Anda di halaman 1dari 15

Universitas Pamulang Akuntansi S-1

PERTEMUAN 2:
ASET KEUANGAN YANG TERSEDIA BAGI INVESTOR

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan materi ini, mahasiswa mampu memahami mengapa risk and
return merupakan komponen penting dari semua keputusan investasi serta
mengidentifikasi sekuritas pasar uang dan pasar modal

B. URAIAN MATERI
1. Mengkategorikan Aset Keuangan
a. Pengertian Aset Keuangan
Dalam pengertian luas, aset merupakan kepemilikan atas suatu barang yang memiliki
nilai tukar. Menurut International Financial Reporting Standards atau IFRS, definisi
aset keuangan adalah aset yang bisa dinyatakan setara dengan nilai uang tunai.
Selain itu, aset keuangan bisa juga disebut sebagai instrumen ekuitas yang
dikeluarkan dari lembaga lain. Menurut International Financial Reporting
Standards (IFRS), aset keuangan memiliki beberapa definisi :
 Uang tunai atau setara dengan uang tunai;
 Instrumen ekuitas lembaga lain;
 Hak kontrak untuk menerima uang tunai atau aset keuangan lainnya dari
lembaga lain atau bertukar aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan lembaga
lain sesuai syarat yang bisa menguntungkan lembaga tersebut;
 Kontrak yang akan atau bisa diselesaikan dengan instrumen ekuitas lembaga
dan bukan merupakan non-derivatif yang karena itu lembaga tersebut wajib atau
mungkin diwajibkan menerima sejumlah instrumen ekuitas lembaga, atau derivatif
yang akan atau bisa diselesaikan dengan cara selain pertukaran uang tunai atau aset
keuangan lainnya dalam jumlah tetap dengan instrumen ekuitas lemabga dalam
jumlah tetap.
Pada awalnya aset hanya berupa aset berwujud (tangible) namun dalam
perkembangannya, aset juga dapat berupa aset tak berwujud (intangible). Aset
berwujud adalah aset yang nilainya tergantung dari bentuk fisik tertentu dari aset

Manajemen Investasi
24
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

tersebut. Contoh: tanah, bangunan, mobil, pabrik, mesin, dan aset-aset fisik lain.
Sedangkan aset tak berwujud adalah aset yang nilainya tidak tergantung dari bentuk
fisik aset tersebut. Salah satu jenis aset tak berwujud adalah aset keuangan. Aset
keuangan memiliki nilai karena klaim- klaim hukum atas sejumlah manfaat yang
berupa arus kas di masa mendatang. Ada beberapa pihak (minimal 2 pihak) yang
merupakan pihak penting dalam aset keuangan. Pihak yang telah setuju untuk
melakukan pembayaran kas di masa datang disebut issuer (emiten). Sementara
pemilik atau pemegang aset keuangan disebut investor. Berikut adalah contoh-
contoh aset keuangan dan peranan dari person dalam aset keuangan tersebut.
1) Aset Kredit
Adalah aset berupa tagihan terhadap pihak yang melakukan kredit. Contoh: Bank A
memberikan kredit kepada nasabah (misalnya Tuan X). Dalam perjanjian kredit ini
telah disepakati bahwa Tuan X akan melakukan pembayaran kepada Bank A yang
telah ditetapkan selama jangka waktu tertentu. Pembayaran ini berupa pembayaran
pokok pinjaman dan bunga yang telah disepakati. Arus kas dalam aset kredit berupa
pembayaran yang harus dilakukan oleh Tuan X (peminjam). Dalam kasus ini Tuan X
adalah emiten, dan Bank A adalah investor.
2) Obligasi (Bonds)
Merupakan aset keuangan yang berupa suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi
kepada pemegang obligasi, dimana penerbit obligasi (emiten) berjanji untuk
membayar bunga (coupon) tiap periode yang dijanjikan dan membayar kembali pokok
utang, ada saat jatuh tempo. Di Indonesia, obligasi bisa dikeluarkan oleh pemerintah
maupun perusahaan (corporate).
3) Obligasi yang Dikeluarkan Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia menerbitkan berbagai macam surat utang, yang disebut
surat berharga negara, salah satu diantaranya SUN (Surat Utang Negara). SUN
merupakan aset keuangan, berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah
maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara
Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya. Dalam kasus SUN ini,
pemerintah Indonesia sebagai emiten setuju untuk membayar bunga (coupon) SUN
kepada investor setiap periode secara rutin, sampai saat jatuh tempo, dan kemudian

