Anda di halaman 1dari 25

Pajak Penghasilan

Pasal 23

SAHRIR, S.E., M.Ak


sahrir@umpalopo.ac.id
AGENDA

1 Dasar Hukum
2 Subjek & Pemotong PPh Pasal 23
3 Objek PPh Pasal 23
4 Dikecualikan dari Pemotongan
5 Jasa & “Jasa Lain” dalam PPh Pasal 23

6 Tarif PPh Pasal 23


7 Saat Terutang, Penyetoran, & Pelaporan

8 Contoh Penghitungan
Dasar Hukum PPh Ps 23

• PP 94 tahun 2010 tentang Penghitungan Penghasilan


Kena Pajak dan Pelunasan PPh Dalam tahun Berjalan
• PMK-141/PMK.03/2015 tentang Jenis Jasa lain
• SE-35/PJ./2010 tentang Pengertian Sewa Dan
Penghasilan Lain Sehubungan Dengan Penggunaan
Harta, Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Dan Jasa
Konsultan
• SE-53/PJ/2009 ttg Jumlah Bruto dalam Pemotongan
PPh Pasal 23
Subjek & Pemotong PPh Ps 23

SUBJEK
PPh PEMOTONG
PEMOTONG

Ps 23

WP OP, BADAN DN
Badan pemerintah, subjek pajak DN, penyelenggara
kegiatan, BUT, perwakilan perusahaan LN lainnya
&
BUT
Akuntan, arsitek, dokter, notaris, PPAT (kecuali
camat,pengacara,konsultan), OP yg melakukan
pekerjaan bebas/menjalankan usaha &
menyelenggarakan pembukuan atas pembayaran
sewa
OBJEK PPh Pasal 23
Pada dasarnya, PPh pasal 23 dikenakan atas penghasilan yang
berasal dari :
contoh bunga: bunga
pinjaman antar WP
Badan DN &BUT selain
Modal Bank,dana pensiun,
( dividen, bunga, royalti)
reksadana

Penyelenggaraan
Jasa teknik, Penyerahan kegiatan selain yg
manajemen, sudah dipotong
konstruksi, Jasa
PPh Ps 21
konsultan, & jasa
lain
Jasa Teknik, Manajemen, Konsultansi

Jasa teknik merupakan pemberian jasa dalam bentuk pemberian Jasa


informasi yang berkenaan dengan pengalaman dalam bidang manajemen
industri, perdagangan dan ilmu pengetahuan yang dapat meliputi : merupakan
a. pelaksanaan suatu proyek tertentu, seperti pemetaan dan/atau pemberian jasa
pencarian dengan bantuan gelombang seismik; dengan ikut serta
b. pembuatan suatu jenis produk tertentu, seperti pemberian secara langsung
informasi dalam bentuk gambar-gambar, petunjuk produksi, dalam
perhitungan-perhitungan dan sebagainya; atau pelaksanaan atau
c. pemberian informasi yang berkaitan dengan pengalaman di pengelolaan
bidang manajemen, seperti pemberian informasi melalui manajemen.
pelatihan atau seminar dengan peserta dan materi yang telah
ditentukan oleh pengguna jasa.

