Anda di halaman 1dari 49

PERSIAPAN IMPLEMENTASI

BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PAJAK


DAN SPT MASA UNIFIKASI BAGI INSTANSI PEMERINTAH
`

Semarang, 9 September 2021


www.pajak.go.id
Definisi
2

Definisi Aplikasi e-Bupot Unifikasi

Aplikasi e-Bupot Instansi Pemerintah adalah perangkat lunak yang


disediakan di laman milik Direktorat Jenderal Pajak atau saluran tertentu
yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak yang dapat digunakan untuk
membuat Bukti Pemotongan 21/26 Instansi Pemerintah dan Bukti
Pemotongan/Pemungutan Unifikasi Instansi Pemerintah, serta mengisi, dan
menyampaikan SPT 21/26 Instansi Pemerintah dan SPT Unifikasi Instansi
Pemerintah
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-17/PJ/2021

www.pajak.go.id
Latar Belakang
3

1 Kemudahan
Memberikan kemudahan dan pelayanan bagi Instansi Pemerintah dalam pembuatan
dan pelaporan SPT Masa PPh dan PPN/PPnBM

2 Kepastian Hukum
Memberikan kepastian hukum terkait status dan keandalan Bukti Pemotongan/
Pemungutan
3 Kepatuhan
Meningkatkan kepatuhan pembuatan bukti potong/pungut dan penyampaian SPT

4 Akurasi & Validasi


Meningkatkan akurasi dan validasi kepada Wajib Pajak Pemotong/
Pemungut
5 One-Stop Application
Menghitung PPh, Membuat Bukti Pemotongan / Pemungutan, Membuat dan
Menyampaikan SPT Masa PPH dan PPN / PPnBM
www.pajak.go.id
Time Line
4

Di mulai sejak tanggal

e-Bupot Pasal 23 &


1 September 2021 e-Bupot Unifikasi &
e-SPT (22, 23, 15, 4 ayat2, 26, PPN dan PPnBM) e-Bupot Pasal 21

Penggunanan
Aplikasi e-Bupot
Unifikasi
Instansi Pemerintah

www.pajak.go.id
Kemudahan
Pelaporan
5

e-SPT PPh Final


Pasal 4 ayat (2)

e-SPT
PPh Pasal 15

e-SPT
PPh Pasal 22 sejak tanggal
Aplikasi e-Bupot Unifikasi
1 September 2021 Instansi Pemerintah
e-Bupot
PPh Pasal 23/26 o Berbasis Web (tidak membutuhkan installer)
o Satu aplikasi untuk 6 jenis pajak (Pasal 4 ayat (2),
15, 22, 23,26, dan PPN/PPnBM PUT)
e-SPT
PPN 1107 PUT o Data tersimpan aman di server DJP
o Real time

www.pajak.go.id
Sertifikat
Elektronik 6
8

Prasyarat Penggunaan
Aplikasi e-Bupot Instansi Pemerintah
Pemotong/Pemungut harus:
o Memiliki EFIN untuk menggunakan akun DJP Online;
dan
o Memiliki Sertifikat Elektronik untuk menyampaikan
SPT Masa Unifikasi
Definisi Hubungan antara Instansi Pemerintah dan Sub Unit
7

www.pajak.go.id
Sertifikat
Elektronik 8

Syarat-syarat Pengajuan
Sertifikat Elektronik
Instansi Pemerintah

1 2 3

Formulir Pengajuan F.C. Surat Keputusan F.C. KTP dan NPWP


Sertifikat Elektronik Penunjukan KPA dan Pejabat KPA atau
Bendahara Bendahara

www.pajak.go.id
Bukti Potong /
Bukti Pungut
9
Jenis- Jenis
Aplikasi e-Bupot Instansi Pemerintah

Unifikasi PPh Pasal 21

Digunakan untuk Pelaporan : Digunakan untuk Pelaporan :


