Anda di halaman 1dari 10

TUGAS INDIVIDU

Nama : Ruth Eodia R. S (023001808047)

NIM : 023001808047

1. Apa yang dimaksud dengan SPM

- Robert N. Anthony (2007) mendefinisikan Pengendalian Manajemen sebagai proses di


mana manajer mempengaruhi anggota lain dari organisasi untuk menerapkan strategi
organisasi. Sistem kontrol manajemen adalah alat untuk membantu manajemen
mengarahkan organisasi menuju sasaran strategis dan keunggulan kompetitifnya. Kontrol
manajemen hanyalah salah satu alat yang digunakan manajer dalam menerapkan strategi
yang diinginkan. Namun, kontrol melalui strategi manajemen, struktur organisasi,
manajemen sumber daya manusia dan budaya

- Chenhall (2003), sistem akuntansi manajemen (MAS), Sistem Pengendalian manajemen


dan kontrol organisasi (OC) kadang-kadang digunakan secara bergantian. Dalam hal ini,
mengacu pada kumpulan praktik seperti penganggaran atau biaya produk.

- Menurut Horngren, dkk (2006) mendefinisikan sistem pengendalian manajemen sebagai


berikut: “Management control system is means of gathering data to aid and coordinate
the process of making decisions throughout the organization”.

- Sedangkan menurut Anthony dan Govindarajan yang diterjemahkan oleh F.X. Kurniawan
(2005) adalah sebagai berikut: “Sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang
digunakan oleh manajemen untuk mengendalikan aktivitas suatu organisasi”.

- Secara umum SPM ialah Sistem yang dibentuk untuk membantu manajemen dalam
melakukan Perencanaan Strategi, Pelaksanaan Strategi tersebut dan Pengawasan
Pelaksanaan Strategi yang diterapkan dengan mempengaruhi anggota organisasi dengan
mendorong, memotivasi dan memaksa mereka untuk tercapainya Visi dan Misi Organisasi

2. Jelaskan mengapa SPM perlu dalam organisasi


Karena sebuah perusahaan/organisasi memerlukan suatu sistem yang formal untuk
mengendalikan pelaksanaan rencana yang telah disusunnya atau Visi Misi Perusahaan untuk
membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian.

3. Apa yang anda ketahui dengan Strategy, Mission, dan Vision dan hubungannya dengan SPM
- Strategi ialah Cara yang akan disusun Organisasi dalam menjalankan Operasional
Perusahaan yang efisien dan efektif untuk tercapainya tujuan organisasi
- Visi ialah tujuan Organisasi tersebut
- Misi ialah Cara yang dilakukan organisasi tersebut untuk mencapai visi yang ditetapkan

Hubungan dengan SPM ialah SPM terbentuk dari Visi dan Misi organisasi tersebut, berangkat
dari sana barulah disusun rencana-rencana untuk mencapai Tujuan Organisasi lalu disusunlah
Strategi tersebut (strategy formulation) dengan cara mempengaruhi para stakeholder
organisasi dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dengan cara mendorong, memotivasi
dan memaksa, setelah itu Strategi tersebut di eksekusi (strategi excecution) dan yang terakhir
Proses Pengendalian/Pengawasan atas pelaksanaan strategi tersebut (Monitor)

4. Jelaskan mengapa Perusahaan menerapkan SPM dan Faktor kendala Perusahaan gagal
menerapkan SPM

Karena sebuah perusahaan memerlukan suatu sistem yang formal untuk mengendalikan
pelaksanaan rencana yang telah disusunnya untuk membantu manajemen dalam
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian.

