Anda di halaman 1dari 21

I .

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Setiap pemodal mempunyai keinginan untuk berinvestasi dengan cara yang
mudah. Saat ini, kebanyakan pemodal harus mengeluarkan uangnya dalam jumlah yang
besar untuk berinvestasi. Mereka harus mempunyai pengetahuan yang lebih tentang
dunia investasi dan harus mempunyai waktu untuk mengamati pergerakan harga
sekuritas mereka. Di sisi lain, pemodal individu pada umumnya mempunyai
keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam
menganalisa harga eIek serta mengakses inIormasi ke pasar modal.
Reksadana merupakan salah satu alternatiI investasi bagi masyarakat pemodal,
khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian
untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana
untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan
untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang
terbatas.
Makalah yang berjudul 'Peran Reksadana dalam Pembangunan Ekonomi
Indonesia memberikan inIormasi tentang semua hal tentang reksadana dan
pembangunan ekonomi, serta hubungan antara pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi. Makalah ini menjelaskan tentang apa yang dimaksud reksadana, macam-
macam reksadana, manIaat reksadana, dan risiko reksadana. Selain itu, makalah ini juga
menjelaskan tentang peran reksadana dalam perekonomian Indonesia. Reksa Dana
diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal
Indonesia. Dengan meningkatnya reksadana,perekonomian Indonesia akan tumbuh
sehingga dapat mendorong pembangunan perekonomian Indonesia.

I.2 Tujuan Penulisan



Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan inIormasi tentang
reksadana dan pembangunan ekonomi Indonesia. Selain itu makalah ini menjelaskan
tentang hubungan pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Makalah ini juga
menjelaskan tentang peran reksadana dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Reksadana diharapkan dapat membantu pembangunan ekonomi Indonesia.

I.3 Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan judul makalah, latar belakang beserta tujuan penulisannya, masalah
yang akan dibicarakan dalam tulisan ini memiliki ruang lingkup sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah reksadana?
2. Bagaimana pengertian reksadana?
3. Bagaimana jenis-jenis reksadana?
4. Bagaimana pengertian pembangunan dan pertumbuhan ekonomi?
5. Bagaimana Iaktor-Iaktor yang mempengaruhi pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi?
6. Bagaimana hubungan reksadana dengan pembangunan ekonomi?
7. Bagaimana peran reksadana dalam mendorong pembangunan perekonomian
Indonesia?








II. REKSADANA DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

II.1. Apakah itu Reksadana?
II.1.1. Pengertian reksadana
Reksadana merupakan wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi
sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi
yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Unit
penyertaan merupakan satuan investasi dalam reksadana. Dana yang telah
terkumpul dalam reksadana kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke
dalam portoIolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun
eIek/sekuritas lainnya.
Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat
(27): 'Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portoIolio
EIek oleh Manajer Investasi.
Dari kedua deIinisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalam pengertian
reksadana yaitu:
1. Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi
2. Investasi bersama dalam bentuk suatu portoIolio eIek yang telah
terdiversiIikasi; dan
3. Manajer Investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik masyarakat
investor.

