RANGKUMAN
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21, 22, 23, 24, 25, 26
Penyusun :
SUHENDRO
NIM : 18120177
Puji Syukur kami ucapkan hanya kepa Allah swt yang telah memberikan kemudahan
untuk merangkum pjak penghasilan (PPh) pasal 21, 22, 23, 24, 25 dan 26 sebagai tugas
akhir semester III Mata Kuliah Perpajakan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannnya makalah ini.
Dan kami menyadari sepenuhnya, makalah yang kami sajikan jauh dari sempurna.
Oleh karenanya saran dan kritik atas makalah ini, akan sangat kami harapkan.
Penyusun,
Pajak Penghasilan (PPh)
Pasal 21, 22, 23, 24, 25, dan 26
Tarif PPh 21 dijelaskan pada Pasal 17 ayat (1) huruf a Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2015. Tarif PPh 21 berikut ini berlaku pada
Wajib Pajak (WP) yang memiliki NPWP:
a. WP dengan penghasilan tahunan sampai dengan Rp 50 juta adalah 5%
b. WP dengan penghasilan tahunan di atas Rp 50 juta - Rp 250 juta adalah 15%
c. WP dengan penghasilan tahunan di atas Rp 250 juta - Rp 500 juta adalah 25%
d. WP dengan penghasilan tahunan di atas Rp 500 juta adalah 30%
Untuk Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP, dikenai tarif pph 21
sebesar 20% lebih tinggi dari mereka yang memiliki NPWP.
B. Penghitungan Pajak
1. PPh Pasal 21
Menghitung PPh pasal 21 Pegawai Tetap:
Ahmad Zakaria adalah pegawai tetap PT ABC sejak 1 januari 2010. Ia memperoleh
gaji sebulan Rp 6.000.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp 100.000,00
sebulan. ahmad menikah tetapi belum mempunyai anak (status K/0). Penghitungan
PPh pasal 21 adalah sebagai berikut:
Gaji sebulan Rp 6.000.000,00
Pengurangan:
- Biaya jabatan:
5% X Rp 6.000.000,00 Rp 300.000,00
- Iuran pensiun Rp 100.000,00
Rp 400.000,00 -
Penghasilan neto sebulan Rp 5.600.000,00
Penghasilan neto setahun:
12 X Rp5.600.000,00 Rp 67.200.000,00
PTKP setahun
- Untuk WP sendiri Rp 54.000.000,00
- Tambahan WP kawin Rp 4.500.000,00
Rp 58.500.000,00 -
Penghasilan kena pajak setahun Rp 8.700.000,00
PPh pasal 21 terutang:
5% X Rp 8.700.000,00 Rp 435.000,00
PPh pasal 21 sebulan
Rp 435.000,00 : 12 Rp 36.250,00
2. PPh Pasal 22
Menghitung PPh Pasal 22:[6]
Zabila mengimpor mesin cetak dari USA seharga US$ 700,00 termasuk bea
masuk untuk dijual di Indonesia. Kurs menurut Keputusan Menteri Keuangan yang
berlaku pada waktu pengimporan tersebut adalah US$ 1= Rp 10.000,00. Hitunglah PPh
pasal 22 atas impor tersebut!
PPh pasal 22= (US$ 700,00 x Rp 10.000,00) x 7,5% = Rp 525.000,00.
3. PPh Pasal 23
Menghitung PPh Pasal 23:
PT. GYA memberikan pekerjaan berupa jasa teknik kepada PT. GYANTI dengan nilai
sebesar Rp 45.000.000 tidak termasuk PPN. Hitunglah PPh pasal 23 atas imbalah jasa
teknik tersebut!
PPh Pasal 23 = (Rp 45.000.000,00 x 2%) = Rp 900.000,00.
4. PPh Pasal 24
Menghitung PPh Pasal 24:
Tn. Farrel Wijaya dengan status belum menikah, memperoleh Penghasilan
Netto Dalam Negeri Rp 300.000.000 dan memperoleh Penghasilan dari Luar Negeri
sebesar Rp 95.000.000 dengan tarif pajak 25%. Hitunglah pasal 24 yang dikreditkan!
PKP = Penghasilan Netto Dalam Negeri + Penghasilan Netto Luar Negeri – PTKP
PKP =(Rp 300.000.000 + Rp 95.000.000) – Rp 54.000.000 = Rp 341.000.000
Pajak Terutang:
5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000
25% x Rp 91.000.000 = Rp 22.750.000 +
Rp 55.250.000
Pajak atas Penghasilan Netto Luar Negeri 25% x Rp 95.000.000 = Rp 23.750.000
Maka Batas maksimum PPh pasal 24 yang dapat dikreditkan adalah:
Rp 95.000.000 x Rp 55.250.000 = Rp 15.392.228
Rp 341.000.000
5. PPh Pasal 25
Cara menghitung PPh Pasal 25:
PT Almond, perusahaan yang baru berdiri terdaftar sebagai wajib pajak pada
awal bulan Juni 2009. Selama bulan Juni penjualan PT Almond sebesar Rp 100.000.000
dan biaya-biaya yang terjadi adalah sebesar Rp 60.000.000. Hitungla PPh Pasal 25 atas
ilustrasi tersebut!
Penjualan Rp 100.000.000
Biaya Rp 60.000.000
Penghasilan Netto sebulan Rp 40.000.000
Penghasilan Netto disetahunkan
(12 x Rp 40.000.000) Rp 480.000.000
PPh terutang
(28% x Rp 480.000.000)= Rp 134.400.000
PPh Pasal 25 sebulan
Rp 134.400.000/12 = Rp 11.200.000
6. PPh Pasal 26
Menghitung PPh Pasal 26:
PT. KUSUMAWARDANA membayar bunga pinjaman kepada Bank Birma sebesar
Rp 95.000.000. Berdasarkan transaksi tersebut, hitunglah PPh pasal 26 yang wajib
dipotong!
PPh pasal 26 = Rp 95.000.000 x 20% = Rp 19.000.000