Jasa konsultan merupakan pemberian advice (petunjuk,


pertimbangan, atau nasihat) profesional dalam suatu bidang
usaha, kegiatan, atau pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga ahli
atau perkumpulan tenaga ahli, yang tidak disertai dengan
keterlibatan langsung para tenaga ahli tersebut dalam
pelaksanaannya.
“Jasa lain” dalam PPh Pasal 23
PMK-141/PMK.03/2015
JASA: penilai; aktuaris; akuntansi; hukum; arsitektur;
perencanaan kota; design; drilling; penunjang badan
usaha panas bumi & migas; penunjang bidang
penerbangan & bandar udara; penebangan hutan;
limbah; penyedia tenaga kerja/outsourcing; keagenan;
perdagangan efek; dubbing; mixing film; pembuatan
sarana promosi ; sehubungan dg
hardware/software/komputer; pembuatan/pengelolaan
website; internet; penyimpanan/pengolahan
data/informasi/program; dll.
daftar tersebut menjadi positif list, maksudnya jasa-jasa selain
yang disebutkan di atas bukanlah objek PPh Pasal 23
Dikecualikan dari Pemotongan PPh Ps 23
• Penghasilan yg dibayar/terutang pada bank
• sewa sehubungan sewa guna usaha dg hak opsi
• Dividen/ bagian laba yg diterima PT sebagai WP DN,
koperasi,BUMN,BUMD dari penyertaan modal pd badan usaha di
Indonesia dg syarat:
– berasal dari cadangan laba ditahan
– penyertaan modal minimal 25%
• Bunga obligasi yg diterima reksadana selama 5 th sejak pendirian
• bagian laba yg diterima CV yg modalnya tidak terbagi atas
saham, persekutuan, firma, kongsi
• SHU koperasi yg dibayar pada anggota
• Bunga simpanan yg dibayarkan oleh koperasi pd anggotanya , yg
tidak melebihi batas tertentu
TARIF
How
about the
rate?

15%
x BRUTO
Jenis Penghasilan

1) Dividen
sbgmana dimaksud Ps 4 ayat (1) huruf g
2) Bunga
sebagaimana dimaksud Ps 4 ayat (1) huruf f
3) Royalti
4) Hadiah, Penghargaan, bonus, dan
sejenisnya, selain yang telah dipotong PPh Ps
21 ayat (1) huruf e UU PPh
TARIF
2%
x
Jenis Penghasilan BRUTO
• Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta, kecuali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan
penggunaan harta yang telah dikenai PPh Pasal 4 ayat(2) [tanah
& bangunan]
• Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa
konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong PPh Pasal
21*
*tidak termasuk PPN

WARNING!!
Jika WP yang menerima tidak memilki NPWP akan
dikenai 100% lebih tinggi
OBJEK PEMOTONGAN PPH PASAL 23
NO OBJEK TARIF DASAR
PENGHITUNGAN
1 DIVIDEN, BUNGA, ROYALTI, HADIAH, PENGHARGAAN, 15% JUMLAH BRUTO*
BONUS DAN SEJENISNYA
2 JASA TEKNIK, JASA MANAJEMEN, JASA KONSTRUKSI, 2% JUMLAH BRUTO*
JASA KONSULTAN
3 SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN 2% JUMLAH BRUTO*
PENGGUNAAN HARTA KECUALI SEWA TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN
4 IMBALAN JASA LAIN
1. JASA PENILAI (APPRAISAL) 2% JUMLAH BRUTO*

2. JASA AKTUARIS 2% JUMLAH BRUTO*

3. JASA AKUNTANSI,PEMBUKUAN DAN ATESTASI 2% JUMLAH BRUTO*


LAPORAN KEUANGAN
4. JASA PERANCANAG (DESIGN) 2% JUMLAH BRUTO*

5. JASA PENGEBORAN (DRILLING) DI BIDANG 2% JUMLAH BRUTO*


PENAMBANGAN MIGAS,KECUALI YG DILAKUKAN BUT
6. JASA PENUNJANG DI BIDANG PENAMBANGAN MIGAS 2% JUMLAH BRUTO*

*TIDAK TERMASUK PPN


NO OBJEK TARIF DASAR
PENGHITUNGAN
7. JASA PENAMBANGAN DAN JASA PENUNJANG DI BIDANG 2% JUMLAH BRUTO*
PENAMBANGAN SELAIN MIGAS