Faktor Perusahaan gagal dalam penerapan SPM :


- Komunikasi yang salah menjadikan Anggota/Pegawai kekurangan arahan dari atasan
- Anggota/Pegawai mempunyai masalah pada motivasi pribadi saat bekerja sehingga tidak
sesuai dengan Tujuan Perusahaan
- Keterbatasan Pengetahuan/Pengalaman pada Anggota/Pegawai

5. Apa Yang dimaksud dengan Risk Management, Control dan GCG

Manajemen risiko (Risk Management) adalah kegiatan manajemen yang diarahkan kepada
sebuah program yang dapat mengurangi dan mengendalikan kemungkinan kegagalan/risiko-
risiko yang dapat terjadi atau muncul dalam kegiatan perusahaan

Risk control adalah metode pengendalian risiko yang tidak melibatkan uang/dana. Metode ini
terdiri dari 3 tahapan, yaitu sebelum, pada saat, dan sesudah terjadi kontak dengan kerugian.
Di sini kejadian-kejadian yang mengakibatkan kerugian keuangan diupayakan untuk dikurangi
kemungkinan terjadinya dan besarnya kerugian keuangan yang terjadi diminimalkan.

GCG ialah sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan
transparansi dan akuntabilitas dengan tujuan untuk menjamin agar tujuan organisasi tercapai
dengan penggunaan sumberdaya se-efisien mungkin.

6. Apa pengaruh SPM pada budaya perusahaan

Pengaruh SPM pada pembentukan budaya perusahaan sangat penting karena Sistem yang
baik akan melahirkan budaya yang baik pula, begitupun sebaliknya. Serta dalam hal kinerja
Manajemen dalam sebuah organisasi, Sistem Manajemen yang tepat melahirkan budaya yang
baik dan akan menghasilkan produktifitas yang baik sehingga hasil output kinerja Perusahaan
akan mampu bersaing.

Meskipun demikian tiap Perusahaan memiliki Ssitem Pengendalian yang berdeda – beda
sehingga melahirkan budaya yang berbeda-beda pula tergantung bisnis apa yang sedang
dijalankan dan system apa yang diterapkan.

7. Apa yang dimaksud dengan Leadership dan hubungannya dengan SPM


Leadership adalah Sifat/Perilalku seseorang yang mampu merumuskan, mewujudkan, dan
menerjemahkan visi tim. Ia juga harus bisa memberikan kesempatan serta mempengaruhi dan
mengayomi setiap anggota tim untuk bersama-sama meraih tujuan Bersama.

Hubungan dengan SPM ialah dalam Pengendalian Manajemen, seorang Manajer yang dapat
dikategorikan sebagai Leader (tergantung dalam bidang apa ditempatkan) ia harus mampu
bertanggung jawab untuk merealisasikan Visi dan Misi Perusahaan dalam sebuah
Perencanaan Strategi, Melaksanakan Strategi tersebut serta Mengawasi Pelaksanaan Strategi
tersebut dan dipertanggung jawabkan kepada atasannya.

Penerapan Strategi tersebut tidak akan lepas dari peran anggota tim yang berada dalam divisi
tersebut, maka Manajer bertugas untuk menerapkan kegiatan Mendorong, Memotivasi dan
Memaksa kepada anggota tim agar setiap individu bekerja sesuai dengan Traget Perusahaan.
Karena mustahil seorang manajer untuk bekerja seorang diri, oleh karena itu sikap
Kepemimpinan diperlukan dalam Pengendalian Manajemen.

Selain itu Kepemimpinan yang baik jug dapat menjadi contoh bagaimana setiap anggota
berperilaku, Pemimpin yang hanya bias menyuruh tanpa memberikan contoh juga tidak akan
menghasilkan output yang maksimal.

8. Jelaskan hubungan SPM dengan fungsi Internal Audit

Fungsi utama Unit Audit Internal adalah memberikan dukungan kepada Direksi dalam hal
pengawasan implementasi tata kelola, efektivitas proses manajemen risiko serta
pengendalian internal untuk memastikan penerapan praktik tata kelola berjalan dengan
optimal.

Hubungan dengan SPM :

Strategy Formulation : memberikan konsultasi melalui penyampaian saran dan rekomendasi


yang bersifat independen, profesional, dan objektif yang bertujuan untuk meningkatkan nilai
dan memperbaiki operasional Perseroan and entitas anak Perseroan.

