Anda di halaman 1dari 31

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

SYARAT-SYARAT UMUM PEKERJAAN

PERSIAPAN PELAKSANAAN
Pada dasarnya untuk dapat memahami dan menghayati dengan sebaik-baiknya
seluruh seluk beluk pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan mempelajari secara
seksama seluruh Gambar Kerja serta Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis
seperti yang akan diuraikan dalam Buku ini.
Di dalam hal terdapat ketidakjelasan, perbedaan-perbedaan dan atau
kesimpangsiuran informasi di dalam pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan
mengadakan pertemuan dengan Konsultan Pengawas dan Direksi untuk
mendapat kejelasan pelaksanaan.

PASAL 1
URAIAN UMUM DAN LINGKUP PEKERJAAN

1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah : PROJECT SMART


GREENHOUSE IPB.
1.2. Pemborong harus menyelenggarakan seluruh pekerjaan termasuk
mendatangkan semua bahan - bahan yang diperlukan, pemasangan sampai
pembersihan halaman dan bangunan setelah selesai pekerjaan.
1.3. Pemborong harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar
bestek, syarat-syarat detail, serta tunduk kepada perintah Konsultan Pengawas
sebagai wakil Pemberi Tugas.
1.4. Pemborong harus menyediakan peralatan yang cukup dan memadai
sesuai dengan kebutuhan dan besarnya proyek.
1.5. Pemborong harus menyediakan tenaga ahli untuk pelaksana lapangan
yang cakap dan memadai sesuai besarnya proyek.
1.6. Pekerjaan meliputi pengadaan secara memadai untuk Tenaga Ahli, alat –
alat bantu dan bahan material sesuai dengan pekerjaannya.
1.7. Pekerjaan terdiri dari:
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN TANAH
3. PEKERJAAN PONDASI DAN BETON
4. PEKERJAAN DINDING
5. PEKERJAAN PENGECATAN
6. PEKERJAAN LANTAI
7. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
8. PEKERJAAN ATAP DAN PENUTUP
9. PEKERJAAN SANITASI
10. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
11. PEKERJAAN HIDROPONIK

PASAL 2
LOKASI DAN KEADAAN PROYEK

2.1. Lokasi pekerjaan akan ditunjukkan pada waktu Aanwijzing dan lokasi ini tidak
akan berubah pada waktu penyerahan Surat Penyerahan Lapangan Pekerjaan.
2.2. Untuk pengamanan bahan - bahan pada waktu membangun, bila perlu dari
pemborong mengadakan gudang darurat atas biaya sendiri kecuali ada
persyaratan yang mengharuskan.
2.3. Kondisi Lapangan
a. Sebelum memulai pekerjaan, pemborong harus benar - benar memahami
kondisi / keadaan lapangan atau hal - hal lain yang mungkin akan
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan dan harus sudah memperhitungkan
segala akibatnya.
b. Pemborong harus memperhatikan secara khusus mengenai pengaturan
lokasi tempat bekerja, penempatan material, pengamanan dan
kelangsungan operasi selama pekerjaan berlangsung.
c. Pemborong harus mempelajari dengan seksama seluruh bagian gambar,
RKS dan agenda dokumen lelang, guna penyesuaian dengan kondisi
lapangan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
2.4. Kebersihan dan Ketertiban

2
a. Selama berlangsungnya pembangunan, gudang atau tempat penyimpanan
material dan bagian dalam bangunan yang dikerjakan harus tetap bersih
dan tertib, bebas dari bahan bekas, tumpukan tanah dan lain - lain.
Kelalaian dalam hal ini dapat menyebabkan Konsultan Pengawas atau
Direksi memberi perintah menghentikan seluruh pekerjaan dan pemborong
harus menanggung seluruh akibatnya.
b. Penimbunan bahan - bahan yang ada dalam gudang - gudang maupun
yang berada dialam bebas, harus diatur sedemikian rupa agar tidak
mengganggu kelancaran dan keamanaan pekerjaan / umum dan juga
memudahkan jalannya pemeriksaan dan penelitian bahan-bahan oleh
Konsultan Pengawas maupun oleh Pemberi Tugas.

c. Para pekerja pemborong tidak diperkenankan untuk :


- Menginap ditempat pekerjaan kecuali dengan ijin Konsultan Pengawas.
- Memasak ditempat kerja kecuali dengan ijin Konsultan Pengawas atau
Direksi.
- Membawa masuk pedagang makanan, buah - buahan, minuman rokok
dan sebagainya ketempat pekerjaan.
- Keluar masuk dengan bebas.
2.5. Pemeriksaan, Penyediaan Bahan dan Barang
a. Bila dalam RKS disebutkan nama dan Pabrik pembuat dari suatu bahan
dan barang, maka hal ini dimaksudkan untuk menunjukan bahan dan
barang yang digunakan dan untuk mempermudah pemborong mencari
barang tersebut.
b. Setiap penggantian nama dan pabrik pembuat dari suatu bahan dan
barang harus disetujui oleh Direksi pekerjaan dan bila ditentukan dalam
RKS serta Gambar Kerja, maka bahan dan barang tersebut diusahakan
dan disediakan oleh Pemberi Tugas, melalui Konsultan Pengawas.
c. Contoh bahan dan barang yang akan digunakan dalam pekerjaan harus
segera disediakan atas biaya Pemborong, setelah disetujui oleh Pemberi
Tugas / Konsultan Pengawas atau Direksi, harus dianggap bahwa bahan
dan barang tersebut yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan
nanti.

3
d. Contoh bahan dan barang tersebut, disimpan oleh Konsultan Pengawas
atau Pengelola Teknik Proyek / Pemberi Tugas untuk dijadikan dasar
penolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak sesuai
dengan kualitas maupun sifatnya.
e. Dalam pengajuan harga penawaran, pemborong harus sudah memasukan
sejauh keperluan biaya untuk pengujian berbagai bahan dan barang.
Tanpa mengingat jumlah tersebut, pemborong tetap bertanggung jawab
pula atas biaya pengujian bahan dan barang yang tidak memenuhi syarat
atas perintah Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas atau Direksi.

