Anda di halaman 1dari 69

PPh Bersifat Final

Modul - 7

1
Tujuan Pembelajaran
1. Pajak penghasilan atas bunga dan deposito lainnya
2. Bunga obligasi dan Surat Utang Negara
3. Bunga simpanan yang dibayarkan koperasi kepada anggota koperasi orang
pribadi
4. Hadiah undian
5. Transaksi saham dan sekuritas lainnya
6. Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
7. Usaha jasa konstruksi.
8. Persewaan tanah dan/atau bangunan.
9. Wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu.
10. Pajak penghasilan atas perusahaan pelayaran/penerbangan luar negeri
11. Pajak penghasilan atas perusahaan penerbangan dalam negeri
12. Pajak penghasilan atas perusahaan pelayaran dalam negeri

2
Kegiatan Belajar 1

PPH PASAL 4 AYAT 2

3
PPh Final

Pajak penghasilan yang tidak dapat dikreditkan


(dikurangkan) dari total pajak penghasilan
terutang pada akhir tahun pajak

4
Objek PPh Pasal 4 ayat 2

Penghasilan berupa Penghasilan dari


Penghasilan berupa
bunga deposito dan transaksi saham dan
hadiah undian
tabungan lainnya sekuritas lainnya

Penghasilan dari
transaksi pengalihan Penghasilan tertentu
harta berupa tanah lainnya
dan/ atau bangunan

5
Deposito

• Deposito dengan nama dan dalam bentuk apa pun termasuk


deposito berjangka, sertifikat deposito, dan deposit on call, baik
dalam rupiah maupun dalam valuta asing yang ditempatkan pada
atau diterbitkan oleh bank.
• Termasuk bunga yang diterima atau diperoleh dari deposito dan
tabungan yang ditempatkan di luar negeri melalui bank yang
didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau cabang
bank luar negeri di Indonesia.

6
Tarif (1)
Deposito USD Hasil Deposito IDR Hasil
Ekspor Ekspor
1 Bulan (10%) 1 Bulan (7,5%)

3 Bulan (7,5%) 3 Bulan (2,5%)

6 Bulan (2,5%) >=6 Bulan (0%)

> 6 Bulan (0%) Perpanjangan Deposito (20%)

Apabila dicairkan
sebelum jangka waktu
kena tarif 20% 7
Tarif (2)

SBI

WPLN Tax
WPDN &
Treaty
BUT (20%)
(20%)
8
Syarat Deposito USD
Hasil Ekspor
Devisa Hasil Ekspor
Hasil Pemindahbukuan dari LN ke
DN
Ditempatkan di Bank yang sama

Surat Pernyataan Eksportir

9
Pemotong PPh

Bank
pembayar Dana Pensiun
bunga
telah disahkan
Menteri keuangan

10
Dikecualikan dari
Pemotongan PPh
Bunga Deposito < 7,5 Juta

Bunga Diskonto Bank DN

Bunga/ Diskonto SBI untuk DP

Bunga Tabungan Bank Pemerintah


11
Obligasi

Surat Utang dan Surat Utang Negara, yang


berjangka waktu lebih dari 12 bulan

12
Bunga Obligasi

Imbalan yang diterima pemegang obligasi


dalam bentuk bunga dan/atau diskonto

13
Tarif dan DPP

Bunga dari Obligasi • WPDN & BUT (15%)


Dengan Kupon • WPLN selain BUT (20%)

Diskonto dari
Obligasi • WPDN & BUT (15%)
Dengan/Tanpa • WPLN selain BUT (20%)
Kupon

• 2009-2010 (0%)
Bunga/Diskonto • 2011-2013 (5%)
Reksadana • 2014 –present (15%)

14
Pemotong PPh

Penerbit Obligasi/
kustodian

Perusahaan efek, dealer,


atau bank
15
Dikecualikan dari
pemotongan PPh

Wajib Pajak Dana Pensiun yang pendirian


atau pembentukannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan, dan
Wajib Pajak bank yang didirikan di
Indonesia atau cabang bank luar negeri di
Indonesia.

16
BUNGA SIMPANAN YANG
DIBAYARKAN KOPERASI KEPADA
ANGGOTA KOPERASI ORANG
PRIBADI

Penghasilan berupa bunga < 240rb/bulan


simpanan yang dibayarkan 0%
oleh koperasi yang
didirikan di Indonesia
kepada anggota koperasi > 240rb per bulan
orang pribadi
10%
17
Pemotong PPh

Koperasi yang melakukan pembayaran


bunga simpanan kepada anggota koperasi
orang pribadi

18
Tata Cara Pemotongan

Memotong Bukti Setor ke


SPT Masa
saat Potong PPh Kas Negara
PPh Final
pembayaran Final (SSP)

Koperasi
19
Hadiah Undian
Definisi Dikecualikan

Penghasilan berupa
Hadiah langsung dalam
hadiah undian dengan
penjualan barang/ jasa
nama dan dalam bentuk
untuk SEMUA pembeli
apa pun yang diberikan
melalui undian

20
Tarif Pajak

25% dari jumlah bruto hadiah dan bersifat


final oleh penyelenggara kegiatan.

21
Pemotong PPh

Orang pribadi Badan Kepanitiaan

Pengusaha/ Penyelenggara
Organisasi
Penjual lainnya

22
Transaksi saham dan
sekuritas lainnya
Penghasilan dari transaksi
penjualan saham di bursa efek

Saham Pendiri
Kapitalisasi Agio
Pemecahan Saham

23
Tidak termasuk Saham Pendiri

Stock Right
Warrant
Dividend Issues

Convertibl Reksa
e Bond Dana

24
Pendiri

Orang pribadi atau badan yang namanya tercatat dalam


Daftar Pemegang Saham Perseroan Terbatas atau
tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan Terbatas
sebelum Pernyataan Pendaftaran yang diajukan kepada
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dalam rangka
penawaran umum perdana (intial public offering)
menjadi efektif

25
Sumber Penghasilan
Pendiri

Warisan Hibah

Cara
Lainnya
26
Tarif Pajak

0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi


penjualan

Khusus untuk pemilik dikenakan tambahan


Pajak Penghasilan sebesar
0,5% dari nilai saham perusahaan pada saat
penutupan bursa di akhir tahun 1996.

27
Pemotongan, Penyetoran
dan Pelaporan
Setor selambatnya
PPE memotong
tanggal 20 tiap
PPh
bulan

Membuat Laporan
ke KPP
selambatnya
tanggal 25 tiap
bulan
28
Pengalihan Hak Atas Tanah
dan/atau Bangunan

Pengalihan hak Perjanjian


atas tanah dan/atau pengikatan jual
bangunan beli

29
Pengalihan Hak Atas Tanah
dan/atau Bangunan

Penghasilan yang diterima atau diperoleh pihak yang


mengalihkan hak atas tanah dan/atau bangunan melalui
penjualan, tukar-menukar, pelepasan hak, penyerahan
hak, lelang, hibah, waris, atau cara lain yang disepakati
antara para pihak

30
Subjek Pajak Perjanjian
Pengikatan Jual Beli

Jual beli atas tanah dan/atau bangunan

Penjual
Pembeli
31
Dikecualikan dari
Objek Pajak

Nilai < 60 Hibah Pengalihan


juta sedarah Sosial

Pengalihan Penetapan
BOT/BTO
Waris Menkeu

32
Tarif Pajak

Rumah Susun
Sederhana
Bukan Bisnis Utama-2,5%
Bisnis Utama - 1%
Pemerintah/ BUMN - 0%
33
Nilai Pengalihan

Keputusan pejabat
Risalah lelang Nilai seharusnya
yang berwenang

Nilai
Nilai pasar
diterima/diperoleh

34
Beberapa Terminologi

35
Jasa Konstruksi

Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi


perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan
jasa konsultansi pengawasan konstruksi

36
Pekerjaan Konstruksi

Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian


rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta
pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil,
mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing
beserta kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan
atau bentuk fisik lain

37
Perencanaan Konstruksi

Perencanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang


pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di
bidang perencanaan jasa konstruksi yang mampu
mewujudkan pekerjaan dalam bentuk dokumen perencanaan
bangunan fisik lain

38
Pelaksanaan Konstruksi

Pelaksanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang


pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di
bidang pelaksanaan jasa konstruksi yang mampu
menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu
hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau bentuk fisik
lain, termasuk di dalamnya pekerjaan konstruksi terintegrasi

