Anda di halaman 1dari 14

16/02/2021

PPH PASAL 23

B AG I A N DA R I M O D U L E - L E A R N I N G
P E R PA J A K A N 1 – P E R T E M U A N 4 B A G I A N K E D U A
F A K U LTA S B I S N I S – U N I V E R S I TA S K AT O L I K W I DYA M A N D A L A S U R A B AYA

PA S A L 2 3 U U P P H
P E R AT U R A N P E M E R I N TA H N O M O R 9 4 TA H U N 2 0 1 0
P E R M E NK EU N O. 1 4 1 / P M K . 03 / 20 1 5
( P E R U B A H A N T E R K A I T U U N O 1 1 TA H U N 2 0 2 0 )

1
16/02/2021

DEFINISI PPH PASAL 23

Merupakan pajak dikenakan


terhadap WP dalam negeri dan BUT
atas penghasilan dari:
• Penanaman modal
• Penyewaan aset fisik dan finansial
• Keterlibatan dalam pekerjaan atau kegiatan
• Pemberian jasa tertentu
3

PEMOTONG, PENYETOR, DAN PELAPOR


Badan pemerintah

Subjek pajak badan dalam negeri

Penyelenggara kegiatan

BUT

Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya

Orang pribadi yang ditunjuk oleh Kepala KPP


4

2
16/02/2021

SAAT TERUTANG, PENYETORAN, DAN PELAPORAN


Saat terutang adalah pada akhir bulan dilakukannya pembayaran atau akhir bulan
terutangnya penghasilan yang bersangkutan, tergantung yang lebih dahulu terjadi.

Saat penyetoran selambat-lambatnya adalah tanggal 10 bulan takwim berikutnya


setelah bulan saat terutangnya pajak.

Saat pelaporan Surat Pemberitahuan Masa oleh pemotong selambat-lambatnya


adalah 20 hari setelah masa pajak berakhir.

Pemotong wajib memberikan tanda bukti pemotongan kepada WP dalam negeri


atau BUT yang dipotong.
5

Pemotong wajib memberikan tanda


bukti pemotongan kepada WP dalam
negeri atau BUT yang dipotong.

Bukti potong yang


diberikan dalam bentuk:

3
16/02/2021

SAAT PENGAKUAN/PEMBEBANAN
KEWAJIBAN PPH PASAL 23/26
Pemotongan Pajak Penghasilan oleh pihak ketiga yang dimaksud dalam Pasal 23/26 UU PPh,
dilakukan pada akhir bulan:
• dibayarkannya penghasilan (cash basis)
• disediakan untuk dibayarkannya penghasilan (pencadangan, khusus dividen yang diumumkan di
RUPS atau dividen LN); atau
• jatuh temponya pembayaran penghasilan yang bersangkutan (accrual basis)
Tergantung peristiwa yang terjadi terlebih dahulu.
(Pasal 15 PP 94 2010)

TARIF PPH PASAL 23


15% dari jumlah bruto atas:
Tarif PPh • Dividen, Bunga, Royalti
Pasal 23 • Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya (selain yang dipotong PPh
hanya ada 2: Pasal 21)

2% dari jumlah bruto (sebelum PPN) atas:


• Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali
yang dikenai PPh Final
• Imbalan jasa teknik, manajemen, konstruksi, konsultan, katering dan jasa
lain selain yang dipotong PPh Pasal 21
Bagi yang tidak memiliki NPWP dikenai tarif 100% lebih tinggi
8

4
16/02/2021

DEFINISI DIVIDEN UU PPH (1)


Dividen merupakan bagian laba yang diperoleh pemegang saham atau pemegang polis asuransi atau
pembagian sisa hasil usaha koperasi yang diperoleh anggota koperasi, termasuk:
• pembagian laba baik secara langsung ataupun tidak langsung, dengan nama dan dalam bentuk
apapun
• pembayaran kembali karena likuidasi yang melebihi jumlah modal yang disetor
• pemberian saham bonus yang dilakukan tanpa penyetoran termasuk saham bonus yang berasal
dari kapitalisasi agio saham
• pembagian laba dalam bentuk saham
• pencatatan tambahan modal yang dilakukan tanpa penyetoran
• jumlah yang melebihi jumlah setoran sahamnya yang diterima atau diperoleh pemegang saham
karena pembelian kembali saham-saham oleh perseroan yang bersangkutan

