2
DAFTAR ISI
3
Visi 2018 – 2023
“ Terwujudnya Kesejahteraan
Masyarakat Kalimantan Barat
melalui Percepatan
Pembangunan Infrastruktur
dan Perbaikan Tata Kelola
Pemerintahan”
MISI 7. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan
Memperkuat Struktur Ekonomi
(dengan basis Hilirisasi Perkebunan dan
Pertambangan)
5
Perspektif Kebijakan Daerah Terkait Pengembangan
Industri
1. Industri Pengolahan Kelapa Sawit
2. Industri Pengolahan Karet
3. Industri Pengolahan Kelapa
4. Industri Pengolahan Bauksit
Industri 5. Industri Pengolahan Kayu
Rencana Unggulan 6. Industri Pengolahan Hasil Tanaman
Pembangunan Kalimantan Pangan
Industri Barat 7. Industri Pengolahan Hasil Laut dan
Provinsi Perikanan
(RPIP)
Kalimantan 1. Strategi Perwilayahan Industri : WPPI; KPI; KI; dan SIKIM,
Barat 2. Pengembangan Sumber Daya Industri :
2017 – 2037 Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri,
Pemanfaatan, Penyediaan, dan Penyaluran Sumber Daya
Alam,
Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Industri,
Pengembangan dan Pemanfaatan Kreativitas dan
Teknologi,
Penyediaan Sumber Pembiayaan.
PERDA 3. Pengembangan Sarana dan Prasarana Industri :
NO 1 THN 2017 Standarisasi Industri
Infrastruktur Industri
Sistim Informasi Industri
Rencana Pembangunan Industri Unggulan
Provinsi Kalimantan Barat
NO
INDUSTRI JENIS INDUSTRI
UNGGULAN 2017-2022 2022-2027 2027-2037
14
PERWILAYAHAN INDUSTRI
(Berdasarkan UU No.3/2014 tentang Perindustrian)
Masterplan Pengembangan
Perwilayahan Industri
1. WPPI
Infrastruktur Pendukung
(Soft dan Hard)
Tata Ruang
(lokus industri)
Perwilayahan WPI 2. KPI
Industri WPI
WPI REPIDA
(fokus industri)
Pembangunan/
3. KI Pengembangan
Pembangunan/
4. Sentra IKM Revitalisasi di Luar Jawa
Keterangan :
Wilayah NKRI terbagi dalam 10 (Sepuluh) Wilayah Pengembangan Industri (WPI)
WPPI : Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (Pontianak-Landak-Sanggau-Ketapang –Sambas-Bengkayang )
KPI : Kawasan Peruntukan Industri
KI : Kawasan Industri
Sentra IKM : Sentra Industri Kecil dan Menengah (minimal 1 sentra / kab-kota)
16
WPPI KALIMANTAN BARAT
Sasaran misi III:
SASARAN 1. Tersedianya jalan yang dapat menghubungkan kawasan industri
2. Meningkatnya daya tampung dan penerbangan bandara
Sasaran misi I: 3. Memudahkan konektifitas aliran orang dan barang antara laut dan darat
1. Memperkuat investasi industri hulu dan hilir 4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan industri
2. Mengutamakan penggunaan produksi lokal sebagai input antar kegiatan industri
5. Tersedianya infrastruktur jalan yang dapat memperkuat konektifitas
3. Terwujudnya peningkatan wisatawan lokal sebesar 50% dan mancanegera 20%
4. Mewujudkan sektor pertambangan dan perkebunan sebagai sektor strategis kawasan industri
5. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja mencapai 50%
6. SDM di industri minimal berijazah D3 & punya sertifikasi khusus Sasaran misi IV:
7. Terwujudnya penemuan teknologi perkebunan dan pertambangan 1. Tersedianya lembaga koordinasi, komunikasi antar stakeholder di wilayah
8. Pengurangan 50% ekspor pertambangan berbentuk bahan baku
kawasan industri
9. Terbukanya aksesibilitas menuju kawasan industri ketapang
10. Memudahkan aliran barang dan konektiftas 2. Pelayanan sistem investasi dan perizinan satu atap
11. Berkembangnya kegiatan ekonomi di Kawasan Industri dan sekitarnya 3. Tersusunya dokumen peraturan peruntukan industri disetiap kawasan
12. Terpenuhinya kebutuhan air bersih di sekitar kawasan industri 4. Penyediaan Lahan Kawasan industri dan perlindungan hak kepemilikan
13. Kemudahan masyarakat sekita untuk memperoleh air bersih 5. Perlindungan dan pemberdayaan usaha kecil mikro dan IKM
14. Tersusunnya dokumen amdal sesuai dengan standar 6. Peningkatan kontribusi sektor industri
15. Tersedianya teknologi indutri pengolahan kelapa sawit
16. Penyediaan input antara yang menunjang industri kelapa sawit
17. Adanya regulasi yang membatasi ekspor bahan baku sawit Sasaran misi V:
18. Peningkatan pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi 1. Tercapainya indeks pendidikan yang tinggi
19. Peningkatan nilai tambah industri pertambangan bauksit 2. Tersedianya lembaga pendidikan yang moderen untuk mengembangkan
20. Mengurangi ekspor bahan baku bauksit sumberdaya handal dibidang industri
21. Meningktkan penyerapan tenaga kerja 3. Peningkatan daya saing SDM di bidang teknologi
22. Terpenuhinya kebutuhan listrik masyarakat dan kegiatan industri
4. Penemuan hasil riset yang bisa digunakan untuk pengembangan industri
23. Meningkatkan aksesibilitas menuju dan dari KIM
24. Berkembangnya kegiatan ekonomi di KIM 5. Terwujudnya balai pelatihan yang memiliki sumberdaya manusia yang
25. Meningkatnya investasi industri kelapa sawit dan karet. handal dan ditunjang dengan fasilitas moderen lengkap
26. Berkembangnya industri kerajinan lokal
27. Meningkatnya julah IKM dan Rumah Tangga Sasaran misi VI:
28. Meningkatnya produksi IKM dan Rumah Tangga 1. Pemanfaatan uranium dan batu bara sebagai energi untuk
mengembangkan industri
Sasaran misi II: 2. Melakukan analisis FS sumber energi air industri
1. Peningkatkan produktifitas lahan perkebunan 3. Penggunaan teknologi sonar untuk industri & IKM terutama wilayah yang
2. Peningkatkan keterampilan budidaya belum masuk listrik
3. Penggunaan input yang tepat 4. Termanfaatnya energi biodisel dalam rangka mendukung pengembangan
4. Penggunaan teknologi tepat guna kawasan industri
5. Produktifitas lahan meningkat 10%-20%
6. Menyusun kontrak mitra usahatani
7. Mengembangkan teknologi pasca panen Sasaran misi VII:
8. Meningkatnya jiwa wirausaha 1. Pengolahan energi terbaharukan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan
9. Meningkatnya kemampuan penguasaan teknologi peternak 2. Setiap kawasan industri/industri untuk menyediakan ruang terbuka hijau
10. Perluasan jaringan dan akses pasar 3. Terwujunya pengolahan limbah yang mencegah dampak kerusakan
11. Mengembangkan usaha pengolahan ikan lingkungan
12. Menyediakan teknologi industri pengolahan ikan 17
13. Memberikan kemudahan mengakses modal
Sebaran Kawasan Industri (KI), Kawasan Peruntukan Industri (KPI) dan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kalimantan Barat
Rencana Kawasan
Kawasan Ekonomi Khsus (KEK)
Industri / KPI Kijing Mempawah
Singkawang
Kawasan Industri
Mandor Landak ( quick
wins)
KPI Sungai Raya
Kepulauan/
Bengkayang
20
Pembangunan 14 Kawasan Industri
22
KAWASAN INDUSTRI KETAPANG
(Kalimantan Barat)
• Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten
Ketapang
• Luas kawasan ± 1.000 Ha
• Fokus industri Alumina
• Anchor Industry PT. Borneo Alumino Prima
• Pengelola PT. Ketapang Bangun Sarana
LAHAN Pembebasan dan pematangan lahan oleh PT. Ketapang Bangun Sarana seluas 1000
Ha
INFRASTRUKTUR • Pembangunan pelabuhan oleh PT. Borneo Alumindo Prima (maret 2016).
• Akses jalan ke pelabuhan saat ini menggunakan Jalan Provinsi dengan kondisi
rusak, jalan tersebut juga digunakan oleh PT. Well Harvest Winning Alumina
Refinery yang berada di kedawangan.
• Rencana jalan ke pelabuhan dari kawasan industri akan menggunakan jalan dalam
kawasan industri (PT. Ketapang Bangun Sarana) yang terintegrasi dengan smelter
dan pelabuhan (PT. Borneo Alumindo Prima).
