Anda di halaman 1dari 33

3/5/2021

PEMOTONGAN
PPH PASAL 23/26 DAN PEMUNGUTAN
PPH PASAL 22

IKA FRANSISCA
MATERI KULIAH PERPAJAKAN 1
PERTEMUAN IV
UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

PEMOTONGAN PPH PASAL 23


DASAR HUKUM:
PASAL 23 UU PPh
PMKPMK 141/PMK03/2015

1
3/5/2021

PEMOTONG, PENYETOR DAN PELAPOR PPH 23

DIBAYARKAN, DISEDIAKAN UNTUK DIBAYARKAN


ATAU TELAH JATUH TEMPO PEMBAYARNNYA

SEWA SELAIN HADIAH, PENGHARGAAN,


MODAL
YG DIPOTONG PPH 4(2) BONUS SELAIN
(BUNGA, ROYALTI,
YANG TELAH DIPOTONG
DIVIDEN) PENYERAHAN JASA
PPh PSL 21

PPh 23 atas Dividen yang diterimaWP Badan menjadi


dibatasi oleh dividen yang merupakan non objek PPh sesuai
Pasal 4 ayat 3 huruf f UU PPh dengan berlakunya UU Cipta
Kerja (UU 11/2020)

ORANG PRIBADIYANG DITUNJUK SEBAGAI PEMOTONG


( KEP-50/PJ/1994 , SE - 08/PJ.4/1995)

WPOP Tertentu dapat ditunjuk oleh Kepala KPP sebagai pemotong


PPh Pasal 23, yaitu:

1. Akuntan,
2. Arsitek,
3. Dokter,
Orang pribadi yang
4. Notaris,
menjalankan usaha yang
5. PPAT kecuali PPAT tersebut a/ Camat,
6. pengacara, dan menyelenggarakan pembukuan.
7. konsultan
yang melakukan pekerjaan bebas

atas pembayaran berupa Sewa

2
3/5/2021

SUBJEK PPh PASAL 23

•WAJIB PAJAK BADAN


DALAM NEGERI
•BUT

Yang menerima imbalan sehubungan dengan Jasa dan atau


kegiatan (selain yg sudah dipotong PPh 21), maupun imbalan
sehubungan dengan modal

OBJEK PPH PASAL 23


• DIVIDEN TERMASUK DIVIDEN DARI PERUSAHAAN ASURANSI KPD
PEMEGANG POLIS (SEPANJANG TIDAK TERMASUK KRITERIA NON OBJEK
PPH SESUAI PASAL 4 AYAT 3 HURUF F)
• BUNGA TERMASUK PREMIUM,DISKONTO DAN IMBALAN SEHUBUNGAN
DENGAN JAMINAN PENGEMBALIAN UTANG
• ROYALTI
• HADIAH, PENGHARGAAN DAN BONUS DAN SEJENISNYA SELAIN YG
TELAH DIPOTONG PPh PSL 21

Dibayarkan kepada WPDN atau BUT

3
3/5/2021

OBJEK PPH PASAL 23


Yang dimaksud dengan HADIAH, PENGHARGAAN, BONUS dan sejenisnya
termasuk:
- Potongan harga/Diskon/Rabat atas pencapaian jumlah tertentu yang
diberikan kepada distributor (WP Badan)
- SE 24/PJ/2018
- Contoh:
- Harga Jual Barang Rp 10.000 per unit, bila distributor berhasil menjual
lebih dari 1000unit maka pabrikan akan memberi potongan harga Rp500
per unit. Potongan harga Rp500 per unit ini merupakan objek PPh Pasal 23
(Bonus/Penghargaan.)

TIDAK DIKENAKAN
PEMOTONGAN PPh PASAL 23/26

A. PENGHASILAN YG DIBAYAR ATAU TERUTANG KPD BANK;


B. SEWA YG DIBAYARKAN ATAU TERUTANG SEHUBUNGAN DGN SEWA GUNA USAHA DENGAN
HAK OPSI;
C. DIVIDEN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 4 AYAT 3 HURUF F DAN DIVIDEN YANG
DITERIMA WP OP SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 17 AYAT 2C;
D. BAGIAN LABA YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH ANGGOTA DARI PERSEROAN KOMANDITER
YG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM-SAHAM, PERSEKUTUAN, PERKUMPULAN,
FIRMA DAN KONGSI, TERMASUK PEMEGANG
UNIT PENYERTAAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF;
F. SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI YG DIBAYARKAN KEPADA ANGGOTANYA;
G. PENGHASILAN YG DIBAYAR ATAU TERUTANG KEPADA BADAN USAHA ATAS JASA
KEUANGAN YG BERFUNGSI SEBAGAI PENYALUR PINJAMAN DAN/ATAU PEMBIAYAAN YG
DIATUR DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN

4
3/5/2021

TARIF DAN DASAR PEMOTONGAN PPH 23

TARIF TARIF
15 % 2%

DASAR PEMOTONGAN

J U M L A H B R U T O*

JIKA PEMBERI JASA TDK MEMILIKI NPWP MAKA


Dit.P2Humas
TARIFNYA 100% LEBIH TINGGI

DEFINISI JUMLAH BRUTO


Nilai dikurangi oleh:
• Pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain
atas jasa yang disediakan tenaga kerja berdasarkan kontrak.
• Pengadaan/ pembelian material.
• Jasa perantara yang dibayarkan kepada pihak ketiga.
• Penggantian biaya/ reimbursement.
Pemajakan tidak berlaku untuk:
• Penghasilan yang dibayarkan sehubungan dengan jasa teknik,
manajemen, konstruksi, konsultasi dan jasa lain yang dikenai PPh final.

Tidak termasuk PPN


10

5
3/5/2021

BUKTI PENDUKUNG JUMLAH BRUTO

Kontrak kerja dan pembayaran.

Faktur pembelian barang.

Faktur tagihan kepada pihak ketiga disertai


perjanjian tertulis.

Faktur tagihan atau bukti pembayaran oleh


pihak kedua kepada pihak ketiga.

