tentang Penggunaan,
Pemantauan, dan Evaluasi
Dana Bagi Hasil Cukai Hasil
Tembakau (DBHCHT)”
13 Januari 2022
2
PROFIL INDUSTRI HASIL TEMBAKAU
SKM
Kebutuhan 26
Jumlah Unit
454.453 Ton/tahun Usaha Investasi
Bahan pasokan dalam negeri 198
15
4
3
3
Sumber: Ditjen Bea dan Cukai, BPS, Kemenperin (diolah) data tahun 2020
■ Tahun 2020 Kementerian Perindustrian telah menyusun
revisi SNI rokok putih dan SNI baru Produk Tembakau yang
Dipanaskan/Heated Tobacco Product. Kedua SNI ini telah
Program/ ditetapkan oleh Kepala BSN, yaitu
– Nomor 58/KEP/BSN/3/2021 tentang PENETAPAN
Kegiatan pada STANDAR NASIONAL 765:2021 ROKOK PUTIH
Industri Hasil SEBAGAI REVISI DARI STANDAR NASIONAL
INDONESIA 01-0765-1999 ROKOK PUTIH pada
Tembakau tanggal 3 Maret 2021 dan
4
Dana Bagi Hasil Cukai
Hasil Tembakau
Pasal 2
Penganggaran DBHCHT sebesar 50% untuk bidang kesejahteraan masyarakat, dengan ketentuan:
1. 20% untuk:
a. Program peningkatan kualitas bahan baku
b. Program pembinaan industri
c. Program pembinaan sosial untuk kegiatan peningkatan keterampilan kerja
2. 30% untuk program pembinaan lingkungan sosial pada kegiatan pemberian bantuan
10
1. Pendataan dan pengawasan kepemilikan atau
penggunaan mesin pelinting rokok dan pemberian
sertifikat/kode registrasi mesin pelinting rokok
→ sesuai dengan Permenperin No. 72/2008
2. Penyediaan/pemeliharaan fasilitas pengujian bahan
Program baku tembakau dan produk hasil tembakau bagi
Pembinaan industri kecil dan menengah
→ Penyediaan/pemeliharaan peralatan Pengujian/
Industri Laboratorium
3. Pembinaan dan peningkatan SDM pada usaha IHT kecil
dan menengah
→ Pembinaan dan Peningkatan kualitas SDM IHT
1. PENDAFTARAN &
PENGAWASAN
PENGGUNAAN
MESIN PELINTING SIGARET
(ROKOK)
Dalam rangka upaya mencegah kegiatan produksi sigaret
LATAR BELAKANG
(rokok) illegal yang dapat membahayakan masyarakat, perlu
dilakukan pembinaan melalui pendaftaran mesin pelinting
sigaret (rokok) dan pengawasan terhadap penggunaannya.
13
Ketentuan
Permenperin Setiap mesin pelinting sigaret (rokok) yang dimiliki oleh
72/2008 perusahaan industri SKM, SPM dan Perusahaan rekondisi wajib
didaftarkan pada Dinas Provinsi dan memiliki sertifikasi sertifikat
registrasi yang mencantumkan kode registrasi
Mesin pelinting sigaret yang tidak/belum didaftarkan pada Dinas
Propinsi dilarang untuk memproduksi sigaret (rokok)
Pendaftaran mesin dan permohonan sepsfikasi registrasi wajib
dilengkapi dengan : Keterangan mengenai spesifikasi teknis
mesin, keterangan asal mesin dan lokasi keberadaan mesin.
Pemeriksaan atas kebenaran hal tersebut dilakukan melalui
verifikasi
Sertifikat registrasi diterbitkan oleh Kepala Dinas Propinsi untuk
setiap mesin pelinting Sigaret dengan jangka waktu 5 tahun dan
dapat diperpanjang.
Perusahaan dapat mengalihkan mesin pelinting sigaret (rokok)
yang dimiliki melalui jual beli, hibah, pewarisan, wasiat atau sebab
– sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-
undangan dengan melakukan perubahan sertifikat registrasi
14
PELAPORAN
Direktur Jenderal
Industri Agro
Kementerian Perindustrian
15
Pengawasan
Sanksi