Anda di halaman 1dari 4

C.

PROFIL PERUSAHAAN
1. Sejarah Berdirinya PT. Indo-Bharat Rayon
Berdirinya Pabrik Indo Bharat Rayon dilatarbelakangi dengan
datangnya seorang pengusaha India bernama Agrawal ke Indonesia dengan
maksud untuk menanamkan modal dari Birla Group yang bekerja sama
dengan pengusaha Indonesia, Harlan Bekti.
PT. Indo Bharat Rayon didirikan sebagai perusahaan PMA dengan
persetujuan Presiden No. B-22/PRES/6/1980 tanggal 3 Juni 1980 dan dengan
persetujuan BKPM No. 16 /I/PMA/1980 tanggal 24 Juni 1980 dan diaktakan
melalui Notaris Fredik Alexander Tumbuan di Jakarta dengan Akta No. 16
tanggal 5 September 1980.
Presentase saham PT. Indo Bharat Rayon terdiri dari 80% dari modal
pengusaha asing (India) dan sisanya yang 20% disetor oleh perusahaan dalam
negeri. Perusahaan dikelola oleh Dewan Direksi dibawah pengawasan Dewan
Komisaris yang diangkat oleh pemegang saham setiap tahunnya dalam rapat
umum pemegang saham tahunan. Pada awalnya PT. Indo Bharat Rayon ini
dibangun dengan modal sebesar US $ 500 juta diatas tanah seluas 24 ha,
dimana 1/3 bagian dipergunakan untuk perumahan staff dan karyawan.
PT. Indo Bharat Rayon memproduksi viscose rayon staple fibers,
dengan kapasitas awal sebesar 45 ton/hari, dan saat ini telah diperbesar
menjadi 310 ton/hari. Selain menghasilkan rayon sebagai produksi utama, PT.
Indo Bharat Rayon juga menghasilkan sodium sulfat (Na2SO4) sebagai produk
sampingnya dan juga memproduksi larutan asam sulfat (H2SO4) pekat dan
cairan karbon disulfida (CS2) sebagai bahan baku pembantu proses.
Rayon fibre merupakan fiber selulosa alami yang dimanufaktur dari
pulp kayu. Rayon fibre secara meluas digunakan di perusahaan tekstil dan
perusahaan lainnya yang memproduksi produk kesehatan seperti lap kertas
(sanitary napkins) dan lain-lain. Didalam industri tekstil, rayon digunakan
untuk manufaktur bahan kain (fabric) dengan penggunaan 100% rayon, atau
dicampur dengan serat fiber yang lain. Rayon fibre telah diterima diseluruh

dunia dan telah menjadi salah satu bahan baku tekstil yang paling penting
untuk industri tekstil di Indonesia.
PT. Indo Bharat Rayon adalah pabrik pertama yang memproduksi
viscose rayon staple fiber di Indonesia. Sebelumnya, seluruh kebutuhan
viscose rayon staple fiber diimpor. Dengan demikian mulai berproduksinya
PT. Indo Bharat Rayon telah menghemat devisa yang sangat berharga bagi
Indonesia.
PT. Indo Bharat Rayon mengekspor 20% - 30% dari produksinya dan
60% - 65% produksi rayon tersebut diekspor secar langsung yaitu melalui
industri-industri hilirnya dalam bentuk benang, kain dan pakaian jadi.
Sehingga total seluruhnya kurang lebih 80% - 85% dari rayon fiber tersebut
diekspor.
Nama Indo Bharat Rayon memiliki pengertian yaitu Indo berarti
Indonesia, Bharat adalah sebutan lain untuk India, dan Rayon adalah nama
lain untuk serat selulosa.
PT. Indo Bharat Rayon memiliki dua departemen yang berperan
penting dalam proses utama yaitu :
a. Departemen Viscose
Departemen ini bertugas untuk membuat larutan viscose
b. Departemen Spinning
Departemen ini melakukan pengolahan larutan viscose menjadi rayon,
mulai dari proses penggumpalan larutan viscose hingga pengepakan
serat rayon.
Selain itu, terdapat pula beberapa departemen yang berperan dalam
proses pendukung, yaitu :
a. Departemen Auxillary, bertugas untuk mengolah larutan spinbath.
b. Departemen Ancilliary, bertugas untuk membuat larutan asam sulfat
(H2SO4) dan karbon disulfida (CS2).

c. Departemen Pengolahan Air (Water Treatment) yang bertugas untuk


mengolah limbah dan menyediakan air.
d. Power Plant, bertugas untuk menyediakan uap air dan menyediakan
energi.
e. Laboratorium, bertugas memeriksa kadar bahan yang diperlukan
disetiap proses sesuai standar
Departemen
Viscous
Proses Utama
Departemen
Spinning
Departemen
Auxilliary

PT. Indo
Bharat Rayon

Departemen
Ancillary
Proses
Pendukung

Departemen
Departemen
Water Treatment
Treatment
Water
and
effluent
and effluent

Power Plant
Departemen
Laboratorium

Gambar 1.1 Bagan Departemen Proses Utama


dan Departemen Proses Pendukung
2. Misi dan Tujuan Perusahaan
Industri tekstil mempunyai peranan yang sangat penting untuk
memenuhi kebutuhan manusia akan sandang, dimana bahan baku industri
tekstil berupa serat alami dan serat buatan. Dengan meningkatnya populasi
manusia maka kebutuhan tekstil semakin meningkat, sehingga langsung
jumlah serat yang akan dikonsumsi semakin besar.
Ketersediaan serat alami di Indonesia terbatas karena produksinya
dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya kesuburan tanah dan iklim.
Dengan terbatasnya serat alami yang dapat diproduksi di Indonesia maka
untuk memenuhi kebutuhan akan sandang diproduksi serat sintetis seperti
nylon, polyester, dan rayon. Serat rayon memiliki sifat yang baik jika

dibanding dengan serat lainnya, yaitu mampu menyerap air dengan baik dan
tidak menyerap panas, dapat diatur panjangnya, tebal seratnya dan kekuatan
tariknya, sehingga serat tersebut bisa digunakan untuk menggantikan kapas.
Dibangunnya PT. Indo Bharat Rayon adalah untuk memenuhi
kebutuhan akan serat rayon. Dari segi sosial PT. Indo Bharat Rayon telah
memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarkat luas, khususnya bagi
masyarakat sekitarnya dan juga telah menciptakan suatu lingkungan ekonomi
baru bagi masyarakat. Tujuan dari pendirian perusahaan PMA antara India
dan Indonesia ini yaitu untuk membantu perkembangan perindustrian di
Indonesia. Tujuan itu sejalan dengan tujuan pembangunan industri yang
tercakup dalam undang-undang No. 5 tahun 1984, yang berbunyi
pembangunan industri bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat secara adil dan merata, meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, memperluas dan meratakan kegiatan kerja, meningkatkan
penerimaan devisa melalui peningkatan ekspor hasil produksi nasional.
3. Bidang Kegiatan Perusahaan
Produksi PT. Indo Bharat Rayon adalah staple fiber rayon yang
awalnya hanya 45 ton/hari sekarang menjadi 420 ton/hari. Rayon yang siap
dipasarkan dan dikemas dalam bentuk bale. Selain itu PT. Indo Bharat Rayon
juga menghasilkan sodium sulfat sebagai produk samping. Sodium sulfat
yang dihasilkan akan dipasarkan dalam bentuk kering dan sebelumnya
dikemas dalam kantong pengemas 25 kg, 50 kg dan jumbo bag 1000 kg.
4.

Anda mungkin juga menyukai