Anda di halaman 1dari 133

Pokok Bahasan

01 Potensi Produk Dalam Negeri Dalam Pembangunan Nasional


02 Ketentuan Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah

03 Para Pihak Yang Terlibat Dalam Peningkatan Penggunaan Produk


Dalam Negeri

04 Penerapan Persyaratan Penggunaan Produk Dalam Negeri


Pada Setiap Tahapan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah
POTENSI PRODUK DALAM NEGERI
DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
Kerangka Pikir Bangun Industri Nasional 2035
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2015
tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional
Sektor industri menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi Tahun 2015-2035. Bangun Industri Nasional tahun 2035
nasional, karena mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mencakup :
peningkatan nilai tambah,lapangan kerja dan devisa, serta mampu INDUSTRI ANDALAN INDUSTRI PENDUKUNG
memberikan kontribusi yang besar dalam pembentukan daya saing
nasional.
1 Industri Pangan
1 Industri Barang Modal, Komponen,
Bahan Penolong dan Jasa Industri
Strategi yang ditempuh untuk mencapai visi dan misi Industri Farmasi, Kosmetik dan
pembangunan industri nasional salah satunya: Pemberdayaan 2 Alat Kesehatan INDUSTRI HULU
Industri yaitu dengan melakukan peningkatan penggunaan produk
dalam negeri 3 Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki
dan Aneka
1 Industri Hulu Agro

4 Industri Alat Transportasi Industri Logam Dasar dan Bahan


2 Galian Bukan Logam
Industri Elektronika dan
5 Telematika/ICT
3 Industri Kimia Dasar Berbasis
Migas dan Batubara
6 Industri Pembangkit Energi

5
Kondisi Industri Dalam Negeri

Berdasarkan Data Statistik Tahun 2021:


HARAPAN P3DN
DALAM PBJP Kontribusi Dampak
Industri Penurunan 5,5 Juta
Harapan besar dengan pengolahan 20,01% Ekonomi
Tenaga Kerja
Kehilangan Pekerjaan
peningkatan penggunaan terhadap PDB Tahun 2020 Di Sektor Industri

produk dalam negeri dalam


PBJP dapat turut Ekspor pada Konsumsi
mendorong pertumbuhan sektor industri 8,11% Pemerintah Tumbuh
industri, penyerapan tenaga
Pertumbuhan
Terhadap PDB
Tahun 2021
8,06%
kerja, dan pertumbuhan Naik
PDB pada
ekonomi Indonesia
Sektor Industri
Pengolahan
6,58%

❑ Melihat potensi pertumbuhan industri yang semakin membaik, serta dampaknya terhadap serapan
tenaga kerja, maka sektor industri perlu didorong untuk berkembang
❑ Pemerintah adalah potensi pasar yang besar bagi produk industri dalam negeri dalam hal kegiatan
pengadaan barang jasanya.

66
Produk Unggulan Indonesia
3 Produk Jasa
• Teknologi informasi,
• Tenaga kerja, Kemampuan dan kapasitas produksi dalam negeri
• Desain dapat dilihat diantaranya dari produk unggulan
yang tersedia dan/atau peran Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) serta Koperasi dalam
pengembangan produksi dalam negeri.

10 Produk Utama 10 Produk Potensial


• Udang;
• Kerajinan;
• Kopi;
• produk perikanan;
• Minyak kelapa sawit;
• obat-obatan herbal,
• Kakao;
• produk kulit;
• Karet dan produk karet;
• makanan kemasan;
• Tekstil dan produk tekstil;
• Perhiasan;
• Alas kaki;
• minyak nabati;
• Elektronika;
• rempah-rempah;
• Komponen kendaraan bermotor;
• alat tulis non kertas;
• Furniture Produk Unggulan Indonesia
http://ppei.kemendag.gp.id/produk-unggulan-indonesia/
• peralatan medis

7
Tantangan Produksi Dalam Negeri

Menumbuhkan sinergitas yang kuat antara industri kecil,


5 menengah, dan besar yang menjalankan perannya
Membangun struktur industri yang
kuat sebagai motor penggerak 1 sebagai sebuah rantai pasok (supply chain).
utama (prime mover) perekonomian
Permintaan maupun penawaran terhadap
6 produk dalam negeri
Keterbatasan bahan baku 2
Menciptakan industri
7 manufaktur kelas dunia
(World class manufacturing)
Kompetensi dari Sumber 3
Daya Manusia
8
4 Memberikan peran dan kontribusi industri manufaktur
Data transaksi PDN baru dapat dilihat dari yang semakin penting dalam ekonomi nasional sebagai
transaksi e-purchasing dikarenakan transaksi PDF tumpuan bagi penciptaan lapangan kerja, penciptaan
dari metode pemilihan lain yang sedang nilai tambah, penguasaan pasar domestik, pendukung
dikembangkan pembangunan berkelanjutan, dan menghasilkan devisa.

8
Solusi yang Dilakukan Pemerintah Dalam
Mengatasi Tantangan Produksi Dalam Negeri
Melakukan percepatan
Merumuskan perencanaan Reformasi Birokrasi
pembangunan yang
partisipatif.

Menciptakan kebijakan
Pemerintah yaitu kebijakan fiskal
Meningkatkan yang berpihak tentang
kompetensi SDM penggunaan produk dalam negeri

Meningkatkan kecintaan dan


kepercayaan terhadap produksi dalam
negeri, dengan meningkatkan kualitas
dan terus menumbuhkan inovasi dalam
Melaksanakan
memproduksi barang/jasa dalam negeri
desentralisasi
diantaranya mendesain atau memberi
tampilan yang menarik pada produk
dalam negeri
9
Pengertian Produk Dalam Negeri

Barang dan Jasa, termasuk rancang bangun dan perekayasaan, yang


diproduksi atau dikerjakan oleh perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi
di Indonesia, menggunakan seluruh atau sebagian tenaga kerja warga negara
Indonesia, dan prosesnya menggunakan bahan baku atau komponen yang
seluruh atau sebagian berasal dari dalam negeri*
*Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri

10
Pengertian Perusahaan Dalam Negeri,
Nasional dan Asing

PERUSAHAAN PERUSAHAAN PERUSAHAAN


DALAM NEGERI NASIONAL ASING

BUMN, BUMD, dan Badan Usaha Perusahaan yang sekurang – Perusahaan yang sebagian
Swasta yang kepemilikan kurangnya 51% dari pada atau keseluruhan modalnya
sahamnya lebih dari 50% (lima modal dalam negeri yang dimiliki oleh negara (badan)
puluh persen) dimiliki oleh BUMN, ditanam di dalamnya dimiliki asing dan/atau yang dalam
BUMD, dan Badan Usaha Swasta
oleh Negara dan/atau, swasta usahanya dan kenyataannya
dan/atau Perseorangan Warga
Negara Indonesia yang memiiki nasional. bertujuan untuk memindahkan
hak suara dan didirikan sesuai sebagian atau seluruh
peraturan perundang – undangan keuntungan keluar negeri
serta bekerja dan berkedudukan
dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia

11
Produsen and Tujuan Produsen

Memenuhi
Kebutuhan
Saat bicara PDN, pasti terkait dengan siapa yg Konsumen
menghasilkannya

PRODUSEN
Menggerakkan Roda Membuka
Badan Usaha atau Perekonomian Lapangan
orang perseorangan Bangsa Pekerjaan
yang kegiatan
usahanya
menghasilkan
barang/jasa

Menciptakan dan
TUJUAN PRODUSEN Menambah kas dan
meningkatkan nilai
devisa negara
guna barang/jasa

12
Contoh Produksi Dalam Negeri

Kelompok Barang
1 Bahan 2 Mesin dan 3 Mesin dan 4 Mesin dan
2 4 5 Penunjang Peralatan Peralatan Peralatan
Pertanian Pertanian Pertambangan Migas

5 Alat berat, 6 Mesin dan 7 Bahan 8 Logam &


konstruksi
6 13 14 15 Peralatan Bangunan/ Barang
dan Material
Pabrik Konstruksi Logam
Handling

9 10 11 12
Bahan
Kimia dan Peralatan Peralatan Peralatan
Barang Kimia Elektronika Kelistrikan Telekomuni
kasi
13 14 15 16
Bahan &
Alat Peralatan Komputer &
Peralatan
Transport Laboratorium Peralatan
Kesehatan
Kantor
16 17 18 19
17 18 19 20
Pakaian & Peralatan
Sarana Lainnya
Perlengkap Olahraga &
Pertahanan
an Kerja Pendidikan

Untuk mengetahui secara lebih rinci jenis produk dalam


negeri dari masing – masing kelompok barang tersebut dapat
mengunjungi website http://tkdn.kemenperin.go.id/rekap.php.

13
13
Perusahaan Jasa Dalam Negeri

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA


PERUSAHAAN JASA DALAM NEGERI 1 Tidak adanya produk
fisik
Badan usaha yang menghasilkan Jasa yang
didirikan sesuai dengan peraturan perundang-
Jasa yang ditawarkan
undangan yang berlaku di Indonesia serta bekerja
dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan 2 beragam
Republik Indonesia dengan kepemilikan saham
lebih dari 50% (lima puluh perseratus) oleh Badan
Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah Tidak memiliki harga
dan/atau Perseorangan Warga Negara
Indonesia, yang memiliki hak suara, hak dividen,
3 pokok produksi

dan hak untuk menentukan/menunjuk anggota


dewan direksi dan/atau mengubah anggaran dasar
Kegiatan produksi dan
perusahaan, serta minimal 2/3 (dua per tiga) dari
jumlah keseluruhan direksi berwarga negara 4 konsumsi bersamaan
Indonesia
Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor 02/M-
IND/PER/2014 tentang Pedoman Peningkatan Penggunaan Tidak memiliki
Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
5 persediaan barang

14
Contoh Perusahaan Jasa Dalam Negeri

Sektor jasa property, real Sektor Jasa Insfrasturcture,


utility dan transportation,
estate, & building construction
contohnya : Garuda Indonesia,
contohnya: Waskita Karya Tbk, Jasa Marga dan
Wijaya Karya dan Adhi Karya Telekomunikasi Indonesia
Tbk., dll

Sektor jasa trade, service dan


Sektor jasa finance, contohnya
investment, contohnya Saratoga
BRI, BNI, Bank Mandiri dan
Inverstama Sedaya, Agro Yasa
lain lain.
Lestari dan lain–lain

15
Peran dan Nilai Tambah Penggunaan Produk
Dalam Negeri Dalam Pembangunan Nasional

Mendorong
Membuka Mempercepat
masyarakat agar Pemberdayaan Negara
kesempatan pemerataan
lebih menggunakan industri dalam lebih 04
01 02 03 berusaha dan pembangunan,
produk dalam negeri negeri produktif
bekerja peningkatkan
dibandingkan barang
perekonomian
impor
dan ketahanan
nasional

16
Urgensi Penggunaan Produk Dalam Negeri

Peningkatan Daya Saing Pertumbuhan Ekonomi


Bangsa maju Nasional
Produk Dalam Negeri

Produktivitas Tinggi Pengurangan Impor

17
Manfaat Penggunaan Produk Dalam Negeri

KEUNTUNGAN KEUNTUNGAN KEUNTUNGAN


EKONOMIS SOSIAL SOSIAL

• Menambah pendapatan • Menunjukkan rasa cinta • Meningkatkan kualitas


negara terhadap tanah air produksi sehingga daya
• Membantu meningkatkan • Menjaga nama baik jual lebih tinggi
angka produksi dalam bangsa • Manfaat sumber daya
negeri • Menunjukkan rasa cinta alam bagi kehidupan
• Mendukung produk dalam terhadap produk akan sangat maksimal
negeri untuk bersaing ke Indonesia.
pasar Internasional • meningkatkan
• Memperluas pasar produk kesejahteraan masyarakat
Indonesia • Mengurangi tingkat
• Meningkatkan pertumbuhan kemiskinan dan
ekonomi negara kriminalitas
• Memperbanyak lapangan • mempererat hubungan
pekerjaan Internasional
• Meningkatkan pendapatan
rakyat

18
Keunggulan Produk Dalam Negeri
Dari Sisi Harga

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri


(Pasal 44)
Rp
Pengaturan harga dilakukan dalam rangka memelihara stabilitas ekonomi
nasional dan ketahanan nasional

Terdapat Preferensi harga bagi


pelaku usaha terhadap Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN)
barang/jasa yang ditawarkan

19
Ketentuan Penggunaan PDN Dalam
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Parameter Keberhasilan Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri

Keberhasilan
peningkatan
penggunaan produk
dalam negeri salah
satunya dapat
dilihat pada proses
pengadaan
barang/jasa
pemerintah

Sumber: Laporan Kajian Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Pada PBJP

21
Kebijakan Pemerintah dalam Mendorong
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri

Pasal 86
Kewajiban K/L/PD/BUMN/BUMD/BU Swasta dan/atau mengusahakan sumber daya
UU No. 3 yang dikuasai negara menggunakan PDN dalam setiap pengadaan barang/jasa
Tahun 2014
tentang
Perindustrian Pasal 58
Kewajiban menggunakan produk dalam negeri (PDN) pada pengadaan barang
jasa dilakukan pada tahap perencaan dan pelaksanaan
Pasal 61
Kewajiban menggunakan PDN apabil terdapat produk dalam negeri dengan nilai
Peraturan Pemerintah No. penjumlahan Tinkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Bobot Manfaat
29 Tahun 2018 tentang Perusahaan (BMP) paling sedikit 40%.
Pasal 74
Pemberdayaan industri Setiap Kementerian/Lembaga/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/SKPD wajib
membentuk Tim Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Tim P3DN).

Pasal 4
Tujuan dari pengadaan barang/jasa pemerintah adalah
Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 meningkatkan penggunaan produk dalam negeri
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 66
beserta perubahannya jo Peraturan Presiden Pengadaan barang/jasa pemerintah wajijb menggunakan
produk dalam negeri apabila terdapat produk dalam negeri
No. 12 Tahun 2021
dengan nilai penjumlahan TKDN dan BPM paling sedikit
40%

22
Regulasi Tentang Kewajiban Penggunaan
Produk Dalam Negeri

Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 Peraturan Menteri Perindustrian No. 57 Tahun


tentang Cipta Kerja 2006 tentang Penunjukkan Surveyor Sebagai
Pelaksana Verifikasi Capaian TKDN Atas Barang/Jasa
Produksi Dalam Negeri
Undang-Undang No. 3 Tahun 2014
tentang Perindustrian
Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Indonesia No. 02/M-IND/PER/1/2014 tentang
Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam
2018 tentang Pemberdayaan Industri Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Peraturan Menteri Perindustrian No. 16 Peraturan/Surat Edaran Institusi Lain


Tahun 2011 tentang Ketentuan dan Tata
Cara Perhitungan TKDN

23
Penggunaan Produksi dan Produk Dalam
Negeri Melalui PBJ
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun
2018 Pasal 58, kewajiban penggunaan produk dalam
negeri dilakukan pada tahap perencanaan
Tujuan Pengadaan Barang /Jasa pengadaan dan persiapan pengadaan atau
pemilihan penyedia.

Informasi Rencana Kebutuhan


Tahunan Barang/Jasa
Peningkatan Penggunaan
Produk dalam Negeri Spesifikasi Teknis, Jumlah, Harga,
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 Pasal 4 Pelaksanaan

Diumumkan melalui media elektronik,


cetak, dan/atau sistem informasi
Industri nasional  SIRUP

24
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021
Pasal 66

KEWAJIBAN
PENGGUNAAN
PRODUK TKDN + BMP => Min 40%
DALAM NEGERI

Penggunaan produk Nilai TKDN dan


dalam negeri pada BMP mengacu pada
PBJ diwajibkan Daftar
apabila terdapat Inventarisasi
produk dalam Barang/jasa
negeri dengan nilai produksi dalam
penjumlahan negeri yang
TKDPN dan BMP diterbitkan oleh
paling sedikit Kementerian
40% Perindustrian

25
Regulasi Tentang Kewajiban Penggunaan
Produk Dalam Negeri

Barang Diwajibkan

1
Barang produksi dalam negeri yang wajib dipergunakan untuk memenuhi
Peraturan Menteri persyaratan kebutuhan dan memiliki penjumlahan capaian TKDN dan
Perindustrian capaian BMP lebih dari atau sama dengan 40% (empat puluh perseratus)
Republik Indonesia dan capaian TKDN barang lebih dari atau sama dengan 25% (dua puluh
Nomor 02/M- lima perseratus).
IND/PER/1/2014
Tentang Pedoman 2 Barang Dimaksimalkan
Peningkatan Barang dimaksimalkan yaitu barang produksi dalam negeri yang
Penggunaan Produk memenuhi persyaratan kebutuhan dan memiliki penjumlahan capaian
Dalam Negeri Dalam TKDN dan capaian BMP kurang dari 40% (empat puluh perseratus) dan
Pengadaan memiliki capaian TKDN barang lebih dari atau sama dengan 15% (lima
Barang/Jasa belas perseratus
Pemerintah 3 Barang Diberdayakan
Barang diberdayakan yaitu barang produksi dalam negeri yang memenuhi
persyaratan kebutuhan dan memiliki capaian TKDN barang kurang dari 15%
(lima belas perseratus) dan lebih dari atau sama dengan 10% (sepuluh
perseratus)

26
Ketentuan Penggunaan Produk Dalam
Negeri dalam PBJP

Peraturan Presiden Menteri/kepala lembaga/kepala


K/L/PD wajib menggunakan Peraturan Presiden No.
No. 12 Tahun 2021 daerah wajib melakukan
produk dalam negeri pada tahap 12 Tahun 2021 Tentang
Tentang Perubahan pengawasan Pengadaan
Perencanaan Pengadaan, Perubahan atas
atas Peraturan Barang/Jasa melalui aparat
Persiapan Pengadaan, atau Peraturan Presiden No.
Presiden No. 16 pengawasan internal
Pemilihan Penyedia. 16 Tahun 2018 tentang
Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan
Pengawasan dapat dilakukan Pemerintah
Barang/Jasa DIWAJIBKAN APABILA produk
melalui kegiatan audit, reviu, Pasal 76
Pemerintah dalam negeri memiliki Nilai TKDN
Pasal 66 pemantauan, evaluasi,
ditambah BMP paling sedikit 40%
dan/atau penyelenggaraan
(empat puluh persen). Pengawasan bersama
whistleblowing system.
mengacu kepada dilakukan dengan
kementerian teknis terkait
Pengawasan Pengadaan dan/atau lembaga yang
Barang/Jasa dilakukan sejak mempunyai tugas
daftar inventarisasi barang/jasa perencanaan, persiapan,
produksi dalam negeri yang menyelenggarakan urusan
pemilihan Penyedia, pelaksanaan pemerintahan di bidang
diterbitkan oleh Kementerian Kontrak, & serah terima pekerjaan
Perindustrian pengawasan keuangan
negara/ daerah dan
pembangunan nasional.

27
Dasar Hukum Pembentukan
Tim Nasional P3DN

Keputusan Presiden Nomor 24 Keputusan Menteri Koordinator Bidang


Tahun 2018 tentang Tim Nasional Kemaritiman Selaku Ketua Tim Nasional
Peningkatan Penggunaan Dalam P3DN Nomor 84 Tahun 2019 tentang
Negeri Kelompok Kerja Tim Nasional P3DN

28
Susunan Keanggotaan Tim Nasional P3DN

KETENTUAN LAIN TERKAIT TIM NASIONAL P3DN

• Tim Nasional P3DN dapat melibatkan Asosiasi Industri


dan Organisasi Profesi
• Tim Nasional P3DN melaporkan pelaksanaan tugasnya
kepada Presiden paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6
(enam) bulan atau sewaktu-waktu diperlukan
• Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas
Tim Nasional P3DN dibebankan kepada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

29
Kelompok Kerja Tim Nasional P3DN
Pokja Tim Nasional
P3DN

Pokja Pemantauan Pokja TKDN Pokja Sosialisasi


P3DN

30
Tim Peningkatan Penggunaan Produk
Dalam Negeri (Tim P3DN)

Tugas Melakukan koordinasi, Memberikan tafsiran final


Melakukan tugas lain
Tim P3DN pengawasan, dan atas permasalahan
yang terkait dengan
evaluasi pelaksanaan kebenaran nilai TKDN
peningkatan penggunaan antara produsen Barang peningkatan penggunaan
Produk Dalam Negeri di atau penyedia Jasa dengan Produk Dalam Negeri
lingkungan masing- Tim Pengadaan
masing; Barang/Jasa; dan

Untuk mengoptimalkan penggunaan Produk Dalam Negeri,


dibentuk Tim P3DN pada setiap Pengguna Produk Dalam Negeri
yang beranggotakan wakil dari unsur Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah dan unsur dunia usaha

31
Format Susunan Tim Keanggotaan P3DN
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor: 02/M-IND/PER/1/2014
tentang Pedoman P3DN dalam PBJP, Tim P3DN terbagi menjadi :

1 2 3

Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan,


Kementerian/Lembaga Pemerintah Daerah Otoritas Jasa Keuangan, Perguruan Tinggi Negeri
Pemerintah Non Kementerian Provinsi/Kabupaten/Kota Badan Hukum (PTNBH), dan BUMN/BUMD

32
Permenperin No 2 tahun 2014

33
Permenperin No 2 tahun 2014

34
Permenperin No 2 tahun 2014

35
Sanksi Dalam Implementasi Ketentuan P3DN

Sanksi pelanggaran aturan P3DN diberlakukan bagi:

2
1
Lembaga verifikasi
Produsen barang/jasa dan/atau independen TKDN yang
penyedia yang membuat dan/atau
menyampaikan dokumen dan
keterangan yang tidak benar terkait
1 2 melanggar ketentuan (pasal
70) dikenakan sanksi
administratif berupa peringatan
dengan nilai TKDN, atau berdasarkan tertulis, pencabutan penunjukan
hasil pemeriksaan ada ketidaksesuaian sebagai lembaga verifikasi
dalam pengadaan produksi dalam independen TKDN .
negeri, mendapat sanksi administrasi
sampai dengan sanksi finansial
3
3 Pejabat yang menangani pengadaan
barang jasa dikenai sanksi
administrasi sampai dengan sanksi
finansial yang melanggar ketentuan
pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor
29 Tahun 2018 36
36
Denda Administratif Apabila Tidak Memprioritaskan
Penggunaan Produk Dalam Negeri

Produsen Barang dan/atau


Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Penyedia Barang/Jasa

Sanksi denda administratif sebesar 1% Denda administratif dikenakan apabila


(satu persen) dari nilai kontrak produsen barang dan/atau penyedia
pengadaan Barang/Jasa dengan nilai barang/jasa melanggar ketentuan pasal
paling tinggi Rp 500.000.000,00 (lima 61 ayat (6) berupa pengurangan
ratus juta rupiah). pembayaran sebesar selisih antara nilai
TKDN penawaran dengan nilai TKDN
pelaksanaan paling tinggi 15% (lima belas
persen) dan pasal 61 ayat (7) berupa 3
(tiga) kali nilai barang yang diimpor.

Pembayaran denda administratif Denda administratif wajib disetor ke kas


Dasar Hukum: negara atau kas daerah sesuai dengan
sebagaimana dimaksud dilakukan Peraturan
paling lama 30 hari kerja sejak surat ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemerintah No. 29
pengenaan sanksi denda Tahun 2018 Denda administratif merupakan penerimaan
administratif ditetapkan Pasal 110 negara bukan pajak atau penerimaan daerah

37
Reward Apabila Mampu Memprioritaskan
Penggunaan Produk Dalam Negeri

PENILAIAN DILAKUKAN Komitmen Pelaporan


TERHADAP Bobot Nilai Bobot Nilai
Kementerian/ Lembaga/ 20 15
Pemerintah Provinsi/
Perencanaan Pelaksanaan
Kabupaten/ Kota/ BUMN
yang telah mampu
Bobot Nilai Bobot Nilai
memprioritaskan dan 25 40
memaksimalkan
penggunaan produk dalam
negeri dengan baik sesuai
dengan ketentuan Nilai 25-49 : Kurang Baik
peraturan perundang-
undangan, akan diberikan Nilai 50-74 : Cukup Baik Penghargaan
Reward (penghargaan). Cinta Karya Bangsa
dalam bentuk Penghargaan Nilai 75-89 : Baik Kementerian
yang dikenal dengan Penilaian Perindustrian
sebutan Penghargaan Akhir Nilai 90-100 : Baik Sekali
“Cinta Karya Bangsa”.