11

PERLAKUAN KHUSUS :
PPH 23 ROYALTI SINEMATOGRAFI
PER 33/PJ/2009

Bukan royalti bila:


 dengan pemindahan seluruh hak cipta tanpa persyaratan tertentu, termasuk
tanpa ada kewajiban pembayaran kompensasi di kemudian hari
 dengan memberikan hak menggunakan hak cipta hasil Karya Sinematografi
kepada pihak lain tanpa hak untuk mengumumkan dan/atau memperbanyak
ciptaannya atau produk hak terkaitnya

Royalti bila:
 jika pihak lain berhak mengumumkan dan/ atau memperbanyak ciptaannya
dengan persyaratan tertentu
 pihak lain berhak mengumumkan dan/ atau memperbanyak ciptaannya dengan
persyaratan tertentu dengan pola bagi hasil antara pencipta dan pemilik bioskop
12

6
3/5/2021

PERLAKUAN KHUSUS :
PPH 23 ROYALTI SINEMATOGRAFI
PER 33/PJ/2009

PENGHASILAN BRUTO ROYALTI SINEMATOGRAFI:


 Seluruh penghasilan, jika pihak lain berhak mengumumkan dan/
atau memperbanyak ciptaannya dengan persyaratan tertentu; atau
 10% dari bagi hasil, jika pihak lain berhak mengumumkan dan/
atau memperbanyak ciptaannya dengan persyaratan tertentu
dengan pola bagi hasil antara pencipta dan pemilik bioskop.

SAAT PENYETORAN DAN PELAPORAN

Saat penyetoran selambat-lambatnya adalah tanggal 10 bulan takwim berikutnya setelah


bulan saat terutangnya pajak.

Saat pelaporan Surat Pemberitahuan Masa oleh pemotong selambat-lambatnya adalah


20 hari setelah masa pajak berakhir.

Pemotong wajib memberikan tanda bukti pemotongan kepada WP dalam negeri atau
BUT yang dipotong.

14

7
3/5/2021

SAAT TERUTANG/PENGAKUAN/PEMBEBANAN
KEWAJIBAN PPH 23
Pemotongan Pajak Penghasilan oleh pihak ketiga yang
dimaksud dalam Pasal 23/26 UU PPh, dilakukan pada akhir
bulan:
 dibayarkannya penghasilan (cash basis)
 disediakan untuk dibayarkannya penghasilan,
 jatuh temponya pembayaran penghasilan yang bersangkutan
Tergantung peristiwa yang terjadi terlebih dahulu.
(Pasal 15 PP 94 2010 stdtd PP 9/2021)

15

RANGKUMAN BESARNYA TARIF PAJAK PPH 23


TARIF DASAR PENGENAAN
NO. OBYEK PAJAK PAJAK PAJAK (DPP)

BUNGA DARI NON BANK/KOPERASI


PREMIUM DITERIM
1. DISKONTO A WP JUMLAH BRUTO
ROYALTY BADAN
HADIAH, PENGHARGAAN, BONUS
(SELAIN YG TELAH DIPOTONG PPh 21 ) 15%
SEWA ATAS PENGHASILAN
2. PENGGUNAAN HARTA (SELAIN TANAH 2% JUMLAH BRUTO
DAN BANGUNAN) ( TDK TERMASUK PPN)
3. IMBALAN ATAS JASA : TEKNIK, DITERIM
MANAJEMAN, KONSTRUKSI, A WP JUMLAH BRUTO
KONSULTAN JASA LAIN SLAIN YG BADAN ( TDK TERMASUK PPN)
TELAH DIPOTONG PPh 21 2%

Kenaikan Tarif 100% lebih tinggi diberlakukan bila pihak yang dipotong
tidak memiliki NPWP

8
3/5/2021

PERHATIKAN PENGENAAN PEMOTONGAN PPH ATAS:

- BUNGA

- DIVIDEN

- HADIAH

- SEWA

- JASA

CONTOH KASUS 1: JASA LAIN


Firma PSI merupakan sebuah badan usaha yang bergerak di bidang jasa
arsitektur. Di tanggal 1 Juli 2016 menandatangani kontrak dengan PT Pantang
Mundur untuk melaksanakan disain arsitektur dengan imbalan jasa sebesar Rp
25.000.000 ditambah PPN Rp 2.500.000. Berapakah besarnya PPh Pasal 23?

Jawab:
Jumlah bruto jasa lain = Rp 25.000.000 (tanpa PPN)
PPh 23 = 2% x Rp 25.000.000 = Rp 500.000
Pemotong Pajak adalah PT Pantang Mundur selaku pengguna jasa

9
3/5/2021

CONTOH KASUS 2: JUMLAH BRUTO


PT ARYA WANA SEJAHTERA (bukan kontraktor) mengerjakan perbaikan instalasi pabrik PT
BETON JAYA. Nilai kontrak sebelum PPN disepakati sebesar Rp 20.000.000 (termasuk pembelian
material Rp 15.000.000). Hitung PPh 23 yang dipotong, siapa pemotongnya
• Apabila dalam kontrak tidak dipisahkan nilai material dan jasa 
PPh 23 = 2% x Rp 20.000.000 = Rp 400.000
• Apabila dalam kontrak dipisahkan nilai material dan jasa 
PPh 23 = 2% x (Rp 20.000.000 – Rp 15.000.000) = Rp 50.000

CV Trusty menyediakan 4 orang tenaga kerja sebagai cleaning service di PT BETON JAYA. Tenaga kerja
tersebut tetap merupakan karyawan CV Trusty, pembayaran gaji sebesar Rp 2.500.000/bulan per
orang dibayarkan oleh CV Trusty kepada karyawannya dan kemudian di klaimkan (reimburse) kepada PT
BETON JAYA ditambah dengan tagihan jasa tenaga kerja sebesar Rp 1.000.000/bulan
• Apabila dalam kontrak tidak dirinci
PPh 23 = 2% x (Rp 2.500.000 x 4 + Rp 1.000.000) = Rp 220.000
• Apabila dalam kontrak diperinci 
PPh 23 = 2% x Rp 1.000.000 = Rp 20.000

