Anda di halaman 1dari 24

Universitas Pamulang Akuntansi S-1

PERTEMUAN 4:
PASAR KEUANGAN

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan materi ini, mahasiswa mampu memahami dan mengidentifikasi
struktur pasar dimana investor membeli dan menjual sekuritas.

B. URAIAN MATERI
1. Pendahuluan
Dunia usaha yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan tentunya
membutuhkan investasi modal. Disebut dengan investasi karena adanya penundaan
konsumsi diwaktu sekarang untuk mendapatkan konsumsi dimasa yang akan datang.
Pada dasarnya investasi berkaitan dengan penanaman dana (modal) dalam berbagai
alternatif aset yang diharapkan akan memberikan hasil berupa keuntungan. Namun
demikian, tidak semua investasi akan selalu mendatangkan keuntungan sebagaimana
yang diharapkan. Karena investasi juga selalu mengandung ketidakpastian dan risiko
yang kadang tidak bisa dihindarkan.
Berinvestasi tentunya berbeda dengan menabung, meski keduanya memiliki
kemiripan atau persamaan. Berikut adalah perbedaan antara investasi dengan
menabung, antara lain:
a. Investasi digunakan untuk tujuan jangka menengah dan jangka panjang,
sedangkan menabung bertujuan untuk jangka pendek;
b. Investasi bertujuan untuk memperbesar kekayaan melalui regular income dan
capital gain, sedangkan menabung tujuan yang akan dicapai seringkali bersifat
konsumtif; dan
c. Dana awal untuk investasi biasanya dalam jumlah yang cukup besar, sedangkan
dana awal tabungan jumlahnya relatif lebih kecil.
Pada pokoknya investasi dapat dibedakan ke dalam dua jenis investasi, yaitu:
pertama, Real assets disebut juga investasi langsung. Real assets merupakan investasi
yang dilakukan dalam bentuk barang modal, seperti tanah, bangunan, emas, mesin,
perusahaan dan lain sebagainya. Kedua, financial assets yang biasa disebut investasi

Manajemen Investasi
54
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

tidak langsung. Seperti investasi dalam bentuk saham, obligasi, surat berharga, deposito
dan sebagainya.
Sebelum melakukan investasi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
oleh calon investor antara lain:
a. Menentukan tujuan investasi dengan mempertimbangkan: dana yang tersedia,
keuntungan yang diharapkan, dan risiko yang dihadapi.
b. Melakukan analisis investasi, meliputi pendekatan fundamental dan pendekatan
teknikal.
c. Membentuk portofolio investasi: mengukur kinerja masing-masing investasi,
membandingkan antara investasi dengan risiko yang akan dihadapi.
d. Mengevaluasi kinerja portofolio.
e. Merevisi portofolio investasi.

2. Pentingnya Pasar Keuangan


a. Pengertian Pasar Keuangan
Pasar keuangan (financial market) adalah tempat terjadinya perdagangan
sekuritas, contohnya uang, saham dan obligasi. Pasar keuangan menjual segala bentuk
sekuritas (surat berharga), yang memiliki peran penting dalam perekonomian. Apabila
pasar keuangan gagal, maka sektor perekonomian bisa mengalami gangguan, seperti
resesi (kelesuan dalam perdagangan) yang bisa berakibat melonjaknya angka
pengangguran. Pasar keuangan harus transparan dan efektif, karena mengelola dana
atau keuangan yang dibutuhkan perusahaan atau pun individu. Pasar keuangan
berbeda dengan pasar uang, karena pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan
yang lebih berfokus pada penyediaan instrumen keuangan jangka pendek.
Pasar keuangan adalah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang
atau korporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan
pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan (seperti saham dan obligasi). Pasar
keuangan menyediakan suatu mekanisme penciptaan dan pertukaran aktiva keuangan.
Walaupun aktiva keuangan dapat dibeli dan dijual secara pribadi, namun di sebagian
besar pasar keuangan yang telah maju terdapat peluang untuk memperdagangkan
aktiva keuangan pada beberapa struktur institusional. Pasar keuangan juga menjadi
tempat bagi perusahaan atau individu untuk dapat melakukan transaksi penjualan dan

Manajemen Investasi
55
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

pembelian, atau tempat bertemunya pemilik dana dengan pihak yang membutuhkan
dana.

b. Manfaat dan Fungsi Pasar Keuangan


Manfaat utama dari pasar keuangan adalah sebagai tempat penyediaan dana
bagi pihak-pihak yang membutuhkannya. Selain itu, pasar keuangan juga memiliki
beberapa manfaat lainnya, yaitu:
1) Menjadi fasilitator perdagangan surat berharga.
Kegiatan pasar keuangan mempunyai ruang lingkup tidak hanya berfokus
pada uang saja, melainkan juga dalam hal surat berharga. Pasar keuangan
mempermudah individu atau perusahaan untuk memperjualbelikan surat-surat
berharga, seperti saham, obligasi dan yang lainnya.
2) Menjadi sumber dana.
Pasar keuangan juga merupakan sumber dana, khususnya bagi
perusahaan yang membutuhkan dana. Melalui pasar keuangan, pihak yang
membutuhkan dana akan dipertemukan dengan pihak pemilik dana.
3) Menjaga stabilitas sistem keuangan.
Pasar keuangan juga bermanfaat untuk menjaga stabilitas sistem
keuangan, melalui kegiatan transaksi jual beli atau keuangan yang terjadi di
dalamnya.
4) Menjadi fasilitator untuk investasi.
Dalam hal investasi, pasar keuangan bermanfaat dalam menyediakan
pinjaman dalam jangka pendek, menengah, dan panjang baik di dalam ataupun
luar negeri bagi mereka yang membutuhkannya.
Sedangkan di antara fungsi pasar keuangan antara lain:
1) Menentukan harga aktiva yang diperdagangkan melalui interaksi antara penjual
dan pembeli (price discovery process).
2) Menyediakan mekanisme bagi investor untuk menjual aktiva kewajibannya untuk
keperluan likuiditas dengan mengubah aktiva menjadi kas.
3) Menurunkan biaya transaksi yang timbul khususnya biaya pencarian dan biaya
informasi.