• Penyerahan 5 Ha lahan PT. Ketapang Bangun Sarana kepada Pemda untuk
pembangunan sarana penunjang dan Pelayanan perizinan terpadu.
ENERGI PT. Ketapang Bangun Sarana akan mengembangkan powerplan sebesar 300 MW.
LAIN-LAIN Kemenperin:
• Sudah disusun dokumen perencanaan berupa Masterplan (2014).
• Penyusunan DED Kawasan Industri dan RDTR sekitar Kawasan Industri (Kec Pagar
Mentimun) (2015)
24
Kawasan Industri Mandor
(Kalimantan Barat) INDUSTRI
KARET
INDUSTRI
•
KARET
•
MEDIA
INOVATION
CENTER
KANTOR
MANAJEMEN
•
FUEL
CONVENTION
CENTER
PARKIR
ANGKUTAN
KARYAWAN
PERDAGANGAN
A ANEKA
INDUSTRI
MEDICAL
CENTER SARANA
PERIBADATAN
B
KIM I COMMUNITY
CENTER
PERUMAHAN
ANEKA
INDUSTRI
PUSAT
PENGEPAKAN
07
ANEKA
PEMAKAMAN INDUSTRI
PEMADAM
KEBAKARAN
INDUSTRI
KECIL
MENENGAH
INDUSTRI
KECIL
MENENGAH
INDUSTRI
SEDANG
KIM II
INDUSTRI
SEDANG
INDUSTRI INDUSTRI
KARET SEDANG
INDUSTRI
KARET
INDUSTRI
KARET
IN
IN
A
IN
IN
P
INDUSTRI
P
INDUSTRI
BESAR
BESAR
S
S
ANEKA
C
INDUSTRI
A
P
P
ANEKA
INDUSTRI M
C
B ANEKA
INDUSTRI
E
A
P
M
PENGELOLAAN P
LIMBAH
KERING
IPAL
P
ANEKA
F
P
PEMADAM
IP
KEBAKARAN
P
LAHAN • Status lahan milik Pemda, sedang dalam proses pengurusan HPL-nya (KIM I & II)
• Sudah dilakukan pematangan lahan seluas 10 Ha (KIM I) oleh Pemda
INFRASTRUKTUR • Pelabuhan Kijing, Kabupaten Mempawah, pengembangan dilakukan oleh
Kementerian Perhuungan.
• Akses jalan ke pelabuhan dari KIM I melalui jalan PT. Maiska Abadi Katulistiwa
(Perkerasan tanah lebar 8 m) – Jalan Nasional (lebar 30 m).
DI Dalam Kawasan :
• Perkerasan jalan sepanjang 2 km oleh Pemda (KIM I)
• Pembangunan Kantor Pengelola oleh Pemda tahun 2016 (KIM I)
ENERGI • Tahap awal PLN mengalokasikan sebesar 20 MW
• Rencana akan ada investor pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBM)
AIR • 2014 dinas Kabupaten landak menysun FS pembangunan pengolahan air bersih.
• Akan dibangun embung untuk cadangan air baku Kawasan Industri.
LAIN-LAIN Kemenperin:
• Sudah disusun dokumen perencanaan berupa Masterplan (2013), Renstra
pengembangan Kawasan Industri (2013), dan Kajian Pusat Inovasi (2013).