 PPh Pasal 22  PPh Pasal 21
 PPh Pasal 23
 PPh Pasal 4 ayat 2
 PPh Pasal 15
 PPh Pasal 26
 PPN dan PPnBM Pemungut
10

1 Unifikasi

Digunakan untuk Pelaporan :


 PPh Pasal 22
 PPh Pasal 23
 PPh Pasal 4 ayat 2
 PPh Pasal 15
 PPh Pasal 26
 PPN dan PPnBM Pemungut

www.pajak.go.id
Bukti Potong /
Bukti Pungut Kewajiban Pemotong / Pemungut
Instansi Pemerintah
11

1 2 3

Membuat Bukti Menyerahkan Melaporkan


Pemotongan / kepada pihak kepada Direktorat
Pemungutan yang dipotong Jenderal Pajak
Unifikasi dan / atau menggunakan e-
dipungut Bupot Unifikasi

Aplikasi e-Bupot Unifikasi


Instansi Pemerintah

www.pajak.go.id
Bukti Potong /
Bukti Pungut 6
12

Kewajiban Pihak yang dipotong/dipungut yaitu :


memberikan informasi identitas kepada Pemotong/Pemungut berupa

WP Dalam Negeri WP Luar Negeri

o Nomor Pokok Wajib Pajak o Tax Identification


(NPWP), atau Number (TIN), atau
o Nomor Induk Kependudukan o Tanda terima SKD WPLN
WPDN (bagi Orang Pribadi yang WPLN bagi WP yang akan
tidak memiliki NPWP) menerapkan P3B

www.pajak.go.id
Bukti Potong /
Bukti Pungut Jenis- Jenis Bukti Pemotongan/Pemungutan Pajak
13

Bukti Pemotongan/Pemungutan Pajak terdiri dari:


1. Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi:
a. Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2), Pasal 15,
Pasal 22, Pasal 23, dan
b. Bukti Pemotongan PPh Pasal 26
2. Bukti Pemungutan PPN/PPnBM:
a. Faktur pajak atau dokumen tertentu yang kedudukannya
dipersamakan dengan faktur pajak; dan
b. SSP/BPN/Sarana administrasi lain yang dipersamakan dengan
SSP

Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi diterbitkan


melalui Aplikasi e-Bupot Instansi Pemerintah dan
ditandatangan secara elektronik

www.pajak.go.id
Bukti Potong /
Bukti Pungut Pembuatan Pemotongan/Pemungutan Unifikasi
8
14

1
Wajib Pajak
untuk…
Kode Objek Pajak, dan

1
Masa Pajak
Bukti Potong / Dalam hal pada suatu Masa Pajak terdapat 2 (dua) atau lebih
Bukti Pungut transaksi pemotongan/pemungutan PPh atas pihak yang sama
dan dengan kode objek pajak yang sama
Pemotong/Pemungut Pajak dapat membuat 1 (satu) Bukti
Pemotongan/Pemungutan Unifikasi atas transaksi
dimaksud

www.pajak.go.id
Bukti Potong /
Bukti Pungut Bukti Pemotongan/Pemungutan Nihil
15

Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi tidak perlu dibuat jika tidak terdapat


pemotongan/pemungutan PPh, kecuali:

o Jumlah PPh yang dipotong/dipungut Nihil karena ada SKB


o Transaksi dengan WP yang memiliki Surat Keterangan PP No. 23 Tahun 2018
terkonfirmasi dengan syarat SSP harus tetap dibuat sesuai PP No. 23 Tahun 2018
o PPh Pasal 26 dipotong berdasarkan ketentuan P3B ditunjukkan dengan SKD
WPLN
o PPh terutang yang ditanggung Pemerintah (PPh DTP)
o PPh yang dipotong/dipungut diberikan fasilitas PPh
o Pemotongan/pemungutan PPh dilakukan dengan menggunakan SSP/BPN/Sarana
administrasi lain yang dipersamakan

www.pajak.go.id
Bukti Potong / Sistem Penomoran Bukti
Bukti Pungut Pemotongan/Pemungutan Unifikasi
16

Kode Dokumen Kode Seri Nomor Seri

01 Dokumen Elektronik 0000001 s.d. 9999999


01 s.d. 99
dalam 1 (satu) tahun kalender

Ketentuan Penomoran:

o Kode Seri diberikan secara berurutan dari 01 sampai dengan 99.


