Anda di halaman 1dari 17

RICE BRAN OIL (MINYAK KULIT BEKATUL)

December 10, 2012 at 03:38



Rice Bran Oil mengandung antioksidan seperti vitamin E, asam ferulic, asam linoleat, asam
oleat, asam palmitat dan oryzanol. Minyak tersebut berperan sebagai basis atau emollient. Di
Jepang, Rice Bran Oil digunakan untuk kecantikan kulit dan rambut, terutama untuk kulit kering
dan mulai menua.
Kegunaan Rice Bran Oil :
Antioksidan tinggi untuk melawan radikal bebas dan memperlambat proses penuaan
Hypoallergenic sehingga cocok untuk kulit sensitive
Melindungi kolagen dan elastin untuk menjaga kekenyalan kulit
Asam lemak yang tinggi sangat bermanfaat untuk kulit yang mulai menua dan sensitive
Molekul yang kecil memudahkan penetrasi ke dalam kulit tanpa berminyak
Kegunaan Lain Rice Bran Oil :
Anti Kanker; Rice Bran Oil mengandung gamma dan delta tocotrienols ( 500 ppm), yang
terbentuk dari vitamin E, dapat membunuh sel kanker. Berdasarkan penelitian di Kyushu
University di Jepang, menunjukkan bahwa tocotrienols dapat memperlambat pertumbuhan sel
kanker pada tikus.
Melindungi Kulit; Pada kebudayaan Jepang, perawatan kulit menggunakan Rice Bran Oil
sudah popular. Mereka menyebutnya dengan nuka bijin yang berarti bekatul kecantikan.
Oryzanol dalam Rice Bran Oil ini membuat kulit halus dan sehat. Rice Bran Oil melindungi kulit
dari pengaruh sinar UV yang berbahaya. Oryzanol mencegah pigmentasi melanin dengan
menghambat aktivitas tyrosinase yang dapat menyebabkan erythema. Penggunaan Rice Bran
Oil dalam produk sunscreen dan hair conditioners meningkat di Amerika.
Antioksidan; Rice Bran Oil mengandung 3 antioksidan yaitu tocopherol, tocotrienol dan
oryzanol yang bermanfaat untuk melindungi tubuh dari efek radikal bebas. Rice Bran Oil tidak
membutuhkan proses hidrogenasi untuk menjaga stabilitas dan mempunyai persentase asam
lemak tinggi ( 46 % oleat, 36 % linoleat dan 1 % linolenat). Rice Bran Oil mengandung gamma-
oryzanol, tocotrienols, tocopherols, dan squalene yang berperan sebagai antioksidan.
Kegunaan :
Sebagai vitamin E alami
Mengandung 1% gamma-oryzanol
Antioksidan alami yang dapat ditambahkan ke dalam makanan hewan
Antioksidan alami dengan asupan makanan antioksidan
Menurunkan kolesterol
Rice Bran Oil mengandung gamma oryzanol, kelompok ester ferulat dari alcohol triterpen dan
phytosterols. Gamma oryzanol efektif mwnurunkan kolesterol plasma dan menurunkan absorbsi
kolesterol sehingga menurunkan resiko atherosclerosis. Gamma oryzanol menghambat
agregasi platelet yang dapat menyebabkan pembekuan darah. Tocotrienol telah ditemukan
untuk menghambat aktiitas HMG-CoA Reduktase, salah satu enzim yang mensintesis
kolesterol, yang merupakan factor penyebab penyakit jantung. Penelitian of Rochester,
Mohammad Minhajuddin, Ph.D., menyatakan bahwa Tocotrienol dari Rice Bran Oil mengurangi
kolesterol pada tikus hingga 42% dan menurunkan LDL hingga 62%.
Gamma-oryzanol, tocotrienols, dan tocopherols telah diketahui bahwa pada sejumlah hewan
percobaan dan penelitian pada manusia bermanfaat untuk system kardiovaskuler. Kandungan
tersebut efektif mengurangi LDL serum kolesterol jahat dan mengurangi plak pada dinding
arteri.
Pertumbuhan / Perkembangan Otot; Sebagian orang percaya bahwa gamma-oryzanol
membantu pengembangan massa otot dan membentuk Kristal. Dengan kata lain, Gamma-
oryzanol dapat berpotensi untuk mempercepat penggemukan badan dan menigkatkan lemak
atau daging.
Stamina; Gamma oryzanol dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Mengabsorbsi /
Menghambat sinar UV; Gamma oryzanol efektif dalam mengabsorbsi sinar UV, dengan
menghambat efek negative yang disebabkan karena paparan sinar UV. Beberapa formula
sunscreen yang menggunakan oryzanol sudah banyak berkembang dan dijual untuk manusia.
Menurut Harry Soegianto penggunaan Rice Bran Oil sangat baik untuk kesehatan karena
kandungan lemak tak jenuhnya sangat tinggi serta memiliki titik asap (smoke point) tertinggi di
antara semua minyak goreng, yaitu 254 derajat Celcius, yang menyebabkan lemak tak jenuh
tidak akan rusak menjadi lemak jenuh saat proses penggorengan masakan pada suhu tinggi.
Rice Bran Oil ini mengandung Gamma Oryzanol selain mengandung antioksidan kuat juga
sangat berguna untuk kehalusan kulit, mencegah penuaan dini dan melawan radikal bebas,
sumber energi serta manfaat lainnya.
Ada fakta dan bukti konkrit bahwa selain dapat melezatkan beraneka masakan, manfaat
minyak goreng bekatul padi ini dapat digunakan sebagai kosmetik yang sangat berguna bagi
remaja puteri atau ibu-ibu agar kulitnya selalu tampak bercahaya, tetap awet muda dan halus.
Karena memang kandungan terpenting dari minyak goreng bekatul padi ini adalah Gamma
Oryzanol.
Apabila dibandingkan secara jeli dengan minyak goreng lainnya seperti: Olive, Canola, Peanut,
Soybean, Coconut, Palm dan Corn, Rice Bran Oil memiliki Mono-Unsaturated Fatty Acid
(MUFA) tertinggi yaitu 47%, Poly Unsaturated Fatty Acid (PUFA) 33% dan Saturated Fatty Acid
(SFA) 20%.
Bahkan, American Heart Association (AHA) telah merekomendasikan bahwa asupan lemak
harus sekitar 30% dari total kalori yang masuk. Kandungan lemak yang seimbang berkisar 30%
Saturated Fat, 33% Poly-Unsaturated Fat (mgd Essential Fatty Acids) dan 37% Mono-
Unsaturated Fat.
Dicontohkan lagi oleh Harry Soegianto, di Negara Jepang secara tradisional minyak ini
dipergunakan untuk masker oleh ibu-ibu dan remaja puteri karena kandungan Gamma Oryzanol
membuat kulit menjadi lebih halus dan lebih cerah.
Referensi :
http://www.surinbranoil.com/articles/
http://www.strengthade.com/effects_of_gamma_oryzanol.htm
http://www.oryza.co.jp/html/english/pdf/Oryzanol_e%203.0.pdf
http://www.funimky.com/downloads/GAMMA%20ORYZANOL_THE%20SECRET%20NUTRIEN
T.pdf
http://www.essentialdayspa.com/forum/viewthread.php?tid=39751
http://www.mims.co.id/USA/PubMed/Document/medline11n0563%7C17090480?q=rice%20star
ch
http://www.thannspa.com/pages/Rice-Bran-Oil.html
http://voices.yahoo.com/rice-bran-oil-as-natural-sunscreen-7337600.html
http://nopr.niscair.res.in/bitstream/123456789/5457/1/JSIR%2063(7)%20569-578.pdf
-Siti Fatimah, S.Farm, Apt.-
Semoga Bermanfaat..
Bahasan :
Bekatul sebagai hasil samping penggilingan padi diperoleh dari lapisan luar karyopsis beras.
Meskipun bekatul tersedia melimpah di Indonesia, namun pemanfaatannya untuk konsumsi
manusia masih terbatas. Hingga saat ini pemanfaatannya terbatas sebagai pakan. Nilai gizi
bekatul sangat baik, kaya akan vitamin B, vitamin E, asam lemak esensial, serat pangan,
protein, oryzanol, dan asam ferulat. Pada tulisan ini akan dipaparkan komposisi fitokimia,
stabilitas dan manfaat kesehatan bekatul serta potensinya sebagai pangan fungsional.

Komposisi Fitokimia dan Stabilitas Bekatul

Senyawa fitokimia (phytos = tanaman, chemicals = zat kimia) menjadi topik penelitian penting
karena dapat memberikan fungsi-fungsi fisiologis dalam pencegahan penyakit degeneratif.
Komposisi fitokimia bekatul sangat bervariasi, tergantung kepada faktor agronomis, varietas
padi, dan proses penggilingannya (derajat sosoh). Fraksi tak tersabunkan dari minyak bekatul
terdapat sampai 5% dari berat minyak, dengan kandungan utamanya sterol. Sterol yang
terdapat dalam jumlah banyak adalah ?-sitosterol yang jumlahnya 50% dari total sterol.
Komponen penting lainnya adalah senyawa tokol (tokotrienol dan tokoferol). Tokoferol adalah
vitamin E yang bersifat antioksidan yang kuat sehingga penting dalam menjaga kesehatan
manusia. Kandungan lainnya yang juga memberikan pengaruh kesehatan sangat
menguntungkan adalah oryzanol dan asam ferulat (ferulic acid).

Penggunaan bekatul sebagai makanan terbatas karena sifatnya mudah rusak karena aktivitas
hidrolitik dan oksidatif dari enzim lipase yang secara alamiah (endogenous) terdapat pada
minyak bekatul atau oleh mikroba. Untuk memperolah bekatul awet bersifat food grade dengan
mutu yang tinggi, seluruh komponen penyebab kerusakan harus dikeluarkan atau dihambat,
dan pada saat bersamaan kandungan komponen berharga (nutritional) harus tetap dijaga.

Dari beberapa metode stabilitas yang telah dilakukan, bahwa metode/perlakuan pemanasan
dengan tekanan tinggi dan kadar air tetap dapat dianggap cara terbaik. Metode ini berdasarkan
pemanfaatan kadar air bekatul sebagai perantara (heat transfer), denaturasi enzim, dan
sterilisasi. Dua metode yang tergolong proses ini adalah drum berputar dan ekstrusi pindah
panas. Keuntungan proses ini tidak membutuhkan aliran uap air dari luar, peralatannya relatif
kecil, dan mudah instalasi dan operasinya. Dengan demikian unit dapat digabungkan dengan
unit penggilingan beras dengan sedikit modifikasi.