Strategi Excecution : Pelaksanaan pengendalian internal oleh Audit Internal dilakukan secara
rutin setiap tahunnya untuk memastikan koordinasi yang baik di antara fungsi-fungsi
pengendalian Perseroan sehingga setiap fungsi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Monitor : Pemeriksaan operasional dilakukan untuk mengetahui adanya kelemahan atau


penyimpangan yang ada di dalam setiap fungsi kegiatan operasional. Selanjutnya hasil
pemeriksaan operasional menjadi masukan bagi manajemen untuk memperbaiki sistem
pengendalian internal di masing-masing fungsi operasional yang kurang efektif.

9. Apa yang dimaksud dengan prinsip responsibility centre, Transfer Pricing, Cost Structure, dan
hubungannya dengan SPM
Pusat tanggung jawab adalah struktur sistem pengendalian dan pemberian tanggung jawab
kepada sub unit organisasi yang mencerminkan strategi organisasi.
Penerapan dalam SPM ialah Pusat tanggung jawab merupakan memiliki sifat desentralisasi
yang dimana organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas yang dilakukan dalam pengambilan keputusan untuk kegiatan operasional
para manajer emungkinkan untuk melakukan negosiasi harga dan kebebasan untuk
memutuskan tidak melakukan penjualan internal kerap merupakan keputusan yang paling
tidak menguntungkan.

Transfer Pricing ialah Nilai Produk atau jasa yang dipertukarkan atau diperjual belikan antar
pusat pertanggung jawaban di suatu perusahaan. Penerapan Transfer Pricing dalam SPM ialah
pada pengambilan keputusan atas kegiatan Negosiasi Konflik resolution yaitu:
- memaksa (forcing)
- membujuk (smooting)
- Menawarkan (bargaining)
- Penyeleseaian masalah (problem solving)

Hal ini serupa dengan tujuan SPM yaitu untuk mendorong, memaksa dan memotivasi yang
bertujuan untuk tercapainya Tujuan. Pada Transfer Pricing tujuannya ialah untuk mengurangi
Cost yang dapat timbul, menghindari Pajak yang akan dikenakan agar Harga akhir yang
ditawarkan pada konsumen dapat bersaing dipasar.

10. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan Balance Score card dan hubungannya dengan SPM, Daya
saing dan budaya perusahaan

BSC adalah suatu metode pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan dengan
mengukur performa organisasi secara efektif dan mengimplementasikan strategi baik dalam
kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu unit bisnis harus diberi cita-cita dan
diukur dari 4 (empat) perspektif, yaitu :
- Inovasi dan pembelajaran, contoh : persentase penjualan produk baru.
Perspektif ini paling penting, dikarenakan SDM ialah modal penting dalam usaha

- Bisnis internal, contoh : retensi karyawan, pengurangan waktu siklus.


Bisnis akan berjalan bila dilakukan oleh orang-orang yang kompeten

- Pelanggan, contoh : pangsa pasar, indeks kepuasan pelanggan (CSI).


Tujuan Perusahaan ialah untuk meyakinkan para pelanggan untuk menggunakan jasa dan
produknya, oleh karena itu perilaku pelanggan penting.

- Keuangan, contoh : margin laba, ROA, arus kas, dll.


Impact dari keempat perspektif diatas bila dilakukan dengan benar dan baik akan
mengahsilkan keuangan yang baik pula.

Hubungan dengan Daya Saing Perusahaan ialah pada setiap langkah diatas untuk mengukur
kinerja dalam balance score card mempunyai dampak terhadap Sistem Pengendalian
Management, khususnya pada pengendalian SDM. Setiap Anggota Organisasi mempunyai
peran penting dalam penilaian pada scorecard, oleh karena itu semakin Manajer mengelola
SDM dengan baik dan tepat maka akan memicu motivasi tersendiri bagi tiap anggota untuk
bekerja lebih produktif, dan meningkatkan daya saing perusahaan.
Sedangkan dengan Budaya Perusahaan, ialah juga terdapat pada tingkat produktifitas tiap
anggota perusahaan, semakin sehat dan nyaman budaya yang dibentuk oleh Perusahaan
tersebut makan Anggotanya pun akan merasa nyaman sehingga menciptakan kinerja yang
baik bagi perusahaan. Sebaliknya bila budaya yang dibangun ialah budaya “kerja rodi” makan
akan menimbulkan efek malas dalam diri karyawan sehingga menurunkan produktifitas tiap
individu.

