Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 2

MANAJEMEN KEUANGAN

Disusun Oleh:
dr. Renjana Galih Atmantika
NIM : 212104951

Dosen Pengampu:
Dr. Mudasetia, M.M, Ak

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
2022
Soal Bagian A. (Minimal dikerjakan 3 soal)
1. Jelaskan apa yang dimaksud pasar keuangan, beri contoh! dan jelaskan pula apa yang
dimaksud instrument keuangan!
JAWABAN: Pasar keuangan atau financial market menyediakan suatu
mekanisme penciptaan dan pertukaran aktiva keuangan. Walaupun
aktiva keuangan dapat dibeli dan dijual secara pribadi, namun pada
kebanyakan pasar keuangan yang telah maju terdapat peluang untuk
memperdagangkan aktiva keuangan pada beberapa struktur
institusional.
Pasar keuangan adalah mekanisme pasar yang memungkinkan
bagi seorang atau korporasi untuk dengan mudah dapat melakukan
transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan
(seperti saham dan obligasi).
CIRI-CIRI PASAR KEUANGAN
Berikut adalah ciri-ciri pasar keuangan:
a. Pasar keuangan pada dasarnya bekerja dengan
menyatukan pembeli dan penjual dalam beberapa aset atau
kontrak dan memungkinkan mereka untuk berdagang satu
sama lain.
b. Pasar keuangan dibuat dengan membeli dan menjual
berbagai jenis instrumen keuangan termasuk ekuitas,
obligasi, mata uang, dan derivatif.
c. Pasar keuangan sangat bergantung pada transparansi
informasi untuk memastikan bahwa pasar menetapkan
harga yang efisien dan sesuai.
Adapun karakteristik pasar keuangan adalah sebagai berikut:

1. Pemenuhan dana jangka pendek.


2. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak
yang mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.
3. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti Pasar Modal.
4. Pelaku Pasar Uang:
 Bank
 Yayasan

 Dana pensiun

 Perusahaan asuransi

 Perusahaan-perusahaan besar

 Lembaga pemerintah

 Lembaga keuangan lain

 Individu masyarakat

INSTRUMEN PASAR KEUANGAN

Pasar keuangan atau financial market adalah pasar di mana


berbagai jenis instrumen keuangan diperdagangkan, termasuk saham,
obligasi, instrumen pasar uang, komoditas, mata uang, dan lain-lain.
Instrumen pasar keuangan bisa diperdagangkan melalui bursa
(Exchange-Trade Markets) dan pasar perdagangan non-bursa (Over-
the-Counter Markets).
Pasar bursa adalah pasar dengan sejumlah besar pihak yang
melakukan transaksi keuangan dengan difasilitasi oleh lembaga yang
ditunjuk untuk mengelola transaksi pasar.
Sementara pasar non-bursa adalah pasar yang dibentuk oleh
sejumlah pihak yang hendak melakukan transaksi baik dengan atau
tanpa mediasi dari lembaga keuangan tertentu. Salah satu keuntungan
dari pasar perdagangan non-bursa adalah bahwa ketentuan kontrak
tidak harus ditentukan oleh bursa, sehingga dapat lebih fleksibel
disesuaikan dengan kebutuhan antar pihak yang melakukan perjanjian.
Fasilitas yang berupa surat jual-beli pasar keuangan digunakan
untuk transaksi antar pemberi dan peminjam. Beberapa instrumen pasar
keuangan adalah sebagai berikut:

1. SBI

2. SBPU

3. Sertifikat Deposito
4. Interbank call money.

5. Commercial paper

6. Treasury bills

MANFAAT PASAR KEUANGAN


Manfaat pasar keuangan adalah untuk mempertemukan para
peminjam dana dengan pihak yang meminjam atau membutuhkan dana.
Apabila perusahaan mengalami kelebihan dana yang tidak digunakan
dalam jangka pendek, maka mereka meminjamkan dana tersebut
melalui pinjaman jangka pendek yang disebut pasar uang.
Beberapa manfaat adanya pasar keuangan adalah sebagai berikut:
a. Menjadi fasilitator perdagangan surat berharga. Ruang lingkup
kegiatan pasar keuangan tidak hanya berfokus pada uang saja,
juga dalam hal surat berharga. Individu atau perusahaan akan
mudah untuk memperjualbelikan surat berharga, seperti saham,
dan lainnya.
b. Menjadi sumber dana, khususnya perusahaan yang
membutuhkan dana. Dalam pasar keuangan, pihak yang
membutuhkan dana akan dipertemukan dengan pihak pemilik
dana.
c. Menjaga stabilitas sistem keuangan lewat transaksi jual beli atau
keuangan yang dilakukan di dalamnya.
d. Menjadi fasilitator untuk investasi, yakni dengan menyediakan
pinjaman dalam jangka pendek, baik di dalam ataupun luar
negeri, kepada mereka yang membutuhkannya.
PERBEDAAN PASAR KEUANGAN DAN PASAR UANG
Pasar keuangan dan pasar uang adalah dua istilah yang berbeda.
Pasar keuangan mencakup banyak kelas aset yang berbeda dan
memiliki berbagai struktur dan peraturan. Pasar uang adalah salah satu
bagian dari pasar keuangan.
Pasar keuangan atau financial market adalah pasar di mana
berbagai jenis instrumen keuangan diperdagangkan, termasuk saham,
obligasi, instrumen pasar uang, komoditas, mata uang, dan lain-lain.
Sementara pasar uang (money market) adalah pasar di mana
instrumen-instrumen keuangan jangka pendek (instrumen pasar uang)
ditransaksikan.
JENIS-JENIS PASAR KEUANGAN
Berikut ini adalah jenis-jenis pasar keuangan:
a. Pasar saham
Pasar keuangan yang paling umum adalah pasar saham atau
pasar modal. Ini adalah tempat di mana perusahaan
mendaftarkan saham lalu dibeli dan dijual oleh pedagang dan
investor. Pasar saham, atau pasar ekuitas, digunakan oleh
perusahaan untuk meningkatkan modal melalui penawaran
umum perdana (IPO). Saham dapat diperdagangkan di bursa
yang terdaftar, seperti Bursa Efek Indonesia (BEI).
b. Pasar Uang
Biasanya, pasar uang memperdagangkan produk dengan jatuh
tempo jangka pendek yang sangat likuid (kurang dari satu
tahun) dan dicirikan oleh tingkat keamanan yang tinggi dan
pengembalian bunga yang relatif rendah.
c. Pasar Devariatif
Derivatif adalah kontrak antara dua pihak atau lebih yang
nilainya didasarkan pada aset keuangan dasar yang disepakati
(seperti sekuritas) atau kumpulan aset (seperti indeks). Derivatif
adalah sekuritas sekunder yang nilainya semata-mata berasal
dari nilai sekuritas primer yang dikaitkan dengannya.
d. Pasar Forex
Pasar forex (valas) adalah pasar di mana peserta dapat membeli,
menjual, melakukan lindung nilai, dan berspekulasi tentang nilai
tukar antara pasangan mata uang. Pasar forex ini paling likuid di
dunia, karena uang tunai adalah aset yang paling likuid.
e. Pasar Komoditas
Pasar komoditas adalah tempat bertemunya produsen dan
konsumen untuk bertukar komoditas fisik seperti produk
pertanian (misalnya, jagung, ternak, kedelai), produk energi
(minyak, gas, kredit karbon), logam mulia (emas, perak,
platinum), atau komoditas lunak (seperti kapas, kopi, dan gula).
Sebagian besar perdagangan komoditas ini terjadi di pasar
derivatif yang menggunakan komoditas spot sebagai aset dasar.
f. Pasar Cryptocurrenncy
Perkembangan teknologi telah memunculkan pasar baru, yaitu
pasar cryptocurrency. Aset digital terdesentralisasi ini
didasarkan pada teknologi blockchain, seperti seperti Bitcoin
dan Ethereum. Saat ini, ribuan token cryptocurrency tersedia
dan diperdagangkan secara global.
FUNGSI PASAR KEUANGAN
Fungsi pasar keuangan yang paling mendasar adalah
memungkinkan alokasi modal dan aset yang efisien dalam ekonomi
keuangan. Tanpa pasar keuangan, modal tidak dapat dialokasikan
secara efisien, dan kegiatan ekonomi seperti perdagangan, investasi,
dan peluang pertumbuhan akan sangat berkurang.
Pasar membentuk harga aktiva keuangan dan harga surat berharga
melalui interaksi antara pembeli dan penjual. Hal ini disebut proses
penemuan harga.
Pasar keuangan menyediakan sarana bagi investor untuk menjual
aktiva kewajibannya. Karena kegunaannya tersebut, pasar keuangan
dianggap dapat menawarkan suatu likuiditas, yaitu kemampuan untuk
mengubah aktiva menjadi kas.
Fungsi ekonomi pasar keuangan adalah kemampuannya untuk
menekan biaya transaksi dibandingkan jika harus dilakukan secara
individual. Dua biaya yang dihubungkan dengan usaha transaksi yaitu
biaya pencarian dan biaya informasi.
Biaya pencarian mengacu kepada biaya eksplisit, seperti biaya
iklan. Sedangkan biaya implisit seperti waktu yang dihabiskan untuk
menemukan penjual atau pembeli. Biaya informasi merupakan biaya
yang dikeluarkan dalam menilai hasil investasi aktiva keuangan.
2. Jelaskan perbedaan dan keterkaitan antara future value (nilai masa mendatang) dan
present value (nilai sekarang)!
JAWABAN: Future value adalah nilai masa depan dari kas/uang yang diterima
saat ini. Nilai masa depan kas/uang dimasa depan dihitung dengan
memfaktorkan kas/uang menggunakan tingkat return tertentu yang bisa
dihasilkan oleh kas/uang, bisa juga menggunakan laju inflasi. Semakin
besar tingkat return atau laju inflasi, maka semakin besar nilai masa
depan.
Secara umum, yang dimaksud dengan present value adalah suatu
konsep yang menjelaskan jika nilai uang di masa sekarang lebih besar
dibanding di masa mendatang, walaupun nominalnya sama persis.
Penilaian dari konsep tersebut dilakukan dengan menghitung tingkat
pengembalian yang sudah ditentukan sebelumnya maupun yang sudah
disebut melalui tingkat diskonto. Cara mengetahui nilai dari present
value adalah melalui pemahaman terhadap future value atau tingkat
diskonto.
Definisi lainnya dari nilai saat ini adalah value dari nominal uang
maupun cash flow atau arus kas yang terperinci terhadap berdasarkan
tingkat pengembalian khusus. Cash flow yang diterima akan
didiskontokan berdasarkan dengan tingkat diskonto yang telah
ditentukan.
Makin tinggi tingkatan diskonto, maka present value arus kas di
masa mendatang menjadi makin rendah. Kunci dari menilai arus kas di
masa mendatang secara akurat ini adalah mengetahui tingkat diskonto
secara tepat.

FAKTOR YANG MEMENGARUHI PRESENT VALUE


Secara umum, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi nilai
sekarang, yakni daya beli dan tingkat inflasi, serta discount rate atau
tingkat diskonto. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing faktor
pengaruh present value tersebut.
1. Tingkat Inflasi
Inflasi adalah suatu proses yang mana harga segala produk, baik itu
jasa maupun barang, mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu.
Inflasi ini bisa terjadi akibat nilai uang terus mengalami penurunan.
Inflasi bisa memicu kenaikan harga barang di masa mendatang.
Jika tingkat inflasi tidak terkontrol, dampaknya bisa sangat
berbahaya bagi kondisi keuangan dan perekonomian. Salah satu
contohnya adalah nilai uang yang terus tergerus seiring berjalannya
waktu hingga perbandingan antara present value dengan future value
jauh berbeda.
Ketika inflasi menyebabkan kenaikan harga barang di masa
mendatang, sudah pasti daya beli dari masyarakat dan nilai uang di
masa sekarang akan menurun. Hal ini memunculkan anggapan pula
juga uang yang tak dibelanjakan sekarang akan terus kehilangan
nilainya dalam kurun beberapa tahun ke depan.
Penurunan nilai uang tersebut bisa terjadi akibat inflasi maupun
perbandingan dengan tingkat pengembalian apabila uang ditanam pada
instrumen investasi. Melalui rumus nilai sekarang atau present value,
kamu bisa mengetahui nilai aset atau uang di masa mendatang dengan
memperhitungkan tingkatan inflasi maupun pengembalian yang bisa
didapatkan apabila uang atau aset tersebut diinvestasikan selama jangka
waktu tertentu.
2. Discount Rate
Sementara itu, tingkat diskonto atau discount rate adalah tingkat
pengembalian dari investasi yang diaplikasikan pada penghitungan
present value. Dengan kata lain, faktor ini menjadi tingkatan
pengembalian yang akan hilang jika investor memilih untuk mengambil
sejumlah aset di masa mendatang ketimbang sejumlah aset bernominal
yang sama di masa sekarang.
Discount rate yang digunakan pada perhitungan nilai sekarang
sangat subjektif. Alasannya karena tingkat pengembaliannya
diharapkan akan didapatkan berdasarkan nilai yang sudah
diinvestasikan sekarang dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

