Anda di halaman 1dari 112

Perpajakan Belanja

Pengeluaran
Pelatihan Jarak Jauh
Bendahara Pengeluaran /BPP

1
Materi

1. Pengantar Perpajakan

2. Pajak Penghasilan

3. PPN

4. Bea Meterai

Jan_2024_v0
2
Kegiatan Belajar 1

Kewajiban Perpajakan
Bendahara Pengeluaran

Jan_2024_v0
3
Kewajiban Pengujian
oleh Bendahara Pengeluaran
PMK 62 Tahun 2023

PMK 190 Ps 24
Berdasarkan SPBy yang disampaikan PPK, Bendahara Pengeluaran/bendahara pengeluaran
pembantu melakukan pengujian yang meliputi:
a. meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PPK;
b. pemeriksaan kebenaran atas hak tagih, meliputi:
1. pihak yang ditunjuk untuk menenma pembayaran;
2. nilai tagihan yang harus dibayar; dan
3. jadwal waktu pembayaran;
Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan Nomor SE-36/PB/2007
tanggal 24 September 2007

• KPPN tidak berkewajiban melakukan pengujian terhadap


kebenaran perhitungan besaran pajak yang tercantum pada
potongan SPM

5
Jenis – Jenis Pajak
Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Penghasilan yang Diberikan Kepada
PPh 21 orang pribadi (Pegawai / Bukan Pegawai / Peserta Kegiatan)

Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Penghasilan yang diterima subyek


PPh 26 pajak LN

Pembelian Barang
Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Pembayaran Oleh
Jasa dan sewa (selain
22
PPh 23 Bendaharawan. oleh Bendaharawan
tanah/bangunan)

Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Pembayaran Jasa dan sewa (selain


PPh 23 tanah/bangunan) oleh Bendaharawan

Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Pembayaran Transaksi yang bersifatn


PPh Final Final Seperti Sewa Tanah/Bangunan, Jasa Konstruksi, PHTB, WP tertentu,
undian berhadiah

Pajak Pertambahan Nilai yang dikenakan atas transaksi Penjualan Barang


PPN / PPnBM Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak.

Jan_2024_v0
6
KEWAJIBAN PERPAJAKAN
BENDAHARA PENGELUARAN

KEWAJIBAN MATERIL KEWAJIBAN FORMIL

Menghitung  Mendaftarkan diri


pajak terutang  Pembukuan
 Memungut/Memotong
 Pasal 21/26 UU PPh
 Menyetor
 Pasal 22 UU PPh
 Melapor
 Pasal 23 UU PPh
 Pasal 4 (2) UU PPh
 UU PPN dan PPnBM UU KUP
 Bea Meterai
Jan_2023_v0 7
Penyetoran dan Pelaporan
Penyetoran dan pelaporan pajak dapat dilakukan menggunakan aplikasi
eBupot instansi pemerintah pada url https://ebupotip.pajak.go.id/

8
KEWAJIBAN PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK

Membuat bukti pemotongan/pemungutan pajak dan menyerahkan bukti


pemotongan/ pemungutan pajak kepada pihak yang dipotong dan/atau dipungut;

Menyetorkan PPh yang telah dipotong dan/atau dipungut dan PPN/PPnBM yang
dipungut;

melaporkan bukti pemotongan/pemungutan pajak kepada Direktorat Jenderal Pajak


menggunakan Surat Pemberitahuan Masa bagi Instansi Pemerintah

Jan_2023_v0 9
BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PAJAK

meliputi:
1. Bukti Pemotongan 21/26 Instansi Pemerintah
a. Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Tetap atau Penerima Pensiun atau Tunjangan Hari
Tua/Jaminan Hari Tua Berkala (Formulir 1721-A1);
b. Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Negeri Sipil atau Anggota Tentara Nasional Indonesia
atau Anggota Polisi Republik Indonesia atau Pejabat Negara atau Pensiunannya (Formulir 1721-A2);
c. Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Final/Tidak Final (Formulir 1721-B1); dan
d. Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 (Formulir 1721-26).

2. Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi Instansi Pemerintah:


a. Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2), PPh Pasal 15,
PPh Pasal 22, serta PPh Pasal 23; dan
b. Bukti Pemotongan PPh Pasal 26.

3. Bukti Pemungutan PPN/PPnBM :


a. Faktur pajak atau dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur pajak; dan
b. SSP/BPN/Sarana administrasi lain yang dipersama kandengan SSP

Bukti Pemorongan 21/26 Instansi Pemerintah dan Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi


diterbitkan melalui Aplikasi e-Bupot Instansi Pemerintah dan ditandatangani secara elektronik

Jan_2023_v0 10
SPT MASA BAGI INSTANSI PEMERINTAH

SPT 21/26 Instansi Pemerintah


SPT Unifikasi Instansi Pemerintah

Jan_2023_v0 11
SPT MASA PPH PASAL 21/26
BAGI INSTANSI PEMERINTAH

terdiri dari:
1 Induk SPT (Formulir 1721)

Daftar Pemotongan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Tetap dan Penerima


Pensiun atau Tunjangan Hari Tua/Jaminan Hari Tua Berkala serta bagi
2 Pegawai Negeri Sipil, Anggota Tentara Nasional Indonesia, Anggota Polisi
Republik Indonesia, Pejabat Negara dan Pensiunannya (Formulir 1721-A);

Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Final, PPh Pasal 21 Tidak Final
3 dan/atau PPh Pasal 26 (Formulir 1721-B); dan

Daftar SSP dan/atau sarana administrasi lain yang disamakan dengan SSP
4 (Formulir 1721-SSP)

Jan_2023_v0 12
SPT MASA UNIFIKASI INSTANSI PEMERINTAH

JENIS PAJAK

PPh PPh PPh PPh PPh PPN/


Pasal Pasal Pasal Pasal Pasal PPnBM
4 Ayat
(2)
15 22 23 26

Jan_2023_v0 13
SPT MASA UNIFIKASI
BAGI INSTANSI PEMERINTAH
SPT Masa Unifikasi Instansi Pemerintah dibuat dan disampaikan
melalui Aplikasi e-Bupot Instansi Pemerintah terdiri dari:

Induk SPT Masa Unifikasi Instansi Pemerintah (Formulir Induk


1 SPT Unifikasi Instansi Pemerintah)

Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi (Formulir DBPP)


2

Daftar Bukti Pemungutan PPN/PPnBM (Fromulir DBPPN)


3

Daftar Surat Setoran Pajak, BPN, dan/atau Bukti


4 Pemindahbukuan (Formulir DSS)

Jan_2023_v0 14
Jatuh tempo pembayaran dan Pelaporan Pajak
Jenis Pembayaran Batas Pembayaran Batas Pelaporan
(Selambat-lambatnya) (Selambat-lambatnya)

Pembayaran Disetor 7 (tujuh) hari


menggunaan setelah tanggal
mekanisme Uang pelaksanaan pembayaran
Persediaan
Tanggal 20 setelah
masa pajak
Pembayaran Disetor pada hari yang berakhir
menggunaan sama dengan tanggal
mekanisme pelaksanaan pembayaran
Langsung

Apabila tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran bertepatan dengan hari Dalam hal jatuh tempo penyampaian laporan
ibur, pembayaran atau penyetoran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya Bertepatan dengan hari libur, penyampaian
Laporan wajib pajak dilakukan paling lambat
pada hari kerja berikutnya tanggal jatuh tempo

PMK-231/PMK.03/2019 15
Sanksi Terlambat Setor
Pembayaran atau penyetoran pajak yang
dilakukan setelah tanggal jatuh tempo dikenai sanksi Berupa bunga
penyetoran
administrasi

Sanksi Tidak atau Terlambat Melapor (Menurut Pasal 7 UU KUP)


Apabila Surat Pemberitahuan tidak berupa denda sebesar:
disampaikan dalam jangka waktu Rp 500.000,-  untuk SPT Masa
sebagaimana telah ditentukan dikenai sanksi Unifikasi PPN
administrasi Rp 100.000,-  untuk SPT Masa 21/26
instansi pemerintah
dan SPT Unifikasi PPh

Jan_2024_v0
16
Kode Akun Pajak 411121 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 21

KODE JENIS
JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN

untuk pembayaran pajak yang masih harus disetor


100 Masa PPh Pasal 21
yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 21
termasuk SPT pembetulan sebelum dilakukan
pemeriksaan.
402 PPh Final Pasal 21 atas honorarium untuk pembayaran PPh Final Pasal 21 atas
atau imbalan lain yang diterima honorarium atau imbalan lain yang diterima Pejabat
Pejabat Negara, PNS, anggota Negara, PNS, anggota TNI/POLRI dan para
TNI/POLRI dan para pensiunnya pensiunnya.

Jan_2023_v0 17
Kode Akun Pajak 411122 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 22
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN

100 Masa PPh Pasal 22 untuk pembayaran pajak yang harus disetor yang
tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 22 termasuk SPT
pembetulan sebelum dilakukan pemeriksaan.

900 Pemungut PPh Pasal 22 non untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang dipungut oleh
bendahara Pemungut selain bendahara
910 Pemungut PPh pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang dipungut oleh
Bendahara APBN Pemungut bendahara APBN
920 Pemungut PPh pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang dipungut oleh
Bendahara APBD Pemungut bendahara APBD
930 Pemungut PPh pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang dipungut oleh
Bendahara Dana Desa Pemungut bendahara dana desa

Jan_2023_v0 18
Kode Akun Pajak 411124 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 23

KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
100 Masa PPh Pasal 23 untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus disetor
(selain PPh Pasal 23 atas dividen, bunga, royalti, dan
jasa) yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 23
termasuk SPT pembetulan sebelum dilakukan
pemeriksaan.

104 PPh Pasal 23 atas Jasa untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus disetor atas
jasa yang dibayarkan kepada Wajib Pajak dalam negeri
yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 23.

Jan_2023_v0 19
Kode Akun Pajak 411128 Untuk Jenis Pajak PPh Final
KODE JENIS
SETORAN JENIS SETORAN KETERANGAN

PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas


Pengalihan Hak atas Tanah untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Pengalihan
402
dan/atau Bangunan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan

PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas


Persewaan Tanah dan/atau untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Persewaan
403
Bangunan Tanah dan/atau Bangunan.

PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Jasa untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas jasa
409 Konstruksi konstruksi.
PPh Final Pasal 15 atas Jasa untuk pembayaran PPh Final Pasal 15 atas jasa pelayaran
410 Pelayaran Dalam Negeri dalam negeri.
PPh Final Pasal 15 atas Jasa
411 Pelayaran dan/atau Penerbangan untuk pembayaran PPh Final Pasal 15 atas jasa pelayaran
Luar Negeri dan/atau penerbangan luar negeri.

499 PPh Final Lainnya untuk pembayaran PPh Final lainnya


PPh final ps 4 (2) atas WP yg Untuk pembayaran PPh final atas penghasilan dari usaha yg
423 memiliki peredaran bruto tertentu diterima atau diperoleh WP yg memliki peredaran bruto
tertentu

Jan_2023_v0 20
Kode Akun Pajak 411211 Untuk Jenis Pajak PPN Dalam Negeri
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN

Pemungut PPN Dalam untuk penyetoran PPN dalam negeri yang


100 Negeri non Bendahara dipungut oleh pemungut selain bendahara

Pemungut PPN Dalam untuk penyetoran PPN dalam negeri yang


910 Negeri bendahara dipungut oleh pemungut bendahara APBN
APBN
Pemungut PPN Dalam untuk pembayaran PPN dalam Negeri yang
920 Negeri Bendahara dipungut oleh Pemungut bendahara APBD
APBD
Pemungut PPN dalam untuk pembayaran PPN dalam Negeri yang
930 Negeri Bendahara dipungut oleh Pemungut bendahara dana
Dana Desa desa

Jan_2023_v0 21
Kegiatan Belajar 2
Pajak Penghasilan

Jan_2024_v0 22
Pengertian Pajak Penghasilan
• Pekerjaan atau jabatan
• Jasa dan
• Kegiatan
Yang Dilakukan Subjek Pajak Orang
Pribadi

Atas Penghasilan Berupa:


Gaji, Upah, Honorarium, Tunjangan, dan Pembayaran lain
dengan nama/bentuk apapun

Subjek Pajak DN Subjek Pajak LN

PPh Pasal 21 PPh Pasal 26


Jan_2023_v0 23
UU No.7 Tahun 2021 :

Wajib pajak orang pribadi yang memiliki


peredaran bruto tertentu tidak dikenai pajak
penghasilan atas bagian peredaran bruto
sampai dengan Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) dalam 1 tahun pajak.

Jan_2023_v0 24
SUBYEK PAJAK PPh Pasal 21

Jan_2024_v0
25
Subyek PPh Pasal 21
Pegawai : orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja,
berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik tertulis
maupun tidak tertulis untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam
jabatan atau kegiatan tertentu, penyelesaian pekerjaan atau
ketentuan lain yang ditetapkan pemberi kerja termasuk OP yang
melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri

Bukan Pegawai : orang pribadi selain pegawai tetap dan


pegawai tidak tetap yg memperoleh penghasilan dengan
nama dan dalam bentuk apapun dari pemotong PPh pasal
21/26 sebagai imbalan berdasarkan perintah/permintaan
dari pemberi penghasilan

Peserta Kegiatan : orang pribadi yang terlibat dalam suatu


kegiatan tertentu termasuk mengikuti rapat, sidang,
seminar, lokakarya, pendidikan, pertunjukan olahraga atau
kegiatan lainnya dan menerima imbalan sehubungan
keikutsertaan dalam kegiatan

Jan_2024_v0 26
PPh Pasal 21 atas Penghasilan Pegawai Tidak Tetap

Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas adalah pegawai


yang hanya menerima penghasilan apabila pegawai yang
bersangkutan bekerja berdasarkan jumlah hari bekerja,
jumlah unit pekerjaan yang dihasilkan atau penyelesaian
suatu jenis pekerjaan yang diminta oleh pemberi kerja

Penghasilan berupa upah harian, upah mingguan, upah


borongan atau upah yang dibayarkan secara bulanan

Jan_2024_v0
27
Bukan Pegawai
 Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri pengacara, akuntan, arsitek, dokter,
konsultan, notaris, penilai dan aktuaris
 Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron, bintang iklan,
sutradara, kru film, foto model, peragawan/ti, pemain drama, penari, pemahat, pelukis dan
seniman lain
 Olahragawan
 Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh dan moderator
 Pengarang, peneliti dan penerjemah
 Pemberi Jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan sistem aplikasinya,
telekomunikasi, elektronika, gotografi, ekonomi dan sosial serta pemberi jasa kepada suatu
kepanitiaan
 Agen Iklan
 Pengawas atau pengelola proyek
 Pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi perantara
 Petugas Penjaja barang dagangan
 Petugas dinas luar asuransi
 Distributor perusahaan MLM

Berupa honorarium, komisi, fee dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun
Jan_2023_v0 28
PPh pasal 21 atas Peserta kegiatan

1. Peserta Perlombaan dalam segala bidang


2. Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan atau
kunjungan kerja
3. Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai
penyelenggara kegiatan tertentu
4. Peserta Pendidikan dan pelatihan
5. Peserta Kegiatan lainnya

Penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun :


uang saku, uang representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau
penghargaan dan penghasilan sejenis lainnya

Jan_2024_v0
29
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
PMK-101/PMK.010/2016

PTKP Sebelum Sekarang


Untuk diri pegawai 36.000.000 54.000.000
Tambahan untuk pegawai yang kawin 3.000.000 4.500.000
Tambahan untuk setiap anggota kel. 3.000.000 4.500.000
sedarah dan semenda dengan garis
keturunan lurus serta anak angkat yang
menjadi tanggungan pegawai
sepenuhnya (maksimal 3 anak)

T.M.T Tahun Pajak 2016

Jan_2024_v0
30
TARIF PPh Pasal 21
• Berdasarkan Pasal 2 PMK 68 tahun 2023 tarif Pemotongan
PPh Pasal 21 :

a. Tarif berdasarkan Pasal 17 ayat (1) a UU PPh; dan


b. Tarif Efektif pemotongan PPh pasal 21

• Tarif efektif pemotongan PPh Pasal 21 terdiri dari


a. Tarif efektif bulanan; atau
b. Tarif efektif harian

Jan_2024_v0 31
TARIF PPh Pasal 21

Tarif berdasarkan Pasal 17 ayat 1 (a) UU PPh


Untuk WPOP dalam negeri yang memiliki NPWP
Lapisan penghasilan Kena Pajak Tarif PPh
S.d. Rp.60.000.000,- 5%
Di atas Rp.60 juta s.d. Rp.250 juta 15 %
Di atas Rp.250 juta s.d. Rp.500 juta 25 %
Di atas Rp.500 juta s.d. 5 miliar,- 30 %
Di atas 5 miliar 35%

Untuk WPOP dalam negeri yang tidak memiliki NPWP lebih


tinggi 20% dari tarif WPOP yang memiliki NPWP
Jan_2024_v0
dan hanya untuk PPh 21 yang bersifat tidak final
32
Tarif PPh Pasal 21

Tarif Efektif Bulanan


Kategori A = Status PTKP TK/0 (54 Juta), TK/1 dan K/0 (58,5 Juta)

Kategori B = Status PTKP TK/2 dan K/1 (63 Juta), TK/3 dan K/2 (67,5
Jt)

Kategori C = Status PTKP K/3 (72 Juta)

Tarif Efektif Harian


Penghasilan Bruto Harian Tarif Pajak
Sampai dengan Rp450 ribu 0%
Di atas Rp450 ribu s.d Rp2,5 Juta 0.5%

Jan_2024_v0 33
Tarif Efektif Bulanan
Kategori A = Status PTKP TK/0 (54 Juta), TK/1 dan K/0 (58,5 Juta)

Jan_2024_v0 34
Tarif Efektif Bulanan
Kategori A = Status PTKP TK/2 dan K/1 (63 Juta), TK/3 dan K/2 (67,5
Jt)

Jan_2024_v0 35
Tarif Efektif Bulanan
Kategori A = Status PTKP K/3 (72 Juta)

Jan_2024_v0 36
Resume Perubahan PPh Pasal 21

Jan_2024_v0 37
Subyek Penerima, DPP dan Tarif PPh Pasal 21
Subyek Dasar Pengenaan Tarif Keterangan
Penerima Pajak
Penghasilan
Pegawai tetap 1. Penghasilan 1. Tarif efektif 1. Untuk penghitungan setiap
termasuk anggota bruto dalam 1 bulanan (kategori masa selain masa pajak
dekom/dewas yang bulan A, B, C) terakhir
menerima 2. Penghasilan kena 2. Tarif Pasal 17 UU 2. Untuk menghitung PPh pasal
penghasilan teratur pajak dalam 1 PPh 21 terutang 1 tahun, PPh pasal
tahun pajak 21 terutang pada masa pajak
PNS, TNI, Polri, terakhir adalah selisih antara
Pejabat Negara dan PPh terutang satu tahun
pensiunanya dengan PPh pasal 21 yang telah
dipotong sebelumnya
Anggota Dewan Penghsilan bruto Tarif efektif bulanan Untuk penghitungan setiap masa
komisaris atau (kategori A, B, C) pajak (januari s.d. desember)
dewan pengawas
yang menerima
penghasilan secara
tidak teratur

Jan_2024_v0 38
Subyek Penerima, DPP dan Tarif PPh Pasal 21
Subyek Penerima Dasar Pengenaan Tarif Keterangan
Penghasilan Pajak
Penghasilan bruto Tarif efektif harian 1. Penghasilan yang tidak
sehari atau rata-rata dibayarkan bulanan; dan
penghasilan bruto 2. Penghasilan bruto sehari s.d.
sehari Rp.2,5 juta

Pegawai Tidak Tetap Penghasilan bruto yang Tarif pasal 17 UU PPh 1. Penghasilan yang tidak
dibayarkan x 50% dibayarkan bulanan; dan
2. Penghasilan bruto sehari
lebih dari Rp.2,5 Juta
Penghasilan bruto Tarif efektif bulanan Untuk penghasilan yang
bulanan (kategori A,B,C) dibayarkan bulanan
Bukan Pegawai * Penghasilan bruto x Tarif Pasal 17 UU PPh
50%
* Untuk per masa pajak atau pada
Peserta kegiatan * saat terutang
** untuk per Masa Pajak
Mantan pegawai yang
menerima jasa produksi, Penghasilan bruto Tarif Pasal 17 UU PPh
tantiem, bonus, atau
imbalan lain yang bersifat
tidak teratur **

Jan_2024_v0 39
Skema Perubahan PPh 21 Pegawai tetap

Jan_2024_v0 40
Skema Perubahan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap

Jan_2024_v0 41
Skema Perubahan PPh 21 Bukan Pegawai

Jan_2024_v0 42
Skema Perubahan PPh 21 Subyek Lainnya

Jan_2024_v0 43
Contoh Perhitungan PPh 21
Bukan Pegawai
• Bapak Jamil adalah seorang narasumber pada kegiatan Seminar Nasional
yang diselenggarakan oleh Pusdiklat AP. Bapak Jamil mendapatkan
honorarium dari Pusdiklat AP sebesar Rp.5 Juta.
• Berapakah PPh Pasal 21 yang harus dipotong?

PEMBAHASAN

- Penghasilan bruto : Rp.5.000.000,00


- Dasar pengenaan pajak PPh Pasal 21 :
50% x Rp.5.000.000,00 Rp.2.500.000,00
- PPh Pasal 21 yang dipotong :
5% x Rp.2.500.000,00 Rp. 125.000,00

Jan_2024_v0 44
Contoh Perhitungan PPh 21
Pegawai Tidak Tetap
Penghasilan Tidak Dibayar Bulanan dengan jumlah > Rp.450ribu/hari – Rp.2,5 Juta/hari

• Bapak Seto bekerja pada Pusdiklat AP untuk melakukan pekerjaan


penanaman gebalan rumput. Bapak Seto dibayarkan Rp.1 juta. Pekerjaan
dilakukan selama 2 hari.
• Berapakah PPh Pasal 21 yang harus dipotong?