11. Jelaskan Motivation Theory dan hubungannya dengan penerapan SPM


Motivasi ialah kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat entusiasme
dalam melaksanakan suatu kegiatan baik dalam diri dan maupun luar individu tersebut.

Dalam teori maslow terdapat 5 pokok kebutuhan manusia yang paling mendasar, antara lain:
1.Kebutuhan Fisiologis
2.Kebutuhan Keamanan dan keselamatan
3.Kebutuhan akan rasa cinta
4.Kebutuhan Penghargaan
5.Aktualisasi Diri

5 Pokok kebutuhan diataslah yang memicu timbulnya Motivasi seseorang untuk bekerja,
hubungan dengan SPM ialah dalam hal Pengendalian Perilaku Manusia (Human Behaviour)
melalui Kompensasi Manajemen berupa Insentif kepada Manajemen. Berikut jenis-jenis
insentif yang dapat diberikan oleh pihak manajemen dalam meningkatkan motivasi.

Kebutuhan kepuasan individu seseorang sangat dipengaruhi oleh insentif yang positif
(pemberian penghargaan) atau yang negatif (hukuman). Pemberian penghargaan akan
merangsang kepuasan kebutuhan seseorang pada saat bergabung pada organisasi tersebut.
Motivasi mereka menjadi lemah apabila mereka merasa bahwa untuk memperoleh insentif
terlalu sulit atau terlalu mudah, oleh karena itu SPM berperan dalam hal memunculkan
motivasi pada tiap anggotanya untuk menciptakan Anggota yang Produktif dalam bekerja.

12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Result Control, Action Control dan People Control dan
bagaimana penerapannya dalam SPM
- Action Control : Merupakan suatu pengendalian yang berorientasi pada tindakan yang
dilakukan oleh seseorang
Penerapan pada SPM ialah pada Pengendalian yang ditujukan untuk memastikan bahwa
anggota organisasi telah melakukan tindakan (atau tidak melakukan tindakan) yang
memberikan keuntungan (atau merugikan) bagi organisasi.

- Result Control : Merupakan suatu pengendalian yang berorientasi pada hasil akhir yang
ingin dicapai.

Perilaku karyawan dikontrol dengan cara memberikan reward bagi karyawan yang melakukan
tugas dengan baik dan punishment bagi yang tidak dapat mencapai hasil yang diharapkan.

- People Control : Merupakan suatu pengendalian yang berorientasi pada Sumber Daya
Manuasia yang melakukan kegiatan Operasional dalam organisasi tersebut agar dapat
sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan

Penerapan pada SPM ialah pada Pengndalian yang digunakan untuk membangun kesadaran
bagi tiap individu untuk berusaha mengendalikan diri sendiri. People control dapat
dilaksanakan melalui 5 langkah:
- Selecting and placement
- Training
- Job design and provision of necessary resources.

13. Apa yang dimaksud dengan Cost of Control


Cost Control atau Pengendalian biaya ialah bagian dalam Perusahaan yang bertugas untuk
melakukan control/Pengendalian atas semua biaya, pembelian barang serta penjualan
barang.

14. Bagaimana penerapan SPM dalam organisasi non profit atau Lembaga pemerintahan
1. Product Pricing
Banyak organisasi non profit/Pemerintahan kurang memperhatikan kebijakan penetapan
harganya. Harga atas pelayanan yang ditawarkan biasnaya ditetapkan sesuai dengan yang
mereka kehendaki/mampu. Mereka juga harus mampu menawarkan harga yang sesuai
dan tepat sasaran bagi semua segmen masyarakat.

