Anda di halaman 1dari 27

Munawar Almansur

PPh Final 1
BUNYI PASAL 4 AYAT 2
UU PPh

Atas penghasilan berupa :


 bunga deposito dan
tabungan-tabungan lainnya,
 hadiah undian
 penghasilan dari transaksi saham
dan sekuritas lainnya di bursa efek,
 penghasilan dari pengalihan harta
berupa tanah dan/atau bangunan,
jasa konstruksi, real estate dan
sewa tanah dan atau bangunan
 serta penghasilan tertentu lainnya,
pengenaan pajaknya diatur
dengan Peraturan Pemerintah.

PPh Final 2
KARAKTERISTIK PPh FINAL

(1) TIDAK DAPAT DIKREDITKAN

(2) PENGHASILANNYA TIDAK DIGABUNG


DENGAN PENGHASILAN NON FINAL

(3) BIAYA UNTUK MENDAPATKAN,


MENAGIH DAN MEMELIHARA
PENGHASILAN TSB TIDAK DAPAT
DIBEBANKAN SEBAGAI BIAYA

PPh Final 3
HADIAH UNDIAN

DASAR HUKUM
UU PPh Pasal 4 ayat (2)
PP No. 132 Tahun 2000

HADIAH DENGAN NAMA DAN DALAM BENTUK


APAPUN DENGAN CARA DIUNDI YG DITERIMA
OP ATAU BADAN

TARIF = 25 % NILAI UNDIAN

DIPOTONG DAN DISETOR OLEH


PENYELENGGARA UNDIAN

DISETOR PALING LAMBAT TANGGAL


10 BULAN BERIKUTNYA

MELAPOR PALING LAMBAT TANGGAL


20 BULAN BERIKUTNYA

PPh Final 4
PENGALIHAN HAK
TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
&
PERJANJIAN PENGIKATAN
JUAL/BELI

DASAR HUKUM
1. UU PPh Pasal 4 ayat (2)
2. PP No 34 Tahun 2016
3. 635/KMK.04/1994 stdtd 243/PMK.03/2008
4. PER - 28/PJ/2009
5. PER - 30/PJ/2009

WP BADAN DAN WP OP

BERSIFAT
FINAL

PPh Final 5
PENGALIHAN HAK ATAS
TANAH &/ BANGUNAN
YG DIKECUALIKAN DARI
PEMOTONGAN PPH 4 (2)

HIBAH KEPADA KELUARGA SEDARAH DLM


GARIS KETURUNAN LURUS SATU DERAJAT.
ARTINYA : HIBAH KPD ANAK DAN ORTU.
Dan KEPADA BADAN KEAGAMAAN,
PENDIDIKAN DAN SOSIAL SEPANJANG
TIDAK ADA HUBUNGAN ANTARA PIHAK
YANG BERSANGKUTAN.termasuk wakaf
(DG SKB)

Orang pribadi memperoleh penghasilan dari


orang/badan dengan nilai pengalihan < 60 Juta
(dgn syarat penghasilan <PTKP)
(DG SKB)
Orang pribadi yg menerima penghasilan atas
pengalihan yang dilakukan kpd pemerintah
untuk kepentingan umum

WARISAN (bukan obyek pajak)

PPh Final 6
PENGALIHAN HAK
TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
WP BADAN WP OP
DAN
KOPERASI

TARIF = 2,5 %
1% (RS & RSS)
0% KPD PEMERINTAH (sarana umum)
DARI JUMLAH BRUTO
NILAI PENGALIHAN

DISETOR OLEH PIHAK YG MENGALIHKAN

DISETOR PALING LAMBAT SEBELUM


AKTA JUAL BELI DITANDATANGANI

Khusus Pengusaha Real Estate dengan pembayaran


Angsuran maka
Penyetoran paling lambat tgl 15 bulan
Berikutnya setelah pembayaran angsuran

PPh Final 7
NILAI PENGALIHAN

1.nilai berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang,


dalam hal pengalihan kepada pemerintah
2. nilai menurut risalah lelang, dalam hal pengalihan hak
sesuai dengan peraturan lelang

3. nilai yang seharusnya diterima atau diperoleh, dalam


hal pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dilakukan
melalui jual beli yang dipengaruhi hubungan istimewa,;

4.nilai yang sesungguhnya diterima atau diperoleh, dalam


hal pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dilakukan
melalui jual beli yang tidak dipengaruhi hubungan
istimewa, atau
5.nilai yang seharusnya diterima atau diperoleh
berdasarkan harga pasar, dalam hal pengalihan hak atas
tanah dan/atau bangunan dilakukan melalui tukar-menukar,
pelepasan hak, penyerahan hak, hibah, waris, atau cara lain
yang disepakati antara para pihak.
PENGALIHAN HAK
TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

ATURAN KHUSUS
WP ORANG PRIBADI

JIKA NILAI PENGALIHAN < 60 JUTA MAKA:


