Anda di halaman 1dari 38

RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI,

KAWASAN EKONOMI KHUSUS, DAN INDUSTRI BESAR


LAINNYA DI PROVINSI KALBAR PERIODE 2018-2023

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI KALBAR

Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Perumusan Kebutuhan energi Listrik


Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2019-2023
Pontianak, 6 September 2018
DAFTAR ISI

I. VISI dan MISI GUBERNUR


II. Rencana Pembangunan Industri Provinsi
III. Perwilayahan Industri
Pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan
Industri (WPPI) , Pengembangan Kawasan
Peruntukan Industri (KPI), Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK), Pengembangan Kawasan Industri (KI),
Pengembangan Sentra IKM
III. Rencana Kebutuhan Energi Listrik Kawasan

2
DAFTAR ISI

I. VISI dan MISI GUBERNUR KALBAR

3
Visi 2018 – 2023
“ Terwujudnya Kesejahteraan
Masyarakat Kalimantan Barat
melalui Percepatan
Pembangunan Infrastruktur
dan Perbaikan Tata Kelola
Pemerintahan”
MISI 7. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan
Memperkuat Struktur Ekonomi
(dengan basis Hilirisasi Perkebunan dan
Pertambangan)

Terkait langsung dengan urusan Industri dan


Perdagangan
DAFTAR ISI

II. RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI


PROVINSI KALIMANTAN BARAT

5
Perspektif Kebijakan Daerah Terkait Pengembangan
Industri
1. Industri Pengolahan Kelapa Sawit
2. Industri Pengolahan Karet
3. Industri Pengolahan Kelapa
4. Industri Pengolahan Bauksit
Industri 5. Industri Pengolahan Kayu
Rencana Unggulan 6. Industri Pengolahan Hasil Tanaman
Pembangunan Kalimantan Pangan
Industri Barat 7. Industri Pengolahan Hasil Laut dan
Provinsi Perikanan
(RPIP)
Kalimantan 1. Strategi Perwilayahan Industri : WPPI; KPI; KI; dan SIKIM,
Barat 2. Pengembangan Sumber Daya Industri :
2017 – 2037  Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri,
 Pemanfaatan, Penyediaan, dan Penyaluran Sumber Daya
Alam,
 Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Industri,
 Pengembangan dan Pemanfaatan Kreativitas dan
Teknologi,
 Penyediaan Sumber Pembiayaan.
PERDA 3. Pengembangan Sarana dan Prasarana Industri :
NO 1 THN 2017  Standarisasi Industri
 Infrastruktur Industri
 Sistim Informasi Industri
Rencana Pembangunan Industri Unggulan
Provinsi Kalimantan Barat
NO
INDUSTRI JENIS INDUSTRI
UNGGULAN 2017-2022 2022-2027 2027-2037