8. JASA PENUNJANG DI BIDANG PENERBANGAN DAN BANDAR UDARA 2% JUMLAH BRUTO*

9. JASA PENEBANGAN HUTAN 2% JUMLAH BRUTO*

10. JASA PENGELOLAAN LIMBAH 2% JUMLAH BRUTO*

11. JASA PENYEDIAAN TENAGA KERJA (OUTSOURCING SERVICE) 2% JUMLAH BRUTO*

12. JASA PERANTARA ATAU KEAGENAN 2% JUMLAH BRUTO*

13. JASA DI BIDANG PERDAGANGAN SURAT-SURAT BERHARGA, 2% JUMLAH BRUTO*


KECUALI YG DI LAKUKAN BURSA EFEK, KSEI DAN KPEI

14. JASA KOSTODIAN/PENYIMPANAN/PENITIPAN, KECUALI YG 2% JUMLAH BRUTO*


DILAKUKAN KSEI

15. JASA PENGISIAN SUARA (DUBBING DAN/ATAU SULIH SUARA 2% JUMLAH BRUTO*

*TIDAK TERMASUK PPN


NO OBJEK TARIF DASAR PENGHITUNGAN

16. JASA MIXING FILM 2% JUMLAH BRUTO*

17. JASA SEHUBUNGAN DENGAN SOFTWARE KOMPUTER, 2% JUMLAH BRUTO*


TERMASUK PERAWATAN, PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN

18. JASA INSTALASI/PEMASANGAN MESIN, PERALATAN, LISTRIK, 2% JUMLAH BRUTO*


TELEPON, AIR, GAS, AC, DAN/ATAU TV KABEL, SELAIN YG
DILAKUKAN OLEH WAJIB PAJAK YG RUANG LINGKUPNYA DI
BIDANG KONSTRUKSI DAN MEMPUNYAI IZIN DAN/ATAU
SERTIFIKAT SBG PENGUSAHA KONSTRUKSI
19. JASA PERAWATAN/PERBAIKAN/PEMELIHARAAN MESIN, 2% JUMLAH BRUTO*
PERALATAN, LISTRIK TELEPON, AIR, GAS, AC, DAN/ATAU TV
KABEL, ALAT TRANSPORTASI/KENDARAAN DAN/ATAU BANGUNAN,
SELAIN YG DILAKUKAN WAJIB PAJAK YG RUANG LINGKUPNYA DI
BIDANG KONSTRUKSI DAN MEMPUNYAI
SERTIFIKAT SBG PENGUSAHA KONSTRUKSI
20. JASA MAKLON 2% JUMLAH BRUTO*

21. JASA PENYELIDIKAN DAN KEAMANAN 2% JUMLAH BRUTO*

*TIDAK TERMASUK PPN


Saat Penyetoran & Pelaporan

• PPh 23 terutang disetorkan Paling Lambat


tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah
masa pajak berakhir
• PPh 23 terutang dilaporkan paling lambat
tanggal 20 (dua puluh) bulan berikutnya
setelah Masa Pajak berakhir
Bagaimana Membedakan PPh Ps 23 dengan PPh Ps 4(2) ???

(2) - fi nal
l4
PPh Pasa
u ng ka n tor
ge d PT
Menyewa ta dari: KENCANA
Rp. 2 00 j u

PT
ALEXIS
PPh Pasa
l 23
Menyew
a alat be
Rp. 300 j rat
uta dari:
PT
ABADI
CONTOH PERHITUNGAN
Contoh 1
1. Pada Bulan Oktober 2010 PT. Andromeda
Raya melakukan perjanjian kontrak sewa
dengan PT. Bimasakti, atas Mesin penggiling
dengan nilai kontrak Rp 80.000.000,-/tahun

PPH 23 yang harus dibayar adalah:


80,000,000 x 2% = 1,600,000
Contoh 1
CV. Pancaroba menggunakan Jasa Manajemen dari
sebuah kantor konsultan manajemen : PPM Mantap
dengan nilai kontrak sebesar Rp 55.000.000,-/tahun

PPH 23 yang harus dibayar adalah:


55,000,000 x 2% = 1,100,000
Contoh 2
• PT Power Source merupakan perusahaan penyedia tenaga
kerja. Perusahaan tersebut mendapat kontrak dari PT Prima
untuk menyediakan tenaga kerja pemasaran sebanyak 10
orang dengan mendapat imbalan jasa sebesar Rp
20.000.000,00. Tenaga kerja tersebut selanjutnya menjadi
pegawai PT Prima.
• Atas pembayaran yang dilakukan PT Prima kepada PT Power
Source dipotong PPh Pasal 23 oleh PT Prima sebesar :