TIDAK PERLU MENYETORKAN PPh FINAL 5%,
KECUALI
JIKA PADA AKHIR TAHUN PENGHASILAN
LAINNYA TELAH MELEBIHI PTKP

MAKA

PPh FINAL 5% HARUS DISETOR


PALING LAMBAT PADA
AKHIR TAHUN

PPh Final 9
SEWA ATAS TANAH
DAN/ATAU BANGUNAN

DASAR HUKUM
UU PPh Pasal 4 ayat (2)
PP No. 5 Tahun 2002
KMK-120 /pj/2002 perub KMK-394/ PJ/1996
Kep -227/Pj./2002

TARIF = 10 % DARI JUMLAH BRUTO


NILAI PERSEWAAN
Tanah, Rumah, Toko, apartemen,kondominium,
gedung perkantoran, pertemuan, gedung pertemuan termasuk
Bagiannya baik didalam gedung maupun diluar gedung,
rumah kantor, toko, rumah toko
Gudang dan bangunan industri

Termasuk Biaya Perawatan, Pemeliharaan,


Keamanan, biaya Fasilitas Lainnya dan
Service Charge baik perjanjiannya gabung
Maupun pisah

Penyetoran paling lambat tgl 10 bulan berikutnya


Bila setor sendiri tgl 15 bulan berikutnya
Pelaporan paling lambat tgl 20 bulan beriktnya

PPh Final 10
JASA KONSTRUKSI

DASAR HUKUM
UU PPh Pasal 4 ayat (2)
PP No.51Tahun 2008

Jasa Konstruksi :
layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi,
layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan
layanan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi

Pekerjaan Konstruksi :
keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan
perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan
yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal,
elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta
kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan atau
bentuk fisik lain
PPh Final 11
TARIF

2% (dua persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi


yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang memiliki
kualifikasi usaha kecil
4% (empat persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi
yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang
tidak memiliki kualifikasi usaha

3% (tiga persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi


yang dilakukan oleh Penyedia Jasa selain
Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b

4% (empat persen) untuk Perencanaan Konstruksi


atau Pengawasan Konstruksi yang dilakukan oleh
Penyedia Jasa yang memiliki kualifikasi usaha

6% (enam persen) untuk Perencanaan Konstruksi


atau Pengawasan Konstruksi yang dilakukan oleh
Pcnyedia Jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha

PPh Final 12
JASA KONSTRUKSI

DIPOTONG OLEH:
PENERIMA JASA/YANG MEMBAYAR
Apabila penerima jasa bukan pemotong pajak
maka wajib disetor sendiri oleh pemberi jasa

DISETOR PALING LAMBAT


TANGGAL 10 BULAN BERIKUTNYA apabila dipotong
TANGGAL 15 BULAN BERIKUTNYA apabila dibayar
Sendiri oleh pemberi jasa

DILAPORKAN dengan SPT MASA


PALING LAMBAT
TANGGAL 20 BULAN BERIKUTNYA

PPh Final 13
DIVIDEN dan SHU KOPERASI
Yang Dibagikan kepada orang pribadi
PP 19 tahun 2009
PMK 111/PMK.03/2010

Termasuk dividen dari perusahaan


Asuransi kepada pemegang polis

TARIF = 10% X JUMLAH BRUTO

Dipotong oleh pihak yang membayar penghasilan

Disetor paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya

Dilaporkan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya


PPh Final 14
BUNGA DEPOSITO DAN
TABUNGAN LAINNYA

DASAR HUKUM
UU PPh Pasal 4 ayat (2)
PP No. 131 Tahun 2000
jo
PP No. 123 Tahun 2015

TERMASUK DIDALAMMYA
JASA GIRO DAN DISKONTO SBI

TARIF = 20 % DARI BRUTO

DIPOTONG OLEH BANK YANG


MEMBERIKAN PENGHASILAN

Penyetoran paling lambat tgl 10 bulan berikutnya

Pelaporan paling lambat tgl 20 bulan berikutnya


PPh Final 15
BUNGA YG DIKECUALIKAN DARI
PEMOTONGAN PPH 4 (2)

JUMLAH DEPOSITO, TABUNGAN, GIRO


DAN SBI TIDAK MELEBIHI RP. 7.500.000,00
DAN BUKAN JUMLAH YG DIPECAH-PECAH

DITERIMA ATAU DIPEROLAH BANK YG


DIDIRIKAN DI INDONESIA ATAU CABANG
BANK ASING YANG ADA DI INDONESIA

DITERIMA ATAU DIPEROLEH DANA


PENSIUN YANG DISAHKAN MENKEU
(dgn Surat Keterangan Bebas)

