NIM : 023001808047
- Sedangkan menurut Anthony dan Govindarajan yang diterjemahkan oleh F.X. Kurniawan
(2005) adalah sebagai berikut: “Sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang
digunakan oleh manajemen untuk mengendalikan aktivitas suatu organisasi”.
- Secara umum SPM ialah Sistem yang dibentuk untuk membantu manajemen dalam
melakukan Perencanaan Strategi, Pelaksanaan Strategi tersebut dan Pengawasan
Pelaksanaan Strategi yang diterapkan dengan mempengaruhi anggota organisasi dengan
mendorong, memotivasi dan memaksa mereka untuk tercapainya Visi dan Misi Organisasi
3. Apa yang anda ketahui dengan Strategy, Mission, dan Vision dan hubungannya dengan SPM
- Strategi ialah Cara yang akan disusun Organisasi dalam menjalankan Operasional
Perusahaan yang efisien dan efektif untuk tercapainya tujuan organisasi
- Visi ialah tujuan Organisasi tersebut
- Misi ialah Cara yang dilakukan organisasi tersebut untuk mencapai visi yang ditetapkan
Hubungan dengan SPM ialah SPM terbentuk dari Visi dan Misi organisasi tersebut, berangkat
dari sana barulah disusun rencana-rencana untuk mencapai Tujuan Organisasi lalu disusunlah
Strategi tersebut (strategy formulation) dengan cara mempengaruhi para stakeholder
organisasi dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dengan cara mendorong, memotivasi
dan memaksa, setelah itu Strategi tersebut di eksekusi (strategi excecution) dan yang terakhir
Proses Pengendalian/Pengawasan atas pelaksanaan strategi tersebut (Monitor)
4. Jelaskan mengapa Perusahaan menerapkan SPM dan Faktor kendala Perusahaan gagal
menerapkan SPM
Karena sebuah perusahaan memerlukan suatu sistem yang formal untuk mengendalikan
pelaksanaan rencana yang telah disusunnya untuk membantu manajemen dalam
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian.
Manajemen risiko (Risk Management) adalah kegiatan manajemen yang diarahkan kepada
sebuah program yang dapat mengurangi dan mengendalikan kemungkinan kegagalan/risiko-
risiko yang dapat terjadi atau muncul dalam kegiatan perusahaan
Risk control adalah metode pengendalian risiko yang tidak melibatkan uang/dana. Metode ini
terdiri dari 3 tahapan, yaitu sebelum, pada saat, dan sesudah terjadi kontak dengan kerugian.
Di sini kejadian-kejadian yang mengakibatkan kerugian keuangan diupayakan untuk dikurangi
kemungkinan terjadinya dan besarnya kerugian keuangan yang terjadi diminimalkan.
GCG ialah sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan
transparansi dan akuntabilitas dengan tujuan untuk menjamin agar tujuan organisasi tercapai
dengan penggunaan sumberdaya se-efisien mungkin.
Pengaruh SPM pada pembentukan budaya perusahaan sangat penting karena Sistem yang
baik akan melahirkan budaya yang baik pula, begitupun sebaliknya. Serta dalam hal kinerja
Manajemen dalam sebuah organisasi, Sistem Manajemen yang tepat melahirkan budaya yang
baik dan akan menghasilkan produktifitas yang baik sehingga hasil output kinerja Perusahaan
akan mampu bersaing.
Meskipun demikian tiap Perusahaan memiliki Ssitem Pengendalian yang berdeda – beda
sehingga melahirkan budaya yang berbeda-beda pula tergantung bisnis apa yang sedang
dijalankan dan system apa yang diterapkan.
Hubungan dengan SPM ialah dalam Pengendalian Manajemen, seorang Manajer yang dapat
dikategorikan sebagai Leader (tergantung dalam bidang apa ditempatkan) ia harus mampu
bertanggung jawab untuk merealisasikan Visi dan Misi Perusahaan dalam sebuah
Perencanaan Strategi, Melaksanakan Strategi tersebut serta Mengawasi Pelaksanaan Strategi
tersebut dan dipertanggung jawabkan kepada atasannya.
Penerapan Strategi tersebut tidak akan lepas dari peran anggota tim yang berada dalam divisi
tersebut, maka Manajer bertugas untuk menerapkan kegiatan Mendorong, Memotivasi dan
Memaksa kepada anggota tim agar setiap individu bekerja sesuai dengan Traget Perusahaan.
Karena mustahil seorang manajer untuk bekerja seorang diri, oleh karena itu sikap
Kepemimpinan diperlukan dalam Pengendalian Manajemen.
Selain itu Kepemimpinan yang baik jug dapat menjadi contoh bagaimana setiap anggota
berperilaku, Pemimpin yang hanya bias menyuruh tanpa memberikan contoh juga tidak akan
menghasilkan output yang maksimal.
Fungsi utama Unit Audit Internal adalah memberikan dukungan kepada Direksi dalam hal
pengawasan implementasi tata kelola, efektivitas proses manajemen risiko serta
pengendalian internal untuk memastikan penerapan praktik tata kelola berjalan dengan
optimal.
Strategi Excecution : Pelaksanaan pengendalian internal oleh Audit Internal dilakukan secara
rutin setiap tahunnya untuk memastikan koordinasi yang baik di antara fungsi-fungsi
pengendalian Perseroan sehingga setiap fungsi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
9. Apa yang dimaksud dengan prinsip responsibility centre, Transfer Pricing, Cost Structure, dan
hubungannya dengan SPM
Pusat tanggung jawab adalah struktur sistem pengendalian dan pemberian tanggung jawab
kepada sub unit organisasi yang mencerminkan strategi organisasi.
Penerapan dalam SPM ialah Pusat tanggung jawab merupakan memiliki sifat desentralisasi
yang dimana organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas yang dilakukan dalam pengambilan keputusan untuk kegiatan operasional
para manajer emungkinkan untuk melakukan negosiasi harga dan kebebasan untuk
memutuskan tidak melakukan penjualan internal kerap merupakan keputusan yang paling
tidak menguntungkan.
Transfer Pricing ialah Nilai Produk atau jasa yang dipertukarkan atau diperjual belikan antar
pusat pertanggung jawaban di suatu perusahaan. Penerapan Transfer Pricing dalam SPM ialah
pada pengambilan keputusan atas kegiatan Negosiasi Konflik resolution yaitu:
- memaksa (forcing)
- membujuk (smooting)
- Menawarkan (bargaining)
- Penyeleseaian masalah (problem solving)
Hal ini serupa dengan tujuan SPM yaitu untuk mendorong, memaksa dan memotivasi yang
bertujuan untuk tercapainya Tujuan. Pada Transfer Pricing tujuannya ialah untuk mengurangi
Cost yang dapat timbul, menghindari Pajak yang akan dikenakan agar Harga akhir yang
ditawarkan pada konsumen dapat bersaing dipasar.
10. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan Balance Score card dan hubungannya dengan SPM, Daya
saing dan budaya perusahaan
BSC adalah suatu metode pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan dengan
mengukur performa organisasi secara efektif dan mengimplementasikan strategi baik dalam
kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu unit bisnis harus diberi cita-cita dan
diukur dari 4 (empat) perspektif, yaitu :
- Inovasi dan pembelajaran, contoh : persentase penjualan produk baru.
Perspektif ini paling penting, dikarenakan SDM ialah modal penting dalam usaha
Hubungan dengan Daya Saing Perusahaan ialah pada setiap langkah diatas untuk mengukur
kinerja dalam balance score card mempunyai dampak terhadap Sistem Pengendalian
Management, khususnya pada pengendalian SDM. Setiap Anggota Organisasi mempunyai
peran penting dalam penilaian pada scorecard, oleh karena itu semakin Manajer mengelola
SDM dengan baik dan tepat maka akan memicu motivasi tersendiri bagi tiap anggota untuk
bekerja lebih produktif, dan meningkatkan daya saing perusahaan.
Sedangkan dengan Budaya Perusahaan, ialah juga terdapat pada tingkat produktifitas tiap
anggota perusahaan, semakin sehat dan nyaman budaya yang dibentuk oleh Perusahaan
tersebut makan Anggotanya pun akan merasa nyaman sehingga menciptakan kinerja yang
baik bagi perusahaan. Sebaliknya bila budaya yang dibangun ialah budaya “kerja rodi” makan
akan menimbulkan efek malas dalam diri karyawan sehingga menurunkan produktifitas tiap
individu.
Dalam teori maslow terdapat 5 pokok kebutuhan manusia yang paling mendasar, antara lain:
1.Kebutuhan Fisiologis
2.Kebutuhan Keamanan dan keselamatan
3.Kebutuhan akan rasa cinta
4.Kebutuhan Penghargaan
5.Aktualisasi Diri
5 Pokok kebutuhan diataslah yang memicu timbulnya Motivasi seseorang untuk bekerja,
hubungan dengan SPM ialah dalam hal Pengendalian Perilaku Manusia (Human Behaviour)
melalui Kompensasi Manajemen berupa Insentif kepada Manajemen. Berikut jenis-jenis
insentif yang dapat diberikan oleh pihak manajemen dalam meningkatkan motivasi.
Kebutuhan kepuasan individu seseorang sangat dipengaruhi oleh insentif yang positif
(pemberian penghargaan) atau yang negatif (hukuman). Pemberian penghargaan akan
merangsang kepuasan kebutuhan seseorang pada saat bergabung pada organisasi tersebut.
Motivasi mereka menjadi lemah apabila mereka merasa bahwa untuk memperoleh insentif
terlalu sulit atau terlalu mudah, oleh karena itu SPM berperan dalam hal memunculkan
motivasi pada tiap anggotanya untuk menciptakan Anggota yang Produktif dalam bekerja.
12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Result Control, Action Control dan People Control dan
bagaimana penerapannya dalam SPM
- Action Control : Merupakan suatu pengendalian yang berorientasi pada tindakan yang
dilakukan oleh seseorang
Penerapan pada SPM ialah pada Pengendalian yang ditujukan untuk memastikan bahwa
anggota organisasi telah melakukan tindakan (atau tidak melakukan tindakan) yang
memberikan keuntungan (atau merugikan) bagi organisasi.
- Result Control : Merupakan suatu pengendalian yang berorientasi pada hasil akhir yang
ingin dicapai.
Perilaku karyawan dikontrol dengan cara memberikan reward bagi karyawan yang melakukan
tugas dengan baik dan punishment bagi yang tidak dapat mencapai hasil yang diharapkan.
- People Control : Merupakan suatu pengendalian yang berorientasi pada Sumber Daya
Manuasia yang melakukan kegiatan Operasional dalam organisasi tersebut agar dapat
sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan
Penerapan pada SPM ialah pada Pengndalian yang digunakan untuk membangun kesadaran
bagi tiap individu untuk berusaha mengendalikan diri sendiri. People control dapat
dilaksanakan melalui 5 langkah:
- Selecting and placement
- Training
- Job design and provision of necessary resources.
14. Bagaimana penerapan SPM dalam organisasi non profit atau Lembaga pemerintahan
1. Product Pricing
Banyak organisasi non profit/Pemerintahan kurang memperhatikan kebijakan penetapan
harganya. Harga atas pelayanan yang ditawarkan biasnaya ditetapkan sesuai dengan yang
mereka kehendaki/mampu. Mereka juga harus mampu menawarkan harga yang sesuai
dan tepat sasaran bagi semua segmen masyarakat.
2. Differentiation
Berkompetisi dengan perusahaan lain dengan menyediakan layanan yang menarik dan tidak
dapat disaingi oleh perusahaan lain, misalnya inovasi layanan purna jual yang lebih mudah,
atau pemesanan produk yang tersedia 24 jam.
1. Fungsi Operasional
Membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping (flat structure) dimana
fungsinya diambil alih oleh TI, sehingga memampukan manager untuk
mendelegasikan kegiatan organisasi maupun informasi yang lebih baik, cepat, dan
efisien serta meningkatkan komunikasi di setiap level manajemen.
- Individualism/Collectivism
Individualis dan kolektivitas mengacu pada sejauh mana individu diintegrasikan ke dalam
kelompok-kelompok utama menyangkut ikatan di masyarakat.
Dalam masyarakat yang individualism, tekanan atau stres diletakkan dalam permasalahan
pribadi, serta menuntut hak-hak individu. Orang-orang diharapkan untuk membela diri
sendiri dan keluarga mereka.
- Masculinity/Feminity
Dimensi ini terkait dengan pembagian dari peran emosi antara wanita dan laki-laki.
Masculinity berkaitan dengan nilai perbedaan gender dalam masyarakat, atau distribusi
peran emosional antara gender yang berbeda. Nilai-nilai dimensi maskulin (masculinity)
terkandung nilai daya saing, ketegasan, materialistik, ambisi dan kekuasaan.
Dimensi feminin (feminimity) menempatkan nilai yang lebih terhadap hubungan dan
kualitas hidup.
17. Jelaskan penerapan SPM pada Multinational Company (MNC)
Penentuan harga transfer untuk barang-barang, jasa dan teknologi menunjukkan perbedaan
penting antara pengendalian manajemen dalam suatu negara dengan beroperasi diluar
negeri. Pada perusahaan yang beroperasi diluar negeri diperlukan beberapa pertimbangan
penting dalam penentuan harga transfer.
Pertimbangan dalam hal ini menyangkut tentang:
- Perpajakan
- Aturan pemerintah
- Tarif
- Nilai tukar
- Pengawasan nilai tukar mata uang
- Akumulasi dana
- Joint venture
Kendala-kendala:
- Kendala Internal
- Kendala eksternal
Pertimbangan Hukum
1.Metode harga tak terkontrol yang sebanding (Comparable Uncontrol Price Methode)
2.Metode Harga Jual Kembali (Resale price Methode)
3.Metode Biaya Tambah (Cost-Plus Method)
4. Nilai Tukar dan Evaluasi Kinerja
5. Nilai Tukar
6. Bentuk-bentuk lain dari eskposur nilai tukar
7. Pilihan metris dalam penilaian prestasi
8. Masalah desain sistem pengendalian
9. Pengaruh penjabaran
10. Pengaruh ekonomi
11. Pengaruh transaksi
12. Prestasi anak perusahaan
13. Pertimbangan manajemen
18. Sebutkan kondisi penerapan SPM yang efektif dalam suatu organisasi