Manajer Investasi (MI) adalah orang yang bertanggung jawab mengelola


dana yang terkumpul dalam reksadana. MI memperhatikan terhadap setiap
kegiatan investasi, mulai dari analisis investasi, pengambilan keputusan,
monitoring pasar, atau mengambil tindakan emergency yang sekiranya
diperlukan. MI harus mendapat ijin dari Bapepam LK. MI mendapat imbalan
jasa dalam bentuk management Iee, perIormance Iee, dan entry/exit Iee.
Pada reksadana, manajer investasi mengelola dana-dana yang
ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun
kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai
Aktiva Bersih" (NAB) reksadana tersebut. NAB (Nilai Aktiva Bersih)
merupakan salah satu tolok ukur dalam memantau hasil dari suatu Reksa
Dana.NAB per saham/unit penyertaan adalah harga wajar dari portoIolio suatu
Reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah
saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tersebut.
Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib
untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak teraIiliasi dengan manajer
investasi. Bank Kustodian adalah pihak yang memegang dana investasi
sehingga dana investor tidak dipegang langsung dan/atau disalahgunakan oleh
MI. Bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan
kolektiI dan administratur. Bank kustodian mengawasi setiap penggunaan dana.
Bank kustodian biasanya merupakan bank umum yang disetujui Bapepam LK
untuk menyelenggarakan jasa kustodian atau penitipan eIek secara kolektiI dan
harta lain serta menerima dividen, bunga, atau hak-hak lainnya. Bank kustodian
mengutip custodian Iee sekian persen dari dana kelolaan yang dipotong
langsung dari NAB/NAV.
Selain sebagai lembaga penitipan dan pengamanan, bank kustodian juga
merupakan administrator yang mewakili pemegang rekening yang menjadi
nasabahnya dan bertugas menghitung NAB/NAV setiap jenis reksadana KIK per
akhir hari bursa untuk kemudian diumumkan melalui media. Bank kustodian
juga berIungsi sebagai transIer agent, yang mencatat seluruh transaksi seperti

pembelian (subscription) atau pencairan (redemption) yang dilakukan tiap


nasabah.
Selain itu, bank kustodian akan memberikan surat konIirmasi sebagai
tanda bukti atas setiap transaksi reksadana. Kalau investor melakukan transaksi
langsung ke perusahaan pengelola reksadana, tanda bukti akan diberikan
langsung kepada investor. Sementara bila investor bertransaksi melalui selling
agent (seperti bank), biasanya tanda bukti 'dititipkan di selling agent tersebut.

II.1.2. Jenis Reksadana
Berdasar aturan hukumnya, reksadana dibagi menjadi dua :
a. Reksadana berbentuk perseroan
Dalam bentuk reksadana Perseroan, perusahaan penerbit reksadana
menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutkan dari hasil penjualan
saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis eIek yang diperdagangkan di
pasar modal maupun pasar uang. Sebagaimana halnya suatu badan hukum PT,
maka reksadana yang berbentuk perseroan memiliki suatu Anggaran Dasar,
pemegang saham, pengurus atau direksi, kekayaan sendiri, dan kewajiban-
kewajiban. Pendirian Reksadana perseroan dilakukan dengan terlebih dahulu
oleh pendiri reksadana yang mendirikan badan hukum perseroan (PT) yang
didirikan khusus untuk melakukan usaha reksadana. Reksadana perseroan
tersebut selanjutnya dapat melakukan penawaran umum kepada masyarakat
setelah terlebih dahulu mendapatkan izin usaha dari Bapepam kemudian
menyampaikan pernyataan pendaItaran kepada Bapepam. EIek yang dikeluarkan
oleh reksadana perseroan disebut saham. Pengelolaan portoIolio dilakukan oleh
manajer investasi berdasarkan kontrak.
Sedangkan untuk pengadministrasian dan penyimpanan portoIolio
ditunjuk dan dilakukan kontrak dengan bank kustodian. Penyetoran modal pada

