1
3 5
Pph Pasal Pph Pasal Pph Pasal
4 ayat 2 2 22
2 4 6
3
Pph Pasal Pph Pasal Pph Pasal
15 26 24
Pph Pasal 4 ayat 2
Pph pasal 4 ayat 2 merupakanPajak penghasilan atas jenis penghasilan-penghasilan
tertentu yang bersifat final dan tidak dapat dikreditkan dengan pajak penghasilan
terutang.
No Objek pajak pph pasal 4 ayat 2 Tarif pajak
3 Deviden 10%
Bunga
Deposito/Tabungan/Obligasi/ Utang PPh 4 ayat (2) = 20% x
SUN Bunga Koperasi penghasilan bruto
Transaksi Derivatif
PP 46/2013 tentang
pengusaha dengan Utang PPh 4 ayat (2) = 1% x
penghasilan tertentu penghasilan bruto
lainnya
Omzet Penjualan (peredaran Tanggal 15 bulan berikutnya Jika sudah validasi NTPN, WP
bruto) setelah masa pajak berakhir tidak perlu lapor lagi. Cukup
menyertakan lampiran laporan
PPh Final 0,5% pada pelaporan
SPT Tahunan Badan/Pribadi (SPT
1770)
Bunga, deposito/tabungan, Tanggal 10 bulan berikutnya 20 hari setelah masa pajak
diskonto SBI, bunga/ diskonto setelah masa pajak berakhir berakhir
Norma Perhitungan Khusus untuk golongan wajib pajak tertentu, antara lain :
1 2 3 4 5
3 Perusahaan Pelayaran Asing atau Penerbangan Luar 2,64% dari Peredaran Bruto dan
Negeri bersifat final
4 Wajib Pajak Luar Negeri yang mempunyai Kantor 0,44% dari Nilai Ekspor Bruto dan
Perwakilan Dagang di Indonesia bersifat final
5 Pihak yang melakukan kerjasama dalam bentuk 5% x Jumlah Bruto Nilai Tertinggi
Perjanjian Bangunan Guna Serah (Build Operate and Nilai Pasar dengan Nilai Jual Objek
Transfer) Pajak (NJOP)
6 Wajib Pajak yang melakukan kegiatan usaha jasa maklon 2.1% dari jumlah seluruh biaya
internasional di bidang produksi mainan anak-anak pembuatan atau perakitan barang
tidak termasuk biaya pemakaian
bahan baku.
Contoh Soal
Penerbangan Dalam Negeri :
T Y mencharter pesawat terbang dari
perusahaan penerbangan dalam
negeri yakni PT Z Airline dengan nilai
sewa Rp 750.000.000.
PPh Pasal 15 yang harus dipotong atas
sewa pesawat
= 1,8% x Rp 750.000.000 = Rp
13.500.000
PPh tersebut bersifat tidak final,
kemudian dipotong dan disetor oleh
PT Y selaku pemberi penghasilan.
Pph Pasal 23
• Penyelenggara kegiatan
• Badan Pemerintah
• Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya
• Subjek Pajak Badan Dalam Negeri
• Badan Usaha Tetap
• Wajib Pajak Orang Pribadi DN tertentu yang ditunjuk
oleh DJP
Tarif dan Objek pajak
Pph Pasal 23
15 % 2%
1. Dividen
2. Bunga
3. Royalti, sewa dan penghasilan
lain.
4. Imbalan dengan sehubungan
dengan jasa, pekerjaan, dan
kegiatan.
5. Hadiah, dan penghargaan.
6. Pensiun dan pembayaran
berkala.
7. Premi swap, dan transaksi
lindung nilai.
Berapakah tarif untuk Pph Pasal 26?
Diketahui :
Nilai import = CIF + BM + pungutan pabean lainnya
CIF = (500.000+10.000+40.000) = 550.000
BM = 550.000 x 20% =110.000
Jadi total nilai impor 550.000 + 110.000 = 660.000
.
Subjek Wp dalam negeri yang
terutang pajak atas seluruh
penghasilan termasuk
penghasilan yang diterima atau
diperoleh dari luar negeri.
Objek pajak : penghasilan yang
berasal dari luar negeri.
Sumber penghasilan kena pajak yang dapat
digunakan untuk memotong hutang pajak