Manfaat Kesehatan dan Potensi Bekatul Sebagai Pangan Fungsional

Bekatul memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan ditambah komponen bioaktif oryzanol,
tokoferol, dan asam ferulat menjadikan bekatul sebagai bahan baku yang berpotensi untuk
dijadikan pangan fungsional.

Efek hipoklesterolemik bekatul dan beberapa fraksinya (neutral detergent fiber, hemiselulosa,
minyak bekatul padi, dan bahan tak tersabunkan) telah banyak diorservasi baik pada hewan
percobaan maupun manusia. Minyak bekatul padi menurunkan secara nyata kadar kolesterol
darah, LDL kolesterol, VLDL kolesterol, dan dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol darah.
Kemampuan minyak bekatul padi menurunkan kadar kolesterol dikarenakan adanya oryzanol
dan kemampuan lainnya dari bahan yang tidak tersabunkan. Disamping mempunyai efek dapat
menurunkan kadar kolesterol darah, penelitian terbaru menunjukkan bahwa asam ferulat juga
mempunyai peranan dalam menurunkan tekanan darah dan glukosa darah baik pada uji hewan
maupun uji manusia.

Selama ini bekatul padi sebagai hasil samping penggilingan padi bersifat limbah dan
dimanfaatkan sebagai pakan dengan nilai ekonomi rendah. Sebenarnya bekatul padi dapat
digunakan sebagai bahan baku industri makanan maupun industri farmasi.

Pangan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang berdasarkan pengetahuan tentang
hubungan antara makanan/komponen makanan dan kesehatan diharapkan mempunyai
manfaat kesehatan tertentu (Broek, 1993). Karena merupakan makanan, maka pangan
fungsional menurut ilmuwan Jepang mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu (1) sensory (warna dan
penampilan menarik, citarasanya enak), (2) nutritional (bernilai gizi tinggi), dan (3) physiological
(memberikan pengaruh fisiologis yang menguntungkan bagi tubuh). Beberapa fungsi fisiologis
yang diharapkan dari pangan fungsional adalah pencegahan timbulnya penyakit, meningkatkan
daya tahan tubuh, regulasi kondisi ritmik tubuh, memperlambat proses penuaan, dan
penyehatan kembali (recovery). Dengan demikian, meskipun mengandung senyawa yang
berkhasiat bagi kesehatan, pangan fungsional bukan kapsul, tablet atau bubuk yang berasal
dari senyawa alami. Oleh karena itu pangan fungsional seharusnya dikonsumsi sebagaimana
layaknya makanan sehari-hari, bentuknya dapat makanan maupun minuman.

Untuk pangan, bekatul dapat dicampur dengan bahan lain pada pembuatan biskuit, kue, dan
lain-lain. Penggunaan bekatul secara komersial di luar negeri baru pengekstrakan bekatul untuk
minyak goreng. Pemanfaatan bekatul yang telah diawetkan sebagai makanan sarapan sereal,
dengan perbandingan (%) tepung beras : bekatul dari 90 : 10 sampai dengan 30 : 70. Substitusi
bekatul padi 15 % pada tepung terigu dilaporkan memberikan hasil yang optimal terhadap
penerimaan cookies dan roti manis. Substitusi ini meningkatkan kandungan serat pangan
(hemiselulosa, selulosa, dan lignin) dan niasin pada produk (Muchtadi et al., 1995).