38
Tujuan Pemberian Penghargaan P3DN
Mendorong penggunaan produk
dalam negeri secara maksimal
pada instansi yang bersangkutan

Membangun kecintaan Mendorong pertumbuhan penggunaan


bangsa Indonesia produk dalam negeri pada pengadaan
terhadap produk dalam barang/jasa di instansi yang bersangkutan
negeri.

Memberikan teladan Memacu dunia usaha nasional untuk selalu


bagi masyarakat untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam
menggunakan produk Negeri (TKDN) serta mutu produknya guna
dalam negeri. meraih kepercayaan konsumen dalam negeri

Membangun kesadaran serta Mendorong tumbuhnya produk-produk baru


menciptakan pemahaman bahwa dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan
industri dalam negeri telah mampu masyarakat
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Memperkuat basis produksi nasional agar
mampu bersaing di pasar dalam negeri dan
menjadi prioritas bagi belanja pemerintah
39
Indikator Aspek Penilaian & Bobot Penilaian

Aspek Komitmen Aspek Perencanaan Aspek Pelaksanaan Aspek Pelaporan


• Adanya peraturan internal, yaitu • Identifikasi atas penyedia • Dokumen kontrak yang • Laporan pelaksanaan Tim P3DN.
peraturan maupun kebijakan yang barang/jasa untuk rencana mencantumkan pengutamaan Tim P3DN wajib melaporkan hasil
dibuat oleh institusi dan berlaku pengadaan sesuai dengan formulir penggunaan produk dalam negeri pelaksanaan tugasnya 6 (enam)
secara internal guna mendukung yang ditetapkan oleh LKPP dan preferensi harga. bulan sekali kepada
penggunaan produk dalam negeri. Menteri/Kepala LPNK/Gubernur/
• Pemberitahuan rencana • Evaluasi penetapan pemenang,
Merupakan aturan pelaksanaan Bupati/Walikota/Direksi yang
pengadaan, yaitu rencana yaitu TKDN digunakan sebagai
dari peraturan perundang- bersangkutan dengan tembusan
pengadaan dalam jangka waktu ke salah satu unsur dalam penilaian
undangan yang berlaku terkait kepada Menteri Perindustrian
depan yang dikomunikasikan dan penetapan pemenang tender
dengan pengadaan barang/jasa.
kepada calon penyedia • Pemberian Preferensi Harga
• Kompentensi panitia pengadaan, barang/jasa dalam negeri yang • Laporan Menteri/Kepala LPNK/
bertujuan agar calon penyedia • Promosi penggunaan produksi
yaitu memiliki sertifikat Pengadaan Gubernur/Bupati/Walikota/Direksi
barang/jasa dapat mempersiapkan dalam negeri serta keikutsertaan
barang dan jasa dan memiliki yang bersangkutan ke Menteri
infrastruktur untuk mendukung dalam pameran P3DN
keahlian/sosialisasi P3DN Perindustrian (Sebagai Ketua
ketersediaan produk dalam negeri. • Upaya menggalakkan penggunaan Timnas P3DN) berupa pelaporan
• Adanya program khusus P3DN • Dokumen Rencana Kerja dan produksi dalam negeri di realisasi P3DN enam bulan sekali
yang dibuat responden Syarat-syarat (RKS) serta lingkungan internal kepada Menteri Perindustrian
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang • Pemeriksaan terhadap
sudah mencantumkan pemenuhan penggunaan produk
Bobot pengutamaan penggunaan Bobot dalam negeri dalam PBJ Bobot Bobot
produk dalam negeri. Nilai oleh APIP untuk keperluan
Nilai Nilai Nilai
instansinya masing-
20 25 masing 40 15

40
Para Pihak Yang Terlibat Dalam
Peningkatan Penggunaan
Produk Dalam Negeri
• Produk Dalam Negeri (PDN): Barang & Jasa, termasuk rancang bangun &perekayasaan, yang
diproduksi/dikerjakan perusahaan yg berinvestasi dan berproduksi di Indonesia, menggunakan
seluruh /sebagian tenaga kerja WNI, dan prosesnya menggunakan Bahan Baku /komponen yang
seluruh /sebagian berasal dari DN.
PP 29 (2018) Penggunaan PDN ditentukan berdasar besaran komponen DN pd B/J yg ditunjukan
dgn nilai TKDN.
• Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) : indikator tingkat penggunaan komponen dalam
negeri pada barang, gabungan barang, jasa, gabungan jasa, serta gabungan barang dan jasa.
• Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) : nilai penghargaan kepada perusahaan yang berinvestasi di
Indonesia karena memberdayakan usaha kecil/koperasi melalui kemitraan, memelihara
kesehatan, keselamatan kerja, dan Lingkungan (K3L), memiliki sertifikat sistem manajemen
mutu dan memberikan fasilitas pemeliharaan dan pelayanan purna jual

42
• Verifikasi : kegiatan yang dilakukan oleh Surveyor Independen/P untuk menghitung capaian
TKDN Barang/Jasa dan BMP dengan data yang diambil atau dikumpulkan dari kegiatan usaha
perusahaan industri atau penyedia barang/jasa
• Penandasahan TKDN : Pemberian Tanda Sah Capaian TKDN dari suatu produk oleh
Kemenperin, yg merupakan hasil verifikasi yg dilakukan oleh surveyor independen.
• Daftar Inventarisasi Barang/Jasa PDN : Daftar produk buatan dalam negeri, yang memuat
nama dan alamat produsen, jenis produk, spesifikasi, standard, kapasitas, capaian TKDN, dan
capaian BMP yang diterbitkan Menteri Perindustrian.
• Preferensi Harga: nilai penyesuaian atau normalisasi harga terhadap harga penawaran dalam
proses perhitungan harga evaluasi akhir (HEA) pada pengadaan barang/jasa. Dihitung saat
evaluasi harga penawaran
• Diberikan untuk barang dgn TKDN ≥ 25%. Diberlakukan untuk pengadaan ≥ 1 M.
• Preferensi untuk barang max 25% & untuk konstruksi yg dikerjakan BU Nasional mas 7,5%
diatas penawaran BU asing terendah
43
Tugas dan Kewenangan PA/KPA dalam
Penerapan P3DN

Kewajiban Penggunaan Produk Dalam Negeri


dilakukan pada tahap perencanaan, persiapan
Penerapan P3DN dan pemilihan pengadaan barang/jasa.
PERENCANAAN
PBJ
TUGAS & WEWENANG PA/KPA DALAM
TAHAP PERENCANAAN PBJ
PERSIAPAN
PBJ a. Menetapkan perencanaan pengadaan
b. Menetapkan dan mengumumkan RUP dan
c. Melaksanakan Konsolidasi Pengadaan
PEMILIHAN Barang/Jasa
PBJ

44
PA/KPA dalam Menetapkan dan
Mengumumkan RUP

Peran PA/KPA selaku penanggungjawab kegiatan, dalam melakukan penyusunan RKA yang
PA/KPA menetapkan didalamnya terdapat Pengadaan Barang/Jasa telah mempertimbangkan hal-hal sebagai
Pengadaan yang berikut:
telah disusun oleh
PPK

Identifikasi Penyusunan Ketersediaan Ketersediaan Penyusunan RAB


kebutuhan spesifikasi barang/jasa barang/jasa yang sesuai spesifikasi
barang/jasa sesuai teknis/KAK sesuai dan/atau dibutuhkan teknis/KAK
dengan Rencana kebutuhan penyedia di dalam bentuk sebagai dasar
Kerja; pasar; produk/jasa pengusulan
dalam negeri;dan anggaran

45
PA/KPA dalam Menetapkan Perencanaan
Pengadaan

PPK Menyusun RUP berdasarkan


hasil identifikasi kebutuhan yang
memuat informasi pengadaan
barang/jasa meliputi :
a. nama dan alamat PA/KPA,
b. nama paket pengadaan yang akan
dilaksanakan,
c. kebutuhan penggunaan produk PA/KPA menetapkan dan mengumumkan RUP
dalam negeri, melalui aplikasi Sistem Informasi RUP (SiRUP).
d. cara pengadaan,
e. uraian singkat paket pengadaan, Dalam menetapkan dan mengumumkan RUP,
f. volume paket pengadaan,
PA/KPA memastikan bahwa dalam rangka
g. nilai paket pengadaan,
h. lokasi paket pengadaan, peningkatan penggunaan produk dalam negeri,
i. sumber dana dan RUP yang dimaksud telah mencantumkan
j. perkiraan waktu pemanfaatan kebutuhan penggunaan produk dalam negeri di
barang/jasa Instansinya.

46
PA/KPA Melaksanakan Konsolidasi
Pengadaan Barang/Jasa
Efisiensi penggunaan sumber daya
(waktu, tenaga kerja) dalam
Untuk mengoptimalisasi melaksanakan pengadaan barang/jasa
pelaksanaan pengadaan
dan mengurangi biaya
pengadaan, dalam
penyusunan
Perencanaan Dalam melakukan
pemaketan barang/jasa Keberpihakan kepada produk
Pengadaan PA dapat
perlu mempertimbangkan dalam negeri dan penyedia dalam
menggabungkan
hal-hal sebagai berikut: negeri; dan
pelaksanaan pengadaan
untuk beberapa paket
pengadaan yang sejenis
dalam 1 (satu) kali
pelaksanaan
pengadaan
Sisi komersial

49
Tugas dan Kewenangan PPK

Penerapan P3DN Peran PPK dalam peningkatan produk dalam


negeri dilakukan pada tahap perencanaan
PERENCANAAN dan tahap persiapan, dimana selaras
PBJ dengan tugas dan kewenangannya antara
lain:

PERSIAPAN a. menyusun perencanaan pengadaan;


PBJ b. melaksanakan Konsolidasi Pengadaan
Barang/Jasa; dan
c. menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka
Acuan Kerja (KAK).
PEMILIHAN
PBJ

50
PPK dalam Menyusun Perencanaan
Pengadaan
4 PPK memperhitungkan kewajiban
PPK melaksanakan penyusunan 1 penggunaan produk dalam negeri,
Perencanaan Pengadaan untuk tahun
termasuk rancang bangun dan
anggaran berikutnya sesuai kebutuhan
Kementerian/ Lembaga/Pemerintah perekayasaan nasional, WAJIB PDN
Daerah yang tercantum dalam RKA apabila terdapat produk dalam negeri
Kementerian/ Lembaga atau RKA yang memiliki penjumlahan nilai Tingkat
Pemerintah Daerah. Komponen Dalam Negeri (TKDN)
ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan
PPK memulai perencanaan 2
pengadaan dengan menyusun (BMP) paling sedikit 40% (empat puluh
identifikasi kebutuhan yang dilakukan persen).
dengan mencari, mengumpulkan, Pelaksanaan Pengadaan yang
meneliti, serta mencatat data dan 5
informasi terkait kebutuhan
berkelanjutan yang
barang/jasa yang bertujuan untuk mempertimbangkan aspek ekonomi,
mendukung pencapaian indikator sosial dan lingkungan.
kinerja yang terdapat pada Renja-K/L
atau Renja-SKPD.
3
PPK Mengalokasikan paling sedikit 40%
6 Pemanfaatan barang/jasa hasil
(empat puluh persen) dari nilai anggaran penelitian dalam negeri
belanja barang/jasa yang dikelolanya untuk
penggunaan produk usaha kecil dan/atau
koperasi dari hasil produksi dalam negeri
51
PPK dalam Menyusun Identifikasi
Kebutuhan
Identifikasi Kebutuhan Barang, perhatikan informasi Identifikasi Kebutuhan Pekerjaan Konstruksi

Kemudahan mendapatkan barang di pasaran Indonesia dengan 1 Kesesuaian kebutuhan pekerjaan konstruksi
1 jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
2 Kompleksitas pekerjaan konstruksi
2 Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
3 Keterlibatan usaha kecil
Jumlah produsen dan/atau jumlah Pelaku
3 Usaha; dan/atau 4 Waktu penyelesaian pekerjaan konstruksi

Penggunaan barang/material perkiraan biaya, persentase


4 Keterangan asal barang 5 bagian/komponen dalam negeri, studi kelayakan pekerjaan
konstruksi, desain pekerjaan konstruksi, kontrak pekerjaan
konstruksi dan pembebasan lahan.