2.6. Perbedaan dalam Dokumen Lampiran Kontrak


a. Jika terdapat perbedaan - perbedaan antara gambar kerja dan Rencana
Kerja dan Syarat ini, maka pemborong harus menanyakan secara tertulis
kepada Konsultan Pengawas dan pemborong harus mentaati keputusan
tersebut.
b. Ukuran - ukuran yang terdapat gambar terbesar dan terakhir yang berlaku
dan ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti dari pada ukuran skala
dari pekerjaan yang sudah selesai.
c. Apabila terdapat perbadaan antara :
- Gambar Arsitektur dengan Gambar Struktur, maka yang dipakai
sebagai pegangan dalam ukuran fungsional adalah Gambar Arsitektur,
sedangkan untuk jenis dan kualitas bahan dan barang adalah Gambar
Struktur.
- Gambar Arsitektur dengan Sanitasi, maka yang dipakai sebagai
pegangan dalam ukuran kualitas dan jenis bahan adalah Gambar
Sanitasi, sedangkan untuk ukuran fungsional adalah Gambar Arsitektur.
- Gambar Arsitektur dengan dengan Gambar Elektrikal, maka yang
dipakai sebagai pegangan dalam ukuran fungsional adalah Gambar
Arsitektur, sedangkan untuk ukuran kualitas dan bahan adalah Gambar
Listrik / Eletrikal.
2.7. Gambar Kerja (Shop Drawing)

4
a. Jika terdapat kekurangan penjelasan - penjelasan dalam gambar kerja,
atau diperlukan gambar tambahan / gambar detail, atau untuk
memungkinkan Pemborong melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan ketentuan, maka pemborong harus membuat gambar
tersebut dan dibuat rangkap 3 (tiga) gambar tersebut atas biaya
Pemborong dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
b. Gambar kerja hanya dapat berubah apabila diperintahkan secara tertulis
oleh Pemberi Tugas, dengan mengikuti Penjelasan dan pertimbangan dari
Perencana dan Konsultan Pengawas.
c. Perubahan rencana ini harus dibuat gambarnya yang sesuai dengan apa
yang diperintahkan oleh Pemberi Tugas, yang jelas memperhatikan
perbedaan antara gambar kerja dan gambar perubahan rencana.
d. Gambar tersebut harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk
disetujui sebelum dilaksanakan.
2.8. Gambar Sesuai Pelaksanaan (Asbuilt Drawing)
a. Termasuk semua yang belum terdapat dalam gambar kerja baik karena
penyimpangan, perubahan atas perintah Pemberi Tugas / Konsultan
Pengawas, maka pemborong harus membuat gambar-gambar yang sesuai
dengan apa yang telah dilaksanakan, yang jelas memperlihatkan
perbedaan antara gambar kerja dan pekerjaan yang dilaksanakan.
b. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut gambar
asli dan biaya pembuatannya ditanggung oleh pemborong.

PASAL 3
PERSYARATAN PEKERJAAN PERSIAPAN

3.1. Peralatan Kerja, Mobilisasi dan Demobilisasi


a. Pemborong harus mempersiapkan dan mengadakan peralatan - peralatan
kerja dan peralatan bantu yang akan digunakan di lokasi proyek sesuai
dengan lingkup pekerjaan serta memperhitungkan segala biaya
pengangkutan.

5
b. Pemborong harus menjaga ketertiban dan kelancaran selama perjalanan
alat - alat berat yang menggunakan jalanan umum agar tidak mengganggu
lalu lintas.
c. Konsultan Pengawas atau Pengelola Teknis proyek berhak memerintahkan
untuk menambah peralatan atau menolak peralatan yang tidak sesuai atau
tidak memenuhi persyaratan.
d. Bila pekerjaan telah selesai, Pemborong diwajibkan untuk segera
menyingkirkan alat - alat tersebut, memperbaiki kerusakan yang
diakibatkannya dan membersihkan bekas - bekasnya.
e. Disamping harus menyediakan alat - alat yang diperlukan seperti yang
dimaksud pada ayat 3.1.a Pemborong harus menyediakan alat-alat bantu
sehingga dapat bekerja pada kondisi apapun, seperti : tenda-tenda untuk
bekerja pada waktu hari hujan, perancah (scafolding) pada sisi ruang
bangunan atau tempat lain yang memerlukan, serta peralatan lainnya dan
memperhitungkan untuk keperluan tersebut pada harga satuan yang
sesuai dengan pemakaian alat.
3.2. Pengukuran
a. Pemborong harus sudah memperhitungkan biaya untuk pengukuran atau
penelitian ukuran tata letak atau ketinggian bangunan.
b. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada kepada Konsultan Pengawas
agar dapat ditentukan sebagai pedoman atau referensi dalam
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja dan Persyaratan
Teknis.
3.3. Sarana Air Kerja dan Penerangan
a. Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama Proyek berlangsung,
Pemborong harus memperhitungkan biaya penyediaan air bersih guna
keperluan air kerja, air minum untuk pekerja dan air kamar mandi / WC,
selama berlangsungnya Proyek.
b. Air yang dimaksud adalah air bersih, baik yang berasal dari PAM atau
sumber air, serta pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air tersebut
bagi keperluan pelaksanaan pekerjaan dan untuk keperluan Direksikeet/los
kerja yang tidak tercantum didalm RAB, Kamar mandi / WC atau tempat-

6
tempat lain yang dianggap perlu sudah menjadi tanggung jawab
pemborong.
c. Pemborong juga harus menyediakan Sumber Tenaga Listrik untuk
keperluan pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan Direksikeet dan penerangan
proyek pada malam hari sebagai keamanan selama proyek berlangsung.
Penyediaan Penerangan / tenaga listrik berlangsung selama 24 jam penuh
dalam sehari.
d. Pengadaan Penerangan dapat diperoleh dari sambungan PLN atau
dengan Generator Set, dan semua perijinan untuk pekerjaan tersebut
menjadi tanggung jawab Pemborong. Pengadaan Fasilitas penerangan
tersebut termasuk pengadaan dan pemasangan instalasi dan armatur, stop
kontak serta saklar atau panel.
3.4. Keselamatan Kerja
a. Pemborong harus menjamin keselamatan para pekerja sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perburuhan atau persyaratan
yang diwajibkan untuk semua bidang pekerjaan (ASTEK).
b. Di dalam lokasi harus tersedia kotak obat lengkap untuk Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (PPPK).
3.5. Dokumentasi
a. Pemborong Harus memperhitungkan biaya perawatan pembuatan
dokumentasi serta pengirimannya ke Kantor Pengelola Pekerjaan serta
pihak-pihak lain yang diperlukan.
b. Yang dimaksud dalam pekerjaan dokumentasi adalah :
- Laporan-laporan perkembangan Proyek.
- Foto - foto proyek, berwarna minimal ukuran postcard dilengkapi dengan
album.
- Surat - surat dan dokumen lainnya.
c. Foto - foto yang menggambarkan kemajuan proyek hendaknya dilakukan
sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas dan dibuat minimal sebanyak
5 (lima) peristiwa, yaitu : 0%, 50%, dan 100%.

