b Jasa aktuaris;
Usaha 3% 4% 4%
besar/men
engah
Non 4% 6% 6%
Kualifikasi
PPh atas bunga simpanan koperasi
(PP No 15/2009)
• Penghasilan berupa bunga simpanan koperasi
yang dibayarkan kepada anggota koperasi
orang pribadi dikenai PPh yang bersifat final
• Bunga s/d Rp240.000/bulan dikenakan 0%
• Bunga lebih dari Rp240.000/bulan dikenakan
10%
• Contoh : Bulan januari dibayarkan bunga
sebesar Rp240.000, PPh terutang Rp0
• Bulan Februari dibayarkan bunga sebesar
Rp250.000, maka PPh terutang Rp25.000,-
PPh atas bunga obligasi (PP No
16/2009 jo PP No 100/2013)
• Bunga obligasi dengan kupon :
a. 15% bagi WPDN dan BUT
b. 20% atau sesuai P3B bagi WPLN selain BUT
dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa
kepemilikan obligasi
• Diskonto dari obligasi dengan kupon
a. 15% bagi WPDN dan BUT
b. 20% atau sesuai P3B bagi WPLN selain BUT
dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal
diatas harga perolehan, tidak termasuk bunga
berjalan
Lanjutan …
• Diskonto dari obligasi tanpa bunga
a. 15% bagi WPDN dan BUT
b. 20% atau sesuai P3B bagi WPLN selain BUT
dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal diatas
harga perolehan obligasi
• Bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima
dan/atau diperoleh WP Reksadana terdaftar pada
Bapepam dan LK
a. 0% untuk tahun 2009 s/d 2010
b. 5% untuk tahun 2011 s/d 2013
c. 15% untuk tahun 2014 dst (5% sd 2020)
Lanjutan …
• Pemotong PPh :
a. Penerbit obligasi atau kustodian selaku agen
pembayaran yang ditunjuk atas bunga dan/atau
diskonto yang diterima pemegang obligasi pada
saat jatuh tempo
b.Perusahaan efek, dealer, atau bank selaku
pedagang perantara dan/atau pembeli atas
bunga dan diskonto yang diterima penjual
obligasi pada saat transaksi
PPh atas dividen yang diterima atau
diperoleh WPOPDN (PP No.19/2009)
• Penghasilan berupa dividen yang diterima
atau diperoleh WPOPDN dikenai PPh
sebesar 10% dan bersifat final
• Pemotong pajak adalah pihak yang
membayar atau pihak lain yang ditunjuk
selaku pembayar dividen
PPh atas penghasilan pengalihan hak atas
tanah dan/atau bangunan (PP no.71/2008)
• Dikenakan tarif 5%
dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah
dan/atau bangunan yaitu nilai yang tertinggi antara nilai
berdasarkan akta pengalihan hak dan NJOP
• Dikenakan tarif 1%
dari jumlah bruto nilai pengalihan atas pengalihan rumah
sederhana dan rumah susun sederhana yang dilakukan
oleh pengusaha yang usaha pokoknya melakukan
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
Lanjutan …
• Tidak dikenakan PPh
1.OP yang mempunyai penghasilan dibawah PTKP yang
melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan dengan jumlah bruto pengalihannya kurang
dari Rp60.000.000 dan bukan jumlah yang dipecah-
pecah
2.OP atau badan atas pengalihan kepada pemerintah
3.OP dan atau badanyang melakukan hibah kepada
keluarga sedarah garis lurus satu derajat, badan
keagamaan, pendidikan sosial asalkan tidak mempunyai
hubungan usaha, pekerjaan dan kepemilikan
4.Pengalihan hak karena warisan
PPh Pasal 26
• Pemotongan PPh pasal 26 ditujukan terhadap
jenis penghasilan yang diterima/diperoleh
Subyek Pajak Luar Negeri
• Tidak semua penghasilan yang dibayarkan ke
luar negeri akan di potong PPh pasal 26 namun
dilihat apakah adan Persetujuan Penghindaran
Pajak Berganda (P3B) atau tax treaty
Obyek Ph WP Luar Negeri
• Dikenakan tarif 20% dari jumlah bruto (final) yaitu :
1. Dividen
2. Bunga
3. Royalti
4. Sewa
5. Imbalan sehubungan dg jasa, pekerjaan, kegiatan,
hadiah dan penghargaan, pensiun dan pembayaan
berkala lainnya
6. Premi swap dan transaksi lindung lainnya
7. Keuntungan karena pembebasan utang
Obyek Ph WP Luar Negeri