PEMBAHASAN

- Penghasilan bruto : Rp.1.000.000,00


- Dasar pengenaan pajak PPh Pasal 21 :
Rp.1.000.000,00 : 2 hari Rp. 500.000,00
- PPh Pasal 21 yang dipotong :
0,5% x Rp. 500.000,00 Rp. 125.000,00

Jan_2024_v0 45
Contoh Perhitungan PPh 21
Pegawai Tidak tetap
Penghasilan Dibayar Bulanan
• Bapak andi bekerja sebagai pegawai tidak tetap pada Pusdiklat AP. Bapak
Seto berstatus TK/0. Bapak Andi dibayarkan Rp.3,5 juta.
• Berapakah PPh Pasal 21 yang harus dipotong?

PEMBAHASAN
- Pegawai tidak tetap yang dibayarkan secara bulanan
pemotongan pajaknya adalah tarif efektif bulanan x
Penghasilan bruto
- Status PTKP Bapak Seto masuk dalam kategori A, Dimana pada
kategori tersebut lapis penghasilan sampai dengan Rp.5,4 juta
dikenakan 0%
- Sehingga PPh yang dipotong adalah
0% x 5,4 Juta : Rp.0
Jan_2024_v0 46
Contoh Perhitungan PPh 21
Peserta Kegiatan
• Bapak Iwan seorang ketua kelompok tani mengikuti pelatihan pada Balai
Latihan Kerja. Atas kegiatan tersebut Bapak Iwan mendapatkan uang saku
sebesar Rp.700 ribu
• Berapakah PPh Pasal 21 yang harus dipotong?

PEMBAHASAN

- Pengenaan pajak untuk subyek peserta kegiatan adalah


Penghasilan bruto x Tarif Pasal 17
- Penghasilan bruto : Rp.700.000,00
- Dasar pengenaan pajak PPh Pasal 21 :
Rp.700.000,00
- PPh Pasal 21 yang dipotong :
5% x Rp. 700.000,00 Rp. 35.000,00
Jan_2024_v0 47
Pemotongan PPh pasal 21 atas penghasilan
yang bersifat tidak tetap dan tidak teratur

Honorarium dan imbalan lain yang dengan nama apapun yg


menjadi beban APBN/APBD, dikenai PPh Pasal 21 bersifat
final dengan tarif:
1. PNS Gol I dan Gol II
2. Anggota TNI dan Polri pangkat Tamtama dan Bintara
0% 3. Pensiuannya

1. PNS Gol.III
2. Anggota TNI dan Polri pangkat Perwira Pertama
5% 3. Pensiuannya

1. Pejabat Negara
2. PNS Gol.IV
15% 3. Anggota TNI dan Polri Pangkat Perwira Menengah dan Tinggi
4. Pensiuannya

TMT 01.01.2011
Jan_2024_v0 48
Latihan
• Bendahara Pusdiklat anggaran membayarkan
honorarium kelompok kerja Paket Pekerjaan Renovasi
Gedung Anggrek pada tanggal 13 Oktober 2023,
dengan rincian sebagai berikut :

Nama Golongan Jabatan Honorarium


Hendra Zain IV / a Ketua Rp.1.200.000,00
Dodi Santoso III / c Sekretaris Rp.1.000.000,00
Heri II / d Anggota Rp. 900.000,00

Bagaimana pemotongan pajak atas honorarium yang diterima


anggota Pokja tersebut ?
Jan_2024_v0
49
• Perhitungan PPh pasal 21
Penghitungan PPh pasal 21 atas honor tersebut
didasarkan pada golongan dari penerima honor sebagai
berikut?

Nama Gol Honorarium Tarif Pph terutang


Hendra Z IV / a Rp.1.200.000,00 15% Rp.180.000,00
Dodi S III / c Rp.1.000.000,00 5% Rp. 50.000,00
Heri II / d Rp. 900.000,00 0% Rp. 0,00

Jan_2024_v0
50
Kewajiban Bendahara
Kewajiban bendahara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan atas
pembayaran honor tersebut :
a. memotong PPh Pasal 21 Final atas pembayaran honor;
b. membuat bukti potong PPh Pasal 21 Final atas pembayaran honor;
c. menyetorkan PPh Pasal 21 Final paling lama tanggal 20 Oktober
2023;
d. melaporkan SPT Masa PPh Pasal 21 melalui aplikasi E Bupot
Instansi Pemerintah ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor
Kota paling lama tanggal 20 November 2023.

Jan_2024_v0
51
Jan_2023_v0 52
PPh Pasal 22 adalah pajak yang dipungut oleh Bendahara
Pemerintah sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan
barang, dan badan-badan tertentu yang melakukan kegiatan di
bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain, serta Wajib
Pajak badan tertentu untuk memungut pajak dari pembeli atas
penjualan barang yang tergolong sangat mewah.

Jan_2023_v0 53
Obyek PPh pasal 22
• Penyerahan barang yang dibeli dari sumber dana
APBN/APBD
• Dikecualikan dari Pemungutan PPh pasal 22
a. Pembayaran atas penyerahan barang paling banyak 2 juta
dan bukan jumlah yang dipecah-pecah (Tidak Termasuk
PPN)
b. Pembayaran dengan KKP
c. Pembayaran untuk :
1. pembelian BBM, BBG, pelumas, benda pos;atau
2. pemakaian air dan listrik
d. Pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan
penggunaan dana BOS, bantuan operasional
penyelenggaraan PAUD atau BOP Pendidikan lainnya

Jan_2023_v0 54
Obyek PPh pasal 22
• Dikecualikan dari Pemungutan PPh pasal 22 (Pasal 12 ayat 2)
e. Pembayaran untuk pembelian gabah dan/atau beras
f. Pembayaran kepada rekanan pemerintah yang dapat
menyerahkan fotokopi Surat Keterangan
g. Pembayaran untuk pembelian barang kepada rekanan
pemerintah yang menyerahkan surat keterangan bebas
h. Pembayaran dengan mekanisme UP atas pembelian barang
yang dilakukan melalui pihak lain dalam Sistem Informasi
Pengadaan yang telah dipungut PPh pasal 22 oleh pihak lain

Pemungutan PPh Pasal 22 wajib disetor oleh Instansi


Pemerintah ke kas negara atas nama rekanan pemerintah
Jan_2023_v0 55
SAAT PEMUNGUTAN

PADA SETIAP PELAKSANAAN


PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN
BARANG OLEH REKANAN

TARIF 1,5 %
DARI HARGA/NILAI
PEMBELIAN BARANG

Kalau Rekanan Tidak Memiliki NPWP


Tarif 100% lebih tinggi (3%)
Jan_2023_v0 56
• Bendahara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
melakukan pembayarkan pembelian ATK pada tanggal
11 April 2022 sebesar Rp 33.300.000,00 (harga sudah
termasuk PPN) kepada CV Betacomp dengan NPWP
06.325.456.3-404.000. Atas pembelian itu CV betacomp
menerbitkan faktur dengan kode nomor seri 020.000-
13.00000101.