PASAL 4

7
PENUNJUKAN/TINJAUAN KE LOKASI PROYEK

4.1. Lokasi Pekerjaan akan ditunjukan Setelah rapat Aawijzing dan nantinya lokasi ini
tidak akan berubah pada waktu penyerahan Surat Penyerahan Pekerjaan
Lapangan.
4.2. Untuk Pengamanan bahan - bahan pada waktu membangun, bila perlu dari
pihak pemborong mengadakan pagar darurat atas biaya sendiri kecuali ada
persyaratan yang mengharuskan.
4.3. Pelaksanaan Sebelum pekerjaan pembersihan site dimulai pemborong terlebih
dahulu minta ijin kepada Pemilik bangunan lama saat / waktu yang tepat untuk
melaksanakan pekerjaan.

PASAL 5
PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN

Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya
permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas.
Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada
Konsultan Pengawas dan dalam jangka waktu yang cukup, bila dipertimbangkan
bahwa perlu mengadakan penelitian dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan
pekerjaan tersebut.

PASAL 6
PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tertera pada gambar
kerja, pekerjaan yang dilaksanakan meliputi :

1. Pembersihan Lapangan dan Peralatan

8
Pembersihan areal pekerjaan meliputi : Pembersihan areal dari tanaman-tanaman,
semak belukar dan pembersihan dari sampah-sampah yang sifatnya mengganggu.
Khusus pohon-pohon besar diupayakan pembersihan dilakukan sampai pada akar-
akar pohonnya. Pekerjaan pembersihan area dilakukan dengan sebersih mungkin,
Jika masih ada bahan-bahan yang tersisa membusuk dan lapuk. Sebagai
akibatnya dapat mengganggu kedudukan konstruksi dan kekuatan struktur dari
bangunan.
Jika perlu pembersihan area dilakukan dengan menggunakan menggunakan
peralatan berat untuk mengangkat akar-akar pohon yang jauh berada dalam tanah.
Lokasi pembuangan bekas pembersihan area ditentukan dan disepakati dengan
pengawas.
2. Pengukuran Dan Pemasangan Bowplank
- Daerah dimana pekerjaan akan dilaksanakan harus dibersihkan dari pohon-
pohonan, semak-semak tanaman serta dari benda-benda lain.
- Kontraktor harus mengamankan daerah pekerjaan genangan air hujan, air tanah
dan sebagainya.
- Kontraktor wajib memasang bouwplank dan profil-profil untuk mendapatkan
ukuran yang tepat. Patok bouwplank menggunakan kayu kruing yang diketam
halus dan lurus dibagian atasnya. Pemasangan bouwpalnk dan profil-profil harus
menurut petunjuk Direksi.
- Setelah bouwplank dan profil-profil dipasang, diperiksa dan disetujui oleh Direksi
pekerjaan baru boleh dikerjakan.
3. Pembuatan Papan Nama Kegiatan
Papan nama tersebut harus dibuat dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
- Ukuran papan 80 x 120 cm harus dibuat dari bahan kayu.
- Tiang penyangga terdiri dari 2 (dua) batang, sedang sebuah penvokong
berukuran 3 x 7 cm dibuat dari bahan kayu kruing atau sejenis yang diserut
halus.
- Pemasangan papan sedemikian rupa sehingga tepi bawah papan terletak
setinggi 150 cm dari tanah, bawah tiang penyangga dan penyokong ditanarn
dalam lobang-lobang yang kemudian di cor dengan beton tumbuk campuran 1 :
3 : 5 sedalam 40 cm di dalam tanah dan 10 cm di atas tanah.

9
- Pemborong wajib memelihara dan merawat papan nama dan menjaganya agar
tetap dalam keadaan baik sampai dengan penyerahan pekerjaan yangr terakhir
kalinya kepada Direksi.
4. Pembuatan Papan Nama Kegiatan
- Dalam Pekerjaan Papan Nama Proyek Bahan Yang Dibutuhkan adalah :
o Triplek 6 mm dengan ukuran 120cm x 240cm
o Kaso dengan ukuran 5/7 cm
o Paku berukuran 5 cm dan 7 cm
o Cat kayu warna sesuai tema yang di sepakati
- Tahapan Pelaksanaan Pembuatan Papan nama Proyek :
o Triplek berukuran 6mm dengan ukuran 120 x 240 cm di cat berwarna
merah
o Buat Tulisan dengan menggunakan Cat warna yang sudah di sepakati
o Pasang papan nama tersebut dengan bantuan kaso berukuran 5/7 sebagai
tiang-tiang penyangga.
o Letakan pada tempat yang mudah dilihat, sehingga memudahkan dalam
mengidentifikasi suatu proyek.

PASAL 7
PEKERJAAN TANAH

Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran
ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian lain,
yang mungkin akan diperintahkan oleh Direksi.

1. GALIAN TANAH BIASA


Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
tanah pada umumnya. Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan
bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang
diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Selama proses penggalian tanah agar secara
langsung dipisahkan dan ditumpuk pada suatu tempat yang disetujui Direksi,
material yang layak pakai digunakan untuk urugan kembali dan material yang tidak

10
layak pakai bisa dipindahkan ke tempat yang tidak akan mengganggu areal
pekerjaan sesuai petunjuk Direksi.
2. URUGAN TANAH KEMBALI
Yang dimaksud dengan pekerjaan Urugan kembali adalah kegiatan penimbunan
tanah bekas galian, dengan mempergunakan bahan timbunan dari hasil galian
yang layak pakai. Tanah galian yang layak pakai maksudnya tanah yang tidak
tercampur material lain, misalnya sampah, dedauan,ataupun akar-akar pohon.
Penimbunan dan pemadatan tanah isian di bangunan boleh dilakukan setelah
umur bangunan sudah dinilai cukup oleh Direksi. Pelaksanaan harus dilakukan
secara hati-hati dengan menggunakan alat yang diijinkan oleh Direksi. Apabila
material tanah hasil galian bangunan tidak cukup maka Kotraktor harus
menggunakan material timbunan dari luar (borrow area).
3. URUGAN PASIR
Urugan pasir di bawah lantai pondasi harus benar-benar padat, disiram dengan air
dan dipadatkan sehingga mencapai ukuran yang sudah ditentukan dengan tebal
urugan sesuai dengan gambar rencana.
4.URUGAN TANAH DIPADATKAN

PASAL 8
PEKERJAAN PONDASI DAN BETON

1.PEKERJAAN PONDASI BATU KALI


Pondasi bangunan yang dipakai adalah Pondasi Lajur Batu Kali untuk dinding luar
keliling ruangan sesuai gambar dan pondasi batu kali setempat sesuai gambar.
Pondasi terdiri dari :
o Alas pondasi dari pasir urug yang dipadatkan setebal 15 cm, ditimbris dan
disiram air sampai kepadatan maksimum.
o Lantai kerja pondasi/aanstamping adalah batu kali setebal 20 cm di isi pasir
atau batu pecah pada celahnya hingga kokoh.
o Material batu kali/belah yang keras, bermutu baik dan tidak cacat dan tidak
retak.