Fungsi kode ini ialah untuk menandai nomor urut Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi.
Apabila kode 01 sampai dengan 99 telah terpakai, kode berulang kembali ke 01.
o Nomor Seri diberikan secara berurutan dari 0000001 sampai dengan 9999999 dalam 1 (satu) tahun kalender (dari 1 Januari s.d. 31
Desember). Apabila tahun kalender telah berganti, nomor dimulai lagi dari nomor 0000001 dengan kode seri 01.
o Satu Nomor Bukti Pemotongan untuk Satu Wajib Pajak, Satu Kode Objek Pajak, dan Satu Masa Pajak
o Nomor Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi tidak berubah apabila terjadi perubahan (edit) atau Penghapusan (delete).
o Nomor, Masa Pajak, dan Identitas Wajib Pajak tidak berubah apabila terjadi pembetulan atau pembatalan
o Nomor Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi yang dihapus (delete) tidak dapat digunakan kembali
www.pajak.go.id
Bukti Potong / Pembetulan, Pembatalan, dan Penambahan
Bukti Pungut Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi 17

Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi yang telah dilaporkan dalam


SPT Masa Unifikasi Instansi Pemerintah dapat dilakukan:
o Pembetulan, dalam hal terdapat kekeliruan dalam pengisian Bukti
Pemotongan/Pemungutan Unifikasi atau terdapat transaksi retur
o Pembatalan, dalam hal terdapat transaksi yang dibatalkan
o Penambahan, dalam hal terdapat objek pajak yang belum dilaporkan
dalam SPT Masa Unifikasi Instansi Pemerintah

Sepanjang Direktur Jenderal Pajak belum melakukan


pemeriksaan atau pemeriksaan bukti permulaan secara terbuka
terhadap SPT Masa Unifikasi Instansi Pemerintah yang bersangkutan

www.pajak.go.id
Bukti Potong / Pembetulan dan Pembatalan
Bukti Pungut Bukti Pemungutan PPN/PPnBM 18

Bukti Pemungutan PPN/PPnBM yang telah dilaporkan dalam SPT Masa


Unifikasi Instansi Pemerintah dapat dilakukan:
o Penggantian, dalam hal terdapat kekeliruan dalam pengisian Bukti
Pemungutan PPN/PPnBM atau terdapat transaksi retur
Dilakukan berdasarkan Faktur Pajak Pengganti dari PKP Rekanan
o Pembatalan, dalam hal terdapat transaksi yang dibatalkan
Dilakukan berdasarkan Faktur Pajak Batal dari PKP Rekanan

Ketentuan FP Pengganti dan FP Batal diatur dalam Perdirjen Pajak


mengenai bentuk, ukuran, dan tata cara pengisian keterangan,
prosedur pembuatan, tata cara pembetulan atau penggantian , dan
tata cara pembatalan faktur pajak.

www.pajak.go.id
Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi untuk
PPh Pasal 4 ayat (2),PPh Pasal 15, PPh Pasal 22 dan
PPh Pasal 23 19

Paling sedikit memuat:

o Nomor Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi


o Jenis Pemotongan/Pemungutan PPh
o Identitas pihak yang dipotong/dipungut (nama dan
NPWP/Nomor Induk Kependudukan/Tax Identification Number)
o Masa Pajak dan Tahun Pajak
o Kode Objek Pajak
o Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
o Tarif
o PPh yang dipotong/dipungut/ditanggung Pemerintah
o Dokumen sebagai dasar pemotongan/pemungutan PPh
o Identitas pemotong/pemungut (NPWP dan nama
Pemotong/Pemungut serta nama penandatangan)
o Tanggal bukti pemotongan/pemungutan ditandatangani
o Kode verifikasi (QR)

