Anda di halaman 1dari 44

PJ.

091/PL/S/037/2018-00

Kewajiban Perpajakan
LEMBAGA KESWADAYAAN
MASYARAKAT

Bengkalis, 19 Maret 2019


KP2KP Duri
Pendapatan Negara Pada APBN 2018

Rp1.894,7 T

73,2% -nya
adalah Penerimaan Pajak
(PPh, PPN, PBB, Pajak Lainnya)
LAYANAN PUBLIK SUBSIDI

PERTAHANAN-KEAMANAN FASILITAS UMUM

#sadarAPBN

PENDIDIKAN KESEHATAN
BADAN PASAL 1 AYAT (3) UU KUP

“Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan


kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan
usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,
perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik
daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya,
lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi
kolektif dan bentuk usaha tetap.
DAFTAR/UPDATE
DATA

POTONG/PUNGUT
PAJAK
KEWAJIBAN
BENDAHARA
SETOR KE KAS
NEGARA

LAPOR SPT MASA


BELUM MEMILIKI Segera daftarkan LKM anda

NPWP? pada KPP atau KP2KP sesuai


wilayah Anda
Jangan lupa melakukan update data, SUDAH MEMILIKI

NPWP
terutama bila terjadi perubahan pegawai
yang menjabat sebagai bendahara!
JENIS PAJAK YANG
DIPOTONG/DIPUNGUT
Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada orang pribadi
PPh Pasal 21
sehubungan dengan pekerjaan, jabatan, jasa, dan kegiatan

Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga,


PPh Pasal 23
deviden, sewa, royalti, dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Pasal 21

Pemotongan atas penghasilan yang dibayarkan sehubungan jasa tertentu


PPh Pasal 4(2) dan sumber tertentu (jasa konstruksi, sewa tanah/bangunan,
pengalihan hak atas tanah/bangunan, hadiah undian, dan lainnya)

Pembayaran atas pemanfaatan dokumen-dokumen tertentu (kuitansi,


Bea Meterai
kontrak)
MENGAPA LKM TIDAK
DIWAJIBKAN MEMUNGUT PPh PASAL 22?

Menteri Keuangan dapat menetapkan:


a. bendahara pemerintah untuk memungut pajak sehubungan
dengan pembayaran atas penyerahan barang;

Penjelasan Pasal 22
UU
PPH Berdasarkan ketentuan ini, yang dapat ditunjuk sebagai
pemungut pajak adalah:
Pasal 22
- bendahara pemerintah, termasuk bendahara pada
ayat (1)
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, instansi atau lembaga
pemerintah, dan lembaga-lembaga negara lainnya, berkenaan
dengan pembayaran atas penyerahan barang, termasuk juga
dalam pengertian bendahara adalah pemegang kas dan
pejabat lain yang menjalankan fungsi yang sama;
MENGAPA LKM TIDAK
DIWAJIBKAN MEMUNGUT PPN ?
UU PPN (1) Pajak yang terutang atas penyerahan Barang Kena Pajak
dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak kepada Pemungut

dan Pajak Pertambahan Nilai dipungut, disetor, dan


dilaporkan oleh Pemungut Pajak Pertambahan Nilai.
PPnBM (2) Tata cara pemungutan, penyetoran, dan pelaporan pajak oleh
Pemungut Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud
Pasal 16A ayat dalam ayat (1), diatur dengan Keputusan Menteri
(1) dan (2) Keuangan."

Keputusan
Menteri Bendaharawan Pemerintah dan Kantor Perbendaharaan dan
Keuangan Kas Negara ditetapkan sebagai Pemungut Pajak
Nomor Pertambahan Nilai
263/KM.1/2003
Pasal 2 ayat (1)
OBJEK PAJAK DAN TARIF PAJAK
21
PAJAK PENGHASILAN

PASAL
Penghasilan tetap dan teratur setiap bulan yang diterima oleh Pegawai, seperti
OBJEK gaji dan tunjangan

Penghasilan tidak tetap dan tidak teratur yang diterima oleh Pegawai, Bukan
Pegawai, dan Peserta Kegiatan, seperti: honor kegiatan, honor narasumber, dan
sebagainya

Tarif Pasal 17 UU PPh x Dasar


TARIF
Pengenaan PPh (untuk PPh tidak bersifat final)

Tarif Final x Jumlah Bruto


(untuk PPh bersifat final)
21
PAJAK PENGHASILAN

PASAL
LAPISAN PENGHASILAN KENA PAJAK TARIF

Sampai dengan Rp. 50.000.000 5%


Di atas Rp. 50.000.000 sampai dengan
Rp. 250.000.000 15%
Di atas Rp. 250.000.000 sampai dengan
Rp. 500.000.000 25%
Di atas Rp. 500.000.000 30%
TARIF PASAL 17 UU PAJAK PENGHASILAN
21
PAJAK PENGHASILAN

PASAL
STATUS PTKP PTKP TAHUNAN PTKP BULANAN
TK/0 54.000.000 4.500.000
TK/1 58.500.000 4.875.000
TK/2 63.000.000 5.250.000
TK/3 67.500.000 5.625.000
K/0 58.500.000 4.875.000
K/1 63.000.000 5.250.000
K/2 67.500.000 5.625.000
K/3 72.000.000 6.000.000

PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)


21
PAJAK PENGHASILAN

PASAL
Penghasilan tetap dan teratur setiap bulan yang diterima oleh Pegawai, seperti
OBJEK gaji dan tunjangan

Penghasilan tidak tetap dan tidak teratur yang diterima oleh Pegawai, Bukan
Pegawai, dan Peserta Kegiatan, seperti: honor kegiatan, honor narasumber, dan
sebagainya

Tarif Pasal 17 UU PPh x Dasar


TARIF
Pengenaan PPh (untuk PPh tidak bersifat final)

Tarif Final x Jumlah Bruto


(untuk PPh bersifat final)
21
PAJAK PENGHASILAN

PASAL
TARIF
PENERIMA PENGHASILAN
FINAL
PNS Golongan I dan II,
Anggota TNI/POLRI Golongan Pangkat Tamtama dan
Bintara, dan Pensiunannya
0%
PNS Golongan III,
Anggota TNI/POLRI Golongan Pangkat Perwira Pertama,
dan Pensiunannya
5%
Pejabat Negara, PNS Golongan IV,
Anggota TNI/POLRI Golongan Pangkat Perwira Menengah
dan Perwira Tinggi, dan Pensiunannya
15%

TARIF FINAL PENGHASILAN ATAS HONORARIUM YANG BERSUMBER DARI APBN/APBD


23
PAJAK PENGHASILAN

PASAL
penghasilan yang dibayarkan kepada pihak lain/rekanan berupa sewa dan
OBJEK penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta (selain
tanah/bangunan), seperti sewa kendaraan atau sewa sound system

penghasilan yang dibayarkan kepada pihak lain/rekanan berupa imbalan


sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konsultan, dan jasa
lain (seperti: jasa perbaikan, jasa kebersihan, jasa katering, dan sebagainya)

TARIF 2% x Jumlah Bruto (tidak termasuk PPN)


4% x Jumlah Bruto (bila rekanan tak ber NPWP)
4(2)
PAJAK PENGHASILAN

PASAL
sewa tanah dan/atau bangunan berupa tanah, rumah, rumah susun, apartemen,
OBJEK kondominium, gedung perkantoran, pertokoan, gedung pertemuan termasuk
bagiannya, rumah kantor, toko, rumah toko, gudang, bangunan industri

TARIF 10% x Jumlah Bruto (Nilai Persewaan)

PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN


4(2)
PAJAK PENGHASILAN

PASAL
penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan meliputi
OBJEK penjualan, tukar-menukar, perjanjian pemindahan hak, pelepasan hak, penyerahan
hak, lelang, hibah, waris, atau cara lain yang disepakati

perjanjian pengikatan jual beli atas tanah dan/atau bangunan beserta


perubahannya

TARIF 2,5% x Jumlah Bruto (Nilai Pengalihan)


