RIWAYAT PEKERJAAN
Satker Irigasi dan Rawa Kemen PUPR 2003
NURUL HIDAYATI Balai Wilayah Sungai Sumatera I , Dit. SDA, 2007
Pembina Jasa Konstruksi Ahli Muda Balai Jasa Konstruksi Wilayah I B. Aceh, Dit Bina
Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh Konstruksi 2020
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
OUTLINE
01 02 03
POKOK KEBIJAKAN UMUM KEBIJAKAN UMUM
PENGATURAN PENYELENGGARAAN PENGADAAN BARANG/JASA
JASA KONSTRUKSI PEMERINTAH
UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Jo UU Perpres No. 16 Tahun 2018 Jo Perpres No. 12 Tahun
No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja 2021 tentang Perubahan Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
PP No. 22 Tahun 2020 Jo PP No. 14 Tahun 2021
tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Perpres Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pengadaan
Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Barang/Jasa Pemerintah untuk Percepatan
– Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan
Konstruksi Provinsi Papua Barat
Permen PUPR No. 14 Tahun 2020 tentang Standar Peraturan LKPP turunan dari Perpres 16/2018 Jo
dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Perpres 12/2021 antara lain:
Penyedia, tertanggal 15 Mei 2020 - PerLKPP 13/2018 → PBJ dlm Keadaan Darurat
- PerLKPP 2/2021 → Pedoman Sayembara/Kontes
- PerLKPP 3/2021 → Pedoman Swakelola
Peraturan Menteri turunan dari PP 22/2020 Jo PP - PerLKPP 4/2021 → Pembinaan Pelaku Usaha PBJ
14/2021 antara lain: - PerLKPP 5/2021 → Pedoman PBJ yg Dikecualikan
- Permen PUPR 7/2021 → Sumber Daya MPK - PerLKPP 7/2021 → SDM PBJ
- PerLKPP 9/2021 → Katalog Elektonik dlm PBJ
- Permen PUPR 8/2021 → Penilai Ahli, Keg. B.
- PerLKPP 10/2021 → UKPBJ
- Permen PUPR 9/2021 → Pedoman KB
- PerLKPP 11/2021 → Perencanaan PBJ
- Permen PUPR 10/2021 → Pedoman SMKK - PerLKPP 12/2021 → PBJ Melalui Penyedia
- Permen PUPR 11/2021 → Juknis Dewan Sengketa - PerLKPP 1/2022 → Pedoman PBJ Internasional 5
Pokok
pengaturan 01
PENGATURAN INTERNAL TERKAIT PBJ DI KEMENTERIAN PUPR
8
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGADAAN BARANG/JASA
11
JENIS USAHA JASA KONSTRUKSI
JASA PEKERJAAN
PEKERJAAN
KONSULTANSI KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
KONSTRUKSI TERINTEGRASI
• pengkajian, • pembangunan, • rancang bangun, dan
• perencanaan, • pengoperasian, • Perekayasaan,
• perancangan, • pemeliharaan, pengadaan, dan
• pengawasan, dan • pembongkaran, dan pembangunan (EPC)
• Manajemen • pembangunan kembali
penyelenggaraan suatu bangunan
konstruksi
12
STURUKTUR USAHA JASA KONSTRUKSI
“
dari keuangan negara diatur dengan
PERATURAN PRESIDEN
27 14
Kebijakan Umum
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah 02
DEFINISI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
16
TUJUAN PENGADAAN BARANG/JASA
Menghasilkan barang/jasa
1 yang tepat dari uang yang
dibelanjakan, diukur dari 4 Meningkatkan peran
pelaku usaha nasional 7 Mendorong
pemerataan ekonomi
aspek kualitas, jumlah,
waktu, biaya, lokasi &
penyedia
2 5
Mendukung pelaksanaan
8
Meningkatkan Mendorong pengadaan
penggunaan produk penelitian & pemanfaatan berkelanjutan
dalam negeri Barang/ jasa hasil penelitian
Meningkatkan
3
Meningkatkan peran
serta UMKM 6 keikutsertaan industri
kreatif
17
PRINSIP PENGADAAN BARANG/JASA
EFISIEN BERSAING
menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk berarti Pengadaan Barang/Jasa harus
mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas sesuai dilakukan melalui persaingan yang sehat
yang direncanakan. diantara sebanyak mungkin Penyedia
EFEKTIF
sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah
ditetapkan serta memberikan manfaat yang ADIL
memberikan perlakuan yang sama bagi
sebesar-besarnya. semua calon Penyedia Barang/Jasa dan
tidak mengarah untuk memberi keuntungan
kepada pihak tertentu
TRANSPARAN
semua ketentuan & informasi mengenai Pengadaan
Barang/Jasa bersifat jelas & dapat diketahui secara
luas oleh Penyedia Barang/Jasa yang berminat.