Dari uraian di atas terlihat bahwa bekatul padi mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai
pangan fungsional. Potensi ini berkorelasi positif dengan padi/beras sebagai konsumsi utama
masyarakat Indonesia. Pemanfaatan limbah penggilingan padi dapat diolah menjadi bekatul
awet, dan kemudian diolah lanjut sebagai pangan fungsional,
Bekatul ( Rice Bran )
Bekatul padi adalah makanan untuk kesehatan jantung. Bekatul memiliki asam lemak
tak jenuh (lemak baik) dan kaya akan antioksidan yang melindungi jantung. Bekatul juga dapat
membantu mendorong penurunan berat badan, yang juga bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Ada banyak aspek dari Bekatul yang membuatnya menjadi suplemen pilihan untuk jantung.
Beberapa bahan bermanfaat dalam Bekatul termasuk lemak sehat, tocotrienol, oryzanol
gamma, asam olea dan asam linoleat.
Lemak Sehat pada Bekatul :
Tubuh manusia membutuhkan lemak dalam diet. Lemak mensupport energi yang dibutuhkan
tubuh, mengurangi tingkat kolesterol LDL, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
Idealnya, lemak sehat harus membentuk 30 persen dari diet dewasa. Ada empat jenis lemak:
lemak tak jenuh tunggal, lemak tak jenuh ganda, lemak jenuh, dan lemak trans. Lemak tak
jenuh tunggal dan tak jenuh ganda adalah lemak sehat yang baik untuk jantung. Bekatul padi
memiliki rasio tinggi lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda, menjadikannya sebagai
sumber yang sangat baik dari lemak makanan untuk kesehatan jantung dan kadar kolesterol.
Tocotrienols :
Bekatul padi mengandung tocotrienol. Tocotrienol memiliki sifat antioksidan kuat yang
melindungi jantung dan menurunkan kadar kolesterol LDL. Tocotrienol bisa ditemukan dalam
beberapa jenis tanaman, tapi pada Bekatul padi merupakan sumber terkaya antioksidan.
Antioksidan Tocotrienol dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dengan menghambat aktivitas
enzim yang disebut HMG-CoA reduktase, yang bertanggung jawab atas biosyntesis kolesterol.
Satu studi ilmiah menunjukkan bahwa setelah mengkonsumsi cukup bagus menurunkan tingkat
LDL.
Gamma oryzanol :
Gamma oryzanol adalah kombinasi dari ester asam ferulat dari alkohol sterol dan triterpen,
yang bersama-sama bertindak sebagai antioksidan kuat yang mempromosikan kesehatan
jantung dan menurunkan kadar kolesterol LDL. Bekatul padi merupakan sumber makanan
terbaik untuk oryzanol gamma. Antioksidan ini juga ditemukan di beberapa biji-bijian, buah-
buahan, dan sayuran, namun sumber-sumber makanan lain tidak mengandung setinggi tingkat
antioksidan pada Bekatul. Gamma oryzanol menurunkan kadar kolesterol LDL dengan
mencegah saluran pencernaan dari menyerap kolesterol LDL.
Oleat dan Asam Linoleat :
Bekatul padi mengandung asam oleat dan linoleat, yang keduanya mengurangi risiko
trombosis. Trombosis adalah gumpalan darah yang terbentuk dalam pembuluh darah dan
menghalangi aliran darah dalam sistem peredaran darah. Bekuan darah dapat pecah dan
menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba memaparkan materi yang sangat penting
diketahui oleh mahasiswa farmasi yaitu tentang kolesterol. Berbicara kolesterol mungkin di
kalangan awam pasti selalu negatif aja. Namun kolesterol memiliki manfaat mulai dari bahan
baku dari hormon, vitamin D dll. Sudah selayaknya kita tidak hanya mengetahui apa itu
kolesterol tapi juga mengetahui cara sintesis dan regulasi sintesis kolesterol agar memudahkan
untuk mempelajari farmakologi obat-obatan antikolesterol. yuk baca dan fahamin posting yang
saya buat. bila ada yang kurang faham leave a comment please.

Tahapan Sintesis Kolesterol

Dalam bahasan yang pertama ini saya ingin berbagi mekanisme sintesis kolesterol .

Tahapan pertama adalah sintesis HMG CoA



Pertama 2 molekul Asetil CoA berkondensasi menjadi Asetoasetil CoA. Kemudian molekul
Asetil CoA yang ketiga ditambahkan dan menghasilkan HMG CoA.



Tahapan selanjutnya adalah Sintesis Asam mevalonat dari HMG CoA dengan bantuan enzim
HMG CoA reduktase seperti yang terlihat dibawah ini





Enzim HMG CoA reduktase yang membantu sintesis asam mevalonat biasanya menjadi
sasaran obat untuk mengurangi sintesis kolesterol. Khususnya golongan statin yang
menghambat enzim HMG CoA sehingga sintesis kolesterol terputus .
Tahapan selanjutnya adalah sintesis kolesterol dari asam mevalonat .

Untuk tahapan lengkapnya tersaji di gambar dibawah ini






Regulasi Sintesis Kolesterol

Tubuh kita memiliki sistem yang mengatur kapan harus melakukan sintetis kolesterol dan kapan
harus menghentikan sintesis kolesterol. Sehingga kadar kolesterol dalam tubuh akan selalu
berada dalam keadaan optimum.
Naah apa saja yang dapat meregulasi sintesis kolesterol ? Saya akan membahas 3 faktor yang
meregulasi sintesis protein

1. Sterol-dependent regulation of gene expression




Pasti temen-temen bertanya-tanya apaan itu? Naah factor yang pertama ini ekspresi gen HMG
CoA reduktase dikontrol oleh factor transkripsi, SREBP (sterol regulatori element-binding
protein) mengikat DNA pada posisi cis SRE (sterol regulatory element) pada reduktase gen.
SREBP adalah protein integral membrane endoplasmic reticulum (ER) dan terasosiasi dengan
protein membrane kedua endoplasmic reticulum (ER), SCAP (SREBP cleavage-activating
protein). Saat level sterol dalam sel rendah, maka kompleks SREBP-SCAP dikeluarkan dari
endoplasmic reticulum menuju badan Golgi. Dalam Golgi SERBP ditindaklanjuti oleh protease
yang menghasilkan fragmen yang larut yang masuk kedalam inti sel dan berfungsi sebagai
faktor transkripsi. Hasilnya dapat meningkatkan sintesis HMG CoA reduktase dan
menyebabkan sintesis kolesterol .
Jika sterol dirasa cukup maka terjadi induksi pengikatan SCAP ke membrane protein ER
lainnya. Hasilnya dalam retensi SCAP-SREBP dalam ER. Sehingga mencegah aktivasi SREBP,
dan menyebabkan menurunkan regulasi sintesis kolesterol

2. Regulasi Hormon
Jumlah HMG CoA reduktase dikontrol secara hormonal. Peningkatan insulin berimbas pada
peningkatan ekspresi gen HMG CoA reduktase. Glukagon memiliki efek yang sebaliknya.