1. Industri 1. Industri compound/ 1. Industri compound/ 1. Industri compound/


crumb rubber crumb rubber crumb rubber
Pengola
2. Industri pembuatan 2. Industri pembuatan 2. Industri pembuatan
han Lateks Pekat Lateks Pekat Lateks Pekat
Karet 3. Industri Lateks Pekat 3. Industri Lateks Pekat 3. Industri Lateks Pekat
menjadi barang-barang menjadi barang-barang menjadi barang-barang
keperluan rumah tangga keperluan rumah tangga keperluan rumah tangga
4. Industri barang dari 4. Industri barang dari 4. Industri barang dari
karet lainnya karet lainnya karet lainnya
5. Industri kayu karet 5. Industri kayu karet 5. Industri kayu karet
(board/ furniture). (board/ furniture). (board/ furniture).
6. Industri pengolahan 6. Industri pengolahan
kompond menjadi kompond menjadi barang
barang keperluan rumah keperluan rumah tangga
tangga 7. Industri pengolahan
7. Industri pengolahan kompond menjadi
kompond menjadi komponen otomotif
komponen otomotif 8. Industri Lateks Pekat
8. Industri Lateks Pekat menjadi alat-alat
menjadi alat-alat kesehatan
kesehatan 9. Industri Ban (Pabrik
Ban)
2017-2022 2022-2027 INDUSTRI OLEOFOOD
2027-2037
2 Industri
INDUSTRI OLEOFOOD
Pengola
han Minyak Nabati Kasar (CPO, Specialty fats (coco butter Specialty fats aditif/penolong
Sawit PKO, CNO), Olein, Stearing, substitute, shortening, pengolahan pangan
Gliserol, Palm Fatty Acid margarin), Tocopherol,
Distillate (PFAD), Margarin, Betacarotene, asam organik,
Shortening dan alkohol dari limbah
industri sawit, arang aktif,
serat nabati
INDUSTRI OLEOKIMIA
Fatty acids, Fatty Fatty acids, Fatty alcohols, Fatty acids, Fatty alcohols,
alcohols, Methyl ester Fatty amine, Methyl esters,
Bioplastics (PHB, PHV,
Fatty amine, Methyls
sulfonat (biosurfactant),
polylactate) berbasis limbah esters, dan polymers
Biolubricant (rolling PKS, arang aktif, dan serat turunan minyak sawit
oils), Gliserin base nabati
chemicals
INDUSTRI KEMURGI
Biodisel ( fatty acid, Biodisel, bioethanol, bioavtur Biodisel, bioethanol, bioavtur (bio
Methyl Ester/FAME), (bio jet fuel) Bio gas dari jet fuel) Nano-cellulose derivatives,
POME, Biomaterial untuk bio-based fiber& polymers(carbon
Bioavtur ( bio jet fuel)
peralatan medis, aromatic fiber, vicous), new generation of
building blocks berbasis biobasedcomposit,
lignin untuk sintesis Secondary biofuel(bioetanol,
obat/farmasi, Bioetanol Bioetanol(berbahan baku
berbahan baku lignoselulosa lignoselulosa),
dan limbah biomasa secondary biofuel(biomass
pyrolysis-gasification
2017-2022 2022-2027 2027-2037
3 Industri 1. Industri Minyak 1. Industri Minyak 1. Industri
. Pengola Goreng Kelapa; Goreng Kelapa; Minyak Goreng
han 2. Industri VCO; 2. Industri VCO; Kelapa;
Kelapa 3. Tepung Kelapa 3. Tepung Kelapa 2. Industri VCO;
Kering; Kering; 3. Tepung Kelapa
4. Santan Dalam 4. Santan Dalam Kering;
Kemasan; Kemasan; 4. Santan Dalam
5. Natadecoco 5. Natadecoco Kemasan;
6. Industri arang/ 6. Industri arang/ 5. Natadecoco
karbon aktif; karbon aktif; 6. Industri
7. Industri sabut 7. Industri sabut arang/ karbon
kelapa (Sabut kelapa (Sabut aktif;
kelapa berkaret/ kelapa berkaret/ 7. Industri sabut
Sabutret untuk Sabutret untuk kelapa (Sabut
Jok mobil/ Jok mobil/ kursi; kelapa berkaret/
kursi; kasur; kasur; bantal, dll. Sabutret untuk
bantal, dll. Jok mobil/ kursi;
kasur; bantal,
dll.
2017-2022 2022-2027 2027-2037

4. Industri 1. Alumina Produk 1. Alumina Produk 1. Smelter/Alumina


Bauksit ini merupakan ini merupakan 2. Aluminium Scrap
Al2O3 dengan Al2O3 dengan 3. Aluminium Ingot
proses pengolahan proses pengolahan 4. Aluminium Rod
dan perlakuan dan perlakuan 5. Aluminium Sheet
tertentu (terdapat tertentu (terdapat 6. Aluminium Flat Bar
lebih dari 80 jenis lebih dari 80 jenis 7. Aluminium Tube
spesifikasi produk spesifikasi produk 8. Aluminium Round
alumina/ alumina/ Bar
DIproduksi oleh DIproduksi oleh PT. 9. Aluminium Square
PT. ICA) ICA) Bar
2. Produk 2. Produk 10. Industri
Hydrate,(Produk Hydrate,(Produk ini Aluminium (Peleburan
ini merupakan merupakan menjadi bahan-bahan
Al2O3.3H2O Al2O3.3H2O dengan keperluan rumah
dengan proses proses pengolahan tangga, bahan
pengolahan dan dan perlakuan bangunan)
perlakuan tertentu. tertentu.
2017-2022 2022-2027 2027-2037
5. Industri 1. Aneka 1. Aneka Olahan 1. Aneka Olahan
Pengolah Olahan ikan ikan (surimi, abon, ikan (surimi, abon,
an Hasil (surimi, tepung ikan, tepung ikan,
Laut dan abon, minyak ikan) minyak ikan)
Perikan- tepung 2. Aneka pangan 2. Aneka pangan
an ikan, olahan berbasis olahan berbasis
minyak ikan dan hasil laut ikan dan hasil laut
ikan) 3. Produk olahan 3. Produk olahan
2. Aneka ikan untuk ikan untuk
pangan suplemen pakan suplemen pakan
olahan ternak dan ternak dan
berbasis suplemen perikanan budidaya
ikan dan budidaya 4. Ikan awet (beku,
hasil laut 4. Ikan awet kering) dan fillet
3. Ikan awet (beku, kering) dan
(beku, fillet
kering) dan
fillet
2017-2022 2022-2027 2027-2037