PERBEDAAN PRESENT VALUE DENGAN FUTURE VALUE


Agar bisa menghitung nilai sekarang, kamu perlu mengetahui dulu
nilai dari future value, begitu pun sebaliknya. Present value adalah nilai
discount atau diskonto saat ini dari cash flow atau arus kas masa depan.
Nilai masa kini memberi tahu jika nilai dari uang nominal Rp10.000
saat ini lebih besar ketimbang uang Rp10.000 5 tahun mendatang.
Alasannya karena inflasi menurunkan nilai uang seiring
berjalannya waktu. Dengan kata lain, seberapa besar uang yang kamu
miliki sekarang, nilainya akan terus berkurang di masa mendatang
sesuai dengan tingkat inflasi. Di samping itu, kamu juga perlu
memerhatikan nilai waktu uang, yaitu nilai uang sekarang lebih
berharga sebab berpotensi untuk mendapatkan keuntungan.
Sebaliknya, future value atau nilai masa depan adalah nilai aset di
waktu mendatang. Perhitungan dari aset ini didasarkan pada tingkat
pengembalian yang telah ditentukan maupun sesuai dengan tingkat
diskonto.
Baik present value ataupun future value memiliki manfaatnya
tersendiri. Nilai sekarang bisa diketahui untuk membantu pengambilan
keputusan terkait besaran investasi pada masa mendatang. Sementara
itu, future value bisa diketahui untuk menghindari potensi kerugian dari
aktivitas investasi. Jadi, bisa dipahami bahwa nilai sekarang dan masa
depan berperan selayaknya mesin waktu untuk membantu
mengoptimalkan investasi.
3. Jelakan bagaimana menghitung nilai sekarang dan perpetuity!
JAWABAN: RUMUS DAN CONTOH PRESENT VALUE
Sebenarnya, PV atau present value adalah sebuah konsep yang
berguna untuk mengukur tingkat pengembalian dari sebuah proyek
atau investasi oleh investor atau bisnis. Rumus present value adalah
investasi dengan discount rate atau tingkat diskonto lebih rendah bakal
mempunyai nilai PV yang lebih besar. Karena itulah memahami
discount rate menjadi faktor yang penting pada perhitungan present
value maupun future value.
Terdapat sejumlah alasan penting mengapa nilai sekarang perlu
diketahui. Pertama, nilai tersebut mampu membantu dalam memahami
nilai uang di masa sekarang dan masa mendatang. Dengan begitu, kamu
bisa mengukur berapa dana yang perlu diinvestasikan agar target nilai
uang di masa mendatang bisa tercapai.
Selain itu, keuntungan mengetahui nilai sekarang adalah untuk
mengukur nilai arus kas di masa depan. Hal tersebut bisa dilakukan
melalui rumus present value berikut ini.
Present Value = Future Value / ( 1+r) n
Present value adalah nilai uang di masa sekarang, future value
adalah proyeksi nilai uang di masa mendatang, r adalah tingkat
pengembalian yang diinginkan, tingkat inflasi, atau tingkat bunga dan
juga bisa disebut sebagai tingkat diskonto, dan n adalah jumlah periode.
Sebagai contoh, kamu ingin mendapatkan nilai investasi sebesar 20
juta dalam waktu 10 tahun mendatang. Pada aktivitas investasi tersebut,
tingkat pengembalian tahunan yang bisa didapatkan adalah 5 persen.
Berdasarkan perhitungan tersebut, berikut adalah contoh present value.
PV = 20 juta/(1+5 persen) 10
PV = 13,3 juta
Kendati demikian, perhitungan contoh present value ini masih
sebatas perkiraan. Artinya, ada kemungkinan jika pengembalian nilai
sekarang di masa mendatang tidak sama dengan perhitungan tersebut,
bisa jadi lebih besar atau lebih rendah. Hal ini dikarenakan semua
aktivitas investasi pasti memiliki risiko yang perlu diperhatikan oleh
investor.

RUMUS DAN CARA MENGHITUNG NILAI WAKTU UANG


Perhitungan time value of money menggunakan variabel-variabel,
yaitu:
 PV: nilai masa kini (present value)
 FV: nilai masa depan (future value)
 r: tingkat bunga per tahun
 n: jangka waktu dalam tahun
1. Nilai uang masa kini (present value)
Present value adalah nilai masa kini dari sejumlah uang yang akan
diterima di masa depan. Present value (PV) dihitung dengan
rumus: PV = FVₙ / (1 + r)ⁿ.
Contoh:
 Nilai yang diterima 3 tahun kemudian: Rp100.000.000
 Bunga: 12%
 PV = 100.000.000 / (1 + 12%)3 =100.000.000 / 1,404928 =
Rp71.178.025
 Catatan: angka 3 menjadi kuadrat.
2. Nilai uang masa depan (future value)
Future value) adalah nilai di masa depan dari sejumlah uang yang
ada saat ini. Future value dihitung dengan
rumus: FV = PV x (1 + r)ⁿ.
Contoh:
 Nilai saat ini: Rp100.000.000
 Bunga: 12%
 Periode: 3 tahun
 Tahun 1: FV1 = 100.000.000 x (1 + 0,12) = Rp112.000.000
 Tahun 2: FV2 = 112.000.000 x (1 + 0,12) = Rp125.400.000
 Tahun 3: FV3 = 125.400.000 x (1 + 0,12) = Rp140.492.800
4. Jelaskan konflik keagenan dan jelaskan pula potensi konflik keagenan antara
pemegang saham dengan manejer serta cara mengurangi biaya agensi!
JAWABAN: Menurut Brigham dan Houston (2010) mengenai teori keagenan
memaparkan, teori keagenan (Agency Theory) berada di antara dua
hubungan penting, antara pemilik perusahaan (para pemegang saham)
dan manajemen/manajer (yang bertindak atas nama pemegang saham)
dan pemberi kredit (pemegang utang). Teori keagenan dapat
menjelaskan kesenjangan antara manajemen sebagai agent dan para
pemegang saham sebagai principal atau pendelegtor. Yang dimaksud
prinsipal adalah para pemegang saham sedangkan yang dimaksud agen
adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Dalam hal ini,
principal yang mendelegasi (mewakilkan) pekerjaan kepada pihak lain
sebagai agen untuk melaksanakan tugas pekerjaan.
Teori keagenan menunjukan bahwa kondisi informasi yang tidak
lengkap dan penuh ketidakpastian akan memunculkan masalah
keagenan, yaitu adverse selection dan moral hazard. Adverse selection
adalah kondisi yang menunjukan posisi principal tidak mendapatkan
informasi secara cermat mengenai kinerja manajemen yang telah
menetapkan pembayaran gaji bagi agen (manajemen) atau program
kompensasi lain. Moral Hazard berkaitan dengan kondisi principal
tidak mendapatkan kepastian bahwa agen telah berupaya bekerja
maksimal untuk kepentingan pemilik.
Dalam perspektif teori keagenan, agen yang beresiko buruk (risk
adverse) dan yang cenderung mementingkan dirinya sendiri akan
mengalokasikan resources yang tidak meningkatkan nilai perusahaan.
Permasalahan ini mengindikasikan bahwa nilai perusahaan akan naik
apabila pemilik perusahaan bisa mengendalikan perilaku manajemen
agar tidak menghancurkan resource perusahaan.
Konflik keagenan memicu timbulnya biaya keagenan (agency
cost). Biaya keagenan adalah kos yang timbul agar manajer bertindak
selaras dengan tujuan pemilik (Harahap, 2017). Terdapat tiga jenis kos
keagenan yaitu, monitoring cost adalah biaya yang timbul untuk
mengukur dan mengontrol tingkah laku manajer, bonding cost adalah
biaya untuk menjamin bahwa agen tidak akan mengambil keputusan
yang merugikan prinsipan, dan residual loss adalah biaya yang timbul
akibat keputusan manajemen yang seharusnya dapat mengoptimalkan
keuntungan pemegang saham. Pemegang saham menginginkan agar
biaya keagenan dapat diminimalisir. Berdasarkan asumsi sifat manusia
yang mementingkan diri sendiri mengakibatkan terdapat perbedaan
kepentingan antara manajer dan pemilik. Pihak pemilik termotivasi
untuk mensejahterakan dirinya dengan profitabilitas yang terus
meningkat, sedangkan pihak manajer termotivasi untuk
memaksimalkan pemenuhan ekonomi, antara lain dalam hal
memperoleh investasi dan pinjaman. Dengan demikian terdapat dua
kepentingan yang berbeda didalam perusahaan dimana masing-masing
pihak berusaha untuk mencapai kemakmuran yang dikehendaki.
Masalah keagenan diantara prinsipal dan agen dari suatu perusahaan
perlu diatasi.