Jan_2023_v0 57
Pemungutan PPh pasal 22
• Pembelian atk dipungut PPh pasal 22 karena total pembelian telah melebihi nilai
Rp.2.000.000,00
• Besarnya PPh Pasal 22 yang harus dipungut bendahara adalah :
• Karena nilai pembayaran sebesar Rp.33.000.000,00 (termasuk PPN) maka harus dicari
dulu nilai jual sebelum pajak atau dasar pengenaan pajak
• Dasar Pengenaan Pajak (DPP) =
Rp 33.300.000,00) x 100/111 = Rp. 30.000.000,00
PPh Pasal 22 = Rp.30.000.000,00 x 1,5 %
= Rp. 450.000,00
• Dalam hal CV Betacomp merupakan wajib pajak dengan peredaran bruto tidak melebihi
Rp.4,8 miliar dalam 1 tahun pajak, bendahara hanya memungut PPh final dengan tarif
sebesar 0,5% sebagaimana diatur dalam Pp No.23 Tahun 2018. Bendahara meminta surat
keterangan dari CV Betacomp dan melaporkan pemotongan dalam SPT PPh pasal 4 (2).

Jan_2023_v0 58
Pemungutan PPN
• Komputer pada dasarnya merupakan salah satu jenis
barang kena pajak, sehingga PPN yang dipungut
sebesar :
PPN = Rp.30.000.000,00 x 11 %
= Rp. 3.300.000,00

Jan_2023_v0 59
Kewajiban selanjutnya yang harus dilakukan Bendahara Pusdiklat Anggaran dan
Perbendaharaan adalah
• melakukan validasi faktur pajak yang telah diisi dengan data Wajib Pajak CV
Betacomp;
• menyetorkan PPh Pasal 22 atas pembelian ATK kantor sebesar Rp450.000,00 ke
kas negara melalui Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro paling lambat pada
tanggal 18 April 2022
• menyetorkan PPN atas pembelian ATK sebesar Rp.3.300.000,00 ke kas negara
melalui Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro paling lama tanggal 18 April 2022
• melaporkan SPT Masa Unifikasi melalui aplikasi E Bupot Instansi Pemerintah ke
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor paling lama tanggal 20 Mei 2022;
• memberikan copi bukti setor elektronik PPh Pasal 22, PPN kepada CV Betacomp

Jan_2023_v0 60
PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 ( PPh 23 )

Jan_2023_v0 61
Objek PPh Pasal 23
Tarif 15% dari jumlah Bruto:
1. Dividen,
2. Bunga,
3. Royalti,
4. Hadiah, penghargaan, Bonus dan sejenisnya
selain yang telah dipotong PPh Pasal 21 ayat (1)
huruf e UU No.36/2008

Tarif 2 % dari jumlah Bruto:


1. Sewa dan penghasilan lain penggunaan harta
2. Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultan dan
Jasa lain selain yang telah dipotong PPh Pasal 21.

TIDAK ADA NPWP 100 % LEBIH


TINGGI
Jan_2024_v0
62
Obyek PPh pasal 23
• Dikecualikan dari Pemotongan PPh pasal 23
a.Penghasilan yang dibayarkan atau terutang kepada bank
b.Sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa
guna usaha dengan hak opsi
c. Penghasilan yang dibayarkan atau terutang kepada badan usaha
atas jasa keuangan yang berfungsi sebagai penyalur pinjaman
dan/atau pembiayaan sesuai ketentuan peraturan
d. Imbalan sehubungan jasa yang telah dikenai PPh yang bersifat
final
e. Imbalan sehubungan jasa pengangkutan/ekspedisi sebagaimana
diatur dalam pasal 15 UU PPh

Jan_2023_v0 63
Obyek PPh pasal 23
• Dikecualikan dari Pemotongan PPh pasal 23
f. Penghasilan kepada rekanan pemerintah yang dapat menyerahkan surat
keterangan bebas
g. Penghasilan yang dibayarkan kepada rekanan pemerintah dengan mekanisme
uang persediaan atas
1. sewa dan penghasilan lain sehubungan penggunaan harta yang telah dikenai
PPh ps 4 (2)
2. penggunaan jasa yang telah dipotong PPh pasal 21
Yang dilakukan melalui pihak lain dalam sistem informasi pengadaan yang telah
dipungut PPh pasal 22 oleh pihak lain
h. Pembayaran kepada rekanan pemerintah yang memeilikidan menyerahkan fotokopi
surat keterangan

Pemotongan PPh Pasal 23 wajib disetor oleh Instansi


Pemerintah ke kas negara atas nama instansi pemerintah
Jan_2023_v0 64
Jumlah Brutto
Seluruh jumlah penghasilan tidak termasuk
• Pembayaran gaji, upah, honorarium dan pembayaran
lain.
• Pembayaran atas pengadaan/pembelian barang atau
material
• Pembayaran kepada pihak kedua (sebagai perantara)
untuk selanjutnya dibayarkan kepada pihak ketiga
• Pembayaran penggantian biaya (reimbursement)
Tidak termasuk jasa catering

Jan_2024_v0
65
JENIS JASA DIPOTONG PPh Psl 23 SEBESAR 2% DARI BRUTO PMK-141/PMK.03/2015
1. Jasa Penilai (appraisal)
2. Jasa aktuaris
3. Jasa akuntansi,pembukuan dan atestasi LK
4. Jasa hukum
5. Jasa Arsitektur
6. Jasa perencanaan kota dan arsitektur landscape
7. Jasa perancang (design)
8. Jasa pengeboran (drilling)
9. Jasa penunjang di bidang migas
10. Jasa penambangan dan jasa penunjang selain migas
11. Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara
12. Jasa penebangan hutan
13. Jasa pengolahan limbah
14. Jasa penyedia tenaga kerja/outsourcing sevice
15. Jasa perantara dan atau keagenan
16. Jasa perdaganagan surat berharga kec oleh BE, KSEI, KPEI
17. Jasa kustodian/penyimpanan/penitipan
18. Jasa pengisian suara dan atau sulih suara
Jan_2024_v0 66
19. Jasa mixing film
20. Jasa pembuatan sarana promosi, iklan, slide, banner dll
21. Jasa sehubungan software komputer, termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan
22. Jasa pembuatan dan atau pengelolaan website
23. Jasa internet termasuk sambungannya
24. Jasa penyimpanan, pengolahan dan atau penyaluran informasi/program
25. Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, TV kabel, alat
transportasi/kendaraan dan /atau bangunan, selain yang dilakukan oleh WP yg ruang
lingkupnya di bidang konstruksi dan mempuyai izin dan atau sertifikasi sebagai pengusaha
konstruksi
26. Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, TV
kabel, alat transportasi/kendaraan dan /atau bangunan, selain yang dilakukan oleh WP yg
ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempuyai izin dan atau sertifikasi sebagai
pengusaha konstruksi
27. Jasa perawatan kendaraan dan atau alat transportasi
28. Jasa maklon
29. Jasa penyelidikan dan keamanan

Jan_2024_v0 67
30. Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer
31. Jasa penyediaan tempat dan atau waktu dalam media masa, media luar
ruangan atau media lainnya untuk penyampaian informasi
32. Jasa pembasmian hama
33. Jasa kebersihan atau cleaning service
34. Jasa sedot septic tank
35. Jasa pemeiliharaan kolam
36. Jasa katering atau tata boga
37. Jasa freight forwarding
38. Jasa logistik
39. Jasa pengurusan dokumen
40. Jasa pengepakan
41. Jasa loading dan unloading
42. Jasa laboratorium dan atau pengujian kec yg dilakukan oleh lembaga
atau institusi pendidikan dalam rangka penelitian akademis

