Anda di halaman 1dari 18

M P L E

SI
SUB KOORDINATOR PENGELOLAAN PERPAJAKAN
KELOMPOK SUBSTANSI PERBENDAHARAAN DAN PELAKSANAAN
ANGGARAN
Dasar Hukum Perpajakan di RSCM
• RSCM adalah Non PKP, dan termasuk Instansi Pemerintah sebagai wajib
pungut;
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 231/PMK.03/2019 tentang Tata
Cara Pendaftaran dan Penghapusan NPWP, Pengukuhan dan Pencabutan
Pengukuhan PKP serta Pemotongan dan atau Pemungutan, Penyetoran
dan Pelaporan Pajak Bagi Instansi Pemerintah.
• Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-
237/PJ/2020 tentang Penerbitan NPWP dan/ atau Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak bagi Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah secara Jabatan, ditetapkan bahwa RSCM sebagai Non PKP.
NPWP
KEWAJIBAN PEMOTONGAN/
KMK
563/KMK.03

PEMUNGUTAN PAJAK
/2003

Setiap PA/KPA dan/atau Bendahara yang melakukan pembayaran atas


beban APBN ditetapkan sebagai wajib pungut pajak sesuai dengan
APBN ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 47 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 jo. PP Nomor 50 Tahun 2018 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Bendahara pengeluaran sebagai wajib pungut Pajak Penghasilan


(PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan
potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening Kas Negara
APBD pada bank pemerintah atau bank lain yang ditetapkan Menteri Keuangan
sebagai bank persepsi atau pos giro dalam jangka waktu sesuai
ketentuan perundang-undangan.
Pasal 64 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

PMK 231/2019 Ps.8 dan 16; Instansi Pemerintah ditunjuk sebagai Pemungut/Pemotong Pajak yg WAJIB
memungut/memotong, menyetor, dan melaporkan Pajak yg terutang atas setiap pembayaran belanja
pemerintah.
KEWAJIBAN PPh

Instansi
Pemerintah
Wajib
Wajib memotong/memungut
memotong/memungut atas
atas setiap
setiap Harus
Harus membuat
membuat bukti
bukti
pembayaran
pembayaran yang
yang merupakan
merupakan objek
objek potput
potput pemotongan/pemungutan
pemotongan/pemungutan PPh
PPh

dapat
dapat berupa:
berupa:
Pasal 4(2) Pasal 22
• BPN
• Bukti pemotongan atau
Pasal 15 Pasal 23 pemungutan sesuai
ketentuan perpajakan; atau
• Dokumen tertentu yang
dipersamakan dengan bukti
Pasal 21 Pasal 26 potong PPh.
JENIS PAJAK YANG
DIPOTONG/DIPUNGUT
Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada orang pribadi
PPh Pasal 21
sehubungan dengan pekerjaan, jabatan, jasa, dan kegiatan

Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan dengan


PPh Pasal 22
pembelian barang

Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga,


PPh Pasal 23
deviden, sewa, royalti, dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Pasal 21

Pemotongan atas penghasilan yang dibayarkan sehubungan jasa tertentu


PPh Pasal
dan sumber tertentu (jasa konstruksi, sewa tanah/bangunan,
4(2)
pengalihan hak atas tanah/bangunan, hadiah undian, dan lainnya)
JENIS PAJAK YANG
DIPOTONG/DIPUNGUT
Pemungutan atas pajak konsumsi yang dibayar sendiri sehubungan
PPN
penyerahan Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak

Pembayaran atas pemanfaatan dokumen-dokumen tertentu (kuitansi,


Bea Meterai
kontrak)
KEWAJIBAN PPh

PPh Pasal 21

Pemotongan
Pemotongan atas
atas penghasilan
penghasilan sehubungan
sehubungan dg
dg pekerjaan,
pekerjaan,
jasa,
jasa, kegiatan
kegiatan kepada
kepada WP
WP OP
OP dalam
dalam negeri:
negeri:

PPh 21 atas penghasilan gaji,


Tidak Dilakukan Pemotongan Atas: remunerasi, uang makan non pns..
PP23/2018 Dikenakan tariff progresif.