Identifikasi Kebutuhan Pekerjaan Terintegrasi


4 Penggunaan barang/material dari dalam negeri atau luar negeri
1 Jenis pengadaan yang akan dilaksanakan
5 Kontrak pekerjaan terintegrasi
2 Jenis, fungsi, target & sasaran yang akan dicapai
6 Kesiapan dokumen pekerjaan terintegrasi
3 Waktu penyelesaian pekerjaan terintegrasi
7 Kebutuhan konsultan pendamping

52
PPK Melaksanakan Konsolidasi Pengadaan
Barang/Jasa
Efisiensi penggunaan sumber daya
(waktu, tenaga kerja) dalam
Dalam penyusunan melaksanakan pengadaan barang/jasa
Perencanaan
Pengadaan PPK dapat
menggabungkan
pelaksanaan pengadaan
untuk beberapa paket Dalam melakukan
pemaketan barang/jasa Keberpihakan kepada produk
pengadaan yang sejenis
perlu mempertimbangkan dalam negeri dan penyedia dalam
dalam 1 (satu) kali
hal-hal sebagai berikut: negeri; dan
pelaksanaan pengadaan

Sisi komersial

53
PPK Melaksanakan Konsolidasi Pengadaan
Barang/Jasa
PPK dalam menyusun spesifikasi
teknis /KAK barang/jasa
menggunakan:

Spesifikasi Teknis Barang/Jasa

Pemenuhan
penggunaan Produk dalam Produk usaha mikro dan kecil serta
produk dilakukan negeri koperasi dari hasil produksi dalam
sepanjang negeri; dan
tersedia.

Produk bersertifikat Produk ramah lingkungan


SNI hidup

54
PPK Pada Tahap Persiapan

Dalam melakukan reviu


ketersediaan barang/jasa Memenuhi
Daftar inventarisasi
perlu memperhatikan Standar
barang/jasa produksi
Tingkat Komponen dalam negeri Nasional
Dalam Negeri (TKDN) Indonesia
yang mengacu pada : (SNI)

Produk ramah
Produk usaha mikro dan
lingkungan
kecil serta koperasi dari
hidup
hasil produksi dalam
negeri

55
PPK pada Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan pengadaan,


PPK melakukan kegiatan sebagai berikut:

Melakukan reviu spesifikasi Reviu terhadap dokumen


teknis/KAK yang telah perencanaan pengadaan
disusun pada tahap terkait kewajiban untuk
perencanaan Pengadaan menggunakan produk
Barang/Jasa, dengan usaha kecil serta koperasi
menggunakan dari hasil produk dalam
data/informasi pasar terkini negeri paling sedikit 40%
untuk mengetahui (empat puluh persen) dari
ketersediaan barang/jasa, nilai anggaran belanja
harga, pelaku usaha dan barang/jasa
alternatif barang/jasa Kementerian/Lembaga/
sejenis. Pemerintah Daerah.

56
Tugas dan Kewenangan Pokja Pemilihan

Peran Pokja Pemilihan dalam peningkatan


produk dalam negeri dilakukan mulai tahap
persiapan pemilihan, dimana selaras dengan
Penerapan P3DN tugas dan kewenangannya yaitu
PERENCANAAN a. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan
PBJ pemilihan Penyedia kecuali E-purchasing
dan Pengadaan Langsung
b. Menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia
PERSIAPAN untuk metode pemilihan:
PBJ 1) Tender/Penunjukan Langsung untuk paket
Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/
Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran
paling banyak Rp100.000.000.000 (seratus
PEMILIHAN miliar rupiah); dan
PBJ 2) Seleksi/Penunjukan Langsung untuk paket
Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai
Pagu Anggaran paling banyak
Rp10.000.000.000 (sepuluh miiiar rupiah).

57
Reviu Dokumen Pengadaan
oleh Pokja Pemilihan

1 2 3 4
Dalam tahap
persiapan
Spesifikasi Harga Perkiraan Rancangan Dokumen Anggaran
pemilihan Teknis/KAK dan Kontrak Belanja (DIPA/DPA
Sendiri (HPS)
penyedia, Pokja gambar (jika atau RKA-KL/
pemilihan diperlukan) RKA-PD yang telah
ditetapkan)
melakukan reviu
dokumen
persiapan
pengadaan yang 5 6 7 8
meliputi :
ID Paket Waktu Penugasan Analisa Pasar Uraian Pekerjaan,
RUP Barang/Jasa Identifikasi Bahaya
dan Penetapan
Risiko Barang/Jasa
Lainnya (Jika
Diperlukan)

58
• Pokja Pemilihan menuliskan persyaratan pada
Pengumuman Pemilihan
• Contoh Pengumuman Tender yang menyebutkan
Persyaratan TKDN :
https://eproc.esdm.go.id/eproc4/lelang/7150109
/pengumumanlelang

59
Peran APIP dalam P3DN
Pengawasan oleh APIP dapat dilakukan melalui kegiatan audit, reviu,
pemantauan, evaluasi, dan/atau penyelenggaraan whistleblowing
system sejak perencanaan, persiapan, pemilihan penyedia,
pelaksanaan kontrak, dan serah terima pekerjaan.

2 3 4
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Peran APIP dalam P3DN melakukan
beserta perubahannya tentang Pengadaan
pengawasan diantaranya melakukan audit untuk
Barang/Jasa Pemerintah (PBJP)
meyakinkan bahwa Pengadaan Barang/Jasa
mewajibkan kepada Menteri/Kepala
telah memperhatikan pencapaian Tingkat
Lembaga/Kepala Daerah untuk melakukan
Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan
pengawasan Pengadaan Barang/Jasa
penggunaan produk dalam negeri.
5
Pemerintah melalui Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP) masing-masing

1
Audit diarahkan untuk menguji aspek-aspek
pelaksanaan PBJ diantaranya pencapaian
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) TKDN dan penggunaan produk dalam
berdasarkan Peraturan Badan Pengawasan negeri. Titik kritis pada aspek penggunaan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Nomor produk dalam negeri dan TKDN, yaitu:
3 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengawasan 1. Preferensi harga tidak diberlakukan untuk
Intern Atas Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, yaitu instansi pemerintah yang
APIP PBJ dengan nilai paling sedikit di atas
Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
dibentuk dengan tugas melaksanakan 2. Tidak menggunakan produk dalam negeri
pengawasan intern di lingkungan pemerintah terhadap PBJ yang diikuti oleh peserta
pusat dan/atau pemerintah dengan nilai TKDN dan Bobot Manfaat
Perusahaan (BMP) paling rendah 40%
60
(empat puluh persen).
Ruang Lingkup Pengawasan Pengadaan
Barang/Jasa

Pemenuhan nilai Penggunaan produk


1 manfaat yang sebesar- dalam negeri 4
besarnya

Hasil pengawasan
digunakan sebagai
Ruang Lingkup
alat pengendalian Pencadangan dan
pelaksanaan 2 Kepatuhan terhadap Pengawasan peruntukan paket 5
peraturan; Pengadaan
Pengadaan untuk usaha kecil
Barang/Jasa. Barang/Jasa

Peraturan Presiden No. 12


Tahun 2021 Tentang Pengadaan
Perubahan atas Peraturan 3 Pencapaian TKDN; Berkelanjutan
6
Presiden No. 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
Pasal 76

61
Program Kerja Audit Terhadap Aspek
Pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri

Program Kerja Audit Pengadaan Barang/Jasa


Aspek Pencapaian Tingkat Komponen Dalam
Negeri, Langkah-Langkahnya yaitu dengan

Menentukan Tujuan 1
Menentukan Uraian Langkah Kerja 2
Membandingkan rencana dengan
realisasi 3

62
Program Kerja Audit Terhadap Penggunaan
Produk Dalam Negeri

Program Kerja Audit Pengadaan Barang/Jasa


Aspek Atas Penggunaan Produk Dalam Negeri,
Langkah-Langkahnya, yaitu dengan

Menentukan Tujuan 1
Menentukan Uraian Langkah Kerja 2
Membandingkan rencana dengan
realisasi 3

63
Peran Lembaga Verifikasi Dalam P3DN

Menunjuk Lembaga Verifikasi Sebagai pelaksana verifikasi atas


Independen dan berkompeten Capaian Tingkat Komponen Dalam
dalam melakukan verifikasi atas Negeri (TKDN) Barang/Jasa Produksi
kebenaran Capaian Tingkat Dalam Negeri, Kementerian
Komponen Dalam Negeri (TKDN) Perindustrian menunjuk:
Barang/Jasa Produksi Dalam 1. PT. Surveyor Indonesia (Persero)
Negeri sebagaimana diatur dalam 2. PT. Superintending Company of
Peraturan Menteri Perindustrian Indonesia (Persero)
Nomor: 57/M-IND/PER/7/2006
tentang Penunjukan Surveyor
sebagai Pelaksana Verifikasi
Capaian Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) atas Barang/Jasa
Produksi Dalam Negeri

64
Tugas Lembaga Verifikasi

KETENTUAN LAIN

 Lembaga Survey/Surveyor dalam hal ini yaitu Melakukan verifikasi atas Capaian Tingkat
PT. Surveyor Indonesia dan PT. Sucofindo 1 Komponen Dalam Negeri (TKDN) Barang/Jasa
dalam melakukan verifikasi dapat memungut Produksi Dalam Negeri;
imbalan jasa yang besarannya ditetapkan
sesuai kesepakatan para pihak dan mengacu
kepada peraturan perundangan yang berlaku.

 Penunjukan kepada PT. Surveyor Indonesia Menuangkan hasil verifikasi dalam laporan hasil
dan PT. Sucofindo tidak menghapus 2 verifikasi kemampuan produksi dan penilaian
kewenangan Menteri Perindustrian untuk sendiri capaian TKDN barang/jasa; dan
mencabut, mengganti, dan menambah
penunjukan surveyor sebagai pelaksana
verifikasi Capaian TKDN Barang/Jasa
Produksi Dalam Negeri.

 Instansi pengguna barang/jasa dapat memilih


Menyampaikan laporan verifikasi kepada
3
surveyor yang telah ditetapkan oleh Menteri
Perindustrian sebagai pelaksana verifikasi Menteri Perindustrian
capaian TKDN Barang/Jasa Produksi Dalam
Negeri.