11
o Batu kapur, batu berpenampang bulat atau berpori besar dan terbungkus
lumpur tidak diperkenankan dipakai.
o Adukan yang dipakai untuk pasangan pondasi dan berapen adalah 1pc :
5ps.Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia
yang dapat merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik.
o Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat, kotoran
organik dan bahan-bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir
yang akan dipakai terlebih dahulu diayak lewat ayakan dengan diameter
lubang sebesar 10 mm
2.PEKERJAAN PONDASI BETON
1.Material
o Pasir beton dan koral harus bermutu baik, tidak mengandung bahan organis,
Lumpur dan sejenisnya. Koral yang digunakan mempunyai gradisi 2-3 cm dan
dapat memenuhi persyaratan SK SNI-1991.
o Air yang dipakai harus air tawar dan bersih, bebas dari zat-zat kimia yang
merusak beton.
o Tulangan besi beton dipakai adalah baja mutu fc’= 240 Mpa (U-24)
o Semen yang digunakan senagai bahan beton adalah Portland Cement (PC)
2.Besi Tulangan
o Besi tulangan yang dipakai adalah baja mutu fc’= 240 Mpa (U-24) dengan
tegangan leleh minimum 2.400 kg/cm2 yakni dengan penggambaran diberi
notasi.
o Besi tulangan harus bersih dari karat, lapisan minyak dan bahan lainnya yang
dapat mengurangi daya lekat beton.
o Sebelum pengecoran rangkaian tulangan harus sudah dilengkapi dengan beton
decking, yang jumlah, penempatan,mutunya harus disetujui direksi.
o Perlakuan pelaksanaan tulangan (penyambungan, pembengkokan,
pemasangan tulangan lewatan dan lain-lain) harus memenuhi PBI 1971.
3. Bekisting
o Bahan bekisting diapakai kayu terentang/kelas II (Meranti) yang cukup kering
dan keras serta untuk penggunaannya harus menggunakan persetujuan direksi.
o Pasangan bekisting harus rapi, cukup kuat dan kaku untuk menahan getaran
dan kejutan gaya yang diterima tanpa berubah bentuk. Kerapian dan ketelitian

12
pemasangan bekisting harus diperhatikan agar setelah bekisting dibongkar
memberikan bidang-bidang yang rata.
o Celah-celah antara papan harus rapat agar pada waktu pengecoran air tidak
merembes keluar.
o Sebelum pengecoran,bagian dalam bekisting harus bersih dari kotoran.
4. Adukan
o Adukan beton bertulang dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr harus
dilaksanakan pada kolom-kolom sloof, ringbalk, dan segala sesuatu yang
masuk pekerjaan beton bertulang.
o Adukan beton bertulang dengan perbandingan 1 Pc : 2 1/2 Ps : 5 Kr
digunakan untuk beton tidak bertulang seperti rabat keliling bangunan (tebal
7 cm), neut dibawah kusen dan lainnya.
5. Pelaksanaan Pekerjaan
o Penyetelan dan pemasangan besi tulangan. Semua tulangan harus
dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak dapat berubah dan bergeser
pada waktu adukan digetarkan. Penyetelan besi tulangan harus
diperhitungkan dengan tebal selimut beton terhadap ukuran yang
ditentukan.
o Pengecoran :
 Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting harus dicek terhadap
kelurusan, baik arah vertical maupun horizontal.
 Alat penggetar pada waktu pengecoran dapat digunakan bambu bulat
dan diselingi pengetukan bekisting secara perlahan-lahan.
 Pengadukan harus rata dan sama kentalnya setiap kali membuat
adukan yang mengeras tidak boleh dipakai.
 Pembongkaran bekisting baru diperbolehkan setelah beton mengalami
periode pengerasan sesuai dengan SK-sni t-15-1991/seijin Direksi.
 Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini, harus dibongkar dan
diperbaiaki atas biaya pemborong.
 Sebelum pengecoran dilakukan, sisi dalam papan bekisting harus bebas
dari segala macam kotoran dan harus tersiram dengan air sampai
merata.

13
3.PEKERJAAN BETON
 Lingkup Pekerjaan :
 Pekerjaan sloof
 Pekerjaan kolom
 Pekerjaan rink balok
 Pekerjaan lantai kerja
 Bahan yang digunakan
 Semen
 Agregat
 Air
 Bahan tambahan
 Baja tulangan
 Campuran beton
 Campuran beton yang digunakan adalah beton dengan kekuatan
karekteristik BO untuk pekerjaan beton tumbuk lantai kerja. Mutu
beton K-225 kg/cm2 digunakan untuk semua beton struktur bangunan
seperti tersebut pada ayat A diatas. Mutu beton K-175 kg/cm.2
digunakan untuk beton praktis sesuai yang tercantum dalarn gambar.
kckuatan karakteristik yang dimaksud adalah sesuai dengan
ketentuan Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971.
 Dalam menentukan campuran beton, terutama gradasi aggregat dan
kekentalannya yang perlu diperhatikan pula peruntukan beton
tersebut dan ukuran potongan beton yang akan dicor, agar beton
dapat dipadatkan dengan baik, dan tidak terjadi pemisahan aggregat.
 Beton juga harus diperhitungkan untuk tidak mengalarni
pengendapan selama pengangkutan dan pengecorannya. Beton yang
mudah mengendap tidak diperkenankan dipergunakan.
 Ukuran maksimum aggregat untuk beton struktur adalah 2 cm. Untuk
struktur dengan penampang tipis, ukuran aggregat maksimum yang
dipakai adalah 1 cm.
 Setelah Pernborong mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas
tentang campuran beton akan dipakai, serta bahan- bahan yang akan

14
digunakan dalam campuran beton tersebut. Pemborong harus tetap
menggunakan carnpuran serta bahan – bahan tadi selama pekerjaan
beton, kecuali apabila dilakukan trial mix yang baru dan mendapat
peresetujuan dari Konsultan Pengawas.