Manajemen Investasi
56
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

c. Jenis Pasar Keuangan


Secara umum terdapat beberapa jenis pasar keuangan, antara lain:
1) Pasar uang (money market)
Pasar uang (money market) adalah pasar di mana instrumen- instrumen
keuangan jangka pendek (instrumen pasar uang) ditransaksikan. Instrumen
keuangan jangka pendek biasanya didefinisikan sebagai instrumen keuangan
yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun.
2) Pasar modal (capital market)
Pasar modal (capital market) adalah pasar di mana instrumen keuangan
jangka panjang ditransaksikan, termasuk saham dan obligasi. Hasil pendanaan
dari obligasi dan saham dapat digunakan secara leluasa oleh perusahaan dalam
jangka panjang, sebagai tambahan modal (capital) perusahaan.
3) Pasar valuta asing (foreign exchange market)
Pasar valuta asing merupakan pasar yang melakukan kegiatan transaksi
valuta asing atau mata uang asing, baik berupa transaksi spot transaction,
forward transaction, maupun swap transaction.
Pasar mata uang (currency market) atau dikenal juga sebagai forex =
foreign exchange adalah pasar di mana mata uang dari berbagai negara
diperdagangkan. Perdagangan forex biasanya dilakukan secara OTC dalam
sebuah jaringan global. Pasar mata uang merupakan pasar yang terbesar jika
dibandingkan dengan pasar-pasar lainnya di dalam pasar keuangan dunia.
4) Pasar komoditas (future market)
Pasar komoditas merupakan pasar yang kegiatannya adalah
memperjualbelikan barang-barang komoditas tertentu. Pasar komoditas adalah
pasar di mana komoditas diperdagangkan secara terorganisir dan biasanya
berjangka yang melibatkan institusi keuangan. Perdagangan secara berjangka
(future) maksudnya adalah transaksi (persetujuan jual-beli) baru direalisasikan di
masa yang akan datang dalam jangka waktu yang telah disepakati. Umumnya
perdagangan komoditas ini dilaksanakan melalui suatu bursa, yang dikenal
sebagai bursa komoditas atau berjangka (futures exchange).
5) Pasar derivatif.

Manajemen Investasi
57
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Pasar derivatif adalah pasar di mana instrumen derivatif keuangan


diperdagangkan. Yang dimaksud dengan instrument derivatif adalah instrumen
yang dibuat mengacu pada instrument keuangan lainnya, seperti saham,
obligasi, mata uang, dan instrument lainnya. Dengan kata lain, instrumen derivatif
merupakan instrumen turunan (derivative) dari instrumen keuangan lainnya.
3. Pasar Primer dan Pasar Sekunder
Pasar Primer
a. Pengertian Pasar Primer
Primer adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal
selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut
belum diperdagangkan di pasar sekunder. Pasar perdana ini sangat tenar dengan nama
initial public offering atau go public. Dalam pasar perdana ini sesungguhnya hanya ada
dua pihak yang melakukan kesepakatan, yakni calon emiten dan penjamin emisinya.
Dalam pasar perdana, investor yang memesan saham akan mendapatkan sesuai
dengan sistem penjatahan yang diterapkan oleh pihak penjamin emisi.
Ciri – ciri pasar primer, sebagai berikut :
1) Harga saham tetap,
2) Tidak dikenakan komisi,
3) Hanya untuk pembelian saham,
4) Pemesanan dilakukan melalui Agen Penjual,
5) Jangka waktu terbatas.
Proses Perdagangan pada Pasar Primer
Pada umumnya proses perdagangan saham dan obligasi pada pasar primer
dapat digambarkan sebagai berikut:

Manajemen Investasi
58
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Gambar 4.4 Pasar Primer

a. Prosedur Penawaran dan Pemesanan Efek di Pasar Perdana (Pasar Primer)


Penawaran Perdana suatu Saham atau Obligasi suatu perusahaan kepada
investor publik dilakukan melalui Penjamin Emisi dan Agen Penjual. Tata cara
pemesanan saham atau obligasi seperti, “harga penawaran”, “jumlah saham yang
ditawarkan”, “masa penawaran”, dan informasi lain yang penting harus dipublikasikan di
surat kabar berskala nasional, dan juga dibagikan ke publik dalam bentuk prospectus :
1) Investor yang berminat, dapat memesan Saham atau Obligasi dengan cara
menghubungi Penjamin Emisi atau Agen Penjual, dan kemudian mengikuti
prosedur
2) Investor kemudian melakukan pemesanan Saham atau Obligasi tersebut dengan
disertaipembayaran.
3) Penjamin Emisi dan Agen Penjual kemudian mengumumkan hasil penawaran
umum tersebut kepada investor yang telah melakukan pemesanan.
4) Proses penjatahan Saham atau Obligasi (biasa disebut dengan “allotment”)
kepada investor yang telah memesan dilakukan oleh Penjamin Emisi dan Emiten
yang mengeluarkan Saham atau Obligasi. “Undersubscribed” adalah kondisi
dimana total Saham atau Obligasi yang dipesan olehinvestor kurang dari total
Saham atau Obligasi yang ditawarkan. Dalam kondisi seperti ini, semua investor

Manajemen Investasi
59
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

pasti akan mendapat Saham atau Obligasi sesuai dengan jumlah yang
dipesannya. “Oversubscribed” adalah kondisi dimana total Saham atau Obligasi
yang dipesan olehinvestor melebihi jumlah total Saham atau Obligasi yang
ditawarkan. Dalam kondisi ini, terdapat kemungkinan investor mendapatkan
Saham atau Obligasi kurang dari jumlah yang dipesan, atau bahkan mungkin
tidak mendapatkan sama sekali.
5) Apabila jumlah Saham atau Obligasi yang didapat oleh investor kurang dari
jumlah yang dipesan, atau telah terjadi “oversubscribed”, maka kelebihan dana
investor akan dikembalikan (proses ini sering disebut dengan “refund”).
6) Saham atau Obligasi tersebut kemudian didistribusikan kepada investor melalui
Penjamin Emisi dan Agen Penjual.
b. Mekanisme Perdagangan Pasar Primer
Mekanisme Perdagangan Primer (Perdana) Sebelum dapat melakukan
transaksi, terlebih dahulu investor harus menjadi nasabah di perusahaan efek atau
broker saham. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat sekitar 120 perusahaan Efek yang
menjadi anggota BEI. Pertama kali investor melakukan pembukaan rekening dengan
mengisi dokumen pembukaan rekening. Di dalam dokumen pembukaan rekening
tersebut memuat identitas nasabah lengkap (termasuk tujuan investasi dan keadaan
keuangan) serta keterangan tentang investasi yang akan dilakukan. Nasabah atau
investor dapat melakukan order jual atau beli setelah investor disetujui untuk menjadi
nasabah di perusahaan efek yang bersangkutan. Umumnya setiap perusahaan efek
mewajibkan kepada nasabahnya untuk mendepositkan sejumlah uang tertentu sebagai
jaminan bahwa nasabah tersebut layak melakukan jual beli saham. Perdagangan
dilakukan melalui proses tawar menawar secara berkesinambungan (Continuous
Auction Market) dalam satuan perdagangan efek. Tawar menawar dilakukan dengan
memperhatikan prioritas harga dan waktu (Price and Time Priority). Dalam perdagangan
saham, jumlah saham yang dijualbelikan dilakukan dalam satuan perdagangan yang
disebut dengan lot, dimana satu lot berarti 500 saham.

Pasar Sekunder
a. Pengertian Pasar Sekunder

Manajemen Investasi
60
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Pasar sekunder (secondary market) sebagai perdagangan saham setelah


melewati masa penawaran pada pasar perdana. Jadi pasar sekunder dimana saham
dan sekuritas lain diperjual belikan secara luas setelah melalui masa penjualan di pasar
perdana. Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh permintaan dan penawaran
antara pembeli dan penjual.
Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya permintaan dan penawaran
antara lain:
1) Faktor internal perusahaan, yang berhubungan dengan kebijakan internal pada
suatu perusahaan beserta kinerja yang telah dicapai. Berkaitan dengan hal yang
seharusnya dapat dikendalikan oleh manajemen. Misalnya pendapatan per
lembar saham, besaran deviden yang dibagi, kinerja manajemen perusahaan,
prospek perusahaan di masa yang akan dating.
2) Faktor eksternal perusahaan, yaitu hal-hal di luar kemampuan peerusahaan atau
di luar kemampuan manajemen untuk mengendalikan. Contohnya, munculnya
gejolak politik pada suatu Negara, perubahan kebijakan moneter, dan laju inflasi
yang tinggi.
b. Keunggulan pasar sekunder
Berikut keunggulan dari pasar sekunder:
1) Tata cara perdagangan yang lebih praktis, di pasar sekunder, mekanismenya
lebih praktis dan cepat. Investor hanya perlu mendaftar sebagai nasabah di
sebuah perusahaan sekuritas yang menangani jasa penjualan dan pembelian
saham serta surat berharga lainnya. Setelah menjadi nasabah, investor bisa
memilih broker untuk mendampingi mereka dalam membeli atau menjual saham
atau produk surat berharga lain yang dipilih. Setelah melakukan pemesanan
maka investor bisa membayar terlebih dahulu meletakkan deposit. Perdagangan
lebih praktis karna tidak membutuhkan waktu yang lama dan bisa dilakukan
secara online. Pasar sekunder juga tidak perlu mempertemukan penjual dan
pembeli secara bertatap muka.
2) Adanya likuiditas dalam perdagangan, di dalam pasar sekunder ada satu hal
yang disukai oleh investor dan juga para spekulan yang ingin melakukan
perdagangan secara hit dan run. Penyebab tersebut adalah karena likuiditas di

Manajemen Investasi
61
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

pasar sekunder sangat tinggi. Ketika ada investor yang mau membeli saham atau
surat berharga lain hampir dapat dipastikan ada investor lain yang menjualnya.
Demikian pula sebaliknya, meskipun tak ada tatap muka antar investor, namun
peranan perusahaan sekuritas dan brokernya mampu membuat masing-masing
investor mengetahui pergerakan harga saham dan kemungkinan untuk
mendapatkan harga jual dan beli terbaik.
3) Mudah untuk memilih membeli atau menjual saham sesuai dengan minat, akan
ditampakkan seluruh saham-saham yang telah listing atau terdaftar di bursa efek
dan bisa diperdagangkan. Investor jadi memiliki pilihan yang begitu banyak.
Nantinya, mereka tinggal melihat kemampuan dan kredibilitas perusahaan
penerbit saham untuk mengetahui akan memilih membeli atau menjual saham
yang mana. Tak ada acara pemesanan dalam beberapa hari dan kemungkinan
besar semua investor akan mendapatkan saham yang diminati
4) Dipermudah dengan bantuan wakil perantara pedagang efek atau broker,
keberadaan perusahaan sekuritas dan para wakil perantara pedagang efek atau
broker mempermudah investor dalam melakukan transaksi. Mereka akan
dipandu untuk melihat dan memilih saham sesuai dengan karakteristik dan
tujuan dalam perdagangan di bursa. Jika investor berniat untuk mendiamkan
saham yang dimiliki dalam jangka waktu lama maka dipilihlah saham yang stabil
dengan kinerja perusahaan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Sedangkan para spekulan akan dipilih saham atau surat berharga yang
harganya memiliki pergerakan fluktuatif atau naik dan turun dengan cepat.
c. Mekanisme pasar sekunder
Kegiatan jual beli di pasar sekunder diawali dengan investor melakukan order
melalui perantara (broker). Order yang diterima broker kemudian akan diteruskan ke
floor trader. Floor trader akan memasukan order ke dalam sistem di Indonesia disebut
JATS. Seluruh order yang masuk ke sistem tersebut akan dipantau oleh floor trader,
investor, serta broker. Pada tahap ini, investor dapat melakukan perubahan order seperti
perubahan harga penawaran untuk tercapai tujuan order (baik untuk membeli maupun
menjual) yang diinginkan.