Manajemen Investasi
25
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

saat jatuh tempo pemerintah membayar pokok pinjamannya. Dalam hal ini arus kas
dari SUN adalah bunga (coupon) dan pokok pinjaman yang dibayar saat jatuh tempo.
Obligasi lain yang dikeluarkan pemerintah Indonesia adalah ORI (Obligasi Ritel
Indonesia). ORI pada prinsipnya sama dengan SUN, namun nilai nominal ORI jauh
lebih kecil dari pada SUN. Investor yang dituju ORI adalah masyarakat luas, dan
sifatnya ritel atau eceran. Sementara SUN memiliki nominal besar sehingga yang
mampu melakukan investasi hanya kalangan tertentu.
4) Obligasi yang Dikeluarkan oleh Perusahaan (Corporate)
Hampir sama dengan obligasi yang dikeluarkan pemerintah, apabila perusahaan
(corporate) menerbitkan obligasi, maka perusahaan merupakan emiten yang berjanji
akan membayar kepada investor bunga obligasi (yield) secara rutin sesuai periode
yang dijanjikan, dan membayar pokok pinjaman pada saat jatuh tempo.
5) Obligasi Syariah atau Sukuk
Obligasi yang telah diuraikan di atas adalah obligasi konvensional. Selain obligasi
konvensional, di Indonesia juga berkembang Obligasi Syariah atau Sukuk. Sukuk
Indonesia adalah investasi obligasi Indonesia dengan prinsip syariah, dimana obligasi
syariah tidak mengenal bunga, karena dalam Islam bunga atau riba adalah haram
hukumnya. Oleh karena telah memperoleh pinjaman uang, tentu saja emiten atau
penerbit obligasi harus memberikan imbalan kepada para investor pembeli
obligasinya (investor). Imbalan yang diberikan dapat berupa pembagian hasil, marjin
pendapatan ( fee), atau sewa.
6) Saham Biasa
Saham adalah penyertaan modal pada suatu perusahaan. Oleh karena itu pemegang
saham berhak atas keuntungan yang diperoleh perusahaan, dan berhak atas aset
perusahaan bila perusahaan dilikuidasi. Misalnya PT Telkom menjual saham pada
masyarakat luas, maka para pemegang saham biasa mempunyai hak untuk
mendapatkan pembagian deviden (keuntungan yang diperoleh PT Telkom). Dalam
kasus ini para pemegang saham (investor) juga berhak atas bagian prorata
(proporsional) dari nilai bersih aset PT Telkom jika PT Telkom dilikuidasi.
b. Peran Aset Keuangan

Manajemen Investasi
26
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Pertama adalah sebagai media untuk intermediasi antara pihak yang


membutuhkan dana, dan pihak yang kelebihan dana. Kedua, sebagai media untuk
membagi risiko aset.
Sebagai media untuk memindahkan dana, aset keuangan dapat mengalihkan
dana dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana.
Misalnya ada seorang pengusaha membutuhkan tambahan modal untuk
memperbesar usahanya. Untuk itu, dia bisa menerbitkan aset keuangan (misalnya
dalam bentuk saham, ataupun obligasi), dan dijual kepada pemilik dana dan
selanjutnya dana tersebut bisa untuk membiayai perluasan usaha.
Sebagai media untuk membagi risiko (risk sharing), aset keuangan mampu
membagikan risiko arus kas dari aset fisik yang tak terhindarkan. Bagi seorang
pengusaha, risiko ketidakpastian pendapatan usahanya adalah sesuatu yang pasti
ada (tak terhindarkan). Apa bila usahanya dibiayai dengan menjual saham kepada
beberapa pihak, maka risiko ketidakpastian tersebut tidak akan ditanggung sendiri,
melainkan ditanggung oleh banyak pihak yang memegang saham tersebut.