PASAL 9
DINDING

1. PEKERJAAN PASANGAN BATA RINGAN


1.1. Lingkup Pekerjaan
1.   Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantunya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
2.   Pekerjaan pasangan bata ringan ini meliputi dinding-dinding bangunan
pada ruang-ruang dan seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
1.2. Bahan-bahan
1.    Persyaratan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
a.   Bata ringan harus memenuhi standar SNI.
b.   Spesi untuk perekatan bata ringan harus memenuhi   standar SNI
atau sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat bata ringan. Dalam hal
ini spesi menggunakan semen instan MU-380.
c.   Air harus memenuhi PUBI - 1982 pasal 9
2.    Produk bata ringan yang digunakan adalah ex. Primacon berukuran
60x20x10 cm.
1.3. Alat-Alat Kerja
1.    Sendok semen
2.    Waterpas
3.    trowel bata ringan bergerigi 6x6mm
4.    electrical mixer
5.    palu karet
6.    gergaji utk bata ringan
1.4. Pelaksanaan

15
1.    Pastikan lokasi pemasangan bata ringan sudah sesuai
shopdrawing/gambar  rencana yang telah disetujui.
2.    Bersihkan dasar permukaan lokasi pemasangan bata ringan dari debu,
kotoran, minyak, setelah itu beri air pada lokasi tersebut
3.     Masukkan adukan kering MU-380 kedalam tempat adukan kemudian
campur dengan air 10-15 liter/40 kg MU-380. Kemudian aduk rata
campuran MU-380 dengan air tersebut.
4.    Sebelum pemasangan, bersihkan terlebih dahulu permukaan bata ringan
yang akan dipasang.
5.    Tuangkan adonan MU-380 pada tiap lapisan bata ringan setebal 3 mm
dengan roskam bergigi 6 mm yang telah dipersiapkan.
6.    Pemasangan bata ringan tersebut harus lurus dan rata, tahap pertama
setinggi 7 lapis dengan spesi dasar 3 cm dan diikuti dengan cor kolom
praktis. Setelah tahap pertama selesai biarkan pasangan bata ringan
tersebut mengering lebih kurang 3 jam. Setelah itu baru dilanjutkan
hingga tinggi yang ditentukan. Beri ring balk/balok gantung bila tinggi bata
ringan tersebut mencapai 2,4 – 2,5 meter.Pemberian angkur untuk
pasangan bata ringan ini umumnya dilakukan setiap 3-5 baris terpasang.
7.    Bidang dinding bata ringan yang luasnya lebih besar dari 12 m 2 harus
ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom dan balok praktis) dengan
ukuran 11 x 11 cm, dengan 4 buah tulangan pokok berdiameter 10
mm,  beugel  diameter  8 jarak 20 cm,  jarak  antara kolom maksimal 3,50
m.
8.    Pembuatan lubang pada pasangan bata ringan untuk perancah sama
sekali tidak diperkenankan.
9.    Bagian pasangan bata ringan  yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton
diameter 8 mm, Jarak 40 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik
pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan
bata minimal 30 cm, kecuali ditentukan lain. Pada pertemuan dengan
kolom utama digunakan adukan MU-830 (Perbaikan Permukaan Beton)
dengan pemakaian air sama jumlahnya dengan produk MU-380
sedangkan pada pertemuan dengan balok atau slab beton diberi media

16
penghantar yang flexible seperti styrofoam atau yang sejenis serta
Pengisi Celah (MU-880). Aplikasi MU-830 (Perbaikan Permukaan Beton)
& MU-880 (Pengisi Celah) berbarengan pada saat pemasangan
bataringan MU-380.
10. Pasangan bata ringan untuk dinding 1/2 (setengah) batu harus
menghasilkan dinding finish setebal 13-15 cm (nilai optimal [asangan bata
ringan MU) dan untuk dinding 1 (satu) batu finish adalah 25 cm.
Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
11. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat
kelalaiannya, maka Kontraktor harus mengganti tanpa biaya tambahan.
1.5. Pengujian Mutu Pekerjaan
1.   Kontraktor harus menguji semua pekerjaan menurut persyaratan teknis dari
pabrik pembuat/produsen atau menurut uraian di atas.
2.   Peralatan untuk pengujian disediakan oleh Kontraktor.
3.   Konsultan Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila hal ini
dianggap perlu.
4.   Apabila pengujian tidak dilakukan dengan baik atau kurang memuaskan
maka biaya pengujian (dan pengulangan pengujian) tersebut adalah
tanggung jawab Kontraktor.
2. PEKERJAAN PLESTERAN
Plesteran dilakukan setelah pasangan batu bata diperkirakan sudah kuat dengan
campuran yang ditentukan, Campuran yang digunakan pada pekerjaan plesteran
kali ini adalah 1 : 3 Sebelum pekerjaan berjalan, permukaan yang akan dipasang
harus bersih, kemudian permukaan dikasarkan agar spesi lebih sempurna daya
lekatnya. Plesteran harus benar-benar rata, halus dan pada pertemuan sudut
harus berisi tajam.
3.PEKERJAAN ACIAN
o Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah
ditetapkan
o Acuan/Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan
perkuatan, sehingga cukup kokoh dan menjamin tidak berubah bentuk dan
kedudukannya selama pengecoran dilakukan.

17
o Acuan harus rapat dan tidak bocor, permukaannya harus datar dan licin,
bebas dari kotoran - kotoran serbuk gergaji, potongan kayu tanah/Lumpur
dan sebagainya sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar
tanpa merusak permukaan beton.
o Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material besi,pasir,kerikil dan
semen kepada Direksi Lapangan, untuk mendapatkan persetujuan sebelum
pekerjaan dimulai. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Direksi Pelaksana,
akan dipakai sebagai standar / pedoman untuk memeriksa / menerima
material yang dikirim oleh kontraktor ke Site.
o Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan pada tempat penyimpanan
yang aman, sehingga mutu bahan dan mutu pekerjaan dapat terjamin sesuai
persyaratan.
o Kawat pengikat besi beton / rangka adalah dari baja lunak- dan tidak sepuh
seng, diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat
pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat – syarat yang ditentukan
dalam NI - 2 (PBI tahun 1971 ).
o Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, sehingga tidak terjadi
penguapan cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya
hujan, harus diperhatikan.
o Beton dibasahi paling sedikit selama sepuluh hari setelah pengecoran.
4.PEKERJAAN RANGKA BESI STALL
Pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tertera pada
gambar kerja, pekerjaan yang dilaksanakan meliputi :
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan besi stall, Pemborong wajib meneliti dan
mengukur kembali ketinggian peil lantai dan kemiringannya, sesuai gambar
rencana.
- Diperuntukan dipasang sebagai kolom
- Besi stall berukuran 100x100mm
Cara Pengerjaan :
- Semua pasangan / penyambungan besi/pipa dengan menggunakan metode
pengelasan.