2% x Rp 20.000.000,- = Rp 400.000,-
Contoh 3
• PT Makmur Jaya merupakan perusahaan penyedia
tenaga kerja untuk security. PT Makmur Jaya
mendapat kontrak penyediaan tenaga kerja satpam
sebanyak 20 orang dari PT Dwi Tunggal. Tenaga kerja
satpam tersebut tetap merupakan pegawai PT
Makmur Jaya. Dalam Kontrak disepakati bahwa
pembayaran atas penyerahan jasa oleh PT Makmur
Jaya terdiri dari gaji untuk 20 orang satpam per bulan
sebesar Rp 20.000.000,00 dan imbalan atas jasa
penyediaan satpam per bulan sebesar Rp 2.000.000,-
Contoh 3 (cont’d)
1. Rincian tagihan PT Makmur Jaya kepada PT Dwi Tunggal:
– Pembayaran gaji 20 orang satpam Rp 20.000.000,-
– Imbalan Jasa Rp 2.000.000,-
2. Atas pembayaran yang dilakukan PT Dwi Tunggal kepada PT
Makmur jaya dipotong PPh Pasal 23 oleh PT Dwi Tunggal
sebesar : 2% x Rp 2.000.000,- = Rp 40.000,-
3. Dalam hal tidak ada bukti pendukung atas rincian tagihan
di atas maka jumlah bruto sebagai dasar pemotongan PPh
Pasal 23 adalah sebesar Rp 22.000.000,- sehingga PPh Pasal
23 yang harus dipotong oleh PT Dwi Tunggal atas
pembayaran kepada PT Makmur Jaya adalah sebesar 2% x
Rp 22.000.000,- = Rp 440.000,-
Contoh 4
• PT Megah (pihak pertama) melakukan kontrak dengan PT
Satu Sarana selaku perusahaan agen periklanan (pihak
kedua) untuk membuat iklan sekaligus memasang iklan
pada perusahaan media (pihak ketiga). Nilai kontrak yang
telah disepakati adalah sebesar Rp 103.000.000,00
• Rincian tagihan PT Satu Sarana kepada PT Megah adalah :
1) Pembelian material Rp 15.000.000,-
2) Jasa konsultan Rp 5.000.000,-
3) Fee agen Rp 3.000.000,-
4) Biaya pemasangan iklan Rp 80.000.000,-
Contoh 4 (cont’d)
• Pemotongan PPh Pasal 23 yang dilakukan PT Megah atas
pembayaran jasa konsultasi dan jasa keagenan kepada PT Satu
Sarana adalah sebesar :
1) 2% x Rp 5.000.000,- = Rp 100.000,- untuk jasa konsultasi;
2) 2% x Rp 3.000.000,- = Rp 60.000,- untuk jasa keagenan
• Pemotongan PPh Pasal 23 yang dilakukan PT Satu Sarana atas
pembayaran jasa pemasangan iklan kepada perusahaan media
adalah sebesar : 2% x Rp 80.000.000,- = Rp 1.600.000,-
• Dalam hal tidak ada bukti pendukung atas rincian tagihan di atas
maka jumlah bruto sebagai dasar pemotongan PPh Pasal 23 adalah
sebesar Rp 103.000.000,- sehingga PPh Pasal 23 yang harus
dipotong oleh PT Megah atas pembayaran kepada PT Satu Sarana
adalah sebesar : 2% x Rp 103.000.000,- = Rp 2.060.000,-
Contoh 5
• Untuk acara pembukaan cabang baru, PT Sumber Urip meminta
CV Mitra Boga yang bergerak di bidang pengadaan catering
untuk menyediakan makanan yang terdiri dari makanan
pembuka, makanan utama, dan makanan penutup untuk sekitar
500 orang. Kontrak yang disepakati untuk pengadaan katering
tersebut adalah Rp 40.000.000,-
• Atas pembayaran yang dilakukan PT Sumber Urip kepada CV
Mitra Boga dipotong PPh Pasal 23 Oleh PT Sumber Urip sebesar
:
2% x Rp 40.000.000,- = Rp 800.000,-
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai