Anda di halaman 1dari 3

TINJAUAN PUSTAKA

Buah zaitun yang telah matang berwarna ungu kehitaman dan kerap diekstrak untuk diambil
minyaknya yang dikenal sebagai minyak zaitun (Nevy, 2009). Buah zaitun matang
mengandung 80 persen air, 15 persen minyak, serta 1 persen protein,
karbohidrat, dan serat. Untuk menghasilkan buah dan berproduksi secara penuh, pohon zaitun
harus berumur 15-20 tahun. Zaitun mengandung alkaloid, saponin, dan tannin, tapi tidak
mengandung sianogenik glikosid. Dalam beberapa riset juga menemukan adanya flavonoid
apigenin, luteolin, chryseriol dan derivatnya (Fehri et al, 1996). Menurut Winarno (2003),
Omega-9 (Asam Oleic) banyak ditemukan dalam minyak zaitun (olive oil). Omega-9
memiliki daya perlindungan tubuh yang mampu menurunkan LDL, meningkatkan HDL yang
lebih besar dibandingkan Omega-3 dan Omega-6.
Minyak zaitun merupakan salah satu pangan fungsional yang mempunyai kandungan MUFA
yang sebagian besar terdapat dalam bentuk asam oleat. Jenis-jenis minyak zaitun Extra-
Virgin Olive Oil, Virgin Olive Oil , Refined Olive Oil , Pure Olive Oil. Extra Light Olive Oil
(Kinanthi, 2009)

http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/5011/Skripsi.pdf?sequence=1
http://eprints.undip.ac.id/35948/1/426_Kartika_Nugraheni_G2C007040.pdf
file:///Users/putri/Downloads/Skripsi.pdf

Canola (Brassicca napus L.) adalah salah satu tanaman biji yang dibudidayakan di seluruh
dunia terutama di Kanada, selain bunga matahari, biji anggur, zaitun dan kedelai. Minyak
canola dipilih secara genetik untuk kandungan rendah asam lemak tidak jenuhkarena rendah
kolestrol dan dapat diformulasikan dalam pembuatan kosmetik dan sabun. Minyak canola
juga mengandung omega 3 dan omega 6 . Minyak kanola merupakan salah satu jenis minyak
nabati terbuat dari biji bunga kanola yang rendah lemak jenuh dan mengandung omega 3.
Lemak jenuh yang terdapat dalam minyak kanola sekitar 7% sedangkan lemak tak jenuh
sekitar 93% sehingga minyak kanola dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

https://media.neliti.com/media/publications/58494-ID-pengaruh-pemberian-minyak-kanola-
terhada.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/56858/Chapter%20II.pdf?sequence=4
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/56858/Chapter%20I.pdf?sequence=5

Minyak Jagung

Minyak jagung merupakan minyak yang kaya akan asam lemak tidak jenuh, seperti asam
linoleat dan linolenat yang dapat menurunkan kolestrol darah dan menurunkan resiko
serangan jantung koroner.

Pemanfaatan jagung yang dilakukan salah satunya sekarang adalah minyak jagung yang
digunakan sebagai minyak makan (goreng). Minyak jagung (corn oil) mengandung asam
lemak tak jenuh yang tinggi. Corn oil sekarang juga digunakan dalam industi biodiesel.
Karena industri biodiesel dapat berfungsi sebagai jalur diversifikasi pemanfaatan apabila
pasar sektor pangan mengalami kelebihan pasokan minyak lemak pangan. Dengan corn oil
refining teknologi, dapat menjadi sumber biodiesel yang lebih baik. Selain digunakan dalam
industri biodiese, minyak jagung juga digunakan dalam industri sabun, cat, tinta, tekstil, dan
insectisida.

Minyak jagung merupakan trigliserida yang disusun oleh gliserol dan asam-asam lemak.
Persentase trigliserida sekitar 98,6% sedangkan sisanya merupakan bahan non minyak.
Jumlah asam lemak jenuh dalam minyak jagung sekitar 13%. Asam lemak tidak jenuh
sekitar 86% yang terdiri dari asam oleat dan linoleat. Minyak jagung berwarna merah gelap
dan setelah dimurnikan akan berwarna kuning keemasan. Minyak jagung kaya akan kalori
sekitar 250 kalori per ons. Minyak jagung merupakan minyak goring yang stabil (tahan
terhadap ketengikan) karena adanya tokoferol yang larut dalam minyak, juga terdapat
sitosterol yang dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah karena adanya ion
Ca++. Adanya asam lemak esensial itu dapat mengurangi pembentukan kompleks Ca
dengan sitosterol, sehingga minyak jagung jauh lebih baik dibandingkan dengan sumber
minyak yang lain.

