PENDAHULUAN
Lipid adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam
tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia
ialah lipid. Untuk memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar,
sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa
atau mirip. Para ahli biokimia sepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang
mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan kedalam satu kelompok yang
Kebutuhan akan lemak sebagai sebagai sumber energi yang efisien ketika
tersimpan dalam jaringan adiposa menjadi penting untuk dipahami. Salah satu
fungsi lipid membantu dalam pembentukan membran sel pada hewan maupun
tumbuhan. Dimana pada hewan lemak pada umumnya berupa zat padat,
sedangkan pada tumbuhan berupa zat cair. Hal ini sesuai pernyataan Suryani
(2008) bahwa Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan,
sedangkan lemak yang berasal dari tumbuhan berupa zat cair. Lemak yang
mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak
cair atau yang biasa disebut minyak mengandung asam lemak tidak jenuh. Lemak
Asam lemak jenuh merupakan penyusun utama membran sel yang juga
risiko penyakit jantung. Namun, hingga saat ini tidak ada penelitian dengan bukti
walaupun meningkatkan LDL. Efek tersebut sulit dinilai karena tidak semua jenis
asam lemak jenuh meningkatkan LDL, terdapat asam lemak jenuh yang juga
diubah menjadi MUFA dengan efektif, serta perannya yang juga bisa
meningkatkan High-density Lipoprotein (HDL).
Asam lemak tak jenuh diketahui dapat menurunkan kadar LDL tubuh, baik
MUFA maupun PUFA. Tidak hanya itu, asam lemak tak jenuh juga terbukti
poten. Oleh karena itu, terdapat rekomendasi untuk mengganti konsumsi asam
lemak jenuh dengan asam lemak tak jenuh. Penurunan konsumsi asam lemak
jenuh saja diketahui menurunkan LDL, tetapi juga menurunkan HDL. Bukti
lemak tak jenuh jenis PUFA dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
tumbuhan (nabati), memiliki tekstur yang lebih padat atau kaku, stabil di suhu
ruang (tidak mudal meleleh), warna lebih kuning daripada mentega. Lemak
rendah tapi HDL nya juga rendah. Karenanya biasanya yang dianjurkan, kita
HDL.
digunakan.
2. Mengetahui ada tidaknya asam lemak tak jenuh pada minyak goreng
3. Mengetahui kadar asam lemak bebas pada minyak goreng Fraiswell dan
minyak jelantah.
4. Mengetahui perbandingan kadar kolesterol dalam minyak goreng fraiswell
1. Dapat mengetahui jenis sabun yang terbentuk berdasarkan jenis lemak yang
digunakan.
2. Dapat mengetahui ada tidaknya asam lemak tak jenuh pada minyak goreng
3. Dapat mengetahui kadar asam lemak bebas pada minyak goreng Fraiswell
Prinsip dasar praktikum ini adalah didasarkan pada perubahan fisik yang
2.1 Lemak
karbon, dan terkadang terdapat nitrogen serta fosforus. Pengertian lemak tidak
mudah untuk dapat larut dalam air. Untuk dapat melarutkan lemak, dibutuhkan
pelarut khusus lemak seperti Choloroform. Molekul lemak terdiri atas 4 bagian,
antara lain 1 molekul gliserol serta 3 molekul asam lemak. Asam lemak terdiri
atas rantai hidrokarbon dan juga gugus karboksil. Molekul gilserol mempunyai 3
gugus hidroksil serta pada tiap gugus hidroksil tersebut dapat berinteraksi dengan
tidak mempunyai ikatan rangkap, bersifat stabil, tidak mudah teroksidasi dan tidak
berubah menjadi asam lemak trans atau senyawa berbahaya lainnya. Asam lemak
jenuh terkandung di dalam makanan hewani (misalnya daging sapi, keju dan susu)
maupun nabati (misalnya minyak kelapa dan minyak kelapa sawit). Asam lemak
jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL sekaligus HDL, sehingga secara
LDL dan HDL. Dilihat dari struktur kimianya yang tidak dapat mudah teroksidasi
disebabkan peran HDL dalam membalikkan transport kolesterol dari membran sel
trigliserida dengan atau tanpa perubahan kimiawi. Pada umumnya berbentuk cair
pada suhu ruang dan digunakan untuk menggoreng makanan. Menurut Haryono et
goreng kebanyakan diperoleh dari tumbuhan seperti kelapa, kelapa sawit, kacang-
kacangan, jagung dan kanola. Minyak goreng mengandung zat yang penting untuk
menjaga kesehatan tubuh manusia. Minyak goreng juga berperan memberi nilai
kalori paling besar diantara zat gizi lainnya. Sebagian kecil minyak goreng akan
diserap oleh bahan pangan yang digoreng sehingga memberikan rasa gurih,
kenampakan bahan makanan menjadi lebih menarik, dan tekstur permukaan yang
kali. Minyak jelantah yang dipakai berkali-kali akan meningkatkan asam lemak
bebas, dan hal ini akan menyebabkan bau yang tengik, bahan gorengan kurang
menarik, cita rasa tidak enak, terjadi kerusakan vitamin dan asam lemak esensial.
Minyak jelantah apabila dikonsumsi terus menerus dalam jangka waktu yang lama
akan membahayakan tubuh karena mengandung asam lemak jenuh yang sangat
Lamsyah, 2018).
Garam natrium atau kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut
dalam air dan dikenal sebagai sabun. Di dalam industri, sabun tidak dibuat dari
asam lemak tetapi langsung dari minyak yang berasal dari tumbuhan. Reaksi
trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan
gliserin. Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun
padat. Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan
hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga
sabun yang lebih keras daripada minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak biji
katun. Minyak banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun mandi
padat seperti minyak jelantah, hal ini dikarenakan bertujuan untuk mengurangi
merupakan asam lemak jenuh atau asam lemak tidak jenuh. Iod Hubl digunakan
merah muda, lalu warna kembali lagi menjadi warna asal (bening). Warna yang
kembali ke warna asal menandakan bahwa banyak ikatan rangkap pada rantai
hidrokarbon asam lemak. Warna merah muda hilang selama reaksi menunjukkan
bahwa asam lemak tak jenuh telah mereduksi pereaksi Iod Hubl. Derajat
diserap oleh 100 gram lemak untuk reaksi penjenuhan. Semakin besar bilangan
oksidasi, dan hidrolisis. Akibat dari reaksi tersebut terdapat beberapa komponen
yang tidak diinginkan dan berbahaya bagi manusia sehingga bersifat racun .
senyawa lain, salah satunya Free Fatty Acid (FFA) atau asam lemak bebas. Asam
lemak bebas atau free fatty acid (FFA) adalah asam lemak yang berada sebagai
asam bebas tidak terikat sebagai trigliserida. FFA dihasilkan oleh proses hidrolisis
dan oksidasi. Reaksi ini akan dipercepat dengan adanya dan air yang terkandung
dalam bahan pangan yang digoreng menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis
antara air dan minyak goreng. Semakin tinggi frekuensi pemakaian minyak
goreng maka kadar asam lemak bebas semakin meningkat (Irawan dkk., 2013).
Kolesterol merupakan zat alamiah dengan sifat fisik serupa lemak tetapi
tubuh untuk sintesis zat-zat penting, seperti membran sel dan bahan isolasi sekitar
serat saraf, begitu pula hormon kelamin dan anak ginjal, vitamin D, serta asam
yang dapat menyebabkan hipertensi dan penyumbatan pada pembuluh darah otak,
3.1 WaktudanTempat
Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo, Kendari.
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam prektikum ini adalah tabung reaksi, pipet tetes,
gelas ukur 100 mL, labu takar 250 mL , pipet ukur25 mL, rak tabung reaksi, botol
semprot, filler, gelas kimia, spatula, buret, Erlenmeyer, dan hot plate.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu minyak goreng baru
(Merk Fraiswell), minyak jelantah, H2SO4 pekat, HCl pekat, NaOH, Asam Asetat
3.3.1 Penyabunan
minyak jelantah, lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berbeda, setelah
Disiapkan 2 buah tabung reaksi yang bersih dan kering. Kemudian tabung
tetes asam asetat glasial. Lalu ditambahkan 3 tetes asam sulfat pekat. Terakhir,
larutan dikocok dengan hati-hati lalu didiamkan beberapa detik dan diamati
4.1.1 Penyabunan
Tabel 3. Uji Ketidajenuhan (Uji Iod) pada Minyak Goreng (Merk Fraiswell)
No Perlakuan Pengamatan
1 1 mL minyak goreng (Merk FraisWell) Putih
+ 1 mL kloroform sambil dikocok dan
dimasukkan kedalam tabung reaksi.
2 Ditambahkan 3 tetes larutan Iod sambil Larutan berwarna bening
di kocok
Tabel 4. Uji Ketidajenuhan (Uji Iod) pada Minyak Jelantah
No Perlakuan Pengamatan
1 1 mL minyak jelantah + 1 mL kloroform Kuning
sambil dikocok dan dimasukkan kedalam
tabung reaksi.
2 Ditambahkan setetes demi setetes larutan Larutan berwarna jingga
Iod sambil di kocok
4.2 Pembahasan
4.2.1 Penyabunan
larutan NaOH 5% dan 10% (beraklkohol) serta KOH 5% dan 10% (beralkohol).
