Subjek Pajak atau penerima penghasilan yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23
adalah Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap.
Pemotong Pajak
1. badan pemerintah;
2. subjek pajak badan dalam negeri;
3. penyelenggara kegiatan;
4. Bentuk Usaha Tetap;
5. perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.
6. orang pribadi sebagai Wajib Pajak dalam negeri tertentu, yang ditunjuk oleh
Kepala Kantor Pelayanan Pajak sebagai Pemotong Pajak Penghasilan Pasal
23, yaitu :
Jwb:
a. 4 % x Rp. 10.000.000,- = Rp. 400.000,-
b. 2 % x Rp. 10.000.000,- = Rp. 200.000,-
Contoh Kasus-1:
Pada tanggal 20 April 2008, PT. Maju, membagikan dividen masing-masing
Rp10,000,000 kepada 20 pemegang sahamnya. Atas dividen yang dibagikan,
PT. Maju wajib memungut PPh Pasal 23.
Berapa besarnya PPh Pasal 23 yang harus di potong? Bagaimana cara mencatat
pembagian dividen tersebut? Bagaimana prosedur pemotongan, pencatatan dan
pelaporan PPh Pasal 23-nya? Bagaimana pengaruhnya terhadap PPh Pasal 25 dan
29 PT. Maju ?
Tarif PPh Pasal 23 atas dividen adalah 15% , sehingga besarnya PPh Pasal 23
yang dipotong kepada masing-masing pemegang saham dihitung dengan formula: