PMK 107/PMK.010/2015
PMK 90/PMK.03/2015
DASAR HUKUM
• PPH PASAL 22 ATAS EKSPOR IMPOR
• PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN
• PPH PASAL 22 ATAS BUMN
• PPH PASAL 22 PRODUSEN/IMPORTIR BBM, BBG DAN
PELUMAS
• PPH PASAL 22 INDUSTRI TERTENTU
• PPH PASAL 22 PEDAGANG PENGUMPUL
• PPH PASAL 22 PEMBELIAN PEMBELIAN KOMODITAS
TAMBANG BATUBARA, MINERAL LOGAM, DAN
MINERAL BUKAN LOGAM
• PENJUALAN BARANG SANGAT MEWAH
Contoh :
Parfum dan cairan pewangi, pakaian selam, peti, kopor, tas, pakaian , dll
Nilai impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan
bea masuk yaitu Cost ,Insurance and Freight (CIF) ditambah dengan
bea masuk dan pungutan lainnya yang dikenakan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan pabean di bidang impor
TARIF
PPH PASAL 22 ATAS IMPOR
B. 7,5% dari nilai impor atas :
Contoh :
• Perangkat makan, perangkat dapur, peralatan rumah tangga lainnya
dan peralatan toilet, dari plastik
TARIF
PPH PASAL 22 ATAS IMPOR
C. 2,5% dari nilai impor atas :
KECUALI…
• pembayaran yang dilakukan oleh pemungut pajak yang jumlahnya paling banyak
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-
pecah;
• Nilai Rp10.000.000,00 ini termasuk PPN
• pembayaran untuk:
• pembelian BBM, BBG, pelumas, benda-benda pos;
• pemakaian air dan listrik.
• Pembayaran yang dilakukan oleh pemungut pajak berkenaan dengan :
• pembayaran untuk pembelian minyak bumi, gas bumi, dan/ atau produk sampingan dari kegiatan
usaha hulu di bidang minyak dan gas bumi yang dihasilkan di Indonesia dari:
• kontraktor yang melakukan eksplorasi dan eksploitasi berdasarkan kontrak kerja sama; atau
• kantor pusat kontraktor yang melakukan eksplorasi dan eksploitasi berdasarkan kontrak kerja sama;
• pembayaran untuk pembelian panas bumi atau listrik hasil pengusahaan panas bumi dari Wajib
Pajak yang menjalankan usaha di bidang usaha panas bumi berdasarkan kontrak kerja sama
pengusahaan sumber daya panas bumi
• Pengecualian ini dilakukan tanpa SKB. (Pasal 3 ayat (4) PMK- 107/PMK.010/2015 )
PENGECUALIAN
PPH PASAL 22 BUMN
Pasal 4 ayat (3) PMK-107/PMK.010/2015
SAAT TERUTANG
PPH PASAL 22 BUMN
PENGERTIAN :
Penjualan kepada :
• Penyalur/agent = bersifat final
• Selain penyalur/agent = tidak final
TARIF
PPH PASAL 22 PRODUSEN/IMPORTIR BBM, BBG DAN PELUMAS
2. Bahan Bakar Gas
Tarif pph pasal 22 atas penjualan bahan bakar gas sebesar
0,3% dari harga penjualan
tidak termasuk PPN
Penjualan kepada :
• Penyalur/agent = bersifat final
• Selain penyalur/agent = tidak final
TARIF
PPH PASAL 22 PRODUSEN/IMPORTIR BBM, BBG DAN PELUMAS
3. Pelumas
Tarif pph pasal 22 atas penjualan pelumas sebesar
0,3% dari harga penjualan
tidak termasuk PPN
Penjualan kepada :
• Penyalur/agent = bersifat final
• Selain penyalur/agent = tidak final
TARIF
PPH PASAL 22 PRODUSEN/IMPORTIR BBM, BBG DAN PELUMAS
Pasal 2 ayat (3) PMK-107/PMK.010/2015
TARIF
PPH PASAL 22 PRODUSEN/IMPORTIR BBM, BBG DAN PELUMAS
Pasal 4 ayat (5) PMK-107/PMK.010/20125
SAAT PEMUNGUTAN
PPH PASAL 22 PRODUSEN/IMPORTIR BBM, BBG DAN PELUMAS
PENGERTIAN :
PPh Pasal 22 industri tertentu adalah :
• pemungutan pph pasal 22 yang ditetapkan atas penjualan hasil
produksi kepada distributor di dalam negeri oleh badan usaha
yang bergerak dalam bidang usaha industri semen, industri
kertas, industri baja, industri otomotif, dan industri farmasi.
• Pemungutan PPh Pasal 22 yang ditetapkan atas penjualan
kendaraan bermotor di dalam negeri oleh Agen Tunggal
Pemegang Merek (ATPM), Agen Pemegang Merek (APM),
dan importir umum kendaraan bermotor
• pemungutan pph pasal 22 yang ditetapkan atas penjualan emas
batangan di dalam negeri oleh badan usaha yang
memproduksi emas batangan.
Pasal 2 PER-06/PJ/2013
Pasal 3 PER-06/PJ/2013
TARIF
PPH PASAL 22 INDUSTRI TERENTU
Pasal 2 ayat (3) PMK-107/PMK.010/2015
TARIF
PPH PASAL 22 INDUSTRI TERENTU
• Dasar Hukum :
PMK-90/PMK.03/2015 (berlaku sejak 29 Mei 2015) tentang Wajib Pajak
Badan Tertentu sebagai Pemungut Pajak dari Pembeli atas Penjualan
Barang yang Tergolong Mewah
• Pengertian :
adalah PPh pasal 22 yang terutang atas penjualan barang yang tergolong
sangat meah
• Pemungut :
Wajib Pajak badan yang melakukan penjualan barang yang tergolong
sangat mewah.
PPh Pasal 22
Penjualan Barang yang Tergolong Sangat Mewah
• Tarif :
5% x Harga Jual (tidak termasuk PPN dan PPnBM)
• Sifat
Tidak final (dapat diperhitungkan sebagai kredit pajak)
PPh Pasal 22
Penjualan Barang yang Tergolong Sangat Mewah
BARANG YANG TERGOLONG SANGAT MEWAH YANG DIKENAKAN
PPh PASAL 22:
1. pesawat terbang pribadi dan helikopter pribadi;
2. kapal pesiar, yacht, dan sejenisnya;
3. rumah beserta tanahnya, dengan harga jual atau harga pengalihannya lebih
dari Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) tidak termasuk PPN atau luas
bangunan lebih dari 400m2 (empat ratus meter persegi);
4. apartemen, kondominium, dan sejenisnya, dengan harga jual atau
pengalihannya lebih dari Rp5.000.000.000,00 tidak termasuk PPN (lima
miliar rupiah) atau luas bangunan lebih dari 150m2 (seratus lima puluh meter
persegi);
PPh Pasal 22
Penjualan Barang yang Tergolong Sangat Mewah
BARANG YANG TERGOLONG SANGAT MEWAH YANG DIKENAKAN
PPh PASAL 22:
5. kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari 10 orang
berupa sedan, jeep, sport utility vehicle (suv), multi purpose vehicle (mpv),
minibus, dan sejenisnya, dengan harga jual lebih dari Rp2.000.000.000,00
(dua miliar rupiah) tidak termasuk PPN atau dengan kapasitas silinder lebih
dari 3.000cc; dan/atau
6. kendaraan bermotor roda dua dan tiga, dengan harga jual lebih dari
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) tidak termasuk PPN atau dengan
kapasitas silinder lebih dari 250cc.
PPh Pasal 22
Penjualan Barang yang Tergolong Sangat Mewah
• Pengertian :
Adalah PPh pasal 22 yang terutang atas pembelian bahan-bahan untuk
keperluan industri atau ekspor oleh Industri atau eksportir yang bergerak dalam
sektor kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan.
• Pemungut :
Industri atau eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan, perkebunan,
pertanian, peternakan, dan perikanan.
• Saat terutang
Terutang dan dipungut pada saat pembelian
PPh Pasal 22
Industri atau eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan, perkebunan,
pertanian, peternakan, dan perikanan, atas pembelian bahan-bahan
• Tarif
sebesar 0, 25% (nol koma dua puluh lima persen) dari harga pembelian tidak
termasuk Pajak Pertambahan Nilai.
Jika tidak memiliki NPWP dikenakan tarif 100% lebih tinggi
• Sifat:
Tidak final
PPh Pasal 22
Industri atau eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan, perkebunan,
pertanian, peternakan, dan perikanan, atas pembelian bahan-bahan
• Pengertian :
Adalah PPh pasal 22 yang terutang atas pembelian komoditas tambang
batubara, mineral logam, dan mineral bukan logam yang dilakukan oleh
Industri atau badan usaha DARI badan atau orang pribadi pemegang izin usaha
pertambangan;
• Pemungut
Industri atau badan usaha yang melakukan pembelian komoditas tambang
batubara, mineral logam, dan mineral bukan logam
• Saat terutang
Terutang dan dipungut pada saat pembelian
PPh Pasal 22
Industri atau badan usaha yang melakukan pembelian komoditas
tambang batubara, mineral logam, dan mineral bukan logam, dari
badan atau orang pribadi pemegang izin usaha pertambangan;
• Tarif
sebesar 1,5% (nol koma dua puluh lima persen) dari harga pembelian tidak
termasuk Pajak Pertambahan Nilai.
Jika tidak memiliki NPWP dikenakan tarif 100% lebih tinggi
• Sifat:
Tidak final
PPh Pasal 22
Industri atau badan usaha yang melakukan pembelian komoditas tambang batubara,
mineral logam, dan mineral bukan logam, dari badan atau orang pribadi pemegang izin
usaha pertambangan;