BUNGA TABUNGAN PD BANK YG DITUNJUK


PEMERINTAH DLM RANGKA KEPEMILIKAN
RUMAH DAN KAPLING SIAP BANGUN
RS, RSS ATAU RUSUN SEDERHANA

PPh Final 16
BUNGA SIMPANAN
ANGGOTA KOPERASI

BUNGA YANG DIBAYARKAN


OLEH KOPERASI KEPADA
SELURUH ANGGOTA

Besarnya Bunga > Rp. 240.000,- / BULAN

TARIF = 10% X JUMLAH BRUTO

Disetor paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya

Dilaporkan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya

PPh Final 17
BUNGA ATAU DISKONTO OBLIGASI
YANG DIPERDAGANGKAN DI BURSA

DASAR HUKUM
UU PPh Pasal 4 ayat (2)
PP No. 16 Tahun 2009

BERSIFAT FINAL, KECUALI DITERIMA OLEH


WP OP DENGAN PENGHASILAN < PTKP

TARIF :
- 20 % DARI JUMLAH BRUTO BUNGA ATAU
- 20% DARI SELISIH LEBIH HARGA JUAL
DENGAN HARGA PEROLEHAN

PPh Final 18
BUNGA ATAU DISKONTO OBLIGASI
YANG DIPERDAGANGKAN DI BURSA

DIPOTONG OLEH:
•PENERBIT OBLIGASI
•PERUSAHAAN EFEK (BROKER)

DISETOR PALING LAMBAT


TANGGAL 10 BULAN BERIKUTNYA

DILAPORKAN PALING LAMBAT


TANGGAL 20 BULAN BERIKUTNYA

PPh Final 19
DIKECUALIKAN DARI PENGENAAN PPh
BUNGA ATAU DISKONTO OBLIGASI
YANG DIPERDAGANGKAN DI BURSA

Bank yang didirikan di Indonesia atau


cabang bank luar negeri di Indonesia

Dana Pensiun yg
pendirian/pembentukannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan

Reksadana yang terdaftar di


BAPEPAM, selama 5 tahun pertama
sejak pendirian perusahaan atau
pemberi izin usaha
TRANSAKSI SAHAM DAN
SEKURITAS LAINNYA

DASAR HUKUM
UU PPh Pasal 4 ayat (2)
PP No. 41 Tahun 1994 jo.
PP No. 14 Tahun 1997

TERBAGI:

SAHAM BIASA SAHAM PENDIRI


(IPO)

TARIF = 0,1%
DARI JLH BRUTO TARIF = + 0,5%
TRANSAKSI DARI NILAI SAHAM
(HARGA JUAL)

PPh Final 21
TRANSAKSI SAHAM DAN
SEKURITAS LAINNYA

SAHAM BIASA SAHAM PENDIRI

DIPOTONG DAN
DISETOR OLEH DISETOR
PENYELENGGARA OLEH EMITEN
BURSA

DISETOR PALING DISETOR PALING


LAMBAT TANGGAL LAMBAT 1 BULAN
20 BULAN SETELAH SAHAM
BERIKUTNYA DIPERDAGANGKAN

MELAPOR PALING MELAPOR PALING


LAMBAT TANGGAL LAMBAT TGL 20 BULAN
25 BULAN BERIKUTNYA
BERIKUTNYA SETELAH PENYETORAN

PPh Final 22
PENJUALAN BAHAN BAKAR MINYAK,
GAS DAN PELUMAS KEPADA AGEN/PENYALUR

DISETOR LANGSUNG OLEH


AGEN/PENYALUR PADA SAAT SEBELUM
PENEBUSAN DO

DILAPORKAN OLEH PRODUSEN ATAU


IMPORTIR PALING LAMBAT TGL
20 BULAN BERIKUTNYA

PPh Final 23
PENJUALAN OLEH INDUSTRI ROKOK
DALAM NEGERI

DIPUNGUT OLEH:
•INDUSTRI ROKOK DALAM NEGERI

TARIF = 0,15% X HARGA BANDEROL

Disetor paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya

Dilaporkan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya

PPh Final 24
KETENTUAN PEMOTONGAN
PPh FINAL pasal 4 ayat (2)

Wajib Pajak Pemotong :


 Membuat bukti potong setiap
melakukan pemotongan pajak
 Menyetorkan pajak yang telah dipotong
melalui Bank/POS persepsi
menggunakan SSP
 Melaporkan pajak yang telah dipotong
menggunakan formulir SPT PPh final
Pasal 4 ayat (2) kekantor Pelayanan
Pajak Pratama tempat terdaftar

25
KETENTUAN PEMOTONGAN
PPh FINAL pasal 4 ayat (2)

Wajib Pajak yang Dipotong:


 Melaporkan penghasilan dan pajak
yang telah dipotong dalam SPT Tahunan
kekantor Pelayanan Pajak Pratama
tempat terdaftar

26
MATUR NUWUN

PPh Final 27

Anda mungkin juga menyukai