waktu pendirian reksadana perseroan oleh pendiri (sponsor) hanya dimaksudkan


untuk merintis pendirian reksadana tersebut. Modal yang diwajibkan untuk
pemenuhan modal ditempatkan dan disetor penuh pada waktu reksadana
didirikan minimum 1 dari modal dasar reksadana.
Bentuk reksadana ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Bentuk hukumnya adalah perseroan terbatas.
Pengelolaan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak antara direksi
perusahaan dengan manajer investasi yang ditunjuk.
Penyimpanan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak antara manajer
investasi dengan bank custodian.
Perseroan menghimpun dana dengan menjual saham perdana (IPO), kemudian
menggunakan dana tersebut untuk diinvestasikan dalam berbagai jenis eIek.
b. Reksadana Kontrak Investasi KolektiI (KIK)
Reksadana KIK pada prinsipnya bukanlah badan hukum tersendiri.
Bentuk reksadana ini adalah yang paling lazim, dimana ada kontrak antara MI
dan bank kustodian. Investor secara kolektiI mempercayakan dananya kepada
manajer investasi untuk dikelola. Dana yang terhimpun tersebut disimpan dan
diadministrasikan pada bank kustodian. Selanjutnya, kekayaan yang dikelola
oleh manajer investasi dalam bentuk portoIolio adalah milik investor secara
bersama-sama dan proporsional. Sebenarnya, reksadana KIK merupakan produk
dari manajer investasi. EIek yang dikeluarkan reksadana KIK disebut unit
penyertaan (UP), bukan saham sebagaimana dalam reksadana perseroan.
Reksadana KIK menerbitkan UP sampai sejumlah yang ditetapkan dalam
anggaran dasar. Oleh karena itu, reksadana KIK dapat diartikan sebagai wadah
dimana investor dapat ikut melakukan investasi dalam suatu portoIolio eIek
milik bersama yang dikelola oleh manajer investasi yang telah mendapat izin
dari Bapepam. Selain itu, Kontrak Investasi KolektiI merupakan kontrak antara
manager investasi dan bank kustodian yang mengikat investor (pemegang unit

penyertaan), dimana manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola


investasi kolektiI dan bank kustodian memiliki wewenang untuk melakukan
penitipan kolektiI. Berbeda dengan pembentukan reksadana perseroan, dimana
pendiri harus terlebih dahulu untuk mendirikan PT kemudian menunjuk manajer
investasi dan bank kustodian, reksadana KIK pembentukannya lebih sederhana.
Perusahaan eIek atau pihak lain yang telah memperoleh izin usaha sebagai
manajer investasi dari Bapepam dapat membentuk reksadana KIK. Reksadana
Investor yang berpartisipasi akan mendapat bukti penyertaan berupa surat
konIirmasi dari bank kustodian.
Reksadana berbentuk KIK memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut:
a. Bentuk hukumnya adalah Kontrak Investasi KolektiI.
b. Pengelolaan reksadana dilakukan oleh manajer investasi berdasarkan
kontrak.
c. Penyimpanankekayaan investasi kolektiI dilaksanakan oleh bank
custodian berdasarkan kontrak.
Sedangkan menurut portoIolio investasinya, reksadana dibagi menjadi:
O Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang mayoritas alokasi
investasinya terdapat pada eIek pasar uang, yaitu eIek utang berjangka kurang
dari satu tahun seperti SBI, deposito, dan sebagainya. Tingkat risiko (dan return)
relatiI paling rendah. Reksadana ini cocok untuk jangka pendek sebagai
pelengkap tabungan atau deposito. Tidak ada biaya pembelian dan penjualan
kembali. NAB/NAV per UP selalu 'di-reset Rp 1.000 setiap harinya.
O Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan merupakan reksadana yang setidaknya 80
alokasi investasinya terletak pada eIek utang jangka panjang. Potensi risiko dan
return lebih besar daripada tabungan, deposito, atau reksadana pasar uang.

ocok untuk investasi jangka menengah (kurang dari 5 tahun). Ada sebagian
reksadana yang membagikan keuntungan berupa dividen secara berkala.
O Reksadana Saham
Reksadana saham merupakan reksadana yang melakukan investasi
sekurang-kurangnya 80 dari portoIolio ke eIek ekuitas (saham). Dibanding
reksadana lain, potensi risiko dan return relatiI paling tinggi dan cocok untuk
jangka panjang (3 tahun atau lebih).
O Reksadana ampuran
Reksadana campuran adalah reksadana yang alokasi asetnya merupakan
kombinasi antara eIek ekuitas dan eIek hutang yang tidak termasuk dalam
kategori di atas. Potensi risiko dan return biasanya berada di antara reksadana
pendapatan tetap dan reksadana saham.
O Reksadana Terproteksi
Reksadana terproteksi adalah reksadana yang menempatkan sebagian
besar dananya dalam instrumen obligasi sedemikian rupa yang dapat
memberikan perlindungan atas nilai awal investasi pada saat jatuh temponya.
O Reksadana Indeks
Reksadana indeks adalah reksadana yang melakukan investasi pada
portoIolio eIek yang terdapat pada suatu indeks tertentu yang disesuaikan
dengan proporsi yang sama berdasarkan bobot usia (weight age) dalam indeks
yang ditargetkan. Jenis reksadana ini memiliki strategi kegiatan investasi pasiI
berdasarkan tujuan guna mencerminkan gambaran kinerja indeks di bursa atau
menciptakan tingkat pendapatan (level of returns) yang sama dengan indeks
sesuai dengan nilainya.