Manajemen Investasi
62
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Selanjutnya ketika order telah bertemu harga yang sesuai maka transaksi akan
terjadi. Floor trader atau broker akan memberikan informasi kepada investor bahwa
order terlah terpenuhi. Selanjutnya adalah penyelesaian transaksi atau biasa disebut
settlement. Untuk memenuhi settlement ini dibutuhkan beberapa proses seperti
pemindahbukuan dan kliring, Proses kliring adalah termasuk pelaporan / pemantauan,
transaksi dagang menjadi posisi tunggal, penanganan perpajakan dan penanganan
kegagalan hingga akhirnya hak-hak investor terpenuhi.
d. Fungsi Pasar Sekunder
Pada pasar sekunder, efek diperjualbelikan dan berpindah tangan dari investor
keinvestor lainnya. Pasar sekunder ini sangat likuid dan transparan. Pasar sekunder ini
sangat penting bagi suatu pasar modal yang modern dan efisien. Pada dasarnya pasar
sekunder ini menghubungkan preferensi investor untuk likuiditas dengan preferensi
pengguna modal yang ingin menggunakan modal tersebut dalam jangka panjang.
Dengan dilakukannya sekuritisasi pinjaman atau kepemilikan efek seperti
obligasiatau saham maka investor dapat melakukan penjualan haknya secara relatif
lebih mudah terutama sekali apabila hak tagih atau hak kepemilikan tersebut dipecah-
pecah menjadi nilai yang relatif kecil. Transaksi jual beli bagian kecil dari suatu hak tagih
atau hak kepemilikan yang besar inilah yang disebut perdagangan dipasar sekunder.
Pada pinjaman tradisional dan kemitraan usaha, investor seolah pula menginginkan
suku bunga (atau imbal hasil investasi) yang tinggi. Dengan adanya pasar sekunder ini
maka investor dapat dengan mudah mencairkan investasinya dengan cepat apabila
terjadi suatu perubahan keadaan.
4. Indeks Pasar Saham
a. Pengertian Indeks Harga Saham
Bentuk informasi historis yang dipandang sangat tepat untuk menggambarkan
pergerakan harga saham di masa lalu adalah suatu indeks harga saham yang
memberikan deskripsi harga-harga saham pada suatu saat tertentu maupun dalam
periodisasi tertentu pula. Indeks harga saham tersebut merupakan catatan terhadap
perubahan-perubahan maupun pergerakan harga saham sejak mulai pertama kali
beredar sampai pada suatu saat tertentu.
Bentuk penyajian indeks harga saham berdasarkan satuan angka dasar yang
telah disepakati. Metodologi pencatatan dan penyajian informasi berdasarkan angka

Manajemen Investasi
63
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

indeks tersebut dapat dikembangkan dengan berbagai variasi, sesuai dengan tujuannya
masing-masing. Dalam kerangka itulah dikenal indeks harga saham sejenis, indeks
harga saham individual, indeks harga saham gabungan dan lain-lainnya. Berbagai
penyajian informasi indeks tersebut bersifat spesifik agar investor dapat
memanfaatkannya dalam strategi investasi di bursa saham.
b. Jenis-Jenis Indeks Harga Saham
Indeks harga saham seperti dijelaskan di atas mempunyai variasi bentuk
penyajian, antara lain :
1) Indeks Harga Saham Individual
Indeks harga saham individual menggambarkan suatu rangkaian
informasi historis mengenai pergerakan harga masing-masing saham, sampai
pada tanggal tertentu. Biasanya pergerakan harga saham tersebut disajikan
setiap hari, berdasarkan harga penutupan di bursa padda hari tersebut. Yang
dalam ini mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja
suatu saham di bursa efek.
Di Indonesia indeks harga saham untuk pertama kalinya diperkenalkan
pada tanggal 15 April 1983 dan mulai dicantumkan dalam kurs efek harian sejak
tanggal 18 April 1983. Pada mulanya hanya merupakan indeks harga saham
individual, mengingat jumlah emiten yang mencatatkan sahamnya di bursa
masih relatif sedikit. Indeks ini untuk pertama kalinya ditentukan sebesar 100%,
dengan dasar harga pertama adalah harga perdana. Rumus menghitung indeks
individual saham adalah dalam kondisi perekonomian yang wajar secara teoritis
indeks harga saham selalu berada di atas harga dasarnya. Tetapi dapat pula
terjadi dalam suatu perekonomian yang mengalami depresi harga saham berada
di bawah harga dasarnya. Dengan kata lain, indeks harga saham berada di
bawah angka 100. Perubahan-perubahan angka indeks tersebut dipengaruhi
oleh banyak faktor, terutama kondisi perekonomian di negara tersebut maupun
global yang mempengaruhi perilaku investor di bursa. Indeks harga saham
bertugas untuk mencatat seberapa besar perubahan-perubahan harga pasar
tersebut.

Manajemen Investasi
64
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Harga teoritis yaitu harga dasar penyesuaian akibat adanya aksi emiten
(corporate action). Aksi emiten adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh emiten
secara sadar dan mempengaruhi harga saham yang cukup material.misalnya,
emiten membagikan dividen saham, saham bonus, stock split, warant
redemption, right issue dan sebagainya.
2) Indeks Harga Saham Gabungan
a) Seluruh Saham
Indeks harga saham gabungan seluruh saham menggambarkan suatu
rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan
seluruh saham, sampai pada tanggal tertentu.
Indeks harga saham gabungan seluruh saham adalah suatu nilai yang
digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham yang tercatat di
suatu bursa efek. Maksud dari gabungan seluruh saham ini adalah kinerja
saham yang dimasukkan dalam perhitungan seluruh saham yang tercatat di
bursa efek.
b) Kelompok Saham
Indeks harga saham kelompok menggambarkan suatu rangkaian
informasi historis mengenai pergerakan harga saham kelompok suatu
saham, sampai pada tanggal tertentu.
Indeks harga saham gabungan kelompok saham di Indonesia ada dua, yaitu:
 Indeks LQ45
Indeks ini terdiri dari 45 saham dengan likuiditas tinggi, yang
diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas
likuiditas, seleksi atas saham-saham tersebut mempertimbangkan
kapitalisasi pasar. Bursa efek secara rutin memantau perkembangan
kinerja komponen saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ 45
ini. Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali. Apabila
terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi indeks LQ 45 maka
saham tersebut dikeluarkan dari perhitungan indeks dan diganti dengan
saham lain yang memenuhi kriteria.

Manajemen Investasi
65
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Indeks LQ 45 pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari


1997. Hari dasar untuk perhitungan 13 Juli 1994 dengan nilai dasar 100.
Untuk seleksi awal digunakan data pasar dari Juli 1993 – Juni 1994,
hingga terpilih 45 emiten 72% dari total kapitalisasi pasar dan 72,5% dari
total nilai transaksi di pasar reguler.
 Indeks JII (Jakarta Islamic Index)
Dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, PT Bursa
Efek Jakarta (BEJ) bersama dengan PT Danareksa Investment
Management (DIM) telah meluncurkan indeks saham yang dibuat
berdasarkan syariah Islam, yaitu Jakarta Islamic Index (JII).
Jakarta Islamic Index terdiri dari 30 saham yang dipilih dari
saham-saham yang sesuai dengan syariah Islam. Penentuan kriteria
pemilihan saham dalam Jakarta Islamic Index melibatkan pihak Dewan
Pengawas Syariah PT. Danareksa Investment Management. Jakarta
Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur
(benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan
basis Syariah.

3) Indeks Kompas 100


Indeks yang terdiri dari 100 saham perusahaan tercatat yang dipilih
berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-
kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap
6 bulan.
4) Indeks BISNIS-27
Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia
meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27. Indeks
yang terdiri dari 27 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria
fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan akuntabilitas, dan tata kelola
perusahaan.
5) Indeks PEFINDO 25

Manajemen Investasi
66
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating


PEFINDO meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks
PEFINDO25. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi
bagi pemodal khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah
(Small Medium Enterprises/ SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan
tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: total
aset, tingkat pengembalian modal (Return on Equity/ ROE) dan opini akuntan
publik.
6) Indeks SRI-KEHATI
Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia degan
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan
dari Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi
tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten -
emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan,
serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola
perusahaan yang baik. Indeks ini terdiri dari 25 saham perusahaan tercatat yang
dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, Price
Earning Ratio (PER) dan Free Float.
7) Indeks Papan Utama
Menggunakan saham-saham perusahaan tercatat yang masuk dalam
papan utama.

8) Indeks Papan Pengembangan


Menggunakan saham-saham perusahaan tercatat yang masuk dalam
papan pengembangan.
c. Penyesuaian Harga Dasar
Salah satu faktor yang harus dihitung dalam melakukan indeks adalah harga
teoritis saham. Misalnya Saham ABC melakukan split saham dengan rasio 1:1 (satu
saham lama mendapat satu saham baru). Bila harga saham pada hari terakhir sebelum
split adalah Rp. 2.000,- maka harga teoretis saham pada hari bursa berikutnya adalah

Manajemen Investasi
67
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Rp. 1.000,-. Uraian tersebut menjelaskan perhitungan teoretis terhadap perubahan-


perubahan harga dasar saham tersebut sebagai akibat adanya pergerakan saham.

5. Pasar Obligasi
Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:
a. Pasar Primer merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai
diterbitkan. Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus
dicatatkan di bursa efek untuk dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal
ini lazimnya adalah di Bursa Efek Surabaya (BES) sekarang Bursa Efek
Indonesia (BEI).
b. Pasar Sekunder merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah
diterbitkan dan tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di pasar
sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter
(OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi
serta pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan perangkat
elektronik seperti email, online trading, atau telepon.
a. Pengertian Pasar Obligasi
Bursa Efek Indonesia (BEI) mendefinisikan obligasi merupakan surat utang
jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak
yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan
melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli
obligasi tersebut.
Obligasi merupakan surat pengakuan utang atas pinjaman yang diterima oleh
perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat pemodal. Jangka waktu obligasi telah
ditetapkan dan disertai pemberian imbalan bunga yang jumlah dan saat
pembayarannya telah ditetapkan dalam perjanjian (Sunariyah, 2010: 61). Hanafi
(2005: 113), mengatakan “obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan
atau negara”. Surya dan Nasher (2011: 188), mengatakan “Obligasi merupakan
instrumen utang dimana emiten memiliki kewajiban membayar kepada pemilik obligasi
sesuai nilai yang dipinjamkan ditambah dengan bunga selama waktu yang telah
ditentukan. Obligasi memiliki beberapa ciri khas. Pertama, obligasi diterbitkan dengan
nilai nominal (face value/par value)”. Fabozzi (2005) mengatakan : Obligasi sebagai