2. Strategic Planning and Budget Preparation


Dalam organisasi non profit Perencanaan Strategi dan Perencanaan Anggaran memakan
waktu yang lebih lama dibandingkan dengan bisnis pada umumnya, hal ini dikarenakan
Anggaran Pemasukan yang dimiliki terbatas,sehingga penggunaan biaya-biaya harus
diperhatikan agar alokasi biaya tepat.

3. Operations and Evaluations


Dalam organisasi non profit belum ada yang dapat mengukur berapa biaya operasional
yang paling optimal.

15. Jelaskan pengaruh teknologi informasi dalam penerapan SPM


Perkembangan Teknologi sangatlah berdampak pada manajemen organisasi karena Teknologi
mampu membuat semua proses yang awalnya manual menjadi otomatis, sehingga waktu
pengerjaan dan proses pengambilan keputusan pun dapat dilakukan secara cepat serta
menghemat biaya dan meningkatkan fleksibilitas organisasi dalam aktivitas koordinasi.

Menurut Porter (2001), perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan


sebuah organisasi berkompetisi dalam 2 hal yaitu:
1. Biaya Rendah
Berkompetisi dengan perusahaan lain dengan menyediakan layanan dengan harga yang lebih
rendah.

2. Differentiation
Berkompetisi dengan perusahaan lain dengan menyediakan layanan yang menarik dan tidak
dapat disaingi oleh perusahaan lain, misalnya inovasi layanan purna jual yang lebih mudah,
atau pemesanan produk yang tersedia 24 jam.

Sementara menurut G.R. Terry terdapat 5 dampak peranan TI dalam manajemen


organisasi terhadap fungsi organisasi yaitu:

1. Fungsi Operasional
Membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping (flat structure) dimana
fungsinya diambil alih oleh TI, sehingga memampukan manager untuk
mendelegasikan kegiatan organisasi maupun informasi yang lebih baik, cepat, dan
efisien serta meningkatkan komunikasi di setiap level manajemen.

2. Fungsi Monitoring and Control


Dengan adanya TI maka mekanisme pengawasan dan pengendalian di organisasi pun
meningkat. TI memungkinkan terjadinya interaksi yang efektif diantara para manajer
di perusahaan terkait.
3. Fungsi Planning and Decision
TI mampu membantu para pimpinan di organisasi dalam proses pengambilan
keputusan yang lebih cepat karena data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan
cepat.
4. Fungsi Communication
TI menjadi sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi,
berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi. Kemajuan teknologi memungkinkan
seseorang bekerja dengan virtual team ataupun bekerja jauh dari tempat kerjanya.
TI mampu meningkatkan komunikasi dalam organisasi.
5. Fungsi Interorganisational
Interorganisational memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin
kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Sementara TI mampu membuat semua
sistem terintegrasi secara baik di semua perusahaan sehingga meningkatkan
kecepatan dalam merespon sesuatu, dan memampukan pihak manajemen
mengetahui kondisi perusahaan secara cepat.

16. Jelaskan Pengaruh budaya suatu negara terhadap SPM


Pengaruh Budaya suatu negara sangat mempengaruhi Kinerja Manajemen dalam sebuah
organisasi, budaya yang baik akan menghasilkan produktifitas yang baik sedangkan budaya
yang kurang baik akan memicu produktifitas akan menurun. Seperti dalam hal Perusahaan
Jepang dan Amerika, di Perusahaan Jepang budaya yang dianut ialah Disiplin dalam segala
aspek khususnya waktu, dikarenakan budaya Jepang yang sangat menghargai waktu. Berbeda
dengan Perusahaan Amerika yang lebih fleksibel dalam namun menuntut output/hasil dari
pekerjaan yang kita lakukan.

Ada 4 Dimensi Perbedaan Budaya menurut Hofstede:


- Power Distance (Jarak Kekuasaan)
Jarak kekuasaan adalah mengenai sejauh mana anggota dalam organisasi serta lembaga
tsb menerima kekuasaan dan berharap penyamarataan dalam pendistribusian kekuasaan.
Orang-orang yang berada dalam small power distance membutuhkan kesamaan
kekuasaan, dan pembenaran untuk ketidaksejahteraan terhadap kekuasaan. Sedangkan
orang-orang dalam large power distance menerima perintah hirarki, dan mereka telah
berada dalam tempatnya masing-masing tanpa perlu adanya pembenaran.