2. Non-Marketable Financial Assets


a. Pengertian Non Marketable Financial Assets
Aset finansial yang tidak diperdagangkan (non-marketable financial assets)
merupakan bentuk investasi yang paling sederhana karena investasi tersebut hampir
dimiliki setiap orang. Karakteristik yang berbeda dari aset ini adalah adanya transaksi
yang bersifat personal antara pemilik investasi dan penerbit investasi. Jenis investasi
ini bersifat aman karena adanya penjaminan, seperti contohnya di Indonesia adalah
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Jenis investasi ini juga merupakan instrumen
dalam mencapai tingkat likuiditas tertentu, dimana likuiditas sendiri merupakan
tingkat kemudahan dan seberapa cepat sebuah aset untuk dikonversikan menjadi
kas.
Sebuah karakteristik pembeda asset ini adalah bahwa mereka
merepresentasikan transaksi personal antara pemilik dan issuer. Ketika pemilik suatu
rekening tabungan harus membuka rekening secara pribadi, dan harus berhubungan
dengan kredit kesatuan dalam memelihara rekening atau dalam menutup, pembeli
atau penjual tidak tahu siapa penjual atau pembeli. Ini adalah investasi aman,

Manajemen Investasi
27
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

occuring pada lembaga keuangan diasuransikan atau dikeluarkan oleh pemerintah


AS. Asset ini bersifat liquid artinya dapat dengan mudah diuangkan. Suatu asset liquid
jika dapat ditabung dengan cepat, dan secara tipikal tanpa tingkat kerugian, asumsi
bahwa tidak ada informasi baru dalam pasar.
Non-marketable Financial assets terdiri dari:
1. Savings accounts
2. Nonnegotiable certificates of deposit
3. Money Market Deposit Accounts
4. US Governments saving bonds
3. Money Market Securities
a. Pengertian Money Market
Money market merupakan mekanisme pasar yang memungkinkan seseorang
melakukan transaksi jual beli dalam bentuk sekuritas keuangan. Di sisi lain, pasar
uang juga diartikan sebagai tempat di mana suatu pihak bisa meminjam dana dari
pihak lain dengan tingkat bunga tertentu sebagai imbalannya. Pasar uang muncul
karena adanya transaksi permintaan dan penawaran terhadap sejumlah dana atau
surat-surat berharga.
Adapun jangka waktu peminjaman di pasar uang cenderung pendek, mulai dari
satu hari hingga maksimal satu tahun. Lebih dari setahun maka akan digolongkan
sebagai pasar hutang. Transaksi pasar uang sendiri bisa dilakukan secara langsung
atau melalui perantara/broker. Dilihat dari jenis mata uangnya, pasar uang dibedakan
menjadi pasar domestik serta pasar valuta asing.
Pengambilan keputusan melalui pengamatan pasar uang merupakan bagian
dari keputusan investasi langsung secara tidak langsung. Pasar uang dijadikan
sebagai informasi dan media perantara antara investor dan perusahaan dalam
investaisi. Investasi ke perusahaan tidak perlu melalui pembelian saham oleh
investor. Pemanfaatan pasar uang dilakukan oleh bank tempat investor menyimpan
uangnya. Investasi yang digunakan oleh perusahaan merupakan dana simpanan
investor yang ada pada bank. Proses investasi kemudian dilakukan oleh bank
sebagai perantara pihak perusahaan dan investor. Pemakaian pasar uang dalam
proses investasi cenderung hanya dilakukan dalam penyediaan dana jangka pendek

Manajemen Investasi
28
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Bagaimana dengan manfaat pasar uang? Secara umum berikut ini fungsi serta
manfaat dari keberadaan pasar uang:
a) Bagi perusahaan yang membutuhkan sejumlah dana untuk ekspansi, keberadaan
pasar satu ini bisa berfungsi sebagai sumber pembiayaan.
b) Bagi investor asing yang ingin menanamkan modal di Indonesia, pasar uang bisa
menjadi fasilitator serta mediator dalam menyalurkan pinjaman jangka pendek.
c) Tempat perdagangan surat-surat berharga dengan waktu jangka pendek.
d) Sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat lokal sekaligus menjadi alat
untuk menawarkan investasi berupa Surat Berharga Pasar Uang dan Sertifikat
Bank Indonesia kepada masyarakat.
b. Risiko Pasar Uang
Ibarat dua sisi mata pisau, selain berpeluang menghasilkan keuntungan, pasar
uang juga memiliki risiko yang harus ditanggung oleh investor. Apa saja risiko yang
mungkin terjadi?
1. Risiko gagal bayar (default risk), hal ini terjadi ketika pihak yang mendapatkan
modal dari Anda tak mampu melakukan pembayaran saat tagihan jatuh tempo.
2. Risiko penanaman kembali (reinvestment risk), merupakan risiko akibat
mengalihkan investasi.
3. Risiko fundamental (fundamental Risk), merupakan risiko yang disebabkan
perubahan kebijakan pemerintah, moneter, fiskal, dan kondisi makro ekonomi.
4. Risiko pasar (market risk), merupakan risiko yang terjadi akibat pergerakan nilai
tukar, fluktuasi harga, dan suku bunga.
Selain empat risiko di atas, pasar uang juga bisa dipengaruhi oleh risiko non-
ekonomi seperti situasi sosial politik serta bencana alam.
c. Instrumen Pasar Uang (Money Market)
1) Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
SBI adalah surat berharga keluaran Bank Indonesia sebagai pengakuan utang
berjangka 1-3 bulan dengan sistem diskonto/bunga untuk imbalannya.
2) Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
SBPU merupakan surat berharga terbitan bank yang ditandatangani nasabah
sebagai surat jaminan pelunasan utang.
3) Call Money

Manajemen Investasi
29
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Call money biasanya digunakan saat bank ingin mengalihkan kelebihan uang
jangka pendek yang sifatnya sementara. Adapun jangka waktu call money sangat
pendek. Biasanya berkisar hingga 7 hari.
4) Sertifikat Deposito
Sertifikasi deposito adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh bank dengan
jumlah nominal tertentu sebagai surat atas tunjuk.
5) Treasury Bills
Instrumen pasar uang yang sering disebut T-Bills ini merupakan sejenis surat
obligasi pemerintah dengan jangka waktu jatuh tempo cukup pendek.
d. Tujuan Pasar Uang
Dari pihak yang membutuhkan dana :
1. Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.
2. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
3. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
Dari pihak yang menanamkan dana:
1. Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu.
2. Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan.
4. Fixed Incomes Securities
a. Pengertian Fixed Income Securities
Fixed income security adalah instrumen utang yang membayar sejumlah bunga
tetap, dalam bentuk pembayaran kupon kepada investor secara berkala.
Pengembalian atau imbal hasil diberikan dalam bentuk pembayaram bunga
berkala tetap dan pengembalian pokok pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga
biasanya dilakukan setengah tahunan sementara pokok investasi kembali kepada
investor pada saat jatuh tempo. Obligasi adalah bentuk fixed income security yang
paling umum. Perusahaan meningkatkan modal dengan menerbitkan produk
pendapatan tetap kepada investor. Departemen keuangan di Amerika Serikat
menjamin fixed income security. Hal ini membuat profil risiko yang tergolong rendah.
Namun, investasi jenis ini juga tergolong investasi dengan tingkat pengembalian
atau return yang relative rendah dari investasi lainnya.