18
- Sebelum melakukan pengelasan, kedua permukaan harus rata dan
menempel satu sama lain sehingga diperoleh hasil pengelasan yang rapi
dan kuat
- Untuk mendapatkan hasil yang lebih kuat permukaan yang akan dilas harus
bersih dari kotoran dan di gerinda berbentuk huruf "V"
- Pengelasan menggunakan elektoda/pakan las yang sesuai dengan media
yang akan dilas yang sudah disyaratkan /direkomendasikan dari pabrik
- Pada waktu pengelasan kedua bidang harus lurus tidak boleh ngeplen
sehingga kerja lebih rapi
- Setelah melakukan pengelasan/hasil las harus dibersihkan dengan
menggunakan gerinda sehingga hasil kerja lebih bagus dan rapi
- Bahan yang digunakan adalah bahan baru, maksudnya tidak boleh
menggunakan pipa/besi bekas.
- Pemasangan Kawat Ram harus rapi dan kuat sehingga bangunan tersebut
bisa terlihat bagus dan tahan lama.
- Pada waktu pengelasan diatas/lebih dari 3 meter harus menggunakan
sabuk pengaman
- Setelah proses pengelasan selesai, semua permukaan harus dibersihkan
dan diberi corosi protection/meni agar tidak cepat rusak

19
PASAL 10
PEKERJAAN PENGECATAN

1. Bahan.
o Pengertian cat disini meliputi cat dasar, cat perantara dan cat akhir.
o Cat harus masih berada dalam kaleng, dimana tertera nama pembuatnya,
petunjuk pemakaian, formula, warna, nomor seri dan tanggal pembuatan.
o Mutu cat
- Cat setara VINILEX digunakan pada dinding anti jamur.
2. Macam Pekerjaan.
- Mengecat dengan cat tembok pada semua bidang dinding exterior dan interior
seperti dinyatakan dalam gambar.
- Cara Pelaksanaan (Masing - masing jenis cat digunakan referensi dari masing -
masing pabrik).

PASAL 11
PEKERJAAN LANTAI

1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan lantai, Pemborong wajib meneliti dan


mengukur kembali ketinggian peil lantai dan kemiringannya, sesuai gambar
rencana.
2. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi hal - hal yang mengenai bahan dan pemasangan dengan
kualitas yang baik. Pelaksanaan pemasangan harus benar - benar mengikuti
garis - garis, bentuk - bentuk sesuai persyaratan.
3. Bahan - bahan
Bahan harus baru, yang terpilih sesuai persyaratan dalam SNI. pada lantai
Lantai menggunakan :
 beton coran / rabat beton.
 Granito tile essenza 60x60 cm

20
PASAL 12
PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Pekerjaan Rangka Kusen :
PEK.KUSEN PINTU DAN JENDELA
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1. Ukuran kusen adalah ukuran jadi seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
2.2. Rangka Kusen alumunium
Alumunium Silver Anodise 4” lengkap acesories sekualitas Alexindo.
Referensi bahan sesuai dengan SII,mutu kelas A untuk keawetan dan
kekuatan material.
2.3. Mutu dan kualitas bahan yang dipakai sesuai persyaratan seperti diuraikan
butir berikut ini.Semua bahan yang dipakai harus kuat, lurus, tidak mudah
bengkok , tanpa cacat Ukuran bahan adalah ukuran jadi seperti tercantum
dalam Gambar Kerja.
2.4. Bahan & Alat Bantu.
Bahan yang dipakai adalah tipe A dengan referensi SII .
Bahan perekat adalah lem silent untuk karet, produk kualitas baik atau
setaraf Fox.Semua pengikat berupa paku, sekrup, baut, dynabolt, kawat
dan lain-lain harus digalvanisasi.
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan untuk :
 Mempelajari bentuk, pola penempatan, cara pemasangan dan detail
sesuai Gambar Kerja agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan
yang mengakibatkan pembongkaran.
 Pelaksanaan sambungan seperti pemasangan klos, baut, plat
penggantung, angker, dynabolt, sekrup, paku & lem perekat harus rapi
dan sempurna serta tidak diperkenankan mengotori bidang-bidang
tampak.
 Khusus untuk bahan sambungan/pengikat dari besi seperti angker,
sengkang, pelat dan sebagainya; sebelum terpasang harus sudah

21
diberi lapisan anti karat yang memenuhi persyaratan dalam Pasal
Pekerjaan Pengecatan di buku ini.
 Khusus pada permukaan bidang tampak/exposed tidak diperkenankan
pemasangan paku tetapi harus disekrup atau cara lain yang disetujui
Direksi/Konsultan Pengawas.
 Apabila pada sistem perkuatan yang tertera dalam gambar dianggap
kurang kuat oleh Kontraktor, maka menjadi kewajiban dan
tanggungan Kontraktor untuk menambahkannya setelah disetujui
Konsultan Pengawas.

PASAL 13
PEKERJAAN ATAP DAN PENUTUP

1.PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN


Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan
pemasanganstruktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi
lapisan anti karat.
Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi:
1. Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi
2. Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen (Fabrikasi),
3. Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek
4. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan
untukpelaksanaan pekerjaan
5. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur
rangkakuda-kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang,
ikatanangin dan bracing (ikatan pengaku)
6. Pemasangan jurai dalam (valley gutter)
2.PEKERJAAN PENUTUP ATAP GENTENG METAL
 Lingkup Pekerjaan :
 Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan penutup
atap dan pelindung panas sesuai dengan yang disebutkan dalam gambar

22
atau petunjuk Tim Pengawas. Bahan penutup atap harus mendapat surat
garansi dari pabriknya. Semua yang berpenutup atap, bawahnya diberi
insulasi dari Air-Cell Insulbreak 40F ex. Solartex
 Bahan Penutup Atap Meta
 Metal deck ex. Rainbow RMD 680 0.4 Galvanis Color
 Diproduksi, diperlakukan/digudangkan dengan cara khusus sesuai
ketentuan pabrik.
 Pemasangan harus dengan petunjuk dan rekomendasi dari pabrik.
 Sebelum dipasang atap metal, diatas reng di beri insulasi dari Air-Cell
Insulbreak 40F ex. Solartex.
 Pemasangan atap metal harus dilaksanakan oleh ahli sesuai dengan
petunjuk dan rekomendasi dari pabrik.
 Spesifikasi lain sesuai spesifikasi teknis dari pabrik pembuat.
2. PEKERJAAN PENUTUP ATAP PLASTIK UV
Pemasangan Plastik Ultra Violet ini di optimalkan pada bagian atapnya, plastik yang
digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang telah disetujui oleh Direksi. Cara
pemasanganya dengan model melintang dengan sambungan dilipat rapi dan kuat.
Untuk masing-masing sambungan, plastik dijepit pada pipa rangka atap dengan
menggunakan plat besi setrip. Pada bagian dinding Plastik UV dipasang pada
bagian bawah dan di atasnya incect net yang di pasang rapi menempel pada kawat
kasa dengan ketinggian sesuai dengan gambar kerja.Penyambungan Platik UV dan
Insect Net harus rapi dan kuat, termasuk pada bagian tepi harus dijahit rapi dan
kuat. Pintu yang dibuat pada bangunan screen house ini harus dibuat serapat
mungkin sehingga hama, serangga tidak dapat masuk kedalam green house.