Pembayaran kepada WP yg memiliki dan menyerahkan Atas honor kegiatan dikenakan


fotokopi Surat Keterangan berdasarkan PP23 1. tariff final sesuai ketentuan,
Pembayaran kepada WP yg dapat menyerahkan berdasarkan golongan jika PNS dan
fotokopi Surat Keterangan Bebas Potput 2. 5% u non PNS, 20% bagi yang tidak
memiliki NPWP (UU No. 36 Tahun
2008 ps 21 ayat 5a)
PEGAWAI

1. PNS
2. P3K
3. Pekerja harian

PESERTA KEGIATAN

1. Peserta Perlombaan dalam segala bidang


2. Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan atau kunjungan kerja
3. Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai
penyelenggara kegiatan tertentu
4. Peserta Pendidikan dan pelatihan
5. Peserta Kegiatan lainnya
BUKAN PEGAWAI
 Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri pengacara,
akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai dan aktuaris
 Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang
sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan/ti,
pemain drama, penari, pemahat, pelukis dan seniman lain
 Olahragawan
 Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh dan moderator
 Pengarang, peneliti dan penerjemah
 Pemberi Jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan sistem
aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi dan sosial serta
pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan
 Agen Iklan
 Pengawas atau pengelola proyek
 Pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi
perantara
 Petugas Penjaja barang dagangan
 Petugas dinas luar asuransi
 Distributor perusahaan MLM
KEWAJIBAN PPh

PPh Pasal 22

Pemungutan
Pemungutan sehubungan
sehubungan dengan
dengan pembayaran
pembayaran
atas
atas pembelian
pembelian barang
barang

Tidak Dilakukan Pemungutan Atas Pembayaran:

1. jumlahnya paling banyak Rp2.000.000,00 4. Untuk pembelian barang dg dana BOS


tidak termasuk PPN dan bukan
merupakan pembayaran yang dipecah Untuk pembelian gabah dan/atau
5.
beras
2. dengan Kartu Kredit Pemerintah PP23/2018
Untuk pembelian barang dari WP yg
6. memiliki dan menyerahkan fotokopi
Untuk pembelian BBM, BBG, pelumas, Surat Keterangan berdasarkan PP23
benda pos serta untuk pemakaian air &
3. listrik
Untuk pembelian barang dari WP
7. dengan SKB Potput
Faktur
Tagihan
KEWAJIBAN PPN Pajak FP dibuat pada saat menyampaikan
tagihan berdasarkan dokumen penagihan
atas BELANJA menggunakan kode Faktur Pajak 02

Instansi
Pemerintah
PKP
Rekanan
Penyerahan
BKP / JKP

Pembayaran
Tidak Dilakukan Pemungutan atas :

jumlahnya paling banyak Penyerahan jasa telekomunikasi


Rp2.000.000,00 tidak termasuk PPN dan oleh perusahaan telekomunikasi
bukan merupakan pembayaran yang
dipecah Atas jasa angkutan udara yang
Pembayaran dg Kartu Kredit Pemerintah diserahkan oleh perusahaan
penerbangan
utk pengadaan tanah
Mendapat fasilitas PPN tidak FP
Utk penyerahan BBM & bahan bakar dipungut/dibebaskan 07/08
minyak oleh Pertamina

PPN&PPnBM yang terutang dipungut, disetor, dan


dilaporkan oleh PKP Rekanan
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
PPN
Pengusaha Kena Pajak
rekanan bendahara WAJIB
membuat Faktur Pajak

Kode Transaksi pada


nomor seri Faktur Pajak
adalah 02
Untuk memastikan e-Faktur
valid dilakukan dengan cara
memindai QR Code menggunakan
aplikasi QR Scanner pada
smartphone anda
BEA METERAI
BM
Surat perjanjian dan surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan
OBJEK sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang
bersifat perdata (seperti kontrak atau surat pernyataan)

Surat yang memuat jumlah uang, seperti kuitansi, billing statement, dan lain-lain

TARIF Rp10.000,00

khusus surat yg memuat jumlah uang lebih dari Rp5.000.000,00


SURAT KETERANGAN BEBAS

Bendahara Pemerintah
TIDAK melakukan
pemotongan dan/atau
pemungutan PPh apabila
telah menerima fotokopi SKB
yang telah dilegalisasi oleh
KPP tempat WP Rekanan
menyampaikan kewajiban
SPT Tahunan

SKB berlaku sampai


dengan berakhirnya Tahun
Pajak yang bersangkutan
Pastikan kode Bayar

BILLING
MAU SETOR BILLING
PAJAK?
telah dibuat (setor pajak)
PEMBAYARAN BILLING PAJAK DILAKUKAN KE REKENING KAS NEGARA

RSCM MELAKUKAN SENTRALISASI PEMBAYARAN PAJAK


MELALUI BENDAHARA PEMBANTU PENGELUARAN.
Rekanan Tidak Ber-NPWP
• PPh 21 20% lbh tinggi dr tarif
• PPh 22 dan 23 100% lbh tinggi dr tarif
• Apabila rekanan/penyedia tidak punya NPWP maka penulisan
NPWP pada SSP dapat dilakukan dengan kode 00, yaitu:
a. 01.000.000.0-xxx.000. (xxx diisi kode KPP setempat), atau
b. Diisi nomor KTP, jika kode 00 tidak bisa tersimpan di e-
billing.

17
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai