PEMBANGUNAN INDUSTRI
NASIONAL
INDUSTRI PRIORITAS BERBASIS
AGRO
Indikator Pembangunan
NO Satuan 2014 2015 2020 2025 2035
Industri
Pertumbuhan sektor Industri
1 % 5,7 6,8 8,5 9,1 10,5
Non Migas
Share Industri non migas
2 % 20,8 21,2 24,9 27,4 30,0
terhadap PDB
Share ekspor produk industri
3 % 66,5 66,3 69,8 73,5 78,4
terhadap total ekspor
Jumlah tenaga kerja di sektor Juta
4 14,88 15,44 18,44 21,73 29,19
industri orang
(Persentase tenaga kerja di
sektor industri terhadap total % 13,7 14,1 15,7 17,6 22,0
pekerja)
Rasio impor bahan baku sektor
5 industri terhadap PDB sektor % 43,5 43,1 26,9 23,0 20,0
industri non migas
Rp
6 Nilai Investasi sektor industri 210 270 510 1.000 1.930
Trilyun
Persentase nilai tambah sektor
7 industri yang diciptakan di % 29,0 30,0 32,0 35,0 40,0
luar Pulau Jawa
Tahapan Pembangunan Industri Nas
PENETAPAN INDUSTRI PRIORITA
Kriteria secara kuantitatif terdiri dari :
1. Memenuhi kebutuhan dalam negeri dan
substitusi impor, atau
memiliki potensi pasar yang tumbuh pesat di
dalam negeri;
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penyerapan
tenaga kerja,
atau berpotensi dan/atau mampu menciptakan
lapangan kerja
produktif;
3. Memiliki daya saing internasional, atau memiliki
potensi untuk
tumbuh dan bersaing di pasar global;
4. Memberikan nilai tambah yang tumbuh progresif
di dalam
negeri, atau memiliki potensi untuk tumbuh
pesat dalam
kemandirian;
No. Kriteria Indikator Kuantitatif
1 Memenuhi kebutuhan Pertumbuhan nilai impor
dalam negeri dan Pertumbuhan volume impor
Rasio impor terhadap total perdagangan
substitusi impor
Pertumbuhan output
Proporsi bahan baku impor
2 Meningkatkan kuantitas Tenaga kerja per perusahaan
dan kualitas penyerapan Peran dalam penyerapan tenaga kerja
tenaga kerja Intensitas penggunaan tenaga kerja
Output per tenaga kerja
Nilai tambah per tenaga kerja
Balas jasa tenaga kerja
3 Memiliki daya saing Pertumbuhan ekspor
internasional Regional Competitive Advantage (RCA)
Acceleration ratio (AR)
Share ekspor terhadap total ekspor dunia
No. Kriteria Indikator Kuantitatif
4 Memiliki nilai tambah Pertumbuhan nilai tambah
yang berkelanjutan di Pertumbuhan pasar dunia
dalam negeri (pertumbuhan total impor dunia)
Persentase nilai tambah dari FDI
Tingkat penggunaan bahan baku
impor
5 Memperkuat, Forward linkage
memperdalam dan Backward linkage
Nilai tambah per output
menyehatkan struktur
Persentase skala industri besar
industri Concentration Ratio (CR4)
Proporsi bahan baku impor
Rata-rata nilai tambah per perusahaan
6 Memiliki keunggulan -
komparatif, penguasaan
bahan baku, dan teknologi
Kriteria secara kualitatif:
Industri Hulu
Industri Logam Dasar Industri Kimia Dasar
Industri Hulu Agro dan Bahan Galian Berbasis Migas dan
Bukan Logam Batubara
Modal Dasar
Sumber Daya Alam Teknologi, Inovasi dan
Kreativitas
Bangun Industri
Sasaran Pembangunan Industri Pangan
Prioritas
TAHUN
NO URAIAN
2015 2020 2035
Nilai Tambah Industri (Rp
1 194 337 2.123
Trilyun)