AKUNTABEL
harus sesuai dengan aturan & ketentuan yang
TERBUKA terkait dengan Pengadaan Barang/ Jasa
berarti Pengadaan Barang/ Jasa dapat diikuti oleh sehingga dapat dipertanggungjawabkan
semua Penyedia Barang/ Jasa yang memenuhi
persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan
dan prosedur yang jelas
18
ETIKA PENGADAAN BARANG/JASA
Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa Bekerja secara profesional, mandiri, dan menjaga
tanggung jawab untuk mencapai sasaran, kelancaran, kerahasiaan informasi yang menurut sifatnya harus
dan ketepatan tujuan pengadaan barang/jasa dirahasiakan untuk mencegah penyimpangan
Pengadaan Barang/Jasa;
Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun Menerima dan bertanggung jawab atas segala
keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan
tidak langsung yang berakibat persaingan usaha tertulis pihak yang terkait
tidak sehat
19
PELAKU PENGADAAN BARANG/JASA
20
TUGAS DAN KEWENANGAN PENGGUNA ANGGARAN (PA)
22
TUGAS DAN KEWENANGAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) 1
PPK adalah Pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan
tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara/anggaran belanja daerah.
Tugas PPK
a. menyusun perencanaan pengadaan j. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh
b. melaksanakan konsolidasi PBJ dokumenpelaksanaan kegiatan
c. menetapkan spesifikasi teknis/KAK k. melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian
kegiatan kepada PA/KPA
d. menetapkan rancangan kontrak
l. menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan
e. menetapkan HPS kegiatan kepada PA/KPA dengan Berita Acara
f. menetapkan besaran uang muka yang akan Penyerahan
dibayarkan ke Penyedia m. menilai kinerja Penyedia
g. mengusulkan perubahan jadwal kegiatan n. menetapkan tim pendukung
h. melaksanakan E-Purchasing untuk nilai paling o. menetapkan tim atau tenaga ahli
sedikit diatas Rp. 200 juta
p. menetapkan Surat Penunjukan Penyedia
i. mengendalikan kontrak Barang/Jasa
23
TUGAS DAN KEWENANGAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) 2
mengadakan dan
melakukan tindakan menetapkan
yang perjanjian dengan
PA/KPA mengakibatkan pihak lain dalam PPK
pengeluaran batas anggaran
anggaran belanja belanja yang telah
ditetapkan.
24
TUGAS DAN KEWENANGAN PEJABAT PENGADAAN
25
TUGAS DAN KEWENANGAN POKJA PEMILIHAN
Kelompok Kerja Pemilihan yang selanjutnya disebut Pokja Pemilihan adalah sumber daya
manusia yang ditetapkan oleh pimpinan UKPBJ untuk mengelola pemilihan Penyedia.
27
TUGAS DAN KEWENANGAN PENYELENGGARA SWAKELOLA
28
TUGAS DAN KEWENANGAN PENYEDIA
Pelaku usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang
berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara RI, baik
sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan
usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
30
TRANSFORMASI PENGADAAN BARANG/JASA
Kondisi Sebelum:
TRANSFORMASI
Kondisi Eksisting:
“dilakukan oleh
Satuan Kerja dan Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan
Unor Induk”
Pasal 1 Perpres 16 Tahun 2018 tentang PBJ Pemerintah DIBENTUK melalui Keputusan Menteri PUPR
Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disingkat Nomor 1620/KPTS/M/2021 (mencabut Kepmen
UKPBJ adalah unit kerja di Kementerian/Lembaga/Pemerintah 1355/KPTS/M/2020) tentang Pembentukan UKPBJ
Daerah yang menjadi pusat keunggulan Pengadaan dan UPTPBJ Kementerian PUPR
Barang/Jasa.
DIREKTORAT PENGADAAN
Pasal 75 Perpres 16 Tahun 2018 tentang PBJ Pemerintah UKPBJ JASA KONSTRUKSI, DITJEN
BINA KONSTRUKSI
Menteri/kepala lembaga/kepala daerah membentuk UKPBJ
memiliki tugas menyelenggarakan dukungan pengadaan 34 BALAI PELAKSANA
barang/jasa pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah UPTPBJ PEMILIHAN JASA
KONSTRUKSI (BP2JK)
Daerah.
32
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Kepala LPSE:
Direktur Pengadaan Jasa Konstruksi, Direktorat
Jenderal Bina Konstruksi merangkap sebagai
Kepala UKPBJ
33
TUGAS UKPBJ, UPTPBJ & TPBJK
1 TUGAS UKPBJ
melaksanakan koordinasi PBJ pada
unitnya serta seluruh UPTPBJ dan
TPBJK
34
PENEMPATAN TPBJK
UPTPBJ
TPBJK
(BP2JK)
TIM PENELITI TIM PENELITI
TIM PENELITI TIM PENELITI
36
STRUKTUR ORGANISASI UPTPBJ & TPBJK
37
PENGADAAN KHUSUS
Pengadaan Barang/Jasa
yang Dikecualikan
38
TERIMA KASIH