Manajemen Investasi
68
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

suatu instrumen utang yang ditawarkan oleh penerbit (issuer) yang juga disebut debitor
atau peminjam (borrower) untuk membayar kembali kepada investor (lender) sejumlah
yang dipinjam ditambah bunga selama tahun yang ditentukan. Obligasi berisi kontrak
antara pemberi pinjaman (investor) dengan yang diberi pinjaman (issuer) atau pihak
yang disebut emiten. Berdasarkan pengertian obligasi menurut beberapa ahli maka
dapat disimpulkan bahwa obligasi merupakan investasi jangka panjang yang memiliki
pendapatan tetap berupa pendapatan bunga. Obligasi berisi perjanjian antara investor
dengan emiten.
b. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Harga Obligasi
Sudarwati (2010: 7) mengatakan : Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi harga obligasi. Faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan harga
obligasi adalah :
1) Likuiditas obligasi
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek atau panjangnya dengan harta lancer yang dimilikinya. Obligasi
yang likuid ialah obligasi yang banyak beredar di kalangan pemegang obligasi
dan sering di perdagangkan oleh investor di pasar modal.
Likuiditas mempengaruhi harga obligasi karena investor membutuhkan
kompensasi untuk biaya transaksi. Likuiditas obligasi sangat penting dalam
mempengaruhi harga obligasi. Likuiditas obligasi yang tinggi akan menyebabkan
obligasi lebih menarik karena tersedianya pembeli dan penjual yang lebih banyak
sehingga pihak yang memiliki obligasi dapat menjualnya kapan saja.
2) Tingkat kupon (Bunga)
Kupon adalah suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit obligasi kepada
pemegang obligasi.
Bisa berjangka waktu kuartal, semesteran, atau tahunan. Yang jangka
pembayaran ditentukan sebelumnya sampai masa jatuh tempo obligasi tersebut.
Nilai kupon obligasi yang tinggi akan menyebabkan obligasi menarik bagi calon
investor karena nilai kupon yang tinggi akan memberikan yield (pengembalian)
yang lebih besar pula. Nurfaizah dan Adistien F.S. (2004) menyatakan bahwa
kupon yang tinggi akan menyebabkan investor memperoleh manfaat yang lebih

Manajemen Investasi
69
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

besar. Sapto Rahardjo (2003) menyatakan untuk menarik investor membeli


obligasi maka diberikan insentif yang berupa bunga yang menarik (kupon).
3) Jangka waktu jatuh tempo
Setiap obligasi memiliki masa jatuh tempo yakni tanggal dimana nilai
pokok kewajiban (obligasi) harus di lunasi oleh penerbit obligasi. Kewajiban
pembayaran ini dapat dihindari, jika dilakukan penebusan obligasi atau
pembelian kembali obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo oleh penerbit
obligasi. Risiko tingkat bunga akan lebih tinggi pada obligasi yang memiiliki masa
jatuh tempo lebih panjang dibandingkan dengan obligasi yang memiliki masa
jatuh tempo lebih singkat. Karena makin panjang masa jatuh tempo, makin lama
obligasi tersebut akan dilunasi dan makin lama pula pemegang obligasi
menggantinya dengan obligasi baru yang memiliki kupon lebih tinggi. Aarstol
(2000) dan Sapto Rahardjo (2003) mengemukakan bahwa semakin pendek
jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati investor karena dianggap
resikonya lebih kecil
4) IHSG
Harga obligasi juga akan dipengaruhi oleh pergerakan IHSG di pasar
bursa. Semakin baik kondisi IHSG mengisyaratkan investor akan merasa tertarik
untuk berinvestasi saham dibanding obligasi.

c. Harga Obligasi
Harga obligasi dapat dilihat dari nilai nominalnya. Hanafi (2005: 113),
mengatakan “nilai nominal adalah harga yang tercantum pada surat obligasi. Nilai
tersebut mencerminkan harga yang akan dibayarkan oleh penerbit obligasi pada saat
jatuh tempo”.
Darmadji, dkk (2006: 29) mengatakan: “Harga obligasi adalah suatu harga
apabila kita ingin membeli atau menjual obligasi di pasar modal baik melalui transaksi
bursa maupun OTC”. Beberapa hal yang mempengaruhi harga obligasi adalah:
1) Nominal, yaitu harga obligasi sebagaimana pada waktu penerbitan. Tingkat
bunga, yaitu tingkat bunga yang umum berlaku dalam masyarakat sebagai
pembanding kupon (bunga) obligasi.

Manajemen Investasi
70
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

2) Periode pembayaran bunga, yaitu periode waktu dimana penerbit melakukan


pembayaran kupo. Biasanya 3 bulanan atau 6 bulanan.
3) Jangka waktu jatuh tempo yaitu jangka waktu sejak obligas diterbitkan sampai
dilunasi oleh penerbitnya.
Van Horne dan Wachowicz (2005: 125) mengatakan :
1) Ketika tingkat pengembalian yang diminta pasar lebih dari tingkat bunga kupon
yang tercantum, harga dari obligasi tersebut akan kurang dari nilai nominalnya.
Obligasi semacam ini akan dijual dengan diskon dari nilai nominalnya. Jumlah
yang menyatakan kelebihan nilai nominal atas harga saat ini disebut diskon
obligasi.
2) Ketika tingkat pengembalian yang diminta pasar kurang dari tingkat bunga kupon
yang tercantum, harga dari obligasi tersebut akan lebih banyak dari nilai
nominalnya. Obligasi semacam ini akan dijual dengan harga premium dari nilai
nominalnya. Jumlah yang menyatakan kelebihan dari harga saat ini atas nilai
nominalnya disebut sebagai premium obligasi.

d. Suku Bunga
Menurut Karl dan Fair (2001: 635), “suku bunga adalah pembayaran bunga
tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk persentase dari pinjaman yang diperoleh
dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman”.
Menurut Lipsey, Ragan, dan Courant (2000: 99-100), menyatakan suku bunga
dapat dibedakan menjadi dua yaitu suku bunga nominal dan suku bunga riil. Dimana
suku bunga nominal adalah rasio antara jumlah uang yang dibayarkan kembali dengan
jumlah uang yang dipinjam. Sedang suku bunga riil lebih menekankan pada rasio daya
beli uang yang dibayarkan kembali terhadap daya beli uang yang dipinjam.
Pengertian tingkat bunga menurut Sunariyah (2006: 80) adalah “harga dari
pinjaman. Tingkat bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu.
Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang
harus dibayarkan kepada kreditur”.

