daya Solar Cell Watt I4inimum 20
c. Atap mm Bahan Polycarbonat tebal minimum 5 mm
d. Rangka Utama Besi/Besi Hollow Coating Anti Karat atau
Stainless Steel
e. Dimensi Ruang
Penqerinq
Pan'ianq Mm f4aks.2100
I Lebar Mm Maks.2100
Tinqqi Mm Maks.200
f. Jumlah Tray/Baki Unit I4inimum 4
3 Uniuk Keria
= Kapasitas Tampunq Kq/Proses Minimum 30
4 Pelayanan
a. Kemudahan Mudah dioperasikan
Operasional
b. Keamanan Konstruksi Kuat
c. Purna lual Ada Jaminan Purna Jual
5 Test Report Masih Berlaku dan Untuk komoditi Kakao

I. PERSYA&ATAN KUALIFIKASI
1. Kualifikasi perusahaan kecil;
2. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLD dengan cakupan
(G46s30/G46s99/G477 9 1) ;
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4. SPT tahun 2020;
5. Surat Pernyataan mampu menyediakan barang dalam waktu yang di tentukan
dibubuhi materai Rp. 10.000,-.
6. Surat penyataan garansi purna jual barang selama 1 tahun dengan catatan mesin
tersebut digunakan, dirawat serta disimpan sesuai buku manual.
7. Pesefta wajib melampirkan Surat Dukungan/jaminan supply dari
produsen/distributor/Sub Distributor bermaterai Rp. 10.000,- dan berstempel.

Oktober 2021
Komitmen (PPK),
Direktorat
6

Yudi STP., MM
NiP 201101 1 006
GAMBAR/BAGAN UNIT PENGERING PORTABLE BERTENAGA SURYA

E.
- -

Keterangan:
Bentuk tersebut hanya contoh/ilustrasi, bentuk lain diperbolehkan selama memenuhi
spesifi kasi yang dipersyaratkan.

Anda mungkin juga menyukai