PENGHASILAN
PASAL 22
Impor Barang
10% Nilai Impor
tertentu
Importir 2,5%
mempunyai API Nilai Impor
Importir tidak 7,5% Nilai Impor
mempunyai API
Yang Tidak Harga Jual
7,5%
Dikuasai Lelang
Impor Kedelai,
Gandum, dan
Tepung Terigu 0,5% Nilai Impor
oleh Importir
yang Memiliki
API
PPH PASAL 22 IMPOR
Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai adalah :
1. Barang yang tidak dikeluarkan dari Tempat Penimbunan Sementara
yang berada di dalam area pelabuhan dalam jangka waktu 30 (tiga
puluh) hari sejak penimbunannya;
2. Barang yang tidak dikeluarkan dari Tempat Penimbunan Sementara
yang berada di luar area pelabuhan dalam jangka waktu 60 (enam
puluh) hari sejak penimbunannya;
3. Barang yang tidak dikeluarkan dari Tempat Penimbunan Berikat
yang telah dicabut izinnya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
sejak pencabutan izin; atau
4. Barang yang dikirim melalui Pos :
a. yang ditolak oleh si alamat atau orang yang dituju dan tidak
dapat dikirim kembali kepada pengirim di luar Daerah Pabean;
b. dengan tujuan luar Daerah Pabean yang diterima kembali
karena ditolak atau tidak dapat disampaikan kepada alamat
yang dituju dan tidak diselesaikan oleh pengirim dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya Pemberitahuan dari
Kantor Pos.
PPH PASAL 22 IMPOR
Nilai Impor = CIF + Bea Masuk + Bea Masuk Tambahan +
Pungutan lain Berdasarkan UU Bidang
Kepabeanan di Bidang Impor
Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan atau Pajak
Pertambahan Nilai:
12. barang dan bahan yang dipergunakan untuk menghasilkan barang bagi
keperluan pertahanan dan keamanan negara;
13. vaksin Polio dalam rangka pelaksanaan program Pekan Imunisasi Nasional
(PIN);
14. buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran agama;
15. kapal laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau, kapal angkutan
penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda, kapal penangkap ikan, kapal
tongkang, dan suku cadang serta alat keselamatan pelayaran atau alat
keselamatan manusia yang diimpor dan digunakan oleh Perusahaan Pelayaran
Niaga Nasional atau perusahaan penangkapan ikan nasional;
16. pesawat udara dan suku cadang serta alat keselamatan penerbangan atau alat
keselamatan manusia, peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan yang
diimpor dan digunakan oleh Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional;
17. kereta api dan suku cadang serta peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan
serta prasarana yang diimpor dan digunakan oleh PT Kereta Api Indonesia;
18. peralatan yang digunakan untuk penyediaan data batas dan foto udara wilayah
Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia;
dan/atau
19. barang untuk kegiatan hulu Minyak dan Gas Bumi yang importasinya dilakukan
oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama.
PPH PASAL 22 EKSPORTIR KOMODITAS TAMBANG
BATUBARA, MINERAL LOGAM, DAN MINERAL BUKAN
LOGAM
Komoditas
tambang Nilai Ekspor (Exc
1,5%
batubara, PPN)
mineral logam,
dan mineral
bukan logam
SAAT TERUTANG DAN PELUNASAN
DIPUNGUT
EKSPORTIR
PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN
Pembelian
Barang oleh Harga Pembelian
1,5%
Bendaharawan (Exc PPN)
SAAT TERUTANG DAN PEMUNGUTAN
Pembelian
Barang oleh Harga Pembelian
1,5%
Bendaharawan (Exc PPN)
SAAT TERUTANG DAN PEMUNGUTAN
Industri Baja/
0,3% DPP PPN
DAN Farmasi
Penjualan
kenderaan DPP PPN
bermotor di 0.45%
(Exc PPN)
dalam negeri
PEMUNGUT
ATPM, APM DAN
IMPORTIR KENDERAAN
BERMOTOR
DIPUNGUT
PEMBELI
KENDERAAN
BERMOTOR
KECUALI ALAT
BERAT
PPH PASAL 22 PENJUALAN BBM, BBG, DAN
PELUMAS
DASAR
OBJEK TARIF
PERHITUNGAN
Pertamina Swastanisasi
Premix / Super
0,25% 0,3% Penjualan
TT
Pembelian bahan-
bahan berupa hasil
perhutanan,
Harga
perkebunan, 0,25% Pembelian (Exc
pertanian, dan PPN)
perikanan untuk
keperluan industri
dan ekspor
SAAT TERUTANG DAN PEMUNGUTAN
Penjualan Barang
yang Tergolong Harga Jual (Exc
5% PPN dan PPn
Sangat Mewah
oleh WP Badan BM)
Barang yang tergolong sangat mewah sebagaimana
dimaksud adalah:
1. pesawat udara pribadi dengan harga jual lebih dari Rp
20.000.000.000,00 (dua puluh milyar rupiah);
2. kapal pesiar dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp
10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah);
3. rumah beserta tanahnya dengan harga jual atau harga pengalihannya
lebih dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) dan luas
bangunan lebih dari 500m2 (lima ratus meter persegi);
4. apartemen, kondominium, dan sejenisnya dengan harga jual atau
pengalihannya lebih dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)
dan/atau luas bangunan lebih dari 400m2 (empat ratus meter persegi);
5. kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari 10
orang berupa sedan, jeep, spart utility vehicle (suv), multi purpose
vehicle (mpv), minibus dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari
Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) dan dengan kapasitas silinder
lebih dari 3.000 cc.
SAAT TERUTANG DAN PEMUNGUTAN
Pembeli OP
atau Badan
MENGGUNAKAN SSP PALING LAMA
TGL. 10 BULAN BERIKUTNYA
SETELAH MASA PAJAK BERAKHIR
DIPUNGUT
ORANG ATAU
BADAN USAHA
PEMILIK IZIN
USAHA
PERTAMBANGAN
PPH PASAL 22 PENJUALAN EMAS
BATANANGAN DI DALAM NEGERI
OBJEK TARIF DASAR PERHITUNGAN
DIPUNGUT
PEMBELI EMAS
BATANGAN
DIDALAM
NEGERI
Terima Kasih