1. Tenaga kerja
2. Investasi
3. Luas Lahan dan Lokasi
4. Rencana kapasitas produksi
5. Rencana kebutuhan bahan baku (*)
6. Rencana pembangunan
7. Rencana kebutuhan energi dan air baku (*)
Data Industri Tahap Produksi
1. Tenaga kerja
2. Investasi
3. Luas lahan dan lokasi
4. Kapasitas produksi
5. Bahan baku
6. Mesin
7. Penggunaan energi dan air baku
8. Produksi
9. Pemasaran
10. Pengelolaan lingkungan
Data Lainnya
1. Data tambahan
2. Klarifikasi data
3. Kejadian luar biasa di Perusahaan
Industri
Periode Penyampaian Data
Jaminan Kerahasiaan Data Individu
Jaminan Kerahasiaan Data Individu
Data Individu dijamin kerahasiaannya untuk menghindari hal-hal yang merugikan kepentingan
perusahaan dalam hal perlindungan Hak Kekayaan Intelektual dan persaingan usaha tidak sehat
UU No.3 tahun 2014 [Pasal 69 dan 70 ayat (2)]
UU No.16 tahun 1997 tentang Statistik
UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik [Data Individu termasuk Data yang
Dikecualikan]
Sanksi untuk Pejabat/ASN yang Membocorkan
Jaminan Kerahasiaan Data Data
Pasal 69
Pejabat dari instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah dilarang menyampaikan dan/atau mengumumkan
Data Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (1) dan Data Kawasan Industri sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 65 ayat (1) yang dapat merugikan kepentingan perusahaan dalam hal perlindungan Hak Kekayaan
Intelektual dan persaingan usaha tidak sehat
Sanksi untuk Pejabat/ASN yang Membocorkan
Jaminan Kerahasiaan Data Data (2)
Pejabat dari instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang menyampaikan dan/atau mengumumkan data sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 69 dikenai sanksi administratif berupa:
a. teguran tertulis;
b. pembebasan dari jabatan;
c. penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala
untuk paling lama 1 (satu) tahun;
d. penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih
rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun;
e. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri; dan/atau
f. pemberhentian dengan tidak hormat.
13
Proses VerifikasiJaminan
dan Validasi Data Primer
Kerahasiaan Datadi SIINas
• Verifikasi dan Validasi adalah proses memastikan kelengkapan dan keakuratan Data di SIINas
• Landasan Hukum : Permenperin 2/2019 dan Kepmenperin 184/2020
• Pelaksanaan : Juli-Agustus (untuk Data Semester 1) dan Januari-Februari (untuk Data Semester
2)
• Verifikator : Pusdatin
• Validator : Pembina Sektor sesuai dengan Kewenangan Pembinaan berdasarkan KBLI Bidang
Usaha
14
Registrasi SIINas
Permenperin No. 38 Tahun 2018 tentang Akun Sistem Informasi Industri Nasional
siinas.kemenperin.go.id
Website SIINas : siinas.kemenperin.go.id
Formulir Registrasi
Fitur Tracking
Data yang disediakan
Permintaan Konsumsi
dagang produk industri Kerjasama teknologi Audit teknologi
Rancang bangun
Kebijakan di negara mitra dan rekayasa
Business Matching
Mencari customer yang memerlukan bahan baku tertentu
Business Matching
Mencari customer yang memerlukan bahan penolong tertentu
Business Matching
Mencari supplier yang memproduksi komoditas tertentu
Potensi Bahan Baku Industri
Database Paten
Etalase Produk Dalam Negeri
Etalase Produk Dalam Negeri
Kajian Strategis
Analisis Industri Triwulanan
Perkembangan Data SIINas
Perusahaan Industri Kawasan Industri
Keterangan :
Total 26.064 5.849 132 45 Jumlah akun
Jumlah laporan
Semester 2 2020
Cimahi 173 45 0 0
Akun SIINas Provinsi Jawa Barat menyumbang 26,78% dari total akun perusahaan industri dan kawasan
industri. Sedangkan Kota Cimahi menyumbang 2,4% dari total akun SIINas Jawa Barat.
(Covid-19).
Data per 15 Juni 2021
Kondisi yang Diharapkan Setelah Penerapan SIINas
Pasal 14 Pasal 16
(1) Rencana kebutuhan Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) Rincian data pasokan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong sebagaimana
(2) merupakan rencana kebutuhan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) disampaikan oleh Menteri dan
untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian terkait melalui sistem
(2) Rencana kebutuhan Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun informasi terintegrasi secara berkala setiap triwulan.
berdasarkan usulan kebutuhan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong
(2) Rincian data pasokan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong yang
setiap Perusahaan Industri.
disampaikan oleh Menteri atau menteri/kepala lembaga pemerintah
(3) Rencana kebutuhan Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
nonkementerian terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
ditetapkan oleh Menteri.
data pasokan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong yang dihasilkan oleh
Industri hulu dan Industri antara.
Pasal 15
(1) Usulan kebutuhan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) disampaikan oleh Perusahaan Industri Pasal 17
dan/atau pusat penyedia Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong kepada Rencana kebutuhan Industri yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam
Menteri. Pasal 14 dan rincian data pasokan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 disampaikan kepada menteri yang
(2) Usulan kebutuhan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong sebagaimana
menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan
dimaksud pada ayat (1), dalam hal diperlukan dapat dilakukan verifikasi
kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang perekonomian
terlebih dahulu oleh lembaga pelaksana verifikasi yang ditunjuk oleh
melalui sistem informasi terintegrasi secara berkala setiap triwulan.
Menteri sebelum disampaikan oleh Pelaku Usaha.
(3) Usulan kebutuhan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara elektronik melalui SIINas.
Pasal 18
Dalam hal neraca komoditas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1)
belum ditetapkan, jaminan ketersediaan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong
ditetapkan berdasarkan ketentuan dan data yang tersedia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. 39
Lembaga Pelaksana Verifikasi
Sistem Informasi Terintegrasi
Neraca Komoditas
Verifikasi Kebutuhan
SIINas SITNK
Industri
Kebutuhan Kebutuhan
Kebutuhan Kebutuhan
Bahan Baku/Penolong Bahan Baku/Penolong
Pusat Penyedia
Asosiasi