0% atas pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum

PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN


4(2)
PAJAK PENGHASILAN

PASAL
OBJEK penghasilan dari pelaksanaan konstruksi (kontraktor)

TARIF 2% x Nilai Kontrak (tidak termasuk PPN)


Rekanan memiliki kualifikasi usaha kecil

3% x Nilai Kontrak (tidak termasuk PPN)


Rekanan memiliki kualifikasi usaha menengah/besar

4% x Nilai Kontrak (tidak termasuk PPN)


Rekanan tidak memiliki kualifikasi usaha

JASA PELAKSANA KONSTRUKSI


4(2)
PAJAK PENGHASILAN

PASAL
OBJEK penghasilan dari perencanaan/pengawasan konstruksi (konsultan)

TARIF 4% x Nilai Kontrak (tidak termasuk PPN)


Rekanan memiliki kualifikasi usaha

6% x Nilai Kontrak (tidak termasuk PPN)


Rekanan tidak memiliki kualifikasi usaha

JASA PERENCANA/PENGAWAS KONSTRUKSI


BEA METERAI
BM
Surat perjanjian dan surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan
OBJEK sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang
bersifat perdata (seperti kontrak atau surat pernyataan)

Surat yang memuat jumlah uang, seperti kuitansi, billing statement, dan lain-lain

TARIF Rp6.000,00

Rp3.000,00
khusus surat yg memuat jumlah uang lebih dari Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00
Tips 1: Alur Pemikiran Pemotongan/Pemungutan

Belanja dari
APBN/APBD

Ada PPh dan PPN

setor ke kas
negara

Laporkan ke KPP
PENYETORAN PAJAK KE KAS NEGARA
3 LANGKAH
PENYETORAN PAJAK

1. Mengisi Surat Setoran Pajak (SSP)

2. Membuat kode Billing berdasarkan data SSP

3. Menyetorkan pajak ke bank persepsi/pos persepsi


KODE AKUN PAJAK –
KODE JENIS SETORAN KETERANGAN

411121 - 100 Pemotongan PPh Pasal 21 Non Final

Pemotongan PPh Pasal 21 Final atas honorarium/imbalan lain


411121 - 402
yg diterima Pejabat Negara, PNS, TNI/POLRI, dan pensiunannya

411124 - 100 Pemotongan PPh Pasal 23 atas sewa

411124 - 104 Pemotongan PPh Pasal 23 atas jasa

Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas pengalihan hak atas


411128 - 402
tanah / bangunan

Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas sewa tanah /


411128 - 403
bangunan

411128 - 409 Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas jasa konstruksi
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK (DJP)
NON-DJP & INTERNET

• billing-djp pada KPP / • sse.pajak.go.id


• sse2.pajak.go.id
KP2KP • sse3.pajak.go.id
• Petugas Bank/Pos Persepsi
• billing-batch DJP untuk (Customer Service/Teller) tertentu
• SMS ID Billing Telkomsel (*141*500#)
pembuatan kode billing • Internet Banking (bank tertentu)
massal • Application Service Provider

SALURAN PEMBUATAN
KODE BILLING
Pastikan kode Bayar

BILLING
MAU SETOR BILLING
PAJAK?
telah dibuat (setor pajak)
PEMBAYARAN BILLING PAJAK DILAKUKAN KE REKENING KAS NEGARA
ATM, INTERNET BANKING, EDC, MOBILE
DENGAN
BANKING, ATAU PADA LOKET BANK/POS PERSEPSI
PEMOTONGAN PEMUNGUTAN
PPh Pasal 21, 23, 4(2) PPh Pasal 22 dan PPN
• SSP lembar ke-1 • SSP lembar ke-1
Arsip Bendahara Arsip Rekanan
• SSP lembar ke-2 • SSP lembar ke-2
Arsip KPPN Arsip KPPN
• SSP lembar ke-3 • SSP lembar ke-3
Dilaporkan ke KPP oleh Bendahara Dilaporkan ke KPP oleh Rekanan
• SSP lembar ke-4 • SSP lembar ke-4
Arsip Bank/Pos Persepsi Arsip Bank/Pos Persepsi
• Bukti Potong untuk penerima • SSP lembar ke-5
penghasilan/pegawai/rekanan Arsip Bendahara

SSP DAN BUKTI POTONG


21
BUKTI POTONG PPh

PASAL

Sebagai bukti pemotongan pajak Sebagai bukti pemotongan pajak


atas gaji dan tunjangan atas honorarium yang
yang diterima oleh pegawai bersumber dari APBN/APBD
secara tetap dan teratur setiap
bulan selama satu tahun
23
BUKTI POTONG PPh

PASAL
Sebagai bukti
pemotongan pajak atas
penghasilan yang
dibayarkan kepada
pihak lain/rekanan
berupa sewa atau
imbalan
sehubungan
dengan jasa
4(2)
BUKTI POTONG PPh

PASAL

Sebagai bukti pemotongan pajak Sebagai bukti pemotongan pajak


atas penghasilan rekanan dari atas penghasilan rekanan dari
persewaan tanah dan/atau usaha jasa konstruksi
bangunan
Tips 2: Segera setorkan ke kas negara

“Lebih baik
menyetorkan
pajak sebelum
jatuh tempo
daripada
terkena sanksi
administrasi
terlambat setor
berupa bunga
2% per-bulan”
PELAPORAN SPT MASA
1. Mengisi kolom identitas dengan lengkap dan benar

Mengisi masa pajak sesuai dengan bulan pemotongan/


2.
pemungutan pajak dilakukan

Mengisi jumlah dasar pengenaan pajak dan pajak yang


3.
telah dipotong/dipungut

Melampirkan SSP lembar ke-3 bukti pajak telah disetorkan


4.
ke kas negara
Menandatangani SPT Masa secara lengkap dengan nama
5.
jelas, jabatan, dan cap instansi/kantor

POIN PENTING
PENGISIAN SPT MASA
21
SPT MASA PPh

PASAL
Kewajiban melaporkan tetap berlaku dalam hal jumlah PPh Pasal
21 yang dipotong pada bulan yang bersangkutan nihil.

SPT Masa terdiri dari


2 halaman induk
+ lampiran
Batas pelaporan
tanggal 20 bulan
berikutnya
WAJIB lapor dengan e-SPT :
- satker/instansi dengan
pegawai >20 orang
- dokumen yang dilaporkan
(BuPot/SSP) >20
23
SPT MASA PPh

PASAL
SPT Masa terdiri dari
1 halaman induk
+ lampiran
Batas pelaporan
tanggal 20 bulan
berikutnya
4(2)
SPT MASA PPh

PASAL
SPT Masa terdiri dari
1 halaman induk
+ lampiran
Batas pelaporan
tanggal 20 bulan
berikutnya
DAFTAR/UPDATE
DATA

POTONG/PUNGUT
PAJAK
KEWAJIBAN
BENDAHARA
SETOR KE KAS
NEGARA

LAPOR SPT MASA


Surat Edaran Bupati Bengkalis
No. 953/PD-PJ/72 2016
Bagi Hasil Pajak dalam APBD
Bengkalis Tahun Anggaran 2017

85 % dari APBD
Tips 3: Informasi lebih lanjut…

KPP Pratama Bengkalis


(0765) 94531, 92142, 92143
0821 6900 6300

KP2KP Duri - Bengkalis


(0766) 21091
Pada Jam dan Hari Kerja

Call Center (021) 1500200


Pada Jam dan Hari Kerja
MARI BERSAMA-SAMA MENGAMANKAN
PENERIMAAN NEGARA
AGAR DAPAT MEMBERI
MANFAAT BAGI NEGARA DAN
MASYARAKAT INDONESIA

#PajakMilikBersama

Anda mungkin juga menyukai