• Penyusunan DED Kawasan Industri (Kec. Mandor) dan RDTR sekitar Kawasan
Industri (2015)
• Perncanaan Pusat Inovasi (2015)
Pemerintah Daerah:
• Menyelesaikan Perda RTRW Kabupaten Landak
• Menyelesaikan AMDAL sebagai langkah untuk mendapat Izin Usaha Kawasan
Industri
26
PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN NDUSTRI
YANG TELAH DILAKUKAN (KALIMANTAN)
Master Kelayakan Ekonomi Kajian Pusat
No Kawasan Industri Infrastruktur DED Renstra RDTR SEKITAR KI LAIN-LAIN
Plan Finansial Inovasi
Batu Licin (Tanah
1 2008 2015 2012 2015 2015
Bumbu)
Kariangau (Kaltim,
2 2010 2011
Balikpapan)
3 Mandor (Landak) 2013 2015 2013 2015 2015
4 Tayan (Sanggau) 2013 2013
Kalimantan Barat
5 2014 2015 2015 2015
(Ketapang)
Nunukan (Kalimantan
6 Utara) 2014
Pangkalan Bun
7 (Kalimantan Tengah) 2014
27
PEMBANGUNAN KIJING DEEP WATER PORT (KEK/PELINDO II)
Kedalaman 16 m (NPCT I- Priok : 14 m direncanakan dikeruk 20 m)
Hinterland Network
Road
31
REKAPITULASI
ASUMSI, TARGET DAN HASIL PROYEKSI
Forecast
TAHUN
SATU Rata-Rata
URAIAN
AN 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 203 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2018- 2018-
1
2027 2037
ASUMSI & TARGET
Pertumbuhan Ekonomi
*) % 5,4 5,5 5,5 6,5 6,5 6,5 6,6 6,6 7,2 7,2 7,2 7,2 7,2 7,3 7,3 7,3 7,3 7,4 7,3 7,3 5,8 6,5
Inflasi **) % 4,0 4,0 4,0 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,3 3,3 3,2 3,3
Pertumbuhan
% 1,4 1,3 1,3 1,2 1,2 1,1 1,1 1,0 1,0 0,9 0,9 0,8 0,8 0,8 0,7 0,7 0,7 0,6 0,6 0,6 1,0 0,9
Penduduk ***)
Rasio Elektrifikasi % 92,13 95,60 98 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
HASIL PROYEKSI
Kebutuhan Tenaga 7.2
GWh 2.713 2.956 3.189 3.473 3.727 4.000 4.292 4.604 4.964 5.352 5.770 6.219 6.704 7.787 8.392 9.043 9.743 10.496 11.308
Listrik 25
Pertumbuhan
Kebutuhan Tenaga % 15,9 8,9 7,9 8,9 7,3 7,3 7,3 7,3 7,8 7,8 7,8 7,8 7,8 7,8 7,8 7,8 7,8 7,7 7,7 7,7 7,0 7,4
Listrik
Konsumsi Tenaga
1.2
Listrik kWh 542 583 621 668 709 752 798 848 905 967 1.033 1.104 1.180 1.351 1.446 1.548 1.658 1.775 1.900
63
Per Kapita
Elastisitas 2,9 1,6 1,4 1,4 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,2 1,1
Kebutuhan Tambahan
MW 125 86 83 97 88 94 99 104 118 125 134 142 152 162 173 185 198 212 Sumber:
226
102 243
142
Kapasitas (Pertahun)
*)
Kebutuhan Tambahan 1.6 Bappenas
MW 155 241 324 422 510 604 703 808 925 1.051 1.184 1.327 1.478 1.814 1.999 2.198 2.409 2.636 2.879
Kapasitas (Kumulatif) 41
**)
Kapasitas Pembangkit 2.0 Bappenas
MW 795 865 932 1.014 1.088 1.166 1.250 1.340 1.443 1.555 1.675 1.804 1.942 2.252 2.425 2.611 2.810 3.025 3.256
(DMN) 92 ***) BPS
PROYEKSI KOMPOSISI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037
GRAFIK PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK
GWh
3,500 12,000
3,000 10,000
2,500
8,000
2,000
6,000
MW 1,500
4,000
1,000
500 2,000
0 0
201 201 201 202 202 202 202 202 202 202 202 202 202 203 203 203 203 203 203 203 203
7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7
Tambahan Sistem Non PLN (kumulatif) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tambahan Sistem PLN (kumulatif) 30 155 241 324 422 510 604 703 808 925 1,0511,1841,3271,4781,6411,8141,9992,1982,4092,6362,879
Existing Sistem Non PLN *) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Existing Sistem PLN *) 656 640 624 608 593 578 564 549 536 522 509 497 484 472 460 449 437 427 416 406 395
KEBUTUHAN TAMBAHAN DAYA (KUMULATIF) 30 155 241 324 422 510 604 703 808 925 1,0511,1841,3271,4781,6411,8141,9992,1982,4092,6362,879
KAPASITAS EXISTING *) 656 640 624 608 593 578 564 549 536 522 509 497 484 472 460 449 437 427 416 406 395
TOTAL KAPASITAS 656 795 865 932 1,0141,0881,1661,2501,3401,4431,5551,6751,8041,9422,0922,2522,4252,6112,8103,0253,256
Kapasitas Sistem Non PLN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kapasitas Sistem PLN 656 795 865 932 1,0141,0881,1661,2501,3401,4431,5551,6751,8041,9422,0922,2522,4252,6112,8103,0253,256
BEBAN PUNCAK 508 589 641 691 751 806 864 926 993 1,0691,1521,2411,3361,4391,5491,6681,7961,9342,0822,2412,412
KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK 2,3412,7132,9563,1893,4733,7274,0004,2924,6044,9645,3525,7706,2196,7047,2257,7878,3929,0439,74310,4911,30
Ket. : Kapasitas Merupakan
Daya Mampu Netto (DMN)
POKOK-POKOK KEBIJAKAN DALAM RUKD (RENCANA UMUM KELISTRIKAN DAERAH)
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
1. Untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi dengan mengembangkan Energi Baru
Terbarukan berupa :
- Memaksimalkan Potensi Air untuk Sumber Energi
- Untuk daerah yang tidak mempunyai Potensi Air menggunakan PLTS
- Untuk masyarakat yang tinggal di dekat Potensi Energi Batubara menggunakan
PLT Mulut Tambang
- Meningkatkan konsumsi listrik perkapita melalui sektor industri dengan
mengusulkan pemanfaatan
PLTU.
