Anda di halaman 1dari 26

Pajak Penghasilan 23

Kelompok 4
Pengertian
 Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang
berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah
dipotong PPh Pasal 21
Pemotong PPh 23
Pemotong PPh Pasal 23:
1.Badan pemerintah
2.Subjek pajak badan dalam negeri
3.Penyelenggara kegiatan
4.Bentuk Usaha Tetap
5.Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.
6.Orang pribadi sebagai Wajib Pajak dalam negeri tertentu, yang ditunjuk oleh Kepala
Kantor Pelayanan Pajak sebagai Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23, yaitu :
a. akuntan, arsitek, dokter, notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) kecuali Pejabat
Pembuat Akta Tanah tersebut adalah camat, pengacara, dan konsultan yang melakukan
pekerjaan bebas; atau
b.orang pribadi yang menjalankan usaha yang menyelenggarakan pembukuan atas
pembayaran berupa sewa.
Perkiraan Penghasilan Netto
 Dibagi menjadi 5 (lima) kelompok besar berdasarkan Dasar Pengenaan Pajak (DPP)-nya,
yaitu:

(1). DPP-nya 50% dari jumlah bruto (tidak termasuk PPN):


a). Jasa profesi.
b). Jasa konsultan, kecuali konsultan konstruksi
c). Jasa akuntansi dan pembukuan
d). Jasa penilai
e). Jasa aktuaris
Perkiraan Penghasilan Netto
 2). DPP-nya 40% dari jumlah bruto (tidak termasuk PPN):

a). Jasa tehnik dan jasa manajemen.


b). Jasa perancang / desain
c). Jasa instalasi/pemasangan
d). Jasa perawatan / pemeliharaan / perbaikan
e). Jasa pengeboran (jasa drilling) di bidang penambangan minyak dan gas bumi (migas),
kecuali yang dilakukan oleh bentuk usaha tetap.
f) . Jasa penunjang dibidang penambangan migas.
g). Jasa penambangan dan jasa penunjang di bidang penambangan selain migas.
h). Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara.
i). Jasa penebangan hutan, termasuk land clearing.
Perkiraan Penghasilan Netto
j). Jasa pengolahan/pembuangan limbah.
k). Jasa maklon.
l). Jasa rekruitmen/penyediaan tenaga kerja.
m).Jasa perantara.
n). Jasa dibidang perdagangan surat-surat berharga
o). Jasa kustodian/penyimpanan/penitipan
p). Jasa telekomunikasi yang bukan untuk umum
q). Jasa pengisian sulih suara (dubbing) dan/atau mixing film
r). Jasa pemanfaatan informasi dibidang teknologi, termasuk jasa internet.
s). Jasa sehubungan dengan software komputer, termasuk perawatan/pemeliharaan dan
perbaikan.
Perkiraan Penghasilan Netto
 3). DPP-nya 13.33% dari jumlah bruto (tidak termasuk PPN):
Jasa pelaksanaan konstruksi, termasuk jasa perawatan /pemeliharaan/perbaikan
bangunan, jasa instalasi/pemasangan mesin, listrik/telepon/air/gas/AC/TV Kabel,
sepanjang jasa tersebut dilakukan Wajib Pajak yang ruang lingkup pekerjaannya
dibidang konstruksi dan mempunyai izin/sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi.
 4). DPP-nya 26.67% dari jumlah bruto (tidak termasuk PPN):
a. Jasa perencanaan konstruksi.
b. Jasa pengawasan konstruksi
 5). DPP-nya 10% dari jumlah bruto (tidak termasuk PPN):
Jasa pembasmian hama dan Jasa pembersihan, Jasa Catering, Jasa selain jasa-jasa tersebut
di atas yang pembayarannya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Tarif PPh Pasal 23
No Jenis Penghasilan ber NPWP tidak berNPWP
1 Dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 15% dari 30% dari jumlah
ayat (1) huruf g UU PPh Jumlah bruto bruto
2 Bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 15% dari 30% dari jumlah
(1) huruf f UU PPh; jumlah bruto bruto
3 Royalti 15% dari 30% dari jumlah
jumlah bruto bruto
4 Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya 15% dari 30% dari jumlah
selain yang telah dipotong PPh 21 jumlah bruto bruto

5 Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan 2 % dari 4% dari jumlah


penggunaan harta, kecuali sewa dan penghasilan jumlah bruto bruto tidak
lain sehubungan dengan penggunaan harta yang tidak termasuk PPN
telah dikenai PPh Final pasal 4 (2) termasuk PPN
No
Tarif PPh Pasal 23
Jenis Penghasilan ber NPWP tidak berNPWP

6 Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa 2% dari 4% dari jumlah


manajemen, jasa konstruksi (*), jasa konsultan jumlah bruto bruto tidak
tidak termasuk PPN
termasuk PPN
7 Jasa lain selain jasa yang telah dipotong Pajak 2% dari 4% dari jumlah
Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal jumlah bruto bruto tidak
21 yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan tidak termasuk PPN
berdasarkan PMK-244/PMK.03/2008 termasuk PPN

Jasa penilai (appraisal)


Jasa aktuaris
Jasa akuntansi, pembukuan, dan asestasi laporan
keuangan;
Tarif PPh Pasal 23
No Jenis Penghasilan ber NPWP tidak berNPWP

Jasa perancang (design);


Jasa pengeboran (drilling) di bidang
penambangan minyak dan gas bumi (migas),
kecuali yang dilakukan oleh bentuk usaha tetap;
Jasa penunjang di bidang penambangan migas :
1) jasa penyemenan dasar (primary cementing)
yaitu penempatan bubur semen secara tepat
diantara pipa selubung dan lubung sumur;
Tarif PPh Pasal 23
No Jenis Penghasilan ber- NPWP tidak berNPWP
2) jasa penyemenan perbaikan (remedial
cementing), yaitu penempatan bubur
semen untuk maksud-maksud :
a) penyumbatan kembali formasi yang
sudah kosong;
b) penyumbatan kembali zona yang
berproduksi air;
c) perbaikan dari penyemenan dasar yang
gagal;
d) penutupan sumur;
Tarif PPh Pasal 23
No Jenis Penghasilan BerNPWP Tidak berNPWP
3) jasa pengontrolan pasir (sand control), yaitu jasa
yang menjamin bahwa bagian-bagian formasi yang
tidak terkonsolidasi tidak akan ikut terproduksi ke
dalam rangkaian pipa produksi dan menghilangkan
kemungkinan tersumbatnya pipa;
4) jasa pengasaman (matrix acidizing), yaitu
pekerjaan untuk memperbesar daya tembus formasi
yang menaikan produktivitas dengan jalan
menghilangkan material penyumbat yang tidak
diinginkan;
Tarif PPh Pasal 23
No Jenis Penghasilan BerNPWP Tidak ber NPWP
5) jasa peretakan hidrolika (hydraulic), yaitu
pekerjaan yang dilakukan dalam hal cara
pengasaman tidak cocok, misalnya perawatan
pada formasi yang mempunyai daya tembus
sangat kecil;
6) jasa nitrogen dan gulungan pipa (nitrogen dan
coil tubing), yaitu jasa yang dikerjakan untuk
menghilangkan cairan buatan yang berada dalam
sumur baru yang telah selesai, sehingga aliran
yang terjadi sesuai dengan tekanan asli formasi
dan kemudian menjadi besar sebagai akibat dari
gas nitrogen yang telah dipompakan ke dalam
cairan buatan dalam sumur;
Tarif PPh Pasal 23
No Jenis Penghasilan BerNPWP Tidak berNPWP
7) jasa uji kandung lapisan (drill stem
testing), penyelesaian sementara suatu sumur
baru agar dapat mengevaluasi kemampuan
berproduksi;
8 ) jasa reparasi pompa reda (reda repair)
9) jasa pemasangan instalasi dan perawatan;
10) jasa penggantian peralatan/material;
11) jasa mud logging, yaitu memasukkan
lumpur ke dalam sumur;
12) jasa mud e13) jasa well logging &
perforating;
14) jasa stimulasi dan secondary decovery;
15) jasa well testing & wire line service;
16) jasa alat kontrol navigasi lepas pantai yang
berkaitan dengan drilling;
ngineering;
Tarif PPh Pasal 23
No Jenis Penghasilan BerNPWP Tidak berNPWP
17) jasa pemeliharaan untuk pekerjaan
drilling;
18 ) jasa mobilisasi dan demobilisasi
anjungan drilling;
19) jasa lainnya yang sejenisnya di bidang
pengeboran migas.
Tarif PPh Pasal 23
No Jenis Penghasilan BerNPWP Tidak berNPWP
Jasa penambangan dan jasa penunjang di
bidang penambangan selain migas :
1) jasa pengeboran;
2) jasa penebasan;
3) jasa pengupasan dan pengeboran;
4) jasa penambangan;
5) jasa pengangkutan/ sistem transportasi,
kecuali jasa angkutan umum;
6) jasa pengolahan bahan galian;
7) jasa reklamasi tambang;
8 ) jasa pelaksanaan mekanikal, elektrikal,
manufaktur, fabrikasi dan
penggalian/pemindahan tanah;
9) jasa lainnya yang sejenis di bidang
pertambangan umum
No Tarif PPh Pasal 23
Jenis Penghasilan BerNPWP Tidak berNPWP
Jasa penunjang di bidang penerbangan dan
bandar udara:
1) bidang aeronautika, termasuk :
a) jasa pendaratan, penempatan,
penyimpanan pesawat udara dan jasa lain
sehubungan dengan pendaratan pesawat
udara;
b) jasa penggunaan jembatan pintu (avio
bridge);
c) jasa pelayanan penerbangan;
d) jasa ground handling, yaitu pengurusan
seluruh atau sebagian dari proses pelayanan
penumpang dan bagasinya serta kargo, yang
diangkut dengan pesawat, udara baik yang
berangkat maupun yang datang, selama
pesawat udara di darat;
e) jasa penunjang lain di bidang aeronautika.
Tarif PPh Pasal 23
No Jenis Penghasilan BerNPWP Tidak berNPWP
a

