Anda di halaman 1dari 30

PPH PASAL 23

Objek dan Tarif PPh Pasal 23


A. sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto atas :
1. dividen
2. bunga
3. royalti; dan
4. hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah
dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21.

B. sebesar 2% (dua persen) dari jumlah bruto atas :


1. sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta,
kecuali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta yang telah dikenai Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (2); dan
2. imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa
konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah
dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21.
Pemotongan PPh atas jasa dikenakan PPh
Pasal 21 atau PPh Pasal 23
• Jika yang memberikan Jasa adalah WP Badan, maka dia
otomatis dikenakan PPh Pasal 23 ( karena subjek pajak
badan tidak mungkin dikenakan PPh 21)

• Jika yang memberikan jasa adalah orang pribadi, Bisa


terkena PPh 21 atau PPh 23.
• Terkena PPh 21 jika orang pribadi memberikan jasa
keahlian mereka. ( jasa tehnik/jasa manajemen)
• Terkena PPh 23 jika orang pribadi memberikan jasanya
atas harta
OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23

NO OBJEK TARIF DASAR


PENGHITUNGAN
1 DIVIDEN, BUNGA, ROYALTI, HADIAH, PENGHARGAAN, 15% JUMLAH BRUTO*
BONUS DAN SEJENISNYA
2 JASA TEKNIK, JASA MANAJEMEN, JASA KONSTRUKSI, 2% JUMLAH BRUTO*
JASA KONSULTAN
3 SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN 2% JUMLAH BRUTO*
PENGGUNAAN HARTA KECUALI SEWA TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN
4 IMBALAN JASA LAIN
1. JASA PENILAI (APPRAISAL) 2% JUMLAH BRUTO*

2. JASA AKTUARIS 2% JUMLAH BRUTO*

3. JASA AKUNTANSI,PEMBUKUAN DAN ATESTASI 2% JUMLAH BRUTO*


LAPORAN KEUANGAN
4. JASA PERANCANAG (DESIGN) 2% JUMLAH BRUTO*

5. JASA PENGEBORAN (DRILLING) DI BIDANG 2% JUMLAH BRUTO*


PENAMBANGAN MIGAS,KECUALI YG DILAKUKAN BUT
6. JASA PENUNJANG DI BIDANG PENAMBANGAN MIGAS 2% JUMLAH BRUTO*

*TIDAK TERMASUK PPN


OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23
NO OBJEK TARIF DASAR
PENGHITUNGAN
7. JASA PENAMBANGAN DAN JASA PENUNJANG DI BIDANG 2% JUMLAH BRUTO*
PENAMBANGAN SELAIN MIGAS

8. JASA PENUNJANG DI BIDANG PENERBANGAN DAN BANDAR 2% JUMLAH BRUTO*


UDARA

9. JASA PENEBANGAN HUTAN 2% JUMLAH BRUTO*

10. JASA PENGELOLAAN LIMBAH 2% JUMLAH BRUTO*

11. JASA PENYEDIAAN TENAGA KERJA (OUTSOURCING SERVICE) 2% JUMLAH BRUTO*

12. JASA PERANTARA ATAU KEAGENAN 2% JUMLAH BRUTO*

13. JASA DI BIDANG PERDAGANGAN SURAT-SURAT BERHARGA, 2% JUMLAH BRUTO*


KECUALI YG DI LAKUKAN BURSA EFEK, KSEI DAN KPEI

14. JASA KOSTODIAN/PENYIMPANAN/PENITIPAN, KECUALI YG 2% JUMLAH BRUTO*


DILAKUKAN KSEI

15. JASA PENGISIAN SUARA (DUBBING DAN/ATAU SULIH SUARA 2% JUMLAH BRUTO*

Dit.P2Humas 5
*TIDAK TERMASUK PPN
PPh Pasal 23
OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23
NO OBJEK TARIF DASAR
PENGHITUNGAN
16. JASA MIXING FILM 2% JUMLAH BRUTO*