65
Peran Tim Gerakan Nasional Bangga
Buatan Indonesia (Tim Gernas BBI)

Pelaporan data
DASAR HUKUM perkembangan
Gernas BBI a. Peningkatan jumlah Usaha Mikro, Kecil dan
Dasar Hukum Tim Gerakan Melaksanakan
Menengah/Industri Kecil dan Menengah
Nasional Bangga Buatan kegiatan termasuk Pelaku Ekonomi Kreatif yang
Indonesia, yaitu berdasarkan pencapaian masuk dalam ekosistem digital
Keputusan Presiden Republik target Gernas b. Peningkatan jumlah penjualan atau
Indonesia Nomor 15 Tahun Monitoring Tugas Tim BBI transaksi pembelian produk lokal
2021 tentang Tim Gerakan dan evaluasi Gernas BBI c. Peningkatan daya beli masyarakat,
Nasional Bangga Buatan pelaksanaan
Indonesia. pencapaian perluasan pasar, akses permodalan,
target pelatihan, pendataan dan percepatan siklus
Gernas BBI Menyelaraskan ekonomi lokal melalui belanja produk lokal
program Gernas BBI d. Stimulus ekonomi untuk Usaha Mikro, Kecil
dengan kampanye dan Menengah/Industri Kecil dan
publik Gernas BBI Menengah

66
Susunan Keanggotaan Tim Gernas BBI
Ketua : Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Wakil Ketua : 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
KETENTUAN LAIN 2. Gubernur Bank Indonesia
3. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
Ketua Harian : Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan
 Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Gernas BBI dapat melibatkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kementerian/Lembaga lain, pemerintah daerah, asosiasi, industri, Wakil : Menteri Koperasi dan UKM
organisasi profesi, akademisi, dan media. Sekretaris : Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
 Ketua Tim Gernas BBI dapat membentuk kelompok kerja sesuai kebutuhan. Anggota :
1. Menteri Perindustrian
 Ketua Tim Gernas BBI melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Presiden 2. Menteri Dalam Negeri
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu apabila 3. Menteri Hukum dan HAM
diperlukan 4. Menteri Keuangan
5. Menteri Sosial
6. Menteri Ketenagakerjaan
 Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Tim Gernas BBI
7. Menteri Perdagangan
dibebankan kepada: 8. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
• Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 9. Menteri Komunikasi dan Informatika
• Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan/atau 10. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
• Sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan 11. Menteri Kelautan dan Perikanan
peraturan perundang-undangan. 12. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
13. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
 Keanggotaan Gubernur Bank Indonesia dan Ketua Dewan Komisioner 14. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN
Otoritas Jasa Keuangan dalam Tim Gernas BBI tidak mengurangi 15. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
wewenang serta independensi pelaksanaan tugas dan fungsi Bank 16. Menteri BUMN
17. Menteri Perhubungan
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan ketentuan peraturan
18. Menteri Pertanian
perundang-undangan.
19. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
20. Menteri Investasi/Kepala BPPM
21. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional
22. Kepala LKPP
23. Kepala BPS 67
Penerapan Persyaratan Penggunaan
Produk Dalam Negeri Pada Setiap
Tahapan Pengadaan Barang Jasa
Terobosan P3DN Kendala yang dihadapi

Pemerintah telah mencanangkan Kebijakan


Pendayagunaan Produk Dalam Negeri di Masih banyak pelaku pengadaan
tahun 2009 dengan tujuan : yang masih awam penerapan
• Mengoptimalkan belanja pemerintah melalui aturan pendayagunaan produk dalam
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah negeri pada proses Pengadaan
• Menggerakkan pertumbuhan dan Barang/Jasa Pemerintah
pemberdayaan industri dalam negeri

Pada program pelatihan P3DN


dalam PBJP, diberikan materi
tentang Penerapan Aturan
Penggunaan Produk Dalam
Negeri dalam Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.

69
Hambatan Penggunaan Produk Dalam
Negeri Dalam PBJP
Beberapa penghambat penggunaan produk dalam negeri dalam PBJP :

pengguna condong
ketidaksesuaian kekurangan pada memilih produk dengan
terhadap aspek regulasi teknologi tinggi yang
kebijakan internal berasal dari industri luar
negeri
sulitnya pelaku usaha
hambatan dari dalam negeri untuk keharusan untuk
aspek SDM pada berpartisipasi dalam membeli produk dari
K/L/PD pengadaan PDN negara donor

kurangnya masih rendahnya masalah pada


komunikasi dan kepercayaan sistem
koordinasi antar masyarakat terhadap monitoring
instansi pemangku penggunaan produk
kepentingan dalam negeri dalam
PBJP

70
70
Penerapan TKDN Pada Tiap Tahapan PBJ
Pengawasan

Pelaksanaan Serah terima


Perencanaan Persiapan Tender
Pekerjaan Penyedia
PA / KPA PPK Pokja/PP Penyedia • Menyerahkan pekerjaan
• Saat melakukan • Penyusunan Spek, HPS & • Evaluasi Dokumen • Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Kontrak
identifikasi kebutuhan & Draft Kontrak Penawaran sesuai dengan penawaran
penetapan Barang/Jasa memperhatikan TKDN • Memeriksa data dukung (TKDN Barang & Komitmen PPK
sudah memperhatikan • Memastikan Nilai TKDN yg TKDN, cek Daftar TKDN Jasa)
inventaris B/J, cek • Menerima pekerjaan
TKDN (wajib/tdk PDN ?) menjadi target (cek Daftar
(Evaluasi Capaian TKDN
• Mencari informasi nilai Inventaris & perhitungan perhitungan TKDN PPK vs penawaran TKDN)
TKDN dari barang & jasa estimasi) Gabungan B&J, hitung
preferensi harga • Monitoring pelaksanaan • Menetapkan Sanksi jika
yg dibutuhkan (Barang  ada ketidaksesuaian/
pekerjaan (mencatat setiap
Daftar Inventaris B/J; Pokja/PP ketidaksesuaian pelanggaran
Jasa  perhitungan Penyedia pelaksanaan pekerjaan;
estimasi) • Mencantumkan
• Perlu menghitung target persyaratan TKDN dalam • Mengajukan Penawaran mengumpulkan bukti untuk APIP
TKDN Barang; Komitmen menghitung Capaian
TKDN yang akan Dokumen Pemilihan • Melakukan pengawasan
TKDN Jasa; Gabungan B/J TKDN)
ditentukan
Penerapan TKDN
Pada Tahapan
Perencanaan PBJP
PERENCANAAN PENGADAAN MELALUI PENYEDIA (2/10)

1 Penyusunan Spesifikasi Teknis/KAK (1/3)

1
Menggunakan Produk Dalam Negeri

2
Menggunakan Produk bersertifikat SNI Pemenuhan penggunaan

3 produk sesuai 4 (empat) hal ini


dilakukan sepanjang tersedia
UMK Menggunakan Produk Usaha Mikro dan Kecil
serta koperasi
4
Menggunakan produk ramah lingkungan hidup
5 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Pasal 19 ayat 1 & 3
PERENCANAAN PENGADAAN MELALUI PENYEDIA (7/10)

3 Pemaketan dan Konsolidasi PBJ (2/5)

Dalam melakukan pemaketan barang/jasa perlu mempertimbangkan:

1 Efisiensi penggunaan sumber daya (waktu, tenaga kerja)

2 Keberpihakan kepada produk dalam negeri dan penyedia


dalam negeri

3 Sisi komersial

PerLKPP No. 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Perencanaan PBJP


PERENCANAAN (RUP)
Perpres 12/2021 pasal 66 (4) & PP 29 pasal 59
• Menentukan PDN saat pencarian pasar pasokan, ditemukan produk dgn TKDN +
BMP ≥ 40% , TKDN ≥ 25%  Lihat Daftar Inventaris Barang PDN
(http://tkdn.kemenperin.go.id/search.php)
• Jika ditemukan minimal 1 produk yang mempunyai TKDN + BMP min 40%
(TKDN ≥ 25%) maka wajib produk dalam negeri, produk impor tdk boleh masuk
Permenperin 2 Tahun 2014 Pasal 6 – 9  TKDN + BMP < 40%  dimaksimalkan
(TKDN ≥ 15%) & diberdayakan (TKDN ≥ 10%)

Note : Barang yang diwajibkan, dimaksimalkan dan yang diberdayakan DILARANG dimasukan dalam
satu paket; kecuali untuk kelompok barang yg merupakan satu kesatuan sistem yg tidak dapat
dipecah-pecah.

75
Sumber Informasi Produk Dalam Negeri (1/2)

Beberapa sumber informasi produk dalam negeri diantaranya melalui:

1. Trade Exhibition 2. Katalog Produk


Katalog produk merupakan media informasi
yang berisi daftar produk yang dimiliki oleh
suatu perusahaan termasuk informasi lain
seperti:
• spesifikasi, standar produk,
• nilai TKDN,
• informasi harga,
• profil perusahaan (termasuk alamat
Pameran dagang atau expo adalah sebuah pameran perusahaan dan cabangnya, nomor
yang diadakan sehingga perusahaan dapat kontak, email dan website, serta media
memamerkan dan mendemonstrasikan produk dan pemesanan)
layanan terbaru mereka, mempelajari aktivitas • penjelasan kualitas dari suatu produk
pesaing dan mengikuti tren dan kesempatan baru. atau jasa dari perusahaan tersebut.
Contoh: Trade Expo Indonesia(TEI), JIPREMIUM, Katalog produk dapat disajikan dalam berbagai bentuk,
Inacraft, Pameran Produk Unggulan Indonesia (PPI), ada yang dalam bentuk brosur, buku, dan katalog
International Food Machinery Expo, Pameran produk elektronik
Ekonomi Kreatif Indonesia, dll.

76
Katalog Elektronik

KATALOG ELEKTRONIK

Selain katalog elektronik yang dimiliki oleh


perusahaan (e-Katalog Swasta), dalam
mendukung efektifitas dan efisiensi proses
pengadaan barang dan jasa pemerintah
(PBJP), pemerintah juga memfasilitasi
Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah
dan para penyedia di seluruh Indonesia
dengan mengembangkan Katalog Elektronik
(e-katalog), yang merupakan bagian dari
aktivitas e-procurement. Katalog elektronik
tersebut dapat di akses pada laman :
https://e-katalog.lkpp.go.id/

E-Katalog yang tersedia pada laman LKPP memiliki informasi terkait produk
dalam negeri seperti persentase TKDN

77
77
Jenis Katalog Elektronik

E-katalog sendiri memiliki berbagai macam jenis berdasarkan isi di dalamnya dan siapa yang menerbitkannya, yaitu :

1 E-Katalog Nasional

2 E-Katalog Sektoral

3 E-Katalog Lokal

78
78
Sumber Informasi Produk Dalam Negeri (2/2)

3. Laman Kementerian Perindustrian/Pusat P3DN


Cara lainnya untuk mencari informasi produk dalam negeri yaitu dengan melihat Daftar Inventaris
Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri pada Web Kementerian Perindustrian atau langsung mengunjungi
Web P3DN pada link : http://tkdn.kemenperin.go.id/search.php

79
79
Perhitungan Estimasi Target TKDN
TKDN meliputi : TKDN pada barang; TKDN pada gabungan barang; TKDN pada
jasa; TKDN pada gabungan jasa; TKDN pada gabungan barang dan jasa.
• TKDN Barang : Cek Daftar Inventaris & lihat beberapa aturan terkait tentang target capaian TKDN untuk bbrp
bidang (ESDM, kelistrikan, telekomunikasi, dll)  perhitungannya merujuk pada Daftar Inventaris Barang/Jasa
• TKDN Jasa : perhitungan estimasi (Management Proyek, Tenaga Kerja, Alat Kerja/Fas Kerja, Konstruksi/Fabrikasi,
Jasa Lainnya)  capaian TKDN Jasa didasarkan Perhitungan capaian TKDN yang mengandung jasa.
Perhitungannya merujuk hasil perhitungan sendiri dan dihitung berdasar tahapan pekerjaan sesuai karakter
pekerjaan.
Capaian TKDN gabungan barang, gabungan jasa, gabungan barang dan jasa dihitung setiap satu kegiatan tender
oleh penyedia barang jasa
Bagaimana Perhitungan TKDN & BMP?
Tujuan dan Manfaat Penetapan TKDN dan BMP

Pada tahap perencanaan PBJ, nilai Pada tahap pemilihan, TKDN Pada tahap serah terima, realisasi
TKDN memberikan gambaran target menjadi satu pertimbangan TKDN menjadi salah satu syarat
yang ditetapkan pemerintah tentang dalam penentuan pemenang diterimanya pekerjaan & dasar
besaran nilai penggunaan produksi tender (dengan pemberian penetapan sanksi jika terjadi
dalam negeri pada PBJP preferensi harga) ketidaksesuaian dengan komitmen

2 4 6

1 3 5 7
Nilai TKDN menjadi ukuran Pada tahap persiapan, nilai Pada tahap pelaksanaan Penetapan BMP bertujuan untuk memberikan
penggunaan komponen TKDN yang ditargetkan pekerjaan, TKDN akan penghargaan kepada produsen atas perannya
dalam negeri pada suatu akan menjadi acuan dalam menjadi acuan penyedia dalam memberikan manfaat bagi pemberdayaan
barang/jasa yang diadakan. penetapan syarat yang untuk bekerja & PPK untuk ekonomi, lingkungan sosial sekitar, lingkungan
harus dipenuhi oleh para melakukan monitoring alam, kesehatan dan keselamatan kerja juga
penyedia. bagi pelayanan kepada konsumen
82
82
Struktur Biaya Produk Industri Dalam Negeri
(1/3)
Beberapa dasar perhitungan TKDN :
2. Berdasarkan produk
1. Berdasarkan (product based) contoh
biaya produksi PLTS, Ponsel, tablet
(cost based),
perhitungan
umum

3. Berdasarkan proses
4. Berdasarkan perpaduan produksi (Process based)
antara proses dan biaya contoh farmasi
produksi (process + cost
based) contoh elektronika,
telematika dan battery
electric vehicle

83
83
Struktur Biaya Produk Industri Dalam
Negeri (2/3)

Struktur biaya produksi terdiri dari :

1 2 3

Biaya bahan baku langsung Biaya tenaga kerja langsung Biaya tidak langsung pabrik
(direct material) yaitu biaya (direct labor) yaitu tenaga (factory overhead) yaitu biaya
untuk membeli dan mengolah kerja yang langsung terlibat yang dikeluarkan untuk
bahan baku menjadi barang jadi. dalam memproduksi satu mendukung proses produksi
satuan unit produk. contoh biaya pembelian ATK,
biaya tenaga keamanan, biaya
listrik, biaya BBM, biaya sewa,
dan sebagainya.