39
Pengawasan Konstruksi

Pengawasan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang


pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di
bidang pengawasan jasa konstruksi, yang mampu
melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal pelaksanaan
pekerjaan konstruksi sampai selesai dan diserahterimakan

40
Pengguna dan Penyedia Jasa

• Pengguna Jasa adalah orang pribadi atau badan termasuk


Bentuk Usaha Tetap yang memerlukan layanan jasa konstruksi
• Penyedia jasa adalah orang perseorangan atau badan termasuk
Bentuk Usaha Tetap, yang kegiatan usahanya menyediakan
layanan jasa konstruksi baik sebagai perencana konstruksi,
pelaksana konstruksi, dan pengawas konstruksi maupun sub-
subnya

41
Tarif

Tidak
Memiliki
Memiliki
Kualifikasi
Kualifikasi
Usaha
Usaha

42
Tarif Bagi yang Memiliki
Kualifikasi Usaha
Bentuk Usaha Klasifikasi Usaha Tarif
2% dari penerimaan
Kecil pembayaran tidak termasuk
Pelaksana PPN
Kontruksi 3% dari penerimaan
Menengah & besar pembayaran tidak termasuk
PPN
4% dari penerimaan
Perencanaan dan
Kecil, Menengah & Besar pembayaran tidak termasuk
Pengawasan
PPN

43
Tarif Bagi yang Tidak
Memiliki Kualifikasi
Usaha
Bentuk Usaha Tarif
 
Pelaksana Kontruksi 4% dari penerimaan pembayaran tidak
termasuk PPN
 
Perencanaan dan Pengawasan 6% dari penerimaan pembayaran tidak
termasuk PPN

44
Pemotongan dan
Penyetoran
• Pajak Penghasilan dipotong oleh Pengguna Jasa pada saat
pembayaran, dalam hal Pengguna Jasa merupakan
pemotong pajak
• Pajak penghasilan disetor sendiri oleh Penyedia Jasa,
dalam hal Pengguna Jasa bukan merupakan pemotong
pajak

45
Pengecualian
Selisih
kekurangan PPh • Setor Sendiri
yang terutang
Nilai Kontrak
Jasa Konstruksi • Tidak terutang PPh yang
tidak dibayar bersifat final
penuh
Piutang yang nyata-nyata tidak dapat
ditagih dapat ditagih kembali, tetap
dikenakan PPh yang bersifat final.

46
Objek Pasak atas Persewaan
Tanah dan/atau Bangunan

Penghasilan berupa sewa atas tanah dan atau bangunan


berupa tanah, rumah, rumah susun, apartemen,
kondominium, gedung perkantoran, gedung pertokoan,
atau gedung pertemuan termasuk bagiannya, rumah
kantor, toko, rumah toko, gudang dan bangunan industri

47
Tarif Pajak

10%
Jumlah bruto nilai
persewaan tanah
dan bangunan
48
Tata Cara Pelunasan

Penyewa • Pemotongan oleh


Badan penyewa
Penyewa
OP/ Bukan • Penyetoran
Subjek sendiri
Pajak
49
Pemotongan, Penyetoran
dan Pelaporan

Penyetoran
Saat Pemotonga Pelaporan
ke Bank
pembayaran n ke KPP
Persepsi

50
Wajib pajak yang memiliki
peredaran bruto tertentu

Subjek Pajak
OP/ Badan bukan
BUT
Penghasilan < 4,8 M
51
Tidak termasuk peredaran bruto
(usaha cabang)

• Jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas


• Penghasilan yang diterima atau diperoleh dari luar negeri
• Usaha yang atas penghasilannya telah dikenai Pajak
Penghasilan yang bersifat final dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan tersendiri; dan
• Penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak.

52
WP OP yang Tidak
Termasuk Subjek pajak
• Menggunakan sarana atau prasarana yang dapat dibongkar
pasang, baik yang menetap maupun tidak menetap
• Menggunakan sebagian atau seluruh tempat untuk
kepentingan umum yang tidak diperuntukkan bagi tempat
usaha atau berjualan.

