Anda di halaman 1dari 34

HUKUM PAJAK

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA


SEMESTER 1
TAHUN AJARAN 2020/2021

ZENNY
• LET ME INTRODUCE
MYSELF
ZENNY
ICON

• FOUNDER OF • MANAGIN • TAX


ZENTAX G CONSULTA
CONSULTING PARTNER NT

: +62 81 833 7555 • : gochenchen • : zennychen


ZENNY
Managing Partner
ZenTax Consulting
 
Zenny mendirikan Zentax Consulting di Surabaya sejak 1 Maret 2017, setelah bergabung dengan PB
Taxand selama 18 tahun, sejak tahun 1999. Dan sebelumnya pernah bekerja di perusahaan selama 2
tahun.

Zenny memperoleh gelar S1 jurusan Akuntansi dari Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
pada tahun 1997.
Gelar SH diperoleh di tahun 2015 dari Universitas Narotama dan Gelar MM (dari IBMT) serta
Advokat di tahun 2017. Pada tahun 2000, Zenny memperoleh sertifikat Brevet B dan di tahun 2001
memperoleh sertifikat Brevet C.

Sejak tahun 2005, Zenny telah menjadi dosen perpajakan di beberapa perguruan tinggi, pengajar
Brevet di Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), serta
pembicara pada berbagai event perpajakan. Zenny juga tergabung sebagai anggota IAI pada tahun
2007 dan IKPI pada tahun 2005. Saat ini, Zenny masih merupakan pengurus aktif di IKPI Cabang
Surabaya.
• JL. Sutorejo Utara X No.19 Surabaya

• ZENTAXCONSULTING

• +62 31 591 73341, 591 73928


Aturan Main selama Perkuliahan Online

• Video On kecuali ada alasan tertentu dan diijinkan


dosen/pengajar;
• Audio Mute kecuali diijinkan dosen/pengajar;
• HP silent;
• Aktif mendengarkan;
• Aktif berdiskusi;
• Aktif bertanya (bonus nilai);
• Quiz diusahakan setiap kuliah;
SESI 1
Sejarah Pajak
• Upeti dari rakyat untuk Raja/Kaisar/Sultan
• Bersifat sukarela, namun biasanya terdapat unsur paksaan atau ancaman tertentu
• Tidak akuntabel dan tidak proporsional
• Banyak golongan elit yang dikecualikan
• Digunakan untuk keperluan negara/kerajaan, seperti militer, pembangunan, dan
belanja rumah tangga kerajaan
• Menimbulkan budaya melawan upeti oleh rakyat
• Berubah dari pembayaran sukarela menjadi pembayaran wajib
• Terdapat pemisahan keuangan negara dengan keuangan Raja/Kaisar/Sultan/Presiden
• Dipungut berdasarkan hukum melalui Undang-Undang
• Digunakan untuk pembangunan dan operasional negara
Sumber-sumber Penerimaan Negara
1. Pajak
2. Kekayaan Alam
3. Bea dan Cukai
4. Retribusi
5. Iuran
6. Sumbangan
7. Laba dari BUMN
8. Sumber-sumber lain
Penerimaan Negara
• Retribusi
• Pembayaran uang oleh masyarakat atas penggunaan fasilitas atau jasa
tertentu oleh pemerintah
• Bea dan Cukai
• Bea masuk, bea keluar, cukai rokok, cukai alkohol, dsb.
• Hutang Pemerintah
• Obligasi
• Hutang Luar Negeri
Penggunaan Pajak
• Pembangunan fasilitas umum (barang publik) seperti jalan raya,
sungai, jembatan, puskesmas, gedung-gedung pemerintahan dan
pelayanan masyarakat.
• Pembayaran gaji pegawai negeri, polisi, tentara, aparat peradilan,
dan dinas-dinas lain yang bertugas menjalankan negara.
• Mengapa kita harus membayar pajak?
• Karena tanpa bantuan dan fasilitas dari negara, sektor swasta tidak dapat
melakukan kegiatan bisnis yang profitable.
Definisi Pajak
• Pasal 1 UU KUP
• Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Karakteristik Pajak
Ciri-ciri yang melekat pajak definisi/pengertian pajak:
1. Peralihan kekayaan dari sektor privat ke sektor publik
2. Dipungut berdasarkan Undang-Undang sehingga dapat dipaksakan
3. Tidak terdapat kontraprestasi langsung secara individual dari pemerintah
4. Dipungut oleh negara di setiap jenjang pemerintahan
5. Digunakan untuk pengeluaran negara
6. Dapat digunakan sebagai alat pemerintah untuk tujuan tertentu
7. Dapat dipungut secara langsung atau tidak langsung
Falsafah Pajak
• Pemungutan pajak dapat dipaksakan dan tidak memberi imbalan
langsung
• Harus mendapat persetujuan rakyat
• Melalui Parlemen/DPR yang membuat Undang-Undang
• Pasal 23 UUD 1945
Fungsi Pajak
• Dalam dunia perpajakan, sering disebutkan bahwa fungsi pajak ada
dua yaitu fungsi budgeter dan regulerend.
• Namun dalam perkembangannya, terdapat fungsi tambahan yaitu
fungsi demokrasi dan fungsi redistribusi.
Fungsi Pajak (Utama)
• Fungsi Bugdeter
• Memasukkan uang pajak sebanyak-banyaknya ke kas negara sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku, yang akan digunakan untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran Negara
• Sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran
pemerintah
• Fungsi Regulerend
• Alat untuk mengatur masyarakat atau mencapai tujuan-tujuan tertentu yang
letaknya di luar bidang keuangan. Dalam hal ini, pajak berfungsi sebagai alat
pengatur keadaan sosial dan ekonomi
Fungsi Pajak (Tambahan)
• Fungsi Demokrasi
• Terkait dengan hak warga negara yang membayar pajak untuk mendapatkan
pelayanan yang baik dari pemerintah.
• Fungsi Redistribusi
• Menekankan pada unsur pemerataan dan keadilan dalam masyarakat
(Redistribusi pendapatan). Contoh: tarif progresif, PTKP.
Kebijakan Fiskal
Tujuan kebijakan fiskal:
1. Meningkatkan laju investasi
2. Mendorong investasi yang optimal secara sosial
3. Meningkatkan kesempatan kerja
4. Meningkatkan kestabilan ekonomi
5. Menanggulangi inflasi
6. Meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional
Pajak = Kebijakan Fiskal
• Pajak merupakan bagian dari kebijakan fiskal
• Tercermin dari fungsi pajak, yaitu regulerend dan redistribusi.
• Regulerend dapat digunakan untuk mendorong investasi,
menstabilkan ekonomi, dan mengendalikan inflasi/deflasi
• Redistribusi dapat diarahkan untuk pemerataan kondisi sosial
ekonomi masyarakat
Peraturan Perpajakan di Indonesia
UU Ketentuan Umum dan tata Cara Perpajakan
UU Pajak Penghasilan
UU Pajak Pertambahan Nilai dan PPnBM
UU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
UU Pajak Bumi dan Bangunan
UU Bea Meterai
UU Bea Perolehan atas Tanah dan Bangunan
Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (KUP)
• UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan
• UU Nomor 9 Tahun 1994 tentang Perubahan UU Nomor 6 Tahun 1983
• UU Nomor 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua UU Nomor 6
Tahun 1983
• UU Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga UU Nomor 6
Tahun 1983
• UU Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan Keempat UU Nomor 6
Tahun 1983
Pajak Penghasilan (PPh)
• UU Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
• UU Nomor 7 Tahun 1991 tentang Perubahan UU Nomor 7 Tahun 1983
• UU Nomor 10 Tahun 1994 tentang Perubahan Kedua UU Nomor 7
Tahun 1983
• UU Nomor 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga UU Nomor 7
Tahun 1983
• UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat UU Nomor 7
Tahun 1983
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah (PPN dan
PPnBM)
• UU Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah
• UU Nomor 11 Tahun 1994 tentang Perubahan UU Nomor 8 Tahun
1983
• UU Nomor 18 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua UU Nomor 8
Tahun 1983
• UU Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga UU Nomor 8
Tahun 1983
UU Pajak Pusat Lainnya
• UU Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Dengan Surat Paksa
• UU Nomor 19 Tahun 2000 tentang Perubahan UU Nomor 19 Tahun
1997
• UU Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak
• UU Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai
UU Pajak Lainnya
• UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
• UU Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
• UU Nomor 12 Tahun 1994 tentang Perubahan UU Nomor 12 Tahun 1985
• UU Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan atas Tanah dan
Bangunan
• UU Nomor 20 Tahun 2000 tentang Perubahan UU Nomor 21 Tahun 1997
Penerapan Perpajakan Indonesia
• PPh dikenakan atas penghasilan, gaji, keuntungan, dan laba usaha
• PPN merupakan pajak atas konsumsi, dikenakan kepada konsumen
• PBB dikenakan atas penggunaan bumi dan bangunan
• Pajak Daerah merupakan pajak atas konsumsi barang atau jasa
tertentu, dikenakan kepada konsumen.
Definisi Hukum Pajak
• Hukum pajak adalah sekumpulan peraturan yang mengatur hubungan
antara pemerintah sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai
pembayar pajak
• Hukum pajak mengatur:
• Subyek pajak, wajib pajak, dan obyek pajak
• Kewajiban WP
• Hutang pajak, penagihan pajak, dan mekanisme keberatan dan banding
Kedudukan Hukum Pajak
Hukum Tata
Negara
Hukum Perdata
Hukum
Hukum Administrasi
Negara
Hukum Publik