17. JASA SEHUBUNGAN DENGAN SOFTWARE KOMPUTER, 2% JUMLAH BRUTO*


TERMASUK PERAWATAN, PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN

18. JASA INSTALASI/PEMASANGAN MESIN, PERALATAN, LISTRIK, 2% JUMLAH BRUTO*


TELEPON, AIR, GAS, AC, DAN/ATAU TV KABEL, SELAIN YG
DILAKUKAN OLEH WAJIB PAJAK YG RUANG LINGKUPNYA DI
BIDANG KONSTRUKSI DAN MEMPUNYAI IZIN DAN/ATAU
SERTIFIKAT SBG PENGUSAHA KONSTRUKSI
19. JASA PERAWATAN/PERBAIKAN/PEMELIHARAAN MESIN, 2% JUMLAH BRUTO*
PERALATAN, LISTRIK TELEPON, AIR, GAS, AC, DAN/ATAU TV
KABEL, ALAT TRANSPORTASI/KENDARAAN DAN/ATAU
BANGUNAN, SELAIN YG DILAKUKAN WAJIB PAJAK YG RUANG
LINGKUPNYA DI BIDANG KONSTRUKSI DAN MEMPUNYAI
SERTIFIKAT SBG PENGUSAHA KONSTRUKSI
20. JASA MAKLON 2% JUMLAH BRUTO*

21. JASA PENYELIDIKAN DAN KEAMANAN 2% JUMLAH BRUTO*

*TIDAK TERMASUK PPN


OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23

NO OBJEK TARIF DASAR


PENGHITUNGAN
22. JASA PENYELENGGARA KEGIATAN 2% JUMLAH BRUTO*

23. JASA PENGEPAKAN 2% JUMLAH BRUTO*

24. JASA PENYEDIAAN TEMPAT DAN/ATAU WAKTU DALAM MEDIA 2% JUMLAH BRUTO*
MASA, MEDIA LUAR RUANG ATAU MEDIA LAIN UNTUK
PENYAMPAIAN INFORMASI
25. JASA PEMBASMI HAMA 2% JUMLAH BRUTO*

26. JASA KEBERSIHAN ATAU CLEANING SERVICE 2% JUMLAH BRUTO*

27. JASA KATERING ATAU TATA BOGA 2% JUMLAH BRUTO*

*TIDAK TERMASUK PPN


Dalam hal Wajib Pajak yang
menerima atau memperoleh
penghasilan tidak memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif
pemotongan adalah lebih tinggi
100% (seratus persen) daripada tarif
normal.

UU PPh NO.36 Tahun 2008


Pasal 23 ayat (1a)
JUMLAH BRUTO OBJEK PPh PASAL 23
JUMLAH BRUTO ADALAH SELURUH JUMLAH PENGHASILAN DENGAN NAMA
DAN DALAM BENTUK APAPUN YANG DIBAYARKAN, DISEDIAKAN UNTUK
DIBAYARKAN ATAU TELAH JATUH TEMPO PEMBAYARANNYA OLEH BADAN
PEMERINTAH, SUBJEK PAJAK BADAN DALAM NEGERI, PENYELENGGARA
KEGIATAN, BENTUK USAHA TETAP, ATAU PERWAKILAN PERUSAHAAN LUAR
NEGERI LAINNYA KEPADA WAJIB PAJAK DALAM NEGERI ATAU BENTUK
USAHA TETAP.

TIDAK TERMASUK

1. PEMBAYARAN GAJI, UPAH, HONORARIUM, TUNJANGAN & PEMBAYARAN LAIN SBG


IMBALAN SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN YG DIBAYARKAN OLEH WP PENYEDIA
TENAGA KERJA KEPADA TENAGA KERJA YG MELAKUKAN PEKERJAAN, BERDASARKAN
Jasa
KONTRAK DGN PENGGUNA JASA (HARUS DIBUKTIKAN DGN KONTRAK DAN DAFTAR Catering
PEMBAYARAN GAJI DSB); &
2. PEMBAYARAN ATAS PENGADAAN/PEMBELIAN BARANG ATAU MATERIAL (HARUS Jasa
DIBUKTIKAN DGN FAKTUR PEMBELIAN); Yg telah
3. PEMBAYARAN KEPADA PIHAK KEDUA (SBG PERANTARA) UTK SELANJUTNYA dikenakan
kecuali PPh
DIBAYARKAN KEPADA PIHAK KETIGA (HARUS DIBUKTIKAN DGN FAKTUR TAGIHAN
bersifat
DARI PIHAK KETIGA DISERTAI PERJANJIAN TERTULIS ); final
4. PEMBAYARAN PENGGANTIAN BIAYA (REIMBURSEMENT) YAITU PENGGANTIAN (konstruksi)
PEMBAYARAN SEBESAR JUMLAH YG NYATA-NYATA TELAH DIBAYARKAN OLEH
PIHAK KEDUA KEPADA PIHAK KETIGA (HARUS DIBUKTIKAN FAKTUR DGN TAGIHAN
ATAU BUKTI PEMBAYARAN DARI PIHAK KEDUA KE PIHAK KETIGA
Dit.P2Humas
Dikecualikan dari Pemotongan PPh Pasal
Pemotongan pajak PPh Pasal 23 tidak dilakukan atas :
1. 23
penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank;
2. sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa guna usaha
dengan hak opsi;
3. dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan bagi perseroan terbatas,
badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang menerima dividen,
kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25%
(dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor; dan dividen yang
diterima oleh orang pribadi DN (bersifat final);
4. bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer
yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan,
firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi
kolektif;
5. sisa hasil usaha koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggotanya;
6. penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan usaha atas jasa keuangan
yang berfungsi sebagai penyalur pinjaman dan/atau pembiayaan yang diatur
dengan Peraturan Menteri Keuangan.
PEMOTONG/PEMUNGUT PPh PASAL 23

• BADAN PEMERINTAH
• SUBJEK PAJAK BADAN DALAM NEGERI
• PENYELENGGARA KEGIATAN
• BENTUK USAHA TETAP
• PERWAKILAN PERUSAHAAN LUAR
NEGERI LAINNYA

DIBAYARKAN, DISEDIAKAN UNTUK DIBAYARKAN


ATAU TELAH JATUH TEMPO PEMBAYARNNYA

PENYELENGGARA
KEGIATAN
PENYERAHAN
MODAL SELAIN YANG TELAH
JASA DIPOTONG
PPh PSL 21

WP DN / BUT
SAAT TERUTANG DAN PEMUNGUTAN

Atas penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apa


pun yang dibayarkan, disediakan untuk
dibayarkan, atau telah jatuh tempo
pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek
pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan,
bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar
negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri
atau bentuk usaha tetap, dipotong pajak oleh
pihak yang wajib membayarkan
TATA CARA PEMOTONGAN
PPh PASAL 23

DILAKUKAN PADA SAAT PENGHASILAN DIBAYARKAN,


DISEDIAKAN UNTUK DIBAYAR,
ATAU TELAH JATUH TEMPO PEMBAYARANNYA

BUKTI PEMOTONGAN

1 UNTUK WP PENERIMA PENGHASILAN


2 LAMPIRAN SPT MASA PPh PASAL 23/26
3 ARSIP PEMOTONG
TATA CARA PENYETORAN & PELAPORAN
PPh PASAL 23

PIHAK YG MEMBERI PENGHASILAN

MENYETOR DENGAN SSP


PALING LAMA TGL. 10 BULAN BERIKUTNYA
SETELAH MASA PAJAK BERAKHIR

KE BANK PERSEPSI/
KANTOR POS

MELAPOR DENGAN MENGGUNAKAN


SPT MASA PPh PASAL 23
PALING LAMA 20 HARI
SETELAH MASA PAJAK BERAKHIR
Jenis-jenis Pajak atas Hadiah
1. Undian: dikenakan PPh Pasal 4 ayat (2) final dengan
tarif 25 %
2. Perlombaan, yang menerima adalah Orang Pribadi
Dikenakan PPh Pasal 21
3. Perlombaan, yang menerima adalah Badan Dikenakan
PPh Pasal 23 sebesar 15 %
PPh Pasal 26
PEMOTONG/PEMUNGUT PPh PASAL 26

• BADAN PEMERINTAH
• SUBJEK PAJAK BADAN DALAM NEGERI
• PENYELENGGARA KEGIATAN
• BENTUK USAHA TETAP
• PERWAKILAN PERUSAHAAN LUAR
NEGERI LAINNYA

DIBAYARKAN, DISEDIAKAN UNTUK DIBAYARKAN


ATAU TELAH JATUH TEMPO PEMBAYARNNYA

PENYELENGGARA
KEGIATAN
PENYERAHAN
MODAL SELAIN YANG TELAH
JASA DIPOTONG
PPh PSL 21

WP LN selain BUT di Indonesia


SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI

1. orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang


pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus
delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan,
dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di
Indonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia; dan
2. orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang
pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus
delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan,
dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di
Indonesia, yang dapat menerima atau memperoleh
penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankan usaha
atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di
Indonesia.
BENTUK USAHA TETAP
Bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak
bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus
delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan
dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan
di Indonesia, yang dapat berupa :
a.tempat kedudukan manajemen;
b.cabang perusahaan;
c.kantor perwakilan;
d.gedung kantor;
e.pabrik;
f. bengkel;
g.gudang;
h.ruang untuk promosi dan penjualan;
i. pertambangan dan penggalian sumber alam;
j. wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi;
k.perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan;
l. proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan;
m.pemberian jasa dalam bentuk apapun oleh pegawai atau oleh orang lain, sepanjang dilakukan
lebih dari 60 (enam puluh) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan;
n.orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak bebas;
o.agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan tidak bertempat
kedudukan di Indonesia yang menerima premi asuransi atau menanggung risiko di Indonesia;
dan
p.komputer, agen elektronik, atau peralatan otomatis yang dimiliki, disewa, atau digunakan oleh
OBJEK DAN TARIF PPh PASAL 26

