OLEH:
ANDI NURDIANSYAH
I2D222005
FA K U LTA S P E T E R NA KA N
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2023
1. Lemak
Pengertian lemak secara umum adalah suatu senyawa molekul besar
yang terbentuk melalui reaksi dehidrasi senyawa-senyawa molekul kecil. Dalam
pembentukan lemak tersusun atas dua jenis molekul kecil, yakni asam lemak dan
gliserol. Fyi, gliserol merupakan jenis alkohol yang mempunyai 3 ikatan karbon,
masing-masing memiliki gugus hidroksil.
Dalam strukturnya, asam lemak mempunyai kerangka karbon yang
panjang, mencapai 16 hingga 18 atom karbon. Lemak tidak dapat menyatu
dengan air, karena air sebagai H2O membentuk suatu ikatan hidrogen satu sama
lain untuk menyingkirkan lemak. Secara umum, lemak juga memiliki definisi
sebagai suatu senyawa organik yang ada di alam dan mempunyai sifat tidak larut
dalam air. Akan tetapi, lemak dapat larut dalam pelarut organik non polar seperti
Kloroform(CHCl3), dietil eter (C2H5OC2H5), hidrokarbon, benzena dan
lainnya.
Lemak atau lipid menurut Hartono A. (2006) merupakan senyawa
organik heterogen di alam yang memiliki sifat tidak larut dalam air, tapi larut
dalam pelarut non polar. Disampaikan juga bahwa lemak adalah suatu senyawa
yang berisi karbon dan hidrogen yang dapat larut dalam pelarut organik.
Dalam Madja (2007), pengertian lemak adalah suatu zat yang
mengandung energi dan sangat baik untuk proses metabolisme dalam tubuh,
termasuk proses oksidasi. Lemak menurut Madja diperoleh melalui dua sumber,
yakni dari makanan dan hasil produksi organ hati dalam tubuh. Hasil lemak
tersebut disimpan dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi makhluk hidup.
Kondensasi antara 1 molekul gliserol dan 3 molekul asam lemak
menghasilkan 1 molekul trigliserida dan 3 molekul air. Triglesirida sama dengan
lemak lemak netral. Dalam bahan pangan terdapat 40 jenis asam lemak
2. Lemak Hewani
Merupakan jenis lemak yang didapatkan dari hewan yang memiliki
kandungan lemak jenuh seperti pada daging ayam, sapi, kambung, keju, mentega
dan produk olahan susu. Jika manusia mengonsumsi lemak hewani terlalu
berlebihan maka akan menyebabkan kadar LDL (low-density lipoprotein) atau
kolesterol jahat menjadi semakin meningkat. Komposisi lainnya dalam lemak
hewani yaitu lemak trans, tapi kadarnya hanya sejumlah kecil. Asupan lemak
trans dalam jumlah yang tinggi juga bisa menyebabkan penumpukan lemak jahat
di dalam tubuh.
3. Asam Lemak
a. Saturated fatty acids (SAFA)
Asam lemak yang tidak mengandung ikata ganda. Jenis l lemak ini
bila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko
penyakit. Makanan yang digoreng, otak sapi, dan kuning telur adalah
beberapa sumber makanan yang tinggi lemak jahat. Jadi sebisa mungkin,
hindari mengonsumsi jenis makanan ini.
b. Monounsaturated Fatty Acids (MUFA)
Asam lemak yang mengandung 1 ikatan ganda. MUFA adalah jenis
lemak dalam makanan yang sangat baik dikonsumsi, karena sifatnya yang
dapat menurunkan kolesterol dalam darah. Sifat baiknya ini juga dapat
menurunkan risiko penyakit jantung koroner atau penyumbatan pembuluh
darah. Makanan sumber MUFA bisa didapatkan dari alpukat, kacang, olive
oil, dan canola oil.
Sangat tidak stabil, ikatan ganda menyebabkan mudahnya mengikat
oksigen (menjadi tengik, rancidity). Esensial bagi manusia dan memiliki
manfaat kesehatan, misalnya dalam menurunkan resiko penyakit jantung
(menurunkann konsentrasi kolesterol jahat (LDL).
c. Polyunsaturated Fatty Acids (PUFA)
Asam lemak yang mengandung lebh dari satu ikatan ganda. Salah
satu jenis PUFA adalah omega-3, yang terkenal akan efeknya dalam
menurunkan risiko penyakit jantung dan penyumbatan pembuluh darah.
Sumber makanan tinggi omega-3 adalah ikan laut dalam, seperti tuna dan
salmon.
4. Asam Lemak Esensial
Asam lemak esensial adalah asam lemak tidak jenuh dengan ikatan ganda
lebih dari satu (PUFA) yang tidak dapat disintesa dalam tubuh manusia, namun
sangat diperlukan untuk fungsi normal tubuh. Harus ada dalam makanan
(minyak ikan, avokad, minyak zaitun dan kacang-kacangan).
Pengertian lemak esensial yakni jenis lipid yang mempunyai fungsi
menjaga struktur sel, mengatur suhu tubuh dan mengatur hormon. Berbeda
dengan asam lemak non esensial, fungsi lemak esensial ini sangat penting untuk
kehidupan manusia dan jika kekurangan maka bisa menyebabkan penurunan
kesehatan tubuh. Asam lemak esensial dibedakan menjadi dua, yakni omega 3
dan omega 6 yang keduanya merupakan asam lemak tak jenuh ganda yang baik
untuk kesehatan. Jenis lipid ini bisa didapatkan melalui konsumsi ikan atau
makanan laut lainnya seperti tuna, sarden, salmon, kepiting, kerang dan lainnya.
Terdapat 2 jenis asam lemak esensial, yaitu asam lemak omega 6 dan
asam lemak omega 3. Omega menunjukkan posisi ikatan ganda pertama dihitung
dari gugus metil (CH3)
Contoh:
• Asam linoleat (C18:2, omega-6)
• Asam alfa linoleat (C18:3, omega-3)
• Asam arakidonat (AA, C20:4, omega-6)
• docosahexaenoic acid (DHA, 22:6, omega-3)
• eicosapentaenoic acid (EPA, C20:5, omega-3)