BIAYA AGENSI
Biaya keagenan atau cost agency adalah biaya yang dikeluarkan
oleh pemegang saham untuk memastikan manajemen berperilaku tidak
merugikan pemegang saham dan bertindak untuk memaksimalkan
kesejahteraan prinsipal. Jurnal pada makalah teori agensi yang
berjudul Journal of Finance oleh Michael J dan William M (1976)
dalam (Eka 2017) mengatakan setidaknya ada 3 jenis biaya agen:
a. Biaya yang dikeluarkan untuk mengawasi aktivitas
manajerial, contohnya biaya audit.
b. Biaya yang dikeluarkan untuk membatasi tindakan
manajemen yang tidak diinginkan. Contohnya menunjuk
anggota dari luar untuk dewan direksi atau hierarki
manajemen.
c. Biaya peluang (opportunity cost) ketika suara pemegang
saham dibatasi.
Pengaturan pengeluaran biaya agen harus diatur agar tidak
berlebihan. Biaya keagenan tidak boleh lebih besar dari pendapatan
perusahaan. Mengeluarkan biaya yang besar hanya untuk pengawasan
namun dengan output yang tidak sebanding dengan biaya yang
dikeluarkan akan merugikan perusahaan. Jensen and Meckling (1976)
dalam (Eka 2017) membagi jenis biaya agensi menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Monitoring Cost. Biaya yang muncul untuk mengawasi,
mengukur, mengamati dan mengontrol perilaku agen.
b. Bonding Cost. Biaya yang justru ditanggung oleh
manajemen (agen) untuk bisa mematuhi dan menetapkan
mekanisme yang ingin menunjukkan bahwa agen telah
berperilaku sesuai dengan kepentingan prinsipal.
c. Residual Loss. Biaya yang berupa menurunnya kesejahteraan
prinsipal sebagai akibat dari adanya perbedaan keputusan
agen dan keputusan prinsipal.
Prinsipal dan agen adalah pelaku utama dalam teori agensi,
mereka mempunyai nilai tawar yang sama tinggi dalam peran dan
kedudukan. Teori agensi seharusnya dapat menciptakan
kontrak/kerjasama yang efisien. Sebenarnya, masalah keagenan dan
biaya-biaya yang muncul pada teori keagenan bisa ditekan sedemikian
rupa mulai dari pertama kali hendak melakukan kontrak antara
pemegang saham dan manajemen.
Terdapat 2 tujuan dan manfaat dari mekanisme teori agensi,
antara lain:
a. Mengevaluasi hasil dari kontrak kerja antara prinsipal dan
agen. Apakah kontrak kerja sama telah berjalan dengan apa
yang telah disepakati atau tidak.
b. Meningkatkan kemampuan baik prinsipal ataupun agen
dalam
mengevaluasi kondisi dimana sebuah keputusan harus
diambil.
Kontrak kerjasama harus disusun dengan jelas. Siapa yang pantas
menduduki jabatan fungsional dalam perusahaan nantinya. Berapa
imbalan jasa yang diberikan beserta insentif dan punishmentnya
(Hukuman). Fit and proper test mungkin perlu dilakukan dalam
menyeleksi calon agen agar terpilih calon yang
memang terbaik dari beberapa pilihan yang ada.
Kontrak hubungan kerja yang optimal adalah kontrak kerja yang
fairnes (adil) atau seimbang diantara keduanya. Semakin besar tugas
yang diberikan, semakin sulit masalah yang akan dihadapi, maka
semakin besar pula imbalan jasanya. Teori agensi atau teori keagenan
pada dasarnya menyangkut hal-hal seperti dibawah ini, antara lain:
Kontrol pemegang saham terhadap manajemen, biaya yang menyertai
hubungan keagenan, serta meminimalkan dan menghindari biaya
agensi.
Dapat disimpulkan bahwa teori keagenan merupakan pemisahan
antara kepemilikan perusahaan dalam hal ini pemegang saham dan
pengendalian perusahaan/pengelolaannya yang dijalankan oleh
manjemen perusahaan. Teori keagenan menunjukan bahwa kondisi
informasi yang tidak lengkap dan penuh ketidakpastian akan
memunculkan masalah keagenan. Konflik keagenan menyebabkan
penurunan nilai perusahaan. Penurunan nilai perusahaan akan
mempengaruhi kekayaan dari pemegang saham sehingga pemegang
saham akan melakukan tindakan pengawasan terhadap perilaku
manajemen.
Soal Bagian B.
1. Hitung Rasio Likuiditas