Hukum Pajak

Hukum Pidana
Hukum Perdata dan Hukum Pajak
• Hukum perdata mengatur hubungan antara orang-orang pribadi
• Hukum Pajak meliputi pengenaan pajak atas kekayaan, penghasilan,
kegiatan, dan perbuatan hukum lainnya yang berada di lingkup perdata.
• Pandangan lain, hukum perdata adalah hukum umum yang mengatur
segala-galanya kecuali sudah diatur dalam hukum lain
• Banyak ketentuan dan istilah hukum perdata digunakan dalam hukum
pajak. Tetapi kondisi ini tidak sepenuhnya dianut dalam hukum pajak
• Berlaku prinsip lex specialis derogat lex generalis
Hukum Pidana dan Hukum Pajak
• Hukum pidana (KUHP) mengatur tentang tindak pidana/kejahatan
umum
• Dalam hukum pajak, terdapat sanksi pidana atas pelanggaran oleh
wajib pajak
• Pelanggaran hukum tersebut dapat berupa kealpaan maupun
kesengajaan.
• Sanksi pidana dalam hukum pajak selalu mengacu pada hukum pidana
• Hukum pajak berfungsi sebagai hukum khusus atas tindak pidana
pajak
Klasifikasi Hukum Pajak
Hukum Pajak Material
• Memuat norma-norma yang menerangkan keadaan-keadaan,
perbuatan-perbuatan, dan peristiwa-peristiwa hukum yang harus
dikenakan pajak
• Siapa-siapa yang harus dikenakan pajak
• Berapa besar pajak terutang
• Timbul dan hapusnya hutang pajak
• Hubungan antara negara dan wajib pajak
Klasifikasi Hukum Pajak
Hukum Pajak Formal
• Memuat ketentuan untuk mendukung dan merealisasikan hukum
pajak material
• Mengatur tentang
• Hak dan kewajiban wajib pajak
• Hak dan kewajiban negara (fiskus/DJP)
• Sanksi administrasi dan pidana
• Prosedur administrasi pajak dan penagihan pajak
• Prosedur pemeriksaan, keberatan, dan banding
Contoh Hukum Pajak
• Hukum pajak material
• PPh
• PPN dan PPnBM
• PBB, BPHTB, Pajak Daerah
• Hukum pajak formal
• KUP
• Pengadilan Pajak
• Penagihan dengan Surat Paksa
Perlawanan terhadap pajak
Menurut sifatnya, perlawanan pajak terbagi menjadi:
• Perlawanan Pasif
• Terkait dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat
• Budaya dan kebiasaan, ketidakpedulian, ketidak tahuan atau ketidak
mampuan, serta pandangan yang keliru sebagai warga negara
• Perlawanan Aktif
• Serangkaian usaha untuk tidak membayar pajak atau mengurangi jumlah
pajak yang dibayar
Perlawanan Pajak Aktif
• Tax Avoidance (Penghindaran Pajak)
• Tindakan mengurangi pajak terutang dengan memanfaat celah (loophole)
peraturan pajak yang ada dengan optimal
• Tax Evasion (Penggelapan Pajak)
• Pengurangan pajak terutang dengan melanggar peraturan pajak
• Melaporkan data keuangan palsu, menyembunyikan penghasilan tertentu,
dsb.
• Dikenakan sanksi pidana

Anda mungkin juga menyukai