Anda di halaman 1dari 40

PER-17/PJ/2021

BENTUK DAN TATA CARA PEMBUATAN BUKTI


PEMOTONGAN DAN/ATAU PEMUNGUTAN PAJAK,
SERTA BENTUK, ISI, TATA CARA PENGISIAN, DAN
PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA
BAGI INSTANSI PEMERINTAH
www.pajak.go.id
LATAR BELAKANG 2

KEPASTIAN KEPATUHAN AKURASI & ONE-STOP


KEMUDAHAN
HUKUM VALIDASI APPLICATION
Memberikan Menghitung PPh
kemudahan dan Meningkatkan Meningkatkan Membuat Bukti
pelayanan bagi Memberikan kepastian kepatuhan akurasi dan validasi Pemotongan dan
Instansi Pemerintah hukum terkait status pembuatan bukti kepada Instansi Bukti Pemungutan
untuk membuat dan dan keandalan Bukti potong dan Pemerintah Membuat Billing
melaporkan SPT Potong penyampaian SPT Pemotong Membuat dan
Masa menyampaikan SPT
Masa PPh

www.pajak.go.id
ROAD MAP 3
E-BUPOT INSTANSI PEMERINTAH E-BUPOT
INSTANSI
PEMERINTAH
berlaku secara
nasional

PER-17/PJ/2021

PMK-231/PJ/2019

2019 Agustus September


2021 2021

www.pajak.go.id
PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK? 4

“Instansi Pemerintah adalah instansi pemerintah pusat, instansi pemerintah


daerah, dan instansi pemerintah desa, yang melaksanakan kegiatan pemerintahan
serta memiliki kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran.”

INSTANSI PEMERINTAH

INSTANSI INSTANSI PEMERINTAH INSTANSI


PEMERINTAH PUSAT DAERAH PEMERINTAH DESA

Instansi Pemerintah dapat menunjuk Subunit Organisasi dalam pelaksanaan hak dan pemenuhan
kewajiban perpajakan tertentu untuk dan atas nama Pemotong/Pemungut Pajak, termasuk dalam
pembuatan dan penyerahan bukti pemotongan/pemungutan pajak.
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK 5

Membuat bukti pemotongan/pemungutan pajak dan menyerahkan bukti pemotongan/


pemungutan pajak kepada pihak yang dipotong dan/atau dipungut;

Menyetorkan PPh yang telah dipotong dan/atau dipungut dan PPN/PPnBM yang dipungut;

melaporkan bukti pemotongan/pemungutan pajak kepada Direktorat Jenderal Pajak


menggunakan Surat Pemberitahuan Masa bagi Instansi Pemerintah

www.pajak.go.id
PIHAK YANG DIPOTONG/DIPUNGUT 6

Harus memberikan informasi identitas kepada Pemotong/Pemungut Pajak.

o Nomor Pokok Wajib Pajak o Tax Identification


(NPWP), atau Number (TIN), dan/atau
o Nomor Induk Kependudukan o SKD/Tanda terima SKD
WPDN bagi Orang Pribadi yang WPLN WPLN bagi WP yang
tidak memiliki NPWP akan menerapkan P3B

www.pajak.go.id
BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PAJAK 7

meliputi:
1. Bukti Pemotongan 21/26 Instansi Pemerintah
a. Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Tetap atau Penerima Pensiun atau Tunjangan Hari Tua/Jaminan Hari Tua
Berkala (Formulir 1721-A1);
b. Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Negeri Sipil atau Anggota Tentara Nasional Indonesia atau Anggota Polisi
Republik Indonesia atau Pejabat Negara atau Pensiunannya (Formulir 1721-A2);
c. Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Final/Tidak Final (Formulir 1721-B1); dan
d. Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 (Formulir 1721-26).

2. Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi Instansi Pemerintah:


a. Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2), PPh Pasal 15,
PPh Pasal 22, serta PPh Pasal 23; dan
b. Bukti Pemotongan PPh Pasal 26.