Jasa,Voucher, Poin, Uang Tunai, dsb


PMK 6 2021

 Penghasilan berupa:
 imbalan sehubungan dengan jasa; dan/atau
 penghargaan dalam bentuk voucer, poin, uang tunai atau bentuk lainnya;
merupakan objek Pajak Penghasilan.
 Atas imbalan yang diterima atau diperoleh sehubungan dengan pemberian:
 jasa penyelenggaraan layanan transaksi pembayaran terkait dengan distribusi Token oleh Penyelenggara
Distribusi;
 jasa pemasaran dengan media Voucer oleh Penyelenggara Voucer;
 jasa penyelenggaraan layanan transaksi pembayaran terkait dengan distribusi Voucer oleh Penyelenggara
Voucer dan Penyelenggara Distribusi; atau
 jasa penyelenggaraan program loyalitas dan penghargaan pelanggan (consumer loyalty/reward
program) oleh Penyelenggara Voucer,
merupakan objek pemotongan PPh Pasal 23.
 Atas imbalan sehubungan dengan jasa tersebut yang diterima atau diperoleh Penyelenggara
Distribusi dan/atau Penyelenggara Voucer dipotong PPh Pasal 23 sebesar 2% (dua persen) dari
jumlah bruto, tidak termasuk PPN.

20

10
3/5/2021

PEMOTONGAN PPH PASAL 26


DASAR HUKUM:
UU PPH PASAL 26

DEFINISI

Pajak yang dikenakan atas penghasilan berasal dari Indonesia


yang diterima atau diperoleh WP luar negeri selain BUT

Kewajiban atas PPh 26 dapat dipenuhi melalui pemenuhan


sendiri oleh WP atau pemotongan oleh pemberi penghasilan

PPh 26 bersifat Final

22

11
3/5/2021

OBJEK PPH 26
• DIVIDEN SEPANJANG TIDAK MEMENUHI SYARAT PASAL 4 AYAT 3 HURUF F
• BUNGA TERMASUK PREMIUM,DISKONTO, DAN IMBALAN
SEHUBUNGAN DENGAN JAMINAN PENGEMBALIAN UTANG
• ROYALTI, SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DGN HARTA

IMBALAN SEHUBUNGAN DENGAN JASA, PEKERJAAN, DAN KEGIATAN

HADIAH DAN PENGHARGAAN

PENSIUN DAN PEMBAYARAN BERKALA LAINNYA

PREMI SWAP DAN TRANSAKSI LINDUNG NILAI LAINNYA

KEUNTUNGAN KARENA PEMBEBASAN UTANG

DIBAYARKAN KEPADA
WP LUAR NEGERI SELAIN BUT

SUBJEK PPH 26

1. WP luar negeri orang pribadi


2. WP luar negeri badan
selain BUT

12
3/5/2021

PPH 26 MENJADI TIDAK FINAL APABILA


(Pasal 26 ayat 5):
 Penghasilan kantor pusat dari usaha, kegiatan, penjualan
barang, atau pemberian jasa yang serupa dengan kegiatan
BUT.
 Penghasilan kantor pusat selama terdapat hubungan efektif
antara BUT dengan harta atau kegiatan sumber penghasilan.
 Penghasilan WP LN orang pribadi atau badan yang berubah
menjadi WP DN orang pribadi atau BUT.

Saat Terutang, Penyetoran, dan


Pelaporan
PPh 26 terutang di saat yang lebih dahulu terjadi antara akhir bulan diterimanya
penghasilan atau akhir bulan diperolehnya penghasilan.

Atas PPh 26 yang dipenuhi sendiri, wajib disetorkan paling lambat tanggal 25 bulan
ketiga setelah tahun pajak atau bagian tahun pajak berakhir.

Atas PPh 26 yang dipotong, wajib disetorkan paling lambat tanggal 20 bulan takwim
berikutnya setelah saat terutang.

Pemotong wajib melakukan pelaporan SPT Masa paling lambat 20 hari setelah masa
pajak berakhir

26

13
3/5/2021

Tarif, Dasar dan Sifat Pengenaan


20% dari jumlah bruto (bersifat final) atas:
• Dividen
• Bunga, premium, diskonto, dan imbalan lain terkait pengembalian
utang.
• Royalti, sewa, dan penghasilan lain terkait penggunaan harta.
• Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, atau kegiatan.
• Hadiah dan penghargaan.
• Pensiun dan pembayaran berkala lain.
• Premi swap dan transaksi lindung nilai lain.
• Keuntungan atas pembebasan utang.

27

Tarif, Dasar dan Sifat Pengenaan


20% dari perkiraan penghasilan neto (bersifat final) atas:
• Penghasilan atas penjualan harta, selain yang diatur oleh Pasal 4 Ayat (2).
• Premi asuransi dan premi reasuransi kepada perusahaan asuransi luar
negeri.
• Penghasilan yang diterimaWPLN (selain BUT) dari Keuntungan atas
Pengalihan saham perusahaan di Indonesia (KMK 434/1999)

20% dari PKP setelah pajak (bersifat final) atas:


• Penghasilan atas Bentuk Usaha Tetap.
• Dikecualikan dari pengenaan, jika penghasilan tersebut ditanamkan
kembali di Indonesia.
• Dikenal dengan nama Branch Profit Tax

28

14
3/5/2021

Perkiraan Penghasilan Neto


Premi asuransi dan premi reasuransi kepada perusahaan asuransi luar negeri.

• Atas premi yang dibayar tertanggung kepada perusahaan asuransi luar negeri
• Perkiraan Penghasilan Neto = 50% x Premi
• Atas premi yang dibayar perusahaan asuransi dalam negeri kepada perusahaan
asuransi luar negeri
• Perkiraan Penghasilan Neto = 10% x Premi
• Atas premi yang dibayar perusahaan reasuransi dalam negerikepada perusahaan
asuransi luar negeri
• Perkiraan Penghasilan Neto = 5% x Premi

Penghasilan yang diterimaWPLN (selain BUT) dari Keuntungan atas Pengalihan saham
perusahaan di Indonesia (KMK 434/1999)

• Perkiraan Penghasilan Neto = 25% x Harga Jual


29

Contoh Kasus 1: Asuransi


Amir Mahmud (WN Malaysia) merupakan seorang direktur pemasaran bagi perusahaan internasional
yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia. Amir mengikuti program asuransi yang
diselenggarakan perusahaan asuransi di Malaysia dengan nilai premi $ 1000 per tahun. Kurs KMK yang
berlaku saat pembayaran premi adalah senilai Rp 15.000/$. Berapakah besar PPh Pasal 26 yang
seharusnya dipotong terhadap perusahaan asuransi luar negeri tersebut jika:
1. Premi tersebut dibayarkan sendiri.
2. Premi dibayarkan melalui suatu perusahaan asuransi di Indonesia yang melakukan pembayaran
kepada perusahaan asuransi luar negeri.

Jawaban :
1. PPh Pasal 26 = 20% x (50% x 1000 x 15.000)
= 20% x 7.500.000
= Rp 1.500.000
2. PPh Pasal 26 = 20% x (10% x 1000 x 15.000)
= 20% x 1.500.000
= Rp 300.000

30

15
3/5/2021

Contoh Kasus 2: Business Profit


PT Universal merupakan unit BUT yang dimiliki oleh suatu
perusahaan asing Universal Ltd. yang bergerak di bidang
manufaktur. Di tahun 2020, PT Universal mencatatkan
peredaran bruto sebesar Rp 54.000.000.000 serta total biaya
operasi dan non operasi yang dapat dibiayakan secara pajak
sebesar Rp 24.000.000.000. Jika laba BUT seluruhnya
dikirimkan kepada perusahaan induk, berapakah PPh Pasal 26
yang seharusnya dipotong terhadap penghasilan PT. Universal?

31

Jawaban Contoh Kasus 2


Jawaban
Peredaran bruto 54.000.000.000
Biaya operasi dan non operasi (24.000.000.000)
Laba/Penghasilan Kena Pajak (a) 30.000.000.000
PPH BADAN / PPH BUT (b) 6.600.000.000
Business Profit / Branch Profit after Income Tax = 30 M – 6,6 M = 23,4 M
(a)-(b)

PPH PASAL 26 (BRANCH PROFIT TAX) 20% = 20% X 23,4 M


= 4,68 M

32

16
3/5/2021

Perjanjian Penghindaran Pajak


Berganda (P3B)
 WP luar negeri dapat dikenai pajak di Indonesia sekaligus di
negara asal.
 P3B mengatur tarif dan hak pemajakan, sehingga pengenaan
pajak hanya satu kali.
 Tarif PPh 26 menjadi tidak berlaku ketika terdapat P3B yang
dibuktikan dengan pemenuhan syarat administrasi berupa
FORM DGT-1 (Certificate of Domicile).

33

Contoh penerapan Tarif P3B


Nakamura Inc. merupakan warga negara Jepang yang memiliki Hak
Paten yang diakui di dunia. Sebuah perusahaan di Indonesia
memanfaatkan Paten tersebut dan membayarkan royalti sebesar Rp
115.000.000 setiap tahunnya. Pemerintah Indonesia dan Jepang terikat
P3B dengan ketentuan atas royalti dipungut pajaknya oleh Pemerintah
Indonesia dengan tarif 15%.

Jawaban:
PPh Pasal 26 = 15% x 115.000.000
= 17.250.000
Apabila tidak dapat menunjukkan Certificate of Domicile (COD) atau
formulir DGT-1, PPh Pasal 26 tetap menggunakan 20% (P3B
34 diabaikan)

17
3/5/2021

PEMUNGUTAN PPH PASAL 22

DASAR HUKUM:
Pasal 22 UU PPh
PP 94/2010 jo PP 9/2021
PMK No. 34/PMK.010/2017 j.o.PMK No. 110/PMK.010/2018
PMK No 199/PMK.010/2019
PMK No. 6/PMK.03/2021

Definisi PPh Pasal 22


Pemungutan Pajak yang dilakukan oleh
Pemungut Pajak yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan, meliputi:

1. Bendahara pemerintah, sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan


barang

2. Badan-badan tertentu untuk memungut pajak dariWP yang melakukan


kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain

3. WP Badan tertentu untuk memungut pajak dari pembeli atas penjualan


barang yang tergolong sangat mewah

36

18
3/5/2021

Klasifikasi PPh Pasal 22

Aktivitas Impor dan


Ekspor
Pembelian barang oleh
bendahara pemerintah
Altivitas penyerahan
barang
Pembelian barang oleh
PPh Pasal 22 BUMN dan Badan
Penjualan barang oleh Usaha Tertentu
industri tertentu ke
distributor

Pembelian barang di
industri tertentu
37

Pemungut Pasal 22
Aktivitas Pembelian Barang oleh BUMN atau Bendahara
Pemerintah
• Bendahara pemerintah untuk mekanisme pembelian barang.
• Bendahara pengeluaran untuk mekanisme Uang Persediaan (UP).
• Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat penerbit Surat Perintah
Membayar (SPM) untuk mekanisme Pembayaran Langsung (LS).
• BUMN yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki negara melalui
penyertaan langsung,
• BUMN hasil restrukturisasi melalui pengalihan saham milik negara ke
BUMN lainnya
• BUMN tertentu yg dimiliki BUMN lain (lihat daftar di slide
selanjutnya)

38

19
3/5/2021

Daftar BUMN tertentu Pemungut PPh 22


• PT Pupuk Sriwidjaja Palembang • PT Wijaya Karya Beton Tbk
• PT Petrokimia Gresik • PT Kimia Farma Apotek
• PT Pupuk kujang • PT Kimia Farma Trading &
• PT Pupuk Kalimantan Timur Distribution
• PT Pupuk Iskandar Muda • PT Badak Natural Gas Liquefaction
• PT Telekomunikasi Selular
• PT Tambang Timah
• PT Indonesia Power
• PT Terminal Petikemas Surabaya
• PT Pembangkitan Jawa-Bali
• PT Semen Padang • PT Indonesia Comnets Plus
• PT Semen Tonasa • PT Bank Syariah Mandiri
• PT Elnusa Tbk • PT Bank BRI Syariah, dan
• PT Krakatau Wajatama • PT Bank BNI Syariah
• PT Rajawali Nusindo

Pemungut Pasal 22
Aktivitas Penjualan Barang oleh Industri Tertentu
• Badan usaha yang ditunjuk Kepala KPP untuk penjualan hasil produksi dalam negeri
di industri semen, kertas, baja, otomotif, dan farmasi kepada distributor dalam negeri.
Badan usaha industri baja merupakan industri hulu, termasuk industri hulu yang terintegrasi
dengan industri antara dan industri hilir.
• ATPM, APM, dan importir umum kendaraan bermotor, atas penjualan kendaraan
bermotor di dalam negeri
• Produsen atau importir BBM, gas, dan pelumas untuk penjualan komoditas tersebut.
• Badan usaha yang melakukan penjualan emas batangan di dalam negeri.
Aktivitas Pembelian Barang oleh Industri Tertentu
• Industri atau eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan, perkebunan, pertanian,
peternakan, dan perikanan yang belum melalui proses industri manufaktur, atas
pembelian bahan-bahan untuk keperluan industrinya atau ekspornya
• Industri/badan usaha yang melakukan pembelian komoditas tambang batubara,
mineral logam, dan mineral bukan logam, dari badan atau orang pribadi pemegang izin
usaha pertambangan
Aktivitas Penjualan Barang sangat mewah
40 Wajib Pajak badan yang melakukan penjualan barang yang tergolong sangat mewah

20
3/5/2021

Pemungut Pasal 22 - lanjutan


Aktivitas Impor dan Impor Khusus
• Bank Devisa
• Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)
Aktivitas Ekspor Barang tertentu
• Bank Devisa
• Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)
• Barang tertentu: Ekspor Komoditas tambang batubara,
mineral logam, dan mineral bukan logam yang dilakukan
oleh eksportir, kecuali yang dilakukan olehWajib Pajak yang
terikat dalam perjanjian kerjasama pengusahaan pertambangan
41 dan Kontrak Karya

Tarif PPh Pasal 22


Aktivitas Pembelian Barang oleh BUMN atau Bendahara Pemerintah
• 1,5% dari harga pembelian (tidak termasuk PPN)

Aktivitas Impor
• 2,5% dari nilai impor bagi pengguna Angka Pengenal Impor (API)
• 7,5% dari nilai impor bagi non pengguna API
• 7,5% dari harga jual lelang untuk barang yang tidak dikuasai.
• Nilai impor = CIF + Bea Masuk + pungutan lain (tidak termasuk PPN & PPnBM)
Aktivitas Impor Khusus
• 10% dari nilai impor untuk barang-barang tertentu sesuai 110/PMK.010/2018
Lampiran I
• 7,5% dari nilai impor untuk barang-barang tertentu sesuai 110/PMK.010/2018
Lampiran II
• 0,5% dari nilai impor bagi pengguna API untuk impor kedelai, gandum, dan tepung
terigu.
Aktivitas Ekspor
42
1,5% dari Nilai Ekspor dalam PEB

21
3/5/2021

Tarif PPh Pasal 22


Aktivitas Penjualan di Industri Tertentu
• 0,1% dari Dasar Pengenaan Pajak PPN (DPP PPN) di industri kertas.
• 0,25% dari DPP PPN di industri semen.
• 0,45% dari DPP PPN di industri otomotif, ATPM, APM
• 0,3% dari DPP PPN di industri baja.
• 0,3% dari DPP PPN (penjualan seluruh jenis obat) di industri farmasi
• 0,45 % dari harga jual emas batangan oleh produsen emas batangan termasuk
yg memproduksi emas batangan melalui pihak ke tiga

Aktivitas Pembelian di Industri Tertentu


• 0,25% dari DPP PPN untuk pembelian bahan-bahan hasil kehutanan,
perkebunan, peternakan, pertanian dan perikanan yang belum melalui
proses industri manufaktur oleh badan usaha atau eksportir yg bergerak
dalam sektor kehutanan, perkebunan, peternakan, pertanian, dan perikanan.
• 1,5% dari DPP PPN pembelian batubara, mineral logam, dan mineral bukan
logam, dari badan atau OP pemegang izin usaha pertambangan oleh industri
43
atau badan usaha

Tarif PPh Pasal 22


Aktivitas di Industri Bahan Bakar
• Penjualan BBM, gas, dan pelumas :
• 0,25% dari harga jual BBM (Penjualan kepada SPBU Pertamina)
• 0,3% Final dari harga jual BBM (Penjualan kepada SPBU Non Pertamina)
• 0,3% dari harga jual BBM (Penjualan kepada Selain SPBU)
• 0,3% dari harga jual gas.
• 0,3% dari harga jual pelumas.
• PPh Pasal 22 bersifat FINAL bagi penyalur/agen (bukan Pertamina)
Barang Sangat Mewah (90/ PMK.03/2015)
• 5% dari harga jual, tidak termasuk PPN dan PPnBM.

Bagi WP yang tidak memiliki NPWP, tarif PPh 22 lebih tinggi 100% (utk yg tidak final)

44

22
3/5/2021

PPh Pasal 22 Barang Sangat Mewah


Harga Jual atau Harga
No Jenis Barang
Pengalihan
Dikenakan pemungutan PPh Pasal 22 sebesar 5% dari harga jual (tidak final)
1 Pesawat terbang dan helikopter pribadi
2 Kapal pesiar, yacht, dan sejenisnya
lebih dari Rp5.000.000.000 atau luas
3 Rumah beserta tanahnya
bangunan lebih dari 400 M2
lebih dari Rp5.000.000.000 atau luas
4 Apartemen, kondominium, dan sejenisnya
bangunan lebih dari 150 M2
Kendaraan bermotor roda empat pengangkutan lebih dari Rp2.000.000.000 dan
5 orang kurang dari 10 orang, berupa sedan, jeep, dengan kapasitas silinder lebih dari
SUV, MPV, minibus dan sejenisnya 3.000 cc.
lebih dari Rp300.000.000 dan dengan
6 Kendaraan bermotor roda dua dan tiga
kapasitas silinder lebih dari 250 cc.

45

PPh Pasal 22: Penjualan Pulsa dan


Kartu Perdana (PMK 6 2021)
 Atas penjualan Pulsa dan Kartu Perdana oleh Penyelenggara
Distribusi Tingkat Kedua yang merupakan Pemungut PPh
Pasal 22, dipungut PPh Pasal 22.
 Pemungut PPh melakukan pemungutan PPh Pasal 22 sebesar
0,5% (tidak final) dari:
 nilai yang ditagih oleh Penyelenggara Distribusi Tingkat Kedua
kepada Penyelenggara Distribusi Tingkat Selanjutnya; atau
 Harga Jual, atas penjualan kepada pelanggan telekomunikasi
secara langsung.

46

23
3/5/2021

Pengecualian Pemungutan
PMK 6 2021

 Pemungutan PPh Pasal 22 tidak dilakukan atas pembayaran


oleh Penyelenggara Distribusi Tingkat Selanjutnya atau
pelanggan telekomunikasi yang:
 jumlahnya paling banyak Rp2.000.000,00 tidak termasuk PPN
dan bukan merupakan pembayaran yang dipecah dari suatu
transaksi yang nilai sebenarnya lebih dari Rp2.000.000,00;
 merupakan Wajib Pajak bank; atau
 telah memiliki dan menyerahkan fotokopi Surat Keterangan
Pajak Penghasilan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2018 dan telah terkonfirmasi kebenarannya dalam sistem
informasi Direktorat Jenderal Pajak.

47

Ilustrasi 1: Pemda
Koperasi Karang Jaya menandatangani kontrak dengan Kantor Humas Pemprov
Jawa Tengah untuk menyediakan furniture berbahan dasar kayu jati senilai Rp
350.000.000 untuk ditempatkan di ruang tunggu yang sedang dibangun sebagai
wujud pelaksanaan transformasi pemerintah daerah menuju pelayanan prima.
Berapakah besar beban PPh Pasal 22?

PPh Pasal 22 = 1,5% x 350.000.000


= Rp 5.250.000. (berupa SSP)
Pembayaran yang diterima Koperasi Karang Jaya adalah Rp350.000.000
- SSP Rp 5.250.000 yang disetorkan ke kas negara oleh bendaharawan

48

24
3/5/2021

Ilustrasi 2: Impor
 PT. Kutai Kartanegara melakukan transaksi jual beli dengan
Tenggarong Inc. yang berdomisili usaha di luar negeri atas sebuah
mesin cetak tanpa menggunakan API. Nilai kontrak diketahui
$10,000 berdasar ketentuan FOB shipping point. PT. Kutai
Kartanegara mengasuransikan pengiriman tersebut dengan biaya
premi sebesar 10% dari kontrak pembelian, dengan biaya
pengangkutan senilai $ 1,500.
 Bea Masuk dan pungutan lain masing–masing adalah senilai 5%
dan Rp 5.000.000. Kurs yang ditetapkan oleh Menkeu saat itu
adalah Rp 10.000/$ sedangkan oleh BI Rp 10.100/$. Berapakah
besar PPh Pasal 22?

49

Ilustrasi 2: Impor
Cost $10,000
Insurance (10%) $1,000
Freight $1,500
CIF $12,500
CIF ($1 = Rp10.000) 125.000.000
Bea Masuk (5%) 6.250.000
Pungutan lain 5.000.000
DPP PPN 136.250.000
PPh Pasal 22 (7,5%) 10.218.750
PPh Pasal 22 (API 2,5%) 3.406.250
50

25
3/5/2021

Ilustrasi 3: Industri Kertas


PT Pakerin merupakan perusahaan industri kertas. Perusahaan mengadakan perjanjian
dengan Ny. Sima pengusaha perdagangan kertas (distributor) untuk melakukan
penjualan 1.000 rim kertas flano dengan nilai total Rp 77.000.000 termasuk PPN. Di
samping itu, diketahui pula bahwa atas pembelian bubur kertas sebagai bahan baku dari
usahanya, perusahaan telah dipungut PPh Pasal 22 senilai Rp 200.000. Berapakah besar
beban PPh Pasal 22 yang seharusnya dipungut oleh PT Pakerin atas transaksi dengan
Ny. Sima?

PPh Pasal 22 = 0,1% x (100%/ 110%) x 77.000.000


= 0,1% x 70.000.000
= Rp 700.000
51

Ilustrasi 4: Perikanan
CV. Tarumanegara melakukan pembelian lima keranjang ikan patin
senilai Rp 5.000.000 per keranjang untuk keperluan ekspor, dengan
biaya pengiriman sebesar Rp 50.000 ditanggung Tn. Mulawarman
sebagai pedagang pengumpul. Jika Tn. Mulawarman tidak memiliki
NPWP, berapakah besar PPh Pasal 22 yang harus dipungut oleh CV.
Tarumanegara ?

Tarif PPh Pasal 22 = 0,25% + 0,25%(tarif lebih tinggi)

PPh Pasal 22 = 0,5% x 5 x 5.000.000


= Rp 125.000.
52

26
3/5/2021

Saat Terutang dan Pelunasan


Kegiatan Impor
• Saat pembayaran bea masuk, kecuali jika pembayaran bea masuk ditunda/dibebaskan,
pemungutan dilakukan saat penyelesaian Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
Ekspor Komoditi
• Saat penyelesaian Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

Kegiatan Pembelian Barang


• Saat pembayaran

Pembelian Hasil Produksi


• Saat penjualan

Penjualan Bahan Bakar


• Saat penerbitan delivery order
53

Impor Dikecualikan dari Pemungutan


Impor barang dan/ atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan tidak terutang PPh

Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/ atau PPN * (lihat slide
selanjutnya).