3.PEKERJAAN TALANG/JURAI
Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap yang membentuk
sudut tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus manggunakan talang dalam
(Valley Gutter) untuk mengalirkan air hujan. Ketebalan material jurai dalam minimal
0,45 mm dengan detail profil seperti gambar dibawah
4.PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

23
o Lingkup Pekerjaan Meliputi penyediaan bahan langit-langit gypsum board dan
konstruksi penggantungannnya, penyiapan tempat serta pemasangan pada
tempat-tempatyang tercantum pada gambar untuk itu.
o Rangka Langit-langit Rangka langit-langit dibuat dari batang besi furing ukuran
3.5cm x 1.5cm tebal = 0.5 mm bahan terbuat dari zincaluminume.
o Pemasangan Lembaran Gypsum Board
Bahan penutup langit-langit gypsum board yang digunakan adalah
gypsumboard tebal 9 mm atau ukuran lain, sesuai dengan gambar untuk
itu.
Gybsum board yang digunakan merk : ex Jayaboard atau setara

PASAL 14
PEKERJAAN SANITAIR

1. PEKERJAAN WASTAFEL
o Wastafel yang digunakan adalah merk AMERICAN STANDARD ex dalam
negeri atau setara lengkap dengan segala accessoriesnya seperti
tercantum dalam brosurnya. Type-type yang dipakai dapat dilihat pada
skedul sanitair terlampir.
o Wastafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi
baik tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan
telah disetujui oleh Konsultan Management Konstruksi.
o Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk
itu serta petunjuk-petunjuk dari produksennya dalama brosur. Pemasangan
harus baik, rapi, waterpass dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda
dan penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran-
kebocoran.
2.PEKERJAAN KRAN AIR
o Semua keran yang dipakai, kecuali kran dinding adalah merk
AMERICAN STANDARD dengan chromed finish. Ukuran disesuaikan
keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat
sanitair. Keran-keran tembok dipakai yang berleher panjang dan

24
mempunyaai ring dudukan yang harus dipasang menempel pada dinding
type T.23 B 13 V 7 (N). Keran-keran yang dipasang dihalaman harus
mempunyai ulir sink di ruang saji dan dapat disambung dengan pipa leher
angsa (extention). Keran untuk sink di ruang saji type T. 30 AR 13 V 7 (N).
o Stop keran yang dapat digunakan merk Kitazawa bahan kuningan
dengan putaran berwarna hijau, diameter dan penempatan sesuai gambar
untuk itu.
o Keran-keran harus dipasang pada pipaa air bersih dengan kuat, siku,
penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.
3.PEKERJAAN MENARA TORN AIR
Sebelum hendak memasang toren atau tangki air , ada beberapa hal penting yang
harus diperhatikan yaitu :
1. Tempat untuk peletakkan tangki :
 Tower yang terbuat dari kerangka besi (tidak mempunyai celah pada alas
dudukan tangki).
 Tower yang terbuat dari beton bertulang
 Dak dari beton bertulang
 Lantai dasar dibuat dari beton bertulang atau pasangan batu bata
2. Pondasi untuk alas tangki ini harus bersih, datar, rapat dan rata (usahakan
diatur dengan waterpass)

3. Tempat yang dipakai untuk membuat pondasi harus dalam kondisi yang padat
dan stabil
4. Lebar pondasi sebaiknya lebih besar dibandingkan dengan diameter tangki
5. Usahakan untuk tidak menempatkan toren air di atas instalasi pipa atau kabel
tertimbun (untuk memudahkan jika suatu saat pipa atau kabel tersebut akan
diservis atau perawatan secara rutin)
6. Tempat yang akan Anda pasangi toren harus terbebas dari lalu lintas atau
mobilitas sehingga seluruh peralatan yang berhubungan dengan tangki
nantinya akan aman dari gangguan.
7. Jangan samapi memasang toren air di atas struktur bawah tanah seperti
gudang, saluran limbah, dan lainnya

25
8. Pilihlah toren air yang berkuaitas dan ketahanan tinggi sehingga akan terhindar
dari segala resiko seperti pecah atau rusak.
4.PEKERJAAN SUMUR BOR
 Penentuan titik pemboran sumur dalam mengacu pada hasil survei geolistrik
 Pembuatan sumur dalam harus dimulai dengan pembuatan sumur uji/eksplorasi
untuk menentukan kuantitas, kualitas dan kontinuitas air sesuai
yangdirencanakan;
 Apabila butir c terpenuhi maka dapat dilanjutkan dengan pembuatan sumur
produksi;
 Apabila butir c tidak terpenuhi maka pembuatan sumur produksi tidak dapat
dilanjutkan dan harus mencari titik pemboran yang lain berdasarkan hasil
surveigeolistrik;
 Kuantitas tanah yang dapat diambil harus aman, sehingga dapat dimanfaatkan
secara berkesinambungan, apabila memungkinkan masih dapat
dikembangkanlagi;
 Kualitas air tanah dalam harus memenuhi kualitas air baku untuk air minum;
 Evaluasi potensi air tanah dalam harus mengikuti ketentuan yang berlaku;
 Persyaratan yang harus dipenuhi:
- Debit tidak melebihi kapasitas pompa yang sesuai dengan diameter
sumur;
- Pumping Water Level tidak lebih rendah dengan rata-rata permukaan air
laut untuk akuifer di daerah pantai;
- Kecepatan masuk air ke saringan tidak lebih dari 3 cm/detik atau sesuai
persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik;
- Permukaan air dinamis pemompaan tidak akan melebihi posisi bagian
atas

PASAL 15
PASAL 12. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1.PEKERJAAN TITIK INSTALASI PENERANGAN

26
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi peraturan
PUIL 2000/LMK. Semua kabel/ kawat harus baru dan harus jelas ditandai dengan
ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya.
Semua kawat dengan panampang 6 mm² keatas haruslah terbuat secara disiplin
(stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil
2,5 mm² kecuali untuk pemakaian remote control.
Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type :
 Untuk instalasi penerangan adalah NYM/NYA dengan conduit High Impact
PVC
 Untuk kabel distribusi NYY, NYFGbY dan penerangan taman dengan
menggunakan kabel NYFGbY.
Semua kabel NYY yang ditanam didalam perkerasan (tembok, jalan, beton, dll)
harus berada di dalam conduit Galvanis yang disesuaikan dengan ukurannya.
2.PEKERJAAN SAKLAR
 Saklar harus dari tipe untuk pasangan rata dinding, tipe rocker, dengan rating
250 Volt, 10 ampere dari tipe single gang, double gangs atau multiple gangs
(grid switches), saklar hotel single gang atau double gangs dipasang dengan
ketinggian 1,20 m atau ditentukan lain.
 Saklar harus dipasang pada box dan khusus ruang pemeliharaan harus
digunakan type Explosion Proof, Class IP - 65.
3.PEKERJAAN STOP KONTAK
• Stop kontak dinding yangdipakai adalah stop kontak satu phasa, Rating 250
Volt, 16 Ampere, untuk pemasangan di dinding.
• Stop kontak 1 (satu) phasa dilengkapi dengan saklar dan pilot lamp untuk
pemasangan rata dengan dinding dengan rating 250 volt, 16 Ampere.
• Bahan dari Cover Plate.
• Stop kontak yang dipakai adalah stop kontak satu phasa untuk pemasangan
rata dinding dengan ketinggian 30 cm / 80 cm di atas lantai dan harus
mempunyai terminal phasa, netral dan pentanahan. Harus di pasang mengikuti
item e.