Manajemen Investasi
30
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

b. Jenis Fixed Income Security


Meski ada banyak jenis, berikut ini jenis yang paling umum dan beberapa yang
paling populer selain obligasi korporasi.
1) Treasury Notes (T-Notes)
Diterbitkan oleh Departemen Keuangan AS. Ini merupakan obligasi jangka
menengah yang jatuh tempo dalam dua, tiga, lima, atau 10 tahun. T-Notes
biasanya memiliki nilai nominal USD 1.000 dan membayar pembayaran bunga
setengah tahunan dengan tingkat kupon atau suku bunga tetap.
2) Obligation Treasury (T-Bonds)
Memiliki jatuh tempo 30 tahun. Obligasi negara ini memiliki nominal USD 10.000
dan dijual melalui lelang Treasury Direct.
3) Treasury Bills.
T-bills jatuh tempo dalam waktu satu tahun sejak penerbitan dan tidak membayar
bunga. Sebaliknya, investor dapat membeli sekuritas dengan harga lebih rendah
dari nilai nominalnya, atau dengan potongan harga.
4) Obligasi Daerah
Adalah obligasi pemerintah yang diterbitkan oleh negara, kota, dan kabupaten
untuk membiayai proyek-proyek pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur
jalan, sekolah, dan rumah sakit.
5) Sertifikat Deposito (CD).
Dalam jenis fixed income security ini, investor menerima imbalan dalam
penyimpanan uang di bank untuk jangka waktu yang telah ditentukan. CD
memiliki waktu jatuh tempo kurang dari lima tahun dan biasanya membayar
tingkat lebih rendah dari obligasi, tetapi lebih tinggi dari tabungan biasa.
6) Saham Preferen
Perusahaan juga dapat menerbitkan saham preferen. Ini jenis yang member
investor dividen tetap, ditetapkan berdasarkan persentase nilai saham pada
jadwal yang telah ditentukan. Suku bunga dan inflasi mempengaruhi harga
saham preferen.
c. Manfaat Fixed Assets Securities

Manajemen Investasi
31
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Fixed income security memberi pendapatan bunga tetap bagi investor selama
masa investasi. Jenis sekuritas ini mengurangi risiko keseluruhan dalam portofolio
investasi.
Ekuitas secara tradisional lebih tidak stabil daripada obligasi yang berarti
pergerakan harganya dapat menyebabkan keuntungan modal lebih besar. Akibatnya,
banyak investor mengalokasikan sebagian portofolionya ke obligasi untuk
mengurangi risiko volatilitas.
Penting untuk diperhatikan bahwa harga obligasi dan fixed income security dapat naik
dan turun. Meski pembayaran bunga sekuritas tetap stabil, harganya tidak dijamin
tetap stabil selama masa investasi.
Departemen Keuangan AS menjamin fixed income security dan dianggap
sebagai investasi tempat berlindung yang aman saat terjadi ketidakpastian ekonomi.
Pro
1. Fixed income security memberi pendapatan bunga tetap bagi investor.
2. Dinilai oleh lembaga pemeringkat kredit yang memungkinkan investor memilih
obligasi dari penerbit yang stabil secara finansial.
3. Meski harga saham dapat berfluktuasi, sekuritas jenis ini biasanya memiliki risiko
volatilitas yang lebih kecil
4. Fixed income security seperti US treasuries dijamin oleh pemerintah dan memberi
pengembalian yang aman bagi investor
Kontra
1. Tetap memiliki risiko kredit yang berarti penerbit dapat gagal melakukan
pembayaran bunga atau membayar kembali pokok pinjaman
2. Biasanya membayar tingkat pengembalian lebih rendah daripada investasi lain
seperti ekuitas
3. Risiko inflasi bisa menjadi masalah jika harga naik dengan tingkat yang lebih cepat
daripada tingkat bunga pada fixed income security
4. Jika suku bunga naik pada tingkat yang lebih cepat, investor merugi dengan
memegang sekuritas dengan imbal hasil lebih rendah.

