A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Pertemuan 14 mengenai Akuntansi Pajak Penghasilan
Pasal 22, mahasiswa mampu melakukan pencatatan atas transaksi berkaitan dengan
pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 22.
B. Uraian Materi
1. Objek Pajak Penghasilan Pasal 22
Pajak Penghasilan Pasal 22 merupakan pajak yang dipungut atas seluruh
aktivitas berupa pembayaran atau penyerahan barang kepada institusi pemerintah
atau BUMN yang dipungut oleh bendahara pemerintah, bendahara pengeluaran,
Kuasa Pengguna Anggaran dan BUMN tertentu, dipungut atas seluruh kegiatan
impor oleh Bank Devisa atau Direktorat Jendral Bea dan Cukai, dipungut atas
seluruh aktivitas penjualan atau pembelian barang di industri tertentu oleh badan
usaha yang ditunjuk dalam rangka penjualan hasil produksi dalam negeri di
industry semen, kertas, baja dan otomotif, oleh produsen atau importir BBM, BBG
dan pelumas untuk penjualan komoditas tertentu serta industry atau eksportir yang
ditunjuk untuk pembelian bahan keperluan di sector kehutanan, perkebunan,
pertanian, peternakan dan perikanan, serta dipungut atas aktivitas penjualan
barang sangat mewah. Berikut rangkuman objek Pajak Penghasilan Pasal 22 :
Tarif PPh Pasal 22 atas kegiatan ekspor/impor dijelaskan pada tabel berikut ini :
Tabel 3. Tarif PPh Pasal 22 Ekspor/Impor
Uraian Tarif
Barang tertentu sebagaimana tercantum dalam 10% dari nilai impor
Lampiran I PMK-107/PMK.010/2015
barang tertentu lainnya sebagaimana tercantum 7,5% dari nilai impor
dalam Lampiran II PMK-107/PMK.010/2015
selain barang tertentu dan barang tertentu 2,5%dari nilai impor,
lainnya, yang menggunakan Angka Pengenal kecuali atas impor kedelai,
Impor (API), sebesar 2,5%dari nilai impor, gandum, dan tepung
kecuali atas impor kedelai, gandum, dan tepung terigu sebesar
terigu 0,5% dari nilai impor;
selain barang tertentu dan barang tertentu 7,5% dari nilai impor
lainnya, yang tidak menggunakan Angka
Pengenal Impor (API)
barang yang tidak dikuasai 7,5% dari harga jual lelang
ekspor komoditas tambang batubara, mineral 1,5% dari nilai ekspor
logam, dan mineral bukan logam, sesuai uraian sebagaimana tercantum
barang dan pos tarif/Harmonized System (HS) dalam Pemberitahuan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Ekspor Barang.
PMK-107/PMK.010/2015, oleh eksportir kecuali
yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang terikat
dalam perjanjian kerjasama pengusahaan
pertambangan dan Kontrak Karya,
Keterangan : Nilai Impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar
penghitungan bea masuk yaitu Cost Insurance and Freight (CIF) ditambah dengan
bea masuk dan pungutan lainnya yang dikenakan berdasarkan ketentuan
perundang-undangan kepabeanan dibidang impor, sedangkan nilai ekspor adalah
sebagaimana tercantum dalam Pemberitahuan Ekspor Barang adalah nilai Free
on Board (FOB)
Transaksi berikut ini dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22 Badan Usaha
Tertentu :
a. pembayaran yang dilakukan oleh pemungut pajak yang jumlahnya paling
banyak Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) tidak termasuk Pajak Pertambahan
Nilai dan bukan merupakan pembayaran yang dipecah dari suatu transaksi
yang nilai sebenarnya lebih dari Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah);
b. pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, bahan bakar gas, pelumas,
benda-benda pos dan pemakaian air dan listrik
c. pembayaran untuk pembelian minyak bumi, gas bumi, dan/atau produk
sampingan dari kegiatan usaha hulu di bidang minyak dan gas bumi yang
dihasilkan di Indonesia dari kontraktor yang melakukan eksplorasi dan
eksploitasi berdasarkan kontrak kerja sama, kantor pusat kontraktor yang
melakukan eksplorasi dan eksploitasi berdasarkan kontrak kerja sama; atau
trading arms kontraktor yang melakukan eksplorasi dan eksploitasi
berdasarkan kontrak kerja sama.