2. Mendorong pemanfaatan Energi Nuklir untuk sumber pembangkit listrik sebagai
energi alternatif terakhir
mengingat adanya Potensi Uranium.
3. Dalam rangka memberikan kepastian Hukum bidang Ketenagalistrikan, Pemerintah
Daerah Provinsi Kalimantan
Barat akan membuat Peraturan Daerah tentang Ketenagalistrikan.
4. Mendorong sektor swasta yang mempunyai pembangkit tenaga listrik untuk
memberikan kepada masyarakat
melalui program CSR.
5. Memaksimalkan fungsi pengawasan kepada pelaku usaha penyediaan dan penunjang
Ketenagalistrikan taat aturan.
6. Dalam rangka menyederhanakan birokrasi, perizinan Ketenagalistrikan diserahkan
kewenangan kepada
RENCANA DAN USULAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG WPPI DI KALIMANTAN BARAT
ENERGI AIR
Pembangunan Pembangkit Pembangunan Intake-PAM IKK
PLTD Ngabang 9 MW (di Landak) Mandor - Kab.Landak (50 L/Detik)
PLTD Sanggau 2 MW
PLTD Ketapang 31 MW Pembangunan Intake-PAM IKK
PLTU Ketapang 10 MW Tayan - Kab. Sanggau (50 L/detik)
PLTU Ketapang (IPP) 12 MW
PLTU Kalbar-1 200 MW (di Sambas) Pembangunan Intake-PAM IKK
Ketapang - Kab. Ketapang (110 L /
Pembangunan Jaringan Transmisi Jaringan detik)
Menengah 70 - 150 KV
di Sanggau: Pembangunan Intake-PAM IKK
Pembangunan Jaringan Transmisi Jaringan Menengah 70- Semparuk - Kab. Sambas (50 L / detik)
150 KV dari PLTU Kalbar Ke Tayan (60 Km)
di Landak:
Pembangunan Jaringan Transmisi Jaringan Menengah 70-
150 KV dari PLTD Ngabang ke KI Mandor (30 km)
di Ketapang:
Pembangunan Jaringan Transmisi Jaringan Menengah 70-
150 KV dari PLTU dan PLTD Ketapang ke KI Ketapang (20
km)
di Sambas:
Pembangunan Jaringan Transmisi Jaringan Menengah 70-
ESTIMASI
KEBUTUHAN MASING-MASING KAWASAN
Kebutuhan Kebutuhan
Kebutuhan Armada
Jaringan
Luas Jaringan Jaringan Air Saluran Buang Sampah Dan
Telekomu - TPS
No. Kawasan Industri Kawasan Listrik nikasi Bersih Air Hujan Dan
(Unit) /
(Ha) Air Kotor
MVA /Luas SST / Luas l/dtk/ Luas Luas
Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan
Disesuaikan
1 Kabupaten Sambas 392.5 79 15700 294 20
dengan debit
Disesuaikan
2 Kabupaten Sanggau 441.6 88 17664 331 22
dengan debit
Disesuaikan
3 Kabupaten Mempawah 951.8 190 38072 714 48
dengan debit
Disesuaikan
4 Kabupaten Landak 600.5 120 24020 450 30
dengan debit
Disesuaikan
5 Kabupaten Ketapang 6919.8 1384 276792 5190 346
dengan debit
Disesuaikan
6 Pontianak 506.3 101 20252 380 25
dengan debit
Disesuaikan
Total 9812.5 1963 392500 7359 491
dengan debit
37
Sekian dan
Terima Kasih
38