84
84
Struktur Biaya Produk Industri Dalam
Negeri (3/3)
Harga Jual 150.000
Obyek Penilaian TKDN

Harga Pokok
Keuntungan Pajak
Penjualan

40.000 10.000 100.000

80.000 Biaya
Biaya Komersial 20.000 Manufaktur

Beban Beban MESIN & FACTORY


Pemasaran Administrasi BAHAN BAKU TENAGA KERJA
OVERHEAD

50.000 20.000 10.000


85
85
Tata Cara Perhitungan TKDN Barang –
Cost Based
Perhitungan persentase TKDN
TKDN Barang dapat dilihat pada Daftar Inventaris Barang/Jasa
1 berdasarkan biaya membuat produk
(cost of goods).
DN
Bahan Baku
Tidak termasuk keuntungan, biaya
LN 2 overhead Perusahaan & Pajak

DN
Tenaga Kerja Bahan dinilai berdasar negara
LN 3 asal;

DN
Mesin Mesin dinilai berdasar asal &
LN 4 kepemilikan

DN Tenaga kerja berdasarkan


Overhead
pabrik LN
5 kewarganegaraan

86
86
Tata Cara Perhitungan TKDN Jasa –
Cost Based
DN TKDN Jasa : dihitung
Manajemen
Proyek 1 berdasarkan perhitungan sendiri
LN
Tidak termasuk : Keuntungan, Pajak,
DN
Tenaga Kerja 2 Biaya tidak langsung perusahaan
(Pemasaran, Biaya Administrasi, dll)
LN

DN Bahan, mesin dinilai berdasarkan


Alat Kerja 3 negara asal
LN
Tenaga kerja berdasarkan
DN 4 kewarganegaraan
Fabrikasi
LN
Biaya Total Jasa = Harga Jasa =

DN 5 seluruh biaya yg dikeluarkan untuk


menghasilkan Jasa (dihitung sampai di
lokasi pengerjaan)
Jasa Lainnya
LN
87
87
Rumus Perhitungan

Perhitungan TKDN Barang

Perhitungan TKDN Jasa

88
88
Siapakah yang Melakukan Perhitungan
TKDN?
TKDN Barang

Lembaga Verifikasi oleh


Hasil self-
Produsen lakukan verifikator lembaga
assessment
self assessment melakukan verifikator
tersebut diajukan
survey lapang independen

Pencantuman
Laporan Hasil Pengesahan
dalam Daftar
verifikasi kepada Rapat Panel Sertifikat
Inventaris B/J
Pusat P3DN TKDN/BMP
PDN

PA/KPA/PPK mencari informasi di tahap perencanaan yaitu


• saat menentukan wajib tidaknya proses PBJP menggunakan PDN, dan
• saat melakukan perhitungan estimasi/target nilai TKDN yang dipersyaratkan pada pengadaan tersebut.

89
89
TKDN Jasa : Dihitung Berdasarkan
Perhitungan Sendiri

Sedangkan untuk Penyedia Jasa dan/atau penyedia


gabungan Barang dan Jasa dapat melakukan
penghitungan sendiri nilai TKDN Jasa dan/atau nilai
TKDN gabungan Barang dan Jasa sesuai dengan
ketentuan dan tata cara perhitungan nilai TKDN dan
nilai Bobot Manfaat Perusahaan (Pasal 69) untuk satu
kegiatan pelaksanaan tender.

90
90
TKDN Gabungan Barang (menghitung estimasi)
• TKDN Barang : dapat dilihat pada Daftar Inventaris Barang/Jasa
• Untuk pengadaan bbrp barang, saat menghitung estimasi target TKDN dapat mengikuti
perhitungan berikut : (misal Pengadaan Pipa dan Pompa)
REKAPITULASI PERHITUNGAN TKDN

NILAI GABUNGAN BARANG/JASA TKDN


Dalam Luar Total
Negeri Negeri (Rp.) %KDN Barang/Jasa Gabungan
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (%) (%)
URAIAN PEKERJAAN [ DN ] [ LN ]
x a b c d e f

I. BARANG
1). Material Langsung 199.318.804 209.057.082 408.375.886 48,81% 48,81% 34,12%
(bahan baku)

2). Peralatan Barang Jadi 0 0 - 0.00% 0.00%


jumlah 199.318.804 209.057.082 408.375.886 48,81% 48,81% 34,12%

II. JASA
3). Menejemen proyek 0 0 0 0.00% 0,00% 0.00%
dan perekayasaan
4). Alat kerja/ Fasilitas kerja 30.380.444 0 30.380.444 100,00% 17,28% 5,20%
5). Konstruksi dan fabrikasi 99.947.348 0 99.947.348 100,00% 56,85% 17,11%
6). Jasa umum 45.470.368 0 45.470.368 100,00% 25,87% 7,78%

Jumlah 175.798.160 - 175.798.160 100,00% 100% 30,09%

TOTAL BIAYA ( I + II ) 375.116.964 209.057.082 584.174.046 64,21% 64,21%


Tata Cara Perhitungan TKDN

Secara umum perhitungan TKDN mengacu pada Permenperin Nomor 16 Tahun 2011, namun
pada beberapa jenis industri mempunyai tata cara perhitungan yang berbeda seperti :

1
Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(Permenperin No. 4 Tahun 2017)

2
Telepon Seluler, Komputer Genggam dan
Komputer Tablet Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(Permenperin No. 29 Tahun 2017)

3
Produk Farmasi
(Permenperin No. 16 Tahun 2020)

4
Produk Elektronik dan Telematika Farmasi
(Permenperin No. 22 Tahun 2020)

5
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
(Permenperin No. 27 Tahun 2020)

93
93
Ambang Batas Nilai TKDN dan BMP (1/2)

Proses pengadaan Barang/Jasa melalui tender


atau pembelian langsung secara elektronik (e-
purchasing), pengguna wajib menggunakan
produk dalam negeri, apabila terdapat produk
dalam negeri yang memiliki :
Penjumlahan Minimal
Nilai TKDN dan
BMP 40%
Dengan nilai Paling Sedikit
TKDN
25%
(Pasal 61 – PP No. 29 Tahun 2018)

94
94
Ambang Batas Nilai TKDN dan BMP (2/2)

Target TKDN yang ditetapkan :


TKDN Minimal
Infrastruktur
Ketenagalistrikan 34-40%
Ditargetkan
Jasa
100%
TKDN berbagai Minimal
gabungan barang
dan jasa 40-45%
(Permenperin No. 05 Tahun 2017)
Pada beberapa industri seperti industri ketenagalistrikan
(pembangkit, gardu induk, jaringan transmisi dan distribusi
tenaga listrik) telah ditetapkan batas minimum nilai TKDN
diluar ketentuan.

95
95
Bobot Manfaat Perusahaan (BMP

a. Pemberdayakan Usaha b. Pemelihara kesehatan,


BOBOT MANFAAT Mikro dan Kecil termasuk keselamatan kerja
PERUSAHAAN (BMP) Koperasi Kecil melalui (SMK3) dan lingkungan
kemitraan, (OHSAS 18000/SMK3
adalah nilai
penghargaan kepada dan ISO 14000),
perusahaan karena
berinvestasi di
Indonesia dan
memberikan manfaat
terhadap
perekonomian
nasional dengan
melakukan kegiatan c. Pemberdayakan
yaitu: masyarakat/
lingkungan
d. Penyediaan fasilitas
pelayanan purna
jual
96
96
Format Perhitungan BMP
Batas Bobot Nilai BMP
No Faktor Penentuan Bobot Perusahaan Kriteria Bobot
Maksimum (%)
- Min Rp. 500 juta 5%
Memberdayakan Usaha Mikro dan Kecil
I 30% 4,50%
termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan - Tiap Kelipatan Rp.500jt 5%

Kepemilikan Sertifikat : - Tidak Ada 0%


Kesehatan, Keselamatan Kerja
II (SMK3/OHSAS 18000) (30%); dan - Ada 6% 20% 3,00%
Manajemen Lingkungan (ISO 14000) - Tidak Ada 0%
(70%) - Ada 14%
- Min Rp. 250 juta 3%
Pemberdayaan Lingkungan
III 30% 4,50%
(Community Development) tiap Kelipatan Rp250 juta 3%

- Investasi min Rp. 1 Milyar 5%


IV Fasilitas Pelayanan Purna Jual 20% 3,00%
- Setiap Kelipatan Rp 1 M 5%

Berlaku selama 3 tahun (Permenperin No. 02/M-IND/PER/1/2014) Pasal 28 ayat (2) 100% 15,00%

97
97
Sertifikat TKDN dan BMP

Sertifikat TKDN Sertifikat BMP

98
98
Penerapan TKDN
Pada Tahapan
Persiapan PBJP
Penerapan TKDN Pada Tiap Tahapan PBJ
Pengawasan

Pelaksanaan Serah terima


Perencanaa Persiapan Tender
Pekerjaan Penyedia
n
PA / KPA PPK Pokja/PP Penyedia • Menyerahkan pekerjaan
• Penyusunan Spek, HPS & • Evaluasi Dokumen • Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Kontrak
• Saat melakukan
identifikasi kebutuhan & Draft Kontrak Penawaran sesuai dengan penawaran
penetapan Barang/Jasa memperhatikan TKDN • Memeriksa data dukung (TKDN Barang & PPK
sudah memperhatikan • Memastikan Nilai TKDN TKDN, cek Daftar Komitmen TKDN Jasa)
inventaris B/J, cek • Menerima pekerjaan
TKDN (wajib/tdk PDN ?) yg menjadi target (cek
(Evaluasi Capaian TKDN
• Mencari informasi nilai Daftar Inventaris & perhitungan TKDN PPK vs penawaran TKDN)
TKDN dari barang & jasa perhitungan estimasi) Gabungan B&J, hitung
preferensi harga • Monitoring pelaksanaan • Menetapkan Sanksi jika
yg dibutuhkan (Barang  ada ketidaksesuaian/
pekerjaan (mencatat
Daftar Inventaris B/J; Jasa Pokja/PP pelanggaran
setiap ketidaksesuaian
 perhitungan estimasi) Penyedia pelaksanaan pekerjaan;
• Perlu menghitung target • Mencantumkan
TKDN yang akan persyaratan TKDN dalam • Mengajukan Penawaran mengumpulkan bukti APIP
TKDN Barang; Komitmen untuk menghitung
ditentukan Dokumen Pemilihan • Melakukan pengawasan
TKDN Jasa; Gabungan B/J Capaian TKDN)
PERSIAPAN PEMILIHAN
• Saat perencanaan menentukan wajib/tidak PDN ?
• PPK menyusun spesifikasi/KAK dgn mempertimbangkan TKDN min,
• PPK menyusun HPS mempertimbangkan informasi ttg PDN
• PPK menyusun Draft Kontrak dengan memasukan aturan tentang TKDN
• POKJA  Ketentuan dan syarat penggunaan hasil PDN dimuat dalam
Dokumen Pemilihan dan dijelaskan kepada semua peserta;
• Pokja Pemilihan menuliskan persyaratan pada Pengumuman tender
• Contoh Pengumuman Tender yang menyebutkan Persyaratan TKDN :
https://eproc.esdm.go.id/eproc4/lelang/7150109/pengumumanlelang
Struktur Dokumen Pemilihan

1. Dokumen Kualifikasi, dan


2. Dokumen Tender/Tender
Cepat/Seleksi/Penunjukan Langsung/ Pengadaan
Langsung.
1. Ketentuan Umum
2. Undangan/Pengumuman
3. Instruksi Kepada Peserta
4. Lembar Data Pemilihan (LDP)
5. Rancangan Kontrak terdiri dari : surat
perjanjian, syarat-syarat umum kontrak, dan
syarat-syarat khusus kontrak.
6. Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga
7. Spesifikasi Teknis/KAK/Gambar
8. bentuk dokumen lainnya.

Catatan : pada Standar Dokumen Pemilihan dapat dilihat pada : Perlem LKPP Nomor 12 Tahun 2021
(https://siukpbj.lkpp.go.id/uploads/posts/2021_06_11_Peraturan%20Lembaga%20Nomor%2012%20Tahun%20
2021_1824_1.pdf
102
Klausul-Klausul

Klausul TKDN dalam IKP Klausul TKDN dan Preferensi dalam IKP Klausul Preferensi dalam LDP
Dalam hal terdapat produk yang Penawaran yang menyampaikan Pendayagunaan Produksi
memiliki TKDN ditambah Bobot barang/jasa yang memiliki TKDN dalam Negeri
Manfaat Perusahaan (BMP) paling rendah 25% (dua puluh Atas penggunaan produk
paling rendah 40% (empat lima persen) diberikan preferensi dalam negeri
puluh persen) maka Peserta untuk Pengadaan Barang/Jasa
yang menawarkan produk dari yang bernilai paling sedikit di
diberikan preferensi harga
luar negeri (impor) digugurkan. atas Rp1.000.000.000,00 (satu dengan nilai:
Hal ini dapat dilakukan dalam miliar rupiah). ______________
hal hanya terdapat 1 (satu) jenis
barang dalam 1 (satu) paket. [diisi dengan besaran
preferensi, paling tinggi 25%
Paling rendah Paling rendah (dua puluh lima persen)]
40% 25%
Paling sedikit

1 Miliar
103
Penerapan TKDN
Pada Tahapan
Tender PBJP
Penerapan TKDN Pada Tiap Tahapan PBJ
Pengawasan

Pelaksanaan Serah terima


Perencanaa Persiapan Tender
Pekerjaan Penyedia
n
PA / KPA PPK Pokja/PP Penyedia • Menyerahkan pekerjaan
• Penyusunan Spek, HPS & • Evaluasi Dokumen • Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Kontrak
• Saat melakukan
identifikasi kebutuhan & Draft Kontrak Penawaran sesuai dengan penawaran
penetapan Barang/Jasa memperhatikan TKDN • Memeriksa data dukung (TKDN Barang & PPK
sudah memperhatikan • Memastikan Nilai TKDN TKDN, cek Daftar Komitmen TKDN Jasa)
inventaris B/J, cek • Menerima pekerjaan
TKDN (wajib/tdk PDN ?) yg menjadi target (cek
(Evaluasi Capaian TKDN
• Mencari informasi nilai Daftar Inventaris & perhitungan TKDN PPK vs penawaran TKDN)
TKDN dari barang & jasa perhitungan estimasi) Gabungan B&J, hitung
preferensi harga • Monitoring pelaksanaan • Menetapkan Sanksi jika
yg dibutuhkan (Barang  ada ketidaksesuaian/
pekerjaan (mencatat
Daftar Inventaris B/J; Jasa Pokja/PP pelanggaran
setiap ketidaksesuaian
 perhitungan estimasi) Penyedia pelaksanaan pekerjaan;
• Perlu menghitung target • Mencantumkan
TKDN yang akan persyaratan TKDN dalam • Mengajukan Penawaran mengumpulkan bukti APIP
TKDN Barang; Komitmen untuk menghitung
ditentukan Dokumen Pemilihan • Melakukan pengawasan
TKDN Jasa; Gabungan B/J Capaian TKDN)
Penyedia menyampaikan Penawaran
Evaluasi Teknis dan Harga

Produk yang memiliki TKDN+BMP paling rendah 40% (empat puluh persen) maka produk luar
negeri digugurkan. Hal ini dapat dilakukan dalam hal hanya terdapat 1 (satu) jenis barang dalam 1
(satu) paket.

Perhitungan Harga Evaluasi Akhir (HEA) untuk pengadaan


barang dengan nilai paling sedikit di atas Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah) diperhitungkan preferensi untuk produk yang
memiliki TKDN paling sedikit 25% (dua puluh lima persen).

HEA = (1 – KP) x HP

107
Penawaran dan Perhitungan HEA
Tabel 9.1 Perusahaan
Penawaran A HEA Perusahaan A
dan Perhitungan
PT A Dengan memperhitungan
Penawaran
No Nama Barang Satuan Qty Harga HEA-A TKDN perusahaan B menjadi
Harga Total
TKDN Satuan pemenang
1 Wheel Chair Unit 100 26% 5.700.000 570.000.000 532.950.000
2 Cooler Unit 200 27% 4.000.000 800.000.000 746.000.000
3 Biosafety Unit 20 25% 95.000.000 1.900.000.000 1.781.250.000 Jika dalam proses pengadaan
Cabiter menggunakan komponen berupa
4 Infrared Lamp Unit 5 20% 10.100.000 50.500.000 50.500.000
TOTAL 3.320.500.000 3.110.700.000
barang, jasa, atau gabungan keduanya
Catatan: Infrared lamp tidak mendapatkan preferensi yang tidak berasal dari dalam negeri,
maka masih dimungkinkan untuk
menggunakan komponen impor. Namun
Penawaran dan Perhitungan HEA Perusahaan B pemberian preferensi harga tetap
mengacu bahwa untuk Barang yang
diadakan harus sesuai dengan besaran
TKDN Barang yang tercantum dalam
Daftar Inventarisasi Barang/Jasa
Produksi Dalam Negeri (diberikan
preferensi harga jika TKDN barang
tersebut ≥ 25 %).
108
Penetapan Pemenang

Metode evaluasi harga terendah, penetapan


peringkat calon pemenang disusun berdasarkan
Harga Penawaran Terkoreksi/HEA terendah.

Apabila terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran


dengan HEA yang sama, penawar dengan
TKDN terbesar ditetapkan sebagai calon
pemenang.

Metode evaluasi sistem nilai, nilai penawaran


harga dihitung dengan membandingkan harga
penawaran dengan harga penawaran harga
terendah.

NPi = (Harga terendah/Harga i ) x 100%


Dimana :
NPi : nilai penawaran harga PTi
Harga i : HEA (jika memperhitungkan preferensi)
109
Sumber Informasi B/J PDN : Daftar Inventaris PDN : http://tkdn.kemenperin.go.id/search.php
Pekerjaan Konstruksi dan Sistem Informasi Material dan Peralatan Konstruksi (SIMPK) dengan alamat simpk.pu.go.id

Preferensi harga juga diberikan untuk Pekerjaan Konstruksi pada metode pemilihan Tender Internasional.
Hal ini diatur dalam Perpres Nomor 12 Tahun 2021 Pasal 67 pada ayat (4) dimana preferensi harga diberikan
paling tinggi 7,5% (tujuh koma lima persen) kepada badan usaha nasional di atas harga penawaran terendah
dari badan usaha asing.

HEA pada pekerjaan Konstruksi


Surat Edaran Nomor 18/SE/M/2021
Tentang Pedoman Operasional Tertib
Penyelenggaraan Persiapan Pemilihan
Untuk Pengadaan Jasa Konstruksi di
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.

110
HEA Gabungan dan HEA Tender
International

HEA gabungan barang dan Jasa :


HEAgabungan = HEAbarang + HEAjasa

HEA Tender Internasional:


HEA pekerjaan konstruksi = HEA gabungan barang dan jasa – (preferensi x HP kontraktor asing terendah)

111
Contoh Perhitungan Harga Evaluasi Akhir
Tabel berikut menunjukan Penawaran dari tiga perusahaan:
Nama Status Penawaran (Juta Rp) TKDN (%)
Perusahaan Perusahaan Barang Jasa Total Barang Jasa
A Nasional 730.000 10.000 740.000 30 100
B Nasional 730.000 7.000 737.000 25 50
C Asing 718.000 8.000 726.000 10 20

Catatan :
1. Preferensi untuk barang diberikan 25% dikalikan besaran TKDN
2. Preferensi Jasa diberikan sebesar 0%
3. Preferensi diberikan untuk besaran penawaran TKDN barang minimal 25%
4. Preferensi untuk pekerjaan konstruksi yang dikerjakan kontraktor nasional
adalah 7.5% diatas harga penawaran terendah kontraktor asing

Perbandingan HEA dengan memperhitungkan preferensi :


Contoh perhitungan HEA barang perusahaan A :
HEA = (1 – KP) x HP
= (1 – (30% x 25%)) x 730.000
= 675.250 112
Contoh perhitungan HEA Barang Perusahaan A

Nama TKDN (%) Preferensi HEA (Juta Rp)


Perusahaan Barang Jasa Barang Jasa Barang Jasa Gabungan
A 30 100 25% 0% 675.250 10.000 685.250
B 25 50 25% 0% 684.375 7.000 691.375
C 10 20 25% 0% 718.000 8.000 726.000
HEA untuk pekerjaan konstruksi antara kontraktor nasional dan kontraktor asing

Contoh perhitungan HEA Konstruksi untuk perusahaan A :


HEA konstruksi perusahaan A = 740.000 – (7,5% x 726.000)
= 740.000 – 54.450
= 685.550
Harga HEA HEA
Preferensi
Nama Status Penawaran Preferensi Preferensi
x Asing Peringkat
Perusahaan Perusahaan (Juta Rp) Barang Konstruksi
terendah
(Juta Rp) (Juta Rp)
A Nasional 740.000 54.450 685.250 685.550 I
B Nasional 737.000 54.450 691.375 682.550 II
C Asing 726.000 0 726.000 726.000 III 113
Penerapan TKDN Pada
Tahapan Pelasanaan
Pekerjaan sampai dengan
Serah Terima Barang/Jasa
dan Perhitungan Sanksi
Penerapan TKDN Pada Tiap Tahapan PBJ
Pengawasan

Pelaksanaan Serah terima


Perencanaa Persiapan Tender
Pekerjaan Penyedia
n
PA / KPA PPK Pokja/PP Penyedia • Menyerahkan pekerjaan
• Penyusunan Spek, HPS & • Evaluasi Dokumen • Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Kontrak
• Saat melakukan
identifikasi kebutuhan & Draft Kontrak Penawaran sesuai dengan penawaran
penetapan Barang/Jasa memperhatikan TKDN • Memeriksa data dukung (TKDN Barang & PPK
sudah memperhatikan • Memastikan Nilai TKDN TKDN, cek Daftar Komitmen TKDN Jasa)
inventaris B/J, cek • Menerima pekerjaan
TKDN (wajib/tdk PDN ?) yg menjadi target (cek
(Evaluasi Capaian TKDN
• Mencari informasi nilai Daftar Inventaris & perhitungan TKDN PPK vs penawaran TKDN)
TKDN dari barang & jasa perhitungan estimasi) Gabungan B&J, hitung
preferensi harga • Monitoring pelaksanaan • Menetapkan Sanksi jika
yg dibutuhkan (Barang  ada ketidaksesuaian/
pekerjaan (mencatat
Daftar Inventaris B/J; Jasa Pokja/PP pelanggaran
setiap ketidaksesuaian
 perhitungan estimasi) Penyedia pelaksanaan pekerjaan;
• Perlu menghitung target • Mencantumkan
TKDN yang akan persyaratan TKDN dalam • Mengajukan Penawaran mengumpulkan bukti APIP
TKDN Barang; Komitmen untuk menghitung
ditentukan Dokumen Pemilihan • Melakukan pengawasan
TKDN Jasa; Gabungan B/J Capaian TKDN)
 Pada tahap pelaksanakan pekerjaan, PPK melakukan monitoring atas
pelaksanaan dan capaian penggunaan produk dalam negeri, dengan
meminta bukti penggunaan produk dalam negeri :
- Barang : menyerahkan copy sertifikat TKDN
- Jasa : bukti penggunaan penyedia jasa dalam negeri
 Pada tahap Serah Terima :
- PPK bersama tim ahli/teknis menghitung Capaian TKDN, dengan
memperhatikan bukti-bukti dukung (sertifikat TKDN,
- Untuk Pekerjaan konstruksi, Capaian dihitung setelah pekerjaan.
Project Owner (PA/KPA/PPK) dengan melibatkan lembaga verifikator
- Jika ada penyimpangan atau ketidaksesuaian maka dihitung Sanksi
Dokumen Kontrak

1. Kontrak atau Surat/Pokok Perjanjian (contract)


2. Dokumen Pendukung
a. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK);
b. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK);
c. Surat Penunjukan Penyedia;
d. Penawaran dari Penyedia;
e. Kerangka Acuan Kerja atau Spesifikasi;
f. Daftar kuantitas (bill of quantity) dan Harga (unit price);
g. Jaminan Pelaksanaan (performance guarantee/bond);
dan
h. Dokumen lainnya (apabila diperlukan).