Manajemen Investasi
32
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

5. Equity Securities
Ekuitas atau equity adalah sejumlah dana yang akan kembali kepada para
pemegang saham perusahaan apabila semua aset dilikuidasi serta semua utang
perusahaan dilunasi.
Nilai ekuitas pemegang saham bisa negatif maupun positif. Apabila positif, maka
perusahaan mempunyai aset yang cukup untuk menutupi kewajibannya. Jika negatif,
maka kewajiban perusahaan melebihi asetnya.
a. Pengertian Equity (Ekuitas) Menurut Ahli
Beberapa definisi ekuitas menurut para ahli adalah sebagai berikut.
1) Skousen (2004)
Ekuitas adalah hak milik residual para pemilik perusahaan dalam bentuk
aktiva netto (yang dapat diperoleh dari total aktiva dikurangi dengan total
kewajiban) dari badan usaha tersebut.
2) PSAK 2002 Pasal 49
Sementara itu, menurut PSAK, ekuitas adalah hak residual atas aktiva
perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
b. Pengertian Equity Security (Efek Ekuitas)
Merupakan kepemilikan yang dimiliki oleh pemegang saham dalam suatu entitas
(perusahaan, kemitraan), yang direalisasikan dalam bentuk saham, yang
mencakup saham biasa dan saham preferen. Pemegang efek ekuitas biasanya
tidak berhak atas pembayaran reguler (walaupun sering kali mendapat dividen),
namun pemegang dapat memperoleh keuntungan dari keuntungan modal
(capital gain) ketika menjual sekuritas (dengan asumsi nilainya meningkat secara
alami).
Efek ekuitas memberikan hak kepada pemegang saham untuk mengendalikan
perusahaan secara pro rata, melalui hak suara.
c. Jenis Ekuitas
Ekuitas (Equity) memiliki bentuk yang berbeda-beda, misalnya saham dan
sekuritas di pasar modal. Sementara dalam margin trading, equity sendiri adalah
selisih antara jumlah sekuritas di akun margin dan jumlah dana yang dipinjam
dari broker.

Manajemen Investasi
33
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Menurut Financial Pipeline, equity terbagi menjadi 3 jenis, yaitu saham biasa,
saham preferen, dan waran. Berikut penjelasan tiap jenisnya :
1) Saham Biasa atau Common Stock
Saham biasa adalah sekuritas yang mewakili kepemilikan dari sebuah
perusahaan. Pemegang saham biasa akan memperoleh pembayaran dividen
dan capital gain yang dihitung per lembar sahamnya.
Selain itu, para pemegang saham biasa juga memegang hak kontrol dalam
pemilihan direksi, penunjukan auditor untuk laporan keuangan, kebijakan
dividen, dan lainnya.
2) Saham Preferen atau Preferred Shares
Saham preferen adalah salah satu jenis saham yang memberikan sejumlah hak
yang berbeda dibandingkan pemegang dari saham biasa. Salah satu kelebihan
dari saham preferen adalah dianggap lebih rendah risiko dibandingkan saham
biasa, di mana pemegang saham preferen memiliki beberapa hak berikut:
a) Hak dividen
Pemegang saham preferen bisa menerima dividen lebih dahulu dibandingkan
pemegang saham biasa.
b) Hak preferen
Apabila perusahaan dilikuidasi, pemegang saham preferen akan diprioritaskan
untuk memperoleh aktiva perusahaan dibandingkan pemegang saham biasa.
Sementara itu, salah satu kekurangan dari saham preferen yaitu investor tidak
memiliki hak untuk memberikan suara pada tata kelola perusahaan. Penerbit
saham preferen biasanya akan menambahkan sejumlah fitur khusus untuk
menarik investor.
3) Waran
Waran adalah salah satu produk turunan sekuritas, dalam bentuk opsi pada
obligasi atau saham preferen untuk memberikan penawaran yang lebih menarik
bagi investor. Dengan membeli waran, pemegang saham akan memiliki hal untuk
membeli saham pada harga yang telah disepakati pada rentang waktu tertentu.
Sayangnya, pemegang waran tidak memiliki hak voting dalam perusahaan
hingga waran tersebut dikonversikan menjadi saham biasa.

Manajemen Investasi
34
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

6. Derivative Securities
a. Pengertian Derivative Securities
Derivative Securities adalah sekuritas keuangan dengan nilai yang
diandalkan atau diturunkan dari aset dasar atau kelompok aset. Pada
pengelolaannya, derivative adalah kontrak antara dua pihak atau lebih, dan
memperoleh harganya dari fluktuasi aset yang mendasarinya.
b. Dasar-Dasar Derivative
Derivative dapat diperdagangkan over-the-counter (OTC) atau di bursa.
Umumnya derivative OTC merupakan bagian yang lebih besar dari pasar
derivative. Derivative yang diperdagangkan di OTC memiliki kemungkinan risiko
counterparty yang lebih besar. Risiko ini adalah bahaya salah satu pihak yang
terlibat dalam transaksi bisa gagal bayar. Pihak-pihak ini bertransaksi antara dua
pihak swasta dan tidak diatur. Sebaliknya, derivative yang diperdagangkan di
bursa distandardisasi dan diatur lebih ketat.
Derivative dapat digunakan untuk melindungi posisi, berspekulasi tentang
pergerakan arah dari aset yang mendasarinya, atau memberi pengaruh pada
kepemilikan. Nilainya berasal dari fluktuasi nilai aset yang mendasarinya. Awalnya,
derivative digunakan untuk memastikan nilai tukar seimbang untuk barang yang
diperdagangkan secara internasional. Dengan nilai mata uang nasional yang
berbeda, pedagang internasional membutuhkan sistem untuk memperhitungkan
perbedaan.
Contoh: Seorang investor Eropa yang akun investasinya semuanya dalam mata
uang euro (EUR). Investor ini membeli saham perusahaan AS melalui bursa AS
dengan menggunakan dolar AS (US$).
Kini investor dihadapkan pada risiko nilai tukar saat memegang saham itu.
Risiko nilai tukar ini bahwa nilai euro akan meningkat dalam kaitannya dengan
USD. jika nilai euro naik, keuntungan apa pun yang disadari investor setelah
menjual saham menjadi kurang berharga ketika dikonversi ke euro.
Untuk melindungi nilai risiko ini, investor dapat membeli derivative mata uang
demi mengunci nilai tukar tertentu. Derivative yang dapat digunakan untuk
melindungi nilai dari risiko semacam ini termasuk mata uang berjangka dan
pertukaran mata uang.

Manajemen Investasi
35
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

c. Bentuk Umum Derivative


Ada banyak jenis derivative yang dapat digunakan untuk manajemen risiko
dan meningkatkan posisi portofolio. Derivatif adalah pasar yang berkembang dan
menawarkan produk untuk penuhi hampir semua kebutuhan atau toleransi risiko.
Futures adalah salah satu contohnya. Ini merupakan kesepakatan antara dua
pihak untuk pembelian dan penyerahan aset dengan harga yang disepakati di
masa mendatang. Perdagangan berjangka di bursa dan kontraknya
distandardisasi. Trader akan menggunakan kontrak ini untuk lindungi nilai risiko
mereka atau berspekulasi tentang harga aset yang mendasarinya.
Kontrak berjangka mirip dengan futures. Namun, tidak diperdagangkan di
bursa, hanya di over-the-counter. Ketika kontrak forward dibuat, pembeli dan
penjual mungkin telah menyesuaikan persyaratan, ukuran dan proses
penyelesaian untuk derivative tersebut. Sebagai produk OTF, kontrak berjangka
memiliki tingkat risiko rekanan lebih besar bagi pembeli dan penjual.
Swap adalah jenis derivative umum lainnya, sering digunakan untuk menukar
satu jenis arus kas dengan yang lainnya. Contoh, seorang pedagang mungkin
menggunakan swap suku bunga untuk beralih dari pinjaman suku bunga variabel
ke pinjaman dengan suku bunga tetap, atau sebaliknya. Swap juga dapat
dibangun untuk risiko nilai tukar mata uang atau risiko gagal bayar atas pinjaman
atau arus kas dari aktivitas bisnis lainnya.
Kontrak opsi juga serupa dengan kontrak berjangka. Bentuk derivative ini
merupakan perjanjian antara dua pihak untuk membeli atau menjual aset di masa
mendatang yang telah ditetapkan untuk harga tertentu. Perbedaan utama antara
opsi dan futures adalah bahwa, dengan opsi, pembeli tidak berkewajiban untuk
melaksanakan perjanjian mereka untuk membeli atau menjual. Seperti halnya
kontrak berjangka, opsi dapat digunakan untuk melindungi nilai atau berspekulasi
tentang harga aset yang mendasarinya.

d.Kelebihan dan Kekurangan Derivative Securities


Kelebihan : Derivative dapat menjadi alat yang berguna untuk bisnis dan
investor. Mereka menyediakan cara untuk mengunci harga, melakukan lindung nilai
terhadap pergerakan harga yang tidak menguntungkan, dan mengurangi risiko, kerap

Manajemen Investasi
36
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

dengan biaya terbatas. Selain itu, derivative sering dapat dibeli dengan margin, yaitu
dengan dana pinjaman yang menjadikannya memiliki harga yang cenderung lebih
murah dibandingkan dengan instrument investasi lainnya yang tersedia dalam pasar.
Kekurangan: Derivatif sulit dinilai karena didasarkan pada harga aset lain.
Risiko untuk derivative OTC termasuk risiko yang sulit diprediksi atau dinilai.
Sebagian besar derivative juga sensitif terhadap perubahan jumlah waktu
kedaluwarsa, biaya memegang aset dasar, dan suku bunga. Variabel ini membuat
sulit untuk mencocokkan nilai derivative dengan aset yang mendasarinya.

C. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan perbedaan dari sekuritas pasar uang dan pasar modal !
2. Risiko apa yang timbul pada pasar uang ?
3. Apa saja manfaar dari fixed asset securities ? dan berikan contoh yang masuk dalam
fixed asset ?
4. Apa yang dimaksud dengan derivative securities dan jelaskan kelebihan juga
kekurangannya !
5. Jelaskan apa saja yang masuk kedalam instrument money market !

D. DAFTAR PUSTAKA
Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen LKeuangan: Kebijakan Moneter dan Perbankan.
Edisi Kelima, LPFE-UI.
Fabozzi, Frank J., Modigliani, Franco, and Ferri, Michael G. 1999. Pasar dan
Lembaga Keuangan. Edisi pertama. Salemba Empat-Prentice Hall.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2009). Dasar - Dasar Manajemen Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat
[10:21 PM, 1/17/2022] https://www.ocbcnisp.com/en/article/2021/08/02/pasar-
uang-adalah
[10:23 PM, 1/17/2022] https://bangliman.wordpress.com/2014/12/12/berkenalan-
dengan-fixed-income-securities/

Manajemen Investasi
37
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

[14.40 PM, 1/16/2022] https://blog.pluang.com/cerdascuan/pengertian-


derivative/#:~:text=Derivative%20adalah%20sekuritas%20keuangan%20deng
an,dari%20fluktuasi%20aset%20yang%20mendasarinya
[14.39PM,1/16/2022]https://www.syafrilhernendi.com/glossary/sekuritas/#:~:text=Equity
%20security%20(efek%20ekuitas)%20merupakan,saham%20biasa%20dan%20s
aham%20preferen.

[14.38 PM, 1/16/2022] https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-equity-adalah/

Manajemen Investasi
38

Anda mungkin juga menyukai