DEFINISI DIVIDEN UU PPH (2)


Dividen merupakan bagian laba yang diperoleh pemegang saham atau pemegang polis asuransi atau pembagian
sisa hasil usaha koperasi yang diperoleh anggota koperasi, termasuk:
• pembayaran kembali seluruhnya atau sebagian dari modal yang disetorkan, jika dalam tahun-tahun yang
lampau diperoleh keuntungan, kecuali jika pembayaran kembali itu adalah akibat dari pengecilan modal dasar
(statuter) yang dilakukan secara sah
• pembayaran sehubungan dengan tanda-tanda laba, termasuk yang diterima sebagai penebusan tanda-tanda
laba tersebut
• bagian laba sehubungan dengan pemilikan obligasi
• bagian laba yang diterima oleh pemegang polis
• pembagian berupa sisa hasil usaha kepada anggota koperasi
• pengeluaran perusahaan untuk keperluan pribadi pemegang saham yang dibebankan sebagai biaya perusahaan
10

10

5
16/02/2021

LINGKUP JASA OBYEK PAJAK


PMK NO. 141/ PMK . 03/ 2015

1. Jasa penilai (appraisal)


2. Jasa aktuaris
3. Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan
4. Jasa hukum
5. Jasa arsitektur
6. Jasa perencanaan kota dan arsitektur landscape
7. Jasa perancang (design)
8. Jasa pengeboran (drilling) di bidang penambangan minyak dan gas bumi
(migas), kecuali yang dilakukan oleh bentuk usaha tetap
9. Jasa penunjang di bidang usaha panas bumi dan penambangan minyak dan
gas bumi (migas)
10. Jasa penambangan dan jasa penunjang selain di bidang usaha panas bumi
dan penambangan minyak dan gas bumi (migas)

11

11

LINGKUP JASA OBYEK PAJAK


PMK NO. 141/ PMK . 03/ 2015
11. Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara
12. Jasa penebangan hutan
13. Jasa pengolahan limbah
14. Jasa penyedia tenaga kerja dan/atau tenaga ahli (outsourcing)
15. Jasa perantara dan/atau keagenan
16. Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yang dilakukan
oleh Bursa Efek, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)
17. Jasa kustodian/penyimpanan/penitipan, kecuali yang dilakukan oleh
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
18. Jasa pengisian suara (dubbing) dan/atau sulih suara
19. Jasa mixing film
20. Jasa pembuatan saranan promosi film, iklan, poster, photo, slide, klise,
banner, pamphlet, baliho dan folder 12

12

6
16/02/2021

LINGKUP JASA OBYEK PAJAK


PMK NO. 141/ PMK . 03/ 2015

21. Jasa sehubungan dengan software atau hardware atau sistem komputer,
termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan
22. Jasa pembuatan dan/atau pengelolaan website
23. Jasa internet termasuk sambungannya
24. Jasa penyimpanan, pengolahan, dan/atau penyaluran data, informasi,
dan/atau program
25. Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC,
dan/atau TV kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang
lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi
sebagai pengusaha konstruksi
26. Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik, telepon,
air, gas, AC, TV kabel, dan/atau bangunan, selain yang dilakukan oleh Wajib
Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin
dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi
13

13

LINGKUP JASA OBYEK PAJAK


PMK NO. 141/ PMK . 03/ 2015
27. Jasa perawatan kendaraan dan/atau alat transportasi darat, laut dan udara
28. Jasa maklon
29. Jasa penyelidikan dan keamanan
30. Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer
31. Jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media luar ruang
atau media lain untuk penyampaian informasi, dan/atau jasa periklanan
32. Jasa pembasmian hama
33. Jasa kebersihan atau cleaning service
34. Jasa sedot septic tank
35. Jasa pemeliharaan kolam
36. Jasa katering atau tata boga
37. Jasa freight forwarding
38. Jasa logistik
14

14

7
16/02/2021

LINGKUP JASA OBYEK PAJAK


PMK NO. 141/ PMK . 03/ 2015
39. Jasa pengurusan dokumen
40. Jasa pengepakan
41. Jasa loading dan unloading
42. Jasa laboratorium dan/atau pengujian kecuali yang dilakukan oleh
lembaga atau insitusi pendidikan dalam rangka penelitian akademis
43. Jasa pengelolaan parkir
44. Jasa penyondiran tanah
45. Jasa penyiapan dan/atau pengolahan lahan
46. Jasa pembibitan dan/atau penanaman bibit
47. Jasa pemeliharaan tanaman
48. Jasa pemanenan
49. Jasa pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan,
dan/atau perhutanan
50. Jasa dekorasi
51. Jasa pencetakan/penerbitan
15

15

LINGKUP JASA OBYEK PAJAK


PMK NO. 141/ PMK . 03/ 2015

52. Jasa penerjemahan


53. Jasa pengangkutan/ekspedisi kecuali yang telah diatur dalam Pasal 15
Undang-Undang Pajak Penghasilan
54. Jasa pelayanan kepelabuhanan
55. Jasa pengangkutan melalui jalur pipa
56. Jasa pengelolaan penitipan anak
57. Jasa pelatihan dan/atau kursus
58. Jasa pengiriman dan pengisian uang ke ATM
59. Jasa sertifikasi
60. Jasa survey
61. Jasa tester, dan
62. Jasa selain jasa-jasa tersebut di atas yang pembayarannya dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
16

16

8
16/02/2021

OBJEK DIKECUALIKAN DARI


PEMOTONGAN
• Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank.
• Sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa dengan hak opsi.
• Dividen yang diterima atau diperoleh PT dari badan usaha yang didirikan dan
berkedudukan di Indonesia dengan syarat:
– Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan.
– Kepemilikan saham paling rendah 25% dari jumlah yang disetor.
• Bagian laba dari persekutuan yang modalnya tidak terdiri atas saham – saham.
• SHU Koperasi.
• Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan usaha atau jasa keuangan
(penyalur pinjaman/ pembiayaan sesuai PMK).
17

17

18

9
16/02/2021

KASUS KHUSUS: SINEMATOGRAFI

Royalti adalah nilai yang diterima atau diperoleh


pemegang hak cipta dengan memberikan hak
cipta hasil karya sinematografi kepada pihak lain
sebesar:
• Seluruh penghasilan, jika pihak lain berhak mengumumkan
dan/ atau memperbanyak ciptaannya dengan persyaratan
tertentu; atau
• 10% dari bagi hasil, jika pihak lain berhak mengumumkan
dan/ atau memperbanyak ciptaannya dengan persyaratan
tertentu dengan pola bagi hasil antara pencipta dan pemilik
bioskop.
19

19

BESARAN JUMLAH BRUTO


Nilai dikurangi oleh:
• Pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran
lain atas jasa yang disediakan tenaga kerja berdasarkan kontrak.
• Pengadaan/ pembelian material.
• Jasa perantara yang dibayarkan kepada pihak ketiga.
• Penggantian biaya/ reimbursement.

Pemajakan tidak berlaku untuk:


• Penghasilan yang dibayarkan sehubungan dengan jasa teknik,
manajemen, konstruksi, konsultasi dan jasa lain yang dikenai PPh
final.
20

20

10
16/02/2021

BUKTI PENDUKUNG
RINCIAN TAGIHAN
Kontrak kerja dan pembayaran.

Faktur pembelian barang.

Faktur tagihan kepada pihak ketiga


disertai perjanjian tertulis.

Faktur tagihan atau bukti pembayaran


oleh pihak kedua kepada pihak ketiga.
21

21

Apakah ada yang mau ditanyakan mengenai Konsep dan Materi PPh Pasal 23?

Sesi berikutnya, kita mempelajari beberapa contoh soalnya:

22

11
16/02/2021

CONTOH 1: BUNGA PINJAMAN


PT Putra Dewa melakukan peminjaman uang pada 1 Juli 2011 senilai Rp
100.000.000 kepada PT Samaro Tungga dengan tingkat bunga 8% per tahun.
Kesepakatan mensyaratkan debitur membayarkan bunga pada 31 Juni 2012
dan 2013, serta mengembalikan seluruh pokok pinjaman pada saat
pembayaran bunga kedua. Berapakah besar beban PPh Pasal 23 masing –
masing di tahun 2012 dan 2013?

Jawaban : Pemotongan PPh Pasal 23 2012 dan 2013


= 15% x (8% x 100.000.000)
= 15% x 8.000.000 = Rp 1.200.000
23

23

CONTOH 2: JASA
PT. Kanjuruhan merupakan sebuah badan usaha yang bergerak di bidang
pengolahan limbah. Di tanggal 1 Februari 2012 sebuah kontrak ditandatangani
untuk melaksanakan teknik sanitary landfill di 10 lokasi dengan imbalan jasa
sebesar Rp 35.000.000,00. Berapakah besarnya PPh Pasal 23 yang dipotong
oleh klien terhadap PT. Kanjuruhan?

Jawaban :
PPh Pasal 23 = 2% x 35.000.000
= Rp 700.000,00

24

24

12
16/02/2021

CONTOH 3: SEWA HARTA


Hotel Fortuna memiliki sebuah ballroom yang disewakan kepada PT Agung
Jaya selama 3 hari untuk penyelenggaraan pameran produk. Atas maksud
memastikan kesempurnaan perhelatan, pihak perusahaan meminta penyediaan
tiga set generator kepada Hotel Fortuna. Kedua pihak bersepakat atas nilai Rp
30.000.000 atas keseluruhan kontrak. Sebagai informasi tambahan, Hotel
Fortuna menyewa generator dari Tuan Abdul sebesar Rp 250.000 per hari.
Berapakah besar PPh terutang atas transaksi tersebut?

PPh Pasal 23 o/ penyewa = 2% x 30.000.000


(Ballroom) = Rp 600.000.

PPh Pasal 21 o/ Hotel = 5% x 250.000 x 3 hari


(Sewa generator) = Rp 37.500. (Tuan Abdul)
25

25

CONTOH 4 : JUMLAH BRUTO


PT Prima sebagai konsumen pada tanggal 2 Maret 2012 menandatangani kontrak dengan PT Sarana
(perusahaan agen periklanan) untuk membuat media iklan. Nilai tagihan PT Sarana kepada PT Prima terkait
kontrak adalah:
• Pembelian material iklan Rp 20.000.000
• Jasa konsultan iklan Rp 10.000.000
• Upah agen Rp 5.000.000
• Biaya pemasangan iklan ke media Rp 115.000.000
• Total Rp 150.000.000
• Berapakah besarnya PPh Pasal 23 yang dipotong antar setiap pihak yang terlibat dalam kontrak ini?
PPh Pasal 23 dipotong PT Prima kepada PT Sarana, jika terdapat bukti pendukung rincian transaksi
= 2% x (10.000.000 + 5.000.000)
= 2% x 15.000.000
= Rp 300.000
Jika tidak terdapat bukti pendukung rincian transaksi
= 2% x 150.000.000
= Rp 3.000.000
PPh Pasal 23 dipotong PT Sarana kepada perusahaan media
= 2% x 115.000.000
= Rp 2.300.000
26

26

13
16/02/2021

SAMPAI DI SINI UNTUK PPH PASAL 23.


APAKAH ADA YANG MAU DI DISKUSIKAN?

27

14

Anda mungkin juga menyukai