117
TKDN dalam SSUK MDK Barang

Jika dalam proses pembuatan Barang


digunakan komponen berupa barang,
jasa, atau gabungan keduanya yang
tidak berasal dari dalam negeri (impor)
maka penggunaan komponen impor
harus sesuai dengan besaran TKDN
yang tercantum dalam Daftar
Inventarisasi Barang/Jasa produksi
Dalam Negeri (apabila diberikan
preferensi harga) yang merupakan
bagian dari Penawaran Penyedia.

118
PDN/TKDN dalam SSUK MDK
Pekerjaan Konstruksi
Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, bahan baku, tenaga Kerja
Konstruksi, dan perangkat lunak yang digunakan mengacu kepada
dokumen:
PDN dalam Pekerjaan
Konstruksi • Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN), untuk Penyedia yang mendapat preferensi
Dalam pelaksanaan
harga; dan
pekerjaan konstruksi,
Penyedia berkewajiban • Daftar barang yang diimpor, untuk barang yang diimpor.
mengutamakan material/
bahan produksi dalam Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan
negeri dan tenaga kerja ditemukan ketidaksesuaian, maka akan
Indonesia untuk pekerjaan dikenakan sanksi sesuai peraturan
yang dilaksanakan di perundangan yang berlaku.
Indonesia sesuai dengan
yang disampaikan pada
saat penawaran.

119
Pedoman Pengelolaan Kontrak

Bagian dari Kontrak paling berperan dalam mengatur


pelaksanaan kontrak adalah ketentuan yang telah
ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak
(SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK).

SSUK dan SSKK sebagai pedoman pelaksanaan


kontrak yang diharapkan dapat menjamin
keberhasilan pelaksanaan kontrak tersebut.

120
Pengawasan dan Monitoring

Pelaksana Kontrak harus melaporkan capaian nilai TKDN


secara berkala sesuai tahapan yang disepakati dalam Kontrak
dan/atau pada akhir masa Kontrak

Pengawasan penggunaan komponen dalam negeri


mengacu pada Strategi Pencapaian TKDN yang
telah disampaikan oleh Pelaksana Kontrak.

Kontrak pengadaan barang/jasa


bernilai besar dapat dilakukan
pengawasan dengan cara
menempatkan pengawas di lokasi
produksi (on site witness)

121
Serah Terima Hasil Pekerjaan

Membuktikan bahwa barang yang diserahkan


benar-benar diproduksi di dalam negeri
sebagaimana dinyatakan dalam Kontrak dan/atau
menyerahkan salinan dari sertifikat TKDN

122
Verifikasi
TKDN dan Nilai Bobot Manfaat Perusahaan
Penghitungan dan verifikasi besaran nilai TKDN dan nilai Bobot Manfaat
Perusahaan dilakukan melalui sertifikasi TKDN oleh Menteri Perindustrian,
VERIFIKASI

Dalam perhitungan Semua bukti yang


adalah kegiatan
tersebut dapat mendukung perhitungan
menghitung nilai
menunjuk lembaga harus disiapkan untuk
TKDN barang/ jasa
verifikator independen diperiksa keabsahannya
dan nilai bobot
yang kompeten oleh lembaga verifikator
manfaat perusahaan Verifikasi
berdasarkan data TKDN dan
yang diambil atau Penilaian capaian TKDN juga
Nilai BMP
dikumpulkan dari dapat dilakukan pada
Verifikasi dapat
kegiatan usaha kegiatan tender, monitoring
dilakukan pada proses
produsen barang, dan post audit terhadap
pabrikasi/ produksi
perusahaan jasa, proyek-proyek di Indonesia
suatu barang/jasa.
atau penyedia terutama proyek yang
gabungan barang dibiayai pemerintah.
dan jasa.
Verifikasi TKDN juga merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pengguna barang/jasa untuk
pencocokan capaian TKDN yang dinyatakan sendiri oleh penyedia barang/jasa dengan
data-data yang diambil atau dikumpulkan dari kegiatan usaha penyedia barang/jasa
123
123
Lingkup Proses Verifikasi di Beberapa
Proses Pengadaan
Verifikasi TKDN dilakukan pada
Verifikasi terhadap produsen barang,
penyedia jasa, atau penyedia gabungan 1 2 tahapan tender bila terjadi dispute
TKDN, adanya sanggahan dengan
barang dan jasa, yang memiliki izin
materi terkait TKDN, dan jika
usaha Industri yang diterbitkan sesuai
adanya keraguan dari panitia tender
dengan ketentuan peraturan perundang-
terhadap TKDN yang ditawarkan
undangan. Perhitungan nilai TKDN
oleh penyedia. Pada tahap tender,
dan BMP yang dilakukan mengacu
dilakukan perhitungan preferensi
pada ketentuan dan tata cara
terhadap penawaran dengan
perhitungan seperti yang telah diberikan Proses Verifikasi di memperhitungkan nilai TKDN
contoh pada bagian sebelumnya. Untuk Beberapa Proses (Perhitungan HEA), sebagai salah
produsen barang yang telah Pengadaan satu cara penentuan pemenang
terverifikasi, akan diterbitkan Sertifikat
lelang dan sebagai dasar
oleh Kementerian Perindustrian, yang
dalam penentuan komitmen TKDN
berlaku selama 3 tahun.
dalam kontrak.
3 4
Pada tahap pelaksanaan
kontrak, verifikasi dilakukan dalam Verifikasi TKDN juga dilakukan
rangka menghitung capaian/realisasi setelah kontrak selesai (Post
TKDN pada setiap kontrak Audit), untuk memastikan
(monitoring), yang bertujuan untuk kesesuaian komitmen TKDN antara
mengoptimalkan penggunaan produk proses lelang, kontrak dengan
realisasinya. 124
124
dalam negeri (TKDN sesuai rencana).
Perhitungan Sanksi

Perlu Diingat !
Jika TKDN yg ditawarkan membuat suatu perusahaan
mendapat pekerjaan (kontrak), tetapi realisasinya TKDN
tdk tercapai, harusnya dia tidak menang...
Mungkin ada perusahaan lain yg lebih layak 
Sanksi harus diterapkan
Evaluasi dan Sanksi

Evaluasi dilakukan terhadap :


• Pengawasan dan verifikasi realisasi nilai TKDN,
• Komitmen lokasi pengerjaan di wilayah Negara Republik Indonesia,
• Komitmen pengerjaan oleh Perusahaan Dalam Negeri serta
• Kerja sama dengan usaha kecil/koperasi kecil

Denda atas keterlambatan Penyedia menyerahkan barang/jasa


penyerahan barang atau pekerjaan yang kualitasnya tidak sesuai dengan
dan/atau tidak memenuhi komitmen Kontrak berdasarkan hasil audit maka
pencapaian TKDN serta denda dikenakan sanksi ganti rugi sebesar
lainnya nilai kerugian yang ditimbulkan

Sanksi Finansial = (%TKDN penawaran - % TKDN pelaksanaan) x


Harga Penawaran
maksimal sanksi yang dikenakan adalah 15% dari harga penawaran
126
PERATURAN PEMERINTAH NO. 29 TAHUN 2018
Pasal 76 : Pengawasan dan Sanksi (Sanksi Administratif & Finansial)
Pasal 106 – 110 : Implementasi Sanksi (Surveyor, Pejabat PBJ & produsen/Penyedia)

Lembaga
Pasal 106
Verifikasi

Pejabat
Pasal 107
Pengadaan

SANKSI
Produsen
Barang
Pasal 109
dan/atau
Penyedia B/J
IMPLEMENTASI SANKSI
DALAM PERATURAN PEMERINTAH NO. 29 TAHUN 2018
IMPLEMENTASI SANKSI
DALAM PERATURAN PEMERINTAH NO. 29 TAHUN 2018

SANKSI
ADMINISTRASI

Pasal 107
SANKSI TERHADAP
PEJABAT PENGADAAN PERINGATAN DENDA PEMBERHENTIAN PEJABAT
TERTULIS ADMINISTRATIF PENGADAAN BARANG/JASA

DISETOR KE
Pasal 108 DENDA
KAS NEGARA/DAERAH

JIKA TIDAK DILAKSANAKAN

Denda administratif sebesar 1% (satu persen) dari nilai kontrak pengadaan Barang/Jasa
dengan nilai paling tinggi Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah). PEMBERHENTIAN
IMPLEMENTASI SANKSI
DALAM PERATURAN PEMERINTAH NO. 29 TAHUN 2018
Sertifikasi TKDN
Tahapan Sertifikasi TKDN

Tahap Persiapan
Self assessment & Pengajuan sertifikasi

Tahap Verifikasi
Lembaga Verifikasitor TKDN melakukan survei lapangan dan
verifikasi Perhitungan TKDN/BMP. Aspek yang diverifikasi : proses
produksi, mesin, tenaga kerja (langsung dan tidak langsung), biaya
tidak langsung pabrik (penggunaan listrik, gas, telepon), dan lain-lain.

Tahap Pelaporan Tahap Pelaporan Tahap Pelaporan


Lembaga Verifikasi Independen Pusat P3DN menerima laporan dan Jika hasil perhitungan TKDN disetujui, selanjutnya Sertifikat
membuat laporan TKDN/BMP dan melakukan rapat panel pembahasan TKDN diinput pada Daftar Inventaris Barang/Jasa PDN dan
memasukan Draft TKDN secara daring laporan TKDN/BMP Sertifikat dicetak serta ditandasahkan oleh Pusat P3DN.

Tahap Pelaporan
Sertifikat diserahkan pada Lembaga Verifikator untuk
selanjutnya disampaikan kepada Perusahaan Industri.

132
132
Lembaga Verifikator Independen
Kementerian Perindustrian telah menunjuk dua lembaga surveyor independen untuk
keperluan sertifikasi TKDN, yaitu:
PT. Surveyor Indonesia
Unit Bisnis Industri dan Fasilitas
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56, Lantai 7
Jakarta Selatan
Telp. 021 - 5265526 ext 403, 412
Contact Person: Ivan Ricardo, R Andini Putri, Lebrina Eka F.
PT. Sucofindo (Persero)
Unit Bisnis Strategi Pemerintahan, Bagian Verifikasi Keteknikan
Jl. Raya Pasar Minggu Km. 34, Lantai 13- Jakarta Selatan
Telp. 021 - 7983666 ext 2390
Contact Person: Jon Elpin Purba, Shasty Nurvidiani
• Yang akan diverifikasi oleh surveyor : Proses produksi, mesin yang digunakan,
tenaga kerja (langsung dan tidak langsung), biaya tidak langsung pabrik
(penggunaan listrik, gas, telepon), dan lain-lain.
CONTOH TANDA SAH CAPAIAN TKDN BARANG
Catatan :
• Sertifikat TKDN
Barang ditanda
sahkan oleh Pusat
P3DN Kementerian
Perindustrian.
• Satu sertifikat TKDN
dapat mewakili lebih
dari satu jenis produk.
• Jenis produk yang
dapat ditanda sahkan
sesuai dengan
komoditi Izin Usaha
Perusahaan.
• Sertifikat TKDN
Barang berlaku
selama 3 Tahun.

Anda mungkin juga menyukai