http://jatp.ift.or.id/index.php/jatp/article/view/89/58
file:///Users/putri/Downloads/82-244-1-PB.pdf
http://journal.ift.or.id/files/42vvi%20minyak%20jagung%20alternatif%20pengganti%20miny
ak%20yang%20sehat%20fix_0.pdf

minyak biji bunga matahari


Bunga matahari (Helianthus annuus L.) termasuk famili compositae.Tanaman bunga matahari
berasal dari Meksiko dan Peru Amerika Latin. Di Indonesia, bunga matahari sudah di teliti
sejak tahun 1970. Pada mulanya tanaman bunga matahari dikenal sebagai tanaman hias, kini
manfaatnya semakin luas. Salah satu produk utama bunga matahari adalah biji-bijinya yang
diolah sebagai bahan baku industri makanan berupa kwaci dan penghasil minyak nabati yang
dibutuhkan dalam isdustri minyak (Atjung, 1981) Minyak biji bunga matahari merupakan
salah satu jenis minyak nabati yangpegembangannya masih terbatas di Indonesia. Beberapa
industri di Indonesia masih harus mengimpor minyak biji bunga matahari, tingginya impor
minyak biji bunga matahari di Indonesia disebabkan kurangnya pasokan dari dalam negeri,
kualitas yang belum memadai, dan kontinuitas hasil yang belum dapat diandalkan (Guenther,
1990).

kandungan:
Komposisi minyak biji bunga matahari berkisar antara 23-45%. Minyak biji bunga matahari
mengandung asam linoleat 44-72% dan asam oleat 11,7%. Minyak biji bunga matahari
digunakan untuk berbagai keperluan seperti minyak goreng, pembuatan margarine bahan
baku kosmetik, dan obat-obatan, selain itu bungkil atau ampas hasil pemerasan minyak
mengandung 13-20% protein, yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Misalnya biji
bunga matahari termasuk golongan minyak rendah kolesterol menyaingi minyak jagung,
minyak kacang tanah dan minyak kadelai, sehingga sangat baik untuk kesehatan (Rukmana,
2004).
minyak biji bunga matahari memiliki kemampuan dalam proses penyembuhan luka secara
signifikan. Hal ini dikarenakan pada bagian biji tanaman Helianthus annuus L. terdapat
kandungan senyawa aktif yang berperan dalam mengurangi daerah luka antara lain β-
sitosterol, flavonoid, dan asam linoleat. β-sitosterol adalah senyawa steroid alami dengan
sifat estrogenik yang mampu menjaga kelembaban pada area luka sehingga memungkinkan
pertumbuhan sel. Fungsi masing-masing senyawa tersebut dalam penyembuhan luka
diantaranya β- sitosterol dapat membatasi jumlah prostasiklin agar mempercepat fase
inflamasi, flavonoid membatasi jumlah radikal bebas yang mampu mencegah kerusakan
jaringan lebih lanjut, asam linoleat suatu asam lemak yang mampu meningkatkan kemotaktik
dari leukosit polimorfonukleus (PMN) setelah terjadi kerusakan jaringan. Asam linoleat ini
berperan sebagai pro inflamatori kuat yang dapat mengakumulasi leukosit dan makrofag
(Marques, et al., 2004; Puradchikody, et al., 2006).

Pembuatan minyak biji bunga matahari dilakukan dengan cara maserasi, biji bunga matahari
digiling kasar dengan blender sebelum proses pembuatan minyak, biji bunga matahari di
oven selama 3 hari kemudian dibuat serbuk diletakkan dalam toples direndam dengan pelarut
heksan selama 1-3 hari selanjutnya disaring dan diletakkan di atas wadah dengan bagian yang
berlubang-lubang sedangkan air di lapisan bawah. Uap dialirkan melalui pendingin dan
sulingan ditampung, minyak yang diperoleh masih dalam bentuk ekstrak minyak (Midian,
1985).

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/prosbio/article/view/1200/802
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=16669&val=1043

laptop
Minyak zaitun terdiri dari zat-zat minyak yang dinamakan glesiredat (ester) dengan
persentase 97% dan zat-zat minyak lainnya. Minyak zaitun juga mengandung berbagai
vitamin (seperti vitamin A, B, C, D, dan vitamin E), zat-zat pewarna (seperti klorofil,
xanthophyll), serta berbagai zat aromatic yang menimulkan aroma dan rasa yang khas.
Terakhir minyak zaitun mengandung sejumlah kecil mineral (besi, magnesium, dan kalsium),
koloid, resin, dan air. Secara umum, asam-asam lemak dalam minyak zaitun dibagi menjadi
dua bagian, yaitu : a. Asam lemak tak jenuh dengan kadar 70-80%. Asam jenis ini memiliki
keistimewaan yakni menjadi cair pada suhu normal. Asam lemak ini dibagi menjadi asam
oleat dan asam linoleat. b. Asam lemak jenuh dengan kadar 8-10%. Asam jenis ini memiliki
kelebihan memadat pada suhu normal. Asam lemak ini dibagi menjadi asam palmitat dan
asam stearat. Setiap 100 gram zaitun mengandung zat-zat sebagai berikut : 90 gram protein,
61 mg kalsium, 22 mg magnesium, 17 mg fosfor, 1 mg besi, 0,22 mg tembaga, 36 mg klorin,
4,4 gram serat, 180 µg beta karotin, 3-30 mg vitamin K. Menurut Surtiningsih (2005) minyak
zaitun selain digunakan untuk berbagai masakan juga berkhasiat untuk perawatan kecantikan.
Minyak zaitun kaya vitamin E yang merupakan anti penuaan dini. Minyak zaitun juga
bermanfaat untuk menghaluskan dan melembabkan permukaan kulit tanpa menyumbat pori.
Minyak zaitun merupakan pelembab yang baik untuk Universitas Sumatera Utara
melembabkan kulit wajah dan tubuh. Selain itu, minyak zaitun bermanfaat untuk melepaskan
lapisan sel-sel kulit mati.

Anda mungkin juga menyukai