Curret ratio = current Assets / Current Liabilities


= ((kas+piutang dagang+barang dagang)/(hutang dagang+utang
bank
jangka pendek)
= 150.000.000 / 70.000.000
= 2,14
Acid test ratio = (Cash + Cash Equivalents + AR) / Curent Liabilities
= 80.000.000 / 70.000.000
= 1,14
Cash ratio = (Cash + Cash Equivalents) / Curent Liabilities
= 30.000.000 / 70.000.000
= 0,42
Berikan kesimpulan dan saudara !
Jawaban : Berdasarkan rasio likuiditas PT Magelang Jaya Gemilang, perusahaan
memiliki kecukupan aset lancar yang memadahi dan kemampuan untuk
membayar utang dalam jangka waktu yang cepat (Current ratio 2,14).
Pengelolaan kas berjalan dengan baik yang ditunjukkan tidak ada kelebihan
kas dalam perusahaan (cash ratio 0,42 dan Acid test ratio 1,14).

2. Hitung Rentabilitas: Rentabilitas ekonomi (earning Power); dan Rentabilitas Modal


Sendiri= EBIT / Modal Sendiri*
 Rentabilitas ekonomi = GP / Modal * 100%
= 80.000.000 / 120.000.000 * 100%
= 66%
 Rentabilita Modal Sendiri = EBIT / Modal Sendiri * 100%
= 60.000.000 / 80.000.000 * 100%
= 75%
3. Rasio Utang (debt ratio)!
Jawaban : Debt Ratio = Total Liabilies / Total Assets
= 120.000.000 / 230.000.000
= 0,52
4. Apakah kebijakan pinjaman jangka panjang PT tersebut dapat
dipertanggungjawabkan?
Jawaban : Berdasarkan data ratio diatas, kebijakan pinjaman jangka panjang PT dapat
dipertanggungjawabkan karena perusahaan memiliki kemampuan
membayar hutang yang memadai (ditunjukannya dengan debt ratio 0,52)
dan memiliki kemampuan rentabilitas ekonomi yang tinggi (66%).

Anda mungkin juga menyukai