PEMOTONGAN
PPH PASAL 23
OLEH INSTANSI
PEMERINTAH
DISUSUN OLEH
Irawan Purwo Aji
01
02.
A. OBJEK PEMOTONGAN PPh PASAL 23 OLEH
INSTANSI PEMERINTAH
06.
B. TARIF PEMOTONGAN PPh PASAL 23 OLEH INSTANSI
PEMERINTAH
12.
C. PENGECUALIAN PEMOTONGAN PPh PASAL 23
OLEH INSTANSI PEMERINTAH
14.
D. SAAT TERUTANG
15.
E. TATA CARA PENYETORAN DAN PELAPORAN
PEMOTONGAN PPh PASAL 23 OLEH INSTANSI
PEMERINTAH
19.
REFERENSI
PUSDIKLAT PAJAK
02
A. OBJEK PEMOTONGAN
PPH PASAL 23 OLEH
INSTANSI PEMERINTAH
01
sewa dan penghasilan lain
bunga pinjaman; sehubungan dengan penggunaan
04
harta, kecuali sewa dan penghasilan
lain sehubungan dengan
penggunaan tanah dan/atau
bangunan yang telah dikenai PPh
02
Pasal 4 ayat (2); dan/atau
royalti;
05
teknik, jasa manajemen, jasa
hadiah, penghargaan,
03
konstruksi, jasa konsultan, dan
bonus, dan sejenisnya
jasa lain selain jasa yang telah
selain yang telah
dipotong PPh Pasal 21.
dipotong PPh Pasal 21;
Jenis jasa lain yang menjadi objek pemotongan PPh Pasal 23 oleh
Instansi Pemerintah terdiri dari:²
Jenis jasa lain yang menjadi objek pemotongan PPh Pasal 23 oleh
Instansi Pemerintah terdiri dari:² (LANJUTAN)
25. Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, dan/atau TV
kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang
konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;
26. Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC,
TV kabel, dan/atau bangunan, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang
lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai
pengusaha konstruksi;
27. Jasa perawatan kendaraan dan/atau alat transportasi darat, laut dan udara;
28. Jasa maklon;
29. Jasa penyelidikan dan keamanan;
30. Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer;
31. Jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media luar ruang atau
media lain untuk penyampaian informasi, dan/atau jasa periklanan;
32. Jasa pembasmian hama;
33. Jasa kebersihan atau cleaning service;
34. Jasa sedot septic tank;
35. Jasa pemeliharaan kolam;
36. Jasa katering atau tata boga;
37. Jasa freight forwarding;
38. Jasa logistik;
39. Jasa pengurusan dokumen;
40. Jasa pengepakan;
41. Jasa loading dan unloading;
42. Jasa laboratorium dan/atau pengujian kecuali yang dilakukan oleh lembaga atau
insitusi pendidikan dalam rangka penelitian akademis;
43. Jasa pengelolaan parkir;
44. Jasa penyondiran tanah;
45. Jasa penyiapan dan/atau pengolahan lahan;
46. Jasa pembibitan dan/atau penanaman bibit;
47. Jasa pemeliharaan tanaman;
48. Jasa pemanenan;
49. Jasa pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan/atau
perhutanan;
50. Jasa dekorasi;
Jenis jasa lain yang menjadi objek pemotongan PPh Pasal 23 oleh
Instansi Pemerintah terdiri dari:² (LANJUTAN)
B. TARIF PEMOTONGAN
PPH PASAL 23 OLEH
INSTANSI PEMERINTAH
a. bunga pinjaman;
b. royalti; dan
c. hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah
dipotong PPh Pasal 21;
01
termasuk objek pembayaran gaji, upah,
pemotongan PPh Pasal 23 honorarium, tunjangan dan
pembayaran lain sebagai imbalan
tersebut harus dibuktikan sehubungan dengan pekerjaan;
dengan:⁶
02
faktur pembelian atas
pengadaan/pembelian barang
atau material;
03
faktur tagihan dari pihak ketiga
disertai dengan perjanjian tertulis;
dan
⁸ Jumlah bruto Rp1.500.000,00 hanya dari jasa pemeliharaan kendaraan karena terdapat faktur pembelian spareparts
10
"
Contoh penghitungan pemotongan PPh Pasal 23 oleh
Instansi Pemerintah:
CONTOH
⁹ Rekanan pemerintah yang belum memiliki NPWP akan dipotong PPh Pasal 23 dengan tarif 100% lebih tinggi
12
C. PENGECUALIAN
PEMOTONGAN PPH
PASAL 23 OLEH INSTANSI
PEMERINTAH
Pemotongan PPh Pasal 23 tidak dilakukan oleh Instansi Pemerintah atas:¹⁰
3. penghasilan yang dibayarkan atau terutang kepada badan usaha atas jasa keuangan
yang berfungsi sebagai penyalur pinjaman dan/atau pembiayaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan;
4. imbalan sehubungan dengan jasa yang telah dikenai PPh yang bersifat final¹¹ sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan;
5. imbalan sehubungan dengan jasa pengangkutan/ekspedisi sebagaimana diatur
dalam Pasal 15 UU PPh;
6. penghasilan yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo
pembayarannya kepada rekanan pemerintah yang dapat menyerahkan fotokopi
surat keterangan bebas pemotongan dan/atau pemungutan PPh sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai tata cara
pengajuan permohonan pembebasan dari pemotongan dan/atau pemungutan
PPh;
7. penghasilan yang dibayarkan kepada rekanan pemerintah dengan mekanisme
Uang Persediaan atas sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta atau penggunaan jasa yang dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem
Informasi Pengadaan Pemerintah; atau
8. pembayaran kepada rekanan pemerintah yang memiliki dan menyerahkan fotokopi
Surat Keterangan.
01
"
CONTOH
Instansi Pemerintah X membayar bunga pinjaman atas
pinjaman kepada Bank Megah Dana sebesar
Rp50.000.000,00. Atas pembayaran bunga pinjaman
tersebut, Instansi Pemerintah X tidak memotong PPh
Pasal 23 karena penghasilan yang dibayarkan ke bank
bukan merupakan objek pemotongan PPh Pasal 23.
D. SAAT TERUTANG
PPh Pasal 23 terutang dan dipotong oleh Instansi Pemerintah pada saat
penghasilan dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo
pembayarannya¹².
01
untuk Instansi Pemerintah Pusat dan Instansi Pemerintah
Daerah
a. PPh Pasal 23 yang telah dipotong wajib disetor paling lama 7
(tujuh) hari setelah tanggal pelaksanaan pembayaran dengan
mekanisme Uang Persediaan.
b. PPh Pasal 23 yang telah dipotong wajib disetor pada hari yang
sama dengan pelaksanaan pembayaran dengan mekanisme
Langsung;
02
untuk Instansi Pemerintah Desa, PPh Pasal 23 yang telah
dipotong wajib disetor paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan
berikutnya setelah pelaksanaan pembayaran.¹⁴
411124 - 102,
411124 - 100, untuk pembayaran PPh
untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus disetor
Pasal 23 yang harus atas bunga (termasuk
disetor (selain PPh Pasal premium, diskonto dan
23 atas dividen, bunga, imbalan karena jaminan
royalti, dan jasa); pengembalian utang) yang
dibayarkan kepada Wajib
Pajak dalam negeri;
REFERENSI
REFERENSI
UU Pajak Penghasilan
PP 94 Tahun 2010
PMK-141/PMK.03/2015
PMK-231/PMK.03/2019 stdd PMK-59/PMK.03/2022
Per-09/PJ/2020 stdd Per-22/PJ/2021