Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

PEKERJAAN PEMBANGUNAN SMART SCREEN HOUSE DI IPB

PADA :
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN

TAHUN ANGGARAN 2019


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEMBANGUNAN SMART SCREEN HOUSE DI IPB

I. PENDAHULUAN
Kementerian Pertanian mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang
pertanian dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Pertanian
menjalankan fungsi: perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian)
sebagai salah satu unit Eselon I Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas
melaksanakan penelitian dan pengembangan dibidang pertanian.
Untuk mendukung hal tersebut, Badan Litbang Pertanian telah menjalin kerjasama
penelitian dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Pada tahun anggaran 2019 akan
merealisasikan Pekerjaan Pembangunan Smart Screen House di IPB.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Smart Screen House di IPB ini
untuk lebih meningkatkan kerjasama penelitian yang terjalin selama ini. Pelaksanaan
pekerjaan harus sesuai dengan apa yang telah direncanakan dari sisi kualitas,
volume, biaya dan ketepatan waktu dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat
dicapai wujud akhir dari pekerjaan Pembangunan Smart Screen House di IPB dan
kelengkapan lainnya sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan kelancaran
penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan lapangan serta
penyelesaian kelengkapan lainnya.

Tujuan Pembuatan Pembangunan Smart Screen House di IPB ini adalah untuk
melengkapi kebutuhan akan sarana penelitian sebagai sumber referensi yang akan
menunjang kegiatan para peneliti atau kegiatan lainnya.

III. SUMBER PENDANAAN


Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan DIPA Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Tahun Anggaran 2019.
Kegiatan : Pekerjaan Pembangunan SMART Screen House di IPB
Lokasi : Kampus IPB Dramaga, Jl. Raya Dramaga, Babakan, Dramaga,
Babakan, Kec. Dramaga, Bogor, Jawa Barat 16680
IV. PEMBERI TUGAS
Pemberi Tugas adalah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dalam hal ini
adalah Pejabat Pembuat Komitmen.

V. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan Pembangunan SMART Screen House di IPB
adalah 75 (Tujuh puluh lima) hari kalender sejak ditandatangani kontrak.

VI. KETENTUAN PERSYARATAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG


NEGARA YANG DIATUR DALAM :
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 22/PRT/M/2018 tanggal 15 Oktober
2018 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

VII. SYARAT KUALIFIKASI ADMINISTRASI/LEGALITAS UNTUK PENYEDIA BADAN


USAHA
1. Memiliki Surat Izin Usaha Jasa Kontruksi Bangun Gedung BG009 Bangunan
Gedung Lainnya minimal memiliki pengalaman pekerjaan minimal 5 tahun terakhir.
2. Pekerjaan Utama yang harus diuraikan dalam metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Memasang 1 m2 Plastik UV
b. Pekerjaan Memasang 1 m2 Plastik UV
c. Pekerjaan Hidroponik.
3. Memiliki Kemampuan Menyediakan Peralatan Utama untuk Pelaksanaan
Pekerjaan Sewa/Milik Sendiri :
a. Concrete mixer 0,55 m3 ; 1 unit
b. Schafholding ; 50 set
c. Alat Las : 1 set
d. Alat Pemotong besi gerinda duduk ; 1 unit
e. Genset ; 1 unit
Jika Peralatan milik sendiri penyedia wajib melampirkan bukti kwitansi pembelian,
jika peralatan sewa wajib melampirkan Surat Perjanjian Sewa Peralatan; Surat
Pernyataan Bersedia Diaudit atau Diklarifikasi; Surat Pernyataan Bersedia
Mengganti Alat Yang Rusak.

4. Tenaga Ahli (Melampirkan Scan Sertifikat, SKT, Ijazah, CV, KTP & NPWP)
a. Ahli Pertanian, berijazah minimal S1 Tehnik Pertanian dengan pengalaman
minimal 3 tahun dari pemberi pekerjaan;
b. Pelaksana Bangunan Gedung (SKT TA 022), Berijazah minimal SMA/
Sederajat dengan pengalaman minimal 5 tahun;
c. Tukang Pekerjaan Baja (SKT 020), Berijazah minimal SMA/ Sederajat dengan
pengalaman minimal 3 tahun;
d. Teknisi instalasi program tersistem (Berbasis PLC) (TE 055), Berijazah minimal
SMA/ Sederajat dengan pengalaman minimal 3 tahun;
e. Juru Gambar (SKT TA 003), Berijazah minimal SMA/ Sederajat dengan
pengalaman minimal 5 tahun;
f. Ahli K3, Bersertifikat Ahli K3.

Ahli Pertanian Wajib Menjelaskan tentang metode pelaksanaan Pekerjaan


Hidroponik Pada saat Pembuktian Kualifikasi.

5. Melampirkan Surat Dukungan

a. Dukungan Besi Stall Galvanis dari Pabrikan/ Prinsipal atau Jika dari
distributor/agen melampirkan surat keterangan Keagenan / Distributor dari
Pabrik/Prinsipal.
b. Dukungan Plastik UV dari Pabrikan/ Prinsipal atau Jika dari distributor/agen
dengan:
 Melampirkan surat keterangan Keagenan / Distributor dari Pabrik/Prinsipal;
 Melampirkan Brosur Produk;
 Melampirkan Surat Pernyataan Mampu Menyediakan Sparepart dan
Teknisi Untuk Pemeliharaan;
 Melampirkan Hasil Uji Light Transmission 78 % - 79%, Diffused Light
Transmission 47% - 48%, UV Trasnmission 11% - 12% dan Thermicity
85% - 86% Serta Memiliki Ketebalan 200 Micron.
c. Dukungan Alat Otomatis Drainase Sistem dari Pabrikan/ Prinsipal atau Jika
dari distributor/agen dengan:
 Melampirkan surat keterangan Keagenan / Distributor dari Pabrik/Prinsipal;
 Melampirkan Brosur Produk;
 Melampirkan Surat Pernyataan Mampu Menyediakan Sparepart dan
Tekinsi Untuk Pemeliharaan;
 Serta minimal memiliki kemampuan menyiram minimal 30 ml/menit atau
2000 ml/2 jam; mampu menyirami minimal 4 kali dalam sehari yang bisa
diatur sesuai dengan jam dan menit;
d. Dukungan Alat Otomatis Grow Sistem dari Pabrikan/ Prinsipal atau Jika dari
distributor/agen dengan:
 Melampirkan surat keterangan Keagenan / Distributor dari Pabrik/Prinsipal;
 Melampirkan Brosur Produk;
 Melampirkan Surat Pernyataan Mampu Menyediakan Sparepart dan
Tekinsi Untuk Pemeliharaan;
 Serta minimal Mampu menampilkan indicator PH, EC, Suhu, CO2, RH &
light sensor dan terkoneksi ke PC dan Smartphone yang mampu
dioperasikan memlalui PC dan Smartphone;
e. Dukungan Alat Wed Pad atau Cooling Pad dari Pabrikan/ Prinsipal atau Jika
dari distributor/agen dengan:
 Melampirkan surat keterangan Keagenan / Distributor dari Pabrik/Prinsipal;
 Melampirkan Brosur Produk;
 Melampirkan Surat Pernyataan Mampu Menyediakan Sparepart dan
Tekinsi Untuk Pemeliharaan;
 Serta memiliki minimal dimensi Tinggi (H 180 cm), memakai talang air
berbahan PVC

VIII. LINGKUP PEKERJAAN


1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN TANAH
3. PEKERJAAN PONDASI DAN BETON
4. PEKERJAAN DINDING
5. PEKERJAAN PENGECATAN
6. PEKERJAAN LANTAI
7. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
8. PEKERJAAN ATAP
9. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
10. PEKERJAAN SANITARI
11. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
12. PEKERJAAN HIDROPONIK

Dari ke semua lingkup pekerjaan tersebut diatas dapat dilihat dalam gambar atau
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS).

IX. KELUARAN
Keluaran yang diminta dari Kontraktor Pelaksana pada penugasan ini adalah :
1) Melaksanakan Pekerjaan Pembangunan SMART Screen House di IPB yang
menyangkut kualitas, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga
dicapai wujud akhir pekerjaan dan kelengkapannya sesuai dengan Dokumen
Pelaksanaan dan kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan
dengan pekerjaan di lapangan.

2) Dokumen yang dihasilkan selama proses pelaksanaan yang terdiri dari :


- Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi
pelaksanaan pekerjaan;
- Melakukan control terhadap kondisi eksisting di lapangan;
- Mengajukan Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
- Membuat Laporan harian berisikan keterangan tentang :
 Tenaga Kerja
 Bahan material yang didatangkan terkait pekerjaan interior
 Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan
 Kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan
 Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan
 Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan
- Membuat Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian (kemajuan
pekerjaan, tenaga, cuaca dan hari kerja), Laporan Bulanan;
- Mengajukan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran termin;
- Surat Permohonan Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan Tambah dan Kurang (jika ada tambahan atau perubahan
pekerjaan);
- Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan;
- Membuat Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan;
- Membuat gambar detail pelaksanaan lapangan (soft drawing);
- Membuat Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);
- Membuat Time schedule curve untuk pelaksanaan pekerjaan;

X. PELAPORAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk
dibahas guna mendapatkan persetujuan. Sesuai dengan lingkup pekerjaan, maka
jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan dan jenis laporan yang harus diserahkan
kepada konsultan pengawas adalah :
a. LAPORAN HARIAN
Laporan Harian ini harus dibuat Kontraktor Pelaksana pekerjaan terhitung setelah
SPMK ditandatangani (dimulainya pekerjaan fisik) sebanyak 5 eksemplar dan
berisi antara lain :
1) Buku Harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk yang
penting dari Konsultan Pengawas/Direksi, yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan konsekuensi keuangan, kelambatan
penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
2) Laporan harian berisikan keterangan tentang :
- Tenaga Kerja;
- Bahan material yang didatangkan;
- Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan;
- Kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan;
- Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan;
- Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan pekerjaan;

b. LAPORAN PELAKSANAAN
Laporan Pelaksanaan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan,
tenaga dan hari kerja) terhitung 7 hari setelah dimulainya kerja oleh kontraktor (7
hari setelah SPMK ditandatangani) sebanyak 5 eksemplar dan berisi antara lain :
1) Review terhadap rencana kerja kontraktor;
2) Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja) selama
seminggu tersebut;
3) Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek;
4) Monitor masalah teknis di lapangan;
5) Permasalahan non teknis yang dihadapi;
6) Monitor Kendali Mutu;
7) Pemeriksaan Gambar Kerja;
8) Foto-foto Kemajuan Pekerjaan dibuat secara bertahap sesuai kemajuan
pekerjaan;
9) Rencana kerja, metode dan jadwal pelaksanaan pekerjaan selanjutnya;

c. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Untuk pelaksanaan pekerjaan ini didalam perhitungan volume berpedoman kepada
peraturan yang berlaku serta yang dipersyaratkan dalam undang-undang dan
peraturan pemerintah yang berlaku.
d. ALIH PENGETAHUAN
Jika diperlukan, Penyedia jasa Pelaksana pekerjaan berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan
kepada personil kegiatan / satuan kerja Kuasa Pengguna Anggaran.

XI. SPESIFIKASI TEKNIS


SYARAT-SYARAT UMUM

a. UMUM
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan
ini, kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar
pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti
yang diuraikan di dalam dokumen perencanaan (BQ, RKS dan Gambar).

Bila terdapat ketidakjelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam gambar


dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
penyelesaian.

b. LINGKUP PEKERJAAN
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan
dalam melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan
memelihara bahan-bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa
pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan
sempurna.

c. SARANA KERJA
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja identifikasi dari tempat kerja,
nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan,
serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan
ini.

Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material di tempat


yang aman dari segala risiko kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat
mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana yang digunakan harus benar-
benar baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan
memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.

d. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN
1) Dalam hal ini terjadi perbedaan dan/atau pertentangan dalam gambar-
gambar yang ada dalam Buku Uraian pekerjaan ini, maupun perbedaan
yang terjadi akibat keadaan dilapangan, Kontraktor diwajibkan melaporkan
hal tersebut kepada Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas
secara tertulis (tertuang dalam Berita Acara) untuk mendapatkan
keputusan pelaksanaan di lapangan setelah Konsultan Pengawas
berunding terlebih dahulu dengan Konsultan Perencana.
2) Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam
keadaan selesai/terpasang.
3) Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan
memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum
dalam dokumen pelaksanaan (BQ, RKS dan Dokumen). Bila ada keraguan
mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum dicantumkan dalam
gambar Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada
Konsultan Pengawas dan Konsultan Pengawas memberikan keputusan
ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan setelah
berunding terlebih dahulu dengan Konsultan Perencana.
4) Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran
yang tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan
Konsultan Pengawas. Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan
ada menjadi tanggung jawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun
waktu.
5) Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua
salinan, segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, adendum, berita-berita
perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui di
tempat pekerjaan. Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan
Pengawas dan PPK/wakil sah PPK setiap saat sampai dengan serah
terima kesatu (BAST I). Setelah serah terima kesatu, dokumen-dokumen
tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi Tugas.

e. GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH-CONTOH


1) Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-gambar,
diagram, ilustrasi, jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau
Sub Kontraktor, Supplier atau Prosedur yang menjelaskan bahan-bahan
atau sebagian pekerjaan.
2) Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan
menyerahkan dengan segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan
contoh-contoh yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak atau oleh
Konsultan Pengawas.
Gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda
sebagaimana ditentukan Konsultan Pengawas. Kontraktor harus
melampirkan keterangan tertulis mengenai setiap perbedaan dengan
Dokumen Kontrak jika ada hal-hal demikian.
3) Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau
contoh-contoh dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan
setiap gambar atau contoh tersebut dengan Dokumen Kontrak.
4) Konsultan Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau
menyetujui gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu
sesingkat-singkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan
dengan mempertimbangkan syarat-syarat dalam Dokumen Kontrak.
Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Konsultan
Pengawas dan menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan
dan contoh-contoh sampai disetujui.
5) Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan
dan contoh-contoh, tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung
jawabnya atas perbedaan dengan Dokumen Kontrak, apabila perbedaan
tersebut tidak diberitahukan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas.
6) Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau
contoh-contoh yang harus disetujui Konsultan Pengawas dan Perencana,
tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas dan Perencana.
7) Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan kepada
Konsultan Pengawas dalam dua salinan, Konsultan Pengawas akan
memeriksa dan mencantumkan tanda-tanda “Telah Diperiksa Tanpa
Perubahan” atau “Telah Diperiksa Dengan Perubahan” atau “Ditolak”. Satu
salinan ditahan oleh Konsultan Pengawas untuk arsip, sedangkan yang
kedua dikembalikan kepada Kontraktor.
8) Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila
menurut Konsultan Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam
katalog atau barang cetakan tersebut sudah jelas dan tidak perlu diubah.
Barang cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap untuk
masing-masing jenis dan diperlukan sama seperti butir di atas.
9) Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus dikirimkan
kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
10) Biaya gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog yang
disampaikan kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

f. JAMINAN KUALITAS
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa
semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru,
kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai
dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup memberikan
bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini. Sebelum mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan
dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya.

g. NAMA PABRIK/MERK YANG DITENTUKAN


 Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu
jenis bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai
dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Kontraktor pada waktu
pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran
ataupun sukar didapat di pasaran.
Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai
pemenang, Kontraktor harus sesegera mungkin memesan pada agennya di
Indonesia.
Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat
pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh, maka PPK beserta
Pelaksana akan melakukan addendum perubahan merk dan spesifikasi barang
yang ditawarkan penyedia dengan barang yang setara secara fungsi dan
kualitas serta spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1 (satu) bulan
penunjukan pemenang, Kontraktor harus memberikan kepada Pemberi Tugas
fotocopy dari pemesanan material yang diimport pada agen ataupun Importir
lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan
(order import).

h. CONTOH-CONTOH
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya
harus segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut
diambil dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap
bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan nanti.
Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau
wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara
pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun
sifatnya

i. SUBSTITUSI
1) Produk yang disebutkan pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesoris yang disebutkan nama pabriknya
dalam RKS, Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam
Spesifikasi Teknis, atau dapat mengajukan produk pengganti yang setara,
disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
Perencana sebelum pemesanan.
2) Produk yang tidak disebutkan pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, akseroris dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya di dalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus
mengajukan secara tertulis nama negara dari pabrik yang
menghasilkannya, katalog dan selanjutnya menguraikan data yang
menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang dipergunakan
adalah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk
mendapatkan persetujuan dari Pemilik/Perencana.

j. MATERIAL DAN TENAGA KERJA


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru,
dan material harus tahan terhadap iklim tropik.
Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap
Pekerja harus mempunyai keterampilan yang memuaskan, dimana latihan
khusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus
melaksanakannya.
Kontraktor harus melengkapi Surat Sertifikat yang sah untuk setiap personil
ahli yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan
khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang
keahlian masing-masing.

k. KLAUSUL DISEBUTKAN KEMBALI


Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausul-klausul yang disebutkan
kembali pada butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut
tetapi dengan pengertian lebih menegaskan masalahnya.
Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap
Spesifikasi Teknis, maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai
bobot teknis dan/atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik
proyek dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk segala “claim” atau tuntutan
terhadap hak-hak khusus seperti patent dan lain-lain.

l. KOORDINASI PEKERJAAN
Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh
bagian yang terlibat di dalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang
menyangkut dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan
dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan.

Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk


menghindari gangguan dan konflik, serta harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.

m. PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA DAN PEKERJAAN


1) Perlindungan terhadap milik umum
Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari
alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara
kelancaran lalulintas, baik kendaraan maupun pejalan kaki selama
pekerjaan berlangsung.

2) Orang-orang yang tidak berkepentingan


Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki
tempat pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah kepada ahli
tekniknya yang bertugas dan para penjaga.

3) Perlindungan terhadap bangunan yang ada


Selama masa-masa pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor bertanggung
jawab penuh atas segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-
jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di tempat pekerjaan
dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan operasi-operasi
Kontraktor, dalam arti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh
Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi Tugas.

4) Penjagaan dan perlindungan pekerjaan


Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan
perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap penting selama
pelaksanaan Kontrak, siang dan malam. Sebagai contoh lampu
penerangan dan jaring pengaman yang harus siapkan.

5) Kesejahteraan, keamanan dan pertolongan pertama


Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan
tindakan pengamanan yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu
yang datang ke lokasi.
Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus
memuaskan Pemberi Tugas dan juga harus menurut (memenuhi)
ketentuan Undang-undang yang berlaku.
Di lokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan yang
cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah dicapai. Sebagai
tambahan hendaknya ditiap site ditempatkan paling sedikit seorang
petugas yang telah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama
pada kecelakaan.

6) Gangguan terhadap Tetangga


Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan
menyebabkan adanya gangguan pada penduduk yang berdekatan,
hendaknya dilaksanakan pada waktu-waktu sebagaimana Pemberi Tugas
akan menentukannya dan tidak akan ada tambahan pengganti uang yang
akan diberikan kepada Kontraktor sebagai tambahan, yang mungkin ia
keluarkan.

n. PERATURAN PATENT
Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner) terhadap semua “claim” atau
tuntutan, biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan
merk dagang atau nama produksi, hak cipta pada semua material dan
peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.

o. IKLAN
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam
sempadan (batas) site atau di tanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak
Pemberi Tugas.

p. Untuk melakukan semua pekerjaan diharuskan memperhatikan Rencana Kerja


dan Syarat-syarat (RKS), Bill of Quantity (BoQ) dan Dokumen lainnya dalam
lelang ini.

XII. MENYAMPAIKAN RENCANA KERJA (NETWORK PLANNING), DENGAN


KRITERIA:
a. Urutan kerja sesuai dengan tahapan pelaksanaan yang akan dikerjakan;
b. Antisipasi dalam hal waktu yang dapat memperpendek masa pelaksanaan;

XIII. MENYAMPAIKAN JADUAL WAKTU PELAKSANAAN (TIME SCHEDULLE),


DENGAN KRITERIA :
a. Waktu pelaksanaan tidak melampaui dari yang ditentukan dalam dokumen
lelang;
b. Jadual waktu pelaksanaan disajikan dalam bentuk Kurva-S dan Barchart;
c. Dilengkapi dengan jadual mobilisasi tenaga kerja, jadual penggunaan peralatan,
jadual pengadaan bahan material yang disajikan dalam bentuk bar chart

Jakarta, 3 September 2019

Pejabat Pembuat Komitmen,

Derajat Nurbazarah, SP
NIP. 197706171999031004

Anda mungkin juga menyukai