6. Industri 1. Industri 1. Industri 1. Industri


Pengolah komponen komponen komponen
an Kayu berbasis berbasis berbasis
kayu(wood kayu(wood kayu(wood
working, working, working, laminate
laminate laminate dan finger joint)
dan finger dan finger 2. Wood moulding
joint) joint) products
2. Industri 2. Industri 3. Industri
furniture furniture furniture
3. Aneka 3. Aneka 4. Aneka produk
produk produk berbasis limbah
berbasis berbasis kayu
limbah kayu limbah kayu
2017-2022 2022-2027 2027-2037

7. Industri 1. Industri tepung 1. Industri 1. Industri tepung


Pengola dari ubi (ubi jalar; tepung dari ubi dari ubi (ubi jalar;
han ubi kayu, tapioka, (ubi jalar; ubi ubi kayu, tapioka,
Hasil mocaf) sebagai kayu,tapioka, mocaf) sebagai
Tanama substitusi/mengu mocaf) sebagai substitusi/mengura
n rangi substitusi/men ngi ketergantungan
Pangan ketergantungan gurangi pada
pada ketergantunga terigu/gandum;
terigu/gandum; n pada 2. Industri Pangan
2. Industri terigu/gandum darurat;
Pangan darurat; ; 3. Industri
3. Industri 2. Industri Granulated
Granulated Pangan Composit Flour
Composit Flour darurat;
3. Industri
Granulated
Composit Flour
DAFTAR ISI

II. PERWILAYAHAN INDUSTRI

14
PERWILAYAHAN INDUSTRI
(Berdasarkan UU No.3/2014 tentang Perindustrian)

Masterplan Pengembangan
Perwilayahan Industri
1. WPPI
Infrastruktur Pendukung
(Soft dan Hard)

Tata Ruang
(lokus industri)
Perwilayahan WPI 2. KPI
Industri WPI
WPI REPIDA
(fokus industri)

Pembangunan/
3. KI Pengembangan

Pembangunan/
4. Sentra IKM Revitalisasi di Luar Jawa
Keterangan :
Wilayah NKRI terbagi dalam 10 (Sepuluh) Wilayah Pengembangan Industri (WPI)
WPPI : Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (Pontianak-Landak-Sanggau-Ketapang –Sambas-Bengkayang )
KPI : Kawasan Peruntukan Industri
KI : Kawasan Industri
Sentra IKM : Sentra Industri Kecil dan Menengah (minimal 1 sentra / kab-kota)

Didukung dengan Forum Koordinasi dan Komunikasi Pengembangan Industri Daerah 15


WPPI KALIMANTAN BARAT

VISI : Kalimantan Barat sebagai HUB baru Pembangunan industri Nasional


yang Berwawasan Lingkungan Pada Tahun 2035
MISI :
1. Mewujudkan kedalaman, keterkaitan dan kekuatan struktur industri yang
mandiri dan berdaya saing.
2. Meningkatkatkan pengolahan potensi Sumberdaya Alam
3. Memperkuat konektifitas antar Kawasan industri melalui Penyediaan
Infrastruktur dan Transportasi
4. Memperkuat kerjasama antar wilayah dalam mengembangkan Industri dan
IKM
5. Meningkatkan kulaitas dan daya saing Sumberdaya Manusia
6. Mengoptimalkan potensi SDA dan inovasi teknologi sebagai sumber
energi industri
7. Mengembangkan teknologi Industri hijau untuk medukung kelestarian
lingkungan

16
WPPI KALIMANTAN BARAT
Sasaran misi III:
SASARAN 1. Tersedianya jalan yang dapat menghubungkan kawasan industri
2. Meningkatnya daya tampung dan penerbangan bandara
Sasaran misi I: 3. Memudahkan konektifitas aliran orang dan barang antara laut dan darat
1. Memperkuat investasi industri hulu dan hilir 4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan industri
2. Mengutamakan penggunaan produksi lokal sebagai input antar kegiatan industri
5. Tersedianya infrastruktur jalan yang dapat memperkuat konektifitas
3. Terwujudnya peningkatan wisatawan lokal sebesar 50% dan mancanegera 20%
4. Mewujudkan sektor pertambangan dan perkebunan sebagai sektor strategis kawasan industri
5. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja mencapai 50%
6. SDM di industri minimal berijazah D3 & punya sertifikasi khusus Sasaran misi IV:
7. Terwujudnya penemuan teknologi perkebunan dan pertambangan 1. Tersedianya lembaga koordinasi, komunikasi antar stakeholder di wilayah
8. Pengurangan 50% ekspor pertambangan berbentuk bahan baku
kawasan industri
9. Terbukanya aksesibilitas menuju kawasan industri ketapang
10. Memudahkan aliran barang dan konektiftas 2. Pelayanan sistem investasi dan perizinan satu atap
11. Berkembangnya kegiatan ekonomi di Kawasan Industri dan sekitarnya 3. Tersusunya dokumen peraturan peruntukan industri disetiap kawasan
12. Terpenuhinya kebutuhan air bersih di sekitar kawasan industri 4. Penyediaan Lahan Kawasan industri dan perlindungan hak kepemilikan
13. Kemudahan masyarakat sekita untuk memperoleh air bersih 5. Perlindungan dan pemberdayaan usaha kecil mikro dan IKM
14. Tersusunnya dokumen amdal sesuai dengan standar 6. Peningkatan kontribusi sektor industri
15. Tersedianya teknologi indutri pengolahan kelapa sawit
16. Penyediaan input antara yang menunjang industri kelapa sawit
17. Adanya regulasi yang membatasi ekspor bahan baku sawit Sasaran misi V:
18. Peningkatan pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi 1. Tercapainya indeks pendidikan yang tinggi
19. Peningkatan nilai tambah industri pertambangan bauksit 2. Tersedianya lembaga pendidikan yang moderen untuk mengembangkan
20. Mengurangi ekspor bahan baku bauksit sumberdaya handal dibidang industri
21. Meningktkan penyerapan tenaga kerja 3. Peningkatan daya saing SDM di bidang teknologi
22. Terpenuhinya kebutuhan listrik masyarakat dan kegiatan industri
4. Penemuan hasil riset yang bisa digunakan untuk pengembangan industri
23. Meningkatkan aksesibilitas menuju dan dari KIM
24. Berkembangnya kegiatan ekonomi di KIM 5. Terwujudnya balai pelatihan yang memiliki sumberdaya manusia yang
25. Meningkatnya investasi industri kelapa sawit dan karet. handal dan ditunjang dengan fasilitas moderen lengkap
26. Berkembangnya industri kerajinan lokal
27. Meningkatnya julah IKM dan Rumah Tangga Sasaran misi VI:
28. Meningkatnya produksi IKM dan Rumah Tangga 1. Pemanfaatan uranium dan batu bara sebagai energi untuk
mengembangkan industri
Sasaran misi II: 2. Melakukan analisis FS sumber energi air industri
1. Peningkatkan produktifitas lahan perkebunan 3. Penggunaan teknologi sonar untuk industri & IKM terutama wilayah yang
2. Peningkatkan keterampilan budidaya belum masuk listrik
3. Penggunaan input yang tepat 4. Termanfaatnya energi biodisel dalam rangka mendukung pengembangan
4. Penggunaan teknologi tepat guna kawasan industri
5. Produktifitas lahan meningkat 10%-20%
6. Menyusun kontrak mitra usahatani
7. Mengembangkan teknologi pasca panen Sasaran misi VII:
8. Meningkatnya jiwa wirausaha 1. Pengolahan energi terbaharukan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan
9. Meningkatnya kemampuan penguasaan teknologi peternak 2. Setiap kawasan industri/industri untuk menyediakan ruang terbuka hijau
10. Perluasan jaringan dan akses pasar 3. Terwujunya pengolahan limbah yang mencegah dampak kerusakan
11. Mengembangkan usaha pengolahan ikan lingkungan
12. Menyediakan teknologi industri pengolahan ikan 17
13. Memberikan kemudahan mengakses modal
Sebaran Kawasan Industri (KI), Kawasan Peruntukan Industri (KPI) dan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kalimantan Barat

Kawasan Industri Rencana Kawasan Ekonomi


Semparuk (KIS) - Khsus (KEK) Tanjung Api -
Sambas Sambas

Rencana Kawasan
Kawasan Ekonomi Khsus (KEK)
Industri / KPI Kijing Mempawah
Singkawang
Kawasan Industri
Mandor Landak ( quick
wins)
KPI Sungai Raya
Kepulauan/
Bengkayang

Kawasan Peruntukan Kawasan Peruntukan


Industri Industri (KPI) Sintang
(KPI)Mempawah Kawasan Industri
Tayan/KPI-
Sanggau
Kawasan Industri
Teluk Batang/KPI

Perusahaan Industri Kawasan Industri Matan


Bauksit Kendawangan Hilir Selatan Ketapang.
Ketapang (PT.WHW) PT.KBS ( quick wins)
ESTIMASI
KEBUTUHAN MASING-MASING KAWASAN
Kebutuhan Kebutuhan
Kebutuhan Armada
Jaringan
Luas Jaringan Jaringan Air Saluran Buang Sampah Dan
Telekomu - TPS
No. Kawasan Industri Kawasan Listrik nikasi Bersih Air Hujan Dan
(Unit) /
(Ha) Air Kotor
MVA /Luas SST / Luas l/dtk/ Luas Luas
Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan
Disesuaikan
1 Kabupaten Sambas 392.5 79 15700 294 20
dengan debit
Disesuaikan
2 Kabupaten Sanggau 441.6 88 17664 331 22
dengan debit
Disesuaikan
3 Kabupaten Mempawah 951.8 190 38072 714 48
dengan debit
Disesuaikan
4 Kabupaten Landak 600.5 120 24020 450 30
dengan debit
Disesuaikan
5 Kabupaten Ketapang 6919.8 1384 276792 5190 346
dengan debit
Disesuaikan
6 Pontianak 506.3 101 20252 380 25
dengan debit
Disesuaikan
Total 9812.5 1963 392500 7359 491
dengan debit
19
PENGEMBANGAN KAWASAN PERUNTUKAN INDUSTRI

KAWASAN PERUNTUKKAN INDUSTRI (KPI)


 adalah bentangan lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan industri berdasarkan
rencana tata ruang wilayah yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
 Lokasi KPI ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) masing-
masing kabupaten/kota;
 KPI merupakan lokasi kawasan industri, dan lokasi industri di daerah yang
belum/tidak memiliki kawasan industri, atau telah memiliki kawasan industri
tetapi kavlingnya sudah habis;
 Bagi kabupaten/kota yang tidak termasuk dalam WPPI dan tidak memungkinkan
dibangun kawasan industri karena tidak layak secara teknis dan ekonomis,
pengembangan industrinya dapat dilakukan sepanjang berada di dalam KPI.

20
Pembangunan 14 Kawasan Industri

Sumber: RPJMN 2015-2019


21
14 Kawasan Industri Prioritas N

No Nama Kawasan Industri Luas Fokus

1 Teluk Bintuni 2.344 Ha Industri Pupuk dan Petrokimia


2 Palu (Status KEK Palu) 1.500 Ha Industri Rotan dan Agro
Industri Lainnya
3 Morowali 1.200 Ha Industri Ferronikel
4 Konawe 5.500 Ha Industri Ferronikel
5 Bitung (Status KEK Bitung) 534 Ha Industri Agro dan Logistik
6 Buli, Haltim 300 Ha Industri Ferronikel
7 Bantaeng 3000 Ha Industri Ferronikel
8 Ketapang 1.000 Ha Industri Alumina
9 Batu Licin 530 Ha Industri Besi Baja
10 Landak 306 Ha Industri Pengolahan Karet
11 Sei Mangkei 2.002 Ha Industri Pengolahan CPO
12 Tanggamus 3.500 Ha Industri Maritim
13 Kuala Tanjung 1.000 Ha Industri Alumina
14 Jorong 6.370 Ha Industri Agro dan Besi Baja

22
KAWASAN INDUSTRI KETAPANG
(Kalimantan Barat)
• Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten
Ketapang
• Luas kawasan ± 1.000 Ha
• Fokus industri Alumina
• Anchor Industry PT. Borneo Alumino Prima
• Pengelola PT. Ketapang Bangun Sarana

Penyerapan Tenaga Kerja


± 10.000 TK
Kebutuhan Listrik: 200 MW 23
KONDISI, PROGRES, DAN RENCANA PEMBANGUNAN
KAWASAN INDUSTRI KETAPANG

LAHAN Pembebasan dan pematangan lahan oleh PT. Ketapang Bangun Sarana seluas 1000
Ha
INFRASTRUKTUR • Pembangunan pelabuhan oleh PT. Borneo Alumindo Prima (maret 2016).
• Akses jalan ke pelabuhan saat ini menggunakan Jalan Provinsi dengan kondisi
rusak, jalan tersebut juga digunakan oleh PT. Well Harvest Winning Alumina
Refinery yang berada di kedawangan.
• Rencana jalan ke pelabuhan dari kawasan industri akan menggunakan jalan dalam
kawasan industri (PT. Ketapang Bangun Sarana) yang terintegrasi dengan smelter
dan pelabuhan (PT. Borneo Alumindo Prima).
• Penyerahan 5 Ha lahan PT. Ketapang Bangun Sarana kepada Pemda untuk
pembangunan sarana penunjang dan Pelayanan perizinan terpadu.
ENERGI PT. Ketapang Bangun Sarana akan mengembangkan powerplan sebesar 300 MW.

AIR Belum tersedia.

LAIN-LAIN Kemenperin:
• Sudah disusun dokumen perencanaan berupa Masterplan (2014).
• Penyusunan DED Kawasan Industri dan RDTR sekitar Kawasan Industri (Kec Pagar
Mentimun) (2015)

24
Kawasan Industri Mandor
(Kalimantan Barat) INDUSTRI
KARET

INDUSTRI


KARET

Kecamatan Mandor INDUSTRI


KARET

• Luas kawasan KIM I ± 69,23 Ha & KIM II ± 252,77 Ha POWER


STATION PENGELOLAAN
AIR
BERSIH


MEDIA

Fokus Industri Pengolahan Karet


CENTER

INOVATION
CENTER
KANTOR
MANAJEMEN

• Anchor Industri PT. Gamma Mitra Lestari


PERKANTORAN
EXHIBITION
CENTER PERKANTORAN


FUEL

Pengelola: PT. Landak Barajaki


STATION
AREA
KOMERSIAL
ANEKA
INDUSTRI

CONVENTION
CENTER
PARKIR
ANGKUTAN
KARYAWAN
PERDAGANGAN
A ANEKA
INDUSTRI

MEDICAL
CENTER SARANA
PERIBADATAN

B
KIM I COMMUNITY
CENTER
PERUMAHAN
ANEKA
INDUSTRI

PUSAT
PENGEPAKAN
07
ANEKA
PEMAKAMAN INDUSTRI

PEMADAM
KEBAKARAN

INDUSTRI
KECIL
MENENGAH

INDUSTRI
KECIL
MENENGAH
INDUSTRI
SEDANG

KIM II
INDUSTRI
SEDANG

INDUSTRI INDUSTRI
KARET SEDANG

INDUSTRI
KARET

INDUSTRI
KARET

IN
IN
A
IN
IN
P
INDUSTRI
P
INDUSTRI
BESAR
BESAR
S
S
ANEKA
C
INDUSTRI

A
P
P
ANEKA
INDUSTRI M
C

B ANEKA
INDUSTRI
E
A
P
M
PENGELOLAAN P
LIMBAH
KERING
IPAL
P
ANEKA
F

Penyerapan Tenaga Kerja


INDUSTRI

P
PEMADAM
IP
KEBAKARAN
P

33.600 TK Kebutuhan Listrik: 350 MW


KAWASAN INDUSTRI MANDOR II
25 P
T
P
INDUSTRI
KONDISI, PROGRES, DAN RENCANA PEMBANGUNAN
KAWASAN INDUSTRI MANDOR

LAHAN • Status lahan milik Pemda, sedang dalam proses pengurusan HPL-nya (KIM I & II)
• Sudah dilakukan pematangan lahan seluas 10 Ha (KIM I) oleh Pemda
INFRASTRUKTUR • Pelabuhan Kijing, Kabupaten Mempawah, pengembangan dilakukan oleh
Kementerian Perhuungan.
• Akses jalan ke pelabuhan dari KIM I melalui jalan PT. Maiska Abadi Katulistiwa
(Perkerasan tanah lebar 8 m) – Jalan Nasional (lebar 30 m).
DI Dalam Kawasan :
• Perkerasan jalan sepanjang 2 km oleh Pemda (KIM I)
• Pembangunan Kantor Pengelola oleh Pemda tahun 2016 (KIM I)
ENERGI • Tahap awal PLN mengalokasikan sebesar 20 MW
• Rencana akan ada investor pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBM)
AIR • 2014 dinas Kabupaten landak menysun FS pembangunan pengolahan air bersih.
• Akan dibangun embung untuk cadangan air baku Kawasan Industri.
LAIN-LAIN Kemenperin:
• Sudah disusun dokumen perencanaan berupa Masterplan (2013), Renstra
pengembangan Kawasan Industri (2013), dan Kajian Pusat Inovasi (2013).
• Penyusunan DED Kawasan Industri (Kec. Mandor) dan RDTR sekitar Kawasan
Industri (2015)
• Perncanaan Pusat Inovasi (2015)
Pemerintah Daerah:
• Menyelesaikan Perda RTRW Kabupaten Landak
• Menyelesaikan AMDAL sebagai langkah untuk mendapat Izin Usaha Kawasan
Industri

26
PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN NDUSTRI
YANG TELAH DILAKUKAN (KALIMANTAN)
Master Kelayakan Ekonomi Kajian Pusat
No Kawasan Industri Infrastruktur DED Renstra RDTR SEKITAR KI LAIN-LAIN
Plan Finansial Inovasi
Batu Licin (Tanah
1 2008 2015 2012 2015 2015
Bumbu)
Kariangau (Kaltim,
2 2010 2011
Balikpapan)
3 Mandor (Landak) 2013 2015 2013 2015 2015
4 Tayan (Sanggau) 2013 2013
Kalimantan Barat
5 2014 2015 2015 2015
(Ketapang)
Nunukan (Kalimantan
6 Utara) 2014

Pangkalan Bun
7 (Kalimantan Tengah) 2014

8 Jorong (Tanah Laut) 2015 2015

27
PEMBANGUNAN KIJING DEEP WATER PORT (KEK/PELINDO II)
Kedalaman 16 m (NPCT I- Priok : 14 m direncanakan dikeruk 20 m)
Hinterland Network

Road

Peresmian Pembangunan tgl 11 April 2018


Operasional : 2020 28
Posisi
Kalbar &
Pelabuhan
Kijing yg
sangat
Strategis
PENGEMBANGAN SENTRA IKM

Program Pengembangan Sentra IKM


yang dilakukan :
1.Penyusunan Pola Pengembangan
dan Penyusunan DED Sentra IKM
2.Pembangunan Sentra IKM
3.Koordinasi Percepatan
Pengembangan Sentra IKM
30
DAFTAR ISI

III. RENCANA KEBUTUHAN ENERGI


LISTRIK KAWASAN

31
REKAPITULASI
ASUMSI, TARGET DAN HASIL PROYEKSI
Forecast
TAHUN
SATU Rata-Rata
URAIAN
AN 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 203 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2018- 2018-
1
2027 2037
ASUMSI & TARGET

Pertumbuhan Ekonomi
*) % 5,4 5,5 5,5 6,5 6,5 6,5 6,6 6,6 7,2 7,2 7,2 7,2 7,2 7,3 7,3 7,3 7,3 7,4 7,3 7,3 5,8 6,5

Inflasi **) % 4,0 4,0 4,0 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,3 3,3 3,2 3,3

Pertumbuhan
% 1,4 1,3 1,3 1,2 1,2 1,1 1,1 1,0 1,0 0,9 0,9 0,8 0,8 0,8 0,7 0,7 0,7 0,6 0,6 0,6 1,0 0,9
Penduduk ***)

Rasio Elektrifikasi % 92,13 95,60 98 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

HASIL PROYEKSI
Kebutuhan Tenaga 7.2
GWh 2.713 2.956 3.189 3.473 3.727 4.000 4.292 4.604 4.964 5.352 5.770 6.219 6.704 7.787 8.392 9.043 9.743 10.496 11.308
Listrik 25
Pertumbuhan
Kebutuhan Tenaga % 15,9 8,9 7,9 8,9 7,3 7,3 7,3 7,3 7,8 7,8 7,8 7,8 7,8 7,8 7,8 7,8 7,8 7,7 7,7 7,7 7,0 7,4
Listrik

Konsumsi Tenaga
1.2
Listrik kWh 542 583 621 668 709 752 798 848 905 967 1.033 1.104 1.180 1.351 1.446 1.548 1.658 1.775 1.900
63
Per Kapita

Elastisitas 2,9 1,6 1,4 1,4 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,2 1,1

Kebutuhan Tambahan
MW 125 86 83 97 88 94 99 104 118 125 134 142 152 162 173 185 198 212 Sumber:
226
102 243
142
Kapasitas (Pertahun)
*)
Kebutuhan Tambahan 1.6 Bappenas
MW 155 241 324 422 510 604 703 808 925 1.051 1.184 1.327 1.478 1.814 1.999 2.198 2.409 2.636 2.879
Kapasitas (Kumulatif) 41
**)
Kapasitas Pembangkit 2.0 Bappenas
MW 795 865 932 1.014 1.088 1.166 1.250 1.340 1.443 1.555 1.675 1.804 1.942 2.252 2.425 2.611 2.810 3.025 3.256
(DMN) 92 ***) BPS
PROYEKSI KOMPOSISI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK

Kebutuhan - Industri - Rumah Tangga - Bisnis - Publik


12,000

10,000

8,000

6,000

4,000

2,000

0
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037
GRAFIK PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK
GWh
3,500 12,000