www.pajak.go.id
Bukti Pemotongan Unifikasi untuk PPh Pasal 26
20
Paling sedikit memuat:

o Nomor Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi


o Jenis Pemotongan/Pemungutan PPh
o Identitas pihak yang dipotong/dipungut (nama dan
NPWP/Nomor Induk Kependudukan/Tax Identification Number)
o Masa Pajak dan Tahun Pajak
o Kode Objek Pajak
o Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
o Tarif
o PPh yang dipotong/dipungut/ditanggung Pemerintah
o Dokumen sebagai dasar pemotongan/pemungutan PPh
o Identitas pemotong/pemungut (NPWP dan nama
Pemotong/Pemungut serta nama penandatangan)
o Tanggal bukti pemotongan/pemungutan ditandatangani
o Kode verifikasi (QR)

www.pajak.go.id
SPT Masa
Unifikasi SPT Masa Unifikasi Instansi Pemerintah
21

SPT Masa Unifikasi dibuat dan disampaikan melalui Aplikasi e-Bupot Instansi Pemerintah,
yang terdiri dari:

1 Induk SPT Masa Unifikasi Instansi Pemerintah

2 Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi

3 Daftar Bukti Pemungutan PPN/PPnBM

4 Daftar Surat Setoran Pajak, BPN, dan/atau Bukti Pemindahbukuan

www.pajak.go.id
1 Induk SPT Masa Unifikasi Instansi Pemerintah

o Masa Pajak dan Tahun Pajak;


22

o status SPT normal atau pembetulan;


o identitas instansi pemerintah;
o jenis pajak;
o jumlah dasar pengenaan pajak;
o jumlah nilai PPh yang dipotong, dipungut, dan/atau
ditanggung Pemerintah;
o jumlah nilai PPN/PPnBM yang dipungut atau ditanggung
Pemerintah;
o jumlah total pajak yang dipotong, dipungut, dan/atau
ditanggung pemerintah;
o jumlah PPh, PPN dan/atau PPnBM yang disetor;
o Tanggal pemotongan/pemungutan dan tanggal penyetoran
PPh, PPN dan/atau PPnBM
o nama dan tanda tangan pejabat yang ditunjuk untuk
menandatangani SPT Masa Unifikasi; dan
o tanggal SPT Masa PPh Unifikasi dibuat.

www.pajak.go.id
2 Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi
23

o NPWP/NIK/TIN WP yang
dipotong/pungut
o Nama WP yang dipotong/pungut
o Jenis PPh
o Kode Objek Pajak
o Nomor dan Tanggal Bukti
Pemotongan/Pemungutan
o Jumlah Penghasilan Bruto
o Besar PPh yang
dipotong/dipungut
o ID SubUnit Organisasi dan
Keterangan
o Jumlah Total Penghasilan Bruto
yang dipotong/dipungut dan DTP

www.pajak.go.id
3 Daftar Bukti Pemungutan PPN/PPnBM
24

o Nama Rekanan
o NPWP Rekanan/TIN
o Kode dan Nomor Seri serta
tanggal Faktur Pajak
o Kode dan Nomor Seri Faktur
Pajak yang diganti
o Dasar Pengenaan Pajak
o Besar PPN
o Besar PPnBM
o ID SubUnit Organisasi

www.pajak.go.id
4 Daftar SSP/BPN/Bukti PBK
25

o Kode Akun Pajak (KAP)


o Kode Jenis Setor (KJS)
o NTPN/Nomor Bukti PBK/Nomor
SP2D*)
o Jumlah Pajak Disetor
o ID SubUnit Organisasi