d. pembayaran untuk pembelian panas bumi atau listrik hasil pengusahaan panas
bumi dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha di bidang usaha panas bumi
berdasarkan kontrak kerja sama pengusahaan sumber daya panas bumi;
e. Pengecualian dilakukan tanpa SKB
Tabel 4. Tarif PPh Pasal 22 Untuk Penjualan Kepada Produsen atau Importir
BBM, BBG dan Pelumas
Tarif Untuk Penjualan Kepada :
SPBU yang SPBU yang
menjual bahan menjual bahan
bakar minyak bakar minyak
yang dibeli dari yang dibeli selain
Dasar
pertamina atau dari Pertamina
Jenis Produk Pengenaan
anak perusahaan atau anak
Pajak
Pertamina perusahaan
Pertamina dan
untuk penjualan
kepada pihak
lainnya
Penjualan
Tidak
Bahan Bakar Minyak 0,25% 0,30%
Termasuk
PPN
Penjualan Bahan Bakar Gas ditentukan sebesar 0,3% dari penjualan tidak
termasuk PPN dan penjualan pelumas ditentukan 0,3% dari penjualan tidak
termasuk PPN dan bersifat tidak final.
Pemungutan PPh Pasal 22 oleh Pemungut Pajak atas penjualan bahan bakar
minyak dan bahan bakar gas kepada penyalur/agen bersifat final, sedangkan
selain penyalur/agen bersifat tidak final.
7. Pajak Penghasilan Pasal 22 Industri atau Eksportir Sektor Kehutanan,
Perkebunan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Berikut adalah ketentuan umum mengenai pemungutan Pajak Penghasilan Pasal
22 atas transaksi dengan Industri atau Eksportir Sektor Kehutanan, Perkebunan,
Pertanian, Peternakan dan Perikanan :
a. Pemungut PPh Pasal 22 adalah badan usaha industri atau eksportir yang
melakukan pembelian bahan-bahan berupa hasil kehutanan, perkebunan,
pertanian, peternakan, dan perikanan yang belum melalui proses industri
manufaktur, untuk keperluan industrinya atau ekspornya
b. Industri (industri yang melakukan proses industri manufaktur (pabrikasi) secara
langsung (sendiri) maupun melalui pihak lain) atau eksportir yang bergerak
dalam sektor kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan
melakukan pemungutan PPh Pasal 22 atas seluruh pembelian bahan-bahan
berupa hasil kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan,
yang belum melalui proses industri manufaktur (pabrikasi), untuk kepentingan
industrinya atau ekspornya.
C. Latihan Soal
1. PT Elektronikku merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan
elektronik. Padal tanggal 10 Januari 2022 melakukan penjualan elektronik kepada
Pemerintah Daerah Bogor sebanyak 5 buah dengan harga @Rp 5.500.000 belum
termasuk PPN. Hitunglah besarnya Pajak Penghasilan yang terutang atas
transaksi diatas dan buatlah jurnalnya !
2. PT Syukurku melakukan impor atas Barang Kena Pajak dengan nilai pembelian
$ 42.000 (Kurs Menteri Keuangan Rp 9.100/$ dan Kurs BI Rp 10.200/$).
Perusahaan membayar biaya asuransi dan pengangkutan masing-masing 7,5%
dan 5% dari nilai pembelian. Bea masuk 10% dari CIF dan bea masuk lainnya $
2.500. Penyerahan barang dikenakan PPN dan PPnBM 20%. Jika perusahaan
memiliki API, hitunglah seluruh unsur pajak yang harus dibayar dan buatlah
pencatatannya !
D. Referensi