Impor sementara, jika pada waktu impornya nyata–nyata dimaksudkan untuk


diekspor kembali

Impor kembali, yang meliputi barang–barang yang diimpor kembali dalam kualitas
yang sama atau barang yang telah diekspor untuk perbaikan, pengerjaan dan pengujian
yang memenuhi syarat yang ditentukan DJBC

Impor emas batangan yang akan diproses untuk menghasilkan barang perhiasan dari
emas untuk tujuan ekspor
54

27
3/5/2021

IMPOR YG DIBEBASKAN BM DAN ATAU PPN

1. BARANG PERWKl.NEG. ASING BESER. PARA PEJABATNYA YG BERTUGAS DI IND.


BERDSR ASAS TIMBAL BALIK;
2. BRG UTK KEPERL.BDN INT. YG DIAKUI DAN TERDAF. PD PEM. IND BESER PEJABT-
NYA YG BERTUGAS DI IND. DAN TDK MEMEG PASPOR IND.;
3. BRG KIRIMAN HADIAH UTK KEPERL. IBADAH UMUM,AMAL,SOSIAL, ATAU
KEBUDAYAAN;
4. BRG UTK KEPERLUAN MUSEUM, KEBUN BINATANG, DAN TEMPAT LAIN SEMACAM
ITU YG TERBUKA UNTUK UMUM;
5. BRG UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ;
6. BRG UTK KEPERLUAN KHUSUS KAUM TUNA NETRA DAN PENYAND CACAT
LAINNYA;
7. BARANG PINDAHAN;
8. PETI ATAU KEMASAN LAIN YG BERISI JENAZAH ATAU ABU JENAZAH;
9. BRG PRIBADI PENUMPANG, AWAK SARANA PENGANGKUT, PELINTAS BATAS, DAN
BARANG KIRIMAN SAMPAI BATAS NILAI PABEAN ATAU JUMLAH TERTENTU;
10. BARANG YG DIIMPORT OLEH PEMERINTAH PUSAT ATAU DAERAH YG DITUJUKAN
BAGI KEPENTINGAN UMUM;
11. PERSENJATAAN, AMUNISI, DAN PERLENGKAPAN MILITER, TERMSK SUK.CAD YG
DIPERUNTUKAN BAGI KEPERLUAN HANKAM NEGARA;
12. BRG DAN BAHAN YG DIPERGUNAKAN UTK MENGHASILKAN BRG BAGI
KEPERLUAN HANKAM NEGARA;

IMPOR YG DIBEBASKAN BM DAN ATAU PPN

13. VAKSIN POLIO DLM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM PIN;


14. BUKU ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI, PELAJ. UMUM, KITAB SUCI DAN
BUKU PELAJARAN AGAMA;
15. KPL LAUT, KPL ANGK. SUNGAI., DANAU DAN UTK PENYEBRANGAN., KPL
PANDU, KPL PENANGKAP IKAN, KPL TONGKANG DAN SUKU CADANG, ALAT
KESELAMATAN PELAYARAN ATAU KESELAMATAN MANUSIA YG DIIMPOR DAN
DIGUNAKAN PERUS. PEL.NIAGA NAS. ATAU PERUS.PENAGKAPAN IKAN
NASIONAL;
16. PES.UDARA DAN SUK.CAD.SERTA ALAT KESELAMATAN PENERB. ATAU ALAT
KESALAMATAN MANUSIA, PERALATAN UTK PERBAIKAN ATAU
PEMELIHARAAN YG DIIMPOR DAN DIGUNAKAN OLEH PERUS.ANGK.UDARA
NIAGA NAS.
17. KERETA API DAN SUK.CAD. SERTA PERALATAN UTK PERBAIKAN ATAU
PEMELIHARAAN SERTA PRASARANA YG DIIMPOR DAN DIGUNAKAN OLEH PT
KERETA API INDONESIA;
18. PERALATAN YG DIGUNAKAN UTK PENYEDIAAN DATA BATAS DAN PHOTO
UDARA WIL.NEG.RI YG DILAKUKAN OLEH TNI;
19. BARANG UNTUK KEGIATAN HULU MINYAK DAN GAS BUMI YANG
IMPORTASINYA DILAKUKAN OLEH KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA;
20. BARANG UNTUK KEGIATAN USAHA PANAS BUMI

28
3/5/2021

Impor Dikecualikan dari Pemungutan


PPh Pasal 22 Impor Barang Kiriman
(26 Januari 2020)
 Terhadap Barang Kiriman yang diimpor untuk dipakai dengan nilai pabean
paling banyak FOB USD3.00 per Penerima arang per kiriman:
 diberikan pembebasan bea masuk;
 dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah; dan
 dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan.
 Berdasarkan pemeriksaan pabean terhadap Barang Kiriman dengan nilai
pabean melebihi FOB USD3.00 sampai dengan FOB USD 1,500.00 yang
disampaikan dengan Consignment Note berlaku ketentuan sebagai berikut:
 dipungut bea masuk dengan tarif pembebanan ditetapkan sebesar 7,5% (tujuh
koma lima persen);
 dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan
57
atas Barang Mewah; dan
 dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan.

SURAT KETERANGAN BEBAS


Pengecualian memerlukan bukti berupa Surat keterangan Bebas
(SKB) PPh Pasal 22 yang diterbitkan oleh Dirjen Pajak untuk:
 Impor barang dan/ atau penyerahan barang yang tidak
terutang PPh.
 Impor emas batangan yang diproses untuk menghasilkan
perhiasan untuk diimpor.
Pelaksanaan pengecualian dari pemungutan PPh Pasal 22 Impor
lainnya dilakukan oleh Ditjen Bea dan Cukai, dengan tata cara
yang diatur oleh Dirjen Bea dan Cukai dan/ atau Ditjen Pajak.

58

29
3/5/2021

Pembayaran yang dikecualikan dari


Pemungutan PPh 22 (tanpa SKB)
Pembayaran atas pengadaan barang bagi institusi pemerintah jika berjumlah
maksimal Rp2.000.000 dan tidak merupakan pembayaran terpecah-pecah;

Pembayaran kepada pemungut BUMN dan badan milik BUMN maksimal


berjumlah Rp10.000.000 dan tidak merupakan pembayaran terpecah-pecah

Pembelian BBM, Bahan Bakar gas, benda-benda pos, pelumas, pemakaian air
minum/ PDAM, dan listrik.

Pembelian bahan-bahan oleh industri/eksportir sektor kehutanan,


perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan yang belum melalui proses
manufaktur yang jumlahnya paling banyak Rp20.000.000

Pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan penggunaan dana


BOS.
59

Pembayaran yang dikecualikan dari


Pemungutan PPh 22 (tanpa SKB) -Cont’d
Pembayaran untuk pembelian minyak bumi, gas bumi, dan / atau produk sampingan dari kegiatan usaha
hulu di bidang minyak dan gas bumi yang dihasilkan di Indonesia dari:
a) kontraktor yang melakukan eksplorasi dan eksploitasi berdasarkan kontrak kerja sama; atau; b) kantor
pusat kontraktor yang melakukan eksplorasi dan eksploitasi berdasarkan kontrak kerjasama

Pembayaran untuk pembelian panas bumi atau listrik hasil pengusahaan panas bumi dari Wajib Pajak
yang menjalankan usaha di bidang usaha panas bumi berdasarkan kontrak kerja sama pengusahaan
sumber daya panas bumi

Pembelian batubara, mineral logam, dan mineral bukan logam dari badan atau orang pribadi
pemegang izin usaha pertambangan yang telah dipungut Pajak Penghasilan Pasal 22 atas pembelian
barang dan / atau bahan-bahan untuk keperluan kegiatan usaha oleh BUMN.

Penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri yang dilakukan oleh industri otomotif, Agen Tunggal
Pemegang Merek (ATPM), Agen Pemegang Merek (APM), dan importir umum kendaraan
bermotor, yang telah dikenai pemungutan PPh 22 Barang Sangat Mewah
60

30
3/5/2021

Pembayaran yang dikecualikan dari


Pemungutan PPh 22 (tanpa SKB) -Cont’d

Penjualan emas batangan oleh badan usaha yang memproduksi emas


batangan kepada Bank Indonesia

Pembelian gabah dan/atau beras oleh bendahara pemerintah (KPA,


pejabat penerbit surat perintah membayar yang diberi delegasi oleh KPA,
atau bendahara pengeluaran)

Pembelian gabah dan atau beras oleh BULOG

LATIHAN SOAL
SOAL 1
PT ABADI melakukan pembayaran sejumlah transaksi berikut
selama bulan Agustus 2021:

1. Membagi dividen kepada para pemegang sahamnya, sbb: Tuan Bisma


(kepemilikan 30%) Rp 240.000.000, PT ABC (kepemilikan 20%) Rp
160.000.000, PT XYZ (kepemilikan 30%) Rp 240.000.000.
2. Menyewa tanah dan bangunan kepada PT Andika untuk kantor. Biaya sewa
Rp 100.000.000,- dan biaya keamanan dan perawatan rp. 20.000.000,-
untuk 2 tahun
3. Menyewa truk dari CV WIJAYA Rp 30.000.000
4. Membayar bunga Rp 10.000.000 atas utangnya kepada PT LANCAR JAYA
5. Membayar bunga atas pinjaman modal kerja dari bank BCA Rp 10.000.000
6. Membayar royalty atas penggunaan hak USD 500 kepada IKEA Co. (Kurs
Tengah BI 14.200, Kurs KMK 14.250)

lanjutan...7

31
3/5/2021

Lanjutan soal 1
7. Membayar Termin 2 jasa konstruksi atas renovasi Gudang kepada PT JAYA sebuah
perusahaan Kontraktor Pelaksana yang memiliki sertifikasi Kontraktor Menengah.
Nilai yang dibayarkan Rp 100.000.000.
8. Membayar jasa perbaikan atap kantor kepada CV KREASI atas perbaikan atap kantor
perusahaan sebesar Rp 10.000.000 yang terdiri atas, jasa Rp 2.500.000; peralatan
dan material Rp 7.500.000. Nilai tersebut sebelum PPN
9. Membayar Firma KAP Agus Joko dan rekan atas jasa audit laporan keuangan tahun
2020 sebesar Rp 15.000.000 (termasuk PPN).
10. Membayar Jasa notaris atas pembuatan akta sewa kepada NotarisYuliami SH sebesar
Rp 5.000.000
11. Membeli Kertas dari perusahaan kertas PT Jaya Abadi sebesar Rp 50.000.000
(sebelum PPN)
12. PT ABADI mengimpor bahan baku dengan nilai CIF USD 2000, Bea Masuk 10%
(Diketahui Kurs KMK saat impor Rp 14.200, Kurs tengah BI Rp 14.270)

Hitung berapa pemotongan PPh yang terdapat pada setiap transaksi di


atas, jenis PPh nya, siapa pemotong/pemungutnya?

SOAL 2
PT Supermas (perusahaan kertas) menjual 100 rim kertas kepada PT Semen Tonasa
seharga Rp 44.000.000 (termasuk PPN)

SOAL 3
PT XYZ industri perikanan, membeli 100kg Ikan Salmon untuk kepentingan industrinya
seharga Rp 200.000/Kg (termasuk PPN).

SOAL 4
PT Pakuwon Jati menjual rumah seluas 350m2 dengan harga jual Rp 6.750.000.000
(belum termasuk PPN dan PPnBM) kepada Tuan Hadinoto.

SOAL 5
PT Petrokimia Gresik membeli 200 pcs kardus kue dariToko Umar untuk buka puasa
bersama. Harga beli kardus adalah Rp 2000/pcs.

Hitung berapa pemotongan PPh yang terdapat pada setiap kasus di atas, jenis
PPh nya, siapa pemotong/pemungutnya?

32
3/5/2021

SELAMAT BELAJAR

33

Anda mungkin juga menyukai