*) bagi Instansi Pemerintah Pusat yang melakukan pembayaran melalui mekanisme LS

www.pajak.go.id
SPT Masa
Unifikasi
Pembetulan SPT Masa Unifikasi
26

Dalam hal pembetulan SPT mengakibatkan:


o Kurang Setor
Maka pemotong/pemungut pajak terlebih dahulu melunasi jumlah pajak yang kurang dibayar
tersebut sebelum menyampaikan pembetulan
o Lebih Setor
Dapat diminta kembali oleh Pemotong/Pemungut Pajak dengan mengajukan permohonan
pemindahbukuan

Sepanjang Direktur Jenderal Pajak belum melakukan


pemeriksaan atau pemeriksaan bukti permulaan secara terbuka
terhadap SPT Masa Unifikasi Instansi Pemerintah yang bersangkutan

www.pajak.go.id
SPT Masa
Unifikasi
27

Batas waktu Pelaporan Bukti Potong/Pungut


dan SPT Masa Unifikasi

Bulan
Berikutnya
Paling lama 20 hari setelah

20 berakhirnya masa pajak

www.pajak.go.id
28

2 PPh Pasal 21

Digunakan untuk Pelaporan :


 PPh Pasal 21

www.pajak.go.id
Kemudahan
Pelaporan 3
29
Sebelum implementasi Setelah implementasi

Aplikasi e-SPT Pasal 21/26 Aplikasi e-Bupot Instansi Pemerintah

o Berbasis Windows (membutuhkan installer) o Berbasis Web (tidak membutuhkan


o Data rentan hilang installer)
o Banyak Bugs o Data tersimpan aman di server DJP
o Real time

www.pajak.go.id
Kemudahan
Pelaporan Bukti Pemotongan Pajak Pasal 21 30
6

Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 Instansi Pemerintah terdiri dari:


a. Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Tetap atau Penerima
Pensiun atau Tunjangan Hari Tua/Jaminan Hari Tua Berkala untuk Non
PNS (Formulir 1721-A1);
b. Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Bagi PNS atau Anggota TNI atau
Anggota POLRI atau Pejabat Negara atau Pensiunannya (Formulir 1721-
A2);
c. Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Final/Tidak Final (Formulir 1721-B1); dan
d. Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 (Formulir 1721-26).

Bukti Pemotongan dibuat dan dilaporkan melalui


Aplikasi e-Bupot Instansi Pemerintah dan
ditandatangan secara elektronik

www.pajak.go.id
Kemudahan
Pelaporan Bukti Pemotongan Formulir 1721-A1/ A2 31
7

11 1
Wajib Pajak
Bukti Potong /
untuk… Kode Objek Pajak, dan
Bukti Pungut Masa Pajak
(dalam tahun kalender yang bersangkutan)

Formulir 1721-A1 atau 1721-A2 diterbitkan untuk setiap tahun


dan diberikan kepada penerima penghasilan paling lama
1 (satu) bulan setelah tahun kalender berakhir
*) dalam hal Pegawai Tetap berhenti bekerja sebelum bulan Desember, pemberian Bukti Pemotongan
Formulir 1721-A1 dan/atau Formulir 1721-A2 harus dilakukan paling lama 1 (satu) bulan setelah yang
bersangkutan berhenti bekerja.

www.pajak.go.id
Kemudahan
Pelaporan Bukti Pemotongan Formulir 1721-B1/26 32
7

11 1
Wajib Pajak
Bukti Potong /
untuk… Kode Objek Pajak, dan
Bukti Pungut Masa Pajak

Formulir 1721-B1 atau 1721-26 diterbitkan untuk setiap transaksi


atau untuk 1 (satu) Masa Pajak dan diberikan kepada penerima
untuk setiap kali pembuatan bukti pemotongan

www.pajak.go.id
Bukti Potong /
Bukti Pungut Bukti Pemotongan/Pemungutan Nihil 33
9

Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 harus tetap dibuat dalam hal :
1. tidak dilakukan pemotongan PPh Pasal 21 karena jumlah penghasilan yang diterima
tidak melebihi:
• PTKP ; atau
• batasan penghasilan harian atau kumulatif bulanan yang diatur dalam peraturan
perpajakan yang berlaku.
2. jumlah PPh Pasal 26 yang dipotong nihil berdasarkan P3B yang ditunjukkan dengan
adanya SKD WPLN; dan/atau
3. jumlah PPh Pasal 21 yang dipotong nihil karena:
• adanya Surat Keterangan Bebas;
• adanya fasilitas pajak ditanggung pemerintah atau fasilitas lainnya; dan/atau
• Dikenakan tarif 0%

www.pajak.go.id
Bukti Potong / Pembetulan, Pembatalan, dan Penambahan
34
Bukti Pungut Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26

Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 yang telah dilaporkan dalam SPT Masa PPh 21/26
Instansi Pemerintah dapat dilakukan:
o Pembetulan, dalam hal terdapat kekeliruan dalam pengisian Bukti Pemotongan PPh Pasal
21/26 Instansi Pemerintah
o Pembatalan, dalam hal terdapat transaksi yang dibatalkan
o Penambahan, dalam hal terdapat objek pajak yang belum dilaporkan dalam SPT Masa PPh
Pasal 21/26 Instansi Pemerintah

Sepanjang Direktur Jenderal Pajak belum melakukan


pemeriksaan atau pemeriksaan bukti permulaan secara terbuka
terhadap masa pajak yang bersangkutan

www.pajak.go.id
Bukti Potong / Penomoran Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26
Bukti Pungut Instansi Pemerintah 35

Kode Dokumen Keterangan Kode Seri Nomor Seri


1 Form 1721-B1 dan 1721-26 0000001 s.d. 9999999
01 s.d. 99
2 Form 1721-A1 dan 1721-A2 dalam 1 (satu) tahun kalender

Ketentuan Penomoran:

o Kode Seri diberikan secara berurutan dari 01 sampai dengan 99.


Fungsi kode ini ialah untuk menandai nomor urut Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 Instansi Pemerintah.
Apabila kode 01 sampai dengan 99 telah terpakai, kode berulang kembali ke 01.
o Nomor Seri diberikan secara berurutan dari 0000001 sampai dengan 9999999 dalam 1 (satu) tahun kalender (dari 1 Januari s.d. 31
Desember). Apabila tahun kalender telah berganti, nomor dimulai lagi dari nomor 0000001 dengan kode seri 01.
o Satu Nomor Bukti Pemotongan untuk Satu Wajib Pajak, Satu Kode Objek Pajak, dan Satu Masa Pajak
o Nomor Bukti Pemotongan 21/26 tidak berubah apabila terjadi perubahan (edit) atau Penghapusan (delete).
o Nomor, Masa Pajak, dan Identitas Wajib Pajak tidak berubah apabila terjadi pembetulan atau pembatalan
o Nomor Bukti Pemotongan 21/26 yang dihapus (delete) tidak dapat digunakan kembali

www.pajak.go.id
Format Bukti Pemotongan
PPh Pasal 21/26 Instansi Pemerintah 36
2 *)

1 *)

**) **)

*) Nomor Bukti Potong digenerate by system melalui Aplikasi e-Bupot 21/26 Instansi Pemerintah
**) Kolom nama instansi pemerintah dan ID Subunit Organisasi serta QR Code www.pajak.go.id
Format Bukti Pemotongan
PPh Pasal 21/26 Instansi Pemerintah 37
4 *)

3
*)

**) **)

*) Nomor Bukti Potong digenerate by system melalui Aplikasi e-Bupot 21/26 Instansi Pemerintah
**) Kolom nama instansi pemerintah dan ID Subunit Organisasi serta QR Code www.pajak.go.id
SPT Masa
Unifikasi SPT Masa PPh Pasal 21/26 Instansi Pemerintah 38

terdiri dari:

1 Induk SPT (Formulir 1721)

2
Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Tetap dan Penerima Pensiun atau
Tunjangan Hari Tua/Jaminan Hari Tua Berkala serta bagi Pegawai Negeri Sipil, Anggota
Tentara Nasional Indonesia, Anggota Polisi Republik Indonesia, Pejabat Negara dan
Pensiunannya (Formulir 1721-A);