2) bidang non-aeronatika, termasuk :
a) jasa catering di pesawat dan jasa pembersihan
pantry pesawat;
b) jasa penunjang lain di bidang non-aeronautika

Jasa penebangan hutan;


Jasa pengolahan limbah;
Jasa penyedia tenaga kerja (outsourcing services);
Jasa perantara dan/atau keagenan;
Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga,
kecuali yang dilakukan oleh Bursa Efek, KSEI dan
KPEI;
Jasa custodian/penyimpanan/penitipan, kecuai
ayng dilakukan oleh KSEI;
Tarif PPh Pasal 23
No Jenis Penghasilan BerNPWP Tidak berNPWP
Jasa pengisian suara (dubbing) dan/atau sulih
suara
Jasa mixing film;
Jasa sehubungan dengan software komputer,
termasuk perawatan, pemeliharaan dan
perbaikan;
Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan,
listrik, telepon, air, gas, AC, dan/atau TV kabel,
selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang
ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan
mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai
pengusaha konstruksi;
Tarif PPh Pasal 23
No Jenis Penghasilan BerNPWP Tidak berNPWP
Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin,
perawatan, listrik, telepon, air, gas, AC, TV Kable,
alat transportasi/kendaraan dan/atau bangunan
selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang
lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai
izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha
konstruksi;
Jasa maklon;
Jasa penyelidikan dan keamanan;
Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer;
Jasa pengepakan;
Jasa penyediaan tempat dan / atau waktu dalam
media masa, media luar ruang atau media lain
untuk penyampaian informasi;
Waktu Terutang
 PPh Pasal 23 terutang pada akhir bulan dilakukannya pembayaran atau akhir
bulan terutangnya penghasilan yang bersangkutan, tergantung peristiwa yang
terjadi terlebih dahulu.
Penyetoran dan SPT
 PPh Pasal 23 disetor oleh Pemotong Pajak paling lambat tanggal sepuluh bulan
takwim berikutnya setelah bulan saat terutang pajak.
 SPT Masa disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak setempat, paling lambat 20
hari setelah Masa Pajak berakhir.
Contoh Kasus
Soal
Budi menerima Invoice sebuah perusahaan outsource dengan rincian sbb :
Upah karyawan 5000, manajemen fee 500, PPN 50 (10% dari manajemen fee)
sehingga total tagihan 5550. 

Pertanyaannya apakah benar kalau Budi memotong PPh 23 4,5% dari


manajemen fee 500? Sedangkan yang Budi catat dalam biaya adalah 5500. 
Contoh Kasus
Jawaban
 Berdasarkan PMK Nomor 244/PMK.03/2008 tentang Jenis Jasa Lain sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf c angka 2 dalam UU Nomor 36 tahun 2008
disebutkan dalam Pasal 1 ayat 2 huruf k termasuk jasa lain yang dikenakan PPh Pasal 23
adalah jasa penyedia tenaga kerja (outsourcing services). 

Sehingga tarif PPh Pasal 23 atas jasa penyedia tenaga kerja (outsourcing services) adalah
sebesar 2% dari jumlah bruto tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai.
 Lebih lanjut dalam kontrak serta seluruh dokumen pendukung yang diterbitkan oleh
perusahaan penyedia jasa tenaga kerja, harus menyebutkan dengan jelas pemisahan
antara unsur jasa dengan unsur material. 
Contoh Kasus
 Penghitungan pajaknya seharusnya adalah sebagai berikut:
Upah Karyawan :  Rp  5.000
 Manajemen Fee :  Rp   500
 Jumlah: Rp  5.500.
 PPN  10% dari tagihan: Rp 550
 PPh Pasal 23 2% dari manajemen fee: Rp 10
 Jumlah yang dibayarkan :  Rp   6.040.

Pencatatannya adalah: 

Beban:  Rp  5.500
 PPN Masukan:  Rp 550
 Utang PPh Pasal 23: Rp 10
 Kas:  Rp 6.040 .
Contoh Kasus

Adapun untuk transaksi sebelum 1 Januari 2009, tarif PPh Pasal 23 atas jasa penyedia
tenaga kerja (outsourcing services) mengacu pada PER-70/PJ/2007 adalah 15% x
perkiraan penghasilan netto. Perkiraan penghasilan netto nya adalah sebesar 30% x
jumlah imbalan jasa tidak termasuk PPN. Secara singkat, tarif PPh Pasal 23 atas jasa
penyedia tenaga kerja adalah 4,5% dari jumlah imbalan jasa tidak termasuk PPN kecuali
apabila dalam kontrak/perjanjian tidak dapat dipisahkan antara pemberian jasa dengan
material/barang, maka dikenakan atas seluruh nilai kontrak.

Anda mungkin juga menyukai