Atas penghasilan tersebut di bawah ini, dipotong pajak sebesar


20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto :
a.dividen;
b.bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan
dengan jaminan pengembalian utang;
c.royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan
penggunaan harta;
d.imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan;
e.hadiah dan penghargaan;
f.pensiun dan pembayaran berkala lainnya;
g.premi swap dan transaksi lindung nilai lainnya; dan/atau
h.keuntungan karena pembebasan utang.
OBJEK DAN TARIF PPh PASAL 26

Atas penghasilan dari penjualan atau pengalihan harta di Indonesia,


kecuali yang diatur dalam Pasal 4 ayat (2), yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap di
Indonesia, dan premi asuransi yang dibayarkan kepada perusahaan
asuransi luar negeri dipotong pajak 20% (dua puluh persen) dari
perkiraan penghasilan neto.

Atas penghasilan dari penjualan atau pengalihan saham sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3c) dipotong pajak sebesar 20% (dua
puluh persen) dari perkiraan penghasilan neto.

Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi pajak dari suatu bentuk


usaha tetap di Indonesia dikenai pajak sebesar 20% (dua puluh
persen), kecuali penghasilan tersebut ditanamkan kembali di
Indonesia, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
PRINSIP PEMUNGUTAN DAN/ATAU
PEMOTONGAN PPh PASAL 26

1. Jika antara Indonesia dengan negara asing tidak terdapat Tax Treaty,
maka dikenakan PPh Pasal 26 secara penuh (tarif 20%);
2. Jika antara Indonesia dengan negara asing terdapat Tax Treaty,
maka pembayaran penghasilan ke luar negeri menjadi bebas dari
PPh Pasal 26 apabila:
a. Seluruh pekerjaan dilakukan di luar negeri. Jika ada sebagian
kecil saja yang dilakukan di Indonesia maka harus dipotong PPh
Pasal 26
b. Pekerjaan dilakukan di Indonesia tidak melebihi Time Test,
kecuali jika pembayaran dilakukan ke Jerman, Luxemburg,
Swiss, dan Pakistan
3. Jika antara Indonesia dengan negara asing terdapat Tax Treaty
maka dikenakan PPh Pasal 26 sesuai tarif Tax Treaty kecuali
apabila penerima pembayaran memiliki BUT di Indonesia maka
akan dikenakan PPh Pasal 23 (dianggap penghasilan BUT tersebut
selaku WP Dalam Negeri, walaupun pembayarannya ditransfer ke
Luar Negeri)
SIFAT PPh PASAL 26

Pemotongan pajak sebagaimana dimaksud bersifat final, kecuali :


a. pemotongan atas penghasilan kantor pusat dari usaha atau
kegiatan, penjualan barang, atau pemberian jasa di Indonesia
yang sejenis dengan yang dijalankan atau yang dilakukan oleh
bentuk usaha tetap di Indonesia;
b.Pemotongan atas penghasilan sebagaimana tersebut dalam
Pasal 26 yang diterima atau diperoleh kantor pusat, sepanjang
terdapat hubungan efektif antara bentuk usaha tetap dengan
harta atau kegiatan yang memberikan penghasilan dimaksud;
dan
c.pemotongan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh
orang pribadi atau badan luar negeri yang berubah status
menjadi Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap.
SAAT TERUTANG DAN PEMUNGUTAN

Atas penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apa


pun yang dibayarkan, disediakan untuk
dibayarkan, atau telah jatuh tempo
pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek
pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan,
bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar
negeri lainnya kepada Wajib Pajak Luar Negeri
selain bentuk usaha tetap, dipotong oleh pihak
yang wajib membayarkan
TATA CARA PEMOTONGAN
PPh PASAL 26

DILAKUKAN PADA SAAT PENGHASILAN DIBAYARKAN,


DISEDIAKAN UNTUK DIBAYAR,
ATAU TELAH JATUH TEMPO PEMBAYARANNYA

BUKTI PEMOTONGAN

1 UNTUK WP PENERIMA PENGHASILAN


2 LAMPIRAN SPT MASA PPh PASAL 23/26
3 ARSIP PEMOTONG
TATA CARA PENYETORAN & PELAPORAN
PPh PASAL 26

PIHAK YG MEMBERI PENGHASILAN

MENYETOR DENGAN SSP


PALING LAMA TGL. 10 BULAN BERIKUTNYA
SETELAH MASA PAJAK BERAKHIR

KE BANK PERSEPSI/
KANTOR POS

MELAPOR DENGAN MENGGUNAKAN


SPT MASA PPh PASAL 26
PALING LAMA 20 HARI
SETELAH MASA PAJAK BERAKHIR
Contoh soal Dividen
PT. ABC Tbk.Telah melakukan RUPS pada tanggal 24 Des 2009 dan
disepakati untuk dilakukan pembagian deviden sebesar
Rp.100.000.000.- kepada pemegang saham pada tanggal 25
Februari 2010 . Komposisi pemegang saham adalah sbb:
No Nama Jumlah Keterangan
saham
1 PT. Daya Tbk. 5% PPh
23=15%=5.000.000x15%=
750.000
2 Dana Pensiun PT.ABC 10% PPh 23=15%
3 ABD,Ltd (Singapore) 10% PPh 26=20%
4 Syarifudin,SE.Ak 5% 4(2)= 10%final
5 WIto 5% 4(2)= 10%final
6 Pemgng saham Publik 10 % 4(2)= 10%final
7 CV. Angin Laut 25% Bukan objek pajak
8 PT.Profesional 30 % Bukan objek pajak

Total 100%
Diminta?
• 1.Kapan PT.ABC Tbk. Harus melakukan
Pemotongan & pembayaran PPh 23/26?
• 2. Berapa PPh 23/26 yg harus dipotong PT.ABC
Tbk.?
• Catatan; P3B dengan singapore tarifnya 10 %
CONTOH SOAL

Transaksi2 PT.ABADI bl April 2009


01-04-09 Membayar lunas bunga pinjaman sebesar Rp. 300 jt kepada Bank BNI
Jl.Asia Afrika No.69 Bandung
03-04-09 Atas jasanya mengembangkan industri tempe di Indonesia, PT.Abadi
mendapat penghargaan berupa uang tunai sebesar Rp.10 jt dari
Departemen Perindustrian
04-04-09 Membayar lunas bunga pinjaman sebesar Rp. 200 jt sesuai perjanjian
kepada PT.UNI Jl.Dago No. 100 Bandung
05-04-09 Membayar jasa manajemen teknik sebesar Rp.50 jt kepada KUAH LTD
JEPANG
06-04-09 Mendapat tagihan jasa teknik sebesar Rp.30 jt termasuk PPN dari DES
MANDE Ltd Singapura dan hari itu baru dibayar Rp. 20 jt.
08-04-09 Menerima pembayaran royalti atas formula pembuatan sabun colek
sebesar Rp.20 jt dari PT.Bagea Jl. Surapati No.21 Bandung.
09-04-09 Menerima pembayaran bunga pinjaman dari PT.Adiguna Jl. Rawa No. 12
Bandung sebesar Rp. 5 jt
10-04-09 Menerima pembagian laba usaha sebesar Rp.60 jt dari PT.Abadi Raya dan
Rp.20 jt dari Sdr.Tan Ceng Bok pengusaha Garmen di Jl.Leuwigajah No.3
Bandung
TUGAS
1. Coba Sdr Hitung PPh ps.23/26 yang harus dipotong oleh PT.ABADI bulan April
2009.
2. Coba Sdr Hitung PPh ps.23/26 yang dapat di kreditkan terhadap PPh PT.ABADI
bulan April 2009
CONTOH SOAL - 2
Transaksi2 PT.ABADI bl April 2009
01-04-09 Melakukan tagihan ke PT.DEI atas pinjamannya sebesar Rp.100
jt dan bunganya Rp.10 jt . Tapi hari itu juru tagih hanya menerima
pembayaran bunganya sebesar Rp.5 jt. Pembayaran pokok
pinjaman dan sisa bunganya akan dibayar tgl.10 Mei 2009
02-04-09 Menerima uang muka sewa gudang sebesar Rp. 20 jt dari
Sdr.LIM KOK PIN Jl. Dalurung No.15 Bogor
03-04-09 Membayar sewa Generator Jen Set pembangkit listrik untuk
kegiatan proyek penggalian sumber air di proyek perumahan
Ciganea Surabaya, sebesar Rp.7 jt kepada Sdr LIM BENG TOW
Jl. Boboko No.3 Surabaya
TUGAS
1. Coba Sdr Hitung potongan PPh ps.23/26 yang harus dipotong oleh
PT.ABADI bulan April 2009.
2. Coba Sdr Hitung PPh ps.23/26 yang dapat di kreditkan terhadap PPh
PT.ABADI bulan April 2009

Anda mungkin juga menyukai