3. Bukti Pemungutan PPN/PPnBM :


a. Faktur pajak atau dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur pajak; dan
b. SSP/BPN/Sarana administrasi lain yang dipersama kandengan SSP

Bukti Pemorongan 21/26 Instansi Pemerintah dan Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi diterbitkan
!
melalui Aplikasi e-Bupot Instansi Pemerintah dan ditandatangani secara elektronik
www.pajak.go.id
8

BUKTI PEMOTONGAN 21/26


INSTANSI PEMERINTAH

www.pajak.go.id
BUKTI PEMOTONGAN 9
FORMULIR 1721-A1/ A2

untuk…

1 1
Penerima Penghasilan Kode Objek
Bukti Pajak, dan Masa Pajak/Lebih
Pemotongan (dalam tahun kalender yang bersangkutan)

Formulir 1721-A1 atau 1721-A2 diterbitkan untuk setiap tahun dan


diberikan kepada penerima penghasilan paling lama1 (satu) bulan
setelah tahun kalender berakhir
*) dalam hal Pegawai Tetap pindah Instansi Pemerintah lain/berhenti bekerja sebelum bulan Desember, pemberian Bukti
Pemotongan Formulir 1721-A1 dan/atau Formulir 1721-A2 harus dilakukan paling lama 1 (satu) bulan setelah yang
bersangkutan pindah/berhenti bekerja.

www.pajak.go.id
BUKTI PEMOTONGAN 10
FORMULIR 1721-A1/ A2

untuk…

1 1
Penerima Penghasilan Kode Objek
Bukti Pajak, dan Masa Pajak
Pemotongan

Formulir 1721-B1 atau 1721-26 diterbitkan untuk setiap transaksi atau


untuk 1 (satu) Masa Pajak dan diberikan kepada penerima penghasilan
untuk setiap kali pembuatan bukti pemotongan

www.pajak.go.id
PENERBITAN BUKTI PEMOTONGAN 11

Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 harus tetap dibuat dalam hal :
1. tidak dilakukan pemotongan PPh Pasal 21 karena jumlah penghasilan yang diterima
tidak melebihi:
• PTKP ; atau
• batasan penghasilan harian atau kumulatif bulanan yang diatur dalam peraturan
perpajakan yang berlaku.
2. jumlah PPh Pasal 26 yang dipotong nihil berdasarkan P3B yang ditunjukkan dengan
adanya SKD WPLN;
3. PPh Pasal 21 yang dipotong ditanggung Pemerintah;
4. PPh Pasal 21 yang dipotong diberikan fasilitas PPh ; dan/atau
5. jumlah PPh Pasal 21 yang dipotong nihil karena:
• adanya Surat Keterangan Bebas;
• Dikenakan tarif 0%

www.pajak.go.id
PENOMORAN BUKTI PEMOTONGAN 12
PPH PASAL 21/26 INSTANSI PEMERINTAH

Kode Dokumen Keterangan Kode Seri Nomor Seri


1 Form 1721-B1 dan 1721-26 0000001 s.d. 9999999
00 s.d. 99
2 Form 1721-A1 dan 1721-A2 dalam 1 (satu) tahun kalender

Ketentuan Penomoran:

o Kode Seri diberikan secara berurutan dari 00 sampai dengan 99.


Fungsi kode ini ialah untuk menandai nomor urut Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 Instansi Pemerintah.
Apabila kode 00 sampai dengan 99 telah terpakai, kode berulang kembali ke 00.
o Nomor Seri diberikan secara berurutan dari 0000001 sampai dengan 9999999 dalam 1 (satu) tahun kalender (dari 1 Januari s.d. 31
Desember). Apabila tahun kalender telah berganti, nomor dimulai lagi dari nomor 0000001 dengan kode seri 00.
o Satu Nomor Bukti Pemotongan untuk Satu Wajib Pajak, Satu Kode Objek Pajak, dan Satu Masa Pajak
o Nomor Bukti Pemotongan 21/26 tidak berubah apabila terjadi perubahan (edit) atau Penghapusan (delete).
o Nomor, Masa Pajak, dan Identitas Wajib Pajak tidak berubah apabila terjadi pembetulan atau pembatalan
o Nomor Bukti Pemotongan 21/26 yang dihapus (delete) tidak dapat digunakan kembali
www.pajak.go.id
13

BUKTI PEMOTONGAN UNIFIKASI


INSTANSI PEMERINTAH

www.pajak.go.id
BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN 14
UNIFIKASI

untuk…

1 Bukti
1
Wajib Pajak,
Pemotongan/ Kode Objek Pajak, dan
Pemungutan Masa Pajak

Dalam hal pada suatu Masa Pajak terdapat 2


(dua) atau lebih transaksi
pemotongan/pemungutan pajak atas pihak yang
sama dan dengan kode objek pajak yang sama
Pemotong/Pemungut PPh dapat membuat 1
(satu) Bukti Pemotongan/Pemungutan
Unifikasi Berformat Standar

www.pajak.go.id
BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN 15
2
UNIFIKASI

Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi tidak perlu dibuat jika tidak terdapat


pemotongan/pemungutan PPh, kecuali :

1. Jumlah PPh Nihil karena ada SKB


2. Transaksi dengan WP yang memiliki Surat Keterangan PP No. 23 Tahun
2018, dengan syarat SSP harus tetap dibuat sesuai PP No. 23 Tahun 2018
3. PPh Pasal 26 Nihil berdasarkan ketentuan P3B ditunjukkan dengan SKD
WPLN
4. PPh terutang yang ditanggung Pemerintah (PPh DTP)
5. PPh yang dipotong atau dipungut diberikan fasilitas PPh
6. Pemotongan/Pemungutan dengan SSP/BPN/ yang dipersamakan SSP

www.pajak.go.id
PENOMORAN BUKTI 16
PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN
UNIFIKASI

Kode Dokumen Keterangan Kode Seri Nomor Seri


1 Berbentuk dokumen elektronik 0000001 s.d. 9999999
00 s.d. 99
dalam 1 (satu) tahun kalender

Ketentuan Penomoran:

o Nomor Seri diberikan secara berurutan walaupun jenis PPh berbeda


o Satu Nomor Seri untuk Satu Wajib Pajak, Satu Kode Objek Pajak, dan Satu Masa Pajak
o Nomor Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi tidak berubah apabila terjadi perubahan (edit) atau Pembetulan dan tidak dapat digunakan
kembali apabila terjadi penghapusan (delete) atau Pembatalan

www.pajak.go.id
Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi untuk
PPh Pasal 4 ayat (2),PPh Pasal 15, PPh Pasal 22 dan 17
PPh Pasal 23 (Formulir BPPU)

Paling sedikit memuat:

o Nomor Bukti Pot/Put Unifikasi Berformat Standar


o Jenis Pemotongan/Pemungutan PPh
o Identitas pihak yang dipotong/dipungut (nama dan NPWP/Nomor Induk
Kependudukan/Tax Identification Number)
o Masa Pajak dan Tahun Pajak
o Kode Objek Pajak
o Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
o Tarif
o PPh yang dipotong/dipungut/ditanggung Pemerintah
o Dokumen sebagai dasar potput PPh
o Identitas pemotong/pemungut (nama dan NPWP Pemotong/Pemungut
PPh serta nama penanda tangan
o Tanggal bukti pemotongan/pemungutan ditandatangani
o Kode verifikasi (QR)

www.pajak.go.id
Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi
18
untuk PPh Pasal 26 (Formulir BPPU-26)

Paling sedikit memuat:

o Nomor Bukti Pot/Put Unifikasi Berformat Standar


o Jenis Pemotongan/Pemungutan PPh
o Identitas pihak yang dipotong/dipungut (nama dan NPWP/Nomor Induk
Kependudukan/Tax Identification Number)
o Masa Pajak dan Tahun Pajak
o Kode Objek Pajak
o Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
o Tarif
o PPh yang dipotong/dipungut/ditanggung Pemerintah
o Dokumen sebagai dasar potput PPh
o Identitas pemotong/pemungut (nama dan NPWP Pemotong/Pemungut
PPh serta nama penanda tangan
o Tanggal bukti pemotongan/pemungutan ditandatangani
o Kode verifikasi (QR)

www.pajak.go.id
PEMBETULAN, PEMBATALAN, DAN PENAMBAHAN 19
BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PAJAK

Bukti pemotongan/pemungutan pajak yang telah dilaporkan dalam SPT


Unifikasi Instansi Pemerintah atau SPT 21/26 Instansi Pemerintah
dapat dilakukan:
o Pembetulan, dalam hal terdapat kekeliruan dalam pengisian Bukti
pemotongan/pemungutan pajak atau terdapat transaksi retur
o Pembatalan, dalam hal terdapat transaksi yang dibatalkan
o Penambahan, dalam hal terdapat objek pajak yang belum dilaporkan
dalam SPT
!
Sepanjang Direktur Jenderal Pajak belum melakukan pemeriksaan atau pemeriksaan bukti permulaan secara
terbuka terhadap Masa Pajak yang bersangkutan

www.pajak.go.id
PEMBETULAN, PEMBATALAN, DAN PENAMBAHAN 20
BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PAJAK

Bukti Pemungutan PPN/PPnBM yang telah dilaporkan dalam SPT Masa


Unifikasi Instansi Pemerintah dapat dilakukan:
Penggantian, dalam hal terdapat kekeliruan dalam pengisian Bukti
Pemungutan PPN/PPnBM atau terdapat transaksi retur
Dilakukan berdasarkan Faktur Pajak Pengganti dari PKKP Rekanan
Pembatalan, dalam hal terdapat transaksi yang dibatalkan
Dilakukan berdasarkan Faktur Pajak yang dibatalkan dari PKKP Rekanan
!
Sepanjang Direktur Jenderal Pajak belum melakukan pemeriksaan atau pemeriksaan bukti permulaan secara
terbuka terhadap Masa Pajak yang bersangkutan

www.pajak.go.id
21

PERUBAHAN (EDIT) DAN PENGHAPUSAN (DELETE)


BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PAJAK

!
Dapat dilakukan sebelum SPT Masa
bagi Instansi Pemerintah disampaikan.

www.pajak.go.id
SPT MASA 22
BAGI INSTANSI PEMERINTAH

SPT 21/26 Instansi Pemerintah

SPT Unifikasi Instansi Pemerintah.

www.pajak.go.id
SPT MASA PPH PASAL 21/26 23

BAGI INSTANSI PEMERINTAH


terdiri dari:

1 Induk SPT (Formulir 1721)

Daftar Pemotongan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Tetap dan Penerima Pensiun atau
Tunjangan Hari Tua/Jaminan Hari Tua Berkala serta bagi Pegawai Negeri Sipil, Anggota
2 Tentara Nasional Indonesia, Anggota Polisi Republik Indonesia, Pejabat Negara dan
Pensiunannya (Formulir 1721-A);

Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Final, PPh Pasal 21 Tidak Final dan/atau
3 PPh Pasal 26 (Formulir 1721-B); dan

Daftar SSP dan/atau sarana administrasi lain yang disamakan dengan SSP (Formulir
4 1721-SSP)
*) Khusus untuk Masa Pajak Desember atau Masa Pajak dimana terdapat Pegawai yang pindah/berhenti bekerja selain formulir di atas juga wajib memuat Formulir 1721-A untuk
satu tahun/bagian tahun pajak dalam hal terdapat Bukti Pemotongan Formulir 1721-A1 dan/atau Formulir 1721-A2.

www.pajak.go.id
INDUK SPT MASA PPH PASAL 21/26 24

BAGI INSTANSI PEMERINTAH

www.pajak.go.id
Daftar Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Bagi Pegawai Tetap Dan Penerima Pensiun Atau
Tunjangan Hari Tua/Jaminan Hari Tua Berkala Serta Bagi Pegawai Negeri Sipil, Anggota Tentara 25
Nasional Indonesia, Anggota Polisi Republik Indonesia, Pejabat Negara Dan Pensiunannya
(Formulir 1721-A)

www.pajak.go.id
Daftar Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 (Tidak Final Dan Final) Dan/Atau Pasal 26 26
(Formulir 1721-B)