Jan_2023_v0 68
43. Jasa pengelolaan parkir
44. Jasa penyondiran tanah
45. Jasa penyiapan dan atau pengolahan lahan
46. Jasa pembibitan dan atau penanaman bibit
47. Jasa pemeliharaan tanaman
48. Jasa pemanenan
49. Jasa pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan
atau perhutanan
50. Jasa dekorasi
51. Jasa pencetakan/penerbitan
52. Jasa penerjemahan
53. Jasa pengangkutan kec yg telah diatur dalam ps 15 UU PPh
54. Jasa pelayanan kepelabuhan
55. Jasa pengelolaan penitipan anak
56. Jasa pelatihan dan atau kursus
57. Jasa pengiriman dan pengisian uang atm
58. Jasa sertifikasi
59. Jasa survey
60. Jasa tester
61. Jasa selain diatas yang pembayarannya dibebankan pada APBN/APBD
Jan_2023_v0 69
Dikecualikan dari pemotongan PPh pasal 23
Penghasilan yang diterima badan/lembaga pemerintah dalam melaksanakan tugas pokoknya

Kriteria : Pendiriannya berdasarkan peraturan perundangan


yang berlaku (UU, PP, Perpres, Keppres)

Sumber dananya dari APBN/APBD

Pemeriksa badan tersebut dilakukan BPK, BPKP,


Itjen atau Bawasda

Sumber penerimaan tersebut merupakan


penerimaan negara

70

Jan_2024_v0
Bendahara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan melakukan pembayaran untuk
pekerjaan pembuatan seragam kantor kepada PT Valino yang beralamat di Jl. Baru No.5
Bogor dengan NPWP No.02.425.347.2-404.000 pada tanggal 4 April 2022 dengan
menerbitkan faktur pajak bernomor seri 020.000.13.00000875. Dalam perjanjian
disepakati bahwa bahan baku kain berasal dari Pusdiklat Anggaran dan
Perbendaharaan, PT Valino menyediakan bahan tambahan. Imbalan yang disepakati
sebesar Rp.33.300.000,00 dengan rincian :
• Biaya jasa maklon Rp. 25.000.000,00
• Biaya untuk bahan tambahan Rp. 5.000.000,00
• PPN 11% Rp. 3.300.000,00
• Jumlah Rp. 33.300.000,00
Bagaimana kewajiban perpajakan bendahara?

Jan_2023_v0 71
Pemotongan/Pemungutan PPh
• Atas pembayaran ongkos pembuatan baju seragam kepada PT Valino dipotong PPh pasal 23 atas jasa maklon
sebesar
2% x Rp.25.000.000,00 = Rp.500.000,00
• Atas pembayaran bahan tambahan kepada PT Valino dipungut PPh pasal 22 atas belanja barang sebesar
1,5% x Rp.5.000.000,00 = Rp. 75.000,00
• Namun apabila tidak ada bukti pendukung atas rincian tagihan diatas jumlah bruto sebagai dasar pemotongan
PPh pasal 23 adalah sebesar Rp.30.000.000,00, sehingga pengenaan pajak yang dilakukan bendahara sebesar
2 % x Rp.30.000.000,00 = Rp.600.000,00

Dalam hal CV Valino merupakan wajib pajak dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp.4,8 miliar dalam 1 tahun
pajak, bendahara hanya memungut PPh final dengan tarif sebesar 0,5% sebagaimana diatur dalam Pp No.23
Tahun 2018. Bendahara meminta surat keterangan dari CV Valino dan Bendahara melaporkan pemotongan
dalam SPT PPh pasal 4 (2)

Jan_2023_v0 72
Pemungutan PPN
• Atas penyerahan jasa maklon dan bahan
tambahan tersebut. Bendahara memungut PPN
sebesar
11% x Rp.30.000.000,00 = Rp.3.300.000,00

Jan_2023_v0 73
• Kewajiban Bendahara
Kewajiban bendahara pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan atas jasa maklon
tersebut adalah
 melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak yang telah diisi dengan data Wajib Pajak CV
Valino,
 menyetorkan secara elektronik PPh Pasal 22 atas nama CV. Valino dan PPN an instansi
pemerintah paling lambat tanggal 11 April 2022 ;
 menyetorkan secara elektronik PPh Pasal 23 atas nama bendahara paling lambat tanggal 11
April 2022 ;
 membuat bukti potong PPh Pasal 23 dan PPh pasal 22;
 Menyerahkan copi bukti setor PPh pasal 23, PPh Pasal 22 dan PPN, dan Bukti pemotongan
PPh Pasal 23, PPh pasal 22, kepada CV Valino.
 melaporkan SPT Masa Unifikasi melalui aplikasi E Bupot Instansi Pemerintah ke KPP Pratama
Bogor paling lama tanggal 20 Mei 2022;

Jan_2023_v0 74
PPh PASAL 26

Jan_2023_v0 75
• Bendahara berhak melakukan pemotongan PPh pasal
26 terhadap WP Luar Negeri yang memperoleh
pembayaran yang mana pembayaran tersebut berasal
dari APBN/APBD
• Obyek Pajak : dikenakan terhadap WPLN baik orang
pribadi maupun badan selain BUT yang menerima
penghasilan dari Indonesia
• Tarif :
Penghasilan Brutto x 20%

Jan_2023_v0 76
Contoh :
Kementerian Pendidikan membayar tenaga ahli dari Australia
sebesar US$ 1.000,00 (kurs pada saat pembayaran kepada
tenaga ahli tersebut US$ 1 = Rp.10.000,00).
Maka : PPh pasal 26 yang dikenakan kepada tenaga ahli
tersebut adalah sebesar :
20% x (Rp.10.000,00 x 1.000,00) = Rp. 2.000.000,00.

Jan_2023_v0 77
PPh PASAL 4 AYAT (2)

Jan_2023_v0 78
Obyek PPh pasal 4 (2)

Penghasilan dari
Jasa Kontruksi
Penghasilan Jasa
Persewaan Tanah Penghasilan dari
dan/atau Pengalihan Hak
Bangunan atas Tanah
dan/atau WP dengan
Bangunan Peredaran
Bruto
Tertentu Undian
Berhadiah

Jan_2024_v0 79
Obyek PPh pasal 4 (2)
• Dikecualikan dari Pemotongan PPh pasal 4 (2)
a. Sebagian atau seluruh pembayaran pengalihan hak atas
tanah dan/atau bangunan kepada :
1. OP yang mempunyai penghasilan dibawah PTKP yang
melakukan PHTB dengan jumlah bruto pengalihan kurang
dari 60 juta rupiah dan bukan jumlah dipecah-pecah
2. OP atau badan yang melakukan PHTN dalam rangka
perjanjian BGS, BSG atau pemanfaatan BMN tanah
dan/atau bangunan
3. OP atau badan yang tidak termasuk sibyek pajak yang
melakukan pengalihan harta tanah dan/atau bangunan
b. Pembayaran dengan mekanisme uang persediaan atas
transaksi yang dilakukan melalui pihak lain dalam system
informasi pengadaan yang telah dipungut PPh pasal 22 oleh
pihak lain
Jan_2023_v0 80
PP Nomor 9 Tahun 2022

• Perubahan kedua atas PP No.51 Tahun 2008 tentang PPh atas


pennghasilan usaha jasa kontruksi

Jan_2024_v0 81
Obyek Usaha Jasa Kontruksi

a. konsultansi konstruksi;
b. pekerjaan konstruksi; dan
c. pekerjaan konstruksi terintegrasi.

Jan_2024_v0 82
JASA KONSTRUKSI

PPh Bersifat Final


4% 6%
2.65 %
Tidak Mempunyai Tidak Mempunyai
SBU/Serifikat SBU/Serifikat
Selain kompetensi kerja kompetensi kerja
usaha perorangan usaha perorangan

Mempunyai SBU Pekerjaan


Kecil/Sertifikat Pekerjaan Konsultansi
Kontruksi
kompetensi kerja usaha Kontruksi Kontruksi
perseorangan Terintegrasi

Tidak Mempunyai Mempunyai SBU


1.75 % SBU/Serifikat /Sertifikat kompetensi
Mempunyai SBU
kompetensi kerja kerja usaha
/Sertifikat kompetensi
usaha perorangan perseorangan kerja usaha
perseorangan

4% 2.65 % 3.5 %

Jan_2023_v0 83
PPh Ps 4 ayat (2) atas Persewaan Tanah dan atau Bangunan
• 10% (sepuluh persen)
DARI JUMLAH PEMBAYARAN ATAU JUMLAH PENERIMAAN YG
MERUPAKAN BAGIAN NILAI KONTRAK TIDAK TERMASUK PPN

PPh Ps 4 ayat (2) atas Pengalihan Hak atas Tanah dan atau
Bangunan
• 2,5% (sepuluh persen) DARI JUMLAH Bruto PEMBAYARAN
kecuali pengalihan kepada Pemerintah guna melaksanakan
pembangunan untuk kepentingan umum

Jan_2024_v0 84
PHTB
PP Nomor 34 Tahun 2016
• 2,5% dari jumlah bruto selain pengalihan berupa Rumah
Sederhana atau Rusun Sederhana yang dilakukan WP yang
usaha pokoknya melakukan PHTB
• 1% dari jumlah bruto berupa Rumah Sederhana dan Rumah
Susun Sederhana yang dilakukan WP yang usaha pokoknya
melakukan PHTB
• 0% atas PHTB kepada pemerintah, BUMN yg mendapat tugas
khusus pemerintah atau BUMD yang mendapat tugas khusus
Kepala Daerah, sebagaimana dimaksud dalam UU yang
mengatur pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum

Jan_2024_v0 85
WP dengan Peredaran Bruto Tertentu

Dipotong 0,5% oleh


pemotong/pemungut PPh

Ketentuan - Dilakukan untuk setiap


transaksi
- WP menyerahkan foto kopi
surat keterangan

Bukti Potong - SSP sebagai bukti potong dan


wajib diberikan kepada WP

Jan_2024_v0 86
Hadiah Undian

Ketentuan - Tarif 25% dari jumlah bruto


hadiah undian
- Nilai hadiah adalah nilai uang
atau nilai pasar apabila hadiah
diserahkan dalam bentuk
natura dan/atau barang

Jan_2024_v0 87
• Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan melakukan rehabilitasi
gedung asrama diklat dengan melakukan kontrak perencana
pekerjaan kontruksi kepada PT Indoraya konsultan (ber NPWP
dan sebagai PKP, mempunyai SBU kontruksi) dengan nilai kontrak
Rp. 44.400.000,00 (termasuk PPN)
• Terhadap perikatan tersebut sudah dilakukan pembayaran pada
tanggal 4 April 2022 dengan faktur bernomor seri 020.000-
13.00000950. Bagaimana kewajiban terhadap perpajakan
tersebut

Jan_2023_v0 88
Pemungutan PPh pasal 4 (2)
Terhadap pembayaran tersebut dilakukan pemotongan/pemungutan pajak
sebesar :
• PT Indoraya Konsultan
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) = Rp.44.400.000,00 x 100/111
= Rp.40.000.000,00
• PPh pasal 4 (2) = Rp.40.000.000,00 x 3.5%
= Rp.1.400.000,00
PPh final tersebut dipotong dari pembayaran kepada PT Indoraya konsultan

Pemungutan PPN
Bendahara memungut PPN sebesar 10%
 PPN = Rp.40.000.000,00 x 11%
= Rp4.400.000,00
Jan_2023_v0 89
• Kewajiban Bendahara
 melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak yang telah diisi dengan
data Wajib Pajak PTIndoraya Konsultan,
 menyetorkan secara elektronik PPh Pasal 4 (2) paling lambat tanggal 11
April 2022 ;
 menyetorkan secara elektronik PPN paling lambat tanggal 11 April 2022
;
 membuat bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas jasa konstruksi.
 menyerahkan copi bukti setor elektonik PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan
SSP PPN, dan bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2), kepada PT
Indoraya Konsultan
 melakukan pelaporan SPT Unifikasi melalui aplikasi E Bupot Instansi
Pemerintah paling lama tanggal 20 Mei 2022 ke KPP Pratama Bogor;

Jan_2023_v0 90
Materi 3
PPN / PPn BM

Jan_2024_v0 91
Pemungutan PPN

BKP
JKP PKP Rekanan
Di Daerah Pabean

Faktur Pajak

UU PPN
Pasal 1
Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat
oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP/JKP
Pasal 14 (1)
Orang atau badan yang tidak dikukuhkan menjadi
Pengusaha Kena Pajak dilarang membuat Faktur Pajak.
Jan_2024_v0
92
Objek Pajak
1. Penyerahan BKP dan atau JKP oleh PKP Rekanan
PPN 2. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah
Pabean didalam daerah Pabean
3. Pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean didalam
Daerah Pabean

Jan_2023_v0 93
Dikecualikan dari pemungutan PPN dan PPn BM
1. Pembayaran ≤ Rp. 2 Juta termasuk PPN dan PPn BMdan
tidak dipecah (tidak termasuk PPN atau PPN dan PPnBM)
2. Pembayaran dengan KKP
3. Pembayaran untuk pembebasan Tanah
4. Pembayaran atas penyerahan BBM dan non BBM oleh PT
Pertamina dan/atau anak usaha PT Pertamina yang
meliputi PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina
Internasional dan PT Elnusa Pertrofin
5. Pembayaran atas penyerahan jasa telekomunikasi oleh
PPN perusahaan telekomunikasi
6. Jasa Angkutan Udara oleh Perusahaan Penerbangan
7. Pembayaran atas Penyerahan BKP dan atau JKP yang
menurut perundangan – undangan PPN men-dapat fasilitas
PPn tidak dipungut atau dibebaskan dari pengenaan PPN
(UU No.7/2021 pasal 16b)
8. Pembayaran dengan mekanisme UP atas penyerahan
BKP/JKP oleh PKP Rekanan pemerintah yang dilakukan
melalui pihak lain dalam Sistem Informasi Pengadaan.

Jan_2023_v0 94
UU Nomor 7 Tahun 2021 pasal 4A, jenis barang yang tidak
dikenakan PPN :
a. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel,
restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya,
termasuk usaha jasa boga atau katering..
b. Uang, emas batangan untuk kepentingan cadangan
devisa negara dan surat berharga.

Jan_2023_v0 95
Penjelasan (PMK 70 Tahun 2022)
• Makanan dan minuman baik dikonsumsi di tempat maupun tidak
• Restoran, rumah makan, warung dan sejenisnya paling sedikit menyediakan layanan
penyajian makanan dan/atau minuman
• Pengusaha jasa boga, paling sedikit :
a. Proses penyediaan bahan
b. Penyajian lokasi yang diinginkan pemesan berbeda dengan lokasi pembuatan dan
penyimpanan
c. Penyajian dengan atau tanpa peralatan dan petugas

• Tidak termasuk makanan dan minuman yang dibebaskan adalah makanan dan
minuman yang disediakan pengusaha toko swalayan dan sejenisnya yang tidak
semata-mata menjual makanan dan/atau minuman, pengusaha pabrik makanan
dan/atau minuman atau pengusaha penyedia fasilitas yang kegiatan usaha utamanya
menyediakan pelayanan jasa menunggu pesawat

Jan_2023_v0 96
UU Nomor 7 Tahun 2021 pasal 4A , jenis jasa yang tidak dikenakan PPN :
a. jasa keagamaan;
b. jasa kesenian dan hiburan
c. jasa perhotelan.
d. jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan
pemerintahan secara umum.
e. jasa penyediaan tempat parkir
f. jasa boga atau katering

Jan_2023_v0 97
UU No 7 Tahun 2021 pasal 16 B, PPN tidak dipungut atau dibebaskan barang dan jasa tertentu
yang bersifat strategis dalam rangka pembangunan nasional antara lain :
1. barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak
2. jasa pelayanan Kesehatan medis tertentu dan yang berada dalam sistem program jaminan
Kesehatan nasional
3. jasa pelayanan sosial
4. jasa keuangan
5. jasa asuransi
6. jasa Pendidikan
7. jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeri yang
menjadi bagian tidak terpisahkan dari jasa angkutan luar negeri
8. jasa tenaga kerja

Jan_2023_v0 98
Tarif PPN
(UU No 7 Tahun 2021)

Tarif

• 11 % dari harga barang


PPN (mulai berlaku 1 April 2022)
• 12 % dari harga barang
(Mulai 1 Januari 2025)

Jan_2023_v0 99
STUDI KASUS
Bendahara melakukan pembayaran pembelian brankas dari UD
Sarana Kantor yang beralamat di Jl. Soleh Iskandar No.5 Bogor
dengan NPWP No.01.432.356.2-404.000. Atas transaksi
tersebut diterbitkan faktur bernomor seri 010.000.11.00000215
senilai Rp.27.750.000,00 (harga termasuk PPN) pada tanggal 11
April 2022.
Bagaimana perlakuan pajak atas transaksi tersebut apabila :
1) Pembayaran dilakukan dengan UP Tunai?
2) Pembayaran dilakukan dengan UP KKP?
3) UD Sarana Kantor memberikan fotokopi Surat Keterangan
WP dengan Bruto tertentu

Jan_2023_v0 100
STUDI KASUS

a) Pembayaran dilakukan dengan UP tunai


• Terhadap transaksi tersebut harus dipungut :
• PPN karena brankas merupakan barang kena
pajak dimana nilai transaksinya diatas 2 juta
rupiah, diserahkan oleh pengusaha kena pajak,
dan diserahkan di daerah pabean.
• PPh pasal 22, karena nilai transaksinya
jumlahnya lebih dari 2 juta rupiah tidak termasuk
PPN

Jan_2023_v0 101
STUDI KASUS

Penghitungan Pemungutan PPN dan PPh pasal 22 adalah


sebagai berikut
Dasar Pengenaan Pajak
• Nilai Kuitansi : Rp.27.750.000,00
• DPP : Rp.25.000.000,00
PPN
• 11% x DPP : Rp 2.750.000,00
PPh pasal 22
• 1,5% x DPP : Rp. 375.000,00

Jan_2023_v0 102
STUDI KASUS

b) Pembayaran dilakukan dengan UP KKP


• Sesuai PMK 231/PMK.03/2019 pasal 18, Instansi
pemerintah tidak memungut PPN atas transaksi
pembayaran dengan kartu kredit pemerintah
• Sesuai PMK 231/PMK.03/2019 Pasal 12, instansi
pemerintah tidak melakukan pemungutan PPh Pasal
22 atas transaksi pembayaran dengan kartu kredit
pemerintah

Jan_2023_v0 103
STUDI KASUS
STUDI KASUS
c) Penyedia menyerahkan Fotokopi Surat Keterangan peredaran bruto
tertentu
Terhadap transaksi tersebut dipungut PPN dan PPh Pasal 4 (2) sebesar
Dasar Pengenaan Pajak
• Nilai Kuitansi : Rp.27.750.000,00
• DPP : Rp.25.000.000,00
PPN
• 11% x DPP : Rp
2.750.000,00
PPh pasal 4 (2)
• 0,5% x DPP : Rp. 125.000,00
Terhadap pemotongan PPh pasal 4 (2) tersebut bendahara harus melampirkan fotokopi surat
keterangan dari penyedia yang sudah dilegalisir oleh KPP dimana Surat Keterangan dikeluarkan

Jan_2023_v0 104
Kegiatan Belajar 4
Bea Meterai

Jan_2024_v0 105
Prinsip pemungutannya :
a. Bea meterai dikenakan atas dokumen;
b. Satu dokumen hanya terutang satu bea meterai;
c. Rangkap/tindasan (yang ikut ditandatangani)
terutang bea meterai sama dengan aslinya.

Jan_2024_v0 106
Pengenaan Bea Meterai
No Objek Tarif
1 surat perjanjian, surat keterangan, surat pernyataan, Rp.10.000,00
atau surat lainnya yang sejenis, beserta rangkapnya.

2 akta-akta notaris termasuk salinannya. Rp.10.000,00


3 akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah Rp.10.000,00
termasuk rangkap-rangkapnya.
4 Dokumen yang memuat jumlah uang dengan nilai Rp.10.000,00
nominal lebih dari Rp.5.000.000 (lima juta rupiah)
a Menyebutkan penerimaan uang
b Berisi pengakuan bahwa utang seluruhnya atau
sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan

Jan_2024_v0
107
Pengenaan Meterai

No Objek Tarif
5 surat berharga dengan nama dan dalam bentuk Rp.10.000,00
apa pun
6 Dokumen transaksi surat berharga, termasuk Rp.10.000,00
Dokumen transaksi kontrak berjangka, dengan
nama dan dalam bentuk apa pun
7 Dokumen lelang yang berupa kutipan risalah Rp.10.000,00
lelang, minuta risalah lelang, salinan risalah
lelang, dan grosse risalah lelang
8 Dokumen lain yang ditetapkan dengan Peraturan Rp.10.000,00
Pemerintah

Jan_2024_v0
108
Saat Terutang Bea Materai
a. Saat dokumen dibubuhi tanda tangan :
• Surat perjanjian beserta rangkapnya

b. Saat dokumen diserahkan kepada pihak untuk siapa dokumen dibuat :


• Dokumen yang menyatakan jumlah uang dengan nilai nominal lebih
dari Rp.5.000.000

Jan_2024_v0 109
Pihak yang Terutang Bea Meterai

a. Dokumen yang dibuat sepihak, Bea Meterai terutang oleh pihak yang
menerima Dokumen

b. Dokumen yang dibuat oleh 2 (dua) pihak atau lebih, Bea Meterai
terutang oleh masing-masing pihak atas Dokumen yang diterimanya

Jan_2024_v0 110
Jan_2024_v0
111
Jangan lupa untuk ikuti laman media sosial kami untuk
informasi pelatihan lainnya di:

Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

TERIMA KASIH pusdiklatap

@pusdiklatap

Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

Pusdiklat Anggaran dan Perbendahraan @2024


Jl. Raya Puncak KM 72, Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor 16720
Telepon: (0251) 8244771 e-mail: pusdiklatap@kemenkeu.go.id

Anda mungkin juga menyukai