e. Likuiditas Obligasi

Manajemen Investasi
71
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata likuiditas obligasi adalah perihal
jumlah unit obligasi yang dijual di pasar obligasi. Menurut Prasetiantono (2001: 52),
yang dimaksud dengan likuiditas obligasi merupakan unit obligasi yang dijual atau
ditawarkan kepada investor di Bursa Efek. Wikipedia mengartikan likuiditas obligasi
sebagai unit obligasi yang diperdagangkan dalam volume yang besar tanpa
mempengaruhi harga aset secara signifikan.
Definisi yang baku tentang likuiditas obligasi belum ada, akan tetapi dari arti kata
likuiditas dan pasar modal yang sudah ada dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan likuiditas obligasi di pasar modal adalah kemudahan sebuah efek untuk
diperjualbelikan di bursa efek dengan tidak mengalami perubahan harga yang tajam.
Likuiditas obligasi pasar modal juga dapat diartikan sebagai volume dan frekuensi
transaksi yang terjadi di pasar modal.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Volume pasar obligasi adalah
tingginya volume dan frekuensi transaksi perdagangan obligasi di pasar obligasi.
Semakin tinggi volume dan frekuensi transaksi perdagangan obligasi, maka pasar
obligasi dapat dikatakan semakin likuid. Hal ini sejalan dengan pemikiran investor dan
regulator yang mengukur likuiditas pasar modal ini dari volume dan frekuensi transaksi.
Semakin besar volume dan frekuensi transaksi berarti semakin tinggi likuiditas. Kriteria
yang sama juga dipakai oleh Bursa Efek Indonesia dalam menetapkan 45 saham
terlikuid yang tergabung dalam LQ-45 setiap enam bulan. Kriteria lain yang juga sering
dipakai adalah mudahnya suatu aset dicairkan menjadi kas saat dibutuhkan. Hal ini
sesuai dengan asal kata likuiditas yaitu likuid atau cairan.

6. Pasar Derivatif
a. Definisi Pasar Derivatif
Pada dasarnya, pasar modal bisa diartikan sebagai tempat bertemunya investor
dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas. Beberapa
sekuritas yang umumnya diperdagangkan di pasar modal, antara lain saham, obligasi,
reksadana, dan instrumen derivatif.
Instrumen derivative didefinisikan dalam PP RI No 17 tahun 2009 untuk pasal 1
dan pasal 2 merupakan transaksi yang didasari pada kontrak atau perjanjian
pembayaran yang nilainya merupakan turunan dari nilai instrumen yang mendasari

Manajemen Investasi
72
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

seperti suku bunga, nilai tukar, komoditi, ekuiti, dan indeks, baik yang diikuti dengan
pergerakan maupun tanpa pergerakan dana atau instrument. Kemudian dapat
didefinisikan bahwa derivatif adalah sebuah intrumen yang memiliki karakteristik serta
nilai dan harganya bersadarkan instrument yang menjadi subjek kontrak (Batu, 2014).
Dapat disimpulkan instrument derivative merupakan suatu kontrak yang memiliki nilai
dari asset tertentu untuk diperjual belikan di masa yang akan dating.
Dalam melakukan investasi dalam pasar modal, tentunya para investor akan
mempertimbangkan berbagai resiko yang akan terjadi. Sekuritas derivative merupakan
instrument investasi berbentuk kontrak perdagangan, dalam hal ini derivative
mempunyai karakter “high risk high return” yaitu sama-sama mempunyai peluang tinggi
dalam mengambil keuntungan atau resiko dalam pasar.
(Batu, 2014) mendefinisikan pasar derivative sebagai “sarana kegiatan dua pihak
atau lebih yang berkaitan atas transaksi sutau kontrak yang nilainya merupakan turunan
dari nilai instrument yang mendasari seperti suku bunga, nilai tukar, komoditi, ekuiti, dan
indeks yang diikuti dengan penempatan sejumlah dana sebagai jaminannya.” Produk
yang diperdagangkan di pasar derivative misalnya seperti right, opsi (call dan put
options), warrants, futures, dan forward.
b. Jenis-jenis Sekuritas Derivatif
1) Opsi (Call and Put Options)
Merupakan suatu efek yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk
membeli atau menjual asset tertentu dengan harga yang ditetapkan pada waktu
mendatang (Arthur, 1999). Jenis options terdiri dari 2 macam yaitu, Call option
yang berarti hak pemilik untuk membeli asset pada harga tertentu. Opsi kedua
yaitu put option yang berarti memberikan hak kepada pemegang option untuk
menjual saham sesuai dengan ketetapan harga.
2) Warrants
Warrants merupakan instrument dari saham atau obligasi, Warrants
berbentuk surat berharga yang dikeluarkan perusahaan untuk memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli saham dengan harga tertentu, dan juga
berlaku selama periode tertentu.
3) Futures

Manajemen Investasi
73
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Kontrak berjangka yang dilakukan oleh dua pihak untuk membeli atau
menjual suatu asset dengan harga yang telah disepakati, namun penyerahannya
dilakukan di masa mendatang. Instrumen ini awalnya hanya berlaku di pertanian
dan pertambangan saja, namun pada masa kini sudah mencakup asset finansial
seperti valuta asing. Kontrak futures biasanya diperdagangkan di pasar bursa.
4) Forward
Forward adalah kontrak jual beli asset tertentu dengan harga yang telah
disepakati dan transaksinya dilakukan pada masa mendatang yang tentunya
juga disepakati. Kontrak forward lebih sering diterbitkan di pasar over the
counter.
5) Right
Right merupakan hak yang diberikan kepada pemilik saham untuk membeli
saham baru yang diterbitkan oleh emiten (preemptive right). Jenis sekuritas ini
merupakan produk turunan dari saham.
7. Perubahan Pasar Sekuritas
Dalam pasar modal, pasti tidak terlepas dari ‘sekuritas’, dimana sekuritas ini
merupakan objek yang dapat diperjual belikan dalam kegiatan pasar modal atau bursa
efek. Sekuritas merupakan instrument utama dalam pasar modal, karena mencerminkan
kepemilikan seseorang atau badan usaha atas suatu asset. Sekuritas dalam pasar
modal sering juga disebut efek. Sekuritas adalah suatu surat berharga yang mempunyai
nilai dan dapat diperdagangkan. Adanya sarana pertukaran jual beli atau penyedia
fasilitas dalam proses jual beli sekuritas merupakan fungsi dari pasar sekuritas. Salah
satu contoh dari pasar sekuritas adalah Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perjanjian beli kembali merupakan penjualan sekuritas disertai komitmen dari
penjual kepada pembeli untuk membeli kembali sekuritas tersebut pada harga dan
tanggal yang telah ditentukan. Pada dasarnya, perjanjian beli kembali merupakan
pinjaman jangka pendek dengan jaminan, dimana jaminannya adalah sekuritas. Disebut
perjanjian beli kembali karena sekuritas yang dijual akan dibeli kembali di masa yang
datang.
Dalam investasi tidak hanya menyangkut jumlah investor maupun dana yang
dilibatkan, tetapi juga berbagai variasi jenis instrumen sekuritas yang bisa dijadikan
alternatif investasi. Perkembangan tersebut selanjutnya ikut mendorong tersedianya

Manajemen Investasi
74
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

sumber daya manusia yang cakap dan mampu menguasai pengelolaan investasi secara
benar. Asumsi investasi dapat memberikan return relatif besar adalah sektor-sektor yang
palingyang ada di pasar. Dengan demikian, dana yang berasal dari investor dapat
digunakan secara produktif oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Dana yang
didapatkan perusahaan melalui penjualan sekuritas (saham) merupakan hasil penjualan
saham-saham perusahaan yang dilakukan di pasar perdana. Di pasar perdana inilah
perusahaan untuk pertama kalinya menjual sekuritasnya, dan proses itu disebut dengan
istilah Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum.
Berikut ini merupakan jenis-jenis sekuritas yang beredar di pasar uang dan pasar
modal antara lain sebagai berikut:
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga yang dikeluarkan
oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3
bulan) dengan sistem diskonto/ bunga.
b. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) yaitu surat berharga yang
dikeluarkan oleh bank umum dan dibeli oleh Bank Indonesia dengan nominal
yang cukup besar. SBPU digunakan sebagai jaminan atas pelunasan utang
kepada pihak yang bersangkutan. Dalam praktiknya, SBPU diperjualbelikan
melalui bank komersial, antar bank komersial, lembaga keuangan bukan bank,
Bank Indonesia, serta masyarakat umum yang telah memenuhi persyaratan dari
Bank Indonesia.
c. Sertifikat Deposito
Sertifikat Deposito adalah produk yang ditawarkan oleh bank berupa
premi suku bunga sebagai imbalan bagi pemiliknya dengan membiarkan deposit
tersimpan dalam jangka waktu tertentu.
d. Interbank Call Money
Pinjaman singkat antar bank (interbank call money) adalah penempatan
atau peminjaman dana jangka pendek (dalam hitungan hari) antarbank.
Instrumen call money merupakan instrumen bank dalam mengatasi kekurangan
atau kelebihan dana jangka pendek yang bersifat sementara.

Manajemen Investasi
75
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

e. Commercial Paper
Commercial paper (surat berharga komersial) adalah sekuritas dalam
pasar uang yang diterbitkan oleh bank atau perusahaan berkapitalisasi besar.
Biasanya instrumen ini tidak digunakan sebagai investasi jangka panjang
melainkan hanya sebagai pembelian inventaris atau untuk pengelolaan modal
kerja. Ada empat macam bentuk dasar dari surat berharga komersial ini yaitu:
surat sanggup bayar, cek, deposito, dan wesel aksep (bank draft).
f. Saham
Saham didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau
pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham
merupakan salah satu investasi yang diminati oleh investor karena tingkat
keuntungannya tinggi.
g. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi perjanjian
antara perusahaan emiten sebagai peminjam dana dengan investor sebagai
pemberi dana. Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu
tetap di atas 10 tahun.
h. Produk Derivatif
Derivative terdiri dari efek yang diturunkan dari instrument efek lainnya
yang disebut “underlying”
i. Reksadana
Reksadana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa
pemiliknya menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksadana, untuk
digunakan sebagai modal berinvestasi baik di pasar modal maupun di pasar
uang. Perusahaan reksadana akan menghimpun dana dari investor untuk
kemudian diinvestasikan dalam bentuk portofolio yang dibentuk oleh manajer
investasi.

C. LATIHAN SOAL

1. Apakah berinvestasi dipasar uang lebih memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan
dipasar modal ?

Manajemen Investasi
76
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

2. Mengapa masyarakat lebih menyukai berinvestasi di pasar modal?


3. Menurut anda apakah perbedaan pasar uang dan pasar modal ?

D. DAFTAR PUSTAKA

Juliati, Y. S. (2015). Peranan Pasar Modal Dalam Perekonomian Negara. HUMAN


FALAH: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 2(1), 95-112.
Nuzula, N. F., & Nurlaily, F. (2020). Dasar-Dasar Manajemen Investasi. Universitas
Brawijaya
Press. Shirai, S. (2001). Overview of Financial Market Structures in Asia—Cases of the
Republic of Korea, Malaysia, Thailand and Indonesia—.
Simanjuntak, Mentari. (2021) MODUL AJAR PENGANTAR PASAR MODAL. Universitas
Kristen Indonesia.
Sudarmanto, E., Khairad, F., Damanik, D., Purba, E., Peranginangin, A. M., Arfandi, S.
N., ... & Astuti, A. (2021). Pasar Uang dan Pasar Modal. Yayasan Kita Menulis.

Manajemen Investasi
77

Anda mungkin juga menyukai