www.pajak.go.id
Daftar Surat Setoran Pajak (SSP) Dan/Atau Sarana Administrasi Lain Yang Disamakan Dengan 27
SSP Untuk Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Dan/Atau Pasal 26 (Formulir 1721-SSP)

www.pajak.go.id
SPT MASA UNIFIKASI INSTANSI PEMERINTAH 28

JENIS PAJAK

PPh Pasal PPh Pasal PPh Pasal PPh Pasal PPh Pasal PPN/
4 Ayat (2) 15 22 23 26 PPnBM

www.pajak.go.id
SPT MASA UNIFIKASI 29
BAGI INSTANSI PEMERINTAH

SPT Masa Unifikasi Instansi Pemerintah dibuat dan disampaikan melalui Aplikasi e-
Bupot Instansi Pemerintah terdiri dari:

Induk SPT Masa Unifikasi Instansi Pemerintah (Formulir Induk SPT Unifikasi Instansi
1 Pemerintah)

Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi (Formulir DBPP)


2

Daftar Bukti Pemungutan PPN/PPnBM (Fromulir DBPPN)


3

Daftar Surat Setoran Pajak, BPN, dan/atau Bukti Pemindahbukuan (Formulir DSS)
4

www.pajak.go.id
INDUK SPT MASA UNIFIKASI INSTANSI 30
PEMERINTAH

o Masa Pajak dan Tahun Pajak;


o status SPT normal atau pembetulan;
o identitas Pemotong/Pemungut PPh;
o jenis PPh;
o jumlah dasar pengenaan pajak (ada di daftar rincian, di
SPT Masa Induk tidak ada);
o jumlah nilai PPh yang dipotong, dipungut, ditanggung
Pemerintah, dan/atau PPh yang disetor sendiri;
o jumlah total PPh atau jumlah total PPh yang disetor pada
SPT yang dibetulkan;
o jumlah PPh yang kurang (lebih) disetor karena
pembetulan;
o nama dan tanda tangan Pemotong/Pemungut PPh atau
kuasa; dan
o tanggal SPT Masa PPh Unifikasi dibuat.

www.pajak.go.id
DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN 31
UNIFIKASI (FORMULIR DBPP)

o NPWP/NIK/TIN WP yangdipotong/pungut;
o status SPT normal atau pembetulan;
o NamaWP yangdipotong/pungut;
o Jenis PPh;
o Kode Objek Pajak;
o Nomor dan Tanggal Bukti
Pemotongan/Pemungutan;
o Jumlah Penghasilan Bruto;
o Besar PPh yang dipotong/dipungut;
o ID SubUnit Organisasi;
o Keterangan; dan
o Jumlah Total Penghasilan Bruto yang
dipotong/dipungut dan DTP.

www.pajak.go.id
DAFTAR BUKTI PEMUNGUTAN 32
PPN/PPNBM (FORMULIR-DBPPN)

o NamaRekanan
o NPWP Rekanan/TIN
o Kodedan Nomor Seri serta
tanggal Faktur Pajak
o Kode dan Nomor Seri Faktur
Pajak yang diganti
o Dasar Pengenaan Pajak
o BesarPPN
o BesarPPnBM
o ID SubUnitOrganisasi

www.pajak.go.id
DAFTAR SSP/BPN/BUKTI PBK/SP2D 33
(FORMULIR DSS)

o Kode Akun Pajak (KAP)


o Kode Jenis Setor (KJS)
o NTPN/Nomor Bukti
PBK/Nomor SP2D (khusus
bagi Instansi Pemerintah Pusat
yang melakukan pembayaran
dengan mekanisme LS)
o Jumlah Pajak Disetor
o ID SubUnit Organisasi

www.pajak.go.id
PEMBETULAN SPT MASA 34
BAGI INSTANSI PEMERINTAH

Ketentuan mengenai Pembetulan SPT Masa bagi Instansi Pemerintah, yaitu:


o Memberi tanda pada tempat yang disediakan dalam SPT Masa bagi Instansi Pemerintah
o Dalam hal pembetulan SPT Masa bagi Instansi Pemerintah mengakibatkan:
1. Kurang Setor = Pemotong/Pemungut melunasi pajak yang kurang disetor sebelum
menyampaikan pembetulan
2. Lebih Setor, atas kelebihan penyetoran pajak yang terdapat dalam:
1. SPT 21/26 Instansi Pemerintah, dapat dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya oleh
Pemotong/Pemungut Pajak; atau
2. SPT Unifikasi Instansi Pemerintah, dapat diajukan Pemindahbukuan oleh Pemotong/
Pemungut Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan
mengenai tata cara pembayaran dan penyetoran pajak.

Sepanjang Direktur Jenderal Pajak belum melakukan pemeriksaan atau pemeriksaan bukti permulaan secara
!
terbuka terhadap Masa Pajak yang bersangkutan

www.pajak.go.id
PELAPORAN SPT MASA 35
BAGI INSTANSI PEMERINTAH

Bulan Berikutnya
Paling lama 20 hari setelah
20 Berakhirnya Masa Pajak

www.pajak.go.id
KETERLAMBATAN PELAPORAN DAN PEMBAYARAN 36

o SPT Masa bagi Instansi Pemerintah yang tidak disampaikan dalam jangka waktu
yang ditentukan dikenakan sanksi administrasi Pasal 7 UU KUP berupa denda
sebesar :
• Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk SPT 21/26 Instansi Pemerintah;
• Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk SPT Unifikasi Instansi Pemerintah
jenis pajak PPh, yang dikenakan sebagai satu kesatuan dan tidak dihitung bagi
tiap-tiap jenis PPh; dan
• Rp500.000,00 (Lima ratus ribu rupiah) untuk SPT Unifikasi Instansi Pemerintah
jenis pajak PPN dan/atau PPnBM

o Penyetoran jumlah pajak setelah tanggal jatuh tempo dikenai sanksi administrasi
Pasal 9 ayat (2a) UU KUP berupa bunga.

o Penyetoran jumlah pajak yang kurang disetor akibat pembetulan SPT Masa bagi
Instansi Pemerintah setelah tanggal jatuh tempo dikenai sanksi administrasi Pasal 8
ayat (2a) UU KUP berupa bunga.

www.pajak.go.id
PRASYARAT PENGGUNAAN APLIKASI E-BUPOT 37
INSTANSI PEMERINTAH

Pemotong/Pemungut harus:
o Memiliki EFIN untuk menggunakan akun DJP
Online (Instansi Pemerintah); dan
o Memiliki Sertifikat Elektronik atau Kode
Otorisasi DJP untuk menyampaikan SPT Masa
bagi Instansi Pemerintah;

www.pajak.go.id
SERTIFIKAT ELEKTRONIK 38
PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK

Sertifikat Elektronik Pemotong/Pemungut Pajak


yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 147/PMK.03/2017 tentang Tata
Cara Pendaftaran Wajib Pajak dan Penghapusan
Nomor Pokok Wajib Pajak serta Pengukuhan dan
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
dapat digunakan untuk melakukan Tanda Tangan
Elektronik sampai dengan paling lambat tanggal 31
Desember 2022.

www.pajak.go.id
TATA CARA PERMOHONAN 38
SERTIFIKAT ELEKTRONIK BAGI INSTANSI PEMERINTAH

1. Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik (format sesuai PER-04/PJ/2020),


ditandatangani & stemple
2. Asli & fotokopi KTP & NPWP bendahara/kepala satker
3. Fotokopi SK pengangkatan bendahara Instansi Pemerintah
4. Sotfcopy pas foto bendahara/kepala satker yang menandatangani
permohonan
Permohonan disampaikan secara langsung ke KPP oleh bendahara/kepala
satker dengan membawa stempel dinas
Proses 1 Hari Kerja

Catatan :
• jika permohonan disampaikan online, persyaratan ditambah dengan
swafoto bendahara membawa KTP & NPWP
• Persyaratan disampaikan ke telegram nomor 0877 77703609
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id

Anda mungkin juga menyukai