3. Inhibisi oleh Obat





Golongan obat statin (fluvastatin, lovastatin, dan simvastatin) strukturnya analog dengan HMG
CoA, Inhibitor kompetitip dari HMG CoA reduktase. Obat golongan statin digunakan untuk
menurunkan kolesterol plasma untuk pasien yang hiperkolesterolmia.

Bekatul memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan ditambah komponen bioaktif oryzanol,
tokoferol, dan asam ferulat menjadikan bekatul sebagai bahan baku yang berpotensi untuk
dijadikan pangan fungsional.
(gamma-oryzanol memiliki fungsi seperti efek sirkulasi,secretomotor efek sebum dan efek
menyerap ultraviolet yang berasal dari asam ferulat.
Selain itu, untuk tindakan anti-oksidan, dibandingkan dengan tokoferol, gamma-oryzanol
dilaporkan jauh unggul dalam ketahanan panas dan juga mengatakan bahwa interaksi antara
mereka lebih meningkatkan tindakan anti-oksidan.
Dari fakta ini, gamma-oryzanol tampaknya sangat berguna..
di bidang kosmetik, aplikasi untuk krim dan tabir surya 21 ~ 24) memanfaatkan fungsi resistor
kulitnya usia dan efek menyerap ultraviolet.)
Pangan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang berdasarkan pengetahuan tentang
hubungan antara makanan/komponen makanan dan kesehatan diharapkan mempunyai
manfaat kesehatan tertentu (Broek, 1993).
Karena merupakan makanan, maka pangan fungsional menurut ilmuwan Jepang mempunyai
tiga fungsi dasar, yaitu
(1) sensory (warna dan penampilan menarik, citarasanya enak),
(2) nutritional (bernilai gizi tinggi), dan
(3) physiological (memberikan pengaruh fisiologis yang menguntungkan bagi tubuh).
Beberapa fungsi fisiologis yang diharapkan dari pangan fungsional adalah pencegahan
timbulnya penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, regulasi kondisi ritmik tubuh,
memperlambat proses penuaan, dan penyehatan kembali (recovery).
Dengan demikian, meskipun mengandung senyawa yang berkhasiat bagi kesehatan, pangan
fungsional bukan kapsul, tablet atau bubuk yang berasal dari senyawa alami. Oleh karena itu
pangan fungsional seharusnya dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan sehari-hari,
bentuknya dapat makanan maupun minuman.
Fraksi lemak dari bekatul telah banyak dilaporkan memberikan efek menurunkan jumlah lemak
darah (hipolipidemia) dengan uji pada hewan percobaan maupun manusia.
Minyak bekatul menurunkan kadar kolesterol darah dan low density lipoprotein cholesterol
(LDL-kolesterol), serta dapat meningkatkan kadar high density lipoprotein cholesterol (HDL-
kolesterol) darah. Kemampuan fraksi lemak bekatul disebabkan adanya komponen oryzanol
dan kemampuan lainnya dari bahan yang tidak tersabunkan.
Selain itu fraksi non-lemak bekatul ternyata juga memiliki efek hipolipidemia yang sama dengan
fraksi lemak. Selain dapat memberikan efek hipolipidemia, ternyata bekatul memiliki
kemampuan untuk menurunkan tekanan darah secara nyata.
Asam ferulat dan total fenol adalah komponen biaoktif yang saat ini diketahui terdapat di dalam
fraksi bekatul sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan lemak darah, disamping tentunya
tokotrienol dan gamma-oryzanol yang sebelumnya telah diketahui sebagai senyawa
antioksidan.
Mekanisme penurunan tekanan darah oleh asam ferulat yaitu dengan menghambat kerja enzim
angiotensin I-converting enzyme (ACE); suatu enzim yang bertanggung jawab terjadinya
peningkatan tekanan darah. Penelitian penulis juga membuktikan hal tersebut dimana terjadi
penurunan aktivitas ACE.
Mekanisme terjadinya penurunan lemak darah diduga melalui peningkatan kapasitas
pengikatan LDL reseptor.
Mekanisme lain yang juga berperan dalam penurunan kolesterol darah adalah peningkatan
aktivitas enzim cholesterol-7 alpha-hydroxylase (Cyp7a1), suatu enzim yang bertanggung jawab
dalam proses biosintesis asam empedu.
Peningkatan aktivitas enzim ini akan menstimulir konversi kolesterol menjadi asam empedu,
sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kolesterol dalam darah.
Bekatul atau rice bran selama ini hanya digunakan sebagai pakan ternak. Belum banyak yang
mengetahui bahwa lapisan luar dari beras hasil penggilingan padi ini ternyata mengandung komponen
bioaktif pangan yang bermanfaat bagi kesehatan. Bekatul dapat diperolah sebanyak 10 persen dari hasil
penggilingan padi, yang terdiri dari lapisan aleurone beras (rice kernel), endosperm, dan germ.
Data dari Departemen Pertanian, diperkirakan pada tahun 2006 produksi beras nasional mencapai
angka 54,74 juta ton (Tempo Interaktif, 6 Juli 2006). Sebagai perbandingannya di Amerika Serikat
bahwa 10 persen dari total produksi beras dapat dihasilkan bekatul, sehingga dari 54,75 juta ton
produksi beras nasional diperkirakan akan dihasilkan 5,5 juta ton bekatul. Potensi bahan baku yang
sangat berlimpah jumlahnya tersebut, sehingga perlu dilakukan usaha-usaha pemanfaatan bekatul
sebagai pangan fungsional.
Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan hiperlipidemia (berlebihnya jumlah lemak) merupakan dua
kondisi penyebab penyakit kardiovaskuler dan aterosklerosis. Dua penayakit ini merupakan penyebab
kematian yang semakin meningkat jumlahnya, termasuk di Indonesia.
Richard J. FITZGERALD dari Universitas of Limerick, Limerick, Irlandia menyebutkan bahwa
penurunan 5 mmHg tekanan darah sama artinya dengan menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler
sebanyak 16 persen. Oleh karena itu usaha-usaha yang dilakukan oleh para peneliti pangan dan gizi
adalah mendapatkan komponen bioaktif yang terdapat dalam bahan pangan, salah satunya adalah
pemanfaatan bekatul sebagai bahan untuk mencegah hipertensi dan hiperlipidemia.