PASAL 16
PEKERJAAN HIDROPONIK

27
1.PEKERJAAN MEJA TANAMAN
- Besi galvanis 4x4
- Roda kawat
- Kawat loket
- Panjang 4 meter
- Lebar 1,2 meter
- Tinggi 70 cm

2.PEMASANGAN OTOMATIS DRAINASE SYSTEM


Fungsi :
• Mengatur waktu Penyiraman Lima waktu sehari dengan setting waktu 24 jam
dan kalender ( jam,hari,bulan )
• Tiap titik Penyiraman mampu menyirami 30 ML/Menit atau 2 Liter/Jam Secara
Otomatis.
Alat :
• Alat kontrol irigasi ( Ex : Rainbird)
Spesifikasi :
- Station Timing : 0 to 199 min
- Seasonal Adjust : -90% to +100%
- Independent schedule per zone
- 6 start time per zone
- Program day cycles costum day of the week, odd, even & cycling dates
- Manual single zone
- Manual all zone
- Input required 120VAC +/- 10% 60Hz
- Output 24VAC 650MA
- Power Backup 2xAAA Batteries
- Dimention : Width 16,9cm x height 15cm x Depth 3,9 cm.
• Selenoid ( Setara rainbird & Netafim )
• Disc filter ( Setara azud & Rainbird )
• Pipa Lope 16mm ( Setara Netafim & Rainbird )
• Pipa Lope 5mm ( Setara Netafim & Rainbird)

28
• Driper pressure compenstating ( netafim & Rivulis )
• Arrow stick ( setara netafim & Rifulis )
• Pompa centripugal ( setara grundros & DAB )
• Panel Listrik
• Tanki air 500 Liter

3.PEKERJAAN PEMASANGAN OTOMATIS GROW SYSTEM

Fungsi :
• Monitoring indikator PIT,EC,Suhu,CO2,RH,Cahaya didalam greenhouse
Terkoneksi ke layar PC Komputer dan Smartphone.
• Mengatur suhu secara otomatis , jika suhu tinggi kontrol system akan
memerintahkan BIG FAN , AC , WED PED , ( COOLING PAD ) Menyala dan
suhu akan turun.
• Mengatur kelembaban kontrol system akan memerintahkan circulation fan dan
cooling pad menyala.
• Intensitas cahaya , kontrol system akan memerintahkan shading menyala.
• PH,EC, kontrol system mampu mengatur naik/turun PH dan EC .
Alat :
• Grow system LCD Tuch screen ( ex : agrowtek )
Spesifikasi :
- Lighting Timers (each with secondary delay timer)
- Light-Flip Control for Flip Box Operation
- Day/Night Zones/Outputs
- Cooling/Heating/Limit Thermostats
- Humdify/Dehumidify Humdistats
- 24-Hour Timers
- Standard Cycle-Timers
- 24-Hour Scheduled Cycle Timers
- Off-Delay Timers
- Re-start Delay Timers
- 24-Hour Cancel Timers
- CO2 Injection & Ventilation Controls w/Boost Timer

29
- VSC vent/shade/curtain proportional motor controls
- Low-voltage 24VDC operation
- (12) 24VDC Programmable Outputs (expandable up to 20)
- (4) 24VDC Programmable Switch/Digital Sensor Inputs
- (8) Programmable Analog Sensor Channels (expandable up to
16)
- Dual/Triple Zone Control
- Powder-coated sheet metal enclosure (Wisconsin)
- Industrial components for long life/reliability (USA)
- Designed & manufactured in the U.S.A.!
- 60W 24VDC UL Class II Power Supply 110-240VAC

• AC ( ex : toshiba )
• Big fan ( ex : new star )
• Circulator fan ( ex new star )
• Wifi
• PC komputer
• Wed pad panel
• Sensor , suhu udara , CO2 , RH Cahaya.

4.PEMASANGAN MDX NUTRIENT, PH, ORP DOSING PANEL


Fungsi :
- Mengatur naik/turun PH dan EC pupuk yang akan di distribusikan ke dalam
tanki air 500 liter otomatis drainase system.
Alat :
- Dossing pump ( ex : agrowtek )
- Data logger ( ex : agrowtek )
- Tanki pupuk 25 unit
- Pupuk asam dan pupuk basa
- Sensor PH dan EC
- Panel rangkaian

5.PEKERJAAN FOGGER SYSTEM

30
Fungsi :
Melakukan penyiraman air
Alat :
• Pompa centripugal 1 kw ( ex : grounfos )
• Fogger 4 way ( ex : netafim )
• Disc ritter ( ex : azud )
• Pipa PVC ( ex : wavin )

PASAL 17
PERATURAN PENUTUP

1. Harus diperhatikan betul oleh pemborong segala pekerjaan angkutan bahan -


bahan, puing - puing bekas pekerjaan dan pembersihan setelah bangunan
selesai.
2. Segala peraturan yang tercantum dalam bestek ini dan gambar-gambar serta
risalah Aanwijzing merupakan lampiran dari Kontrak yang tidak dapat dipisahkan
dan merupakan satu kesatuan, untuk hal ini pemborong dianggap mengerti.
3. Pemborong diharuskan mengikuti peraturan dari Departemen Tenaga Kerja untuk
mengatur upah para buruhnya.
4. Lampiran Bill Off Quantity yang diberikan ini hanya perkiraan saja.
Pemborong harus tetap menghitung sendiri apabila dalam perhitungan
Perencanaan Bill Of Quantity dirasa kurang, maka pemborong boleh merubah
volume yang diberikan menambah atau mengurangi yang mengikat adalah
Gambar dan Bestek.
5. Peraturan ini sebagai pedoman dari pelaksanaan pembangunan dan sebagai
landasan Kontrak. Dengan sendirinya hasilnya akan tergantung pada
pelaksanaannya.

31

Anda mungkin juga menyukai