Selain jenis reksadana yang disebutkan diatas, terdapat juga beberapa jenis
reksadana seperti reksadana LQ45 ETF, juga reksadana internasional yang
sangat beragam.
Berdasarkan karakteristiknya maka reksadana dapat digolongkan sebagai
berikut:
Reksadana Terbuka
Reksadana terbuka adalah reksadana yang dapat dijual kembali kepada
Perusahaan Manajemen Investasi yang menerbitkannya tanpa melalui
mekanisme perdagangan di Bursa eIek. Harga jualnya biasanya sama dengan
Nilai Aktiva Bersihnya. Sebagian besar reksadana yang ada saat ini adalah
merupakan reksadana terbuka.
Reksadana Tertutup
Reksadana tertutup adalah reksadana yang tidak dapat dijual kembali
kepada perusahaan manajemen investasi yang menerbitkannya. Unit penyertaan
reksadana tertutup hanya dapat dijual kembali kepada investor lain melalui
mekanisme perdagangan di Bursa EIek. Harga jualnya bisa diatas atau dibawah
Nilai Aktiva Bersihnya.

II.1.3. ManIaat Reksadana
Reksa Dana memiliki beberapa manIaat yang menjadikannya sebagai
salah satu alternatiI investasi yang menarik, antara lain:
1. Dikelola oleh manajemen proIesional.
Pengelolaan portoIolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer
Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan
dana. Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu pada
umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset

secara langsung dalam menganalisa harga eIek serta mengakses inIormasi ke


pasar modal.
2. DiversiIikasi investasi.
DiversiIikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portoIolio
akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau
kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada berbagai jenis eIek sehingga
risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila
seorang membeli satu atau dua jenis saham atau eIek secara individu.
3. Transparansi inIormasi.
Reksa Dana wajib memberikan inIormasi atas perkembangan
portoIolionya dan biayanya secara berkelanjutan sehingga pemegang Unit
Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.
Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) setiap
hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan
tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor
perkembangan investasinya secara rutin.
4. Likuiditas yang tinggi.
Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus
mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal
dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang
dibuat masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola
kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya
sehingga siIatnya sangat likuid.
5. Biaya Rendah.
Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan
kemudian dikelola secara proIesional, maka sejalan dengan besarnya

kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan juga


eIisiensi biaya transaksi. Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah
dibandingkan apabila Investor individu melakukan transaksi sendiri di bursa.

II.1.4. Risiko Investasi Reksa Dana
Untuk melakukan investasi reksadana, Investor harus mengenal jenis
risiko yang berpotensi timbul apabila membeli reksadana, seperti:
1. Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan.
Penurunan NAB unit penyertaan disebabkan oleh harga pasar dari
instrumen investasi yang dimasukkan dalam portoIolio reksadana tersebut
mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. Penyebab
penurunan harga pasar portoIolio investasi reksadana bisa disebabkan oleh
banyak hal, di antaranya akibat kinerja bursa saham yang memburuk, terjadinya
kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu,
dan masih banyak penyebab Iundamental lainnya.
2. Risiko Likuiditas.
Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit
Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata
melakukan penarikan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang
sama. Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana
secara besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi
apabila ada Iaktor negatiI yang luar biasa sehingga mempengaruhi investor
reksadana untuk melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana
tersebut. Faktor luar biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik dan
ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa
emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi portoIolio reksadana

tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi yang menjadi


pengelola reksadana tersebut.
3. Risiko Pasar.
Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami
penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar
obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi
bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami
penurunan harga yang sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak
langsung akan mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit
Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga. Oleh karena itu, apabila
ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa memperhatikan tren
pasar dari instrumen portoIolio Reksadana itu sendiri.
4. Risiko DeIault.
Risiko DeIault terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli
obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya
kinerja keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak
emiten tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya
dihindari dengan cara memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi
pembelian portoIolio investasi secara ketat.

II.2. Apakah yang Dimaksud dengan Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan
Ekonomi?
II.2.1. Pengertian pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan
total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan
penduduk dan disertai dengan perubahan Iundamental dalam struktur ekonomi

suatu negara. Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi
(economic growth) karena pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan
ekonomi, begitu juga sebaliknya sebaliknya, pertumbuhan ekonomi
memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersiIat kuantitatiI, yaitu
adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang
dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersiIat kualitatiI, bukan
hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam
struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti
dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.

II.2.2. Pengertian pertumbuhan ekonomi.
Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya, pertumbuhan ekonomi
berarti perkembangan Iiskal produksi barang dan jasa yang berlaku disuatu
negara, seperti pertambahan dan jumlah produksi barang industri, perkembangan
inIrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa
dan pertambahan produksi barang modal. Oleh sebab itu untuk memberikan
suatu gambaran kasar mengenai pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu
negara, ukuran yang selalu digunakan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan
nasional riil yang dicapai.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi dapat berarti perkembangan kegiatan
dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.
Pendapatan nasional menerangkan tentang nilai barang-barang dan jasa-
jasa yang diproduksikan suatu negara dalam suatu tahun tertentu.

Pendapatan nasional dapat dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu :


1. Produk Domestik Bruto (ross Domestic Product, GDP) yaitu produk
keseluruhan yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara tertentu. Dengan
kata lain, adalah semua produk nasional bruto dikurangi dengan seluruh
penyusutan atas barang-barang modal tetap yang digunakan dalam proses
produksi selama satu tahun.
2. Produk Nasional Bruto (ross National Product, GNP) yaitu produk
keseluruhan yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara tertentu .
Dengan kata lain, semua barang dan jasa yang diproduksi atau dihasilkan
didalam negeri (domestik) ditambah dengan pendapatan netto luar negeri.
GNP dibagi dalam empat kategori pokok, masing-masing adalah sebagai
berikut:
1. Konsumsi Masyarakat ()
2. Investasi Swasta ( I )
3. Pengeluaran Pemerintah (G)
4. Ekspor Netto (X)
Dimana rumus GNP dapat diturunkan sebagai berikut :
GNP (Y) I G ( X - M)
GNP hanya menghitung nilai berupa uang, barang jadi (final goods) dan
jasa (sevices) pada masing-masing kategori di atas. Dalam perhitungan ini
barang-barang antara (intermediate goods) tidak dihitung atau dimasukkan
dalam perhitungan GNP, hal ini berhubungan dengan nilai barangbarang
tersebut yang sudah termasuk dalam nilai barang-barang jadi (final goods). GNP
bukan merupakan unit-unit Iisik, hal ini berkaitan dengan dapat menimbulkan
persoalan dalam hal menyesuaikan perubahan-perubahan harga dari tahun ke
tahun sehingga persoalan GNP dapat dengan cepat dan tepat menentukan

perubahan-perubahan dalam hasil produksi atau output yang dihasilkan.


Selanjutnya GNP tidak menunjukkan perubahan-perubahan dalam kualitas
ouput maupun besarnya komposisi dari output.
Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi
peningkatan GNP riil di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi suatu negara
dapat dihitung mendasarkan pada inIormasi tentang tingkat pendapatan nasional
riil dari tahun ke tahun, dengan menggunakan Iormula sebagai berikut.

Dimana :
g pertumbuhan ekonomi (persen)
Pendapatan nasional riil dapat dihitung dengan membagi GNP nominal
dengan GNP- DeIlator atau indeks harga (IHt). Formula yang dapat digunakan
adalah :
GNP riil GNP nominal / IHt , atau
GNP riil GNP nominal / GNP deIlator

II.2.3. Faktor-Iaktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi.
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa
Iactor, namun pada hakikatnya Iaktor-Iaktor tersebut dapat dikelompokan
menjadi dua, yaitu Iaktor ekonomi dan Iaktor nonekonomi.
Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber
daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.
100 x
Riil Nasional tan Pendapa
Riil Nasional tan Pendapa Riil Nasional tan Pendapa
g
) t (
) t ( ) 1 t (

Sumber daya alam tersebut meliputi tanah dan kekayaan alam seperti
kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut.
Sumber daya alam sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu negara,
terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian
dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam,
menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses
produksi).
Sumber daya manusia juga sangat menentukan keberhasilan
pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk
yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi,
sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang
ada.
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah
bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk
menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang
modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan
ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Selain Iaktor ekonomi, Iaktor nonekonomi juga mempengaruhi
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Inonesia. Faktor nonekonomi
mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, dan
sistem yang berkembang dan berlaku.







III. PERAN REKSADANA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
Seperti yang telah dijelaskan bahwa GNP rerdiri dari 4 kategori pokok yaitu
konsumsi masyarakat, investasi, pengeluaran pemerintah, dan net ekspor. Reksadana
mempengaruhi GNP pada investasi. Reksadana sebagai salah satu cara pemodal
Indonesia untuk berinvestasi. Walaupun Pemodal Indonesia tidak memiliki dana yang
cukup besar, mereka dapat melakukan diversiIikasi investasi dalam EIek, sehingga
dapat memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat
memiliki portoIolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak memiliki dana
besar. Dengan Reksa Dana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar
sehingga akan memudahkan diversiIikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun
pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito,
saham, obligasi.
Selain itu, dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana dana tersebut
dikelola oleh manajer investasi proIesional, maka pemodal tidak perlu repot-repot untuk
memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer
investasi tersebut.Karena reksadana adalah cara yang mudah bagi pemodal untuk
berinvestasi, maka para pemodal di Indonesia diharapkan banyak yang melakukan
investasi melalui reksadana sehingga GNP di Indonesia dapat meningkat. Meningkatnya
GNP di Indonesia mempunyai arti bahwa aktivitas perekonomian juga meningkat, itu
berarti terjadi pertumbuhan ekonomi yang akan mendorong pembangunan ekonomi di
Indonesia.
Reksadana merupakan wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi
sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang
tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Jadi, walaupun
masing-masing investor hanya menginvestasikan uangnya sedikit, tapi dengan

dikumpulkannya investasi para investor menjadi satu, maka akan terwujud modal yang
besar yang berguna bagi perusahaan Indonesia yang memerlukan dana untuk
mengembangkan usahanya. Sebagai contoh, perusahaan dapat mengembangkan
usahanya dengan cara meningkatkan tingkat produksi mereka, atau jika tersedia dana
yang besar, perusahaan bisa membuka anak perusahaan dan merekrut karyawan atau
pekerja baru untuk bekerja di anak perusahaan mereka sehingga jumlah pengangguran
menurun. Hal itu juga bisa mendorong pembangunan ekonomian Indonesia.
Pertumbuhan dana kelolaan reksadana di Indonesia sangat mempengaruhi
aktivitas perusahaan. Dengan adanya pertumbuhan dana kelolaan reksadana,sebagian
dari perusahaan Indonesia yang sehat mulai menerbitkan kembali surat utang (obligasi)
untuk melangsungkan dan mengembangkan usahanya. Jika dari sebagian besar obligasi
itu diserap oleh pengelola dana atau menajer investasi, maka secara langsung reksa dana
akan mampu mendorong pertumbuhan sektor riil atau dunia usaha Indonesia.
Pertumbuhan sector riil atau dunia usaha Indonesia dapat mendorong pembangunan
ekonomi Indonesia Peran reksadana untuk semakin melancarkan perekonomian masih
terbuka luas karena banyak manIaat yang akan diterima pemodal yang berinvestasi
melalui reksadana. Dengan demikian, reksadana mempunyai andil dalam pembangunan
ekonomi Indonesia.










IV. KESIMPULAN

IV.1. Simpulan
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan
investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar
dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh
Manajer Investasi (MI) ke dalam portoIolio investasi, baik berupa saham, obligasi,
pasar uang ataupun eIek/sekuriti lainnya. Berdasar aturan hukumnya, reksadana dibagi
menjadi dua, yaitu reksadana perseroan dan reksadana kontrak investasi kolektiI.
Menurut portoIolio investasinya, reksadana dibagi menjadi: reksadana pasar uang,
pendapatan tetap,saham, campuran,teproteksi, dan indeks, serta masih ada lagi yang
lain. Sedangkan reksadana yang berdasarkan karakteristiknya dibagi menjadi dua, yaitu
reksadana terbuka dan tertutup. Reksa Dana memiliki beberapa manIaat yang
menjadikannya sebagai salah satu alternatiI investasi yang menarik antara lain: dikelola
oleh manajemen proIesional,adanya diversiIikasi investasi, transparansi inIormasi,
likuiditasnya tinggi, biayanya rendah. Selain itu, reksadana juga mempunyai risiko,
yaitu risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan, risiko likuiditas,
dan risiko pasar.
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan total dan
pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan
disertai dengan perubahan Iundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth)
karena pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya,
pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Pertumbuhan

ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan


barang dan jasa yang diproduksi bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.
Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan
GNP riil di negara tersebut. GNP terdiri dari 4 unsur yaitu konsumsi, investasi,
government expenditure, dan net exsport. Reksadana berperan dalam pembangunan
ekonomi. Reksadana mempengaruhi perekonomian pada investasi. Dengan adanya
pertumbuhan dana kelolaan reksadana,sebagian dari perusahaan Indonesia yang sehat
mulai menerbitkan kembali surat utang (obligasi) untuk melangsungkan dan
mengembangkan usahanya. Jika dari sebagian besar obligasi itu diserap oleh pengelola
dana atau menajer investasi, maka secara langsung reksa dana akan mampu mendorong
pertumbuhan sektor riil atau dunia usaha Indonesia. Jadi jika reksadana di Indonesia
jumlahnya meningkat berarti GNP meningkat karena investasi bertambah. Hal tersebut
menunjukkan terjadi pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang akan mendorong
pembangunan ekonomi Indonesia.

IV.2. Saran
Melalui makalah ini, penulis ingin memberikan saran kepada masyarakat
Indonesia agar melakukan investasi melalui reksadana. Selain reksadana adalah cara
yang mudah untuk berinvestasi, reksadana tidak menuntut dana yang besar untuk
berinvestasi. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan bisa berinvestasi melalui
reksadana. Masyarakat perlu menyadari bahwa hanya dengan sedikit uang mereka
untuk berinvestasi di reksadana, maka mereka bisa membantu pembangunan ekonomi
Indonesia.



DAFTAR PUSTAKA

Nordhaus, Samuelson.2005 Economics ( Eighteenth Edition ) New York : McGraw-
Hill companies, inc.

Siamat, Dahlan. 2005. anafemen Lembaga Keuangan, Kebifakan oneter dan
Perbankan ( Edisi Kelima) Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.

SUMBER ONLINE

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunanekonomi

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/pengantar-ekonomi-
pembangunan/pertumbuhan-ekonomi

http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/Keuangan/2004/0329/keu1.html

http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/bursa/1id145702.html

http://www.idx.co.id/MainMenu/Education/MengenalReksadana/tabid/135/lang/id-
ID/language/id-ID/DeIault.aspx

Anda mungkin juga menyukai