Manfaat bekatul
Fraksi lemak dari bekatul telah banyak dilaporkan memberikan efek menurunkan jumlah lemak darah
(hipolipidemia) dengan uji pada hewan percobaan maupun manusia. Minyak bekatul menurunkan kadar
kolesterol darah dan low density lipoprotein cholesterol (LDL-kolesterol), serta dapat meningkatkan
kadarhigh density lipoprotein cholesterol (HDL-kolesterol) darah. Kemampuan fraksi lemak bekatul
disebabkan adanya komponen oryzanol dan kemampuan lainnya dari bahan yang tidak tersabunkan.
Selain itu fraksi non-lemak bekatul ternyata juga memiliki efek hipolipidemia yang sama dengan fraksi
lemak. Selain dapat memberikan efek hipolipidemia, penelitian penulis menyebutkan bahwa manfaat
lain dari fraksi ini ternyata memiliki kemampuan untuk menurunkan tekanan darah secara nyata.
Percobaan tersebut menggunakan tikus stroke-prone spontaneously hypertensive rats (SHRSP). SHRSP
adalah spesies tikus yang secara genetik mengalami hipertensi dan hiperlipidemia.
Fraksi non-lemak diperoleh dengan ektraksi menggunakan ethanol yang dilanjutkan dengan ekstraksi
menggunakan Driselase. Driselase adalah nama produk enzim komersial untuk degradasi dinding sel
tanaman yang terdiri dari selulase, silanase, dan laminarise.
Asam ferulat dan total fenol adalah komponen biaoktif yang saat ini diketahui terdapat di dalam fraksi
bekatul sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan lemak darah, disamping tentunya tokotrienol
dangamma-oryzanol yang sebelumnya telah diketahui sebagai senyawa antioksidan. Mekanisme
penurunan tekanan darah oleh asam ferulat yaitu dengan menghambat kerja enzim angiotensin I-
converting enzyme(ACE); suatu enzim yang bertanggung jawab terjadinya peningkatan tekanan darah.
Penelitian penulis juga membuktikan hal tersebut dimana terjadi penurunan aktivitas ACE.
Mekanisme terjadinya penurunan lemak darah diduga melalui peningkatan kapasitas pengikatan LDL
reseptor. Mekanisme lain yang juga berperan dalam penurunan kolesterol darah adalah peningkatan
aktivitas enzimcholesterol-7 alpha-hydroxylase (Cyp7a1), suatu enzim yang bertanggung jawab dalam
proses biosintesis asam empedu. Peningkatan aktivitas enzim ini akan menstimulir konversi kolesterol
menjadi asam empedu, sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kolesterol dalam darah.

Makanan suplemen
Meskipun penelitian diatas diperoleh dari percobaan menggunakan hewan, namun data yang diperoleh
dapat diekstrapolasikan ke manusia. Data yang didapatkan sebagai informasi awal untuk dijadikan
kajian lebih lanjut pemanfaatan fraksi non-lemak bekatul sebagai bahan untuk menurunkan tekanan
darah dan jumlah lemak darah pada penderita hipertensi dan hiperlipidemia.
Saat ini penggunaan bekatul sebagai suplementasi telah banyak dilakukan, misalnya pada pengolahan
biskuit, kue, dan lain-lain. Pemanfaatan bekatul yang telah diawetkan sebagai makanan sarapan sereal,
dengan perbandingan (persentase) tepung beras: bekatul dari 90:10 sampai dengan 30:70. Substitusi
bekatul padi 15 persen pada tepung terigu dilaporkan memberikan hasil yang optimal terhadap
penerimaan cookies dan roti manis. Substitusi ini dapat meningkatkan kandungan serat pangan
(hemiselulosa, selulosa, dan lignin) dan niasin pada produk (Muchtadi et al., 1995).
Mengkonsumsi bekatul sebagai suplementasi produk-produk olahan, diharapkan dapat dijadikan saran
yang paling tepat untuk mendapatkan manfaat kesehatannya.
Ardiansyah, kandidat Doktor di Lab. of Nutrition, Tohoku University Sendai, Jepang dan anggota
ISTECS chapter Jepang. Email: ardy@biochem.tohoku.ac.jp
Betulkah manfaat bekatul begitu besar? Bahkan, diabetes pun sembuh karenanya? Menurut ahli gizi
masyarakat dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Ir Drajat Martianto MS, bekatul mengandung rice
bran oil(minyak dedak).
Drajat mengungkapkan, kandungan minyak dedak pada bekatul mencapai 10- 13 persen dengan
kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi (80 persen). ''Penggunaan asam lemak tidak jenuh ganda
dalam diet, dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Selain itu dapat mencegah peningkatan
kadar gula dalam darah,'' ungkap Drajat.
Bekatul, kata Drajat, juga sumber serat makanan (dietary fiber) yang baik. Serat makanan ini terbukti
mampu memperpendek masa tinggal suatu makanan dalam sistem pencernaan. Dengan begitu, dia
dapat mengurangi peluang terjadinya kanker kolon. Serat makanan dapat mencegah terjadinya
hiperkolesterolemia dan ateroskierosis.
Menurut catatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor, kegiatan penyosohan beras bisa
mengikis 7,5 persen bobot beras awal. hasilnya adalah bekatul dengan total serat makanan kadar
selulosa, hemi-selulosa, dan lignin yang paling tinggi.
Dari proses penggilingan gabah, dihasilkan beras sebanyak 60-66 persen. Hasil bekatul mencapai 8-12
persen. Produksi bekatul halus dari penggilingan padi di Indonesia mencapai 4 juta - 6 juta ton per
tahun. tapi kebanyakan masih dipakai sebagai bahan baku pakan dan obat nyamuk bakar. Padahal
bekatul mempunyai potensi besar untuk makanan kesehatan, kosmetika, dan farmasi.
Bekatul tersusun atas air, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat.
Tabel :
1 Kadar Air 2,49 persen
2 Kadar Protein 8,77 persen
3 Kadar Lemak 1,09 persen
4 Kadar Abu 1,60 persen
5 Kadar Serat 1,69 persen
6 Karbohidrat 84,36 persen
7 Kalori 382,32 kal (beras giling hanya 360 kal)
8 Logam Berat Tidak ternyata

Bekatul juga mengandung kalsium, yang berfungsi mengurangi gangguan insomnia, mendukung sistem
saraf dan kontraksi otot, mengatur detak jantung, dan mencegah gumpalan darah.
Bekatul juga mengandung magnesium, berfungsi mengaktifkan enzim, berperan dalam produksi energi
formasi protein dan replikasi sel, meningkatkan kelarutan Kalsium dalam enzim sehingga dapat
mencegah terbentuknya batu ginjal.
Bekatul juga mengandung mangan, berperan pada beberapa enzim yang terlibat pengontrolan gula
darah, metabolisme energi serta hormon thyroid, berperan dalam enzim SOD sehingga sel tidak mudah
rusak. Mencegah gangguan epilepsi, mengurangi resiko serangan jantung secara mendadak, berperan
dalam fungsi otak.
Bekatul juga mengandung zat besi, berperan mengatur molekul haemoglobin (sel darah merah),
sebagai alat transportasi oksigen dari paru-paru, penting selama perkembangan janin, pada masa
remaja, selama kehamilan, dan menyusui.
Bekatul juga Kalium, bersama natrium berfungsi menjaga keseimbangan cairan tubuh dan fungsi
jantung, pengantar pesan syaraf ke otot, menurunkan tekanan darah, dan mengirim oksigen ke otak.
cho
Tabel:

Protein : 1,6 - 1,9 PER (Protein Efficiency Ratio).
Daya cerna : mencapai 73 persen.
Lemak : 16-22 persen
Asam lemak utama : lebih dari 90 persen terdiri dari asam paimitat,
oleat, dan linoleat. Lilin 3-4 persen, lipida 4
persen
Kadar pati : 10-20 persen (semakin tingggi tingkat penyosohan,
semakin tingi kadar pati
Vitamin : 78 persen tiamin, 47 persen riboflavin, 67 persen
niasin
Mineral : alumunium, kalsium, kior, besi, magnesium, mangan,
fosfor, kalium, silikon, natrium, dan seng.
Serat : selulosa 8,7 - 11,4 persen, hemiselulosa 9,6 - 12,8
persen, betaglukan kurang dari 1 persen, dari
proporsi dedak. Ada juga polisakarida lain.
Kadar protein tertinggi: varietas Pandanwangi, disosoh 3 menit (1 7,20%) Kadar protein terendah:
varietas IR-42 dan Memberamo, disosoh 3 menit
dan 8 menit.
Walaupun bekatul tersedia melimpah di Indonesiadata BPS (2010) menyebutkan sebanyak
6,59 juta ton bekatul dengannamun pemanfaatannya untuk konsumsi manusia sebagai sumber
pangan dan gizi masih terbatas. Sampai saat ini pemanfaatannya terbatas sebagai pakan ternak.
Salah satu bentuk produk bekatul yang populer saat ini terutama di luar negeri adalah rice bran
oil(RBO).
RBO dapat diperoleh dari bekatul awet sebanyak 15-25 persenjika dikalkulasi dari angka 6,59
juta ton dapat dihasilkan 0,981,65 juta ton RBO. Jumlah bahan baku yang sangat besar
jumlahnya, sehingga RBO sangat potensial dikembangkan di Indonesia sebagai bahan baku
ingredien pangan atau non pangan. Beberapa laporan penelitian menyebutkan bahwa RBO
mengandung komponen bioaktif pangan yang bermanfaat bagi kesehatan baik uji pada hewan
ataupun manusia.
Permasalahan utama pengolahan bekatul menjadi RBO karena timbulnya aroma tengik dan rasa
yang pahit setelah dilakukan penyimpanan. Kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi kualitas
RBO yang dihasilkan. Aroma tengik bekatul ditimbulkan oleh senyawa degradasi lipida seperti
aldehida dan keton. Sedangkan rasa pahit ditimbulkan oleh senyawa peptida hidrofobik dengan
berat molekul rendah hasil hidrolisis protein oleh enzim protease.

Tabel.1. Komposisi asam lemak RBO*
Asam Lemak Jumlah (%)
1. Asam miristat (14:0) 0,7
2. Asam palmitat (16:0) 16,9
3. Asam stearat (18:0) 1.6
Total Saturated Fatty Acid (SFA) 19,2
1. Asam palmitoleat (16:1) 0,2
2. Asam oleat (18:1) 39,1
Total Monounsaturated Fatty Acid (MUFA) 39,3
1. Asam linoleat (18:2) 23,4
2. Asam linolenat (18:3) 1,6
Total Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) 35
* Sumber : Ausman et al. (2005)
Oleh sebab itu penginaktivan enzim lipase dan protease dengan perlakuan panas (optimasi suhu
dan waktu tertentu) diketahui dapat mengawetkan bekatul dan meminimalkan kerusakan
komponen bioaktif pada bekatultermasuk RBO yang dihasilkan. Beberapa teknik stabilisasi
bekatul menjadi bekatul awet telah dijelaskan pada tulisan sebelumnya (lihat tulisan dengan
judul Stabilisasi dan Sifat Fungsional Bekatul).
Pada Tabel 1 terlihat bahwa hampir 74,3 persen kandungan asam lemak tidak jenuh minyak
RBO terdiri dari mono dan poly (MUFA dan PUFA). Sementara itu sisanya terdiri dari asam
lemak jenuh atausaturated fatty acid (SFA). Tingginya kandungan asam lemak tidak jenuh pada
RBO akan memberikan efek positif bila kita mengkonsumsinya.
RBO menurunkan secara nyata kadar kolesterol darah, yaitu low density lipo-protein (LDL)
cholesterol dan very low density lipo-prortein (VLDL) cholesterol dan dapat meningkatkan
kadar high density lipo-protein (HDL) kolesterol darah (Wilson et al., 2007). Penelitian yang
dilakukan oleh Chuo et al. (2009) melaporkan bahwa RBO dapat memperbaiki metabolisme
lemak, menurunkan indek atherosklerosis, dan menekan respon hiperinsulinemia pada ujicoba
tikus yang diinduksi menggunakanstreptozotocin/nicotinamide, dan dapat meningkatkan
sekresi fecal neutral sterol dan metabolisme asam empedu.
Komponen -Oryzanol merupakan bahan aktif yang harus terdapat pada RBO sebagai kriteria
mutu yang RBO. -Oryzanol adalah campuran ester asam ferulat dari sterol dan triterpen alkokol
dimana -Sitosterol merupakan komponen tertinggi pada RBO
(Gambar 1).

Gambar 1. Kandungan sterol dan triterpen pada RBO (Sugano dan Tsuji, 1997)
Penelitian yang dilakukan oleh Sugano dan Tsuji (1997) menyebutkan bahwa -Oryzanol yang
terdapat di RBO dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Senyawa ini diketahui sangat efektif
karena kemampuannya untuk menghambat kerja enzim 3-hydroxy-3-methylglutaryl
CoA reductase (HMG-CoA reductase); suatu enzim yang bertanggung jawab dalam proses
sintesis (pembentukan) kolesterol.
Lebih lanjut hasil penelitian yang dilakukan oleh Ismail et al. (2010), menyebutkan bahwa -
Oryzanoldari RBO sebagai bahan aktif yang dapat mengaktivasi gen-gen yang terkait status
antioksidan dan stres oksidatif pada hati tikus yang mengalami stres.
RBO dipercaya menjadi salah satu sumber minyak pangan yang menyehatkan di negara-negara
dimana konsumsi padi (beras) sebagai makanan utamanya seperti Jepang, India, Pakistan,
Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Pemanfaatan pada bidang pangan lainnya, digunakan sebagai
ingredien pada produksnack, margarin, dan mayonais. Selain pemanfaatan pada bidang pangan,
komponen bioaktif yang terdapat pada RBO juga telah disuplementasikan ke dalam produk-
poduk non pangan, seperti pada produk-produk kecantikan.

Penulis; Dr. Ardiansyah, Laboratory of Nutrition, Graduate School of Agricultural Science, Tohoku
University-Sendai, Jepang dan Departemen Gizi Masyarakat, FEMA-IPB.

Anda mungkin juga menyukai