3 Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Final, PPh Pasal 21 Tidak Final dan/atau PPh Pasal 26
(Formulir 1721-B); dan

4 Daftar SSP dan/atau sarana administrasi lain yang disamakan dengan SSP (Formulir
1721-SSP)

*) Khusus untuk masa Desember, selain formulir di atas juga wajib memuat Formulir 1721-A untuk satu tahun pajak
dalam hal terdapat Bukti Pemotongan Formulir 1721-A1 dan/atau Formulir 1721-A2.

www.pajak.go.id
1 Induk SPT Masa PPh Pasal 21/26 Instansi Pemerintah 39

www.pajak.go.id
2 40
Daftar Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Bagi Pegawai Tetap Dan Penerima Pensiun Atau
Tunjangan Hari Tua/Jaminan Hari Tua Berkala Serta Bagi Pegawai Negeri Sipil, Anggota Tentara
Nasional Indonesia, Anggota Polisi Republik Indonesia, Pejabat Negara Dan Pensiunannya
(Formulir 1721-A)

www.pajak.go.id
3 Daftar Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 (Tidak Final Dan Final)
Dan/Atau Pasal 26 (Formulir 1721-B)
41

www.pajak.go.id
4 Daftar Surat Setoran Pajak (SSP) Dan/Atau Sarana Administrasi Lain Yang Disamakan Dengan
SSP Untuk Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Dan/Atau Pasal 26 (Formulir 1721-SSP)
42

www.pajak.go.id
43
Pembetulan SPT Masa PPh Pasal 21/26

Dalam hal pembetulan SPT mengakibatkan:


o Kurang Setor
Maka pemotong pajak terlebih dahulu melunasi jumlah pajak yang kurang dibayar tersebut
o Lebih Setor
Maka atas kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang tersebut dapat
dikompensasikan ke masa pajak berikutnya oleh pemotong

Sepanjang Direktur Jenderal Pajak belum melakukan


pemeriksaan atau pemeriksaan bukti permulaan secara terbuka
terhadap masa pajak yang bersangkutan

www.pajak.go.id
SPT Masa
Unifikasi
44

Batas waktu Pelaporan Bukti Potong


dan SPT Masa PPh 21/26 Instansi Pemerintah

Paling lambat

20 hari setelah berakhirnya


masa pajak

www.pajak.go.id
SPT Masa
Unifikasi
Keterlambatan Pelaporan dan Pembayaran
45

o SPT Masa Unifikasi Instansi Pemerintah tidak disampaikan dalam jangka


waktu yang ditentukan dikenakan sanksi administrasi Pasal 7 UU KUP
berupa denda sebesar :
• Rp500.000,00 (Lima ratus ribu rupiah) untuk jenis pajak PPN dan/atau
PPnBM
• Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) yang dikenakan sebagai satu
kesatuan dan tidak dihitung bagi tiap-tiap jenis pajak

o Penyetoran jumlah pajak setelah tanggal jatuh tempo dikenai sanksi


administrasi Pasal 9 ayat (2a) UU KUP berupa bunga.
o Penyetoran jumlah pajak yang kurang disetor akibat pembetulan SPT
Masa Unifikasi Instansi Pemerintah setelah tanggal jatuh tempo
dikenai sanksi administrasi Pasal 8 ayat (2a) UU KUP berupa bunga.

www.pajak.go.id
Apliasi
e-Bupot
Login Aplikasi 25
46

Login dengan :

• Nomor NPWP [1]


• Password DJP Online [2]
• Captcha yang muncul [3]

Klik Login [4]

www.pajak.go.id
Apliasi
e-Bupot 47

Login Aplikasi

Pilih menu

Lapor [5] -->


Pra-pelaporan [6] -->
e-Bupot Instansi Pemerintah [7]

www.pajak.go.id
www.pajak.go.id

Anda mungkin juga menyukai