Penambahan larutan basa kuat ini untuk menghisrolisis minyak goreng baru (merk
Fraiswell) dan minyak jelantah yang dengan adanya alkohol maka dapat
dan KOH adalah NaOH biasanya digunakan untuk membuat sabun padat
sedangkan KOH digunakan untuk membuat sabun cair. Pada pengamatan ini
didapatkan larutan jenuh dan terdapat dua lapisan serta busa. Pada penambahan
kedua larutan tersebut dengan minyak berjalan lambat karena kedua larutan tidak
saling larut. Pemanasan kemudian dilakukan untuk menghasilkan asam lemak dan
secara sempurna. Hasil pengamatan penyabunan minyak goreng baru dan minyak
jelatah adalah terdapat busa pada semua campuran baik menggunakan larutan
NaOH 5% dan 10% (beraklkohol) serta KOH 5% dan 10% (beralkohol). Dimana
emulsi pada larutan sehingga fasenya tidak homogen, sedangkan apabila basa
yang digunakan terlau encer, maka reaksi akan membutuhkan waktu yang lebih
lama. Oleh karena itu pada proses penyabunan KOH dan NaOH pada kosentrasi
Uji iod diawali dengan mereaksikan sampel minyak baik minyak goreng
ini adalah berfungsi sebagai pelarut, karena minyak merupakan kelompok yang
masuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik dan tidak larut dalam air, tetapi
larut dalam pelarut organik non polar. Uji iod kemudian dilakukan dengan
penambahan tetes demi tetes larutan iodium. Hasil uji iod pada minyak goreng
ketiga, yaitu yang semula berwarna bening menjadi warna pink dan beberapa saat
kembali bening. Sedangkan hasil uji iod pada minyak jelantah juga terjadi
perubahan warna, yaitu yang semula berwarna kuning menjadi warna jingga.
Berdasarkan hasil uji iod, minyak goreng baru positif dan minyak jelantah negatif
mengandung asam lemak tak jenuh. Hal ini dikarenakan reaksi positif ditandai
dengan timbulnya merah muda, lalu warna kembali menjadi bening. Warna yang
kembali ke warna asal menandakan asam lemak tak jenuh telah mereduksi
pereaski iod. Asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan rangkap yang dapat diadisi
oleh golongan halogen di mana tiap ikatan rangkap dapat mengikat satu molekul
halogen. Karena derajat absorbsi lemak atau minyak sebanding dengan banyaknya
ikatan rangkap pada asam lemaknya, maka jumlah halogen yang dapat bereaksi
minyak. Uji asam lemak bebas ini dilakukan dengan memanaskan campuran
sampel minyak, baik minyak goreng baru (merk Fraiswell) maupun minyak
dilakukan untuk melarutkan minyak dalam sampel minyak goreng sehingga pada
proses titrasi dapat bereaksi dengan basa alkali. Sedangkan pemanasan dilakukan
untuk meningkatkan kandungan asam lemak bebas yang terdapat dalam sampel.
Bersamaan dengan peningkatan asam lemak bebas ini, jumlah asam lemak jenuh
bahwa jumlah KOH yang digunakan sudah cukup untuk mereaksikan asam lemak
bebas dalam sampel. Setelah itu dilakukan proses titrasi, pada titrasi ini minyak
kelapa goreng baru dapat dinetralkan dengan 1,3 mL KOH dengan presentase
asam lemak bebas 0,0066%. Sedangkan minyak jelantah dapat dinetralkan dengan
0,9 mL KOH dengan presentase asam lemak bebas 0,0046%. Hal ini tidak sesuai
dengan teoritis yang dimana asam lemak bebas pada minyak jelantah lebih tinggi
dibandingkan minyak goreng baru. Karena minyak jelantah telah melalui proses
titrasi.
minyak goreng baru (merk Fraiswell) dan minyak jelantah. Pada perlakuannya
larutan minyak jelantah mengalami perubahan warna menjadi merah bata pekat
sedangkan pada minyak goreng baru mengalami perubahan warna menjadi merah
sebagai berikut:
2. Terdapat asam lemak tak jenuh pada minyak goreng baru (Merk Fraiswell)
yang ditandai dengan timbulnya merah muda, lalu warna kembali menjadi
3. Kadar asam lemak jenuh pada minyak goreng baru (Merk Fraiswell) adalah
0,0066% sedangkan kadar asam lemak jenuh pada minyak jelantah yaitu
0,0046%.
koleterol pada minyak goreng baru (Merk Fraiswell), hal ini diindikasikan
Anggraini, D.I., Nabillah, L.F. 2018. Activity Test of Suji Leaf Extract (Dracaena
angustifolia Roxb.) on in vitro cholesterol lowering. Jurnal Kimia Sains
dan Aplikasi. 21(2).
Ariani, D., Yanti, S., Saputri, D.S. 2017. Studi Kualitatif dan Kuantitatif Minyak
Goreng yang Digunakan Oleh Penjual Gorengan di Kota Sumbwa.
Jurnal Sumbawa. 2(3).
Arlofa, N., Budi, B.S., Abdilah, M., dan Firmansyah, W. 2021. Pembuatan Sabun
Mandi Padat dari Minyak Jelantah. Jurnal Chemtech Teknik Kimia
Universitas Serang Raya. 7(1).
Fitriana, Y.A.N., Fitri, A.S. 2019. Uji Lipid pada Minyak Kelapa, Margarin, dan
Gliserol. Sainteks. 16(1).
Irawan, C., Awalia, T.N. dan Uthami, S. 2013. Pengurangan Kadar Asam Lemak
Bebas (Free Fatty Acid) dan Warna dari Minyak Goreng Bekas dengan
Proses Adsorpsi Menggunakan Campuran Serabut Kelapa dan Sekam
Padi. Konversi. 2(2).
Turniah, S.2009. Efek Asam Lemah Jenuh dan Asam Lemak Tak Jenuh “Trans”
Terhadap Kesehatan. Suplemen II. 19.