53
WP Badan yang Tidak
Termasuk Subjek pajak
• Wajib Pajak Badan yang belum beroperasi secara
komersial
• Wajib Pajak Badan yang dalam jangka waktu satu tahun
setelah beroperasi secara komersial memperoleh
peredaran bruto melebihi Rp4.800.000.000

54
Tarif Pajak

1%

55
Pengenaan Pajak
Penghasilan

Peredaran Satu Tahun


Bruto terakhir
Tidak melebihi 4,8M
56
Contoh

CV Bahari memiliki usaha CV Bahari pada tahun 2014


penjualan gerabah yang dikenai Pajak Penghasilan
berdasarkan pembukuan atau bersifat final sebesar 1%, karena
catatan pada Tahun Pajak 2013 peredaran bruto CV Bahari pada
(Januari 2013 sampai dengan Tahun Pajak 2013 tidak melebihi
Desember 2013), memiliki Rp4.800.000.000
peredaran bruto sebesar
Rp4.000.000.000.

57
Bagaimana kalau Melebihi
4,8M dalam 1 bulan?
Tetap dikenai tarif Pajak Jika CV Bahari pada bulan Januari sampai
dengan Oktober 2014 memperoleh
Penghasilan 1% sampai
peredaran bruto sebesar Rp5.000.000.000,
dengan akhir Tahun Pajak
maka atas penghasilan dari usaha yang
yang bersangkutan diterima oleh CV Bahari sampai dengan
bulan Desember 2014 (akhir Tahun Pajak
2014) tetap dikenai tarif Pajak Penghasilan
yang bersifat final sebesar satu persen

58
Bagaimana kalau Melebihi
4,8M dalam 1 tahun?
Dikenai tarif Pajak Jika CV Bahari pada bulan Januari sampai
dengan Desember 2014 memperoleh peredaran
Penghasilan berdasarkan
bruto sebesar Rp6.000.000.000, maka
ketentuan Undang-
penghasilan yang diperoleh CV Bahari pada
Undang Pajak Penghasilan tahun 2015 (tahun berikutnya), dikenai Pajak
Penghasilan sesuai ketentuan Undang-Undang
Pajak Penghasilan. Dengan kata lain, tidak
dikenai tarif Pajak Penghasilan yang bersifat
final satu persen

59
Penghitungan Pajak
Penghasilan Terutang

Tarif Pajak x Dasar


Pengenaan Pajak

1% X Jumlah Peredaran
bruto setiap bulan
60
Hal khusus terkait
peredaran
Peredaran bruto • Sebelum berlakunya PP
Tahun Pajak terakhir 46/2013

Peredaran bruto dari • Sampai dengan bulan sebelum


bulan saat Wajib
Pajak terdaftar berlakunya PP 46/2013

Peredaran bruto pada


bulan pertama
• Sejak berlakunya PP 46/2013

61
Kegiatan Belajar 2

PPH PASAL 15

62
Subjek Pajak

Perusahaan
pelayaran/penerbangan
• Dalam Negeri
• Luar negeri
63
Subjek Pajak (1)

Perusahaan pelayaran/penerbangan luar negeri

Perusahaan pelayaran/penerbangan
yang bertempat kedudukan di luar
negeri yang melakukan usaha melalui
Bentuk Usaha Tetap (BUT)

64
Norma Penghitungan
Khusus

Perusahaan pelayaran atau penerbangan internasional

Perusahaan asuransi luar negeri

Perusahaan pengeboran minyak, gas dan panas bumi

Perusahaan dagang asing

Perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk BOT

65
Dasar Pengenaan Pajak
dan Tarif Pajak
Tidak • 6% dari
bersifat
final peredaran bruto

Bersifat • 2,64% dari


final peredaran bruto
66
Subjek Pajak (2)

Perusahaan pelayaran/penerbangan dalam negeri

orang yang bertempat tinggal atau badan


yang didirikan dan berkedudukan di
Indonesia yang melakukan usaha pelayaran
dengan kapal yang didaftarkan baik di
Indonesia maupun di luar negeri atau dengan
kapal pihak lain

67
Dasar Pengenaan Pajak
dan Tarif Pajak

• 1,2% dari
Bersifa
t final
peredaran
bruto

68
TERIMA KASIH

69

Anda mungkin juga menyukai