Dalam masyarakat small power distance, mereka mudah menerima tanggungjawab.


Sementara pada masyarakat large power distance, maka orang lebih disiplin karena rasa
takut akan kekuasaan.

- Individualism/Collectivism
Individualis dan kolektivitas mengacu pada sejauh mana individu diintegrasikan ke dalam
kelompok-kelompok utama menyangkut ikatan di masyarakat.

Dalam masyarakat yang individualism, tekanan atau stres diletakkan dalam permasalahan
pribadi, serta menuntut hak-hak individu. Orang-orang diharapkan untuk membela diri
sendiri dan keluarga mereka.

Sedangkan dalam masyarakat collectivism, individu bertindak terutama sebagai anggota


kelompok seumur hidup.

- Uncertainty Avoidance (Penghindaran Kepastian)


Dimensi ini terkait dengan masyarakat yang merasa tidak nyaman untuk menghadapi
masa depan yang tidak diketahui atau tidak ada kepastian dan keragu-raguan. Inti pada
dimensi ini adalah bagaimana reaksi sebuah masyarakat terhadap fakta bahwa waktu
hanya berjalan satu arah dan masa depan tidak diketahui serta apakah akan mencoba
untuk mengontrol masa depan atau membiarkannya.

- Masculinity/Feminity
Dimensi ini terkait dengan pembagian dari peran emosi antara wanita dan laki-laki.

Masculinity berkaitan dengan nilai perbedaan gender dalam masyarakat, atau distribusi
peran emosional antara gender yang berbeda. Nilai-nilai dimensi maskulin (masculinity)
terkandung nilai daya saing, ketegasan, materialistik, ambisi dan kekuasaan.

Dimensi feminin (feminimity) menempatkan nilai yang lebih terhadap hubungan dan
kualitas hidup.
17. Jelaskan penerapan SPM pada Multinational Company (MNC)

Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang selain beroperasi secara domestik


(bertindak sebagai perusahaan induk) juga mempunyai hubungan afiliasi dengan perusahaan-
perusahaan dinegara lain. Perusahaan-perusahaan tersebut pada hakekatnya berada dibawah
kepemilikan atau penguasaan yang sama dan kurang lebih dikendalikan oleh perusahaan
induk dikantor pusat.

Harga Transfer(Transfer Pricing)

Penentuan harga transfer untuk barang-barang, jasa dan teknologi menunjukkan perbedaan
penting antara pengendalian manajemen dalam suatu negara dengan beroperasi diluar
negeri. Pada perusahaan yang beroperasi diluar negeri diperlukan beberapa pertimbangan
penting dalam penentuan harga transfer.
Pertimbangan dalam hal ini menyangkut tentang:
- Perpajakan
- Aturan pemerintah
- Tarif
- Nilai tukar
- Pengawasan nilai tukar mata uang
- Akumulasi dana
- Joint venture

Metode Harga Transfer


- Harga transfer berdasarkan harga pasar
- Metode harga transfer berdasarkan harga pokok
- Metode negosisasi

Kendala-kendala:
- Kendala Internal
- Kendala eksternal

Pertimbangan Hukum
1.Metode harga tak terkontrol yang sebanding (Comparable Uncontrol Price Methode)
2.Metode Harga Jual Kembali (Resale price Methode)
3.Metode Biaya Tambah (Cost-Plus Method)
4. Nilai Tukar dan Evaluasi Kinerja
5. Nilai Tukar
6. Bentuk-bentuk lain dari eskposur nilai tukar
7. Pilihan metris dalam penilaian prestasi
8. Masalah desain sistem pengendalian
9. Pengaruh penjabaran
10. Pengaruh ekonomi
11. Pengaruh transaksi
12. Prestasi anak perusahaan
13. Pertimbangan manajemen
18. Sebutkan kondisi penerapan SPM yang efektif dalam suatu organisasi

Anda mungkin juga menyukai