3,000 10,000

2,500
8,000
2,000
6,000
MW 1,500
4,000
1,000

500 2,000

0 0
201 201 201 202 202 202 202 202 202 202 202 202 202 203 203 203 203 203 203 203 203
7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7
Tambahan Sistem Non PLN (kumulatif) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tambahan Sistem PLN (kumulatif) 30 155 241 324 422 510 604 703 808 925 1,0511,1841,3271,4781,6411,8141,9992,1982,4092,6362,879
Existing Sistem Non PLN *) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Existing Sistem PLN *) 656 640 624 608 593 578 564 549 536 522 509 497 484 472 460 449 437 427 416 406 395
KEBUTUHAN TAMBAHAN DAYA (KUMULATIF) 30 155 241 324 422 510 604 703 808 925 1,0511,1841,3271,4781,6411,8141,9992,1982,4092,6362,879
KAPASITAS EXISTING *) 656 640 624 608 593 578 564 549 536 522 509 497 484 472 460 449 437 427 416 406 395
TOTAL KAPASITAS 656 795 865 932 1,0141,0881,1661,2501,3401,4431,5551,6751,8041,9422,0922,2522,4252,6112,8103,0253,256
Kapasitas Sistem Non PLN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kapasitas Sistem PLN 656 795 865 932 1,0141,0881,1661,2501,3401,4431,5551,6751,8041,9422,0922,2522,4252,6112,8103,0253,256
BEBAN PUNCAK 508 589 641 691 751 806 864 926 993 1,0691,1521,2411,3361,4391,5491,6681,7961,9342,0822,2412,412
KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK 2,3412,7132,9563,1893,4733,7274,0004,2924,6044,9645,3525,7706,2196,7047,2257,7878,3929,0439,74310,4911,30
Ket. : Kapasitas Merupakan
Daya Mampu Netto (DMN)
POKOK-POKOK KEBIJAKAN DALAM RUKD (RENCANA UMUM KELISTRIKAN DAERAH)
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
1. Untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi dengan mengembangkan Energi Baru
Terbarukan berupa :
- Memaksimalkan Potensi Air untuk Sumber Energi
- Untuk daerah yang tidak mempunyai Potensi Air menggunakan PLTS
- Untuk masyarakat yang tinggal di dekat Potensi Energi Batubara menggunakan
PLT Mulut Tambang
- Meningkatkan konsumsi listrik perkapita melalui sektor industri dengan
mengusulkan pemanfaatan
PLTU.
2. Mendorong pemanfaatan Energi Nuklir untuk sumber pembangkit listrik sebagai
energi alternatif terakhir
mengingat adanya Potensi Uranium.
3. Dalam rangka memberikan kepastian Hukum bidang Ketenagalistrikan, Pemerintah
Daerah Provinsi Kalimantan
Barat akan membuat Peraturan Daerah tentang Ketenagalistrikan.
4. Mendorong sektor swasta yang mempunyai pembangkit tenaga listrik untuk
memberikan kepada masyarakat
melalui program CSR.
5. Memaksimalkan fungsi pengawasan kepada pelaku usaha penyediaan dan penunjang
Ketenagalistrikan taat aturan.
6. Dalam rangka menyederhanakan birokrasi, perizinan Ketenagalistrikan diserahkan
kewenangan kepada
RENCANA DAN USULAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG WPPI DI KALIMANTAN BARAT
ENERGI AIR
Pembangunan Pembangkit  Pembangunan Intake-PAM IKK
 PLTD Ngabang 9 MW (di Landak) Mandor - Kab.Landak (50 L/Detik)
 PLTD Sanggau 2 MW
 PLTD Ketapang 31 MW  Pembangunan Intake-PAM IKK
 PLTU Ketapang 10 MW Tayan - Kab. Sanggau (50 L/detik)
 PLTU Ketapang (IPP) 12 MW
 PLTU Kalbar-1 200 MW (di Sambas)  Pembangunan Intake-PAM IKK
Ketapang - Kab. Ketapang (110 L /
Pembangunan Jaringan Transmisi Jaringan detik)
Menengah 70 - 150 KV
 di Sanggau:  Pembangunan Intake-PAM IKK
Pembangunan Jaringan Transmisi Jaringan Menengah 70- Semparuk - Kab. Sambas (50 L / detik)
150 KV dari PLTU Kalbar Ke Tayan (60 Km)
 di Landak:
Pembangunan Jaringan Transmisi Jaringan Menengah 70-
150 KV dari PLTD Ngabang ke KI Mandor (30 km)
 di Ketapang:
Pembangunan Jaringan Transmisi Jaringan Menengah 70-
150 KV dari PLTU dan PLTD Ketapang ke KI Ketapang (20
km)
 di Sambas:
Pembangunan Jaringan Transmisi Jaringan Menengah 70-
ESTIMASI
KEBUTUHAN MASING-MASING KAWASAN
Kebutuhan Kebutuhan
Kebutuhan Armada
Jaringan
Luas Jaringan Jaringan Air Saluran Buang Sampah Dan
Telekomu - TPS
No. Kawasan Industri Kawasan Listrik nikasi Bersih Air Hujan Dan
(Unit) /
(Ha) Air Kotor
MVA /Luas SST / Luas l/dtk/ Luas Luas
Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan
Disesuaikan
1 Kabupaten Sambas 392.5 79 15700 294 20
dengan debit
Disesuaikan
2 Kabupaten Sanggau 441.6 88 17664 331 22
dengan debit
Disesuaikan
3 Kabupaten Mempawah 951.8 190 38072 714 48
dengan debit
Disesuaikan
4 Kabupaten Landak 600.5 120 24020 450 30
dengan debit
Disesuaikan
5 Kabupaten Ketapang 6919.8 1384 276792 5190 346
dengan debit
Disesuaikan
6 Pontianak 506.3 101 20252 380 25
dengan debit
Disesuaikan
Total 9812.5 1963 392500 7359 491
dengan debit
37
Sekian dan
Terima Kasih
38

Anda mungkin juga menyukai